2/September/2015
ABSTRAK
Terapi melukis merupakan terapi yang mendorong seseorang mengekspresikan, memahami emosi
melalui ekspresi artistik, dan melalui proses kreatif sehingga dapat memperbaiki fungsi kognitif,
afektif dan psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi melukis terhadap
kognitif pasien skizofrenia. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan pendekatan
design one group pre and post design. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 30 orang dengan
accidental sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran kemampuan kognitif sebelum
terapi dan sesudah terapi melukis. Uji analisa menggunakan uji T- test dependent. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh pemberian terapi melukis terhadap kognitif pasien Skizofrenia di
Rumah sakit jiwa Sambang lihum dengan nilai signifikasi 0.000 yang berarti p< 0.05. Disarankan
untuk melakukan terapi melukis pada pasien skizofrenia untuk meningkatkan fungsi kognitif.
ABSTRACT
Painting therapy is a therapy which encourages someone to express and to understand the emotion
trough artistic expressions and creative process to be able to cure cognitive, affective, and
psychomotoric functions. This study was aimed to find the effect of painting therapy on the
schizophrenia patients cognitive. This study used pre-experiment method with design approach one
group pre and post design. The respondents involved in this study were 30 patients with accidental
sampling. The data collection was done using cognitive ability measurement before and after the
painting therapy. The experiment analysis used T- test dependent. The result of the study showed that
there was an effect of painting therapy treatment on the schizophrenia patients cognitive at Sambang
Lihum psyichiatric hospital with the significant value of 0.000 which meant p< 0.05. It was suggested
to apply painting therapy on schizophrenia patients to improve their cognitive function.
71
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
72
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
73
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
74
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
75
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
bahwa ada pengaruh kognitif sebelum dan lukisan penyandang skizofrenia adalah
sesudah pemberian terapi melukis pada ekspresionis karena ada deformasi sesuai
pasien Skizofrenia di Rumah sakit jiwa keinginan yang menceritakan kepedihan
Sambang Lihum. hidup. Terapi lukis banyak digunakan
Skizofrenia ditandai oleh gangguan untuk terapi pasien penderita depresi, stres,
dalam pemikiran dan dalam dan skizofrenia dan menurut penelitian
mengekspresikan pikiran melalui selanjutnya, disimpulkan bahwa pasien
pembicaraan yang koheren dan bermakna. yang menjalani sesi terapi ini mengalami
Gangguan dalam berpikir dapat kemajuan yang sangat baik (5).
ditemukan baik pada isi maupun pada
Pada pasien skizofernia lukisan bisa
bentuk pikiran. Gangguan dalam isi
menjadi bentuk komunikasi dari alam
pikiran, gangguan paling nyata mencakup
bawah sadarnya. Kegiatan melukis
waham atau keyakinan yang salah pada
membantu untuk mempersepsi
pikiran seseorang tanpa
lingkungannya, dan sepanjang proses
mempertimbangkan dasar yang tidak logis
tersebut kemampuan untuk berkosentrasi
dan tidak adanya bukti untuk mendukung
dan menunjukkan atensi juga ikut dilatih.
keyakinan tersebut. Gangguan dalam
perbaikan-perbaikan dalam aspek
bentuk pikiran, skizofrenia cenderung
ruhaniah, fungsi kreatif, kognitif, dan
berfikir dalam bentuk yang tidak
afektif dan psikomotorik juga diasah
terorganisasi dan tidak logis. Penyakit
dalam terapi melukis. Karena, berkesenian
skizofrenia juga merupakan gangguan
adalah suatu jalan agar, koordinasi antara
kejiwaan yang dalam kondisi medis bisa
otak, hati, pikiran, dan aktifitas fisik
mempengaruhi fungsi otak manusia,
kembali berjalan dengan selaras dan
fungsi normal kognitif, emosional, dan
bekerja bersamanaan.
tingkah laku penderita (14).
