Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RISET DAN TEORI AKUNTANSI

OLEH: KELOMPOK 9

IDA AYU AGUNG EMAWATI (1781611009 / 09)

LUH GDE MERTA WIDYA SANTHI (1781611012 / 12)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan ringkasan mata kuliah ini dengan
judul Riset dan Teori Akuntansi dengan tepat waktu.

Kami harapkan ringkasan mata kuliah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan
dalam kegiatan proses belajar mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari tentang riset dan
teori akuntansi.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan ringkasan mata kuliah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua
pihak kami harapkan untuk peningkatan kualitas ringkasan mata kuliah kami selanjutnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

PEMBAHASAN ........................................................................................................................1

A. METODE SAINTIFIK DAN RISET AKUNTANSI ....................................................1


B. APAKAH AKUNTANSI MERUPAKAN SUATU SAIN
ATAU SUATU SENI? ..................................................................................................3
C. ARAH RISET AKUNTANSI ........................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................6

iii
PEMBAHASAN

A. METODE SAINTIFIK DAN RISET AKUNTANSI

Keberadaan teori sangat bermanfaat karena teori dapat menjelaskan hubungan atau
memprediksi suatu fenomena. Teori mengandung sekumpulan dasar pikiran yang biasa disebut
asumsi atau dalil. Dasar pikiran ini harus jelas atau dibangun sehingga dapat diuji dengan
kesimpulan statistik dimana dalam kasus biasa disebut dengan hipotesis. Pada akhirnya, teori
mengandung sebuah kesimpulan yang berasal dari premis. Kesimpulan dapat ditentukan baik
secara deduksi maupun induksi

Penalaran Deduktif dan Induktif


Sistem penalaran deduktif adalah suatu penalaran logis yang digunakan untuk
memperoleh satu atau lebih kesimpulan dari sekumpulan premis. Data empiris tidak dianalisis
secara murni dalam sistem deduktif. Beberapa pendekatan deduktif untuk teori akuntansi telah
menggunakan aksioma yang formal sebagai premis suatu sistem dari mana berbagai aturan
akuntansi dapat diperoleh. Pendekatan deduktif umum (terkadang disebut metode
analisis/deduktif) tidak memberikan jalan keluar yang berhasil untuk seluruh teori akuntansi
karena adanya pemahaman yang terbatas tentang teknis simbolis dan juga kurangnya
kesepakatan pada premis fundamental dari akuntansi keuangan. Penalaran deduktif umum,
bagaimanapun tetap luar biasa penting dalam teori akuntansi dan pembuatan kebijakan.
Sistem penalaran induktif memeriksa atau menguji data, biasanya sampel dari
populasi dan membuat kesimpulan mengenai populasi tersebut. Dalam penelitian akuntansi,
data dikumpulkan melalui banyak metode dan sumber, termasuk pengiriman kuisioner untuk
para praktisi atau pihak lainnya yang sesuai, eksperimen laboratorium melibatkan individu
dalam proses simulasi, perhitungan dari laporan keuangan yang dipublikasi, dan harga dari
sekuritas perdagangan yang terpublikasi. Pada awalnya salah satu kritik terhadap penelitian
induktif atau empiris dalam akuntansi adalah bahwa pernyataan hubungan merupakan secara
mekanis. Penelitian empiris mengenai pilihan-pilihan yang dibuat oleh manajemen atau
pembuat kebijakan disebut penelitian akuntansi positif. Penelitian akuntansi positif mencoba
untuk menjelaskan hubungan perilaku dalam akuntansi. Penelitian tersebut mencoba untuk
menjelaskan what is (apa) tanpa membuat berbagai penaksiran seperti yang seharusnya.

1
Teori Normatif dan Deskriptif
Teori mungkin juga dikategorikan sebagai normatif (preskriptif) atau deskriptif. Teori
normatif menggunakan suatu persepsi nilai, terkandung di dalamnya yaitu paling sedikit satu
premis yang mengatakan bahwa ini adalah cara sesuatu yang seharusnya terjadi. Contoh,
premis yang menyatakan bahwa pelaporan akuntansi dalam penilaian aset seharusnya
berdasarkan pada nilai realisasi bersih. Berlawanan dengan hal tersebut, teori deskriptif
mencoba untuk menemukan hubungan yang benar-benar ada atau riil.
Sistem deduktif sering bersifat normatif walaupun logika matematika dan simbolnya
adalah sistem deduktif yang bebas nilai. Pendekatan induktif biasanya mencoba untuk menjadi
deskriptif. Karakteristik ini berasal dari sifat metode deduktif dan induktif. Metode deduktif
pada dasarnya bersifat tertutup, sistem nonempiris, kesimpulannya didasarkan secara tegas
pada premisnya. Pendekatan induktif, suatu pendekatan yang berusaha untuk menemukan dan
menjelaskan hubungan sesungguhnya.

