PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting
diIndonesia.Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan
status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal.Untuk
rnewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan Sistem
pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien
menjadi strategis utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap eksis ditengah
persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling tepat dalam mengantisipasi
adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu paripurna yang berorentasi pada proses
pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau
pasien. Dimensi mutu tersehut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan,
maupun penyelenggaraan Pelayanan kesehatan.
Uhtuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan managemen
resiko dilaksanakan secara berkesenambungan, maka perlu dilaksanakan penilaian oleh pihak
eksternal dngan menggunakan standar yang telah ditetapkan melalui rnekanisrne akreditasi.
Akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada
Puskesmas, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi
puskesmas adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan promotif, preventif dan upaya
Pelayanan klinis dasar, sehingga kebutuhan masyarakat Indonesia tentang kesehatan terpenuhi.
Disamping itu masih sering tetjadi kesimpangsiuran antara upaya penigkatan mutu dan upaya
menjaga mutu, walaupun sebetulnya kegiatannya sama. Perbedaannya adalah pada upaya
peningkatan rnutu, agar tidak terdapat kekurangan dalam mutu atau agar hasilnya baik maka
sebelum jasa diberikan sudah lebih dulu laksanakan perbaikan.Sedangkan pada upaya menjaga
mutu setelah selesai kegiatannya baru dikontrol hasilnya. Berdasarkan hasil diatas, maka agar
upaya pemngkatan mutu pelayanan puskesmas dapatseperti yang diharapkan maka dirasa perlu
disusun pedoman pelaksanaan upaya peningkatan rnutupelayanan di puskesmas Kwanyar.
Pedoman yang merupakan konsep dan prinsip peningkatan mutu pelayanan ini,
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi tim Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
puskesmas Kwanyar dalam rnelaksanakan upaya Peningkatan mutu pelayanan.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Sebagai acuan dalam rnelaksanakan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan klinis puskesmas.
2. TUJUAN KHUSUS
2. Mengetahui konsep dasar dan prinsip upaya peningkatan mutu Pelayanan klinis.
BAB. II
KONSEP DASAR.UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
KWANYAR
Walaupun langkah awal yang mendasar dan upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas
di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1972, namun pelaksmamya belum secara efektif dan
efisien. Ini di sebabkan oleh karena belum ada kesatuan bahasa tentang upaya peningkatan mutu
pelayanan, sehingga masing.masing puskesmas mengembangkan sendini upaya peningkatan
mutu pelayanannya.Sehubungan dengan itu, agar upaya peningkatan mutu dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka diperlukan acuanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya
peningkatan mutu pelayanan. Dalam nembahas konsep dasar ini maka akan dibahas dulu tentang
konse mutu baru kemudian dibahas teritang konsep upaya peningkatan mutu.
1. Pengertian mutu
Pengertian mutu beranekaragam dan dibawah mi ada beberapa pengertian yang secara
sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (Commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.
2. Definsi Mutu Pelayanan klinis Adalah derajat kesempumaan pelayanan Puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi dari standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia di Puskesmas secara wajar, efisien clan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.
d. manajemen puskesmas
e. karyawan puskesmas
f. masyarakat
g. pernerintah
h. ikatan profesi.
Setiap kelompok yang disebut di atas berbeda sudut perincian dankepentingannya terhadap
mutu . Karena itu rnutu adalah multi dimensional,
4. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. keamanan pasien
d. kepuasan pasien
Struktur
Adalah surnberdaya manusia, sumberdaya fisik, sumberdaya keuangan dan sumberdaya lain-
lain pada fasilitas pelayanan kesehatan.Baik tidaknya struktur dapat diukur dan kewajaran,
kuantitas, biaya clan mutu komponen-komponen struktur itu.
Proses
Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien: evaluasi, diagnosa,
perawatan., konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow up.
Baik tidaknya proses dapat diukur dan relevansinya bagi pasien, elektifitasnya dan mutu
proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu
asuhan.
Outcome:
Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lainterhadap pasien dalam
arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider. Outcome yang
baik Sebagian besar tergantung kepadamutu struktur dan mutu proses yang balk. Sebaliknya
outcome yang buruk adalah kelanjutan struktur au proses yang buruk.
