Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PENCERNAAN

Makanan yang kita makan mengandung berbagai nutrisi, yang digunakan untuk
membangun baru jaringan tubuh dan memperbaiki kerusakan jaringan. Makanan ini juga
penting untuk hidup karena itu adalah satu-satunya sumber energi kimia. Namun, sebagian
besar makanan kita makan terdiri dari molekul-molekul yang terlalu besar untuk
digunakan oleh sel-sel tubuh. Oleh karena itu, makanan harus dipecah menjadi molekul
yang kecil cukup untuk memasuki sel-sel tubuh, proses yang dikenal sebagai pencernaan
(Tortora,2009). Organ-organ yang terlibat dalam pencernaan disebut dengan sistem
pencernaan (Tortora,2009).

Menurut Tortora, 2009 terdapat dua kelompok organ menyusun sistem pencernaan, yaitu :

1. Gastrointestinal (GI), atau saluran pencernaan (pencernaan makanan), adalah


sebuah tabung terus menerus yang memanjang dari mulut ke anus melalui toraks
dan rongga abdominopelvic. Organ saluran pencernaan termasuk mulut, sebagian
besar faring, kerongkongan, lambung, usus kecil, dan usus besar. Panjang saluran
GI adalah sekitar 5-7 meter (16,5-23 ft) pada orang hidup.

2. Organ pencernaan aksesori, organ pencernaan aksesori termasuk gigi, lidah, saliva
kelenjar, hati, kandung empedu, dan pankreas. Bantuan gigi di breakdown fisik
makanan, dan lidah dalam mengunyah dan menelan. Organ pencernaan aksesori
lainnya, bagaimanapun, tidak pernah datang ke dalam kontak langsung dengan
makanan. Mereka memproduksi atau menyimpan sekresi yang mengalir ke dalam
saluran pencernaan melalui saluran; itu sekresi bantuan dalam pemecahan kimia
makanan. Saluran pencernaan berisi makanan dari waktu yang dimakan sampai itu
dicerna dan diserap atau dihilangkan. kontraksi otot di dinding saluran pencernaan
secara fisik memecah makanan dengan berputar dan mendorong makanan di
sepanjang saluran, dari kerongkongan ke anus. Kontraksi juga membantu untuk
melarutkan makanan oleh pencampuran mereka dengan cairan disekresi ke saluran
tersebut. enzim disekresikan oleh organ pencernaan aksesori dan sel-sel yang
melapisi saluran yang memecah makanan kimia.

Menurut Martini, 2015 fungsi pencernaan terdiri dari:


1. Proses menelan (Ingestion)
Terjadi ketika bahan memasuki rongga mulut dari saluran pencernaan. Tertelan adalah
proses aktif yang melibatkan pilihan sadar dan pengambilan keputusan.
2. Pengolahan mekanik
Menghancurkan dan geser yang membuat bahan lebih mudah untuk mendorong
sepanjang saluran pencernaan Hal ini juga meningkatkan luas permukaan mereka,
membuat mereka lebih rentan terhadap serangan oleh enzim. pengolahan mekanik
mungkin atau mungkin tidak diperlukan sebelum menelan. Kita bisa menelan cairan
segera, tetapi kita harus mengunyah paling padat pertama. Merobek dan menumbuk
dengan gigi, diikuti oleh meremas dan pemadatan oleh lidah, adalah contoh-contoh
pengolahan mekanik awal. Berputar-putar, pencampuran, dan mengaduk-aduk gerakan
lambung dan usus menyediakan pengolahan mekanik setelah konsumsi.
3. Pencernaan (Digesti).
Mengacu pada pemecahan kimia makanan ke fragmen organik kecil yang cocok untuk
penyerapan oleh epitel pencernaan. molekul sederhana dalam makanan, seperti
glukosa, dapat diserap utuh. Namun, sel-sel epitel tidak memiliki cara untuk menyerap
molekul dengan ukuran dan kompleksitas protein, polisakarida, atau trigliserida.
Berkenaan dengan pencernaan enzim pertama harus membongkar molekul-molekul ini.
Untuk Misalnya, pati dalam kentang tidak ada nilai gizi sampai enzim telah rusak
mereka ke gula sederhana bahwa epitel pencernaan dapat menyerap untuk distribusi ke
sel-sel tubuh.
4. Sekresi
Sekresi adalah pelepasan air, asam, enzim, buffer, dan garam oleh epitel saluran
pencernaan dan dengan organ kelenjar. 5. Penyerapan adalah gerakan molekul organik,
elektrolit (Ion anorganik), vitamin, dan air di seluruh pencernaan epitel dan ke dalam
cairan interstitial dari saluran pencernaan.
6. Ekskresi
Ekskresi adalah penghapusan limbah dari tubuh. pencernaan saluran dan organ kelenjar
pembuangan limbah di sekresi yang masuk ke lumen saluran tersebut. Sebagian besar
limbah ini bercampur dengan residu dicerna dari proses pencernaan dan kemudian
meninggalkan tubuh. Proses yang disebut buang air besar (Def-e-KA. -shun)
menyemburkan bahan dari saluran pencernaan, menghilangkan mereka sebagai materi
yang disebut feses.

