Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu
atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi
dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari
mineral adalah mineralogi.
Secara jelas mineralogi adalah ilmu pengetahuan tentang mineral, yaitu suatu zat padat
yang terdapat dialam sebagai elemen-elemen dan senyawa-senyawa serta merupakan
penyusun atau pembentuk bagian padat alam semesta. Pengertian mineral secara jelas adalah
suatu benda padat homogen yang terbentuk dialam secara anorganik, mempunyai komposisi
kimia tertentu dan susunan atom yang teratur.
Untuk mempelajari tentang mineral, tentu harus terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat
yang ada pada mineral tersebut.. Adapaun sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah
:Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini. Dari jumlah tersebut hanya
beberapa yang umum atau sering dijumpai.
Mineral-mineral yang dominan sebagai pembentuk batuan penyusun kerak bumi
disebut mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain itu hanya sekitar 8 unsur
yang dominan menyusun mineral-mineral tersebut. Dua unsur yang paling dominan adalah
pksigen dan silikon yang bergabung untuk menyusun kelompok mineral yang sangat umum
yaitu mineral silikat. Setiap mineral silikat disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali kuarsa.
Dalam pengklasifikasian umum, mineral dibagi atas dua pembagian umum, yaitu
mineral silikat, dan mineral non silikat. Olah karena itu untuk mengetahui lebih dalam
makalah akan menjelaskan khusus tentang pengertian, struktur sifat dan ciri-ciri dari mineral
non-silikat.
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk menambah pengatahuan serta menjelaskan lebih spesifik
mengenai mineral silikat dan non-silikat.
1.3 MAMFAAT
Untuk mempermudah bagi para pembaca untuk memahami dan mengklasifikasi
mineral silikat dan non-silikat secara baik dan benar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MINERAL

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral didefinisikan sebagai bahan padat
anorganik yang terdapat secara alamiah, terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan
tertentu, dimana atom-atom di dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis.

2.2 KLASIFIKASI MINERAL

Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang


terdapat di alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu :
1. Elemen nativ.
2. Sulfida (termasuk garamsulfo).
3. Oksida dan hidroksida.
4. Halida.
5. Karbonat, nitrat, borat dan iodat.
6. Sulfat, khromat, molibdat, tungstat.
7. Fosfat, arsenat, vanadat.
8. Silikat.

2.3 MINERAL NON SILIKAT


Beberapa mineral tidak mengandung kombinasi Silikon dan Oksigen, sebagai mineral
silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari
kerak bumi. Mineral Nonsilikat termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia,
seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium

2
dan timah, dan permata berlian dan ruby. Mineral Non-silikat dipisahkan ke dalam kelas
berikut:
2.3.1 Klasifikasi Mineral Non-Silikat
1. Native Element
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native
element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok,antara lain
logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very malleable and
ductile, serta memiliki specific gravity range yang besar (6-22).
a. Logam, contohnya :
Emas (Au), sistem kristal isometrik
Perak (Ag), sistem kristal isometrik, sistem kristal isometrik
Platina (Pt), sistem kristal isometrik
b. Semilogam, contohnya :
Arsenik (As), sistem kristal Heksagonal
Bismuth (Bi), sistem kristal Heksagonal
c. Nonlogam,contohnya :
Belerang (S), sistem kristal orthorombic
Intan (C), sistem kristal isometrik
Grafit (C), sistem kristal heksagonal

A. Beberapa Manfaat dari Native Elements


1. Logam
a. Emas (Au) :
Perak (Ag) :
Perak dapat dimanfaatkan sebagai Pembuatan uang logam, Perhiasan, Ornamen-
ornamen, Peralatan bedah dan laboratorium
b. Tembaga (Cu) :
Tembaga dapat dimanfaatkan sebagai Kabel tembaga, Peralatan presisi,
Amunisi, Peralatan elektronik, Uang logam,
c. Platina (Pt) :
Secara extensive sebagai catalytic agent dalam bidang sulfuric, acetic, nitric
acid dan dalam bidang fisika,kima, peralatan elektronik, perhiasan, pyrography,
dentistry, nonmagnetic watches, dan peralatan bedah