1. Sumber daya puskesmas, termasuk antara lain tenaga, pembiayaan, saranadan teknologi
yang digunakan.
2. Interaksi pemanfaatan dan sumber daya puskesmas yang digerakan melalui proses dan
prosedur tertentu sehingga menghasilkan jasa atau pelayanan. Berhasil tidaknya
peningkatan mutu sangat tergantung dan monitoring Factor-faktor diatas dan juga umpan
balik dan hasil-hasil pelayanan untuk perbaikan lebih lanjut terhadap factor-faktor dalam
butir 1 dan 2.Dengan demikian narnpak bahwa peningkatan mutu merupakan proses yang
komplex yang pada akhirnya menyangkut manajemen puskesmas secara keseluruhan.
.
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan.
kesehatan, memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya sehingga
mutu pelayanan kesehatan diharapkan akan lebih baik.
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang rnelibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan pengguna sumber daya secara tepat dan efisien.Walaupun disadari bahwa
mutu merrirlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baikselalu memerlukan biaya
Iebih banyak atau rendah biayanya lebih rendah.Efisiensi kuncinya.
Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tujuan dan upaya peningkatan mutu ,
pelayanan Puskesmas.
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut
struktur, proses dan outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai
mutu dan kewajaran pelayanan terhaIap pasien, nienggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan
yang diberikan di puskesmas berdaya guna dan berhasil guna.
3. Sasaran
4. Strategi
1. Puskesmas harus memahami dan rnenghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan
puskesmas sehingga dapat rnenyusun langkah-langkah upaya peningkatan mutu di rnasing-
masing puskesmas.
5. Metode Pendekatan
Upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas bisa dilaksanakan melalui pendekatan secara
tidak langsung dan melalui pendekatan pemecahan masalah.
2. Quality Assesment
6. Utilization Management
7. Pengendalian Infeksi
8. Risk Managemert
hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat penyimpangan
Bila salah satu dan ketiga hal diatas tidak ada maka walaupun sebetulnya ada masalah bisa
dianggap/dirasakan tidak ada masalah.Untuk mengidentifikasi masalah yang baik dibutuhkan
keterangan serta data/informasi.Informasi tersebut bisa didapat pada waktu melakukan
monitoring kegiatan atau pada waktu pertemuan/ rapat.rapat. Setelah masalah ditemukan
maka akan ada dua macam masalah yaitu masalah yang pemecahannya sudah jelas dan
masalah yang pemecahannya belum jelas. Masalah yang sudah jelas pemecahannyaakan
memudahkan untuk melakukan tindakan perbaikan. Sedangkan masalah yang belurn jelas
cara pemecahannya maka diperlukan kembali review pengumpulan data untuk rnenernukan
penyebabnya sehingga rnasalah inenjadi jelas cara pemecahannya. Kegiatan ini bisa terjadi
berulang ulang, sampai cara nemecahkan rnasalah menjadi jelas. Dengan telab jelasnya cara
mernecahkan masalah rnaka bisa di lakukan tindakan perbaikan. Namun agar pemecahan
masalah bisa tuntas, setetah diadakan tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah rnasih
ada yang tertinggal.
BAB. IV
indikator :
adalah ukuran atau cara mengukur sehingga rnenunjukkan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat penibahan.Indikator yang baik
adalah yang sensitive tapi juga spesifik.
Kriteria
Standar
Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan prinsip
dasar sebagai berikut:
Keprofesian
Efisiensi
keamanan pasien
Kepuasan pasien
Sarana dan Iingkungan fisik
a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai outcome dan pada untuk struktur dan
proses
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kondisi kelompok dari pada
untuk perorangan
c. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor.
d. Sedapat mungkin didasarkan pada data yang ada, dengan dernikian tidak menambah beban
kerja staf
Kriteri yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk menspesifiksikan indikator
sehingga dapat Sebagai batas yang rnemisahkan antara mutu baik dan mutu tidak baik.
a Untuk sebagian besar indikator, standar yang dapat dicapai merupakan standar yang oleh
sebagian besar puskesmas persyaratannya dapat dipenuhi
BAB V
Dalam rangka pelaksanaan upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka perlu
dibedakan antara peningkatan mutu dengan kegiatan review Iainnya, misalnya: penelitian,
"risk management". Walaupun ada perbedaan dalarn fokus dan tujuan utarnanya tetapi ada
beberapa metodologi dan kegiatan yang tumpang tindih.
