Bab I Laporan Penelitian Anemia
Bab I Laporan Penelitian Anemia
PENDAHULUAN
Anemia yang dalam bahasa yunani berarti tanpa darah adalah penyakit
kurang darah yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah
merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal. Jika kadar Hemoglobin
kurang dari 14 gram/dl dan eritrosit dikatakan anemia. Demikian pula pada
wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 gram/dl dan eritrosit
kurang dari 37% maka wanita itu dikatakan anemia. Anemia adalah keadaan
tubuh yang kekurangan Hemoglobin. Kadar hemoglobin (Hb) normal adalah
12-16% dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5 juta. Pada
penderita anemia, kadar hemoglobin kurang dari normal. (Ikhsan soebroto,
2009).
1
2
Penelitian Andi (2014) mengenai pola makan dan anemia pada ibu hamil di
masyarakat pesisir Desa Mlandingan Kecamatan Mlandingan Kabupaten
Situbondo didapatkan sebagian besar responden mempunyai pola makan
tidak baik sebanyak 12 responden (52,2%), hampir setengah responden
mengalami anemia sedang sebanyak 10 responden. (34,8%).
Hasil yang sama juga didapatkan oleh Djawa (2012) menunjukan bahwa
responden yang pola makan yang mengatakan kurang baik sebanyak 12
4
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,
prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi. Pada
ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas,
ancaman dekompensasikordis dan ketuban pecah dini. Pada saat persalinan
dapat mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post
partum karena atonia uteri. (Manuaba, 2007).
Salah satu strategi operasional pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil
adalah suplementasi Fe. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi akan
meningkat sehingga diperlukan tablet Fe untuk membantu pembentukan sel-
sel darah tambahan. (Setyoresmi, 2012). Cakupan pemberian tablet Fe
selama 90 hari secara nasional pada tahun 2014 didapatkan bahwa sebagian
besar (85,1%) ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe hanya sebagian kecil
(14,9%) saja yang mengkonsumsi sesuai dengan batas minimal yang
dianjurkan yaitu 90 tablet, akan tetapi jika dibandingkan dengan provinsi lain,
cakupan Fe selama 90 hari, Provinsi Banten menduduki Provinsi tiga
terbawah dengan nilai 61.4%. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).
pola konsumsi makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Baros Kabupaten Serang Tahun 2015.