Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah
proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau
mengembangkan sebuah penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah
setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Menurut Sukmadinata (2011: 2) minimal ada empat sebab yang
melatarbelakangi seseorang melakukan penelitian. Pertama, karena pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas. Kedua, manusia memiliki
dorongan untuk mengetahui atau curiousity. Ketiga, manusia di dalam
kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan,
baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan
kerjanya. Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai,
dikuasai, dan dimilikinya, ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih
memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan kekayaan
dan fasilitas hidupnya. Semuanya itu dicapai melalui penelitian.
Ketersediaan sumber belajar yang semakin banyak sangat diperlukan oleh
para mahasiswa pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Buku sebagai salah
satu sumber belajar akan memudahkan proses pembelajaran karena baik dosen
maupun mahasiswa dalam proses perkuliahannya, dengan mudah dapat mengikuti
struktur kajian keilmuan yang sedang dibahasnya
Dalam hal ini, ada banyak buku yang membahas mengenai metode
penelitian. Oleh karena itu, kita harus mengetahui isi buku tersebut, agar kita tahu
bagaimana pemahaman isi buku tersebut dan kita bisa melakukan perbandingan
atau membandingkan buku satu dengan buku yang lainnya atau bisa disebut
dengan Critical Book Report.

1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Critical Book Report adalah :
1. Agar kita bisa belajar dan memahami serta menganalisis baik dan
buruknya isi suatu buku.
2. Menambah wawasan.
3. Agar kita bisa belajar berfikir kritis untuk mengemukakan pendapat kita
mengenai isi buku.
4. Agar kita dapat mengambil manfaat dari isi buku.

C. Bibliografi
1. Buku Utama
Judul Buku : Methods In Educational Research From Theory to
Practice
Penulis : Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding, dan
Katherine H. Voegtle
Penerbit : Jossey Bass
Kota Terbit : San Francisco, United States of America
Tahun Terbit: 2006
ISBN : 0-7879-7962-7
978-0-7879-7962-1
Tebal Buku : 413 halaman

2. Buku Pembanding 1
Judul Buku : Fundamental of Research Methodology and Statistics
Penulis : Yogesh Kumar Singh
Penerbit : New Age International Publishers
Kota Terbit : New Delhi, India
Tahun Terbit: 2006
ISBN : 978-81-224-2418-8
Tebal Buku : 323 halaman

2
3. Buku Pembanding 2
Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata
Penerbit : PT Remaja Rosdakaryya
Kota Terbit : Bandung, Indonesia
Tahun Terbit: 2011
ISBN : 979-692-486-2
Tebal Buku : 326 halaman

3
BAB II
RANGKUMAN ISI BUKU

Buku utama yaitu Methods In Educational Research From Theory to


Practice, yang ditulis oleh Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding, dan
Katherine H. Voegtle yang terdiri dari 15 bab. Berikut ini akan diuraikan
rangkuman isi buku utama dari masing-masing bab.

A. BAB I Pengantar Penelitian Pendidikan


Pada bab ini, penulis mendeskripsikan mengenai peran penelitian dalam
perkembangan pendidikan yang dimulai dari abad ke-21, dengan mendeskripsikan
aksi No Child Left Behind (NCLB), yang termasuk kedalam peran penelitian
pendidikan dan efek potensial dari No Child Left Behind (NCLB) untuk
penelitian yang akan datang.
NCLB menawarkan bantuan baru yang kompetitif, yang disebut Reading
First yang akan membantu anak-anak yang ada di daerah dengan menyusun
penelitian yang ilmiah dan reliabel berdasarkan program membaca untuk anak-
anak di taman kanak-kanak sampai kelas tiga. Sekolah-sekolah di daerah dalam
lingkungan yang tingkat kemiskinannya tinggi akan diprioroitaskan untuk
mendapatkan bantuan.
U.S. Department of Education (2005), karakteristik dari penelitian yang
reliabel atau dapat dipercaya adalah:
1. Penelitian menggunakan metode ilmiah, yang mengandung hipotesis
penelitian, kelompok yang mendapatkan perlakuan, dan kelompok kontrol,
2. Penelitian yang dapat digeneralisasi,
3. Penelitian yang menggunakan standar yang benar-benar teliti, baik dalam
desainnya, metode yang digunakan, interpretasi hasil, dan,
4. Penelitian yang menghasilkan penemuan yang memusat, contohnya
kekonsistenan menggunakan pendekatan yang bervariasi.
Selain itu, pada bab ini penulis juga menjelaskan mengenai perbedaan antara
pendekatan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif, disertai jenis dari
masing-masing penelitian beserta contoh sederhananya.