Dalam rangka upaya peningkatan mutu maka perlu ditetapkan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:
A. Pembentukan wadah.
1 . Struktural
Perlu dibentuk satu wadah yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
2. Fungsional.
3. Kegiatan
identifikasi masalah
inventarisasi kegiatan yang teiah diiaksankan
memilih aspek yang akan ditingkatkan
memilih metode pendekatan yang akan dipakai
menentukan sumber data
identifikasi indikator penampilan, misalnya angka infeksi nosokomial;
komplikasi dan tindakan medis yg diberikan, keluhan pasien, dll.
Menyusun rencana kegiatan
Melakukan presentasi hasil pelaksanaan. upaya peningkatan mutu
pelayanan secara teratur.
BAB. VI
PENUTUP
Dengan berhasilnya pembangunan indonesia maka dalain masyarakat telah tumbuh secara
sistematis kesadaran dan, tuntutan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang , berkualitas dan
bermutu. Namun perlu disadari, untuk dapat memenuhi tuntutan masyarakat 4 modern sangat
diperlukan adanya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkelanjutan "never
ending proses" dan perlu didukung oleh sumber daya dan dana yang memadai. Dalam
implementasinya bukan hanya yang mudah karena menyangkut monitoring , banyak hal.
peningkatan mutu pelayanan kesehatan telah dijalankan tetapi memang belum secara sistematik
dan belum ada legislasi yang kuat.
NIP ..
.,
DAFTAR PUSTAKA
Kartini Rustandi, 2005, Pedoinan Penyusunan Dokurnen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Titiggi
Pertama, Jakarta: Direkiorat Jerideral Bina Upaya Kesehatan
Dinas Kesehatan, 2013, Reinstra 2013-2018
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, peran puskesmas Bangkalan sebagai pusat prornosi kesehatan
masyarakat yang nierupakan ujung tombak kesehatari di wilayahnya, perlu rneningkatkan mutu
pelayanannya Pedoman manajernen mutu UKM mi disusun untuk menjadi pedornan ataupun
acuan pelaksana/penanggung jawab UKM dalam rnelaksanakan kegiatart di Puskesma
Bangkalan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) di puskesmas Bangkalan adalah bagaimana mengatur sistern
pelaksanaan kegiatan UKM.Pengaturan sistem kegiatan UKM dianggap penting karena pedoman
mutu UKM merupakan acuan kerja, buki pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi. Dengan adanya pedornan
manajemen mutu UKM yang balk dalarn suatu insitusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi
setiap personil maupun bagian-bagian dan organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalarn upaya inewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar dibagi atas dua bagianyaitu
dokumen internal dan eksternal.Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem nianajemen mutu dan sistern nianajernen pelayanan. Regulast internal
tersebut berupa Kebijakan, Pedoman, Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain
disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternalyang
berlaku. Agar para pelaksana UKM di..puskesmas Kwanyar memiliki acuan dan
mudahkandalam melakukan kegiatan. Pedornan Manajernen Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat
(IJKM) mi menjelaskati secaa saris besat sisteiii inanajemeti mutu UKM Puskesmas Kwanyar
Semua ketentuan niaupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajeflien
mi yang inerupakan acuan untuk menjalankan kegiatan UKM Puskesmas Bangkalan.Sistem
manajemen mutu ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2016. . . . .
1) Maksud
Pedoman mi dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan standarisasi dan tata naskah seluruh pelaksana Upaya
Kesehatan Masyarakat di puskesmas Bangkalan.
2) Tujuan
Tersedianya pedoman bagi penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas dalam rnenyusun dokurnen-dokumen dan pelaksanakan kegiatan UKM
dalam standar akreditasi
3 Ruang Lingkup
Pedoman Manajemen Mutu ini digunakan pada seluruh pelayanan Puskemas Bangkalan
meliputi Upaya Ksehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, dalam hal
timPuskesmas Kwanyar merupakan Unit Pelaksana Teknis dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangkalan karena itu Puskesmas kwanyar tidak melakukan proses desain dan
Pengembangan Pelayanan mandiri.
