B
SPRAYCAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Angga Agustian P2.31.33.1.14.004
Anita Zuhliya P2.31.33.1.14.006
Dwi Febianti Firdaus P2.31.33.1.14.015
Ermas Putri Saraswati P2.31.33.1.14.017
Heri Purwantika P2.31.33.1.14.027
Kartika Wahyuningtiyas P2.31.33.1.14.031
TINGKAT 3 D IV A
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES JAKARTA II KEMENTERIAN KESEHATAN
JL.HANG JEBAT III BLOK F.3 KEBAYORAN BARU
JAKARTA, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari - hari keberadaan nyamuk sangat dekat dengan manusia.
Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar lingkungan hidup manusia, dekat
penampungan air, dibawah daun, baju yang tergantung, dalam botol bekas, pot bunga,
saluran air dan lain lain. Secara umum nyamuk dikenal dalam empat kelompok: Aedes,
Culex, Anopheles dan Mansonia. Nyamuk sebagai penyebab demam berdarah dan juga
malaria, oleh karena itu harus ada upaya yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit
tersebut.
Penyakit yang berasal dari nyamuk masih menjadi permasalahan yang belum dapat
diatasi di Indonesia. Penyakit malaria, DBD, dan Cikungunya kejadian penyakitnya tidak
berkurang bahkan bertambah disetiap daerah di Indonesia. Saat ini Indonesia mulai
berbenah dalam pemberantasan vektor dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Namun ternyata penggunaan spraying tidak boleh dilakukan secara berlebihan, karena
dapat menyebabkan resistensi pada vektor penyakit. Penggunaan spraying haruslah
dilakukan jika pada suatu daerah memang sangat membutuhkan spraying untuk
memberantas nyamuk. Selain itu dibutuhkan pula tenaga ahli dalam pelaksanaannya karena
tingkat ketebalan dari lapisan insektisida ditembok akan sangat mempengaruhi keberhasilan
dari spraying. Jika terlalu tipis lapisannya maka nyamuk tidak akan mati, namun jika terlalu
tebal dapat menyebabkan resistensi pada nyamuk. Oleh sebab itu perlu dipelajari lebih lanjut
mengenai cara melakukan spraying agar hasil spraying dapat membunuh nyamuk seefektif
mungkin. Melakukan penyemprotan di dinding selama 6 bulan, dan dilakukan pada pagi hari.
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat menggetahui cara kerja dari Spraycan
Mahasiswa dapat mengoperasikan spraycan dengan baik dan benar
Mahasiswa mampu mempelajari fungsi-fungsi dari Spraycan
Mahasiswa mampu melakukan pencampuran dua macam pestisida
Mahasiswa mampu melakukan penyemprotan selama 1 menit pada dinding
1.3 Manfaat
Mengetahui cara pengaplikasian alat penyemprot (spraycan)
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang spraycan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pestisida
Residu adalah racun yang tinggal pada tanaman setelah penyemprotan yang
akan bertahan sebagai racun sampai batas tertentu. Residu yang bertahan lama
pada tanaman akan berbahaya bagi kesehatan manusia tetapi residu yang cepat hilang
efektivitas pestisida tersebut akan menurun.
5. Persistensi
Persistensi adalah kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun di
dalam tanah. Pestisida yang mempunyai persistensi tinggi akan sangat
berbahaya karena dapat meracuni lingkungan.
6.Resistensi
Resistensi merupakan kekebalan organisme pengganggu terhadap aplikasi
suatu jenis pestisida. Jenis pestisida yang mudah menyebabkan resistensi
organisme pengganggu sebaiknya tidak digunakan.
7.LD 50 atau Lethal Dosage 50%
Berarti besarnya dosis yang mematikan 50% dari jumlah hewan percobaan.
8.Kompatabilitas
Kompatabilitas adalah kesesuaian suatu jenis pestisida untuk dicampur
dengan pestisida lain tanpa menimbulkan dampak negatif. Informasi tentang
jenis pestisida yang dapat dicampur dengan pestisida tertentu biasanya terdapat
pada label di kemasan pestisida.
2.1.5 Perjalanan Pestisida Setelah Penyemprotan
Penyemprotan merupakan metode aplikasi pestisida yang paling banyak
digunakan. Dalam penyemprotan larutan pestisida dipecah oleh nozzle (cera, spuyer)
menjadi butiran semprot yang selanjutnya didistribusikan ke bidang sasaran
penyemprotan (Djojosumarto, 2008).
Alat semprot yang digunakan untuk kegiatan penyemprotan rumah adalah merek Hudson
X-Pert dengan karakteristik sebagai berikut :
Agar penyemprotan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu memahami bagian-bagian
dari alat semprot ini, yaitu :
a. Tangki adalah tempat larutan racun serangga / insektisida yang hanya boleh diisi
8,5 liter sampai batas tanda panah yang terdapat di dinding luar tangki
e. Karet Gasket adalah karet yang melingkari tutup tangki gunanya untuk mencegah
kebocoran
d. Pegas Penahan benturan yaitu untuk menahan benturan bila pompa ditarik kulit
pompa yang menghasilkan udara ,terdapat di ujung handel.
e. Klep pompa yaitu untuk menyalurkan udara ke tangki dan mencegah udara masuk
ke silinder pompa.
Selang karet panjang 1,5 meter untuk menyalurkan cairan menuju ke pipa pemancar
(Gb.1.5)
b. Nozzle tip 8002E HSS, yaitu tempat larutan memancar dengan bentuk kipas, dengan
sudut pancaran 80 derajat dan larutan yang keluar 0,2 gallon per menit atau 757cc per
menit pada tekanan 40 psi
METODE PRAKTIKUM
Pada praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2016, dilakukan praktikum
penyemprotan pada dinding
Alat
Alat semprot (Spraycan) Hudson X-Pert
Tali Rapia
Meteran
Slotip
Bahan
Air bersih
Racun serangga (Pestisida
3.4 Cara Kerja
3.4.1 Pengoperasian alat
Pencampuran racun serangga dengan air
1) Isilah tangki Sparycan dengan 8,5 liter (sampai batas tanda panah).
2) Buka kantong (sachet) racun serangga ICON 10 WP atau FICAM 10 WP dan
sebagainya.
3) Racun serangga ICON 10WP terbungkus dengan gelatin, FICAM dan lainnya tidak
terbungkus gelatin, sekaligus dimasukkan ke tangki Spraucan yang telah berisi air.
4) Tunggu sampai racun serangga larut didalam air dengan memompa pompa Spraycan
beberapa kali ( 2 menit).
5) Tutup tangki Sparycan.
6) Spraycan dipompa sempurna 55 kali.
7) Tangki digoyang-goyang 10 kali.
8) Alat semprot (Spraycan) siap untuk dipakai.
3.4.2 Pemompaan (pemberiaan tekanan)
Pompalah sebanyak 55 kali dengan pemompaan sempurna artinya tangki pompa ditarik
ke atas sampai habis kemudian ditekan ke bawah sampai habis.
Setelah disemprotkan 3 menit, dipompa lagi 25 kali, semprotkan 3 menit lagi dipompa
lagi 25 kali dan disemprotkan sampai habis.
3.4.3 Penyemprotan di dinding
Semprotkan pada dinding selama 1 menit, panjang dinding 9 meter tinggi 3 meter,
lakukan penyemprotan dari sisi bawah ke atas, lalu menyamping dari atas menuju
kebawah, cara tersebut dapat dilakukan berulang kasih sampai memenuhi luas yang telah
ditentukan.
BAB IV
PENUTUP