4
B. BAB II - MENGIDENTIFIKASI DAN MENELITI SEBUAH TOPIK
PENELITIAN
Proses menemukan dan meneliti sebuah topik adalah perjalanan panjang
yang membutuhkan banyak keputusan dan keterampilan. Untuk memulai, hal
pertama yang dilakukan adalah memilih topik penelitian berdasarkan pengalaman,
teori, atau replikasi. Selanjutnya mereview berbagai literatur yang dapat
menghasilkan informasi tentang variabel dan definisi operasional penelitian
kuantitatif pada topik disesuaikan dengan tema, proses, dan makna yang dibahas
dalam penelitian kualitatif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merumuskan
pertanyaan penelitian yang selanjutnya difokuskan dan direvisi dari tinjauan
literatur selanjutnya.
Menemukan sumber-sumber untuk kajian komprehensif dari literatur
melibatkan beberapa strategi dan berbagai sumber. Tinjauan literatur, artikel
teoritis danprimer, sumber empiris yang diterbitkan dalam jurnal dianggap sumber
terbaik karena ini memberikan informasi yang paling rinci tentang metode
penelitian.

C. BAB III PROPOSAL PENELITIAN


Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai penyusunan proposal
penelitian bahwa proposal penelitian berlangsung untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan melaporkan temuan dan kesimpulan. Sebuah proposal
penelitian diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu untuk mereview penelitian dan
metode yang diusulkan oleh institusi untuk direview, untuk memperoleh umpan
balik lebih lanjut dan kritik dari kolega dan rekan-rekan, dan untuk menyediakan
kerangka kerja penelitian ketika mempresentasikannya, untuk memungkinkan
peserta atau administrator sekolah atau pengaturan tempat penelitian akan
berlangsung. Untuk memberikan kontinuitas di studi, peneliti mematuhi model
yang dikenal sebagai APA. Proposal penelitian juga harus ditulis dalam model
APA.
Proposal penelitian ini terdiri dari beberapa bagian utama. Pendahuluan
adalah bagian pertama. Ini berisi gambaran singkat dari literatur tentang topik,
pernyataan tujuan, dan dasar pemikiran studi. Ini diikuti dengan kajian teori dan

5
pernyataan hipotesis atau maramalkan pertanyaan. Berikutnya adalah bagian
metode yang berisi mengenai sampel, instrumen atau metode pengumpulan data,
desain, dan prosedur. Kemudian referensi berada di akhir dari proposal.

D. BAB IV PENGUKURAN DALAM PENUGASAN DAN


PENELITIAN PENDIDIKAN
Semua studi penelitian, terlepas apakah itu penelitian kuantitatif atau
kualitatif, membutuhkan pengumpulan data melalui penggunaan beberapa jenis
alat ukur. Dalam bab ini penulis memaparkan mengenai metode pengumpulan
data, jenis alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian. Dalam bab
ini hal yang lebih dalam dikaji adalah mengenai perhitungan yang menggunakan
uji statistik, seperti mencari rata-rata, standard error dari suatu pengukuran,
reliabilitas, validitas, dan sebagainya.

E. BAB V - PENGUKURAN PENGEMBANGAN DAN PENGUKURAN


KUALITATIF
Pengukuran kualitatif digunakan dalam studi kualitatif profesional, evaluasi
program, dan penelitian tindakan. Penelitian kualitatif ditandai dengan fleksibel,
naturalistik metode pengumpulan data dan tidak menggunakan instrumen formal
untuk merekam data. Data kualitatif sering berkumpul dalam bentuk kata-kata,
gambar, atau keduanya. Alat-alat yang digunakan cenderung orang yang
menghasilkan data yang memungkinkan untuk kaya dan deskripsi tebal fenomena
yang dipelajari. Untuk menjadi ilmiah dan sebagai berisi mungkin, proses
pengumpulan data harus sistematis dan data direkam dengan akurasi. Peneliti
kualitatif menggunakan berbagai alat penelitian, tetapi mereka biasanya lebih
memilih untuk menggunakan observasi, melakukan wawancara, dan menganalisis
dokumen (misalnya, data dari sekolah atau catatan masyarakat, dokumen, gambar,
atau artefak).

