DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIRAMPOG
Jln. Raya Sirampog KM 09 Kec. Sirampog 52272
Email :Pusk.Sirampog@gmail.com
BAB I. PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.
B.TUJUAN:
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan program manajemen risiko di
Puskesmas Sirampog.
C.SASARAN:
1. Tersedianya pedoman manajemen risiko
2. Tersedianya bukti sosialisasi pedoman manajemen risiko kepada pimpinan
unit layanan fungsional dan manajerial serta pegawai Puskesmas Sirampog .
BAB II. PENGERTIAN
DEFINISI:
Yang dimaksud dengan risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada tiap
unit, waktu atau kegiatan
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,
menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan
atau meminimalkan dampaknya. Pendekatan manajemen risiko difokuskan
pada kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan potensial terjadi (proaktif)
dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang memprioritaskan
keselamatan pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan.
A. TUJUAN
B. KEWENANGAN.
Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
selaku pemilik puskesmas memiliki tanggung-jawab utama menjamin penyediaan
lingkungan yang aman untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dinas Kesehatan
Kabupaten Brebes mendelegasikan kewenangan kepada Kepala Puskesmas Sirampog
untuk membentuk organisasi manajemen risiko yang komprehensif dan berperan
secara luas.
Kepala Puskesmas Sirampog menugaskan kepada Tim Peningkatan Mutu
Layanan dan Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas manajemen risiko, dan
bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko dengan Kepala
Puskesmas, semua anggota staf medis, semua pegawai dan dengan pihak luar
Puskesmas.
C. KOORDINASI.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas yang
sangat beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko, Puskesmas
harus menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formal maupun informal antara
manajemen risiko professional dengan semua unit layanan struktural dan fungsional
Puskesmas serta fungsi lain di dalam dan di luar Puskesmas .
Kepala Puskesmas, berfungsi sebagai pembuat keputusan untuk berbagai
kegiatan penting dalam program manajemen risiko. Bagian Keuangan bertanggung-
jawab dalam pembiayaan dan memberikan informasi yang berharga untuk program
manajemen risiko, mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana yang ada dan
mengawasi kinerja analisis keuangan Puskesmas. Bagian Tata Usaha dan
Kepegawaian, bertanggung jawab untuk mengembangkan efektifitas uraian tugas dan
proses penilaian kinerja, pemeriksaan latar belakang pegawai, verifikasi izin,
pemberian cuti pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala yang
semuanya penting untuk mencegah serta melindungi staf medis dan non medis yang
melakukan tindakan/ pelayanan.
Ketua Tim Peningkatan Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien memiliki
tanggung jawab utama membantu manajemen risiko dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan Puskesmas dan keselamatan pasien. Tugas Tim Peningkatan Mutu
Layanan dan Keselamatan Pasien dalam hal manajemen risiko sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi kerugian sebagai berikut : Mengembangkan
mekanisme identifikasi risiko seperti laporan insiden, rujukan staf, tinjauan
rekam medik, tinjauan keluhan pasien.
b. Mengembangkan dan memelihara hubungan kolaborasi dengan unit layanan
terkait yaitu semua ruang/unit pelayanan.
c. Mengembangkan aturan dan prosedur di area yang rentan terjadi risiko seperti
informed consent, kerahasiaan dan penanganan kejadian sentinel.
d. Membuat dan menyampaikan laporan kinerja tahunan kepada Kepala Puskesmas
Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang tidak
konsisten dengan kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di puskesmas terutama
untuk pelayanan kepada pasien. Tujuan umum laporan insiden Puskesmas adalah
menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KTC, KNC) dan Kondisi Potensial
cedera (KPC) untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Tipe Insiden :
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Proses Medikasi / Cairan Infus
5. Oksigen
6. Alat Medis
7. Perilaku pasien
8. Pasien jatuh
9. Pasien Kecelakaan
10. Infrastruktur / Sarana / Bangunan
11. Sumber daya / Manajemen
12. Laboratorium
Program manajemen risiko dan kemajuan untuk mencapai tujuan yang telah
disusun dalam rencana, ditinjau minimal sekali 2 (dua) tahun oleh kepala Puskesmas.