Anda di halaman 1dari 5

ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL

TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT


PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS

Hendra Abdul Aziz 1, Rahmat Iman Mainil 2, dan Azridjal Aziz 3

Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau,
Kampus Bina Widya Km 12.5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293, Indonesia

1
hendraabdulaziz18@yahoo.com, 2rahmat.iman@gmail.com, 3azridjal@yahoo.com,

ABSTRACT

Portable coolers and heaters use thermoelectric modules with an additional heat pipe as a heat transfer
median. This research is to know the cooling temperature that can be achieved by the utilization of
thermoelectric heat exhaust as heater with 6 volt input voltage. The effect of heat pipe usage on cooling and
heating temperatures is also observed. In this study the use of heat pipe provides a better cooling effect where
the temperature is lower than the test without heat pipes for 50 minutes. Achievement of cooling and heating
chamber under non-heat-free heat pipe 23.41 oC and 32.36 oC, whereas by using heat pipe the achievement of
cooling and heating chamber reaches 22.83 oC and 30.52 oC. Tests by using an additional heat pipe as a heat
transfer achievement of cooling chamber and heating chamber become lower compared with testing without
heat pipe.

Keywords : Thermoelectric, Portable, Heat pipe, Input voltage, 6 volts.

1. Pendahuluan

Pendinginan sudah lama dikenal sebagai salah kalor) dan sisi satunya lagi menjadi panas [2]. Jika
satu metode untuk mempertahankan mutu bahan sumber arus dibalik, maka permukaan yang panas
pangan. Umur simpan dari bahan pangan untuk menjadi dingin dan sebaliknya [3].
dikonsumsi dapat diperpanjang dengan penurunan
temperatur, karena dapat menurunkan aktivitas
enzimatik dan reaksi kimiawi oleh mikroba. Salah
satu jenis mesin pendingin yang umum digunakan
pada zaman sekarang adalah mesin pendingin
kompresi uap. Namun penggunaan refrigeran
terutama yang mengandung Klor (Cl) seperti
Freon atau CFC, ternyata tidak ramah lingkungan.
Zat-zat tadi selain dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer bumi, juga berdampak terhadap
pemanasan global. Selain itu, di masa mendatang
diperkirakan kebutuhan energi akan semakin
meningkat, sehingga diperlukan suatu energi Gambar 1. Skema Aliran Elektron
alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pada Element Peltier
Tellurex [4]
menjalankan suatu sistem pendinginan [1].
Pendingin termoelektrik merupakan salah satu Hendy 2011 [5] melakukan pengujian mengenai
yang bisa menjadi alternatif teknologi. Dalam penerapan termoelektrik sebagai pemanas atau
termoelektrik terdapat suatu elemen yang pendingin dengan pemasangan pipa kalor. Hasil
dinamakan elemen peltier seperti dilihat pada pengujian yang didapatkan yaitu kinerja pipa kalor
Gambar 1. Prinsip kerja pendingin termoelektrik bersirip menurun karena temperatur ruangan
berdasarkan efek peltier adalah ketika elemen meningkat saat pemasangan pada alat uji.
peltier dialiri arus listrik DC pada pasangan sel Akmal 2014 [6] melakukan pengujian
semikonduktor tipe P (yang mempunyai tingkat thermoelectric cooling box portable menggunakan
energi yang lebih rendah) dan semi konduktor tipe elemen peltier dengan susunan cascade.
N yang mempunyai tingkat energi yang lebih Menyatakan bahwa adanya beberapa parameter
tinggi) maka akan mengakibatkan salah satu sisi yang mempengaruhi pendinginan yaitu jumlah
elemen peltier menjadi dingin (proses penyerapan

Jom FTEKNIK Volume 4 N0.2 Oktober 2017 1


cascade yang aktif dan besarnya input daya yang
digunakan. 1
Gultom 2016 [7] memanfaatkan modul
termoelektrik sebagai pendingin minuman portable
dengan kapasitas 4,7 liter. Hasil yang didapatkan 5

Semakin banyak jumlah elemen peltier yang aktif, 6 8

maka semakin cepat laju pendinginan pada box 7 1

pendingin dan COP nya semakin menurun.