6
F. BAB VI - SAMPEL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai cara memilih sampel dalam
sebuah penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam
memilih sampel, peneliti kualitatif memilih berdasarkan pada karakteristik
tertentu yang ingin mereka selidiki dan tidak menggeneralisasi temuan mereka.
Prosedur umum yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
mengidentifikasi informan atau orang yang memiliki pengetahuan khusus tentang
topik yang ingin diteliti.
Dalam penelitian kuantitatif, sampel yang dipilih sedemikian rupa sehingga
mereka dapat menggeneralisasi ke populasi yang lebih besar. Para peneliti
menggunakan kerangka sampling atau daftar untuk memilih sampel.

G. BAB VII - PENELITIAN SURVEI


Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai karakteristik penelitian survei
dan tahap-tahap melakukan penelitian survei. Adapun tahap-tahap dalam proses
penelitian survei-deskriptif adalah:
Mendesain dan mengembangkan survei
Memilih sampel
Piloting the survei
Administrasi survei akhir and mengumpulkan data
Menganalisis data
Penelitian survei adalah salah satu jenis yang paling umum dari penelitian
kuantitatif dalam pendidikan. Para peneliti menggunakan surat pengantar untuk
menemani survei mereka. Surat tersebut mendefinisikan tujuan penelitian,
membahas kerahasiaan data, dan menyediakan informasi tentang peneliti. Survei
itu sendiri terdiri dari bagian yang berbeda yang mengumpulkan berbagai jenis
data. Bagian pertama dari survei disebut bagian demografi dan mengumpulkan
informasi pribadi tentang peserta. Tubuh survei terdiri dari hal serupa yang
dikelompokkan bersama. Pengelompokan ini selaras dengan pertanyaan penelitian
yang peneliti inginkan. Saat menulis item survei, peneliti harus mematuhi
beberapa kriteria dasar. Item survei harus ditulis dalam bahasa yang jelas dan
ringkas. Item harus mengumpulkan data pada satu ide sentral atau pertanyaan dan

7
harus menghindari pernyataan negatif. Dalam memilih sampel untuk penelitian
survei, peneliti sering menggunakan populasi sensus atau memilih sampel acak
keluar dari populasi yang realistis untuk memiliki generalisasi seluas mungkin.

H. BAB VIII PENELITIAN EKSPERIMEN


Dalam bab ini, menurut penulis bahwa penelitian eksperimental dianggap
sebagian besar orang sebagai satu-satunya jenis penelitian yang dapat menjelaskan
hubungan kausal. Penelitian eksperimental yang khas dari bentuk lain dari
penelitian kuantitatif karena peneliti mengontrol untuk memanipulasi bagaimana
kelompok sampel mendapat perlakuan dan kemudian mengukur bagaimana
perlakuan yang diberikan mempengaruhi setiap kelompok. Peneliti memanipulasi
satu atau lebih variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen atau hasil. Variabel independen mengacu bagaimana peserta
diperlakukan. Hasil dari penelitian ini adalah variabel dependen, yang diukur
dengan tes atau alat ukur yang menghasilkan data kuantitatif. Selain variabel-
variabel ini, peneliti eksperimental harus mempertimbangkan variabel potensial
yang bisa mempengaruhi kinerja kelompok pada variabel dependen. Ini disebut
variabel asing. Penelitian eksperimental mencakup penelitian di mana peserta
yang dipilih secara acak dan secara acak mendapatkan perlakuan.
Kuasi-eksperimen penelitian melibatkan tugas acak dari kelompok
keseluruhan bukan dari individu untuk mendapat perlakuan. Meskipun tidak
semua studi eksperimental ikuti prosedur yang sama persis, kebanyakan
mengikuti pola standar praktek: memilih topik, meninjau literatur, mendefinisikan
pertanyaan penelitian, mengembangkan hipotesis penelitian, memilih dan
menetapkan sampel untuk kelompok, memilih instrumen, menganalisis data, dan
membentuk kesimpulan.
Dalam desain penelitian eksperimen setelah data dikumpulkan dalam sebuah
penelitian eksperimen, data dianalisis untuk menentukan apakah data mendukung
atau tidak mendukung hipotesis. Aspek penting lain dari sebuah penelitian
eksperiment melibatkan pertimbangan terhadap validitas internal dan eksternal.