3
2. Semilogam
a. Arsenic (As) :
Dapat dimanfaatkan sebagai Bahan racun, sebagian kecil digunakan dalam
bidang industry dan komersial.
b. Bismuth (Bi) :
Dapat digunakan dalam pembuatan easily fussible alloy seperti alat pemadam
api, alat penyiram, safety plug ada ketel pembakaran, dan juga peluru senapan dan
thermopiles. Garam Bismuth digunakan pada peralatan farmasi, calico printing, dan
dalam pembuatan highly refractive glass.
3. Nonlogam
a. Intan (C) :
Digunakan pada alat pemotong kaca, batu, beton, pembuatan wire drawing
dies, sebagai bahan campuran mata bor dalam pemboran minyak dan bidang lainnya,
perhiasan, dandalam bidang industry dan komersial lainnya.
b. Grafit (C) :
Digunakan dalam pembuatan wadah peleburan logam, pelapis alat pelebur
logam, cat, elektroda,campuran pelumas, peralatan kantor seperti pensil, dan dalam
bidang industry lainnya
c. Sulfur (S) :
Digunakan dalam pembuatan asam sulfat, korek api, bubuk mesiu, pupuk,
karet, fungisida, obat-obatan, semen, thermal adn electrical insulation, campuran
proses pembuatan kertas, dan lain-lain

2. Kelompok Sulfida
Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida merupakan
kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S). Biasanya terbentuk pada urat
batuan atau dari larutan hidrotermal. Beberapa contoh mineral sulfida : Argentite (Ag2S),
Kalkosit (Cu2S), Bornite (Cu3FeS4), Galena (PbS), Alabandite (MnS), Sphalerite (ZnS),
Cinnabar (HgS), Pyrite (FeS2), Marcasite (FeS2), Arsenopyrite (FeAsS), Molybdenite
(MoS), Niccolite (NiAs), Realgar (AsS), Stibnite (Sb2S3)
A. Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :
1. Galena (PbS), digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily
fussible alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga bijih
perak

4
2. Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting
3. Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang penting
4. Alabandite (MnS), sebagai produk pembakaran
5. Sphalerite (ZnS), sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi besi
dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan dalam
industry kima dan medis
6. Cinnabar (HgS), sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai
industri
7. Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy, cat,
dan dalam peralatan medis
8. Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan asam
sulfat dan copperas
9. Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan
dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.

3. Kelompok Oksida dan Hidroksida


Kelompok ini merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam logam atau
lebih, dicirikan dengan adanya anion O2-. Bedasarkan perbandingan antara logam dengan
oksigen (X dan O), maka kelompok oksida dapat dibedakan menjadi oksida sederhana dan
oksida kompleks, contoh :
a. Tipe X2O : Cuprite (Cu2O)
b. Tipe XO : Periclase group : Periclase (MgO) dan Zincite group : Zincite (ZnO)
c. Tipe XY2O4 : Spinel Group : Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4),
Franklinite(Zn,Mn,Fe)(Fe,Mn)2O4, Chromite (Mg,Fe)Cr2O4 Hausmanite
(MnMn2O4) Chrysoberyl (BeAl2O4)
d. Tipe X2O3 : Hematite Group : Corundum (Al2O3), Hematite (Fe2O3), Ilmenite
(FeTiO3), Braunite (Mn,Si)2O3, Pyrochlore-Microlite series, Psilomelane
(Ba,H2O)Mn5O10
e. Tipe XO2 : Rutile Group : Rutile (TiO2), Cassiterite (SnO2), Pyrolusit (MnO2),
Plattnerite (PbO2), Anatase (TiO2), Brookite (TiO2), Columbite-Tantalite,
Uraninite Group :Uraninite (UO2), Thorianite (ThO2). Golongan mineral-mineral
Hidroksida, dicirikan dengan adanya gugus hidroksil(OH-) atau molekul H2O
yang membuat daya ikatannya secara struktur lebih lemah dari oksida.

