Anda di halaman 1dari 9

9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

BLOG ABOUT

BlogKemarenSiang

FILTERCONTENTS

DISKUSIDANIDE

Published on 6 April 2012 Comments 17

Biasakan Pakai Bahasa Indonesia yang Indonesiawi


writtenbyAlbadrNasution

Kita tahu, bangsa ini bisa dibilang bangsa yang gemar mengadopsi hal-hal yang berasal
dari asing. Sebutlah gaya hidup, pakaian, atau budaya yang semakin hari kita lihat semakin
ke barat-baratan. Film yang sukses di barat sana ditiru secara kocak di layar kaca kita.
Demokrasi, liberalisme, dan baru-baru ini feminisme yang jelas bukan berasal dari negeri
ini dipuja-puja di negeri ini. Jangan sebut barang-barang yang dari kancing sampai rudal
merupakan hasil impor, peraturan pemerintah pun sebagian besar masih warisan Belanda.
Tidak terkecuali pula dengan bahasa persatuan kita tercinta: bahasa Indonesia.

Tulisan ini dibuat karena beberapa waktu lalu saya mendengar atau membaca bahwa
bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari jika sudah tahu bahasa Inggris. Lebih jauh lagi,
katanya yang menyatakan hal ini adalah orang Malaysia. Wow! Hmm Apakah itu benar?
Bisa iya, bisa tidak. Menurut tabel pada wikipedia, kata serapan dalam bahasa Indonesia
dari bahasa Inggris adalah terbanyak kedua selisih tipis dengan bahasa Arab. Kata serapan
dalam bahasa Indonesia paling banyak berasal dari bahasa Belanda. Lalu kenapa perkataan
tadi itu bisa muncul ya?

Globalisasi terjadi.Bisa kita perhatikan di zaman canggih ini kita bisa berhubungan
dengan seluruh dunia dengan Internet. Bahasa yang dipakai tentu bahasa dunia, yang
paling terkenal adalah bahasa Inggris. Berkembangnya iptek yang bisa dibilang banyak
berasal dari barat dan diinternasionalisasikan dengan bahasa Inggris membuat kita tidak
bisa tidak mengadopsi istilah iptek itu ke dalam bahasa kita. Terlebih lagi istilah-istilah
yang terdengarcanggih kebanyakan berasal dari bahasa ini.

Akan tetapi, itu bukanlah masalah utama,mungkin, menurut saya. Penyerapan bukanlah
sebuah dosa. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka dan hidup. Kosakata baru terus
dibuat dari dalam bahasa ini. Ia pun dapat berkembang terus dengan menyerap kata dari
https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 1/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

bahasa lain dan yang paling ramai akhir-akhir ini adalah bahasa Inggis.Hal-hal tak
terelakkan tadi telah membuat terdapat lebih dari 1500 kosakata Inggris di bahasa kita dan
mungkin akan terus bertambah.

Tata bahasa dan kosakatanya hanyalah cerminan dari kebiasaan penggunanya. Contohnya
kata Anda yang dari SD diajarkan kepada kita adalah kata sapa yang sopan. Nyatanya,
sekarang ini kata Anda mulai bernuansa sombong atau bahkan cenderung merendahkan
orang yang disapa. Tengara Perihal bahasa Indonesia mudah dipelajari jika sudah tahu
bahasa Inggris bisa dipahami dengan melihat kenyataan bahwa orang-orang kita lebih
lancar berkosa-kata dengan istilah asing dibanding istilah kita. Istilah asing terdengar
lebih keren, mendalam, dan tentu saja kemasakinian. Dengan demikian, orang-orang di
forum-forum diskusi, buku-buku, pidato-pidato, berita-berita, jejaring sosial jejaring
sosial, dan kesehariannya cenderung memakai kosakata bahasa Inggris supaya terdengar
lebih bagus.

Nyatanya, tidak sedikit kosakata Inggris itu ada padanannya dalam bahasa Indonesia (yang
bukan serapan dari Inggris tentunya jangan mentang-mentang bahasa kita terbuka dan
aturan serapan dari Inggris jelas, kemudian setiap kata dalam bahasa Inggris bisa seenaknya
diindonesiakan). Bahkan sebagian dari kosakata Inggris itu lebih mudah dipahami dalam
padanan Indonesianya.