8
I. BAB IX - PENDEKATAN NONEKSPERIMEN
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai dua jenis penelitian dari
pendekatan noneksperimen, yaitu Penelitian Kausal-Komperatif dan Penelitian
Korelasional. Pada awal bab ini penulis lebih dulu memaparkan mengenai contoh
kontekstual dari penelitian noneksperimen.
Seperti penelitian eksperimen, penelitian kausal-komparatif membandingkan
dua kelompok untuk melihat apakah beberapa variabel bebas menyebabkan
perubahan terhadap variabel terikat. Tidak seperti penelitian eksperimen, namun,
penelitian kausal-komparatif mampu menyelidiki pertanyaan penelitian dimana
variabel bebas tidak bisa dimanipulasi karena kekhawatiran etis atau karena
variabel tersebut telah terjadi. Status sosial ekonomi, kehadiran prasekolah, dan
jumlah saudara kandung adalah contoh variabel yang tidak dapat dimanipulasi.
Meskipun mungkin tampak sederhana, ada serangkaian langkah yang harus
dilakukan seorang peneliti untuk melakukan penelitian kausal-komparatif. Seperti
pada jenis penelitian sebab-akibat, penelitian diawali dengan memilih topik,
melakukan tinjauan menyeluruh terhadap literatur, mengidentifikasi variabel
bebas, dan sangat berhati-hati mendefinisikannya.
Penelitian korelasional lebih mungkin untuk mengeksplorasi hubungan
antara variabel yang kontinu. Jika dalam penelitian kausal-komparatif biasanya
membandingkan dua kelompok pada satu variabel dependen. Penelitian
korelasional sering mengukur banyak variabel yang berbeda. Untuk melakukan
korelasional belajar, peneliti harus memiliki dua variabel (atau skor) untuk setiap
peserta. Sebuah sebaran data adalah representasi grafis yang digunakan dalam
penelitian korelasional. Dalam sebaran data, setiap orang diwakili oleh satu titik
pada grafik di mana nilai-nilai untuk satu variabel diplot pada sumbu vertikal atau
y dan nilai-nilai dari kedua variabel diplot pada sumbu horizontal atau x dari
grafik. Sebuah korelasi positif diwakili jika data menunjukkan klaster dalam pola
ke atas, dari kiri ke sisi kanan grafik. Korelasi negatif ditunjukkan ketika data poin
bergerak ke bawah dari kiri ke sisi kanan grafik. Kekuatan hubungan dapat
ditentukan oleh penyebaran titik data. Seperti jenis penelitian kuantitatif, tujuan
penelitian korelasional yang dijelaskan dalam bab ini adalah untuk

9
menggeneralisasi hasil yang diperoleh ke populasi yang lebih besar. Untuk
membuat generalisasi yang sah, teknik random sampling harus digunakan dalam
memilih sampel. Minimal 30 peserta diperlukan untuk studi korelasional. Ukuran
dan heterogenitas sampel juga dapat mempengaruhi hasil korelasional. Alat
pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk variabel dalam
penelitian korelasional harus dapat diandalkan dan valid. Pada akhirnya, peneliti
ingin menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara
variabel yang tidak karena kebetulan.

J. BAB X ANALISIS DATA KUANTITATIF


Dalam bab ini penulis menjelaskan bahwa meskipun peneliti menggunakan
statistik deskriptif untuk menganalisis data dalam membuat kesimpulan tentang
populasi, peneliti memerlukan tingkat analisi yang lebih tinggi. Tes yang
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel
disebut statistik inferensial. Penelitian korelasional, penelitian kausal-komparatif,
dan penelitian eksperimen menggunaan statistik inferensial untuk menarik
kesimpulan. Dalam penelitian eksperimental, peneliti ingin mengetahui apakah
perlakuan eksperimen menyebabkan perbedaan antara kedua kelompok dan
dengan harapan dapat untuk membuat generalisasi dari temuan ke populasi yang
lebih luas dengan menggunakan prosedur pengacakan sampel. Meskipun peneliti
eksperimental mengalami kesulitan dalam menggunakan prosedur acak untuk
memastikan bahwa sampel merupakan perwakilan dari populasi yang lebih besar
dari yang telah diambil, sampling error dapat terjadi. Sampling error bukan
kesalahan dari peneliti tetapi hanyalah realitas pengacakan. Ketika pengujian
hipotesis, tujuan peneliti adalah untuk menolak hipotesis nol dan menerima
hipotesis penelitian. Dalam pembuatan kesimpulan ini, peneliti menerapkan uji
signifikansi. Tes ini menggunakan uji statistik yang memungkinkan peneliti untuk
membuat keputusan tentang hipotesis nol. Umumnya digunakan uji statistik
inferensial meliputi uji t, analisis varians, analisis kovarians, chi-square, korelasi
product moment Pearson, dan beberapa analisis regresi.