Penelitian yang dilakukan di Sakit
Penatalaksanaan pasien Skizofrenia
Jiwa Sambang Lihum, dilakukan di Ruang
berupa psikofarmakologi, psikoterapi,
Rehabilitasi selama 30 hari, yang
milieu therapy, pendekatan keperawatan,
dilakukan 2 kali dalam seminggu. Tahap
terapi modalitas (4), Terapi modalitas
awal yang dilakukan adalah seleksi pasien,
merupakan metode pemberian terapi yang
pada tahap ini pasien akan diseleksi oleh
menggunakan kemampuan fisik atau
tim psikolog untuk mengetahui kondisi
elektrik, yang bertujuan untuk membantu
proses penyembuhan atau mengurangi pasien, minat dan kemampuan yang
keluhan yang dialami oleh klien (5). dimiliki oleh pasien sebagai pedoman
Dalam aspek fungsi kreatif, kognitif, dan dalam pemberian pelaksanaan di
afektif dan psikomotorik juga diasah rehabilitasi. Sebelum terapi dimulai
dalam terapi melukis. Kondisi psikologis dilakukan pengukuran kognitif responden
manusia akan secara spontan dengan menggunakan SCoRS, pasien yang
terkondisikan untuk mencurahkan segala bersedia mengikuti terapi mengisi lembar
aspek emosionalnya pada saat berkarya. informed concern. Pengukuran sebelum
Maka kemudian, pada saat yang dilakukan terapi melukis rata-rata 68,70.
bersamaan pula aspek afektif yang terkait Terapi dilakukan oleh petugas
dengan emosi akan terstimulasi, sehingga rehabilitasi dan dibantu perawat, pertama-
seiring berjalannya terapi, kebekuan tama terapis mengucapkan salam
emosional itu mencair, dan berfungsi terapeutik dan menanyakan perasaan
seperti sediakala. Sedangkan aspek responden, melakukan kontrak,
kognitif, distimulasi dalam bentuk upaya menjelaskan tujuan kegiatan dan
pasien agar, berbagai gambar dalam menjelaskan prosedur kegiatan yang akan
pikiran, divisualisasikan pada bidang dilaksanakan. Terapis meminta klien
gambar (6). melukis apa saja sesuai dengan yang
Terapi lukis adalah salah satu pilihan diinginkan saat ini, sementara klien mulai
terapi efektif untuk skizofrenia. aliran melukis, terapis berkeliling dan memberi
76
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
penguatan kepada klien untuk terus penyakit mental yang serius diperlukan
melukis, jangan mencela klien. Setelah sebagai yang manfaat atau merugikan
semua klien melukis, terapis meminta masih belum jelas (16). Berdasarkan
masing-masing klien menceritakan gambar konsep dan hasil penelitian terdahulu
yang telah dibuatnya kepada klien lain, beserta hasil yang didapatkan oleh peneliti
yang harus diceritakan adalah gambar apa dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
dan apa makna gambar tersebut menurut terapi melukis terhadap kognitif pasien
klien. skizofrenia.
Minggu pertama terapi melukis,
responden mengikuti kegiatan terapi
melukis, pasien antusias mengikuti terapi. PENUTUP
Responden yang mengikuti kegiatan Simpulan yang dapat diambil dari
sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 hasil penelitian ini adalah:
orang perempuan dan 20 laki-laki. Lukisan 1. Nilai kognitif responden sebelum
yang banyak berupa gambar bunga, diberikan terapi seni rata-rata 68,70
pemandangan dan rumah. Warna yang dengan nilai minimal 60 dan nilai
digunakan berupa warna gelap seperti maksimal 79.
hitam dan coklat. Menggunakan satu atau 2. Nilai kognitif responden setelah
dua warna. Minggu kedua dan ketiga diberikan terapi nilai kognitif
responden ada yang drop out sebanyak 10 responden meningkat menjadi 62,80
orang yaitu responden laki-laki karena dengan nilai minimal 50 dan nilai
tidak mengikuti kegiatan. Gambar yang di maksimal 75
buat sama seperti minggu sebelumnya 3. Ada pengaruh terapi melukis terhadap
tetapi ada penambahan dalam pemberian kognitif pasien skizofrenia di rumah
warna, serta menggunakan warna yang sakit jiwa sambang lihum. dengan
lebih cerah seperti merah, kuning, biru. hasil yang menunjukkan p value 0,000
Hasil gambar yang dibuat yang berarti p<0,05
responden di minggu ke, 4 kebanyakan
berupa gambar pemandangan yang terdiri Penelitian ini dapat menjadi
dari dua gunung, matahari, jalan. Sebagian informasi dalam pengembangan ilmu
lagi gambar yang dibuat berupa bunga dan keperawatan khususnya ilmu keperawatan
rumah. Sedangkan untuk gambar yang lain jiwa, terapi melukis dapat dikembangkan
seperti ikan, manusia, cangkir hanya menjadi salah satu terapi pasien
beberapa saja, pada hasil gambar terlihat skizofrenia. Untuk peneliti selanjutnya
menggunakan empat warna, warna yang dapat disarankan meneliti lebih dalam
biasa dipakai seperti warna merah, biru, tentang kelebihan terapi melukis untuk
orange, coklat, hitam. Pemberian warna anak autis dan lansia. Penelitian ini dapat
cukup sesuai, seperti warna merah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
bunga dan hijau untuk daun. peneliti di bidang kesehatan jiwa,
Hari ke- 30 hari dilakukan khususnya mengenai terapi melukis untuk
pengukuran kognitif responden dengan pasien skizofrenia dan dapat
menggunakan SCoRS didapatkan nilai menyumbangkan atau mengusulkan terapi
rata-rata 62,70.
ini hingga dapat di terapkan di Rumah
Hasil penelitian dari Ruddy R dan
Sakit Jiwa. Bagi manajemen RS dapat
Milnes D Data dari salah satu ukuran memasukkan terapi melukis dalam
kondisi mental menunjukkan perbedaan kegiatan dalam rehabilitasi.
yang kecil tapi signifikan mendukung art
therapy, peneliti menyimpulkan
randomisasi dapat dilakukan pada area ini KEPUSTAKAAN
dan evaluasi lebih mendalam pada 1. Suliswati. Konsep dasar keperawatan
penggunaan terapi seni pada populasi kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC, 2005.
psikiatrik. penggunaan terapi seni untuk
77
Terapi Melukis DK Vol.3/No.2/September/2015
2. Depkes RI. Undang-undang Republik rawat inap rumah sakit jiwa Grhasia
Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Yogyakarta, 2010.
Kesehatan. Jakarta, 2009; (online),
(https://docs.google.com/file/preview, 13. Qosim J. Identifikasi karakteristik
diakses tanggal 6 Maret 2014). Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit
Ghrasia Yogyakarta periode januari
3. Stuart GW. Buku Saku Keperawatan 2007-Desember 2009. Skripsi. 2012.
Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC, 2006.
14. Nevid JS. Psikologi Abnormal.
4. Sainsburry MJ. Key to psychiatry a Jakarta: Erlangga, 2005.
textbook for student third edition.
Australia: Griffin press limited, 1984. 15. Higgins ES, George MS. Neuroscience
of clinical psychiatry : the
5. Setyoadi, Kushariyadi. Terapi pathophysiology of behavior and
Modalitas keperawatan pada klien mental illness, 2007.
psikogeriatrik. Jakarta: Salemba
Medika, 2011. 16. Ruddy R, Milness D. Art therapy for
Schizofrenia or Schizofrenia like
6. Anovianti SR. Terapi seni melalui illness. UK: The Cochrane
melukis pada pasien Skizofrenia dan Collaboration, 2009.
ketergantungan narkoba. ITB J. Vis.
Art & Des, 2008; 2 (1): 72-84.
8. Cakrawala. Menyembuhkan
Skizofrenia melalui terapi melukis.
Jakarta: PD Persi, 2012; (online),
(www.pdpersi.co.id, diakses tanggal
14 April 2014).
78