MAKALAH
Oleh :
Mulyadin 16701251006
Kelas A
0
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan
diberbagai bidang semakin kompleks, sehingga diperlukan suatu cara untuk
memecahkan masalah tersebut untuk berbagai kepentingan. Agar penelitian
yang dilakaukan mencapai sasaran yang diinginkan, maka diperlukan suatu
metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang dikaji. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan metode
penelitian. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan
lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan
suatu perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan
metode. Salah satu metode penelitian yang dapat dilakukan untuk mencari
jawaban terhadap permasalahan yang diteliti adalah melalui metode penelitian
survei
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang
digambarkan oleh sampel. Survei juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan
data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita,
sikap, dan prilaku. Penelitian ini juga dapat digunakan diberbagai bidang
antara lain, ekonomi, bisnis, politik, pemerintah, sosiologi, dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, penelitian survei juaga memiliki peran yang
penting. Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun
data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain
sebagainya, oleh karena itu penulis membuat makalah tentang penelitian
survei ini, untuk memberikan gambaran kepada khalayak ramai tentang
penjelasan penelitian survei beserta metodenya.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Konteks penelitian survei?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3. Bagaimana pengumpulan data survei?
C. TUJUAN PENULISAN
Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan konteks penelitian survei.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei.
3. Mendeskripsikan pengumpulan data survei.
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
kajian ilmiah metodologi penelitian pendidikan tentang seluk-beluk penelitian
survei. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana untuk melatih kemampuan menulis karya tulis
ilmiah sekaligus sebagai penambah pengetahuan, pengembangan konsep
berpikir ilmiah, dan konsep keilmuan tentang seluk-beluk penelitian
survei.
2. Pembaca, sebagai media informasi ataupun referensi tentang konteks,
desain, dan analisis data dalam penelitian survei.
E. METODOLOGI PENULISAN
Metodologi penulisan dari makalah ini adalah kajian literatur dengan
penjelasan yang deskriptif berdasarkan pada hasil studi literatur dari sumber-
sumber bacaan berupa buku-buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berkaitan
dengan materi penelitian survei.
2
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan pada makalah ini dimulai dari kata pengantar,
daftar isi dan isi makalah yang terdiri dari beberapa bab. Bab satu yaitu bab
pendahuluan yang memberi tahu tentang latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Pada bab
dua penulis memaparkan tentang kajian pustaka sekaligus pembahasannya
yang terdiri dari konteks penelitian survei, desain penelitian survei, dan
analisis data dalam penelitian survei. Bab terakhir yaitu bab tiga yang isinya
berupa kesimpulan dan saran penulis mengenai materi penelitian survei.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
4
metode penelitian survei dalam penelitinnya mengenai Etika Protestan. Dalam
rangka melakukan penyelidikan historis bandingan mengenai perkembangan
ekonomi, Weber mengumpulkan data mengenai para pekerja Katolik dan
Protestan untuk memperoleh informasi pada tataran perseorangan.
Selanjutnya, setidaknya dalam pandangan Babbie, penelitian survei
kontemporer adalah produk para peniliti Amerika pada abad ini. Metode
survei yang sekarang dihasilkan oleh perkembangan penting tiga sektor
kehidupan masyarakat. Pertama, Biro Sensus Amerika Serikat yang senantiasa
menjalankan sensusnya. Kedua, perusahaan-perusahaan polling yang bekerja
secara komersial, seperti yang dikelola oleh George Gallup, Elmo Ropper, dan
yang agak belakangan pada saat ditulisnya buku Babbie di atas, Louis Harris.
Ketiga, perbaikan ilmiah atas metode penelitian survei, khususnya yang
menggunakan metode-metode analisis yang canggih, telah dilakukan oleh
beberapa universitas di Amerika. Lebih khusus lagi, karya-karya tersebut
diwakili oleh ujung-ujung tombak penelitian survei Amerika seperti dua pusat
penelitian survei: Samuel A. Stouffer dan Paul F. Lazarsfeld.
Namun, belakangan ini penelitian survei menjadi kurang jelas
pengertiannya karena dikaburkan dengan istilah survei status, yang hanya
digunakan untuk mempertahan kekuasaan (status quo) baik secara politis
maupun penguasaan pasar alih-alih mempelajari hubungan antar-variabel.
