Anda di halaman 1dari 13

Penyehatan Air Dan Pengelolaan Limbah Cair

LAPORAN KUNJUNGAN KE BAPELKES CIKARANG

KELOMPOK 4:

1. BUDI SUYANTO
2. DIAH FITRIANI
3. MESI JUNIKA
4. RIFKA AISYAH
5. TRIAS KARTIKA

TINGKAT 2 D3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)
DI BAPELKES CIKARANG PADA GEDUNG HISBULLAH DAN
DAPUR

I. Tujuan

Untuk mengetahui desain IPAL di BAPELKES Cikarang, yang dapat dijadikan


sebagai pengetahuan dalam proses pembelajaran khususnya untuk mata kuliah
PAPLC-B (Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair-B) di Jurusan Kesehatan
Lingkungan. Setelah mengikuti pelatihandan praktikum ini mahasiswa mampu
memahami Prinsipprinsip Pengolahan Air Limbah.

II. Waktu dan Tempat


Waktu : Kamis, 11 Juni 2015
Tempat : BAPELKES, Cikarang

III. MENGENAI IPAL


IPAL meruoakan

IV. Metode Kerja


Pada gedung Hisbullah :
Alat
1. Pada Pengolahan Pendahuluan
Pipa 4 inchi
Tangki Septik (Black Water)
2. Pada Penyetaraan Mutu
Tangki setara (equalization tank)
Penyaring
3. Pada proses pengolahan lanjutan dengan Media Lokal Alternative
Tangki I yang digunakan untuk pengendapan
Tangki II yang digunakan untuk proses anaerobik
Media bee nest (sarang tawon) proses penguraian air limbah oleh
bakteri-bakteri anaerobik
Tangki III
Blower
Diffuser
Tangki IV atau tempat penampungan sementara untuk air limbah yang
telah mengalami proses pengolahan karena dalam tangki ini dilakukan
pemeriksaan di laboratorium sebelum air dibuang ke perairan umum.
Kolam control
Bahan
Klorin
Bamboo sebagai media sarang tawonnya
Eceng gondok

Untuk IPAL Dapur:

Alat
1. Pada Pengolahan Pendahuluan
Pipa 4 inchi
Tangki Septik (Black Water)
Tangki pemisah lemak
Tutupan pemisah antara air dan lemak yang terbuat dari besi
2. Pada Penyetaraan Mutu
Tangki setara (equalization tank)
Penyaring
3. Pada proses pengolahan lanjutan dengan Media Lokal Alternative
Tangki I yang digunakan untuk pengendapan
Tangki II yang digunakan untuk proses anaerobik
Media bee nest (sarang tawon) proses penguraian air limbah oleh
bakteri-bakteri anaerobik
Tangki III
Blower
Diffuser
Tangki IV atau tempat penampungan sementara untuk air limbah yang
telah mengalami proses pengolahan karena dalam tangki ini dilakukan
pemeriksaan di laboratorium sebelum air dibuang ke perairan umum.
Kolam control
Bahan
Klorin
Botol yakult Bekas sebagai media sarang tawonnya

Prosedur Kerja di kedua IPAL


Kapasitas tangki IPAL adalah 5m3/ hari dan dimensi 90x90x1.7 cm dengan suplai
oksigen 80 l/menit. Proses pengolahan air limbah yang ada di BAPELKES,
Cikarang ini mempunyai 3 proses pengolahan air limbah dengan pendekatan
secara fisika, biologi (mikrobiologi air) maupun kimia, yaitu :
1. Pada proses Pengolahan Pendahuluan
Pada proses pendahuluan ini terjadi pengolahan secara proses fisika maupun
biokimia, proses ini bertujuan untuk mengurangi material terapung dan
material mengendap yang ada didalam air limbah. Pengolahan
pendahuluannya itu terdiri dari :
a. Tangki Septik (Black Water)
Air limbah yang berasal dari lab, kakus dan kamar mandi di BAPELKES,
Cikarang ini akan masuk ke tangki septik ini dulu untuk ditampung, dan
didalam tangki ini air limbah yang masuk akan dipisahkan material
terapung dan material terendapnya yang ikut mengalir bersama air.
besarnya volume tangki dapat diperkirakan dengan (1/3 1) kali debit
harian air limbah yang masuk.
b. Tangki pemisah lemak (Grease Trap)
Air limbah yang berasal dari kitchen dan laundry akan masuk ke dalam
tangki ini untuk dilakukan proses pre treatment, yang tangki ini berfungsi
sebagai memisahkan lemak yang mengalir bersama ir limbah dapur dan
laundry. Tangki pemisah lemak ini juga berfungsi untuk menurunkan suhu
air limbah yang berasal dari air panas. Volume dari tangki ini adalah 1/3
rata-rata debit aliran air limbah dapur dan laundry.
2. Penyetaraan Mutu
Sebelum air limbah diolah kedalam IPAL dengan Media Lokal
Alternative,maka semua air limbah dariberbagai sumber dan telah mengalami
pengolahan pendahuluan dialirkan kedalam tangki setara (equalization tank).
Fungsi tangki setara ini untuk homogenisasi mutu air limbah. Pada tangki
setara inilah titik sapel untuk diukur parameter awal dari air limbah yang
akan diolah seperti BOD, COD, TSS, NH3 (ammonia) dan MBAS (detergen).