Perhatikancontohberikut.
Wah, harus cari referensi yang komprehensif dulu nih sebelum artikelnya dipublis.

Kalimat di atas terdengar biasa bukan? Tetapi bukankah lebih bagus kalau referensi diganti
dengan pustaka atau acuan, jauh lebih merakyat. Komprehensif? Apa maksudnya itu?
Terdengar keren tetapi sulit dicerna bukan. Coba saja cek apa artinya di kamus dan jika
kata itu diganti dengan kata lengkap atau menyeluruh hasilnya tampak lebih mudah
dimengerti dan lebih nyata. Kata dipublis atau dipublikasikan bisa diganti dengan kata
diterbitkan yang lebih indonesiawi.

Hasil akhirnya adalah Wah, harus cari acuan yang lengkap dulu nih sebelum artikelnya
diterbitin. Jauh lebih baik menurut penulis. Kata artikel mungkin agak sulit mencari
padanannya selain tulisan. Tampak sedikit lebih umum tetapi bisa juga dipakai dengan
hati-hati.

Beberapacontohkalimat`tercemar`lain.

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 2/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Hasil kontemplasi beberapa hari setelah desperate gak dapat-dapat ide tulisan
adalah tulis dengan random!

Untuk menghandel fraktur tulang secara adequat, diagnosis secara akurat harus
dilakukan sebelumnya.

Apaanpula kontemplasi? Sulit sekali memahaminya dibanding dengan perenungan


bukan. Padahal keduanya sama. Kata desperatejelas pemakaian akibat banyak berinternet
ria.Mungkin penggunanya tidak tahu frasa putus asa. Kata ide mungkin sudah lumayan
merasuk ke jiwa bahasa Indonesia meskipun banyak padanan lain seperti gagasan, buah
pikiran, prakarsa yang memang cenderung terasa lebih kaku. Random,anda tahulah,
semakin tenar pemakaiannya padahal bukan kata serap sama sekali.

Kalimat terakhir memang sengaja diada-adakan. Padanan Indonesianya adalah Untuk


menangani patah tulang secara memadai, diagnosis secara tepat harus dilakukan
sebelumnya.Kemudian, cermati kalimat yang diambil dari suatu laman berita dengan
sedikit perubahan berikut:

Mayoritas areal hutan mangrove di Indonesia telah rusak karena ekses aktivitas
illegal logging sehingga diperlukan rehabilitasi.

Ini lagi. Kenapa tidak pakai bahasa Inggris sekalian: Majority of mangrove forest area in
Indonesia has broken due to excessive illegal logging activity therefore rehabilitation is needed. Kata
yang bukan serapan hanya kata depan, kata hubung, kata kerja, dan kata hutan.

Padahal, mayoritas kata di kalimat itu lebih tepat diganti dengan sebagian besar. Mangrove
itu ada bahasa Indonesianya loh:bakau. Areal itu lebih bagus disebut wilayah. Ekses bisa
diganti dengan terlalu banyak.Illegal logging,ini adalah kata asing langsung yang
sebenarnya tidak tepat didekatkan dengan hutan bakau. Pemasukan adalah kesengajaan
penulis untuk memberi contoh istilah asing langsung yang sebenarnya dapat kita pakai
langsung dengan cara cetak miring. Istilahillegal loggingjauh lebih mudah dipahami
dengan penebangan liar. Rehabilitasi mungkin bisa dibiarkan atau diperjelas dengan
penanaman kembali. Sebagai pelengkap, aktivitas bisa lebih di-indonesiawi-kan menjadi
kegiatan. Sehingga hasil akhirnya adalah:

Sebagian besar wilayah hutan bakau di Indonesia telah rusak karena terlalu
banyaknya kegiatan penebangan liar sehingga diperlukan penanaman kembali.