10
K. BAB XI - PENELITIAN KUALITATIF
Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai penelitian kualitatif, jenis-
jenis penelitian kualitatif, dan metode yang digunakan. Penelitian kualitatif adalah
suatu metodologi yang diambil dari disiplin ilmu lain seperti sosiologi dan
antropologi dan disesuaikan dengan peraturan pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode induktif dari penalaran dan percaya bahwa ada beberapa
perspektif untuk ditemukan. Peneliti kualitatif fokus pada penelitian fenomena
sosial dan menyuarakan perasaan dan persepsi peserta yang diteliti. Penelitian
kualitatif dilakukan dalam pengaturan naturalistik, di mana peneliti mengajukan
pertanyaan penelitian yang luas dirancang untuk mengeksplorasi, menafsirkan,
atau memahami konteks sosial dan di mana peserta dipilih melalui metode
nonrandom berdasarkan apakah individu memiliki informasi penting untuk
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penelitian kuantitatif didorong oleh
hipotesis, namun dalam penelitian kualitatif, hipotesis terbentuk setelah peneliti
dimulai pengumpulan data dan dimodifikasi melalui penelitian sebagai data yang
baru dikumpulkan dan dianalisis. Triangulasi adalah proses yang digunakan oleh
peneliti kualitatif untuk analisis data bila sumber data yang berbeda dibandingkan
dengan satu sama lain. Di penelitian kualitatif, hasil dari penelitian ini dilaporkan
dalam bentuk narasi.
Ada beberapa jenis penelitian kualitatif. Etnografi adalah salah satu jenis
penelitian kualitatif dimana peneliti mencoba memberikan sebuah narasi atau
deskripsi dari masyarakat atau budaya dalam penyelidikan. Tujuan penelitian
etnografi adalah untuk menemukan esensi dari budaya dan menggambarkan
keunikan suatu kelompok, interaksinya, dan kondisinya. Penelitian Studi Kasus
adalah penelitian kualitatif yang berupaya untuk menemukan sesuatu yang berarti,
untuk menyelidiki proses, dan untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman yang
mendalam mengenai suatu individu, kelompok, atau situasi. Penelitian
Fenomenologis adalah jenis lain dari penelitian kualitatif yang terlihat dekat pada
interpretasi individu dari pengalaman mereka dan mencoba untuk memahami arti
dari sebuah pengalaman dari perspektif peserta. Melakukan wawancara satu per
satu dengan individu biasanya digunakan dengan penelitian fenomenologis. Jenis
terakhir dari pendekatan kualitatif adalah didasarkan teori di mana pendekatan

11
induktif digunakan untuk mengumpulkan data, namun data terus-menerus
dibandingkan dengan meninjau data dan untuk membangun sebuah teori yang
didasarkan pada data. Menurut penulis dalam bab ini, kita tidak harus mengkritik
penelitian kualitatif atas dasar metode kuantitatif. Sebaliknya, penelitian kualitatif
harus dievaluasi berdasarkan pada empat bidang utama: kredibilitas, keandalan,
pengiriman, dan mempromosikan tindakan dan kolaborasi.

L. BAB XII - METODE CAMPURAN DAN PENELITIAN TINDAKAN


Peneliti pendidikan semakin menyadari nilai dari mengumpulkan data
kuantitatif dan kualitatif. Salah satu keuntungan menggunakan metode campuran
adalah bahwa menggabungkan keunggulan dari kedua penelitian kualitatif dan
kuantitatif untuk mendalami konteks, proses, dan interaksi serta pengukuran yang
tepat terhadap sikap dan hasil. Kelemahan utama dari metode campuran adalah
peneliti harus kompeten dalam kedua jenis metodologi tersebut.
Ada beberapa desain yang berbeda untuk penelitian metode campuran.
Desain eksplanatori adalah desain yang paling umum di mana data dikumpulkan
dalam dua tahap, pertama data yang dikumpulkan dengan kuantitatif, selanjtnya
diikuti oleh pengumpulan data kualitatif dikumpulkan. Desain ekploratori juga
mencakup dua tahap. Data kualitatif dikumpulkan dalam satu fase, diikuti oleh
data kuantitatif sesudahnya.
Penelitian tindakan adalah jenis penelitian biasanya dilakukan oleh peneliti-
praktisi-peneliti untuk tujuan memberlakukan perubahan langsung dalam
pengaturan pendidikan. Ada dua jenis penelitian tindakan, penelitian tindakan
kritis dan penelitian tindakan praktis. Penelitian tindakan adalah bersifat fleksibel.
Secara umum, peneliti tindakan merefleksikan praktek, mengidentifikasi masalah,
terlibat dalam beberapa siklus pengumpulan data, berkolaborasi dengan orang
lain, dan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana.