5
A. Contoh mineral-mineral Hidroksida dan manfaatnya :
1. Manganite (MnO(OH)) :bersama dengan pyrolusite digunakan dalam
preparasioksigen dan klorin, merupakan bijih mangan yang berguna dalam bidang
industri
2. Geothite-Limonite (Fe2O3.H2O) : merupakan salah satu sumber dari bijih tembaga
yang penting dan akhirnya banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan
mulai dari peralatan-peralatan presisi, rumah tangga serta industri dan medis.
3. Bauksit (Al(OH).NH2O), merupakan bijih alumunium. Banyak digunakan dalam
semen, baja, ferroalloy, industri penyulingan minyak, bauxite bricks, dan
peralatan-peralatan industri lain.
4. Opal (SiO2.nH2O), dapat digunakan sebagai ornamen-ornamen, sebagai filter pada
pupuk dan cat, digunakan dalam proses penyaringan dan penyulingan gula,
nonkonduktor panas, permata, sabun gosok, dll

4. Kelompok Halida
Kelompok ini ditandai dengan adanya dominasi anion-anion dari unsur-unsur Halida
(F-, Cl-, Br-, I-) dan pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah (<5). Beberapa
mineral-mineral Halida : Halite (NaCl),Sylvite (KCl), Fluorite (CaF2), Cryolite (Na3AlF6),
Carnallite (KMgCl3.6H2O), Cerragyrite(AgCl)
a. Fluorite
Fluorite terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi Pada
fase Hypotermal pada suhu 300-500 C. Terdapat pada pegmatit. Berasosiasi dengan
barite,kuarsa, zinc, timbal, topas, tourmalin, cassiterit,dan apatit.
Manfaatnya:
Fluorite : Banyak digunakan untuk pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya atau yang
kurang dapat ditembus cahaya. Fluorite juga dapat digunakan sebagai alat optik untuk
pembuatan lensa-lensa.

b. Halit (NaCl)
Halit dibentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang mengandung
garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk dari hasil presipitasi air
laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar 100 C,juga merupakan hasil
presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug.
Manfaatnya:

6
Halit : Halit sebagai penghasil Na dan Cl, juga untuk pembuatan macam-macam soda seperti
bikaronat, caustic soda, dll.

5. Kelompok Karbonat, Nitrat dan Borat


a. Carbonates
Mineral-mineral dalam kelompok ini memiliki ciri khusus berupa adanya ion kompleks
CaCO32-. Kehadiran ion Hidrogen akan menyebabkan mineral-mineral menjadi tidak stabil
dan akan memutuskan ikatannya untuk kemudian membentuk air dan karbondioksida.
Reaksinya disebut reaksi Fizz Test.
CaCO3 + H2O CaH2(CO3)2

Beberapa contoh mineral-mineral karbonat beserta manfaatnya :


1. Calcite Group : Calcite (CaCO3), Dolomite (CaMg(CO3)2), Magnesite
(MgCO3) : banyak digunakan dalam wadah peleburan logam, refractory bricks,
oxychlorides and Sorel cement, magnesium-sulfide dalam pemrosesan kertas,
sumber karbondioksidan dansenyawa magnesium, bersama asbestos dapat
digunakan dalam steam-pipe covering dan pemanas, sanitasi, ubin lsntsi, dll.
2. Aragonite Group :
Aragonite (CaCO3) : secara komersial tidak banyak bermanfaat
Strontianite (SrCO3) : Sumber dati senyawa stronsium yang banyak
digunakan sebagai warna merah pada kembang api, digunakan juga dalam
industri medis seperti obat-obatan,
Witherite (BaCO3) : digunakan dalam campuran timah putih, dan ekstraksi
gula
Cerussite (PbCO3) : merupakan bijih timah dan perak yang penting

3. Malachite Group :
Malachite Cu2(OH)2CO3 : merupakan bijih tembaga yang penting
terutama di Afrika, juga digunakan dala perhiasan dan ornamen-ornamen
seperti vas bunga
Azurite (Cu3(OH2(CO3)2 : digunakan sebagai bijih tembaga, bercampur
dengan malasit sebagai permata dan dijual sebagai azurmalachite

7
b. Nitrates
Mineral-mineral kelompok ini memilkiki ciri dengan terdapatnya anion NO3- dalam
suatu mineral.
Contoh :
Soda Niter (NaNO3) : merupakan mineral komersil yang penting, digunakan dalam
pembuatan pupuk, asam nitrat, dan potassium nitrate, dan sodium nitrate.

