OLEH: KELOMPOK 9
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan ringkasan mata kuliah ini dengan
judul Riset dan Teori Akuntansi dengan tepat waktu.
Kami harapkan ringkasan mata kuliah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan
dalam kegiatan proses belajar mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari tentang riset dan
teori akuntansi.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan ringkasan mata kuliah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua
pihak kami harapkan untuk peningkatan kualitas ringkasan mata kuliah kami selanjutnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................... i
PEMBAHASAN ........................................................................................................................1
iii
PEMBAHASAN
Keberadaan teori sangat bermanfaat karena teori dapat menjelaskan hubungan atau
memprediksi suatu fenomena. Teori mengandung sekumpulan dasar pikiran yang biasa disebut
asumsi atau dalil. Dasar pikiran ini harus jelas atau dibangun sehingga dapat diuji dengan
kesimpulan statistik dimana dalam kasus biasa disebut dengan hipotesis. Pada akhirnya, teori
mengandung sebuah kesimpulan yang berasal dari premis. Kesimpulan dapat ditentukan baik
secara deduksi maupun induksi
1
Teori Normatif dan Deskriptif
Teori mungkin juga dikategorikan sebagai normatif (preskriptif) atau deskriptif. Teori
normatif menggunakan suatu persepsi nilai, terkandung di dalamnya yaitu paling sedikit satu
premis yang mengatakan bahwa ini adalah cara sesuatu yang seharusnya terjadi. Contoh,
premis yang menyatakan bahwa pelaporan akuntansi dalam penilaian aset seharusnya
berdasarkan pada nilai realisasi bersih. Berlawanan dengan hal tersebut, teori deskriptif
mencoba untuk menemukan hubungan yang benar-benar ada atau riil.
Sistem deduktif sering bersifat normatif walaupun logika matematika dan simbolnya
adalah sistem deduktif yang bebas nilai. Pendekatan induktif biasanya mencoba untuk menjadi
deskriptif. Karakteristik ini berasal dari sifat metode deduktif dan induktif. Metode deduktif
pada dasarnya bersifat tertutup, sistem nonempiris, kesimpulannya didasarkan secara tegas
pada premisnya. Pendekatan induktif, suatu pendekatan yang berusaha untuk menemukan dan
menjelaskan hubungan sesungguhnya.
2
B. APAKAH AKUNTANSI MERUPAKAN SUATU SAIN ATAU SUATU SENI?
Baik dalam aturan pembuatan struktur dan praktik akuntansi, adakalanya menimbulkan
suatu pertanyaan apakah akuntansi adalah suatu seni atau ilmu. Paling tidak seorang penulis
(pada 1940an) merasa akuntansi sebagai sebuah ilmu. Namun, dia tidak terlalu membangun
kriteria untuk mendefinisikan sebuah ilmu kecuali anggapan khususnya dalam hal isu
penilaian. Belakangan ini, penulis lainnya berpendapat bahwa akuntansi sangat dekat
hubungannya dengan seni liberal. Akuntansi itu sendiri terlihat sebagai suatu seni praktis.
Tetapi penulis tersebut tidak menunjukkan beberapa kriteria nyata untuk membedakan antara
suatu seni dan ilmu. Tentunya kita dapat melihat bahwa mendiskusikan akuntansi sebagai
metode ilmiah dan peran dari teori pengukuran dalam akuntansi secara potensial menempatkan
akuntansi dalam bidang ilmiah.
Dalam suatu artikel penting yang kemudian dibukukan, Sterling telah mencoba untuk
mengklarifikasi posisi dari akuntansi berhubungan dengan ilmu. Beliau menunjukkan bahwa
seni betul-betul bergantung pada interpretasi pribadi para praktisi. Sterling percaya bahwa
akuntansi, seperti yang dipraktikkan saat ini, jauh lebih mengarah pada suatu seni
dibandingkan ilmu pengetahuan karena akuntan bebas untuk memilih metode akuntansi yang
akan digunakan.
3
terhadap informasi baru. Karena itu, harga pasar diasumsikan merefleksikan secara penuh
semua informasi yang tersedia di masyarakat. Dalil ini, yang secara prinsip berasal dari disiplin
keuangan, dikenal sebagai hipotesis pasar efisien. Sebagai tambahan, hasil dari suatu sekuritas
adalah suatu fungsi dari risiko: perubahan hasil sekuritas berhubungan dengan perubahan
seluruh pasar sekuritas. Pengertiannya telah mendorong suatu peningkatan yang sangat
signifikan dalam penekanan pada portofolio investasi yang beragam dibandingkan mencoba
untuk mengalahkan pasar pada suatu dasar sekuritas individu.