3. Proses Pengolahan Lanjutan dalam IPAL dengan Media Lokal Alternatif


Air limbah yang telah mengalami pengolahan pendahuluan dan
penyetaraan mutu selanjutnya disalurkan kedalam biofilter dari Media Lokal
Alternative sebagai pengolah lanjutan.Didalam sistem pengolahan ini, pada
tangki II dan III dipasangi media khusus yang digunakan pembiakan bakteri
pengurai yang cocok dengan habitatnya sehingga tercukupi unsur-unsur
kehidupan yang diperlukan seperti sumber makanan dan oksigen yaitu media
bee nest (sarang tawon).
Pada konsep IPAL dengan Media Lokal Alterntive, keberadaan material
pengotor/ pencemar yang terapung maupun yang dapat mengendap telah
dipisahkan pada sarana-sarana yang ada sebelumnya yaitu pada pengolahan
pendahuluan. Dengandemikian material pengotor yang masuk kedalam IPAL
dengan Media Lokal Alternative tinggal berbentuk dispersolid saja yaitu
terdiri dari padatan tersuspensi, koloid & larutan, sedangkan material
mengendap dan mengapung dapat dibuang dalam waktu tertentu jika sudah
penuh (cukup banyak).
Tahap-tahapannya adalah :
a. Pada Tangki I
Air limbah yang telah diolah dalam tangki setara akan masuk kedalam
tangki I. Tangki I berfungsi sebagai pengendapan, awal dengan
memperbesar luas permukaan tangki, maka aliran vertikal yang terjadi di
dalam tangki berjalan dengan kecepatan yang sangat lambat, akibatnya
material padat yang mempunyai masa jenis lebih besar sedikit dari air
dapat diendapkan dengan seksama, disamping itu juga terjadi pemisahan
terhadap material terapung. Untuk IPAL dapur pada tangki 1 ini di
lengkapi dengan Drase trape guna menyaring lemak-lemak yang ada.

b. Tangki II
Pada tangki II dipasang media bee nest atau media lokal alternatif
ini mempunyai luas kontak yang besar dan spesifik yaitu 226 m2/m3.
Dalam jangka waktu 1-2 bulan bakteri anaerobik banyak
menempel pada permukaan plastik tersebut dengan membentuk lapisan
film. Dari hasil pemeliharaan bakteri anaerobik didalam media bee nest
inilah proses penguraian air limbah berlangsung.

c. Tangki III
Selanjutnya air limbah akan masuk kedalam tangki III. Di dalam
tangki III, proses penguraian berlangsung secara aerobic. Beberapa
komponen penting untuk mendukung proses penguraian secara aerobic :
Blower, sebagaimesin pemasok udara di dalam air, berfungsi untuk
memasok O2 dalam udara yang dibutuhkan oleh bakteri aerob.
Diffuser, untuk membentuk besarnya gelembung udara yang
disemburkan oleh Blower, semakin kecil gelembung udara yang
melewati diffuser akan semakin baik, karena luas permukaan udara
semakin besar.
Media be nest yang terbuat dari PVC sheet atau media lokal
alternatif lainnya, berfungsi untuk tempat menempelnya bakteri
aerob yang akan mengadakan proses penguraian secara aerobic.
d. Tangki IV
Air limbah yang telah mengalami proses pengolahan perlu
ditampung sementara pada tangki IV, di dalam tangki ini air limbah
diadakan klorinasi untuk menghilangkan keberadaan bakteri pathogen
yang mungkin ada. Effluent pada tangki IV ini airnya diperiksakan ke
laboratorium lingkungan secara berkala sebelum dibuang ke perairan
umum.
Selanjutnya air limbah dari IPAL di gedung Hisbullah di alirkan ke
kolam control yang di atasnya di tanami eceng gondok sebagai proses
bioremediasi seteleh itu air dari kedua IPAL di alirkan ke lagoon untuk di
olah lebih lanjut di proses Water Treatment Plantatau di alirkan langsung
ke badan air.
ALUR PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI BAPELKES, CIKARANG

