KELOMPOK 4:
1. BUDI SUYANTO
2. DIAH FITRIANI
3. MESI JUNIKA
4. RIFKA AISYAH
5. TRIAS KARTIKA
TINGKAT 2 D3
I. Tujuan
Alat
1. Pada Pengolahan Pendahuluan
Pipa 4 inchi
Tangki Septik (Black Water)
Tangki pemisah lemak
Tutupan pemisah antara air dan lemak yang terbuat dari besi
2. Pada Penyetaraan Mutu
Tangki setara (equalization tank)
Penyaring
3. Pada proses pengolahan lanjutan dengan Media Lokal Alternative
Tangki I yang digunakan untuk pengendapan
Tangki II yang digunakan untuk proses anaerobik
Media bee nest (sarang tawon) proses penguraian air limbah oleh
bakteri-bakteri anaerobik
Tangki III
Blower
Diffuser
Tangki IV atau tempat penampungan sementara untuk air limbah yang
telah mengalami proses pengolahan karena dalam tangki ini dilakukan
pemeriksaan di laboratorium sebelum air dibuang ke perairan umum.
Kolam control
Bahan
Klorin
Botol yakult Bekas sebagai media sarang tawonnya
b. Tangki II
Pada tangki II dipasang media bee nest atau media lokal alternatif
ini mempunyai luas kontak yang besar dan spesifik yaitu 226 m2/m3.
Dalam jangka waktu 1-2 bulan bakteri anaerobik banyak
menempel pada permukaan plastik tersebut dengan membentuk lapisan
film. Dari hasil pemeliharaan bakteri anaerobik didalam media bee nest
inilah proses penguraian air limbah berlangsung.
c. Tangki III
Selanjutnya air limbah akan masuk kedalam tangki III. Di dalam
tangki III, proses penguraian berlangsung secara aerobic. Beberapa
komponen penting untuk mendukung proses penguraian secara aerobic :
Blower, sebagaimesin pemasok udara di dalam air, berfungsi untuk
memasok O2 dalam udara yang dibutuhkan oleh bakteri aerob.
Diffuser, untuk membentuk besarnya gelembung udara yang
disemburkan oleh Blower, semakin kecil gelembung udara yang
melewati diffuser akan semakin baik, karena luas permukaan udara
semakin besar.
Media be nest yang terbuat dari PVC sheet atau media lokal
alternatif lainnya, berfungsi untuk tempat menempelnya bakteri
aerob yang akan mengadakan proses penguraian secara aerobic.
d. Tangki IV
Air limbah yang telah mengalami proses pengolahan perlu
ditampung sementara pada tangki IV, di dalam tangki ini air limbah
diadakan klorinasi untuk menghilangkan keberadaan bakteri pathogen
yang mungkin ada. Effluent pada tangki IV ini airnya diperiksakan ke
laboratorium lingkungan secara berkala sebelum dibuang ke perairan
umum.
Selanjutnya air limbah dari IPAL di gedung Hisbullah di alirkan ke
kolam control yang di atasnya di tanami eceng gondok sebagai proses
bioremediasi seteleh itu air dari kedua IPAL di alirkan ke lagoon untuk di
olah lebih lanjut di proses Water Treatment Plantatau di alirkan langsung
ke badan air.
ALUR PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI BAPELKES, CIKARANG
Septic tank
Untuk Ipal Dapur Di
Kamar mandi Beri Grase Trape pada
Tangki 1
Tangki
Penyetaraan Bak equalisasi
Tangki IV Tangki IV
Penampungan sementara Penampungan sementara
Lampiran
LIMBAH DAPUR
DAN LAUNDRY
Grease Trap
Bak Black
Bakmedia Bak media Bak
Water
sarangtawonb sarangtawonbakt Pengendapan
akteriAerob eri Anaerob awal
WTP (WATER TREATMENT PLAN) DI BAPELKES
A. Tujuan
Untuk memenuhi mata kuliah praktek PAPLC-B di poltekkes kemenkes Jakarta II
jurusan keehatan lingkungan. Setelah mengikuti praktek lapangan ini mahasiswa mampu
memahami Prinsipprinsip Pengolahan Air Bersih di BAPELKES Cikarang
C. Metode Kerja
a) Alat
Pipa PVC
Tangki kogulasi
Tangki sedimentasi
Blower
Mesin
Selang
Tabung PAC
b) Bahan
o Bubuk PAC 500L/20kg
c) Metode Kerja
Water Treatment Plant yang ada di Bapelkes Cikarang memanfaatkan air limbah
domestic yang sudah di olah IPAL. Air limbah yang keluar dari IPAL selain di
alirkan ke badan air langsung, ada juga yang di olah kembali menjadi air bersih. Air
limbah yang akan di olah itu di alirkan ke logoon pertama untuk di endapkan.
Selanjutnya di alirkan ke lagoon kedua yang menggunakan teknologi water hammer
yang akan mendorong air ke atas lagoon untuk di semprotkan dalam proses aerasi.
Dari lagoon ini air di alirkan lagi ke kolam-kolam pengendapan dan kolam reservoir
yang selanjutnya akan di proses ke WTP.
Pada WTP terdapat empat proses penjernihan air yaitu koagulasi, Floktuasi,
sedimentasi, dan filtrasi. Air dari kolam-kolam pengendapan dan kolam reservoir di
alirkan menggunakan mesin ke bak Koalugasi di lanjutkan ke bak Floktuasi yang di
tambahkan bahan kimia seperti PAC dan tawas. Untuk 500 L air di tambahkan 20 kg
serbuk PAC kedalmnya. Kemudian di lanjutkan ke bak sedimentasi untuk di
endapkan. Di bak sedimentasi ini menggunakan metode sarang tawon guna
memisahkan flok-flok. Kemudian air dari bak sedimentasi di alirkan ke sandfilter
untuk menuju proses filtrasi. Pada sandfilter menggunakan karbon aktif dan pasir
silica sebagai medianya filter. Air yang telah melalui proses filtrasi di sandfilter di
alirkan ke tangki aging untuk di tampung.
Setelah itu air di alirkan ke kamar mandi atau dapur dan dapat di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di BAPELKES Cikarang
Lampiran
KOLAM
LAGOON
WTP TAMPAK
ATAS
Referensi
1. http://www.bapelkescikarang.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=828:peng
enalan-instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-untuk-puskesmas&catid=39:kesehatan&Itemid=15