Teori Makro dan Mikro


Perbedaan penjelasan yang lebih dalam antara sistem deduktif dan induktif adalah
bahwa dalam sistem deduktif berisi hal-hal yang bersifat global (makro), sedangkan dalam
sistem induktif biasanya bersifat khusus (mikro). Dimana premis dari sistem deduktif sifatnya
adalah total atau mencakup keseluruhan, kesimpulan mereka harus meluas. Sistem induktif,
karena berada dalam fenomena sesungguhnya, dapat fokus secara realistis hanya pada satu
bagian kecil dari lingkungan relevan. Dengan kata lain, penelitian induktif cenderung untuk
menguji dibanding mendefinisikan pertanyaan dan masalah secara sempit.

Sifat Komplementer dari Metode Deduktif dan Induksi


Deduktif-induktif berbeda dalam penelitian, namun terlepas dari menjadi salah satu
atau pendekatan kompetitif, deduksi dan induksi sifatnya adalah komplementer dan sering
digunakan bersama. Hakansson menyatakan bahwa metode induktif dapat digunakan untuk
menilai ketepatan dari premis yang secara original terpilih melalui sistem deduktif. Penelitian
induktif dalam akuntansi dapat membantu untuk memberikan keterangan mengenai hubungan
dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis. Penelitian ini, sebaliknya, digunakan dalam
proses pembuatan kebijakan dimana pemikiran deduktif membantu menentukan aturan yang
akan dirumuskan. Karena itu, seharusnya menjadi jelas bahwa metode deduktif dan induktif
dapat digunakan bersama-sama dan bukan merupakan pendekatan yang sama-sama eksklusif
terlepas dari ketidakmungkinan untuk mempertahankan penelitian induktif yang bebas nilai.

2
B. APAKAH AKUNTANSI MERUPAKAN SUATU SAIN ATAU SUATU SENI?

Baik dalam aturan pembuatan struktur dan praktik akuntansi, adakalanya menimbulkan
suatu pertanyaan apakah akuntansi adalah suatu seni atau ilmu. Paling tidak seorang penulis
(pada 1940an) merasa akuntansi sebagai sebuah ilmu. Namun, dia tidak terlalu membangun
kriteria untuk mendefinisikan sebuah ilmu kecuali anggapan khususnya dalam hal isu
penilaian. Belakangan ini, penulis lainnya berpendapat bahwa akuntansi sangat dekat
hubungannya dengan seni liberal. Akuntansi itu sendiri terlihat sebagai suatu seni praktis.
Tetapi penulis tersebut tidak menunjukkan beberapa kriteria nyata untuk membedakan antara
suatu seni dan ilmu. Tentunya kita dapat melihat bahwa mendiskusikan akuntansi sebagai
metode ilmiah dan peran dari teori pengukuran dalam akuntansi secara potensial menempatkan
akuntansi dalam bidang ilmiah.
Dalam suatu artikel penting yang kemudian dibukukan, Sterling telah mencoba untuk
mengklarifikasi posisi dari akuntansi berhubungan dengan ilmu. Beliau menunjukkan bahwa
seni betul-betul bergantung pada interpretasi pribadi para praktisi. Sterling percaya bahwa
akuntansi, seperti yang dipraktikkan saat ini, jauh lebih mengarah pada suatu seni
dibandingkan ilmu pengetahuan karena akuntan bebas untuk memilih metode akuntansi yang
akan digunakan.

C. ARAH RISET AKUNTANSI

Pendekatan Model Keputusan


Pendekatan model keputusan menyatakan informasi apa yang dibutuhkan untuk
membuat suatu keputusan. Dari pandangan terhadap poin ini, laporan keuangan yang berdasar
pada nilai masukan, nilai keluaran, dan aliran kas yang didiskontokan sebagai kemungkinan
informasi yang berguna. Pendekatan ini tidak menyatakan informasi apa yang diinginkan
pengguna tetapi lebih berkonsentrasi pada informasi apa yang berguna untuk keputusan
tertentu. Kemudian, orientasinya adalah normatif dan deduktif. Dua tujuan utama dicakup oleh
pendekatan model keputusan, yaitu (1) memungkinkan pengguna untuk memprediksi dengan
lebih baik arus kas masa depan; dan (2) penganalisisan efisiensi dan efektivitas manajemen
(kepengurusan) demikian juga subkategori dari kedua tipe keputusan yang utama.

Penelitian Pasar Modal


Suatu jumlah yang signifikan dari penelitian empiris (induktif) menunjukkan bahwa
harga dari sekuritas yang diperdagangkan secara umum bereaksi dengan cepat dan tidak bias

3
terhadap informasi baru. Karena itu, harga pasar diasumsikan merefleksikan secara penuh
semua informasi yang tersedia di masyarakat. Dalil ini, yang secara prinsip berasal dari disiplin
keuangan, dikenal sebagai hipotesis pasar efisien. Sebagai tambahan, hasil dari suatu sekuritas
adalah suatu fungsi dari risiko: perubahan hasil sekuritas berhubungan dengan perubahan
seluruh pasar sekuritas. Pengertiannya telah mendorong suatu peningkatan yang sangat
signifikan dalam penekanan pada portofolio investasi yang beragam dibandingkan mencoba
untuk mengalahkan pasar pada suatu dasar sekuritas individu.