BAB II
RUANG .LINGKUP
1. profil Puskesmas Kwanyar
Kecamatan Kwanyar memiliki luas wilayah 35,02 Km 2 dengan jumlah desa / kelurahan
sebanyak 13 desa / kelurahan yang terdiri dari 6 desa dan 7 kelurahan
PETA
Puskesmas Kwanyar terletak di jl.Dlemer no.10 Kecarnatan Kwanyar yang terdiri dari 1
Puskesmas induk, 5 Puskesmas Pembantu, 6 polindes dan 2 Ponkesdes yang tersebar di
seluruh Kecamatan Kwanyar sesuai dengan nama Desa/Kelurahan, letak lokasi Pustu dan
Polindes terdapat pada tabel 4.1
Visi
Puskesmas dengan pelayanan bemutu menuju masyarakat Kecamatan Kwanyar sehat dan
mandiri.
Misi
a) Hak Sasaran
5. Mendapatkan pelayanan u.ntuk penderita gizi buruk scsuai dengan penatalaksanaan. gizi
buruk sesuai dengan standart pelyanan gizi buruk yang ada di puskesmas.
7. Siswa berhak mendapatkan perneriksaan kesehatan pada awal tahun ajaran baru
b) Kewajiban Sasaran
'1. Mampu mempraktekan dan menerapkan hasil penyuluhan tentang kesehatan Penyakit secara
rnandiri.
5. Pihak sekolah wajib rnenyiapkan keperluan yang berhubungan dengan kegiatan penyuluhan
kesehatan.
1. Disiplin
Disiplin Kerja :
Disiplin Adrninistrasi
Melakukan perencanaan, pencatatan,pelaporan dan rencana tindak lanjut dari hasil kegiatan
UKM.
2. Pro Rakyat
3, Kerjasama
Mampu bekerjasama secara profesional baik dengan lintas program maupun lintas sektor.
C. Aturan UKM
1. Berpakaian Seragam (bersih,rapi dan mernakai sepatu)
3. Menepati kontrak waktu sesuai kesepakatan dengan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
4. Dalam melaksanakan kegiatan UKM harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedure
(SPO) yang telah ditetapkan
D. Budaya UKM
1. Budaya Kerjasama
Setiap program membudayakan untuk bekerjasama antar lintas program dan lintas sektor
dalam melaksanakan kegiatan UKM
Setiap program mernbudayakan untuk saling rnenghargai dan menghormati antar lintas
program,Irntas sektor dan masyarakat
F. Dokumen Terkait
G. Struktur Organisasi
BAB III
MUTU UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1. Mutu
Pengertian mutu beranekaragam dan dibawah ini ada beberapa pengertian yang secara
sederhana rnelukiskan apa hakekat mutu. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau
jasa.Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (Commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan Pekerjaan.
1) Konsumen
2) provider ( pemberi jasa kesehatan)
3) pembayar / pihak III / asuransi
4) manajemen puskesmas
5) karyawan puskesmas
6) masyarakat
7) pemerintah
8) ikatan profesi.
Setiap kelompok yang disebut di atas berbeda sudut parincian dan kepentingannya terhadap
mutu.Karena itu mutu adalah multi dimensional.
C. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah:
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. keamananpasien
d. kepuasan pasien
Mutu pelayanan suatu puskesmas adalah produk akhir dan interaksi dan ketergantungan yang
rumit antara berbagai komponen atau aspek puskesmas sebagai suatu sistetn.Aspek-aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.
1.) Struktur
lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dan kewajaran,
kuantitas, biaya dan mutu komponen-komponen struktur itu.
2) Proses
Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien
evaluasi,diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit,
follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dan relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan
mutu proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu
asuhan.
3) Outcome
Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakari dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien
dalarn arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider.
Outcome yang baik Sebagian besar tergantung kepada mutu struktur dan mutu proses yang baik.
