Anda di halaman 1dari 3

TECHNICAL BRIEF

#1
PATTIRO School of Governance September 2017

Pembukaan
Alhamdulillah, Washolaatu alaa Muhammad.
Sahabat, publikasi serial ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
informasi teknis yang terkait dengan manajemen proyek dan
pengembangan SDM dilingkungan PATTIRO Semarang.
Semoga bermanfaat

TERM OF REFERENCE

Dalam setiap kegiatan, didunia konsultan, dunia agen pembangunan,


masyarakat sipil, sector bisnis, dan pemerintah, TOR/KAK selalu dibuat,
disediakan, dan wajib sifatnya. TOR juga diperlukan oleh seorang Jurnalis
tatkala akan melakukan peliputan. Terkesan keberadaannya sangat kecil,
remeh, dan mudah dikerjakan. Namun, karena itu, seringkali terabaikan
dan tidak menjadi perhatian, terutama di kalangan pegiat masyarakat
sipil, seperti PATTIRO Semarang. Padahal kedudukannya signifikan dan
menentukan; baik dalam kematangan perencanaan maupun dalam
monitoring & evaluasi kegiatan/proyek.

Di kalangan pegawai Kementerian/Lembaga, keberadaan TOR


menentukan dicairkan atau tidak-nya pembiayaan sebuah kegiatan. Di
lingkungan ini, TOR ada 2 (dua) jenis, yakni TOR untuk pengusulan
anggaran sebagai bagian pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran
sebelum DIPA disetujui, dan TOR untuk acuan pelaksanaan pekerjaan
setelah DIPA disetujui dan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Bagi jurnalis
atau redaktur media massa, cetak maupun elektronik, TOR menentukan
tema peliputan, rumusan masalah yang disasar, dan lainnya. TOR disini
adalah pedoman umum bagi seluruh kerja keredaksian.

TOR merupakan dokumen perencanaan kegiatan, yang berisi penjelasan


mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana dan berapa
perkiraan biaya suatu kegiatan yang direncanakan.
PATTIRO School of Governance

Format TOR bagi NGO


TOR adalah suatu dokumen yang Secara umum, kedudukan TOR harus selalu
menginformasikan gambaran umum dan berhubungan dengan rencana kerja bulanan
penjelasan mengenai keluaran kegiatan dan rencana tahunan. TOR menjadi wujud
yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan pelaksanaan dari kegiatan/proyek yang
fungsi organisasi, yang memuat direncanakan. Misalkan, sebuah Rencana
latarbelakang, penerima manfaat, strategi Tahunan mengamanatkan pelaksanaan
pencapaian, waktu pelaksanaan, dan biaya Proyek Pengujian Akses Keadilan, dengan
yang diperlukan nomor proyek 2.B. Rencana realisasinya
diwujudkan dalam bentuk, salah satunya,
adalah kegiatan 2.B.10. Seminar Hasil Uji
Bahkan TOR di organisasi-organisasi dunia,
Akses Keadilan. Maka, pelaksana kegiatan
seperti UN, WTO, ASEAN, OECD, dan
yang bertanggungjawab harus
European Union, menjadi salah satu
menyampaikan TOR Kegiatan 2.B.10 untuk
dokumen obyek negosiasi, karena
disetujui oleh Manajer Proyek.
kedudukannya yang menjadi penentu
orientasi perencanaan program, proyek,
dan/atau kegiatan di lembaga tersebut.

Sistematika TOR untuk Kegiatan

I. Judul TOR
Nama kegiatan, asal proyek atau program.
II. Latarbelakang
1. Latarbelakang umum yang mendeskripsikan secara ringkas factor-faktor penentu
sehingga kegiatan dimaksud diperlukan. Jika ada argument yang merujuk pada
data, maka perlu disampaikan data numeric/statistical yang relevan. Fakta dan data
harus disajikan secara kuat.
2. Kedudukan kegiatan dalam pencapaian tujuan proyek, program, dan/atau lembaga
III. Tujuan
Tujuan secara umum dan secara khusus, jika diperlukan, dari kegiatan yang akan
dilaksanakan.
IV. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dapat tercapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. Hasil
tersebut disajikan dalam bentuk produk, barang, atau jasa (pengetahuan,
ketrampilan). Hasil yang diharapkan harus konsisten dan koheren dengan Tujuan.
PATTIRO School of Governance

V. Waktu dan Tempat


Waktu kapan kegiatan akan dilaksanakan, berupa hari, tanggal, dan waktu (jam, menit)
dimulai dan berakhir. Serta lokasi kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
VI. Pelaksana dan Penerima Manfaat
Pelaksana disini terbagi dua jenis: pelaksana dalam hal ini kepanitiaan kegiatan atau
penanggungjawab kegiatan yang berasal dari lembaga pemilik kegiatan; dan pelaksana
dalam hal narasumber, moderator, dan/atau fasilitator.
Penerima manfaat disini adalah partisipan yang terlibat dan memperoleh kemanfaatan
dari pelaksanaan kegiatan dan dari hasil yang diharapkan dicapai.
VII. Strategi atau Tahap dan Metoda
Pelaksanaan kegiatan dimaksud, apabila diperlukan, dapat dijelaskan tahap-tahap
pelaksanaannya; apakah ada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi. Pada setiap tahap metoda apa yang dipergunakan. Metoda yang dipilih harus
sesuai dengan upaya untuk mencapai Hasil yang Diharapkan.
Dapat juga langsung dijelaskan metoda dari kegiatan dimaksud. Metoda yang
dimaksud adalah apakah kegiatan dilaksanakan dengan metoda seminar, diskusi panel,
FGD thematik, lokakarya (kajian), lokakarya (bengkel), diskusi ORID, sarasehan,
training, coaching clinic, wawancara berkelompok, FGD triangulasi, dan lainnya.
VIII. Susunan Acara
Apabila kegiatan berupa even, seperti Rapat, Lokakarya, Seminar, Training, dan bentuk
even lainnya, maka perlu disusun Susunan Acara dalam bentuk table 3 kolom, yang
terdiri dari kolom waktu, kolom tema/aktivitas, dan kolom pengisi aktivitas
(narasumber, panitia, moderator, fasilitator).
Susunan acara harus sesuai dengan pilihan metoda dari kegiatan yang dimaksud.
IX. Pendanaan
Informasi mengenai sumber pendanaan, jumlah total dana kegiatan yang dibutuhkan,
dan rincian rencana anggaran kegiatan

Anda mungkin juga menyukai