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 4

pengaruh tegangan input 6 volt terhadap temperatur 2


3
ruang pendingin dan pemanas yang dapat dicapai
selama 50 menit dengan heat pipe dan heat pipe.
Mengetahui pengaruh variasi beban pendingin Gambar 3. Skema pengujian
terhadap temperatur ruang pendingin dan pemanas
yang mampu dicapai selama 50 menit dengan heat Pengujian pertama dilakukan pengukuran
pipe dan tanpa heat pipe. Mengetahui temperatur temperatur lingkungan, temperatur heatsink,
minuman yang dapat dicapai dengan adanya temperatur ruang pemanas, temperatur cooldsink,
pemanfaatan panas buang termoelektrik sebagai temperatur ruangan pendingin pada tegangan input
pemanas. 6 volt tanpa beban dan tanpa heat pipe. Pengujian
kedua dilakukan pemberian beban pada ruang
pendingin tanpa menggunakan heat pipe. Beban
2. Bahan dan Metode
pendingin berupa minuman kaleng yaitu 1
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental minuman kaleng 280 ml, 2 minuman kaleng 560 ml
untuk mengetahui temperatur pendinginan yang dan 3 minuman kaleng 840 ml. Kemudian
dapat dicapai dengan adanya pemanfaatan panas dilakukan pengukuran temperatur lingkungan,
buang termoelektrik sebagai pemanas dengan atau temperatur heatsink, temperatur ruang pemanas,
tanpa menggunakan heat pipe. Didinginkan temperatur cooldsink, temperatur ruangan
menggunakan fan cooler, dan heatsink bersirip pendingin, dan temperatur minuman.
dengan tegangan input 6 volt. Skematik pengujian Pengujian pertama dan pengujian kedua
dapat dilihat pada Gambar 2. dilakukan kembali hanya saja pada pengujian ini
menggunakan heat pipe sebagai media pemindahan
panas yang di hasilkan dari panas buang
termoelektrik pada heatsink.
Persamaan yang digunakan dalam pengolahan
data pengujian di tunjukan pada persamaan (1-5),
Perhitungan jumlah kalor yang dilepas dan yang
diserap oleh termoelektrik, dapat menggunakan
persamaan 1 dan persamaan 2 [8].

(1)

(2)

Untuk mencari koefisien seebeck, konduktivitas


termal termoelektrik dapat menggunakan
persamaan 3, dan persamaan 4 [8].
Gambar 2. Metode pengambilan data
(3)
Peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengujian pendingin dan pemanas portable di . (4)
tunjukan pada Gambar 3. Komponen yang
Untuk mencari COP pada sebuah termoelektrik
digunakan adalah: 1. Box pendingin portable
dapat menggunakan persamaan (5) [9].
2. Thermocouple 3. Data akuisisi (TC-08) 4. Power
supply 5. Voltage regulator 6. Unit komputer PC
7. Minuman kaleng 8. Multimeter. . (5)

Jom FTEKNIK Volume 4 N0.2 Oktober 2017 2


3. Hasil dan Pembahasan
T. Cooling
34 box
Hasil pengujian pendingin dan pemanas T. Wall 1

Temperatur (C)
32
portable yang dilakukan tanpa menggunakan heat T. Wall 2
30
pipe tanpa beban pendingin ditunjukan pada T. The 1st
Gambar 4. Temperatur ruang pendingin dan ruang 28 Load
T. The 2nd
pemanas yang mampu dicapai adalah 23,41oC dan 26 Load
32,36 oC. 24
T.
Heatsink
T. Hot box
22
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 T. Ambient
34
T. Cooling Time (second)
32 box
T. Wall 1
Temperature (C)

30
Gambar 6. Pengujian dua beban pendingin
28 T. Wall 2

26 T. Heatsink
Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable
24 T. Hot box
yang dilakukan tanpa menggunakan heat pipe
22 T. Ambient
dengan tiga beban pendingin ditunjukan pada
20
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Gambar 7. Temperatur ruang pendingin dan ruang
pemanas yang mampu dicapai adalah 24,80oC dan
Time (seconds)
32,65oC.
Gambar 4. Pengujian tanpa beban pendingin

Hasil pengujian pendingin dan pemanas 34 T. Cooling


box
portable yang dilakukan tanpa menggunakan heat 32 T. Wall 1
pipe dengan satu beban pendingin ditunjukan pada
Temperature (C)

T. Wall 2
30
Gambar 5. Temperatur ruang pendingin dan ruang T. The 1st
pemanas yang mampu dicapai adalah 24,47oC dan 28 Load
T. The 2nd
32,43 oC. 26 Load
T. The 3rd
Load
24 T. Heatsink
T. Cooling T. Hot box
34 22
box
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
T. Wall 1
Temperature (C)

