Anda di halaman 1dari 7

Bab 10

Ekologi sistem-sistem: pendekatan sistem-sistem dan model-model matematika dalam


ekologi

Penerapan prosedur-prosedur analisis sistem-sistem terhadap ekologi dikenal sebagai


ekologi sistem-sistem, sebagai pendekatan yang dirumuskan pada holisme, ekologi sistem-sistem
merupakan pengetahua utama yang sangat menarik karena dua alsan:1. Merupakan alat-alat
formal baru yang sangat tangguh yang sekarang ada dalam segi teori matematika, cybernetics,
data processing elektronik, dan sebagainya. 2. Penyederhanaan secara formal dari ekosistem-
ekosistem yang memberikan harapan paling baik untuk pemecahan-pemecahan masalah-masalah
lingkungan manusia yang tidak dapat dipercayakan lagi pada trial dan error atau satu masalah
satu pemecahan, yang merupakan prosedur-prosedur yang sangat dipercaya pada masa lampau.
Karena ekologi sistem-sistem merupakan gelombang masa depan,

1. Sifat model-model matematika

Lambang-lambang matematika memberikan bantuan yang berguna untuk memerikan


sistem-sistem ekologi yang kompleks dan persamaan-persamaan memungkinkan pernyataan-
pernyataan memungkinkan mengenai bagaimana kompone-komponen ekosistem itu akan saling
mempengaruhi proses menerjemahkan konsep-konsep fisik atau biologi mengenai sesuatu sistem
ke dalam seperangkat hubungan matematika dan manipulasi-manipulasi sistem matematika yang
diturunkan, disebut analisis sistem-sistem. Sistem matematika disebut suatu model serta
merupakan suatu penyajian yang tidak sempurna dan abstrak mengenai dunia yang sebenarnya

Meskipun kita sering berfikir mengenaai model-model dalam kaitan persamaan-


persamaan dan computer-komputer, model dapat diartikan lebih umum lagi sebagi penyajian-
penyajian struktur dan fungsi sistem-sistem yang sebenarnya secara fisik atau abstrak. Analisis
sistem memperhatikan pengenalan yang tegas, dan penanganan mengenai kompleksitas dalam
perkembangan model-model abstrak, analisis sistem hanya merupakan saran untuk memahami
Kemampuan untuk memberikan dan mengamalkan perilaku sistem-sistem oleh
penggunaan model-model sangat tergantung pada asas dari semua sistem yaitu mengenai
organisasi hierarki (asas dari tahap-tahap intergratif ).

Gambar diatas menunjukan bahwa dipandang dari segi kotak-kotak hitam. Pengertian dalam
pengkajian sistem-sistem diartikan sebagai kemampuan melihat bagaiamana komponen sistem
diorganisir dari bagian-bagian yang lebih sederhana derajat pemecahan hierarki yang digunakan
dalam perkembanagan model matematika yang khusus tergantung pada keperluan untuk mana
model itu dikembangkan daripada kemampuan mengenal pembagian-pembagian alam dari
sistem-sitem itu. Meskipun model-model itu merupakan abstraksi yang tidak sempurna dari
sistem-sistem sesungguhnya, model-model merupakan sarana-sarana yang sangat kuat untuk
para ahli ekologi sebab jawaban-jawaban tentative dan ramalan-ramalan mengenai masalah
penting lebih penting dalam kurun waktu yang panjang daripada perlakuan yang tepat dari detail-
detail yang tidak pentik

2. Tujuan pembangunan model

Model-model dapat dibentuk untuk bermacam-macam alasan . dengan memberikan abstrak dan
deskripsi yang disederhanakan dari beberapa sistem, model dengan mudah dapat digunakan
untuk menentukkan usaha-usah penelitian atau menguraikan garis besar suatu masalah untuk
pengkajian yang lebih mendetail. Lebih sering lagi model matematika digunakan untuk
meramalkan perubahan dinamika terhadap waktu. Kegagalan suatu model untuk meramalkan
perubahan itu sendiri juga bermanfaat, karena hal itu dapat menunjukkan kekurangan-
kekurangan dalam kerangka kerja konseptual dari mana model itu dihubungkan. Model-model
dapat dinilai dari segi sifat atau tujuan dasar: realism, ketepatan, dan keadaan umum. Realism
berkenaan dengan derajat pada mana pertanyaan-pertanyaan matematik mengenai model, apabila
diterjemahkan ke dalam kata-kata dapat disamakan dengan konsep-konsep biologi yang hendak
disajikan. Ketepatan merupakan kemampuan model untuk meramal perubahan numerical dan
menirukan data yang menjadi dasarnya. Generalitas berkenaan dengan lebarnya lingkup
penerapannya model (jumlah keadaan yang berbeda dimana hal itu dapat diterapkan).