Penelitian Keperilakuan
Penelitian keperilakuan adalah area penting lainnya dari investigasi. Perhatian utama
dari penelitian keperilakuan adalah bagaimana pengguna dari informasi akuntansi membuat
keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatan ini adalah deskriptif,
sedangkan pendekatan model keputusan adalah normatif. Banyak dari penelitian ini
menggunakan subyek asisten laboratorium dalam situasi eksperimen yang terkontrol secara
hati-hati.

Teori Keagenan
Teori keagenan (teori kontrak) adalah salah satu jenis penelitian akuntansi yang penting
saat ini. Studi teori keagenan yang mungkin menjadi deduktif atau induktif adalah suatu contoh
yang khusus dari penelitian keperilakuan, namun akar dari teori keagenan didasarkan pada
keuangan dan ekonomi dibandingkan pada psikologi dan sosiologi. Hal tersebut mendasari
asumsi bahwa individu bertindak untuk kepentingan terbaik mereka sendiri, yang mungkin
pada saat tersebut bertentangan dengan kepentingan terbaik perusahaan. Asumsi penting
lainnya dari teori keagenan adalah bahwa perusahaan merupakan titik temu untuk berbagai tipe
hubungan kontraktual yang ada di antara manajemen, pemilik, kreditor, dan pemerintah.
Akibatnya, teori keagenan terfokus dengan berbagai biaya monitoring dan penyelenggaraan
hubungan di antara berbagai kelompok. Satu hipotesis dari teori keagenan adalah manajemen
mencoba untuk memaksimalkan kekayaan mereka dengan meminimalisasi berbagai
peningkatan biaya keagenan yang muncul dari monitoring dan kontrak. Perhatikan bahwa ini
tidak sama dengan pihak manajemen yang cenderung untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Ketika manajemen mencoba untuk memaksimumkan kompensasi mereka, itu
harus sejalan dengan kerangka kerja untuk peningkatan pendapatan bersih, ROI, atau ukuran
akuntansi yang sama ketika mencoba untuk mengubah harga sekuritas perusahaan. Dalam
kasus ini dan kasus yang sama, tindakan manajemen mungkin tidak selalu dalam kepentingan

4
terbaik para pemegang saham. Ini biasanya disebut sebagai perilaku oportunistik atau moral
hazard.

Informasi Ekonomi
Kesadaran akuntan semakin meningkat terhadap biaya dan manfaat dalam
memproduksi informasi akuntansi sehingga muncul penelitian mengenai informasi ekonomi.
Penelitian informasi ekonomi biasanya bersifat analisis/deduktif.
Informasi ekonomi saat ini telah memasukkan asumsi dan situasi teori keagenan dalam
analisisnya karena pembagian risiko antara prinsipal dan agen sangat dekat terhubung dengan
persoalan apakah kedua sisi memiliki informasi penuh atau apakah asimetri informasi ada
dimana satu pihak (khususnya agen) memiliki informasi lebih dibandingkan pihak lainnya.
Tujuan dari analisis teori informasi adalah untuk menentukan bagaimana optimalisasi
kontraktual perencanaan insentif dan pembagian risiko dapat dinegosiasikan.

Akuntansi Kritis
Akuntansi kritis merupakan cabang dari teori akuntansi yang melihat peran penting
akuntansi dalam penyelesaian konflik antara perusahaan dan para stakeholder seperti
karyawan, konsumen, dan masyarakat umum. Akuntansi kekritisan bersatu dengan dua area
lainnya dari akuntansi yang dikembangkan pada 1960an, antara lain akuntansi kepentingan
publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik berfokus pada pelayanan gratis
untuk konsultasi pajak dan keuangan bagi pihak yang tidak memungkinkan untuk membayar
jasa tersebut. Akuntansi sosial membahas mengenai bagaimana untuk memasukkan biaya
eksternal ke dalam laporan keuangan perusahaan.

Apakah Ada Suatu Revolusi Ilmiah dalam Akuntansi?


Beberapa telah memprediksi suatu revolusi ilmiah dalam akuntansi karena
ketidakpuasan dengan paradigma yang ada. Paradigma adalah pandangan pemecahan masalah
bersama antara para anggota dari suatu ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, biaya historis telah
menjadi paradigma bersama, namun ketidakmampuan biaya historis untuk mengatasi masalah
pelaporan keuangan selama tahun 1970an akibat dari inflasi yang tinggi menyebabkan suatu
ketidakpuasan yang hebat yang pada akhirnya membawa akuntansi ke arah pengembangan
paradigma baru.

5
DAFTAR PUSTAKA

Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory A Conceptual
and Institutional Approach Fifth Edition. USA: South-Western College Publishing.

Anda mungkin juga menyukai