12
M. BAB XIII ORGANISASI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
KUALITATIF
Pengumpulan dan analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses
induktif. Seperti penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif memiliki langkah-
langkah tertentu yang harus dilakukan peneliti.
Langkah pertama adalah persiapan dan organisasi data. Beberapa tahap
pengumpulan data dari wawancara, mulai dari mengambil catatan dari wawancara
yang direkam untuk transkripsi penuh yang dibuat dalam bentuk kaset. Peneliti
kualitatif mencoba untuk menjaga pengumpulan data dan persiapan terpisah dari
analisis data. Data dapat diatur dalam beberapa cara, misalnya, oleh situs atau
lokasi, orang atau kelompok yang diteliti, atau kronologis.
Langkah kedua adalah awal meninjau dan eksplorasi data. Sebagai bagian
dari proses ini, peneliti awalnya membaca semua data untuk mendapatkan
keseluruhan isi data dan apakah data yang telah dikumpulkan cukup.
Langkah ketiga adalah pengkodean data dalam kategori. Untuk melakukan
hal ini, peneliti kualitatif biasanya terus membaca, membaca ulang, dan menguji
kembali semua data mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak melewatkan
sesuatu atau kode mereka dengan cara yang salah. Peneliti kualitatif menggunakan
30 sampai 40 kode, meskipun penelitian yang kompleks mungkin memerlukan
lebih. Program komputer seperti NUD * IST atau Ethnograph juga digunakan oleh
peneliti kualitatif. Berikut ini, langkah berikutnya adalah membangun deskripsi
orang, tempat, dan kegiatan. Setelah data telah dikodekan, peneliti menulis
deskripsi rinci dari orang-orang, tempat, dan peristiwa dalam penelitian untuk
berbagai tujuan, serta mendalami deskripsi. Para peneliti juga mencari bukti yang
mungkin disconfirm hipotesis mereka dengan terus mengkaji data mereka atau
mengumpulkan data baru untuk menguji hipotesis mereka.
Langkah terakhir adalah pelaporan dan menafsirkan data dalam proses
penelitian kualitatif.

13
N. BAB XIV EVALUASI (PENILAIAN) PROGRAM DALAM
PENDIDIKAN
Pada bagian ini penulis menjelaskan mengenai evaluasi/penilaian dari
pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran. Penulis mendeskripsikan
bahwa meskipun penilaian menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
metode campuran yang sama seperti dalam penerapannya, penilaian biasanya
digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan. Perbedaan utama antara
penilaian dan penelitian adalah bagaimana masing-masing mengatur dan bekerja
dengan sampel. Sedangkan peneliti mungkin melihat subkelompok atau individu
dalam pengaturan di setiap bagian, evaluator (penilai) umumnya dikontrak oleh
sebuah kelompok untuk menilai kelayakan dari program tertentu secara
keseluruhan. Evaluator juga mengandalkan sumatif dan penilaian formatif.
Penilaian sumatif berfokus pada pengumpulan tertentu jenis hasil data, seperti
nilai ujian dan hasil akhir untuk menentukan apakah proyek mencapai sasaran
secara keseluruhan. Data sumatif disediakan untuk kelompok yang menugaskan
pekerjaan penilaian pada akhir proyek. Data formatif dikumpulkan oleh evaluator
dan digunakan untuk mengubah atau memperbaiki program kegiatan untuk
meningkatkan kualitas program sebelum program selesai.
Evaluator internal adalah orang yang sudah bekerja atau berhubungan
dengan kelompok yang telah melakukan penilaian. Evaluator eksternal adalah
seseorang yang dikontrak dari luar kelompok untuk melakukan penilaian. Karena
evaluator internal sudah berhubungan dengan kelompok yang melakukan
penilaian, jadi mereka mengetahui bagaimana fungsi kelompok, proses, bahasa,
dan politik. Sedangkan evaluator eksternal harus bekerja untuk membangun
kepercayaan dengan kelompok yang mereka nilai. Ada beberapa pendekatan
penilaian yang saat ini evaluator gunakan. Berbasis objektif, goalfree, berorientasi
keahlian, dan penilaian berorientasi pada peserta adalah contoh dari berbagai
pendekatan, masing-masing diarahkan untuk fokus pada aspek yang berbeda dari
penilaian, masing-masing dengan tujuan yang berbeda dalam menjalankan
metodenya.