Susah,Ribet,tapiMariBiasakan

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 3/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Penulis sendiri tidak bisa lepas dari kecenderungan ini. Lihat saja banyak tulisan penulis
sebelum ini. Diperlukan latihan dan pengetahuan yang cukup luas untuk sekedar
menghindari pemakaian serapan bahasa Inggris. Terlebih lagi cukup banyak istilah Inggris
yang tidak ada atau sulit dicari padanannya di bahasa Indonesia tidak memperhitungkan
kosakata Inggris yang sudah sangat akrab di telinga kita. Terlebih lagi jika anda seorang
pelajar yang sedang membuat makalah ilmiah. Meskipun ada, pemakaiannya mungkin
terdengar janggal atau tidak biasa. Dalam tulisan ini misalnya, pada kalimat pertama sekali
penulis memakai kata adopsi karena kata lain yang sepadan (yang penulis temukan)
seperti mengambil, menyerap, dan memungut dirasa kurang menggambarkan.

Tentu saja penulis tidak menyarankan untuk memakai atau mencari-cari padanan
Indonesia untuk kata-kata yang berupa istilah khusus seperti demokrasi, internet, atau
komputer. Meskipun ada, penggunaan Waring Wena Wanua atau Jejaring Jagat Jembar
disampingWorld Wide Webadalah lucu. Kemudian, menggunakan padanan Indonesia dari
istilah makian dalam bahasa Inggris juga tidak disarankan. Hasilnya bukannya lebih halus
tetapi malah lebih kasar, kawan.

Banyak kata serapan Inggris juga sudah dirasa seperti kata serapan dari bahasa lain: ini
kosakata bahasa kita. Beberapa contoh:sukses, musik, dan bisnis. Hampir tidak ada rasa
janggal atau geli lagi seperti mendengar istilah aneh.Sudah akrab-lah, istilahnya. Lebih
dari itu, kata ini sangat sulitdicari padanannya. Ketemu pun mungkin kata Indonesia kuno
yang cuma dipakai di KBBI. Jika demikian, tidaklah perlu kita mencari-cari pengganti hal
yang sudah biasa.

Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita sekuat mungkin memakai istilah yang sudah ada
dalam khasanah kosakata bahasa Indonesia, yang tidak keinggrisan. Jika Anda berhasil
melakukannya, pasti tulisan Anda tidak berkurang bobotnya bahkan insya Allah bernilai
lebih dan enak dibaca. Menegaskan perbedaan itu penting, untuk menjaga kelestarian
bahasa kita juga. Kita tidak mau di masa depan separuh kata di bahasa Indonesia adalah
kata serapan dari bahasa Inggris bukan? Jika itu terjadi, pendapat tidak ada lagi yang
namanya bahasa Indonesia, yang ada adalahIndolish bisa diperdebatkan.

Catatanuntuktulisanini.
1. Contoh yang berhasil penulis lakukan dalam tulisan ini: menghindari kata artikel
dan diganti dengan kata tulisan, istilah lifestyle menjadi gaya hidup, fenomena
menjadi tengaraperihal, modern menjadi kemasakinian, menghindari kata
populer dengan terkenal, dan bonus menjadi tambahan.
2. Kata demokrasi, liberalisme, feminisme, impor, internasional, globalisasi, internet
dibiarkan dengan alasan istilah yang tidak bisa diganti, kata lm dengan alasan

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 4/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

padanan dalam bahasa Indonesianya sulit atau cenderung kepada majas, dan
kataadopsi dengan alasan seperti yang sudah dijelaskan.
3. Kata tabel, sukses, debat, dan sosialpenulis anggap sudah sangat akrab dengan kita
sehingga sulit dan mungkin tidak perlu dicari padanannya.

Iklan

Beriperingkat: 2 Votes

Spreadthewords:
Lagi

Memuat...

Terkait

Blog Berbahasa Inggris atau Anda Lucu : Bahasa Itu Pilih Kata yang Indonesiawi
Indonesia? Hidup dan Berkembang bukan Indolish
dalam "Dunia Maya" dalam "Diskusi dan Ide" dalam "Diskusi dan Ide"

T H I S E N T R Y WA S P O S T E D I N : DiskusidanIde
TA G G E D W I T H : BahasaIndonesia,Indolish,Indonesia,Kosakata,Serapan

17Comments

Ping-balik: Napak Tilas Pengerjaan Tugas Akhir | Blog Kemaren Siang


https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 5/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Ping-balik: Anda Lucu : Bahasa Itu Hidup dan Berkembang | Blog Kemaren Siang