Sampai akhir-akhir ini, model-model matematika dikembangkan terutama dalam ilmu


fisika, dalam fisiologi dan dalam bidang-bidang terapan misalnya seperti logistic-logistik militer
dan pengelolaan perikanan. Dalam kasus-kasus ini sistem-sistem yang sedang dipelajari dapat
dengan jelas diartikan, dan model-modelnya dibuat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang khas.
Sebaliknya sistem-sistem ekologi sering sukar diterapkan dalam waktu dan ruang dan dapat
ditandai dalam model-model oleh inang dari ukuran-ukuran perbuatan (energy, hara, besarnya
populasi dan sebagainya). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam model-model ekologi
sering kali kompleks dan diajukan dengan masalah-masalah yang demikian terbatasnya misalnya
kemantapan karena ekosistem mempunyai masukan-masukan yang sangat acak seperti
misalnya cuaca, maka nampaknya tidak bearalasan untuk membangun model-model yang
berkekuatan meramal yang sangat tingi apabila masukan-masukan dasar seringkali tidak dapat
diukur atau diramalkan. Jadi model-model ekologi sering kali dipertimbangkan dalam arti
generalisasinya, dan kemampuannya membing usaha penelitian ketimbang dari kekuatan
peramal numerikalnya (ketetapan). Mengingat sangat besar nya kompleksitas interaksi-
interaksinya natara tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang dan kesukuran pengenalan dan
pengukuran interaksi-interaksi ini. Beberapa ahli ekologi matematika telah berkesimpulan bahwa
model-model itu tidak dapat realistic dan umum.

Dalam masalah ekologi terapan dimana pendugaan merupakan tujuan, realism dan
generalitas sering kali dikorbankan untuk ketepatan. Misalnya dalam model-model perikanan
biasanya perlu untuk menduga laju pertumbuhan rata-rata dari individu-individu. Pertumbahan
dapat dimodelkan secara cermat dengan persamaan-persamaan yang mempunyai sedikit dasar
dalam realitas, hal ini cukup untuk ahli ekologi perikanan sebab perhatiannya adalah dalam hasil
untuk suatu populasi tertentu, diatas kisaran kecepatan populasi terbatas untuk model perikanan.

Dua konsep yang berhubungan dengan realism dan generalize adalah resolution dan
wholeness yang artinya resolution berhungan dengan jumlah sifat sesuatu sistem yang
model usahakan untuk mencerminkannya. Model-model ekologi dibangun dengan menyajikan
setiap bagian dari sistem itu dengan angka-angka atau seri-seri angka. Jadi, suatu populasi
binatang dapat disajikan oleh jumlah binatang dalam tiap kelas umur, besar atau ukuran rata-rata
dari binatang itu, dan jenis kelamin.resolution dan wholeness dapat dianggap sebagai
ukuran-ukuran subjektif dari tingkat pembagian dalam hierarki-hierarki fungsi dan struktur
biologi.

3. Anatomi model-model matematika

Model matematika dapat dianggap sebagai terbentuk dari 4 dasar. Variabel-variabel


sistem adalah jimpunan-himpunan angka yang digunakan untuk menyajikan state atau keadaan,
suatu sistem pada saat kapan saja. Sistem-sistem biologi biasanya diperkirakan pada saat kapan
saja terdiri dari suatu seri komponen atau kompartemen, di dalam model-model, tertentu atau
lebih variabel sistem digunakan untuk mencirikan keadaan atau tahanan dari setiap komponen.
Arus-arus atau interaksi-interaksi antara komponen-komponen disajikan oleh persamaan yang
disebut transfer function atau functional relationship masukan-masukan kepada sistem, atau
faktor-faktor yang mempengaruhi tetapi tidak dipengaruhi oleh komponen komponen sistem
disajikan atau diwakili oleh persamaan-persamaan yang disebut forcing functions akhirnya
konstanta-konstanta dari persamaan-persamaan matematika tadi sebut parameter

