Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting
diIndonesia.Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan
status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal.Untuk
rnewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan Sistem
pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien
menjadi strategis utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap eksis ditengah
persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling tepat dalam mengantisipasi
adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu paripurna yang berorentasi pada proses
pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau
pasien. Dimensi mutu tersehut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan,
maupun penyelenggaraan Pelayanan kesehatan.

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanandan banyaknya


pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan
kepuasan pelanggan yang diperoleh berdasar pengalaman sebeIurnnya.

Uhtuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan managemen
resiko dilaksanakan secara berkesenambungan, maka perlu dilaksanakan penilaian oleh pihak
eksternal dngan menggunakan standar yang telah ditetapkan melalui rnekanisrne akreditasi.

Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada
Puskesmas, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi
puskesmas adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan promotif, preventif dan upaya
Pelayanan klinis dasar, sehingga kebutuhan masyarakat Indonesia tentang kesehatan terpenuhi.
Disamping itu masih sering tetjadi kesimpangsiuran antara upaya penigkatan mutu dan upaya
menjaga mutu, walaupun sebetulnya kegiatannya sama. Perbedaannya adalah pada upaya
peningkatan rnutu, agar tidak terdapat kekurangan dalam mutu atau agar hasilnya baik maka
sebelum jasa diberikan sudah lebih dulu laksanakan perbaikan.Sedangkan pada upaya menjaga
mutu setelah selesai kegiatannya baru dikontrol hasilnya. Berdasarkan hasil diatas, maka agar
upaya pemngkatan mutu pelayanan puskesmas dapatseperti yang diharapkan maka dirasa perlu
disusun pedoman pelaksanaan upaya peningkatan rnutupelayanan di puskesmas Kwanyar.
Pedoman yang merupakan konsep dan prinsip peningkatan mutu pelayanan ini,
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi tim Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
puskesmas Kwanyar dalam rnelaksanakan upaya Peningkatan mutu pelayanan.
B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Sebagai acuan dalam rnelaksanakan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan klinis puskesmas.

2. TUJUAN KHUSUS

1. Tercapainya satu pengertian tentang Upaya peningkatan Mutu Pelayanan klinis.

2. Mengetahui konsep dasar dan prinsip upaya peningkatan mutu Pelayanan klinis.

3. Mengetahui cara-cara atau langkah-langkah dalam melaksanakan Upaya Peningkatan Mutu


pelayanan klinis.

BAB. II
KONSEP DASAR.UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
KWANYAR

Walaupun langkah awal yang mendasar dan upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas
di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1972, namun pelaksmamya belum secara efektif dan
efisien. Ini di sebabkan oleh karena belum ada kesatuan bahasa tentang upaya peningkatan mutu
pelayanan, sehingga masing.masing puskesmas mengembangkan sendini upaya peningkatan
mutu pelayanannya.Sehubungan dengan itu, agar upaya peningkatan mutu dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka diperlukan acuanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya
peningkatan mutu pelayanan. Dalam nembahas konsep dasar ini maka akan dibahas dulu tentang
konse mutu baru kemudian dibahas teritang konsep upaya peningkatan mutu.

A. MUTU PELAYANAN KLINIS

1. Pengertian mutu

Pengertian mutu beranekaragam dan dibawah mi ada beberapa pengertian yang secara
sederhana melukiskan apa hakekat mutu.

a. suatu produk atau jasa.

b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (Commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.

c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.

2. Definsi Mutu Pelayanan klinis Adalah derajat kesempumaan pelayanan Puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi dari standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia di Puskesmas secara wajar, efisien clan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.

3. Pihak Yang Berkepentingan Dengan Mutu

Banyak pihak yang berkepentingan dengan mutu. Pihak-pihak tersebut adalah:


a. Konsumen

b. provider ( pemberi jasa kesehatan)

c. pembayar / pihak III / asuransi

d. manajemen puskesmas

e. karyawan puskesmas

f. masyarakat

g. pernerintah

h. ikatan profesi.

Setiap kelompok yang disebut di atas berbeda sudut perincian dankepentingannya terhadap
mutu . Karena itu rnutu adalah multi dimensional,

4. Dimensi Mutu

Dimensi atau aspeknya adalah:

a. Keprofesian

b. Efisiensi

c. keamanan pasien

d. kepuasan pasien

e. aspek sosial budaya

5. Mutu Terkait Dengan Struktur proses dan Outcome


Mutu pelayanan suatu puskesnas adalah produk akhir dan interaksi dan ketergantungan yang
rumit antara berbagai komponen atau aspek puskesmas sebagai suatu sistem.Aspek aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses dan Outcome.

Struktur

Adalah surnberdaya manusia, sumberdaya fisik, sumberdaya keuangan dan sumberdaya lain-
lain pada fasilitas pelayanan kesehatan.Baik tidaknya struktur dapat diukur dan kewajaran,
kuantitas, biaya clan mutu komponen-komponen struktur itu.

Proses

Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien: evaluasi, diagnosa,
perawatan., konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow up.
Baik tidaknya proses dapat diukur dan relevansinya bagi pasien, elektifitasnya dan mutu
proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu
asuhan.

Outcome:

Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lainterhadap pasien dalam
arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider. Outcome yang
baik Sebagian besar tergantung kepadamutu struktur dan mutu proses yang balk. Sebaliknya
outcome yang buruk adalah kelanjutan struktur au proses yang buruk.

Tinggi rendahnya mutu sangat dipengaruhi oleh:

1. Sumber daya puskesmas, termasuk antara lain tenaga, pembiayaan, saranadan teknologi
yang digunakan.

2. Interaksi pemanfaatan dan sumber daya puskesmas yang digerakan melalui proses dan
prosedur tertentu sehingga menghasilkan jasa atau pelayanan. Berhasil tidaknya
peningkatan mutu sangat tergantung dan monitoring Factor-faktor diatas dan juga umpan
balik dan hasil-hasil pelayanan untuk perbaikan lebih lanjut terhadap factor-faktor dalam
butir 1 dan 2.Dengan demikian narnpak bahwa peningkatan mutu merupakan proses yang
komplex yang pada akhirnya menyangkut manajemen puskesmas secara keseluruhan.
.

B. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS

upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan.
kesehatan, memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya sehingga
mutu pelayanan kesehatan diharapkan akan lebih baik.

Di puskesmas upaya peningkatan mutu pelayanan adalab kegiatan yang bertujuan


memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien.

Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang rnelibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan pengguna sumber daya secara tepat dan efisien.Walaupun disadari bahwa
mutu merrirlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baikselalu memerlukan biaya
Iebih banyak atau rendah biayanya lebih rendah.Efisiensi kuncinya.

Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tujuan dan upaya peningkatan mutu ,
pelayanan Puskesmas.

1. Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas

Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut
struktur, proses dan outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai
mutu dan kewajaran pelayanan terhaIap pasien, nienggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan
yang diberikan di puskesmas berdaya guna dan berhasil guna.

2. Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Peiayanan Puskesmas

Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan


puskesmas secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.

Khusus : Tercapainya peningkatan mutu pelayanan puskestnas melalui :


a. Optimasi tenaga, sarana dan prasarana
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hash penelitiandan pengembangan pelayanan
kesehatan.

3. Sasaran

a Menurunkan angka kematian

b. Mernirunkan angka kesakltan (re admission rate)

c. Menurunkan angka kecacatan

d. Penggunaan obat secara rasional

e. Meningkatkan kepuasan pasien

f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan

g. Efisiensi penggunaan tempat tidur, dll

4. Strategi

Untuk rneningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya puskesmas rnaka disusunlah


strategi sebagai berikut:

1. Puskesmas harus memahami dan rnenghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan
puskesmas sehingga dapat rnenyusun langkah-langkah upaya peningkatan mutu di rnasing-
masing puskesmas.

2. Memberi prioritas kepada peningkatan sumber daya manusia di puskesmas termasuk di


dalamnya meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang Iayak, program
keselamatan dan kesehatan kerja, program diklat, dsb.

3. Menciptakn budaya mutu di puskesrnas. Termasuk didalamnya rnenyusun program mutu


puskesmas, menyusun tema yang akan dipakai sebagai pedoman memilih pendekatan yang
dipakai dalam pennggunaan standar of procedure (SOP). Kemudian juga menetapkan
mekanisrne monitoring dan evaluasi.

5. Metode Pendekatan

Upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas bisa dilaksanakan melalui pendekatan secara
tidak langsung dan melalui pendekatan pemecahan masalah.

5.1 Pendekatan tidak langsung

1. Program Quality Assurance/Quality Improvement

2. Quality Assesment

3. Total Quality Management

4. Gugus kendali mutu

5. Pengembangan Standar Profesi

6. Utilization Management

7. Pengendalian Infeksi

8. Risk Managemert

9. Program Program Khusus

Mengukur kepuasan pasien

Mengukur penampilan perawat, dll

5.2 .Pendekatan pemecahan masalah.

Pendekatan pemeeahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang


berkesenambungan. Langkah pertama dalam proses siklus iniadalahidentifikasi masalah.
Ideritifikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari seluruh proses sikius (daur),
karena akan menentukan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan pendekatan pemecahan
masalah ini. Masalah akan timbul apabila:

hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat penyimpangan

merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.

merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.

Bila salah satu dan ketiga hal diatas tidak ada maka walaupun sebetulnya ada masalah bisa
dianggap/dirasakan tidak ada masalah.Untuk mengidentifikasi masalah yang baik dibutuhkan
keterangan serta data/informasi.Informasi tersebut bisa didapat pada waktu melakukan
monitoring kegiatan atau pada waktu pertemuan/ rapat.rapat. Setelah masalah ditemukan
maka akan ada dua macam masalah yaitu masalah yang pemecahannya sudah jelas dan
masalah yang pemecahannya belum jelas. Masalah yang sudah jelas pemecahannyaakan
memudahkan untuk melakukan tindakan perbaikan. Sedangkan masalah yang belurn jelas
cara pemecahannya maka diperlukan kembali review pengumpulan data untuk rnenernukan
penyebabnya sehingga rnasalah inenjadi jelas cara pemecahannya. Kegiatan ini bisa terjadi
berulang ulang, sampai cara nemecahkan rnasalah menjadi jelas. Dengan telab jelasnya cara
mernecahkan masalah rnaka bisa di lakukan tindakan perbaikan. Namun agar pemecahan
masalah bisa tuntas, setetah diadakan tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah rnasih
ada yang tertinggal.

BAB. IV

PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN


Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dan pemilihan indikator, kriteri serta standar yang akan di.gunakan untuk
mengukur mutu pelayanan tersebut

indikator :

adalah ukuran atau cara mengukur sehingga rnenunjukkan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat penibahan.Indikator yang baik
adalah yang sensitive tapi juga spesifik.

Kriteria

adalah spesifikasi dan indikator.

Standar

Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.

Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan prinsip
dasar sebagai berikut:

I. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan

Keprofesian
Efisiensi
keamanan pasien
Kepuasan pasien
Sarana dan Iingkungan fisik

2. Indikator yang dipilih

a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai outcome dan pada untuk struktur dan
proses

b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kondisi kelompok dari pada
untuk perorangan

c. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor.

d. Sedapat mungkin didasarkan pada data yang ada, dengan dernikian tidak menambah beban
kerja staf

Kriteria yang digunakan

Kriteri yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk menspesifiksikan indikator
sehingga dapat Sebagai batas yang rnemisahkan antara mutu baik dan mutu tidak baik.

Standar yang di gunakan

Standar yang digunakan merupakan hasil optimal yang dapat dicapai

a Untuk sebagian besar indikator, standar yang dapat dicapai merupakan standar yang oleh
sebagian besar puskesmas persyaratannya dapat dipenuhi

b. Standar yang dapat dicapai dapat di modifikasi dari waktu ke waktu.

BAB V

PELAKSANAAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN


PUSKESMAS KWANYAR

Dalam rangka pelaksanaan upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka perlu
dibedakan antara peningkatan mutu dengan kegiatan review Iainnya, misalnya: penelitian,
"risk management". Walaupun ada perbedaan dalarn fokus dan tujuan utarnanya tetapi ada
beberapa metodologi dan kegiatan yang tumpang tindih.

