Anda di halaman 1dari 11

PROSES KREDENSIAL KEPERAWATAN

NO. DOKUMEN : 001/ UMUM/IX/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :


1

SPO TGL. TERBIT :


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis.
TUJUAN a. Sebagai dasar setiap tindakan keperawatan di RSI Al-Ikhlas pemalang
b. Agar pelayanan medis berjalan dengan lancar
c. Memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien
d. Sebagai aspek medikolegal
RUANG LINGKUP Segala tingkatan yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
KEBIJAKAN Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Perawat mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
memperoleh kewenangan klinis
2. Ketua Komite keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial
3. Subkomite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan metode yang telah disepakati
4. Subkomite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil
kredensial sebagai bahan rapat menentukan kewenangan klinis
5. Seuruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis
selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur dandijadikan bahan
rekomendasi kepda direktur
6. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap perawat/bidan bersangkutan
7. Bagi tenaga keperawatan yang sudah lama bekerja, maka tugas subkomite
kredensial adalah melakukan rekrensial setiap 5 tahun sekali
Unit Terkait Kepala Perawat, Direktur
PENERIMAAN KARYAWAN BARU

NO. DOKUMEN : 001/ Umum/IX/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :


1

SPO TGL. TERBIT :


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN Karyawan Baru adalah Karyawan yang baru bergabung di Rumah Sakit Islam Al-
Ikhlas Pemalang
TUJUAN 1. Memberikan pedoman untuk pelaksanaan perpindahan divisi dengan
memperhatikan segi administrasi dan waktu
2. Adanya standard prosedur pelaksanaan penerimaan karyawan baru
RUANG LINGKUP berlaku untuk semua tingkatan karyawan di seluruh lingkungan Rumah Sakit Islam
Al-Ikhlas Pemalang
KEBIJAKAN 1. Karyawan yang diterima untuk bekerja telah lulus dari proses recruitment
yang dilakukan
2. Jadwal masuk karyawan adalah tanggal awal bulan (tanggal 1) dan tengah
bulan (tanggal 15)
3. HRD menginformasikan tanggal pertama masuk kepada karyawan disertai
dengan informasi:
- Pakaian yang harus dikenakan pada hari pertama
- TTD surat perjanjian kerja atara Karyawan dan HRD
- Training K3 oleh team K3
- Mulai bekerja
4. Pemantauan hasil Evaluasi / Assessment
5. Assessment final diberikan ke HRD selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum
akhir masa kerjasama yang tertuang pada SPK/ SPKWT
- HRD mengirimkan pemberitahuan kepada pihak terkait paling lambat 2 hari sejak
permintaan diberikan.
- HRD akan memanggil Karyawan terkait untuk pengurusan administrasi selambat
lambatnya 5 hari kerja (1 minggu) sebelum akhir masa kerjasama.
Jika diangkat sebagai Karyawan tetap maka HRD akan mengeluarkan SK
pengangkatan
Karyawan Tetap
Jika perpanjangan kontrak maka HRD akan melakukan perpanjangan kontrak.
Jika masa Kerjasama berakhir maka HRD dan Divisi Leader wajib
memberitahukan minimal 5 hari kerja sebelum akhir masa kerjasama.
UNIT TERKAIT
PROSEDUR
ROTASI/MUTASI KARYAWAN

NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :


1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN Mutasi adalah perpindahan tenaga dari satu unit ke unit lain
TUJUAN Meningkatkan mutu pelayanan secara optimal melalui penetapan standarisasi
pelayanan sesuai dengan keahlian dan jumlah tenaga yang ada.
PROSEDUR 1. Unit jajaran terkait mengajukan surat permohonan rotasi terhadap karyawan
yang didasari dari kebutuhan tenaga yang dibubuhi nama-nama yang akan
dilakukan mutasi kerja
2. Surat permohonan akan diteruskan dari bagian umum kepada direktur
melakukui disposisi surat masuk
3. Hasil disposisi dari direktur akan dirapatkan jajaran direksi untuk
mengadakan pembahasan dan tahap selanjunya akan dilakukan seleksi
administrasi kepada nama-nama yang bersangkutan yang sudah diajukan
4. Pemanggilan karyawan yang akan dirotasi oleh pihak HRD sehubungan
dengan kinerja selama ini dan pemaparan alasan perotasian karyawan
5. Karyawan yang bersangkutan mengutarakan kendala dan kentungan di lini
yang sudah dikerjakan
6. Karyawan yang bersedia dirotasi menandatanggani surat pernyataan sanggup
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya diunit yang terkait nantinya, jika
ada karyawan yang meolak dilakukan rotasi aka ybs harus menuliskan surat
penolakan atas mutasi tersebut kepada direktur
7. Untuk karyawan yang menolak dirotasi akan dilakukan supervisi lebih lanjut
oleh jajaran terkait maksimal 1 minggu setelah kary ybs mengajukan surat
permohonan penolakan rotasi
8. Jika dianggap dibagian lini tersebut menilai ybs prosentase keberadaannya
tidak begitu menggaggu maka dari pihak direksi tetap melakukan rotasi
dibidang lain yang berguna untuk memaksimalkan kemampuan karyawan
yang bersangkutan sesuai dengan kesepakaan awal karyawan tersebut masuk
yaiut siap diempatkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan ketenagaan rs
selama masih dalam bidangnya
UNIT TERKAIT - HRD
- Seluruh Unit Instansi
CUTI

NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :


1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN Cuti adalah kegiatan tidak masuk ekerja yang diajukan dalam jangka waktu tertentu
TUJUAN Memberikan peraturan ketenagaan sebagimana ercantum dalam peraturan
Rumah Sakit, sesuai dengan SK No : tentang kebijakan Kualifikasi Pendidikan
Staf
PROSEDUR 1. Macam-macam cuti :
1. Cuti Tahunan
2. Cuti Bersalin
3. Cuti Sakit
4. Cuti Khusus
5. Cuti Besar
Pelaksanaan Cuti :
1. Karyawan yang akan cuti mengajukan permohonan cuti ke kabag Umum
2. Karyawan akan dibuatkan surat permohonan cuti dan dilengkapi dengan
tanda tangan dari kepala instalasi/unit/kabag/kabid
3. Apabila sudah ditanda tangani surat permohonan cuti dikembalikan ke
kabag Umum
4. Surat Permohonan cuti direkap di buku cuti karyawan dan diarsipkan
UNIT TERKAIT - Kepala Bidang/Bagian
- Kepala Instalasi/Unit
PROSEDUR
IJIN PADA JAM KERJA
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN
TUJUAN Untuk menjaga disiplin kerja, tata tertib dan keselamatan kerja
PROSEDUR 1. Karyawan yang mau melakukan ijin kerja mengajukan ijin kerja kepada
penanggungjawab instalasi
2. Penanggungjawab instalasi menanyakan alasan meninggalkan pekerjaan
3. Jika alasan yang diajukan masuk akal bisa dipertimbangkan untuk melakukan ijin
kerja, tapi jika tidak pengajuan ijin kerja bisa saat itu juga dipending
4. Penanggungjawab memberikan kabar kepada kabag/kabid/ departemen
diatasnya setelah penanggungjawab memberikan ijin atau tidak atas dasar
alasan yang diajukan pemohon ijin kerja
UNIT TERKAIT -Penanggungjawab
- Kabag/Kabid
- Keamanan
PROSEDUR
KARYAWAN ORIENTASI
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