Sebaliknya outcome yang buruk adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk. Tinggi
rendahnya mutu sangat dipengaruhi oleh:
a) Sumber daya puskesmas, terrnasuk antara lain tenaga, pembiayaan, sarana dan teknologi yang
digunakan.
b) lnteraksi pemanfaatan dan sumber daya puskesmas yang digerakan melalui proses dan
prosedur tertentu sehinga rnenghasilkan jasa atau pelayanan Berhasil tidaknya peningkatan mutu
sangat tergantung dan monitoring faktor-faktor diatas dan juga umpan balik dan hasil pelayanan
untuk perbaikan lebih lanjut terhadap factor-faktor dalam butir I dan 2. Dengan demikian
nampak bahwa peningkatan mutu merupakan proses yang komplex yang pada akhirnya
menyangkut manajemen puskesmas secara keseluruhan.
A. Pengertian
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan pengguna sumber daya secara tepat dan efisien.Walaupun disadari bahwa
mutu memrlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik selalu memerlukan biaya
banyak atau rendah biayanya lebih rendah.Efisiensi kuncinya.
Berdasarkan hal diatas maka disusunlah definisi dan tuuan dan upaya peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas.
B. Tujuan
2. Tujuan Khusus
b) Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang dilaksanakan
secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
c) Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan.
C. Sasaran
1. Puskesmas harus meinahanii dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu prelayanan
puskesmas sehingga dapat menyusun langkah-Iangkah upaya peningkatan mulu di masing-
masing puskesmas.
E. Metode Pendekatan
Bila salah satu dan ketiga hal diatas tidak ada maka walaupun sebetulnya ada masalah
bisa dianggap/diraakan tidak ada masalah Untuk mengidentifikasi rnasalah yang baik dibutuhkan
keterangp serta data/informasi. Informasi tersebut bisa didapat pada waktu melakukan
monitoring kegiatan atau pada waktu pertemuan/ rapat-rapat Setelah masalah ditemtikan inaka
akan ada dua macam masalah yaitu rnasalah yang pernecahannya sudah i1ela dan masalah yang
pernecahannya belurn jelas. Masalah yang sudah jetas pernecahannya akan rnernudahkan untuk
melakukan tindakan pei baikan Sedangkan masalah yang belum jelas cara pemeeahannya maka
diperlukan kembali review pengumpulan data untuk menuniukan penyebabnya sehinga masalah
menjadi jelas cara pemecahannya Kegiatan ini bisa terjadi berulang ulang sampai cara
memecahkan masalah menjadi jelas Dengan telah jelasnya cara rnemecahkan masalah maka bisa
di lakukan tindakan perbaikan Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setetah diadakan
tindakan perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal.
BAB IV
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dan pemilihan indikator, kriteria serta standar yang akan digunakan untuk
mengukur rnutu pelayanan tersebut.
A. Indikator
Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan.Indikator yang
baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik. Dan Kriteria adalah spesifik:asi dari indikator.
B. Standar
Standar indikator merupakan tingkat performance atau keadaan yang dapat diterimaoleh
seseorang yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut. Stardar diartikan sebagai
suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik. Standart dapat
juga diartikan sebagai ukuran atau patokan untuk mengukur kwantitas, berat nilai atau mutu.
a) Keprofesian
b) Efisiensi
c) Keamanan pasien
d) Kepuasan pasien
e) Sarana dan Iingkungan fisik.
a) Indikator lebih diutamakan untuk menilai outcome dan pada untuk struktur dan proses.
b) Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kondisi kelompok dan pada
untuk perorangan.
c) Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor.
4) Sedapat mungkin didasarkan pada data yang ada, dengan demikian tidak rnenambah beban
kerja staf.
I. PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayahgunaan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran.yang ada di Puskesmas
Kwanyar, Kepala Puskesmas, pertanggung jawab Pelayanan kilnis, dam seluruh karyawan,
Olah karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan psasien yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk
dilaksanakan pada tahun 2016.
A. Tujuan puskesmas dapat tercapai dengan adanya kerja sama yang baik antara petugas serta
kemampuan petugas dalam melaksanakan tugas tugasnya secara efektif dan efisien.
B. Sebagai salah satu fasilitas kesehatan, Puskesmas memiliki tanggung jawab memberikan
pelayanan yang terbaik dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan Pasien keluarga
posien den juga Petugas Puskesmas itu sendiri.