Dalam rangka upaya peningkatan mutu maka perlu ditetapkan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:

A. Pembentukan wadah.

1 . Struktural

Perlu dibentuk satu wadah yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.

2. Fungsional.

Perlu dibentuk Panitia (Kotnite) upaya peningkatan mutu pelayanan yang


merupakan wadah fungsional.

3. Kegiatan

3.1. Menetapkan kebijaksanaan dan Iangkah-langkah upaya peningkatan mutu


Pelayanan puskesmas. Untuk dapat melaksanakan upaya peningkatan mutu
pelayanan di puskesmas maka Iangkah awal yang diperhatikan adalah adanya
Kebijaksanaan dan langkah-langkah upaya peningkatan mutu pelayanan
puskesmas.

3.2. Membentuk komite/ tim peningkatan mutu pelayanan di puskesmas dengan


Surat Keputusan kepala puskesmas, lengkap beserta uraian tug"yang plas.
Komite nii bisa dijadikan satu dengan Komite Medik.
3.3. Kepala puskesmas bersama komite peningkatan mutu pelayanan puskesinas
melakukan kegiatan persiapan (pre conditioning) yang bisa berupa: pertemuan-
pertemuan /rapat-rapat, loka karya, pelatihan, dll. kepada staf mau pun seluruh
karyawan puskesmas, sehingga ada kesamaan pengertian tentang mutu,
penglayanan.

konsep dasar dan prinsip dan adanya kesepakatan tentang langkah-langkah


kegiatar yang akan dilakukan.

3.4 kepala puskesmas bersama komite peningkatan mutu pelayanan puskesmas


membahas dan merencanakan serta melaksanakan segala langkah-langkah yang
menyangkut persiapan upaya peningkatan mutu pelayanan sebagal berikut:

identifikasi masalah
inventarisasi kegiatan yang teiah diiaksankan
memilih aspek yang akan ditingkatkan
memilih metode pendekatan yang akan dipakai
menentukan sumber data
identifikasi indikator penampilan, misalnya angka infeksi nosokomial;
komplikasi dan tindakan medis yg diberikan, keluhan pasien, dll.
Menyusun rencana kegiatan
Melakukan presentasi hasil pelaksanaan. upaya peningkatan mutu
pelayanan secara teratur.

BAB. VI

PENUTUP
Dengan berhasilnya pembangunan indonesia maka dalain masyarakat telah tumbuh secara
sistematis kesadaran dan, tuntutan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang , berkualitas dan
bermutu. Namun perlu disadari, untuk dapat memenuhi tuntutan masyarakat 4 modern sangat
diperlukan adanya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkelanjutan "never
ending proses" dan perlu didukung oleh sumber daya dan dana yang memadai. Dalam
implementasinya bukan hanya yang mudah karena menyangkut monitoring , banyak hal.
peningkatan mutu pelayanan kesehatan telah dijalankan tetapi memang belum secara sistematik
dan belum ada legislasi yang kuat.

KEPALA PUSKESMAS KWANYAR

NIP ..

.,

DAFTAR PUSTAKA

Kartini Rustandi, 2005, Pedoinan Penyusunan Dokurnen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Titiggi
Pertama, Jakarta: Direkiorat Jerideral Bina Upaya Kesehatan
Dinas Kesehatan, 2013, Reinstra 2013-2018

Puskesmas Kwanyar, 2017, Reinstra 2017-2022

Puskesmas Kwanyar; Profil Puskesmas

KATA PENGANTAR

Hingga saat ini, upaya kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangkalan khususnya


Kecamatan Bangkalan belurn berhasil secara keseluruhan, hal mi rnasih adanya penyakit masih
endemis di berbagai daerah dan kejadian luar biasa (KLB) rnasih sering terjadi Cara yang
dianggap tepat dalam pencegahan dan peniberantasan penyakit saat mi adalali meningkatkan
mutu pelaksanaan pelayanari upaya kesehatan inasyarakat di puskesmas

Oleh karena itu, peran puskesmas Bangkalan sebagai pusat prornosi kesehatan
masyarakat yang nierupakan ujung tombak kesehatari di wilayahnya, perlu rneningkatkan mutu
pelayanannya Pedoman manajernen mutu UKM mi disusun untuk menjadi pedornan ataupun
acuan pelaksana/penanggung jawab UKM dalam rnelaksanakan kegiatart di Puskesma
Bangkalan.

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) di puskesmas Bangkalan adalah bagaimana mengatur sistern
pelaksanaan kegiatan UKM.Pengaturan sistem kegiatan UKM dianggap penting karena pedoman
mutu UKM merupakan acuan kerja, buki pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi. Dengan adanya pedornan
manajemen mutu UKM yang balk dalarn suatu insitusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi
setiap personil maupun bagian-bagian dan organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalarn upaya inewujudkan kinerja yang optimal.

Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar dibagi atas dua bagianyaitu
dokumen internal dan eksternal.Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem nianajemen mutu dan sistern nianajernen pelayanan. Regulast internal
tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain
disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternalyang
berlaku. Agar para pelaksana UKM di..puskesmas Kwanyar memiliki acuan dan
mudahkandalam melakukan kegiatan. Pedornan Manajernen Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat
(IJKM) mi menjelaskati secaa saris besat sisteiii inanajemeti mutu UKM Puskesmas Kwanyar
Semua ketentuan niaupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajeflien
mi yang inerupakan acuan untuk menjalankan kegiatan UKM Puskesmas Bangkalan.Sistem
manajemen mutu ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2016. . . . .

Penerapan sistem manajernen mutu UKM dimaksudkan untuk menjadikan gambaran


secara umum sistem manajernen mutu UKM dalam tercapai komitmen mutu, sasaran mutu serta
kepuasan pelanggan sehingga tujuan Puskesmas Kwanyar secara keseluruhan dalam aspek rnutu
tercapai.

2. Maksud Dan Tujuan

1) Maksud
Pedoman mi dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan standarisasi dan tata naskah seluruh pelaksana Upaya
Kesehatan Masyarakat di puskesmas Bangkalan.