PENGERTIAN Proespengenalan dan bimbingan karyawan yang lolos dalam seleksi penerimaan
karyawan baru
TUJUAN 1. Memberikan pembekalan kepada karyawan baru mengenai RS
2. Memberikan penyegaran mengenai materi dasar bidang/lini kerjanya
3. Memberikan bimbingan mengenai pelaksanaan prosedur-prosedur kerjanya
PROSEDUR 1. Persiapan:
- Berkas Visis Misi Struktur Organisasi RS
- Uraian tugas karyawan
- Format penilaian kinerja
- Berkas peraturan karyawan
2. Pelaksanaan
- Penjelasan visi misi, tujuan RS oleh Direktur atau yang mewakili
- Penjelasan tentang tata tertib, hak dan kewajiban pengawai oleh bagian RD
- Penjelasan mengenai garis struktur organisasi dilini tersebut
- Bimbingan Protap oleh penanggungjawab
- Penilian kinerja per minggu selama orientasi karyawan 1 minggu keepan
disampaiakan secara tertulis dari Penanggungjawab kepada kabag/kabid
dan selanjutnya dari kabag/kabid melaporkan kepada bagian HRD dan
selanjutnya bagian HRD memberikan tembusan kepada Direktur
UNIT TERKAIT - Seluruh Unit Kerja
- HRD
PROSEDUR
KENAIKAN GAJI BERKALA
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

Pengertian Upah adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari rumah sakit yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan;

Tujuan Meningkatkan kesejahteraan karyawan


Kebijakan SK Direktur nomor 118/SK/Adm/RSI-AI/PML/VIII/2013 tentang Peraturan Karyawan
Prosedur 1. Menyiapkan blangko KGB, SK Pangkat Terakhir, SK Penyesuaian Gaji atau SK KGB
terakhir
2. Membuat Konsep dan menaikan ke Kepala Seksi Umum
3. Kepala Seksi Umum meneliti dan memberi paraf
4. Kepala Seksi Umum menaikkan kepada Direktur untuk disetujui
5. Direktur menandatangani SK dan diturunkan ke Kepala Seksi Umum
6. Menyerahkan kembali ke karyawan yang bersangkutan
7. Menyerahkan ke bagian keuangan untuk proses selanjutnya
PROSEDUR
TATA LAKSANA SURAT MASUK-KELUAR
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

Pengertian Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun dari
perorangan, baik yang diterima melalui pos ( kantor pos ) maupun yang diterima dari kurir
dengan mempergunakan buku pengiriman ( ekspedisi ).

Surat keluar adalah segala komunikasi tertulis dari Rumah Sakit Islam Al-Ikhlas Pemalang
yang diterima oleh instansi lain maupun perorangan.

Disposisi adalah lembar khusus yang berisikan informasi surat yang jelas berupa instruksi,
petunjuk dan arahan dari pejabat kepada staff dibawahnya.
Tujuan 1. Meningkatkan tertib administrasi dalam hal surat menyurat
2. Mengetahui alur surat masuk dan surat keluar
Kebijakan
Prosedur 8. Menerima surat/berkas masuk yang sudah didisposisi dari bagian umum
9. Mencatat pada agenda surat/berkas masuk
10. Menelaah surat/berkas yang diterima sesuai dengan disposisi
11. Mengarsipkan kedalam agenda surat/berkas masuk
12. Surat / SK disampaikan kepada karyawan yang bersangkutan
13. Mendaftarkan dan memberi nomor pada surat keluar
14. Mencatat ke dalam agenda surat keluar
PROSEDUR
TATA LAKSANA SURAT MASUK-KELUAR
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