Penelitian Keperilakuan
Penelitian keperilakuan adalah area penting lainnya dari investigasi. Perhatian utama
dari penelitian keperilakuan adalah bagaimana pengguna dari informasi akuntansi membuat
keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatan ini adalah deskriptif,
sedangkan pendekatan model keputusan adalah normatif. Banyak dari penelitian ini
menggunakan subyek asisten laboratorium dalam situasi eksperimen yang terkontrol secara
hati-hati.
Teori Keagenan
Teori keagenan (teori kontrak) adalah salah satu jenis penelitian akuntansi yang penting
saat ini. Studi teori keagenan yang mungkin menjadi deduktif atau induktif adalah suatu contoh
yang khusus dari penelitian keperilakuan, namun akar dari teori keagenan didasarkan pada
keuangan dan ekonomi dibandingkan pada psikologi dan sosiologi. Hal tersebut mendasari
asumsi bahwa individu bertindak untuk kepentingan terbaik mereka sendiri, yang mungkin
pada saat tersebut bertentangan dengan kepentingan terbaik perusahaan. Asumsi penting
lainnya dari teori keagenan adalah bahwa perusahaan merupakan titik temu untuk berbagai tipe
hubungan kontraktual yang ada di antara manajemen, pemilik, kreditor, dan pemerintah.
Akibatnya, teori keagenan terfokus dengan berbagai biaya monitoring dan penyelenggaraan
hubungan di antara berbagai kelompok. Satu hipotesis dari teori keagenan adalah manajemen
mencoba untuk memaksimalkan kekayaan mereka dengan meminimalisasi berbagai
peningkatan biaya keagenan yang muncul dari monitoring dan kontrak. Perhatikan bahwa ini
tidak sama dengan pihak manajemen yang cenderung untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Ketika manajemen mencoba untuk memaksimumkan kompensasi mereka, itu
harus sejalan dengan kerangka kerja untuk peningkatan pendapatan bersih, ROI, atau ukuran
akuntansi yang sama ketika mencoba untuk mengubah harga sekuritas perusahaan. Dalam
kasus ini dan kasus yang sama, tindakan manajemen mungkin tidak selalu dalam kepentingan
4
terbaik para pemegang saham. Ini biasanya disebut sebagai perilaku oportunistik atau moral
hazard.
Informasi Ekonomi
Kesadaran akuntan semakin meningkat terhadap biaya dan manfaat dalam
memproduksi informasi akuntansi sehingga muncul penelitian mengenai informasi ekonomi.
Penelitian informasi ekonomi biasanya bersifat analisis/deduktif.
Informasi ekonomi saat ini telah memasukkan asumsi dan situasi teori keagenan dalam
analisisnya karena pembagian risiko antara prinsipal dan agen sangat dekat terhubung dengan
persoalan apakah kedua sisi memiliki informasi penuh atau apakah asimetri informasi ada
dimana satu pihak (khususnya agen) memiliki informasi lebih dibandingkan pihak lainnya.
Tujuan dari analisis teori informasi adalah untuk menentukan bagaimana optimalisasi
kontraktual perencanaan insentif dan pembagian risiko dapat dinegosiasikan.
Akuntansi Kritis
Akuntansi kritis merupakan cabang dari teori akuntansi yang melihat peran penting
akuntansi dalam penyelesaian konflik antara perusahaan dan para stakeholder seperti
karyawan, konsumen, dan masyarakat umum. Akuntansi kekritisan bersatu dengan dua area
lainnya dari akuntansi yang dikembangkan pada 1960an, antara lain akuntansi kepentingan
publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik berfokus pada pelayanan gratis
untuk konsultasi pajak dan keuangan bagi pihak yang tidak memungkinkan untuk membayar
jasa tersebut. Akuntansi sosial membahas mengenai bagaimana untuk memasukkan biaya
eksternal ke dalam laporan keuangan perusahaan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory A Conceptual
and Institutional Approach Fifth Edition. USA: South-Western College Publishing.