Septic tank
Untuk Ipal Dapur Di
Kamar mandi Beri Grase Trape pada

Tangki 1
Tangki
Penyetaraan Bak equalisasi

proses anaerob ( media proses anaerob media


Tangki II sarang tawon sarang tawon Tangki II

Proses aerobic media Proses aerobic media Tangki III


Tangki III bamboo, ada bamboo, ada
penambahan O2 (blower) penambahan O2 (blower)

Tangki IV Tangki IV
Penampungan sementara Penampungan sementara
Lampiran

LIMBAH DAPUR
DAN LAUNDRY

Grease Trap

Bak Black
Bakmedia Bak media Bak
Water
sarangtawonb sarangtawonbakt Pengendapan
akteriAerob eri Anaerob awal
WTP (WATER TREATMENT PLAN) DI BAPELKES

A. Tujuan
Untuk memenuhi mata kuliah praktek PAPLC-B di poltekkes kemenkes Jakarta II
jurusan keehatan lingkungan. Setelah mengikuti praktek lapangan ini mahasiswa mampu
memahami Prinsipprinsip Pengolahan Air Bersih di BAPELKES Cikarang

B. Waktu dan Tempat

Waktu : Kamis, 11 Juni 2015

Tempat : BAPELKES, Cikarang

C. Metode Kerja
a) Alat
Pipa PVC
Tangki kogulasi
Tangki sedimentasi
Blower
Mesin
Selang
Tabung PAC

b) Bahan
o Bubuk PAC 500L/20kg

c) Metode Kerja
Water Treatment Plant yang ada di Bapelkes Cikarang memanfaatkan air limbah
domestic yang sudah di olah IPAL. Air limbah yang keluar dari IPAL selain di
alirkan ke badan air langsung, ada juga yang di olah kembali menjadi air bersih. Air
limbah yang akan di olah itu di alirkan ke logoon pertama untuk di endapkan.
Selanjutnya di alirkan ke lagoon kedua yang menggunakan teknologi water hammer
yang akan mendorong air ke atas lagoon untuk di semprotkan dalam proses aerasi.
Dari lagoon ini air di alirkan lagi ke kolam-kolam pengendapan dan kolam reservoir
yang selanjutnya akan di proses ke WTP.
Pada WTP terdapat empat proses penjernihan air yaitu koagulasi, Floktuasi,
sedimentasi, dan filtrasi. Air dari kolam-kolam pengendapan dan kolam reservoir di
alirkan menggunakan mesin ke bak Koalugasi di lanjutkan ke bak Floktuasi yang di
tambahkan bahan kimia seperti PAC dan tawas. Untuk 500 L air di tambahkan 20 kg
serbuk PAC kedalmnya. Kemudian di lanjutkan ke bak sedimentasi untuk di
endapkan. Di bak sedimentasi ini menggunakan metode sarang tawon guna
memisahkan flok-flok. Kemudian air dari bak sedimentasi di alirkan ke sandfilter
untuk menuju proses filtrasi. Pada sandfilter menggunakan karbon aktif dan pasir
silica sebagai medianya filter. Air yang telah melalui proses filtrasi di sandfilter di
alirkan ke tangki aging untuk di tampung.
Setelah itu air di alirkan ke kamar mandi atau dapur dan dapat di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di BAPELKES Cikarang
Lampiran

KOLAM
LAGOON

WTP TAMPAK
ATAS
Referensi

1. http://www.bapelkescikarang.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=828:peng
enalan-instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal-untuk-puskesmas&catid=39:kesehatan&Itemid=15

Anda mungkin juga menyukai