Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wortel (Daucus carota) adalah tanaman penyimpan karbohidrat dalam jumlah
besar untuk dapat tumbuh dan berbunga. Wortel termasuk tanaman umbi akar yang
dikategorikan ke dalam sayuran. Wortel memiliki susunan tubuh yang terdiri dari
daun, batang dan akar. Struktur batang pendek, akarnya tunggang, tumbuh pada
musim kemarau dan hujan, memiliki siklus hidup 1-2 tahun. Wortel memiliki umbi
yang berwarna kuning kemerah-merahan, karena mengandung betakaroten dan
flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh (Ginting,
2015).
Fermentasi secara mikrobiologi adalah suatu proses baik secara aerob maupun
anaerob untuk mengubah bahan dasar menjadi suatu produk oleh sel mikroorganisme
dengan aktivitas yang terkontrol. Fermentasi merupakan proses yang mempunyai
peranan penting dalam pengolahan pangan secara umum baik yang masih bersifat
tradisional maupun yang telah dikembangkan dalam skala industri (Sukmadi, 1999).
Bioetanol adalah etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol bersumber
dari gula sederhana, pati dan selulosa. Setelah melalui proses fermentasi dihasilkan
etanol. Etanol adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon, hydrogen dan
oksigen, sehingga dapat dilihat sebagai turunan senyawa hidrokarbon yang
mempunyai gugus hidroksil dengan rumus C2H5OH. Etanol merupakan zat cair,
tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat bercampur
dalam air dengan segala perbandingan. Bahan baku untuk memproduksi bioetanol
berasal dari bahan yang mengandung glukosa, berpati, dan bahan yang berselulosa
(Sagala, dkk., 2014). Diantara banyak sumber bahan baku yang mengandung sumber
amilum, pada praktikum pembuatan alkohol ini menggunakan bahan baku dari buah
nanas.
Percobaan ini perlu dilakukan untuk memahami produksi alkohol yang
berkualitas dengan metode fermentasi. Untuk selanjutnya adalah mendapatkan cara
yang paling efisien menghasilkan alkohol dengan energi yang dibutuhkan dalam
pembuatannya yang relatif kecil. Oleh karena itu, percobaan fermentasi alkohol ini
sangat perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara melakukan fermentasi alkohol.
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi nutrisi terhadap fermentasi.

1.3 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui cara melakukan fermentasi alkohol.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi nutrisi terhadap
fermentasi.

1.4 Manfaat Percobaan


1. Praktikan dapat mengetahui cara melakukan fermentasi alkohol.
2. Praktikan dapat mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi nutrisi
terhadap fermentasi.

1.5 Ruang Lingkup


Praktikum Ilmu Dasar Teknik Kimia III modul Fermentasi Alkohol ini
dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Teknik, Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan kondisi ruangan:
Tekanan Udara : 760 mmHg
Suhu Ruangan : 30 C
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquadest (H2O),
buah wortel (Daucus carota) dan ragi instan (Fermipan). Alat-alat yang digunakan
pada percobaan ini adalah botol plastik, elbow pendingin, ember, erlenmeyer, gabus,
gelas ukur, klem, kompor, labu leher tiga, lem glukol, panci, pendingin leibig, pH
indikator, pipet tetes, rotary shaker, selang, selotip, spatula, dan statif dan klem.

Anda mungkin juga menyukai