2) Tujuan

Tersedianya pedoman bagi penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas dalam rnenyusun dokurnen-dokumen dan pelaksanakan kegiatan UKM
dalam standar akreditasi

3 Ruang Lingkup

Pedoman Manajemen Mutu ini digunakan pada seluruh pelayanan Puskemas Bangkalan
meliputi Upaya Ksehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, dalam hal
timPuskesmas Kwanyar merupakan Unit Pelaksana Teknis dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangkalan karena itu Puskesmas kwanyar tidak melakukan proses desain dan
Pengembangan Pelayanan mandiri.

BAB II

RUANG .LINGKUP
1. profil Puskesmas Kwanyar

A. Letak Geografis Puskesmas Kwanyar

Kecamatan Kwanyar memiliki luas wilayah 35,02 Km 2 dengan jumlah desa / kelurahan
sebanyak 13 desa / kelurahan yang terdiri dari 6 desa dan 7 kelurahan

Adapun batas batas wilayah kecamatan kwanyar :

PETA

Gambar 2.1 : Peta Kecamatan Kwanyar

Puskesmas Kwanyar terletak di jl.Dlemer no.10 Kecarnatan Kwanyar yang terdiri dari 1
Puskesmas induk, 5 Puskesmas Pembantu, 6 polindes dan 2 Ponkesdes yang tersebar di
seluruh Kecamatan Kwanyar sesuai dengan nama Desa/Kelurahan, letak lokasi Pustu dan
Polindes terdapat pada tabel 4.1

Tabel 2.1 : Letak Pustu dan Polindes Puskesmas Kwanyar


NO KODE NO DESA / KELURAHAN PUSKESMAS INDUK, PUSTU,
PUSKESMAS
POLINDES, POSKESDES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Sumber : Puskesmas Kwanyar

B. Visi Misi Dan Motto Puskesmas Kwanyar

Visi

Puskesmas dengan pelayanan bemutu menuju masyarakat Kecamatan Kwanyar sehat dan
mandiri.

Misi

1 Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, terjangkau dan merata

2. Meningkatkan. sumber daya manusia untuk menunjang mutu pelayanan

3. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan di wilayah Kecamataji Bangkalan

4. Memelihara dan rneningkatkan kesehatan individu, keluarga, rnasyarakat, dan lingkungan

5. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.


Motto

WE SERVE WITH HEART

(Melayani dengan Hati)

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kwanyar

A. Hak Dan Kewajiban Sasaran UKM

a) Hak Sasaran

1. Sasaran berhak mendapatkan penyuluhan tentang rnasalah kesehatan.

2. Mendapatkan pelayanan KB sesuai yang diinginkan oleh sasaran seteah rnendapatkn


konseling KB dat provider/bidan.

3. Bayi ( neonatus ) berhak. rnendapatkn pelayanari atau kunjungan minimal 3x.

4. Bayi berhak rnendapatkan pelayanan paripurna ( IMD,Vit K, irnunisasi dasar lengkap,Vit A


dan MTBS).

5. Mendapatkan pelayanan u.ntuk penderita gizi buruk scsuai dengan penatalaksanaan. gizi
buruk sesuai dengan standart pelyanan gizi buruk yang ada di puskesmas.

6. Mendapatkan pelayanan pemeriksaan, pengobatan penyakit dan konseling tentang penyakit


(TB, Kusta, ISPA, Diare)

7. Siswa berhak mendapatkan perneriksaan kesehatan pada awal tahun ajaran baru

8. Mendapat pelayanan rujukan kasus penyakit ke RSUD

b) Kewajiban Sasaran
'1. Mampu mempraktekan dan menerapkan hasil penyuluhan tentang kesehatan Penyakit secara
rnandiri.

2. Sasaran wajib kooperatif terhadap petugas yang memberikan pelayanan.

3. Mematuhi prosedur pelayanan yang telah ditetapkan puskesmas.

4. Masyarakat wajib menjaga kebersihan Iingkungan

5. Pihak sekolah wajib rnenyiapkan keperluan yang berhubungan dengan kegiatan penyuluhan
kesehatan.

B. Tata Nilai UKM

1. Disiplin

Disiplin Kerja :

Megakkan semangat kerja dalam rnelaksanakan kegiatan UKM.

Disiplin Adrninistrasi

Melakukan perencanaan, pencatatan,pelaporan dan rencana tindak lanjut dari hasil kegiatan
UKM.

2. Pro Rakyat

Memberikan pelayanan UKM sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja

puskesmas Bangkalan tanpa rnendiskriminasikan kelompok/golongan.

3, Kerjasama

Mampu bekerjasama secara profesional baik dengan lintas program maupun lintas sektor.

C. Aturan UKM
1. Berpakaian Seragam (bersih,rapi dan mernakai sepatu)

.2. Mernakai atribut lengkap (papan nama, kopri, dll )

3. Menepati kontrak waktu sesuai kesepakatan dengan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan

4. Dalam melaksanakan kegiatan UKM harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedure
(SPO) yang telah ditetapkan

D. Budaya UKM

1. Budaya Kerjasama

Setiap program membudayakan untuk bekerjasama antar lintas program dan lintas sektor
dalam melaksanakan kegiatan UKM

2. Budaya Saling Menghormati dan Menghargai

Setiap program mernbudayakan untuk saling rnenghargai dan menghormati antar lintas
program,Irntas sektor dan masyarakat

E. Jenis Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

a. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat Esensial

Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS


Pe!ayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan K1A-KB yang bersifat UKM
Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

b. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Pelayanan kesehatan jiwa


Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
Pelayanan kesehatan olahraga
Pelayanan kesehatan indera
Pelayanan kesehatan lansia
Pelayanan kesehatan kerja
Pelayahan kesehatan lainnya

F. Dokumen Terkait

1. Pedoman Peyelenggaraan Puskesmas Kemenkes No 75 Tahun 2015

2. Pedoman Standart Puskesmas 2013

3. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan

4. Profil Puskesmas Kwanyar

G. Struktur Organisasi

Kegiatan operasional dan interaksi fungsi-fungsi dalarn menjalankan


kegiatannyasebagaimana terlampir.

BAB III
MUTU UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1. Mutu

'A. pengertian mutu

Pengertian mutu beranekaragam dan dibawah ini ada beberapa pengertian yang secara
sederhana rnelukiskan apa hakekat mutu. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau
jasa.Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (Commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan Pekerjaan.