C. Untuk menunjang pelayanan, lingkungan puskesmas yang nyaman dan bersih perlu
diperhatikan, mengingat banyaknya keluhan terkait kebersihan Iingkungan puskesmas baik
di dalam ataupun luar ruangan.
D. Pilihan prioritas:
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka prioritas peningkatan mutu administrasi dan
manajemen di Puskesmas Kwanyar adalah:
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus
Secara umum dalam pelaksanaa program mutu admen puskesmas adalah mengikuti siklus
Plan Do Check Action.
B. Sasaran :
1. Kinerja pelayanan admen diukur pada unit tata usaha dan utilitas puskesmas.
3. Managemen resiko diterapkan pada tahun 2016 di unit tata usaha dan utilitas puskesmas.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Memilih dan
menetapkan X
indikator
kinerja admen
2 Menyusun
pedoman X
penilaian
kinerja admen
3 Mencatat data
indikator X X X X X X
melalui sensus
berkala
4 Mengumpulka
n data X X X X X X
indikator
penilaian
kinerja admen
5 Analisis
kinerja admen X X X X X X
6 Dst
PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan , dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran yang ada di
Puskesmas Kwanyar, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan kklinis, dan seluruh
karyawan.
OIeh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk
dilaksanakan pada tahun 2017.
LATAR BELAKANG
A. Puskesmas Kwanyar terletak di pinggir jalan raya dan dekat dengan pasar yang
memungkinkan terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas.
B. Kasus kesakitan DBD di wilayah keja Puskesmas Kwanyar cukup tinggi. Pada tahun 2014
tercatat sebanyak 5 kasus dan meningkat menjadi 25 kasus pada tahun 2015. .
C. Sepanjang tahun 2015 dijumpai kesalahan pemberian obat pada pasien antara 2 sampai 3 kali
dalam sebulan.
D Untuk menunjang pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kwanyar maka pelayanan
Laboratorium harus ditingkatkan. . ...
E. Pilihan prioritas:
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka prioritas peningkatan mutu kilnis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Kwanyar adalah:
b. Pelayanan Obat.
C. Pelayanan Laboratoriurn.
A. Pengorganisasian:
PELINDUNG
KA. PUSKESMAS
WAKIL
MANAJEMEN MUTU
KETUA
Ketua tim PMKP bertugas melakukan koordinasi rnulai dan penencanaan, pelaksanaan,
sampai dengan monitoring kegiatan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas
Kwanyar. Penanggung jawab tiap-tiap pokja melakukan koordinasi pelaksanaan dan
monitoring kegiatan peningkatan mutu dan keselarnatan pasien pada pokja yang menjadi
tanggung jawabnya. Ketua tim PMKP bertanggung jawab terhadap wakil Manajemen Mutu
dalam pelaksanan kegiatan peningkatan mutu dan Keselamatani pasien. Wakil Manajemen
Mutu bersarna dengan tim PMKP rnengadakan rapat koordinasi tiap tiga bulan untuk
memonitor, kemajuan dalam peaksanaan kegiatan dan mengatasi permasalahan.
2. Pelaporan
Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada ketua tim PMKP dalam bentuk laporan
bulanan. Ketua tim PMKP nelaporkan kegiatan PMKP kepada Kepala Puskesmas dengan
tembusan kepada Wakil Manajemen Mutu tiap bulan.
IV. TUJUAN:
A. Tujuan urnurn:
B. Tujuan khusus:
Secara umum dalam petaksanaan program mutu dan keselamatan pasien adalah mengikuti
siklus Plan Do Check Action.
B. Sasaran:
4. Manajemen risiko diterapkan pada tahun 2016 di pelayanan UGD, Rawat Inap,
laboratoriurn dan obat
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap buan sesuai dengan jadwal kegiatan,
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapal pada bulan tersebut.
Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.Dilakukan pencatatan dan
pelaporan indikator pelayanan kilnis dari tiap unit kerja.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penhlalan kinerja pelayanan kilnis tiap tiga bulan oleh ketua
PMKP kepada Kepala Puskesmas, dan didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk di tindak
lanjuti.
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP
kepada Kepala Puskesmas.