Itulah sedikit sejarah singkat penelitia survei dari pandangan Dr.Earl
Babie, tidak menutup kemungkinan bahwa penelitian survei telah dikenal jauh
sebelumnya bahkan digunakan sebagai metode penelitian.
5
unsur kelogisan yang dimaksud dalam kekhasan yang pertama ini benar-benar
mirip dengan kelogisan dalam paradigma positivisme.
b. Deterministik
Sebagai konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus
menentukan sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun
hipotesis untuk dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif
terhadap variabel-variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi
mengenai hubungan korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa
fenomena yang dijadikan variabel.
c. General
Penelitian survei, yang notabene menggunakan sampel dalam penelitiannya,
tidak dimaksudkan hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud saja melainkan
untuk digeneralisasikan secara lebih luas sampai kepada cakupan populasinya.
Oleh karena itu, penelitian survei disebut bercirikan umum/genaral.
Keumuman di atas terkait dua hal. Pertama, sang peneliti dapat melakukan
replikasi terhadap temuan-temuannya pada beberapa sub kelompok. Kedua,
temuan-temuan peneliti terdahulu dapat direplikasi oleh peneliti berikutnya
atau direplikasi pada sampel-sampel atau sub-sub kelompok lainnya.
d. Parsimonious
Penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama,
untuk meneliti populasi yang besar seorang peneliti dapat menghemat
energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena
yang rumit dalam kehidupan yang mengandung banyak unsur yang saling
tekait satu sama lain, seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir
yang dimodelkan dari hubungan-hubungan antarvariabel. Ketiga, untuk
menganalisis data, sang peneliti dapat menggunakan mesin atau komputer
sehingga analisis dapat dilakukan secara lebih efisien.
e. Spesifik
Penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang
peneliti harus menyusun definisi-definisi operasional terhadap variable-
variabel yang diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-
6
instrumen pengambilan data harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang
diperoleh juga dijamin valid.
7
Seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal progam tercapai atau
mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
e. Prediksi
Mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu.
f. Operasional
Variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu progam.
g. Pengembangan indikator
Indikator-indikator sosial dapat dikembangkan bersadarkan survei-survei
secara berkala. Misalnya : Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan
kerja nasional, dan sebagainya.
8
dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah para
calon partai melalui televisi atau tulisan di surat kabar.
c. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar
kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan tidak
menjawabnya.
9
dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan,
perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
e. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil
yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan
tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan
pengalaman mereka mengenai teknik survai, penguasaan teknik
pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan sebagainya.
f. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan
seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di
teliti).
g. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Questioner, Skala (Likert-type
scale), dan Tes.
h. Menentukan Bentuk Data Collection Sesuai Definisi Konseptual Alat
Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
1) Questionare
2) Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
3) Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
4) Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan
terlibat dalam group penelitian.
5) Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden
(bertemu langsung)
i. Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi
satu sehingga menghasilkan data.
j. Melakukan Analisis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
k. Pembahasan Hasil
10
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat
menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.
11
namun unit yang sudah diundi tidak bisa diundi kembali. Random sample
pada pelaksanaannya bisa menggunakan lotre undian atau tabel random.
c. Systematic Sample
Systematic sample dilakukan dengan cara membagi jumlah atau anggota
populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Hasilnya
adalah interval sampel. Misalkan terdapat 100 rumah dari 300 rumah yang
akan disurvei oleh peneliti, interval sampelnya adalah 3 (hasil dari 300
dibagi 100), maka dari itu peneliti hanya melakukan survei pada rumah
yang nomornya kelipatan dari 3.
d. Stratified Sampling
Suatu populasi bisa saja terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang
tepat digunakan adalah stratified sampling. Hal ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian
menemukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.
Penentuan straia ini dapat didasarkan bermacam-macam, misalnya jenis
kelamin, tingkatan sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit,
umur penderita, dan lain sebagainya. Setelah ditentukan stratanya barulah
dari masing-masing strata ini diambil sampel yang mewakili strata tersebut
secara random atau acak. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan
stratified, mula-mula menetapkan unit-unit anggota populasi dalam bentuk
strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari anggota-anggota
populasi yang berbeda-beda. Setiap unit yang mempunyai karakteristik
umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari
masyarakat masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.