B. Pihak Yang Berkepentingan Dengan Mutu

Banyakpihak yang berkepentingan dengan mutu. Pihak-pihak tersebut adalah: .

1) Konsumen
2) provider ( pemberi jasa kesehatan)
3) pembayar / pihak III / asuransi
4) manajemen puskesmas
5) karyawan puskesmas
6) masyarakat
7) pemerintah
8) ikatan profesi.

Setiap kelompok yang disebut di atas berbeda sudut parincian dan kepentingannya terhadap
mutu.Karena itu mutu adalah multi dimensional.

C. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah:

a. Keprofesian

b. Efisiensi

c. keamananpasien

d. kepuasan pasien

e. aspek sosial budaya

D. Mutu Terkait Dengan Struktur, Proses dan Outcome

Mutu pelayanan suatu puskesmas adalah produk akhir dan interaksi dan ketergantungan yang
rumit antara berbagai komponen atau aspek puskesmas sebagai suatu sistetn.Aspek-aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.

1.) Struktur

Adalah sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, sumberdaya keuangan dan sumberdaya

lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dan kewajaran,
kuantitas, biaya dan mutu komponen-komponen struktur itu.

2) Proses

Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien
evaluasi,diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit,
follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dan relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan
mutu proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu
asuhan.

3) Outcome

Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakari dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien

dalarn arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider.
Outcome yang baik Sebagian besar tergantung kepada mutu struktur dan mutu proses yang baik.
Sebaliknya outcome yang buruk adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk. Tinggi
rendahnya mutu sangat dipengaruhi oleh:

a) Sumber daya puskesmas, terrnasuk antara lain tenaga, pembiayaan, sarana dan teknologi yang
digunakan.

b) lnteraksi pemanfaatan dan sumber daya puskesmas yang digerakan melalui proses dan
prosedur tertentu sehinga rnenghasilkan jasa atau pelayanan Berhasil tidaknya peningkatan mutu
sangat tergantung dan monitoring faktor-faktor diatas dan juga umpan balik dan hasil pelayanan
untuk perbaikan lebih lanjut terhadap factor-faktor dalam butir I dan 2. Dengan demikian
nampak bahwa peningkatan mutu merupakan proses yang komplex yang pada akhirnya
menyangkut manajemen puskesmas secara keseluruhan.

2. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS

A. Pengertian

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upayadan


kegiatan secara kornprehensif dan Integratif memantau dan menilai mutu pelayanan kesehatan,
memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu pelayanan
kesehatan diharapkan akan Iebih baik. Di puskesmas upaya peningkatan mutu pelayanan adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien.

Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan pengguna sumber daya secara tepat dan efisien.Walaupun disadari bahwa
mutu memrlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan biaya
banyak atau rendah biayanya lebih rendah.Efisiensi kuncinya.

Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tuuan dan upaya peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas.

Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Upaya Kesehatan Masyarakat


Adalah keselurulian upaya dan kegiatan yang kornprehensif dan integratif yang menyangkut
struktur, proses dart outcome secara objektif, sisteniatik dan berlanjut memantau dan menilai
mutu dan kewajaran peiayanan terhadap pasien/masyarakat, menggunakan peluang untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat / pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang
terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di puskesmas berdaya guna dan berhasil guna.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu


pelayanan puskemas secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus

a) optimasi tenaga, sarana dan prasarana

b) Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang dilaksanakan
secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.

c) Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan.

C. Sasaran

1. Menurunkan angka kematian

2. Menurunkan angka kesakitan (re admission rate)

3. Menurunkan angka kecacatan

4. Penggunaan obat secara rasional

5. Meningkatkan kepuasan pasien

6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan

7. Efisiensi penggunaan tempat tidur, dll


D. Strategi

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya puskesmas maka

disusunlah strategi sebagai berikut:

1. Puskesmas harus meinahanii dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu prelayanan
puskesmas sehingga dapat menyusun langkah-Iangkah upaya peningkatan mulu di masing-
masing puskesmas.

2. Memberi prioritas kepada peningkatan sumber daya manusia di puskesmas termasuk di


dalamnya meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang layak, program
keselamatan dan kesehatan kerja, program diklat, dsb.

3. Menciptakan budaya mutu di puskesmas. Termasuk didalamnya menyusun program mutu


puskesmas, menyusun tema yang akan dipakai sebagai pedoman, rnemilih pendekatan yang
dipakai dalam penggunakan standar of procedure (SOP). Kemudian juga menetapkan
mekanisrne monitoring dan evaluasi.

E. Metode Pendekatan

Upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas bisa dilaksanakan melalui pendekatan


secara tidak Iangsung dan melalui pendekatan pemecahan masalah.

1. Pendekatan tidak Iangsung yang terdiri dari :

a) ProgamQuality Assurance , Quality lmprovment


b) Quality Assesment
c) Total Quality Management
d) Gugus kendali mutu
e) Pengembangan Standar Profesi
f) Utilization Management
g) Pengendalian lnfeksi
h) Resiko management
i) Program Khusus mengukur kepuasan pasien dan mengukur penampilan petugas pelaksana
Upaya Kesehatan Masyarakat
2 Pendekatan pemecahan masalah

Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang


berkesinambungan Langkah pertama dalam proses sikius irn adalah ideritifikasi masalah.
Identifikasi masalah merupakan bagian sangat penting dan se!uruh proses sikius (daur), karena
akan menentukan kegiatan-kegiatan selanjuthya dan pendekatan pemecahan masalah ini.
Masalah akan timbul apabila :

a) hasil yang dicapai dengan standar yang ada terdapat penyimpangan

b) merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut

c) merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut

Bila salah satu dan ketiga hal diatas tidak ada maka walaupun sebetulnya ada masalah
bisa dianggap/diraakan tidak ada masalah Untuk mengidentifikasi rnasalah yang baik dibutuhkan
keterangp serta data/informasi. Informasi tersebut bisa didapat pada waktu melakukan
monitoring kegiatan atau pada waktu pertemuan/ rapat-rapat Setelah masalah ditemtikan inaka
akan ada dua macam masalah yaitu rnasalah yang pernecahannya sudah i1ela dan masalah yang
pernecahannya belurn jelas. Masalah yang sudah jetas pernecahannya akan rnernudahkan untuk
melakukan tindakan pei baikan Sedangkan masalah yang belum jelas cara pemeeahannya maka
diperlukan kembali review pengumpulan data untuk menuniukan penyebabnya sehinga masalah
menjadi jelas cara pemecahannya Kegiatan ini bisa terjadi berulang ulang sampai cara
memecahkan masalah menjadi jelas Dengan telah jelasnya cara rnemecahkan masalah maka bisa
di lakukan tindakan perbaikan Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setetah diadakan
tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal.
BAB IV

PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU

PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1. Prinsip Dasar Peningkatan Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat

Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dan pemilihan indikator, kriteria serta standar yang akan digunakan untuk
mengukur rnutu pelayanan tersebut.

