Menurut Dr. Marsigit, M.A. dalam Kajian Penelitian (Review Jurnal Internasional)
Pendidikan Matematika terdapat beberapa jenis penelitian pendidikan, antara lain:
1. Penelitian Historis
Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan.
4. Penelitian Tindakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan.
5. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mencandra secara sistematis, faktual, akurat tenatng
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi dan sampelnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan situasi-situasi dan kejadian-kejadian.
Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
dan /atau perubahan fungsi waktu.
KBBI
Permasalahan adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan).
Mantra (1998)
Permasalahan penelitian adalah suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dan apa
yang ada dalam kenyataan, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Dari beberapa definisi tentang permasalahan penelitian yang telah dikemukakan oleh para
ahli, dapat disimpulkan bahwa permasalahan penelitian merupakan suatu masalah ilmiah
yang perlu dicarikan solusinya dengan menggunakan berbagai metode penelitian ilmiah.
Contoh permasalahan
Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar atau hasil belajar sesuai dengan pencapaian
teman-teman seusianya yang ada dalam kelas yang sama. Sesuai dengan tujuan belajar yang
tercantum dalam Kurikulum bahwa siswa dikatakan lulus atau tuntas dalam suatu pelajaran
jika telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh tiap-
tiap guru bidang studi. KKM dibuat berdasarkan pencapaian siswa di dalam kelas. Apabila
seorang siswa tidak mencapai kriteria tersebut, maka yang bersangkutan dikatakan
bermasalah dalam pelajaran tersebut.
5. Siswa yang kekurangan motivasi dalam belajar, yakni keadaan atau kondisi siswa
yang kurang bersemangat dalam belajar seperti jera dan bermalas-malasan. Siswa yang
seperti ini biasanya didukung oleh kondisi atau lingkungan apatis, yang tidak peduli terhadap
perkembangan belajar siswa. Lingkungan keluarga yang apatis, yang tidak berperan dalam
proses belajar anak bisa menyebabkan si anak menjadi masa bodoh, sehingga belajar menjadi
kebutuhan yang sekedarnya saja. Lingkungan masyarakat yang merupakan media sosialisasi
turut berperan penting dalam proses memotivasi siswa itu sendiri.
7. Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar mengajar di kelas, yaitu siswa-siswa
yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya. Seringkali materi pelajaran yang telah
disampaikan oleh Guru pada pertemuan jauh sebelumnya kemudian siswa dituntut untuk
mengikuti dan menguasai materi pelajaran dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan si
siswa menjadi tertekan dan terbebani oleh materi belajar yang banyak.
8. Siswa yang mengalami penyimpangan perilaku (kurangnya tata krama) dalam
hubungan intersosial. Pergaulan antar teman sepermainan yang tidak seumuran dan tidak
mengeyam bangku pendidikan menyebabkan si anak atau siswa terpengaruh dengan pola
perilaku dan pergaulan yang serampangan, seperti berbicara dengan nada yang tinggi dengan
orang yang lebih tua, sering membuat kegaduhan atau keributan di dalam masyarakat.
Kemudian siswa yang bersangkutan membawa perilaku buruknya tersebut kedalam
lingkungan sekolah yang lambat laun menyebabkan teman-teman lainnya terpengaruh dengan
pola perilakunya, baik dalam berbicara ataupun dalam memperlakukan orang lain.
Manfaat penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Manfaat penelitian antara lain:
1. Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi.
Penelitian dengan tugas mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala
yang terjadi disekitar kita perlu mendapat perhatian dan penanggulangan.
2. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
fenomena.
Penelitian menerangkan peristiwa yang jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari
hubungan suatu dengan hubungan yang lain.
4. Sumber rujukan.
Informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan
terjadi untuk melalui masa berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untuk
meramalkan beberapa kejadian atau situasi masa yag akan datang.