Misalnya terdapat populasi yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50
perempuan, sedangkan peneliti membutuhkan sampel sebanyak 25 laki-
laki dan 25 perempuan, maka secara acak peneliti menentukan sampel
laki-laki dan perempuan secara terpisah.
e. Convenience Sampling
Teknik sampling ini memilih sampel yang aksesibilitasnya kepada peneliti
cukup dekat, sehingga teknik ini cukup subjektif. Peneliti hanya akan
12
mengajukan pertanyaan survei kepada orang-orang terdekatnya seperti
teman, kerabat, keluarga, atau kolega.
f. Cluster Sampling
Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari
kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai
sampel ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten, dan
sebagainya), unit organisasi, misalnya klinik, PKK, LKMD, dan
sebagainya. Pengambilan sampel secara gugus, peneliti tidak mendaftar
semua anggota atau unit yang ada di dalam populasi, melainkan cukup
mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi
itu. Kemudian mengambil sampel berdasarkan gugus-gugus tersebut.
Misalnya penelitian tentang kesinambungan imunisasi anak balita di
Kecamatan X yang terdiri dari 15 desa atau kelurahan, dengan sampel
sebesar 20%. Pengambilan sampel secara gugus adalah dengan mengambil
3 kelurahan dari 15 kelurahan yang ada di Kecamatan X tersebut secara
random. Kemudian semua anak balita yang bedomisili di tiga kelurahan
yang terkena sampel tersebut itulah yang diteliti.
g. Multi-Stage Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan tigkat
wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk diaksanakan bila
populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaannya
dengan membagi wilayah ke populasi dalam sub-sub wilayah, dan tiap sub
wilayah dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan seterusnya.
Kemudian menetapkan sebagian dari wilayah populasi (sub wilayah)
sebagai sampel. Dari sub wilayah yang menjadi sampel ditetapkan pula
bagian-bagian dari sub wilayah sebagai sampel, dan dari bagian-bagian
kecil tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil diambil sampel-sampel.
Misalnya pelaksanaan suatu penelitian di suatu wilayah kabupaten. Mula-
mula diambil beberapa kecamatan sebagai sampel dari kecamatan-
kecamatan yang terkena sampel ini diambil eberapa kelurahan sebagai
sampel, selanjutnya dari kelurah-kelurahan sampel ini diambil beberapa
RW sebagai sampel, dan dari beberapa sampel diambil lagi beberapa RT
13
sebagai sampel, dan akhirnya dari RT-RT yang terkena sampel tersebut
diambil beberapa atau seluruh unit sebagai sampel. Oleh sebab itu,
pengambilan sampel semacam ini sering disebut area sampling atau
pengambilan sampel menurut wilayah.
h. Probability Proportional Size (PPS) Sampling
Sampling with Probability Proportional to Size (PPS) adalah suatu
prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel
sebanding dengan ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah informasi
tambahan (auxiliary information) yang dipertimbangkan sebagai dasar
penarikan sampel dan memiliki korelasi yang erat dengan variabel-
variabel yang akan diteliti.
Metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008,
hlm. 43) yaitu cross-sectional dan longitudinal.
a. Cross-Sectional
Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif. Dalam
desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada satu titik
waktu yang sama.
b. Longitudinal
Responden-responden yang sama disurvei dari waktu ke waktu untuk menelaah
perubahan-perubahan pada mereka secara individual. Adapun yang menjadi
kelebihannya adalah peneliti dapat menentukan arah dan derajat perubahan pada
respons-respons secara individual, desain longitudinal adalah desain survei
terbaik bila peneliti ingin meng-assess efek kejadian tertentu yang terjadi secara
alamiah. Namun ada juga kekurangannya yaitu data surveinya bersifat
korelasional, sulit untuk mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut, sulit
untuk memperoleh sampel responden yang setuju berpartisipasi dari waktu ke
waktu, selain dari pada itu bila orang-orang keluar dari survei tersebut seiring
dengan berjalannya waktu (attrition), sampel akhirnya mungkin tidak dapat lagi
diperbandingkan dengan sampel aslinya atau tidak dapat lagi merepresentasikan
populasinya, responden mungkin berusaha untuk selalu konsisten di semua
14
wawancara, dan responden mungkin berperilaku dengan cara berbeda karena tahu
bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam sebuah studi (faking).
15
Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet.
Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner
berbentuk link form yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun instrumen
survei online yang penah penulis temukan adalah seperti google forms,
typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo,
dan Survey Planet. Kelebihan dari internet interviews yaitu murah dan efisien
untuk mendapatkan respons survei dari sampel-sampel yang sangat besar, secara
potensial sangat beragam, dan under-represented; hemat waktu, tenaga, dan
sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan penelitian lingkungan
budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample, response (response rate
internet interview lebih rendah dari telepon [Kraun et al., 2004; Skitka & Sargis,
2005]), dan selection bias; tidak ada cara untuk menghasilkan random sampling
(Kraut et al., 2004); kontrol peneliti kurang.
e. Focus Groups
Discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu
metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD
adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu,
dalam suasana informal dan santai. Kelebihannya membuat orang berbicara
tentang sikap dan persepsi mereka; informasi mendalam; dapat menggunakan
sumber yang berbeda-beda; baik untuk riset kualitatif. Kekurangannya tidak
efisien; sampel sedikit; harus memiliki moderator yang baik; sulit dilakukan
untuk topik sensitif.
16
open-ended
and close-ended
forced-choice
kuesioner
yes-no
pilihan ganda
alat survei
skala Likert-Type Scale
aptitude test
personality
a. Kuesioner
Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei memiliki kelebihan yaitu
peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual. Adapun peran penting
kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014).
b. Mengonstruksikan Kuesioner
1) Melibatkan pengambilan keputusan tentang informasi apa yang mestinya dicari
dan tipe kuesioner, menulis draf kuosioner, mempreteskan kuesioner, dan
menyimpulkan dan menetapkan prosedur penggunaannya.
2) Susunan kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata yang sederhana,
langsung, dan umum.
3) Urutan-urutan pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius karena dapat
mempengaruhi jawaban responden.
17
c. Langkah-Langkah Mempersiapkan Kuesioner
1) Tetapkan informasi apa yang seharusnya dicari
2) Tetapkan tipe kuesioner yang seharusnya digunakan
3) Tulis draf pertama kuesioner itu
4) Periksa ulang dan revisi
5) Lakukan pretest
6) Edit kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya
d. Jenis Kuesioner
1) Open-ended Question
Open ended question adalah sebuah pertanyaan yang memiliki lebih dari
astu jawaban yang benar dan memiliki lebih dari satu strategi untuk
mendapatkan jawaban.
2) Close-ended Question
3) Forced Choice
4) Yes-No Question
18
5) Pilihan Berganda
e. Skala
Penggunaan skala dalam angket memungkinkan jawaban-jawaban dari subjek
akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing
individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan.
f. Alat Tes
Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang diajukan sudah memiliki
standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang digunakan sebagai
alat tes. Alat tes seperti aptitude test, achievement test, dan personality test
bentuk pertanyaannya mirip dengan tes potensi akademik. Tujuan dari
diadakannya tes semacam ini adalah untuk penelitian survei yang berkaitan
dengan personalitas.
19
a. Random Sampling Error: Fluktuasi statistik yang terjadi karena perubahan variasi
pada elemen yang terpilih menjadi sampel
b. Systematic Error : Muncul karena desain riset kurang sempurna, atau
kesalahan eksekusi
c. Respondent Error
d. Non-Response Error : Responden yang berpartisipasi kurang dari yang
diharapkan
e. Response Bias
f. Acquiescence : Responden cenderung setuju dengan sebagian besar
pertanyaan
g. Extremity : Kecenderungan responden untuk bersikap ekstrim
dalam menjawab
h. Interviewer Bias
i. Auspices Bias : Bias yang dialami responden karena terpengaruh oleh
nama pihak yang mengadakan survey
j. Social Desirability
k. Administrative Error
l. Data Processing Error : Error pada saat menganalisis
m. Sample Selection Error : Desain sampel tidak pas, atau kesalahan pada eksekusi
sampel
n. Interviewer Error and Cheating
a. Nominal: Adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan
apapun
b. Ordinal: Data ini selain memiliki nama juga memiliki peringkat atau urutan.
Digunakan untuk mengurutkan objek yang paling rendah sampai yang paling
tinggi atau sebaliknya
c. Interval: Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat
ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain yakni, jarak yang sama pada
pengukuran. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek
20
yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah yang absolut
dari objek yang diukur
d. Rasio: Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat
yang lain , yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari
objek yang diukur.
Uji korelasi bisa menggunakan teknik Pearson Correlation, Kendalls tau-b, dan
Spearman Correlation dan SEM.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang
mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui
angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek
dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data
pokok. Survei telah dilakukan sejak 1880, saat Karl Mark, seorang sosialis
politik, menyebarkan 25.000 angket kepada para pekerja dari Prancis
untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas pekerja oleh pengusaha.
Terdapat beberapa karakteristik ilmiah penelitian survei yaitu logis,
deterministik, general, parsimonious, dan spesifik. Penelitian survei
diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk
memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan
untuk melakukan analisis.
Adapun langkah-langkah penelitian survei adalah menentukan
permasalahan; menyusun hipotesis; menentukan tujuan penelitian;
menentukan tipe survei yang sesuai; menentukan desain sampel;
menentukan besarnya sampel; membuat pertanyaan dan memilih alat tes
apa yang akan digunakan; menentukan bentuk pengumpulan data sesuai
definisi konseptual alat penelitian; memproses data; melakukan analisis
data; membahas analisis data, dan meyusun laporan.
Secara spesifik terdapat beberapa teknik sampling yang biasa
digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random
sample, random sample, systematic sample, stratified sampling,
convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan
probability proportional size (PPS) sampling. Sedangkan metode
penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008, hlm.
43) yaitu cross-sectional dan longitudinal. Metode pengumpulan data Mail
Survey, personal interviews, telephone interviews, internet interviews, focus
group dengan instrumen penelitian survei berbentuk kuesioner, skala, alat tes.
22
B. SARAN
Peneliti yang akan melakukan penelitian survei alangkah lebih
baiknya memperhatikan berbagai hal terkait desain penelitian, sampling
design, dan instrumen yang digunakan karena ketiga hal tersebut adalah
hal yang pokok dalam melakukan penelitian survei. Peneliti juga harus
memiliki kompetisi yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis data
maupun dalam melakukan wawancara. Peneliti tentunya harus memiliki
strategi agar bisa meningkatkan respon dan menghindari data yang bias.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bailey. (1982). Methods of Social Research. Edisi ke-2. New York: The Free
Press.
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and
Management,.MacMillan Publishing Company. New York : NY Press
JohnW. Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran Edisi Keempat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Masri Singarimbun & Sofyan Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei, Edisi
Revisi. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES
Nasution. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara
Suhartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Solo:UNS Press
Zikmund, W. G. (1997). Business Research Methods. Fifth Edition. New York:
The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers
24
Pengertian
Teknik
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (2005: 1158) teknik adalah metode atau
sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau seni melakukan sesuatu. Gerlach
dan Ely (Hamzah B Uno, 2009: 2) mengartikan teknik sebagai jalan, alat, atau
media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik
kearah tujuan yang ingin dicapai. Teknik secara harfiah juga diartikan sebagai
cara yang dilakukan seseorang dalam mengaplikasikan dan mempraktikkan suatu
metode.
Prosedur
Menurut mulyadi, prosedur dapat diartikan sebagai urutan kegiatan klerikal yang
normalnya selalu melibatkan beberapa orang di dalam sebuah organisasi. Prosedur
biasanya sengaja dibuat untuk menjamin kesamaan penanganan seuatu transaksi
ataupun aktivitas perusahaan yang dilaksanakan berulang ulang.
Sumber data
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan
sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan,
menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek),
sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap
fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat
sebagai subyek).
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau
menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa
berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati
tumbuhnya jagung, simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek
penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.
Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian
dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, temp at
dan sebagainya. Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data
yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu
sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
25