14
O. BAB XV - PENELITIAN PENDIDIKAN DAPAT MEMBUAT
SESUATU YANG BEDA
Dalam bab terakhir buku ini penulis, secara umum penulis mengingatkan
para pembaca akan pentingnya menggunakan beberapa pendekatan penelitian
untuk memecahkan masalah dihadapi dunia pendidikan saat ini. Melihat
penelitian dalam konteks dan bagaimana bisa meningkatkan kehidupan
diharapkan akan menciptakan suatu keinginan yang kita harapkan. Menurut
penulis menyadari bahwa tidak ada satu pendekatan penelitian yang digunakan
oleh peneliti tersebut. Slavin menyukai metode eksperimental, Ogbu
menggunakan etnografi, dan Owen dan Sullivan digunakan penelitian tindakan.
Zapoli menggunakan pendekatan metode campuran, Miller dan Smith
menggunakan penelitian survey, Freire menggunakan penelitian tindakan kritis,
dan Baumrind dan Sadker dan Sadker menggunakan penelitian observasional.
Meskipunpenelitian yang telah diuraikan pada awal bab buku ini, yaitu No Child
Left Behind, yang lebih berfokus pada penelitian eksperimental, penulis berharap
dalam memecahkan masalah agar menggabungkan beberapa pendekatan

15
BAB III
PENILAIAN TERHADAP BUKU

A. KEUNGGULAN
Setelah mengulas keseluruhan isi buku utama dan kedua buku pembanding,
berikut akan diuraikan mengenai keunggulan atau kelebihan dari buku utama,
yaitu Methods In Educational Research From Theory to Practice
dibandingkan dengan kedua buku pembanding. Adapun keunggulannya akan
diuraikan dalam tiap poin berikut ini:
1. Setiap materi yang diuraikan dijelaskan dengan menggunakan contoh-
contoh sederhana yang dapat membuat pembaca lebih mudah memahami
maksud penulis. Keunikan dan yang menarik dari dari buku ini adalah
penulis membuat sebuah ilustrasi berupa gambar untuk lebih memudahkan
pembaca dalam memahami materi, khususnya dalam memahami materi
tentang contoh dari jenis-jenis penelitian. Contohnya terdapat pada
pembahasan mengenai penelitian korelasi di halaman 215.

Melalui gambar sederhana yang dibuat oleh penulis tersebut, pembaca dapat
lebih mudah memahami makna atau arti dari penelitian korelasi (hubungan).
Gambar tersebut menjelaskan mengenai hubungan lamanya waktu
menonton TV terhadap berat badan.
2. Pada awal setiap bab, penulis mendeskripsikan hal apa yang bisa didapat
oleh para pembaca setelah membaca buku tersebut. Hal ini tidak dimuat
pada buku pembanding 1.

