Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU
FAKULTAS PSIKOLOGI
SURABAYA
2017
Soal
Pembahasan
1. Normal
1) WHO mendefinisikan normal sebagai keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara penuh
2) Psikiater Karl Meninger menyatakan bahwa orang yang sehat mental atau normal
adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, menahan diri, menunjukkan
kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain dan sikap hidup
yang bahagia.
3) Kartini Kartono, 1989
Norma adalah perilaku yang adekuat (serasi dan tepat) yang dapat diterima oleh
masyarakat pada umumnya.
a. Sikap terhadap diri sendiri : memiliki penilaian yang realistik terhadap berbagai
b. Persepsi terhadap realitas : memiliki peandangan yang realistis terhadap diri dan
disertai kemampuan cukup untuk membebaskan diri dari aneka pengaruh sosial.
a) Penyimpangan dari Norma-norma Statistik : abnormal adalah setiap hal yang luar biasa,
tidak lazim, atau secara harfiah yang menyimpang dari norma. hampir setiap kepribadian
tersebar dalam populasi orang mengikuti kurva normal yang bentuknya mirip
genta/lonceng, di mana dua pertiga dari jumlah kasus terletak pada sepertiga dari
b) Penyimpangan dari Norma-norma Sosial : Menurut kriteria ini, abnormal diartikan sebagai
non konformitas, yaitu sifat tidak patuh atau tidak sejalan dengan norma sosial. Inilah
yang disebut relativisme budaya bahwa apa saja yang umum atau lazim adalah normal.
tuntutan dari lingkungan fisik dan sosialnya maupun yang bersumber dari kebutuhannya
sendiri.
3. Studi Kasus
Lina berprofesi menjadi seorang model. Dalam dunia model diet merupakan hal yang wajar
dan umum. Hal tersebut juga dilakukan oleh lina untuk mempertahankan berat tubuhnya
yang ideal. Mulai dari menjaga pola makan, olah raga teratur, dan sering meminum obat
pencahar pun ia lakukan. Dari diet yang ia tekuni tersebut dapat membuahkan hasil yaitu
karir yang semakin menanjak sehingga banyak pujian yang mengalir padanya.
Dengan adanya pujian yang mengalir padanya, lina semakin antusias mempertahankan berat
badan idealnya. suatu ketika lina diajak untuk makan bersama dengan teman-temanya.
Namun beberapa ajakan tersebut ia tolak dengan alasan diet. respon teman-temanya
menganggap itu hal biasa. Karena hal tersebut umun dilakukan oleh seorang model.
Semakin lama, Lina semakin takut menjadi gemuk meskipun ia tidak benar-benar mengalami
kelebihan berat badan. Lina pun mulai kehilangan selera makan atau tidak lagi menyukai
makanan. Ketakutannya semakin menjadi-jadi, sehingga ia menghalalkan segala cara untuk
mempertahankan berat badannya. Hal ini memicu gangguan pada diri Lina, seperti tidak
menstruasi selama 3 tahun, hipotensi, denyut jantung tidak teratur, dan sangat rendah
kadar potassium dan kalsium. Hingga akhirnya Lina mengalami beberapa periode penurunan
berat badan yang menurutnya adalah sesuatu yang baik. Dengan tinggi 170 cm dan berat
badan 48 kg sudah tergolong dibawah ideal.
Analisa:
Pandangan umum tentang diet itu hal biasa dan umum namun diet yang diterapkan Lina
lama kelamaan tergolong ke dalam gangguan makan atau Anorexia.