A. Indikator

Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan.Indikator yang
baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik. Dan Kriteria adalah spesifik:asi dari indikator.

B. Standar

Standar indikator merupakan tingkat performance atau keadaan yang dapat diterimaoleh
seseorang yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut. Stardar diartikan sebagai
suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik. Standart dapat
juga diartikan sebagai ukuran atau patokan untuk mengukur kwantitas, berat nilai atau mutu.

Dalam rnelaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan


prinsip dasar sebagai berikut:

1) Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan

a) Keprofesian

b) Efisiensi

c) Keamanan pasien

d) Kepuasan pasien
e) Sarana dan Iingkungan fisik.

2) Indikator yang dipilih

a) Indikator lebih diutamakan untuk menilai outcome dan pada untuk struktur dan proses.

b) Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kondisi kelompok dan pada
untuk perorangan.

c) Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor.

4) Sedapat mungkin didasarkan pada data yang ada, dengan demikian tidak rnenambah beban
kerja staf.
I. PENDAHULUAN

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayahgunaan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.

Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran.yang ada di Puskesmas
Kwanyar, Kepala Puskesmas, pertanggung jawab Pelayanan kilnis, dam seluruh karyawan,

Olah karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan psasien yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk
dilaksanakan pada tahun 2016.

II. LATAR BELAKANG

A. Tujuan puskesmas dapat tercapai dengan adanya kerja sama yang baik antara petugas serta
kemampuan petugas dalam melaksanakan tugas tugasnya secara efektif dan efisien.

B. Sebagai salah satu fasilitas kesehatan, Puskesmas memiliki tanggung jawab memberikan
pelayanan yang terbaik dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan Pasien keluarga
posien den juga Petugas Puskesmas itu sendiri.

C. Untuk menunjang pelayanan, lingkungan puskesmas yang nyaman dan bersih perlu
diperhatikan, mengingat banyaknya keluhan terkait kebersihan Iingkungan puskesmas baik
di dalam ataupun luar ruangan.

D. Pilihan prioritas:

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka prioritas peningkatan mutu administrasi dan
manajemen di Puskesmas Kwanyar adalah:

a. Pengendalian Dokumen Puskesmas.

b. Pengendalian pengadaan Minlok Bulanan Puskesmas.

c. Pengendalian Surat Keluar


d. Orientasi Penanggungjawab Program Baru

e. Penyesuaian Daya Listrik Puskesmas.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum :

Meningkatkan mutu dan pelayanan administrasi dan managemen di puskesmas Kwanyar.

B. Tujuan Khusus

1. meningkatkan mutu kinerja administrasi dan managemen.

2. meningkatkan pemenuhan lingkungan puskesmas yang bersih.

3. meningkatkan pemenuhan keamanan dan keselamatan pasien.

4. meningkatkan mutu SDM / petugas puskesmas.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian kegiatan


A Penilaian Kinerja Memilih dan menetapkan indikator mutu pelayanan klinis, sasaran
Pelayanan Klinis keselamatan pasien dan menyusun profil.
Menyusun panduan penilaian kinerja pelayanan klinis.
Mencatat data melalui sensus harian.
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis.
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja pelayanan klinis
B Sasaran Membuat panduan system pencatatan dan pelaporan
Keselamatan
Pasien Monitor capaian sasaran keselamatan pasien.
Melaksanakan pencatatab dan pelaporan sentinel, KTD, dan KNC
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
Melakukan tindak lanjut
C Manajemen Melaksanakan identifikasi resiko pelayanan obat
Resiko Melakukan analisis resiko pelayanan obat.
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut.
D Kontrak Kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi kontrak / perjanjian kerja
terkait
Pelayanan klinis Melaksanakan evaluasi kontrak / perjanjian kerja
E Diklat PMKP Menyususn rencana diklat PMKP
eksternal dan Melaksanakan diklat PMKP
internal Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan diklat PMKP
F Peningkatan Identifikasi resiko pelayanan lab.
Mutu pelayanan Analisis resiko dan tindak lanjutnya
laboraturium Pengendalian bahan berbahaya dan beracun di lab.
Pemantauan penggunaan APD di lab.
Pelaksanaan pemantapan mutu internal
Pelaksanaan pemantapan mutu eksternal
G Peningkatan Identifikasi resiko pelayanan obat.
Mutu Analisis resiko dan tindak lanjutnya
Pelayanan obat Pemantauan kebersihan penyediaan obat.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Cara Melaksanakan Kegiatan :

Secara umum dalam pelaksanaa program mutu admen puskesmas adalah mengikuti siklus
Plan Do Check Action.

B. Sasaran :

1. Kinerja pelayanan admen diukur pada unit tata usaha dan utilitas puskesmas.

2. Tercapainya sasaran administrasi dan managemen.

3. Managemen resiko diterapkan pada tahun 2016 di unit tata usaha dan utilitas puskesmas.

C. Rincian kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Sasaran Rincian Sasaran Cara
Pokok Umum Kegiatan Melaksanakan
Kegiatan
A Penilaian Kinerja Memilih dan Tersususn Pertemuan
kinerja pelayanan menetapkan
indikator pembahasan
pelayanan klinis indikator mutu
klinis diukur pelayanan pelayanan klinis indikator
pada klinis, sasaran
dan profil
semua unit keselamatan
pelayanan pasien dan indikator
klinis menyusun
profil indikator
Menyusun Tersusunnya Pertemuan
panduan panduan pembahasan
penilaian penilaian kinerja panduan penilaian
kinerja klinis klinis kinerja klinis
Mencatat data Terkumpulnya Pencatatan sensus
melalui sensus data melalui harian
harian sensus harian
Melaksanakan Hasil analisis PDCA
penilaian kinerja
kinerja pelayanan klinis
pelayanan
klinis
Melaksanakan Laporan PDCA
tindak lanjut pelaksanaan
hasil analisis tindak lanjut
kinerja
B Sasaran ..dst
Keselamatan
Pasien
VI. JADWAL KEGIATAN
(GAMBARAN DALAM BAGAN Gantt umtuk rencana satu tahun )
No Kegiatan 2015