Menurut Tortora, 2009 struktur histologi saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan utama,
yaitu :
1. Mukosa : Merupakan lapisan dalam saluran pencernaan yang terdiri dari membran
mukus dengan sel-sel epitel yang senantiasa dibasahi oleh sekresi kelenjar-kelenjar
dan jaringan areolar lamina propria. Sel-sel epithelium mukosa merupakan sel
epitel sederhana atau berlapis tergantung lokasi dan tekanan yang sering terjadi
pada lokasi tersebut. Lamina propria terdiri dari lapisan jaringan areolar yang juga
mengandung pembuluh darah, saraf sensoris, pembuluh limfatika dan sel-sel otot
polos. Pada beberapa bagian saluran pencernaan, lamina propria mengandung sel-
sel sekretoris kelenjar mukus. Pada bagian tertentu juga terdapat lembaran-
lembaran sempit otot polos dan serabut elastis yang dikenal dengan muskularis
mukosa.
2. Sub mukosa : merupakan lapisan jaringan ikat tidak beraturan yang padat yang
mengandung pembuluh darah dan limfatika besar dan pada beberapa tempat
mengandung kelenjar eksokrin yang mensekresikan buffer dan enzim ke dalam
lumen. Di sepanjang batas luar, submukosa mengandung jaringan serabut-serabut
saraf intrinsik dan saraf-saraf yang tersebar yang dikenal dengan pleksus
submukosa atau pleksus Meisser. Pleksus ini merupakan saraf sensoris ganglion
parasimpatis dan serabut postganglion simpatis yang mempersarafi mukosa dan
submukosa.
3. Muskularis : disebut juga muskularis eksterna. Pada batas dalam terbentang
pleksus submukosa, dimana terdapat banyak sel-sel otot polos. Seperti halnya sel-
sel otot polos muskularis mukosa, muskularis mukosa eksterna terdiri dari bagian
dalam dengan lapisan otot sirkuler sedangkan bagian luar oleh lapisan otot
longitudinal. Lapisan ini berperan dalam pemerosesan makanan secara mekanik
dan pergerakan material di sepanjang saluran pencernaan
4. Serosa : di sepanjang bagian saluran pencernaan pada bagian dalam rongga
peritoneum, muskulus eksterna ditutupi oleh membran serosa. Pada mulut, faring,
esophagus dan rektum, serosa tidak menutupi muskulus eksterna.

Lapisan saluran pencernaan berfungsi mencegah kerusakan jaringan akibat :


1) pengaruh asam dan enzim pencernaan.
2) tekanan mekanik seperti abrasi.
3) bakteri yang tertelan bersama makanan.

Oral Cavity atau Mulut

a. Fungsi Mulut
- Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam
tubuh, ke dalam saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu
mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill, 2004).
- Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah.
- Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh
otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi
bagian yang lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam
menempatkan makanan diantara mulut.
- Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan
karbohidrat (starch).
- Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan
mendorongnya bolus menuju faring.
- Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang
membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
- Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi,
dan ensim lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi
tubuh
b. Bagian-bagian mulut
Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular
oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi
terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah
termasuk otot buccinator, yang meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat
pad yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir
dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi dan berbicara atau
berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu menggerakkan makanan di dalam
mulut dan menahannya di dalam mulut selama makanan dihancurkan menjadi
bagian-bagian kecil.
Palate and Palatine Tonsils
Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian
anterior yang bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang
(soft palate), yang terdiri dari otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi dari
langit-langit mulut (palate) sangatlah penting dalam proses menelan dan
mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity. Sedangkan palatin tonsil
terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw Hill, 2004).
Lidah
Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang
ditutupi dengan mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di
dalam mulut, membantu dalam mendorong makanan ke dalam esofagus
(menelan), sebagai peran utama artikulasi dalam berbicara dan berkomunikasi,
sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah
bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan di
dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi
secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi), neck dan root (di
bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary)
dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain pembagian gigi yaitu terdiri
dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah atas dan
bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring, premolars, molars,
dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam
proses mastikasi dan berbicara.
Kelenjar Saliva

Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva
(ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh
(duct). Sebagian besar saliva diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar
parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase, berada di dekat
telinga), [2] Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva yang kental (sulit
untuk mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)), [3] Kelenjar sublingual
(berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah mulut).
Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan
kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar
saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam mencerna makanan dan
mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu dalam melubrikasi faring
untuk membantu dalam menelan makanan.
Faring
a. Fungsi Faring
- Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke
esofagus. Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft
palate dan mencegah masuk ke dalam sistem pernafasan bagian bawah (Mc
Graw Hill, 2004).
- Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju ke
saluran pernafasan bawah.
- Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
b. Bagian-bagian Faring
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring.
Secara normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring.
Nasofaring berfungsi sebagai saluran dalam masuknya udara selama bernafas
dan berhubungan dengan fungsi pendengaran. Orofaring berada dibagain
posterior mulut, sebagai saluran masuknya mulut dan menuju ke lambung dan
juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di
bawah orofaring, memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid
dari laring dan memiliki fungsi yang sama dengan orofaring.

Esofagus
a. Fungsi Esofagus
- Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju
abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen
kembali ke esofagus (Mc Graw Hill, 2004).
- Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi
dan melindungi esofagus inerior dari asam (stomach acid).
b. Bagian-bagian Esofagus
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari faring
hingga lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di mediastinum, anyerior
hingga vertebrae, posterior hingga trakea. Esofagus melewati esophageal hiatus
dari diafragma dan berkahir di lambung. Fungsi dari esofagus adalah membawa
makanan dari faring menuju ke lambung.
Mekanisme dari menelan antara lain : [1] makanan tercampur dengan saliva
dan didorong masuk ke dalam faring, [2] refleks involunter menggerakkan
makanan masuk ke dalam esofagus, dan [3] gerakan peristaltik mentransport
makanan ke dalam lambung.

Abdomen
a. Fungsi Lambung
- Storage, Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan
menahan (menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
- Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai
sebagai hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik
mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan
terdiri dari fisik dan kimia (protein).
- Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan
kecil berada di dalam lambung.
- Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih
seperti susu yang disebut dengan chyme.
- Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari
dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan
mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Lambung

Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :


1. Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus
menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke dalam
lambung. Terdapt di bagian inferior dari diafragma.
2. Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti kubah.
3. Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari lambung.
4. Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung
dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong, dinamakan
pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian lambung body)
dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang paling dangkal dinamakan
pyloric canal, yang menghubungkan ke duodenum. Sedangkan otot halus
yaitu phyloric sphincter yang berada di ujung saluran dan berfungsi
mengkontrol pengosongan lambung.

Usus Kecil
a. Fungsi Usus Kecil
- Neutralization, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati
menormalkan asam lambung dari membentuk pH sesuai dengan keadaan
pankratik dan enzim usus.
- Digestion, enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang usus kecil
menyempurnakan pecahnya molekul makanan.
- Absorption, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun pasif,
penyerapan paling banyak dilakukan pada air.
- Mixing and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan
peristaltik menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
- Excretion, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol, lemak, dan
hormon yang dapat larut dalam lemak.
- Protection, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan dari
dinding usus, dan melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer patches
melindungi dari serangan mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Usus Kecil
Duodenum
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus
kecil, dimulai di bagian pyloric sphincter. Berbentuk huruf C. Sebagian
besar duodenum berbentuk retro peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat
dimana empedu dan cairan pankreas memasuki saluran usus. Berfungsi sebagai
tempat pecernaan kimia dari makanan.
Jejunum
Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari
duodenum dan bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam
yang bernama membran mukosa yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili
tersebut dapat meningkatkan area permukaan dari jaringan yang dapat
mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang
sudah dicerna.
Ileum
Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu.
Memiliki dinding yang terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel yang
berada di ileum mengandung enzim protease dan karbohidrat yang berguna
dan tahap akhir dari pencernaan protein dan karbohidrat. Bagian ileum secara
terus menerus mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap vitamin yang
larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada
vitamin yang larut dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan
proses absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
Liver
Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar
1,36 kg atau 3 ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di
bawah diafragma. Memiliki dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan
kiri serta lobus minor yaitu caudate dan quadrate.
Kandung Kemih
Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm.
Empedu disekresikan oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70
ml emoedu dapat disimpan. Sementara empedu berada di kandung kemih, air
dan elektrolit diabsorbsi dan garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali
lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi oleh hati.
Pankreas
Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon
sekresi) ataupun eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi.
Sebagian besar pencernaan di dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim
pankreatik.

Usus Besar
a. Fungsi Usus Besar

- Absorption, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi garam


(sodium klorida), air, dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria. Mengabsorbsi
air tambahan (additional) yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian
mengabsorbsi nutri tambahan dalam jumlah yang kecil, seperti vitamin K dan
B yang dibuat oleh bakteri di daluran pencernaan.
- Storage, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga feses
dikeluarkan. Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa
makanan.
- Mixing and propulsion, pergerakan massa mendorong feses menuju ke anus
dan terjadinya defekasi dari feses
- Protection, mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan asama yang
diroduksi oleh bakteria
b. Bagian-bagian Usus Besar
Cecum
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac.
Panjangnya sekitar 6 cm (2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan
meneruskan absorbsi dari air dan garam.
Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam
kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan inferior
dari hati, kolon memanjang dan berliku dan membentuk hepatic flexure dan
diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian memasuki kolon desending
yang berada dibagian pelvis yang kemudian akan memasuki bagian kolon
sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk S yang berada mulai dari pelvis dan
berakhir di rektum.
Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian memasuki
bagian rektum yang berad di pevis, berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di
dalam rektum terdapat katu rektal yang dapat membantu memisahkan feses
dari gas untuk mencegah melintasnya bersamaan antara feses dan gas.
Anal Kanal
Pad tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar,
yang disebut dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar
kavitas abdominopelvis. Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara
esksterior yang berada di anus. Anal kanal memiliki dua sfingter yaitu sfingter
internal, yang terdiri dari otot halus dan berkontraksi secara involunter.
Kemudian terdapat sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada
dalam kontrol volunter.

Sistem pencernaan dan sekresi pada Ikan (Pisces)


Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris).Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi
tidak menghasilkan ludah (enzim).Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus melalui
faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, dan
terdapat di belakang insang. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke
lambung.Apabila terdapat makanan lambung pada umumnya membesar, sehinga batas
antara lambung dengan usus menjadi tidak jelas. Dari lambung, makanan masuk ke usus
yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar
yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan.
Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu.Kantung empedu
berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan terletak di sebelah kanan hati.Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Empedu
berfungsi untuk membanfu proses pencernaan lemak. Pankreas merupakan organ yang
berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan
enzim enzim pencernaan dan hormon insulin.

Sistem pencernaan dan ekskresi pada Amfibi

Salah satu binatang amfibi adalah katak.Makanan katak berupa hewan-hewan kecil
(serangga).Saluran pencernaan pada katak dimulai dari rongga mulut. Di dalam rongga
mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa. Dari mulut makanan masuk ke esophagus untuk diteruskan menuju ke
lambung.Lambung berbentuk kantung yang bila terisi makananmenjadi lebar.Lambung
katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar
menuju usus.Usus dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.Usus halus meliputi
duodenum, jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.Usus tebal berakhir pada
rektum dan menuju kloata.Kloata merupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus.Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna
kehijauan.pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas
jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.

Sistem pencernaan dan eksresi burung (aves)

Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1. Paruh: merupakan modifikasi dari gigi.
2. Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk.
3. Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian
ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat.
4. Lambung terdiri atas:Proventrikulus (lambung kelenjar), yaitu lambung yang banyak
menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis dan ventrikulus (lambung
pengunyah/empedal), yaitu lambung yang ototnya berdinding tebal.
5. Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung
merpati tidak terdapat kantung empedu.

Sistem Pencernaan dan ekskresi pada protozoa

Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan
bersel banyak.proses pencernaan pada hewan bersel satu berlangsung dalam sel itu sendiri.
contohnya adalah pada Amoeba. jika ada makanan, Amoeba bergerak ke arah makanan.
kemudian, Amoeba mengelilingi makanan tersebut dengan pseupodium (kaki semu).
makanan tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. di dalam
vakuola ini makanan dicerna, kemudian diedarkan keseluruh tubuh. sari-sari makanan
diedarkan kedalam sitoplasma dan sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.
Pada protozoa, pengeluaran sisa metabolisme dilakukan melalui membrane sel
secara difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuola berdenyut (vakuola
kontraktif) yang bekerja secara periodic serta berperan mengatur kadar air dalam sel.
Sewaktu mengeluarkan air, sisa-sisa metabolism ikut dikeluarkan.
Sistem Pencernaan dan ekskresi pada porifera

Pencernaan makananan pada porifera adalah intraseluler, intraseluler merupakan


pencernaan makanan yang terjadi di tingkat sel atau didalam sel. Proses tersebut diawali
dari masuknya air melalui pori pori tubuh porifera (ostium), selanjutnya air akan masuk
kedalam tubuh bersamaan dengan plankton dan bakteri yang menjadi sumber makanannya.
Melalui mikrofili yang terdapat pada sel koanosit lapisan endodermis porifera, plankton
dan bakteri akan tersaring. Sel amoeboid memiliki tugas untuk mengedarkan hasil
tangkapan tersebut keseluruh tubuh porifera. Air air yang masuk bersamaan dengan
makanan akan kembali dibuang melalui lubang yang berada di pusta tubuhnya yaitu
oskulum.
Sistem ekskresi porifera berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis lalu
dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.

Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah

Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah
lapuk.Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang
sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.Sistem pencernaan cacing tanah terdiri dari
mulut, faring, pemilik sebuah kerongkongan, tanaman, ampela dan usus. Sisa pencernaan
makanan dikeluarkan melalui anus.

Gambar 11: Sistem Pencernaan Makanan pada Cacing tanah

Anelida dan molluska mempunyai organ ekskresi yang disebut metanefridium. Pada
cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya
mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut
nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan
bermuara di rongga tubuh (pseudoselom).Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem
pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada
segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti
gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori
yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke
corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh
mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul
makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu
menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi.Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di
nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M, D. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.


Campbell, N.A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2008. Biologi , edisi 8, Jilid 3,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ville. 1988. Zoology umum Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Martini, F.H. 2015. Fundamental of Anatomy and Phisiologhy. Ten Edition. San Francisco
: Pearson.
Tortora, G.J dan Derrickson, B.H. 2009. Principles of Anatomy and Phisiology. Twelfth
Edition. Asia : Wiley.
Tate, Seeley.2004.Anatomy and Physiology: Digestive System. Mc Graw Hill Companies.

Anda mungkin juga menyukai