32
Time (seconds)
30 T. Wall 2

28 T. The 1st
Gambar 7. Pengujian tiga beban pendingin
Load
26
T. Heatsink
Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable
24
T. Hot box tanpa menggunakan heat pipe, temperatur ruang
22
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 T. Ambient
pendingin pada saat pengujian tanpa beban
didapatkan temperatur yang terendah dapat dilihat
Time (seconds)
pada Gambar 4, dibandingkan pengujian dengan
Gambar 5. Pengujian satu beban pendingin menggunakan beban dapat dilihat pada Gambar 5.
Ini disebabkan dengan penambahan beban
Hasil pengujian pendingin dan pemanas pendingin waktu pendinginan temperatur ruangan
portable yang dilakukan tanpa menggunakan heat yang diperoleh lebih tinggi, karena sebagian
pipe dengan dua beban pendingin ditunjukan pada pendingin digunakan untuk menyerap kalor dari
Gambar 6. Temperatur ruang pendingin dan ruang beban pendingin. Temperatur heat sink dan
pemanas yang mampu dicapai adalah 24,50oC dan temperatur ruang pemanas semakin besar seiring
32,63 oC. dengan penambahan pembebanan. Ini disebabkan
karena kalor yang diserap pada ruang pendingin
dengan adanya penambahan beban pendingin
semakin besar, sehingga temperatur pada heat sink
meningkat begitu pula pada temperatur ruang
pemanas.
Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable
yang dilakukan dengan menggunakan heat pipe
tanpa beban pendingin ditunjukan pada Gambar 8.
Temperatur ruang pendingin dan ruang pemanas
yang mampu dicapai adalah 22,83 oC dan 30,52 oC.

Jom FTEKNIK Volume 4 N0.2 Oktober 2017 3


34
34 T. Cooling
32 T. Cooling box
32 T. Wall 1
Temperature (C)

box

Temperature (C)
30 T. Wall 1
30 T. Wall 2

28 T. Wall 2 28 T. The 1st


load
26 T. Heatsink T. The 2nd
26
load
24 T. The 3rd
T. Hot box 24 load
T. Heatsink
22 T. Ambient 22
T. Hot box
20 20
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Time (seconds) Time (second)

Gambar 8. Pengujian tanpa beban pendingin Gambar 11. Pengujian tiga beban pendingin

Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable Hasil pengujian pendingin dan pemanas
yang dilakukan dengan menggunakan heat pipe portable dengan menggunakan heat pipe dapat
satu beban pendingin ditunjukan pada Gambar 9. dilihat pada Gambar 8, didapatkan temperatur
Temperatur ruang pendingin dan ruang pemanas ruang pendingin lebih rendah jika dibandingkan
yang mampu dicapai adalah 23,86 oC dan 31,37 oC dengan pengujian tanpa menggunakan heat pipe
dapat dilihat pada Gambar 4. Hal ini berbanding
lurus dengan rendahnya temperatur ruang pemanas.
34
T. Cooling Pada pengujian dengan menggunakan tambahan
32
Temperature (C)

box
T. Wall 1 heat pipe sebagai media pemindah panas
30
T. Wall 2 mengakibatkan ruang pendingin menjadi lebih
28
T. The 1st dingin. Hal ini dapat dicapai karena panas yang
26 Load
T. Heatsink
dihasilkan komponen termoelektrik pada ruang
24
T. Hot box
pemanas di distribusikan langsung ke udara luar
22
T. Ambient
melalui media heat pipe. Sehingga proses
20
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 pendinginan dapat bekerja dengan baik
dibandingkan tanpa menggunakan heat pipe. Dapat
Time (seconds)
dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 8 bahwa adanya
Gambar 9. Pengujian satu beban pendingin penambahan heat pipe dapat meningkatkan proses
pendinginan.
Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable Grafik COP hasil pengujian pendingin dan
yang dilakukan dengan menggunakan heat pipe dua pemanas portable tanpa menggunakan heat pipe
beban pendingin ditunjukan pada Gambar 10. dapat dilihat pada Gambar 12. Capaian masing-
Temperatur ruang pendingin dan ruang pemanas masing COP tanpa beban, satu beban, dua beban,
yang mampu dicapai adalah 24,15 oC dan 32,19 oC. dan tiga beban pendingin adalah 1,61, 1,66, 1,68,
1,70.
34
T. Cooling
box 2.10
32 T. Wall 1 COP without heat pipe
2.00
Temperature (C)

30 T. Wall 2 The 1st load COP


The 2nd load COP
COP

28 T. The 1st 1.90


Load The 3rd load COP
26 T. The 2nd 1.80
load
24 T. Heatsink
1.70
22 T. Hot box
1.60
20 T. Ambient 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time (seconds)
Time (seconds)
Gambar 12. COP Pengujian pendingin dan pemanas
Gambar 10. Pengujian dua beban pendingin
portable tanpa heat pi pe

Hasil pengujian pendingin dan pemanas portable


yang dilakukan dengan menggunakan heat pipe Grafik COP hasil pengujian pendingin dan
tiga beban pendingin ditunjukan pada Gambar 11. pemanas portable dengan menggunakan heat pipe
Temperatur ruang pendingin dan ruang pemanas dapat dilihat pada Gambar 13. Capaian masing-
yang mampu dicapai adalah 24,34 oC dan 32,27 oC. masing COP tanpa beban, satu beban, dua beban,
dan tiga beban pendingin adalah 1,63, 1,64, 1,69,
1,68.

