Anda di halaman 1dari 1

Any Relation between Poor Oral Hygiene and Tonsillar Hypertrophy

Hubungan antara Higiene Oral dan Tonsillar Hypertrophy

Objective: The purpose of this study is to evaluate the relation between poor oral hygiene
and tonsillar hypertrophy.
Methods: 80 children of ages between 3 and12 who consulted with Pedodontics at Baskent
University Istanbul Hospital, were included in this study. For data analysis of dental caries,
dft index for primary teeth (d = decayed, f = filled, t = teeth) and DMFT index for permanent
teeth (D = decayed, M = Missing due to caries, F = filled, T = Teeth) were used in
accordance with WHO (World Health Organization) criteria for oral health surveys. The
oral hygiene status was determined by using Simplified Oral Hygiene Index of Greene and
Vermillion. The oral hygiene index scores of 0-1 were classified as low, and of 2-3 as high
oral hygiene index scores. The low oral hygiene index score group was taken as the control
group (42 patients). The high oral hygiene index score group was taken as the study group
(38 patients). Tonsil sizes were evaluated on the Brodsky L. Scala.
Results: There was no statistically meaningful difference between the control and study
groups, with the p value being 0.642 (p>0.05) and the chi square value being 2.483.
Conclusion: We conclude from these clinical results that there is no statistically meaningful
relation between oral hygiene and tonsil
size.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara kebersihan
mulut yang buruk dan hipertrofi tonsil.
Metode: 80 anak-anak berusia antara 3 dan 12 tahun yang berkonsultasi dengan Pedodontik
di Rumah Sakit Universitas Baskent Istanbul, dimasukkan dalam penelitian ini. Untuk
analisis data karies gigi, indeks dft untuk gigi sulung (d = busuk, f = terisi, t = gigi) dan
indeks DMFT untuk gigi tetap (D = busuk, M = hilang karena karies, F = terisi, T = gigi )
digunakan sesuai dengan kriteria WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk survei kesehatan
mulut. Status kebersihan mulut ditentukan dengan menggunakan Indeks Oral Hygiene
Sederhana dari Greene dan Vermillion. Skor indeks kebersihan mulut 0-1 tergolong rendah,
dan 2-3 sebagai nilai indeks kebersihan mulut yang tinggi. Kelompok skor indeks kebersihan
mulut rendah diambil sebagai kelompok kontrol (42 pasien). Kelompok skor indeks
kebersihan mulut yang tinggi diambil sebagai kelompok studi (38 pasien). Ukuran anak-anak
dievaluasi pada Brodsky L. Scala.
Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dan kelompok
belajar, dengan nilai p menjadi 0,642 (p> 0,05) dan nilai chi square menjadi 2,483.
Kesimpulan: Kami menyimpulkan dari hasil klinis ini bahwa tidak ada hubungan bermakna
secara statistik antara kebersihan mulut dan ukuran amandel.

Anda mungkin juga menyukai