6. Kelompok Sulfat
Kelompok ini dicirikan dengan adanya gugus anion SO42- dan pada umumnya
mempunyai kilap nonlogam dan terbentuk dari larutan.
a. Anhydrite (CaSO4),varietas anhydrite yang mengandung unsur silika
dimanfaatkan sebagai ornamen-ornamen
b. Celestite (SrSO4), digunakan dalam pembuatan senyawa Stronsium yang banyak
digunakan sebagai warna merah kembang api
c. Anglesite (PbSO4) merupakan bijih timah
d. Alunite, digunakan dalam copper-plating, baterai, bahan penyemprot
tanaman, dan dalm pengawetan kayu
f. Gypsum (CaSO4.2H2O), digunakan dalam pupuk, disinfektan, porselen,semen,
patung, vas bunga, lampu, perhiasan, bahan dalam pembuatan obat, digunakan
dalam bidang medis, cat, crayon, dll.

7. Kelompok Phosphat
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki kilap
kaca atau lemak, contoh mineral yaitu: Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5
(PO4)3(F,Cl,OH),Vanadine Pb5Cl(PO4)3,dan Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8 . 5H2O.
a. Apatite Ca5[FI(PO4)3]
Manfaatnya: Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk
karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat.
Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor.
b. Monasit (Ce, La, Y, Th) PO4) , Monasit terbentuk pada pembekuan magma alkali
yang bersusunan nefelin, syenit dan takhi.
Manfaatnya : Monasit sangat berguna sebagai mineral bijih untuk unsur-unsur langka
terutama unsur yang menghasilkan sinar radioaktif seperti theorium dan cerium.

8
Mineral Non-silikat tidak hampir sama umum sebagai mineral silikat, namun mereka
adalah bagian besar dari kehidupan kita sehari-hari. Karena mineral ini sangat penting untuk
manusia, kita perlu menggunakannya dengan hati-hati. Banyak dari mineral dapat digunakan
kembali atau didaur ulang menjadi produk baru daripada harus diekstraksi dari tanah.

Kilap mineral non-Silikat bervariasi dalam penampilan fisik mereka. Hampir semuanya
terbatas pada warna, ukuran & bentuk yang ditampilkan oleh kristal yang terbentuk pada
mineral non silikat ini. Jelas, ini menjadi sebuah keindahan geometris dan keseimbangan
elegan yang menjadi awal ketertarikan para ilmuwan untuk melakukan studi sistematis
mineral non silikat ini. Padahal jika dibandingkan dengan studi sebelumnya, para ilmuwan
menemukan bahwa ada dua sifat fisik intrinsik dan ekstrinsik yang dimiliki oleh mineral non
silikat di luar sifat mineral pada umumnya.

Gambar 4.1 Tabel Daftar Mineral non silikat

Group Anggota Formula


Oksida Hematit Fe2O3
Magnetit Fe3O4
Korundum Al2O3
Es H2O
Khromit FeCr2O4
Sulfida Galena PbS
Spalerit ZnS
Pirit FeS2
Khalkopirit CuFeS2
Bornit CuFeS4
Cinabar HgS
Sulfat Gipsum CaSO42H2O
Anhidrit CaSO4
Barit BaSO4
Elemen Natif Emas Au
Tembaga Cu
Intan C

9
Sulfur S
Grafit C
Perak Ag
Platina Pt
Halid Halit NaCl
Fluorit CaF2
Silvit KCl
Karbonat Kalsit CaCO3
Dolomit CaMg(CO3)2
Aragonit CaCO3
Hidroksida Limonit FeO(OH).nH2O
Bauksit Al(OH)3.nH2O
Fosfat Apatit Ca3 (F,Cl.OH) (PO4)
Turquis CuAl6 (PO4)4 (OH)8.4H2O

Perlu diketahui bahwa batuan mineral non silikat keberadaannya pada pembentukan
kerak bumi hanya sekitar 5%. Tabel diatas menunjukan beberapa contoh mineral-mineral non
silikat beserta rumus kimianya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang
memiliki komposisi fisik dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari mineral adalah mineralogi.
Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang terdapat di
alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu : elemen nativ, sulfida, oksida hidorksida,
halida, karbonatan, sulfat, fosfat, silikat. Mineral-mineral silikat adalah mineral yang paling
banyak jumlahnya ; kira-kira sepertiga dari jumlah semua mineral. Dalam kerakbumi,
terdapat kira-kira 95% mineral silikat; dari jumlah itu, feldspar ada 60%, kuarsa 12%, dan
sisanya adalah mineral silikat yang lain. Dalam mineral silikat terdapat struktur dan
klasifikasi mineral yang didasarkan pada ikatan Si dan O

10

Anda mungkin juga menyukai