Jom FTEKNIK Volume 4 N0.2 Oktober 2017 4


2.10
[2] Mangsur. 2010. Pengembangan cool tipe
COP with heat pipe
2.00 CB-02 Multifungsi Ramah Lingkungan
The 1st Load COP
Berbasis Termoelektrik untuk Kendaraan
1.90 The 2nd load COP
Roda Dua. Skripsi. Program Sarjana Fakultas
COP

The 3nd load COP


1.80 Teknik UI.
[3] Rahman, M, Kusumah, I.H, Komaro, M. 2013.
1.70
Analisis Pendinginan Coolbox Termoelektrik
1.60 Dengan Menggunakan Photovoltaic Sebagai
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Sumber Energi.Torsi. 11 (1) : 39 -54
Time (second)

Gambar 13. COP Pengujian pendingin dan pemanas [4] Tellurex Corporation. 2010. Frequently Asked
portable dengan heat pipe Questions About Our Cooling And Heating
Technology. Tellurex Corporation : Traverse
City.
Pada pengujian pendingin dan pemanas portable
yang dilakukan tanpa menggunakan heat pipe dan [5] Hendy, 2011. Kaji Eksperimental Penerapan
dengan menggunakan tambahan heat pipe. Termoelektrik Sebagai Pemanas Dan/Atau
Semakin besar pembebanan yang di gunakan (pada pendingin Dengan Pemasangan Pipa Kalor.
ruang pendingin) maka COP nya semakin Skripsi. Program Studi Teknik Mesin ITB.
meningkat.
[6] Akmal, M. 2014. Analisis Performansi
Thermoelectric Cooling Box Portable
4. Kesimpulan Menggunakan Elemen Peltier dengan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai Susunan Cascade. Skripsi. Program Sarjana
berikut : Fakultas Teknik Universitas Riau.
1. Penggunaan modul termoelektrik sebagai [7] Gultom, R.N, 2016. Analisis Performansi
pendingin dan pemanas memberikan hasil Pendingin Minuman Portable Menggunakan
temperatur yang lebih rendah dengan adanya Modul Termoelektrik Dengan Kapasitas 4,7
penambahan heat pipe sebagai media pemindah Liter. Skripsi. Program Studi Teknik Mesin
panas. Masing-masing temperatur ruang UNRI.
pendingin dan pemanas tanpa heat pipe
24,47oC dan 32,43oC, sedangkan dengan [8] Haidar, S Issac. I, Singleton, T. 2011.
menggunakan heat pipe 23,86 oC dan 31,37 oC . Thermoelectric Cooling Using Peltier Cells in
2. Capaian terendah ruang pendingin dan ruang Cascade. Tesis. University of Alberta,
pemanas tanpa beban pendingin menggunakan Edmonton.
heat pipe 22,83 oC dan 30,52 oC serta capaian
terendah ruang pendingin dan ruang pemanas [9] Onoroh, F, Lekwuwa C.J, Jhon, I.H. 2013.
dengan beban pendingin 3 minuman kaleng Performance Evaluation of a Thermoelectric
adalah 24,34 oC dan 32,27 oC. Refrigerator. International Journal of
4. Rata-rata temperatur 1 minuman, 2 minuman, Engineering and Innovative Technology. 2 (7)
dan 3 minuman kaleng dengan menggunakan : 18-24
heat pipe adalah sebesar 25,67 oC.

5. Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih disampaikan kepada seluruh


dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Riau atas ilmu yang diberikan serta Laboratorium
Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Riau yang telah memberikan
fasilitas pendukung sehingga penelitian ini dapat
berjalan dengan lancar.

6. Daftar Pustaka

[1] Peri Permana. 2010. Sistem Pendinginan


Termoelektrik di Dunia Pertanian.[Online],
http://wwwicanhearsweblog.blogspot.com/Sis
tem-Pendinginan, (diakses 18 April 2017)

Jom FTEKNIK Volume 4 N0.2 Oktober 2017 5

Anda mungkin juga menyukai