Ping-balik: Saturday | Blog Kemaren Siang

Ping-balik: Bagaimana Saya Sekarang Mengisi Blog Ini | Blog Kemaren Siang

Yudhistira
17 April 2012

wah keren bed! Tapi yang tengarai itu malah kurang pas kalo menurutku. Lebih enak fenomena. Toh
tetep bahasa Indonesia, dan ada di KBBI

Balas

AlbadrNasution
17 April 2012

Kan maksudnya biar gak pake bahasa inggris walaupun serapan dhis :). Soalnya serapan inggris semakin
meningkat tajam (eksponensial bahasa sananya).
Tapi betul sebenernya katamu. Tengarai itu kata kerja, yang bener tengara yang kata benda. Salah tulis
saya. Tapi tengara sama fenomena kayaknya emang beda, soalnya tengara itu lebih ke sesuatu yang
belum jadi atau isyarat atau tanda, gak ngepas banget sama fenomena. Nanti saya cari yang lebih pas deh
ya, he.. Thanks Makasih ya dhis.

Balas

rinaldimunir
16 April 2012

Wah, harus cari acuan yang lengkap dulu nih sebelum artikelnya diterbitin.
Yang benar: diterbitkan, bukan diterbitin

Balas

AlbadrNasution
16 April 2012

Hehe, iya pak. Sengaja ditakbakukan karena itu dari status FB orang asalnya. Supaya terkesan tidak kaku
soalnya ragam tak resmi jadi pakai -in deh.

Balas

ReinaldyA
14 April 2012

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 6/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Internasional bisa dijadiin Manca-Negara kan? Ingin menghimbau, aku malu semaluy (ra kalau kata
orang Sunda) membaca Wikipedia Bahasa Indonesia yg Indolishnya gak karuan, melampaui batas dan
terlihat sangat malas menerjemahkan.

Maaf, menurutku sudah terlalu byk orang yg kebaratan dan kurang cinta apalagi peduli dgn tanah air,
jadi penerjemah nu glo nu boloho.

Balas

AlbadrNasution
15 April 2012

Hm, kadang emang bisa Internasional diganti mancanegara sih, tapi menurut saya umumnya
mancanegara lebih deket ke multinasional deh. Agak beda dengan internasional.
Wikipedia id kebanyakan memang disadur dari wikipedia en dan yang menyadur bebas, bisa orang
inggris yang punya kemampuan indonesia dikit, dkk dan biar cepet mereka cuma mengubah tulisan aja
jadi seolah serapan bukan menerjemahkan. Mungkin biar bagus kita ikutan nyumbang disana aja yuk.
Tinggal sunting aja yg masih belum diterjemahin. Saya juga berniat gitu tpi masih sering lupa
menyempatkan waktu kesana. Mana inet lambat lagi, hehe
Yups, setidaknya bahasa yang dipake jangan terlalu campur2 bahasa Inggris lah ya. Kalo susah di lisan ya
tulisan, hehe Biasakan biasakan

Balas

ReinaldyA
14 April 2012

Alhamdulillah akhirnya ada jg beliau sang penulis yg sepemikiran dgn ku/ogut sampe bikin blog
bermutu kyk gini. Teman maupun ortu ku mah malah ngatain Kamu ahli bahasa aja bukan g usah so
deh!, hayu kt pertahankan kemurnian bahasa Indonesia dan selamatkan bahasa daerah dari
kepunahan!!!

Balas

AlbadrNasution
15 April 2012

Alhamdulillah terima kasih dibilang bermutu walaupun blognya sebenarnya bukan ditujukan untuk
perihal bahasa aja nih. Saya juga bukan ahli bahasa atau pemerhati bahasa. Cuma dikit peduli dan
prihatin aja, hehe Mungkin Reinald bisa buat tulisan yang sama juga biar pesannya menyebar.
Setuju2, Bahasa Indonesia kan punya banyak bahasa daerah. Kalo mau nyerap, ngangkat kata dari bahasa
daerah aja kan lebih bagus dibanding nyerap dari Inggris kan ya Kayak kata mantan (eks) dan kata
canggih (sophisticated).

Balas

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 7/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Ping-balik: Pilih Kata yang Indonesiawi bukan Indolish | Blog Kemaren Siang

Ping-balik: Menulis itu kok susah ya? Blog Kemaren Siang

SidikSoleman
6 April 2012

Komen ah
Jadi ingat kecenderungan sekarang yang sudah mengarah ke indolish. Memaksakan istilah asing
langsung ke bahasa Indonesia dengan langsung memberikan imbuhan. Contohnya : me-list, re-reply,
dsb. Dan tampaknya sudah menjadi hal wajar untuk sekarang ini.
Tampkanya setiap hari kita lebih banyak dijejali istilah asing ketimbang istilah Indonesia [yang saya
rasakan]. Jika zaman dulu pemegang kecenderungan istilah adalah dunia pendidikan, sekarang sudah
bertambah media [setelah zaman orde].

Balas

AlbadrNasution
6 April 2012

Betul sekali. Tapi orang media, industri hiburan gitu juga udah ketularan ya? Hmmm Kurang tahu
saya Makin serem aja keadaan Indolish sekarang berarti.
Mungkin dipikirnya karena bahasa prokem, keseharian, jadi gak papa ya Tapi kalo kayak gitu kebiasaan
berapa dekade lama-lama bisa masuk kamus juga tuh me-reply, me-list, mem-forward. Padahal ada
mbalas, ndaar, sama nerusin Hmm mengepos dan mengomentari udah masuk kamus dan udah
sering Wah, tunggu aja juga me-ritwit dan me-laik jadi masuk kamus.

Hmm.. Walaupun bahasa keseharian biasain pake kosakata sendiri lah ya. Kebanyakan baca internet sih
generasi sekarang.

Balas

SidikSoleman
6 April 2012

Tidak hanya baca internet saja der. Paling mudah menengok kasus di kampus.
Coba, kebanyak rujukan yang digunakan dan bahan pembelajaran rata-rata berasal dari bahasa asing.
Karena itu, secara otomatis saat masuk kampus frekuensi kita berinteraksi dengan bahasa Asing menjadi
cukup tinggi (yang saya rasakan, setelah nyemplung di kampus). Ini tidak terlepas masih sedikitnya
tulisan keilmuan dalam bahasa Indonesia.
Ya, tidak bisa dipungkiri, kalau jurnal yang berkualitas rata-rata berbahasa asing. Rasanya sebagian orang
juga akan lebih PD ketika mengunakan rujukan dari bahasa Asing.

Saya pernah menemui kasus yang me-kata asing dalam tulisan ilmiah lho :p.

Kalau media, tengoklah bahasa pembaca berita sekarang terutama TV yang khusus menyampaikan
berita. (eh lupa frekuensi menonton TV-mu kan jarang, hihi). Buka aja situs berita, pasti banyak buanget
istilah serapan disana kok :p, yang kalau menurut pertimbangan dirimu masih bisa menggunakan istilah

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 8/21
9/3/2017 BiasakanPakaiBahasaIndonesiayangIndonesiawi|BlogKemarenSiang

Indonesia yang asli tanpa mengubah maknanya.


Soal hiburan di TV, coba saja tonton acara musik, atau sejenisnya, atau beberapa acara talk show.

Dari pengamatan saya kebanyakan orang lebih senang menggunakan istilah asing karena :
Bisa menjadi lebih terlihat gaul, lebih modern, untuk menunjukkan tingkatan (tingkatan pendidikan ->
ini agar mudah menyepahamkan istilah atau tingkatan pergaulan), dan lebih menarik perhatian.

Nah, bisa dilihat kan, betapa seringnya kita berinteraksi dengan istilah Asing.

Hanya iseng, tahu ndak istilah tomcat dari mana? -> ini istilah dari pesawat tempur tomcat F-14
(kabarnya si karena bentuknya yang mirip). Media lebih senang menggunakan istilah itu, daripada semut
kanai/kayap. Kenapa? Tomcat itu lebih menarik perhatian

Setuju, intinya membiasakan menggunakan istilah Indonesia dimanapun berada. *mengingatkan betapa
sulitnya mencari istilah Indonesia saat menyusun TA. kyaaaaaa.

POSSEBELUMNYA POSBERIKUTNYA
Hofstadters Law: A Hard to Escape Truth Menulis itu kok susah ya?

Typetosearch

THISMONTH

APRIL2012

S S R K J S M

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30

Mar Mei

FOLLOWBLOGVIAEMAIL

https://albadr.blog/2012/04/06/biasakanpakaibahasaindonesiayangindonesiawi/ 9/21

Anda mungkin juga menyukai