Pengertian Cuti tahunan bagi karyawan tetap adalah hak yang diberikan kepada karyawan
tetap untuk tidak melaksanakan tugasnya dalam jangka waktu tertentu
Karyawan Tetap adalah karyawan yang bekerja penuh waktu dan diangkat sebagai
karyawan dengan surat keputusan pengangkatan oleh direktur yang mempunyai
hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku
Tujuan Untuk kelancaran dan ketertiban tugas
Kebijakan a. Berlaku bagi karyawan tetap Rumah Sakit Islam Al-Ikhlas Pemalang
b. SK Keputusan Direktur RUMAH SAKIT ISLAM AL - IKHLAS PEMALANG
Nomor 119/SK/adm/RSI-AI/PML/VIII/2013 tentang Petunjuk Teknis Cuti
Karyawan
c. Surat Keputusan Direktur ISLAM AL - IKHLAS PEMALANG Nomor :
118/SK/Adm/RSI-AI/PML/VIII/2013
Prosedur 1. Cuti tahunan diberikan sebanyak 15 ( lima belas )kali dalam kurun waktu 1 ( satu )
tahun antara bulan Januari dan Desember
2. Cuti tahunan bisa diambil disesuaikan dengan beban kerja dan pengaturan ruangan
yang bersangkutan
3. Pengajuan cuti tahunan diajukan 2(dua)minggu sebelum pelaksanaan cuti untuk
memudahkan pengaturan dinas dengan prosedur yang telah berlaku di RUMAH
SAKIT ISLAM AL - IKHLAS PEMALANG yang diketahui oleh masing masing kepala
seksi
4. Cuti tahunan akan diberikan kepada karyawan tetap setelah 1 (satu ) tahun SK (
Surat Keputusan ) Pengangkatan.
5. Cuti tahunan bagi karyawan tetap akan hangus dan tidak diakumulasi bila dalam
periode tersebut cuti tahunan tidak diambil.
6. Menyerahkan blangko cuti kepada pegawai yang mengajukan cuti dan menerima
kembali blangko yang telah terisi
7. Meneliti sisa cuti pegawai yang mengajukan cuti dan mengoreksi lama cuti yang
diambil
8. Mengajukan kepada Direktur
9. Memeriksa formulir cuti yang telah diajukan pegawai kepada Direktur
10. Mengembalikan formulir cuti kepada pegawai yang bersangkutan apabila tidak
disetujui atau ditunda
11. Memberikan cuti, apabila cuti yang besangkutan disetujui atasan langsung
12. Pegawai yang bersangkutan membuat laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
sebelum cuti
13. Pegawai melaksanakan cuti

PROSEDUR
PERJALANAN DINAS KARYAWAN
NO. DOKUMEN : 001/ Hum/VIII/2016 NO. REVISI : - HALAMAN :
1

SPO TGL. TERBIT : 4 Agustus 2016


DITETAPKAN :

Direktur RSI Al-Ikhlas Pemalang

dr. Anindiya Kusuma Wardani

Pengertian Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu
lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas suatu lembaga/perusahaan yang
berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan.
Tujuan Untuk melaksanakan tugas kedinasan
Kebijakan
Prosedur 1. Kepala bidang umum menerima usulan perjalanan dinas beserta nama pegawai
yang akan melakukan perjalanan dinas dari bagian umum atau bidang-bidang yang
lain dan meneruskannya kepada sub bagian tata usaha dan keuangan
2. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan menugaskan Pelaksana Subbagian
Tata Usaha dan Keuangan untuk menyusun SPPD.
3. Pelaksana Subbagian Tata Usaha dan Keuangan membuat, meneliti, dan
menyampaikan SPPD kepada Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
4. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan meneliti dan memaraf SPPD, serta
menyampaikannya kepada Kepala Bagian Umum.
5. Kepala Bagian Umum menelaah, menandatangani, dan menyampaikan SPPD
kepada Kepala Kantor Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan.
6. Berdasarkan SPPD yang telah ditandatangani, Bendahara Pengeluaran membuat/
menyusun konsep Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas, memaraf, dan
meneruskannya kepada Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
7. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan meneliti dan memaraf konsep
Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas tersebut dan menyampaikannya kepada Kepala
Bagian Umum.
8. Kepala Bagian Umum menelaah, menandatangani Perhitungan Biaya Perjalanan
Dinas, dan mengembalikannya kepada Bendahara Pengeluaran.
9. Selanjutnya SPPD diserahkan Bendahara Pengeluaran kepada Pegawai yang
mendapat tugas untuk melakukan perjalanan dinas ke luar daerah beserta biaya
perjalanan dinas dan Kuitansi Pembayaran Perjalanan Dinas yang telah
ditandatangani Bendahara Pengeluaran.
10. SPPD yang telah ditandatangani Eselon III kantor yang dituju oleh Pegawai Yang
Memperoleh Tugas Melakukan Perjalanan Dinas ke Luar Daerah dijadikan arsip
Bendahara Pengeluaran.
11. Proses selesai

Anda mungkin juga menyukai