16
3. Pada setiap akhir bab, penulis menuliskan pertanyaan-pertanyaan atau
kegiatan apa yang dapat didiskusikan agar pemahaman pembaca terhadap
materi yang diuraikan lebih mendalam dan juga dapat membantu untuk
mencapai tujuan yang sebelumnya telah dideskripsikan di awal bab.
4. Selain itu pada akhir bab penulis mencantumkan saran sumber bacaan lain
(suggested readings) dan kata kunci (key concepts). Daftar sumber bacaan
lain tersebut berguna untuk menjadi rujukan bagi para pembaca untuk
menambah wawasan mengenai materi di bab tersebut. Sedangkan kata kunci
merupakan kata-kata atau frase yang penting dan sering muncul di dalam
sebuah teks atau dokumen. Kata-kata kunci tersebut adalah kata yang
dianggap sebagai kata-kata penting yang memudahkan pembaca dalam
pencarian informasi. Kata-kata kunci dapat dikembangkan dan dipersempit
melalui kata-kata lain yang berkaitan dengan topik, dimana kedua hal ini
(yaitu: daftar sumber bacaan lain dan kata kunci) tidak dimuat ada buku
pembanding 1 dan pembanding 2.
5. Pada buku utama, selain membuat list daftar isi, penulis juga membuat
daftar tabel, daftar gambar, dan exhibits (karya/pameran), dimana hal
tersebut tidak dimuat oleh buku pembanding 1 maupun pembanding 2.
Daftar tabel dan daftar gambar sangat diperlukan untuk memudahkan
pembaca dalam mencari tabel dan gambar yang ada di dalam buku.
Sementara exhibits (karya/pameran) yang dimuat pada buku utama adalah
sebuah daftar karya yang isinya berupa panduan penyusunan sebuah
proposal yang baik untuk dikomunikasikan sehingga pembaca lebih paham
mengenai cara penyusunan sebuah proposal. Hal tersebut sangat lengkap
dijelaskan, mulai dari panduan penulisan judul, tujuan penulisan, perumusan
hipotesis, sampai dengan metodologi penelitian sebuah proposal. Selain itu,
karya lainnya yang diuraikan penulis adalah mengenai contoh kasus dari
jenis-jenis penelitian.

17
Contoh dari exhibits yang dimuat pada buku utama:

6. Pada akhir buku, penulis mencantumkan Appendix, yaitu dokumen


tambahan yang disertakan untuk melengkapi suatu buku atau dokumen.
Dokumen tersebut berupa contoh proposal kualitatif dan kuantitatif, dan
tahap-tahap perhitungan standard deviasi. Hal ini tidak dimuat pada buku
pembanding 1 dan pembanding 2.
7. Setelah Appendix, penulis mencantumkan Indeks, yaitu suatu daftar kata-
kata penting dalam suatu buku, yang tercantum setelah daftar rujukan
sebelum lampiran-lampiran (jika ada), atau biasanya juga terdapat pada
halaman akhir buku. Hal ini tidak dimuat pada buku pembanding 1 dan
pembanding 2. Fungsi indeks adalah: 1) mempermudah pembaca memahami
suatu kata yang belum dimengerti, 2) mempercepat pembaca ketika ingin
menemukan suatu topik pembicaraan.

18
B. KELEMAHAN
Dalam setiap hal yang ada di dunia ini pastilah memiliki kelebihan dan
kekurangan, begitu juga dengan buku Methods In Educational Research From
Theory to Practice. Setelah diuraikan mengenai keunggulan dari buku tersebut di
bagian sebelumnya, berikut ini adalah kelemahan dari buku tersebut:
1. Penulis tidak menuliskan tentang arti atau makna dari penelitian, sementara
pada buku pembanding 1 maupun pembanding 2, di halaman pertama
terlebih dulu dijelaskan mengenai arti dari penelitian pendidikan menurut
para ahli serta manfaat dan karakteristik penelitian. Hal ini penting sebab
agar pembaca lebih tau mengenai apa dan untuk apa seseorang melakukan
penelitian.
2. Buku utama tidak mencamtumkan glossary, seperti yang ada pada buku
pembanding 2. Glossary adalah daftar kata atau istilah ilmiah, yang memuat
definisi/makana/arti dari kata-kata tersebut, yang penting untuk membuat
pembaca yang kurang mengetahui kata yang mungkin masih jarang didengar
oleh pembaca.
3. Cover buku kurang menarik, tidak berwarna, jika dibandingkan dengan buku
pembanding 1 dan 2 yang lebih menarik dari segi tampilan/fisik. Selain itu
gambar-gambar yang ada di dalam buku juga tidak berwarna.

19
BAB IV
PENUTUP

Peninjauan suatu buku atau sama halnya dengan critical book report,
sangatlah berguna untuk pemahaman kita, seperti dapat memahami isi buku,
bertambahnya ilmu, pengetahuan ataupun informasi dari isi buku tersebut, serta
menjadikan kita sebagai pribadi yang kritis. Dimana kita dapat menentukan dan
menilai bagaimana buku tersebut.
Kepuasan dari seorang pembaca tentunya menjadi suatu harapan yang
terwujud buat penulis. Buku ini bisa dijadikan rekomendasi sebagai pedoman
yang baik bagi para mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan yang lebih
baik lagi serta untuk pendamping dari buku-buku lainnya, meskipun masih
terdapat beberapa kekurangan baik dari segi content (isi) maupun tampilan.

20

Anda mungkin juga menyukai