Meskipun variabel-variabel sistem dapat bermacam-macam, mereka biasanya kuantitas


atau unsure-unsur pokok biologi atau laju perubahan dari kuantitas-kuantitas tersebut misalnya:
1. Banyaknya energy pada tingkat-tingkat atau tahap-tahap trofik(makanan) produsen, konsumen
dan decomposer, atau laju perubahan energy antara produsen dan konsumen, 2 jumlah atau
banykanya binatang dalam suatu populasi 3 banyaknya waktu yang diperlukan oleh pemangsa
untuk memakantiap mangsanya. Untuk penyajian matematika yang diringkas dari keadaan
sistem, biasanya mengurut variabel-variabel sistem ke dalam suatu daftar, yang disebut vector
keadaan sistem dan menyajikan daftar itu dengan satu lambang

Model-model tersebut adalah statistika deterministic. Model statistic mencoba


memasukkan efek stabilitas random kedalam fungsi dan parameter mode deterministic
menabaikan variasi tersebut. Mode statistic secara matematik sulit dipecahkan, oleh sebab itu
banyak menggunakan model deterministic sebagai contoh

V1 merupakan nilai variabel sistem 1 pada saat kapan saja, v2 nilai variabel, dan sebagainya dan
n adalah banyaknya variabel yang dimasukkan dalam model itu. Sebagai contoh, misalnya kita
ingin model transfer energy yang sangat sederhana dalam silver springs, florida. Dengan
menggunakan lambing-lambang dan angka-angka dari gambar 6- 1A. kita dapat memilih biomas
sebagai ukuran energy yang tersedia untuk transfer dan menyajikan keadaan sistemnya sebagai:

Model matematika kita kemudian akan terdiri dari satu himpunan persamaan yang
menuliskan gerakan energy dari satu komponen ke yang lainnya, dan forcing function nya
menuliskan masukan energy. Parameter-parameter model yang sederhana ini akan menyajikan
efisiensi-efisiensi pemakaian, laju-laju respirasi, dan lain sebagainya. Perhatikan bahwa v1, v2
dan seterusnya itu dianggap sebagai himpunan-himpunan angka (vector), dan digunakan untuk
melambangakan himpunan sifat-sifat yang mencirikan setiap bagian dari sistem.
Transfer function atau hubungan-hubungan fungsional dapat mengambil bermacam-
macam bentuk. Yang paling umum disajikan dalam cara demikian bahwa tiap variabel berubah-
berubah seperti:

Disini, vi / t merupakan semacam ukuran dari laju perubahan yang berkenaan


dengan waktu dari komponen sistem I, dan f (v, F ) berarti suatu fungsi dari v1, v2 . Dan vn
dan dari F1. Fk dimana v1 merupakan komponen-komponen sistem seperti diatas dan F1
adalah nilai-nilai dari forcing function. Pemecahan model sistem-sistem biasanya termasuk
menemukan nilai-nilai v1, melalui waktu, dengan diketahui nilai-nilai permulaan untuk masing-
masing(keadaan mula-mula) dan persamaan-persamaan laju. Pendekatan lain yang digunakan
holling adalah memilih v1 tertentu dan memecahkan nya untuk t (jumlah waktu yang
diperlukan untuk berlangsungnya perubahan tertentu) . pendekatan ini berguna dalam model-
model pemangsa pemangsa diman v1 dapat merupakan jumlah mangsa, dan v1= 1
merupakan pemakan dari satu mangsa. Untuk contoh silver springs seperti diatas, F1 dapat
merupakan laju masukan energy sinar matahari dan F2 dapat merupakan suhu air atau laju
masukan detritus. Transfer function yang sederhana untuk herbivore di silver springs akan
terbentuk:

Persamaaan ini menyatakan bahwa 1 keseluruhan laju perubahan adalah sebanding


dengan suhu F2, 2 laju pengambilan tumbuhan adalah sebanding dengan ketersediaan biomas
tumbuhan (k12P), 3 ada laju kehilangan (respirasi, ekskresi, kematian) yang sebanding dengan
biomas herbivore(K22HC). Disini k12,k22, dan k23 adalah konstanta-konstanta pembandingan
dan merupakan fungsi parameter transfer. Submodel ini untuk perubahan biomas herbivore tidak
realistic, hanya untuk menggambarkan pemikiran dasar dari persamaan yang digunakan untuk
menghubungan beberapa variabel.
Sementara model dikembangkan sering terlihat bahwa beberapa variabel hamper selalu
konstan selama skla waktu yang diuji oleh model itu, dan bahwa beberapa parameter akan
dianggap variabel terhadap waktu. Jadi, pembedaan antara bagian-bagian ini dari suatu model
merupakan buatan dan mengacu pada suatu himpunan persamaan-persamaan tertentu yang
mewakili satu tahap dalam analisis suatu sistem. Demikian juga forcing function dapat dianggap
hasil-hasil (akibat-akibat) komponen-komponen yang tidak dimasukkan kedalam model karena
alasan-alasan ekonomi atau kurangnya perhatian. Hamper selalu kita menghadapi sistem-sitem
terbuka yang menerima masukan dari dan menyerahkan hasil kepada beberapa sistem dari
sistem-sistem yang lebih besar. Pengenalan bahwa suatu sistem tertentu yang sedang dikaji
dikurung dalam suatu sistem yang agak lebih besar (misalnya sebuah danau terkurung dalam
suatu hutan yang terkurung dalam biosfer) tidak perlu sangat eksplisit satu contoh adalah model
penumbuhan logistic, dimana populasi-populasi dianggap mempunyai laju tumbuh jenis tanpa
batas (unlimited specific growth rate) (r) yang merupakan fungsi implicit (tidak dinyatakan) dari
habitat dan interaksi dengan organisme-organisme lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • VISUM
    VISUM
    Dokumen4 halaman
    VISUM
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Paket 5
    Paket 5
    Dokumen18 halaman
    Paket 5
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • 3086 3055 Refrat Dokter Deni
    3086 3055 Refrat Dokter Deni
    Dokumen19 halaman
    3086 3055 Refrat Dokter Deni
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • KDRT 23 Jan 1
    KDRT 23 Jan 1
    Dokumen4 halaman
    KDRT 23 Jan 1
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Lapjag 26 Okt 17
    Lapjag 26 Okt 17
    Dokumen10 halaman
    Lapjag 26 Okt 17
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Kekerasan FISIK 23 Jan
    Kekerasan FISIK 23 Jan
    Dokumen4 halaman
    Kekerasan FISIK 23 Jan
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Haid Gangguan
    Haid Gangguan
    Dokumen49 halaman
    Haid Gangguan
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Tuba
    Kelainan Tuba
    Dokumen39 halaman
    Kelainan Tuba
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • KNF
    KNF
    Dokumen32 halaman
    KNF
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Lapkas IGD 19 Desember 2016 - Kekerasan Tumpul Jari Putus
    Lapkas IGD 19 Desember 2016 - Kekerasan Tumpul Jari Putus
    Dokumen4 halaman
    Lapkas IGD 19 Desember 2016 - Kekerasan Tumpul Jari Putus
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • KARSINOMA_NASOFARING
    KARSINOMA_NASOFARING
    Dokumen17 halaman
    KARSINOMA_NASOFARING
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Pema4210 TM 1
    Pema4210 TM 1
    Dokumen3 halaman
    Pema4210 TM 1
    Dian Ayu Ningsih
    100% (1)
  • VISBAY Kekerasan Tajam Hans-Adel
    VISBAY Kekerasan Tajam Hans-Adel
    Dokumen9 halaman
    VISBAY Kekerasan Tajam Hans-Adel
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Laporan Ujian Arif
    Laporan Ujian Arif
    Dokumen6 halaman
    Laporan Ujian Arif
    Raisa Desti Ardianty
    Belum ada peringkat
  • Rhematoid Atritis
    Rhematoid Atritis
    Dokumen20 halaman
    Rhematoid Atritis
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Garap
    Garap
    Dokumen3 halaman
    Garap
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Artikel Pipit
    Artikel Pipit
    Dokumen2 halaman
    Artikel Pipit
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • CEDERA MEDULA
    CEDERA MEDULA
    Dokumen42 halaman
    CEDERA MEDULA
    Dian Ayu Ningsih
    100% (1)
  • Laporan Kasus Tifoid
    Laporan Kasus Tifoid
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Tifoid
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Referat Luka
    Referat Luka
    Dokumen20 halaman
    Referat Luka
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Cover MPB
    Cover MPB
    Dokumen1 halaman
    Cover MPB
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Bab 10
    Bab 10
    Dokumen2 halaman
    Bab 10
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Kasus Dispepsia 2
    Kasus Dispepsia 2
    Dokumen14 halaman
    Kasus Dispepsia 2
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Dokumen43 halaman
    Cedera Kepala
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kepala Fix
    Trauma Kepala Fix
    Dokumen31 halaman
    Trauma Kepala Fix
    Dian Ayu Ningsih
    Belum ada peringkat