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Memilih dan
menetapkan X
indikator
kinerja admen
2 Menyusun
pedoman X
penilaian
kinerja admen
3 Mencatat data
indikator X X X X X X
melalui sensus
berkala
4 Mengumpulka
n data X X X X X X
indikator
penilaian
kinerja admen
5 Analisis
kinerja admen X X X X X X

6 Dst

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan klinis dari tiap unit kerja.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis tiap tiga bulan oleh
ketua PMKP kepada kepala Pukesmas, dan didistribusi kepada unit-unit terkait ditindak
lanjuti.
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh ketua
PMKP kepada kepala Puskesmas.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN


DINAS KESEHATAN BANGKALAN
.UPTD PUSKESMAS KWANYAR
Jl. Raya Dlemer No. 10 69154 Kwanyar Bangkalan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

PENDAHULUAN

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.

Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan , dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran yang ada di
Puskesmas Kwanyar, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan kklinis, dan seluruh
karyawan.

OIeh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk
dilaksanakan pada tahun 2017.

LATAR BELAKANG

A. Puskesmas Kwanyar terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan pasar yang
memungkinkan terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas.

B. Kasus kesakitan DBD di wilayah keja Puskesmas Kwanyar cukup tinggi. Pada tahun 2014
tercatat sebanyak 5 kasus dan meningkat menjadi 25 kasus pada tahun 2015. .

C. Sepanjang tahun 2015 dijumpai kesalahan pemberian obat pada pasien antara 2 sampai 3 kali
dalam sebulan.

D Untuk menunjang pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kwanyar maka pelayanan
Laboratorium harus ditingkatkan. . ...
E. Pilihan prioritas:

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka prioritas peningkatan mutu kilnis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Kwanyar adalah:

a. Pelayanan UGD dan Rawat map.

b. Pelayanan Obat.

C. Pelayanan Laboratoriurn.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA

A. Pengorganisasian:

PELINDUNG

KA. PUSKESMAS

WAKIL

MANAJEMEN MUTU

KETUA

TIM MUTU UKP / (PMKP)

POKJA POKJA POKJA POKJA

RAWAT JALAN UGD & RAWAT INAP PENUNJANG KEFARMASIAN


B. Tata Hubungan Kerja dan Alur Pelaporan

1. Tata Hubungan Kerja:

Ketua tim PMKP bertugas melakukan koordinasi rnulai dan penencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan monitoring kegiatan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas
Kwanyar. Penanggung jawab tiap-tiap pokja melakukan koordinasi pelaksanaan dan
monitoring kegiatan peningkatan mutu dan keselarnatan pasien pada pokja yang menjadi
tanggung jawabnya. Ketua tim PMKP bertanggung jawab terhadap wakil Manajemen Mutu
dalam pelaksanan kegiatan peningkatan mutu dan Keselamatani pasien. Wakil Manajemen
Mutu bersarna dengan tim PMKP rnengadakan rapat koordinasi tiap tiga bulan untuk
memonitor, kemajuan dalam peaksanaan kegiatan dan mengatasi permasalahan.

2. Pelaporan

Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada ketua tim PMKP dalam bentuk laporan
bulanan. Ketua tim PMKP nelaporkan kegiatan PMKP kepada Kepala Puskesmas dengan
tembusan kepada Wakil Manajemen Mutu tiap bulan.

IV. TUJUAN:

A. Tujuan urnurn:

Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas Kwanyar.

B. Tujuan khusus:

1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis

2. Meningkatkan mutu manajemen

3. MeningKatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien


V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A Penilaian Memilih dan menetapkan indikator mutu pelayanan klinis, sasaran


kinerja keselamatan pasien dan menyusun profil.
pelayanan Menyusun panduan penilaian kinerja pelayanan klinis.
klinis Mencatat data melalui sensus harian.
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis.
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis.
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisi kinerja pelayanan klinis
B Sasaran Membuat panduan sistem pencatatan dan pelaporan.
keselamatan Memonitor capaian sasaran keselamatan pasien.
pasien Melaksanakan pancatatan dan pelaporan sentinel, KTD, dan KNC.
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC.
Melakukan tindak lanjut
C Manajemen Melaksanakan identifikasi risiko pelayanan obat.
risiko Melakukan analisis risiko pelayanan obat.
Menyusun rencana tindak lanjut.
Melaksanakan tindak lanjut.
D Kontak kerja Menyusun panduan seleksi dan evaluasi kontak/perjanjian kerja.
terkait
pelayanan Melaksanakan evaluasi kontak/perjanjian kerja.
klinis
E Diklat PMKP Menyusun rencana diklat PMKP.
eksternal Melaksanakan diklat PMKP
dan internal Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan diklat PMKP.
F Peningkatan Identifikasi risiko pelyanan lab.
mutu Analisis risiko dan tindak lanjutnya.
pelayanan Pengendalian bahan berbahaya dan beracun di lab.
laboratorium Pemantauan penggunaan APD di laboratorium.
Pelaksanaan pemantapan mutu internal.
Pelaksanaan pemntapan mutu eksternal
G Penigkatan Identifikasi risiko pelayanan obat.
mutu Analisis risiko dan tindak lanjutnya.
pelayanan Pemantauan kebersihan penyediaan obat.
obat

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN:

A. Cara Melaksanakan Kegiatan:

Secara umum dalam petaksanaan program mutu dan keselamatan pasien adalah mengikuti
siklus Plan Do Check Action.
B. Sasaran:

1. Kinerja pelayanan klinis diukur pada sernua unit pelayanan

2. Tercapainya sasaran keselarnatan pasien

3. 100 % insiden keselamatan pasien dilaporkan dan ditindakianjuti

4. Manajemen risiko diterapkan pada tahun 2016 di pelayanan UGD, Rawat Inap,
laboratoriurn dan obat

5. Terlaksananya diklat PMKP sesuai rencana

6. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat

7. Tidak terjadi kesalahan pemeriksaan laboratorium


C. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran Cara


Pokok Umum Melaksanakan
Kegiatan
A Penilaian Kinerja Memilih dan Tersusunnya Pertemuan
Kinerja pelayanan menetapkan indikator
indikator pembahasan
Pelayanan klinis diukur mutu pelayanan klinis,
klinis pada semua sasaran keselamatan pelayanan klinis indikator
unit pasien dan menyusun
dan profil
pelayanan profil indikator
klinis indikator
Menyusun panduan Tersusunnya Pertemuan
penilaian kinerja klinis panduan pembahasan
penilaian kinerja panduan
klinis penilaian
kinerja klinis
Mencatat data melalui Terkumpulnya Pencatatan
sensus harian data melalui sensus harian
sensus harian
Melaksanakan Terkumpulnya Pertemuan
penilaian kinerja data indikator pembahasan
pelayanan klinis kinerja capian indikator
pelayanan klinis pelayanan klinis
Melakukan analisis Hasil analisis PDCA
kinerja pelayanan kinerja
klinis pelayanan klinis
Melaksanakan tindak Laporan PDCA
lanjut hasil analisis pelaksanaan
kinerja pelayanan tindak lanjut
klinis
B Sasaran Membuat panduan Adanya Pertemuan
system pencatatan dan panduan system pembahasan
keselamatan
pelaporan insiden pencatatan dan panduan sistem
pasien keselamtan pasien pelaporan pencatatan dan
(IKP) yang terdiri dari insiden pelaporan
kejadian sentinel, keselamatan insiden
KTD,KNC, KTC, dan keselamatan.
KPC.
Memonitor capaian Hasil PDCA
sasaran keselamatan monitoring
pasien
Melaksanakan Terkumpulnya PDCA
pencatatan dan dan tentang IKP
pelaporan IKP
Melakukan analisis Hasil analisis PDCA
IKP
Melakukan tindak
Laporan PDCA
lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
C Manajemen Melaksanakan Tersusunnya Diskusi tim
identifikasi resiko daftar resiko resiko
Resiko
pelayanan obat pelayanan obat dipelayanan
obat
Melakukan analisis Hasil analisis PDCA
resiko pelayanan obat
Menyususn rencana Tersusunnya PDCA
tindak lanjut matrik RTL
Melaksanakan tindak Laporan PDCA
lanjut pelaksanaan
D Kontak Menyusun panduan Tersusunnya Pertemuan
seleksi dan evaluasi panduan seleksi
pembahasan
kerja terkait
kontrak / perjanjian dan evaluasi
panduan seleksi
pelayanan kerja kontrak dan / evaluasi
perjanjian kerja
kontrak /
klinis
perjanjian kerja.
Melaksanakan evaluasi Laporan hasil Pertemuan yang
kontrak / perjanjian evaluasi kontrak membahas
kerja / perjanjian evaluasi
kerja terhadap
kontrak /
perjanjian kerja
yang dilakukan
E Diklat Menyusun rencana Tersusunnya Pertemuan
PMKP diklat PMKP perencanakan menyusun
eksternal diklat PMKP perencanaan
dan internal diklat
Melaksanakan diklat Laporan Pelaksanaan
PMKP pelaksanaan diklat
Memonitor dan Laporan hasil PDCA
mengevaluasi monev
pelaksanaan diklat pelaksanaan
PMKP

VII. JADWAL KEGIATAN

(GAMBARKAN DALAMBAGAN Gantt untuk rencana satu tahun)

N Kegiatan 2015 2016


o
nov Des Jan Feb Ma Ap Mei Ju Jul Ags Sep O No De
r r n kt v s
1 Memilih
dan
menetapkan
indikator
kinerja
pelayanan
klinis.
2 Menyususn
pedoman
penilaian
kinerja
pelayanan
klinis.
3 Mencatat
data
indikator
melalui
sensus
harian.
4 Mengumpul
kan data
indikator
penilaian
kinerja
pelayanan
klinis.
5 Analisis
kinerja
pelayanan
klinis
Melaksanak
an tindak
lanjut hasil
analisis
kinerja
pelayanan
klinis
Membuat
p[anduan
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
insiden
keselmatan
pasien
(IKP) yang
terdiri dari
kejdian
sentinel,
KTD, KNC
dan KPC
Memonitor
capaian
sasaran
keselamtan
pasien.
Melaksanak
an
pencatatan
dan
pelaporan
IKP
Melakukan
analisis IKP
Melakukan
tindak
lanjut
Melaksanak
an
identifikasi
risisko
pelayanan
obat
Melakukan
analisis
risiko
pelayanan
obat
Menyusun
rencana
tindak
lanjut
Melaksanak
an tindak
lanjut.
Menyusun
panduan
seleksi dan
evalusi
kotrak/
perjanjian
kinerja
Melaksanak
an evalusi
kontrak/perj
anjian kerja
Menyusun
rencana
diklat
PMKP
Melaksanak
an diklat
PMKP
Memonitor
dan
mengevalua
si
pelaksanaan
diklat
PMKP
Identifikasi
resiko
pelayanan.
Anlisis
risiko dan
tindak
lanjutnya
Pengendalia
n bahan
berbahaya
dan beracun
di lab
Pemantauan
penggunaan
APD di
labotorium
Pelaksanaa
n
pemantapan
mutu
internal
Pelaksanan
pemantapan
mutu
eksternal
Identifikasi
risiko
pelayanan
obat
Analisis
risiko dn
tindak
lanjutnya
Pemantaun
kebersihan
penyediaan
obat.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap buan sesuai dengan jadwal kegiatan,
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapal pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.Dilakukan pencatatan dan
pelaporan indikator pelayanan kilnis dari tiap unit kerja.

Dilakukan pelaporan hasil analisis penhlalan kinerja pelayanan kilnis tiap tiga bulan oleh ketua
PMKP kepada Kepala Puskesmas, dan didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk di tindak
lanjuti.

Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP
kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai