/
i I
. \, ',_ ---'_
if'
~__
1,1- i,
1_1,-
., .~ I "
EDISI KETIGA
Teori Akuntansi
~'.
.
"",~ -I~
.: -~'~~-.
~.{
Suwardjono
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Oadjah Mada
'Ii
(i YOGYAKARTA
Fakultas Ekonomlka & 819nls UGM Talp. (0274)548510 - ,548515 Est. 201
JI. Gamblran No. 37, hlp. (0274) 373760 - 375568 Fax. (0274) 360819
Wobslte: www.bpfeJeb.ugm.ac.id a-mall:bpfa__yk@yahoo.com.
j
Kata Pengantar
(UU No. 19 Tnhun 2002)
rana fisis (b.endungan),.hasH perekayasaan dituangkan dalam dokumen yang dise- basis kos historis yang beranggapan bahwa nilai barang dan daya beli uang stabil~'.
but cetak biru (blue print). Dalam hal akuntansi, hasil perekayasaan dituangkan Berbagai model akuntansi dibahas untuk mengatasi implikasi perubahan harga.
~alam ~ua~u dokumen yang disebut rerangka konseptual yang berfungsi sebagai Penulis yakin ketigabelas bab dan lampiran dalam buku in~ eukup memadai
konstitusi"
. pelaporan k euangan di1 WI'1aya h akuntansi
... diterapkan 'I'eori. akuntan- untuk disebut sebagai teori akuntansi pokok untuk pengajaran di strata satu.
8J dalam buku ini diartikan
" se agar pena aran OgIS yang mendasari", perekayasaan
bazai 1 lozi Kedudukan buku ini dalam lingkup teori akuntansi yang luas dan masalah kon-
pelaporan keua~gan. Oleh karena itu, buku ini diorganisasi sebagai berikut. temporer kemudian dapat digambarkan di bawah ini, .
. Bab 1 menjelaskan pengertian, karakteristik, dan status akuntansi sebagai
bidang pengetahuan, Atas dasar uraian tersebut, bab ini kemudian menjelaskan
pengert~an teorl. akuntans~ ?an menentukan orientasi yang dipilih dalam buku ini.
Pengertian t:orl akuntansi juga dibahas dari berbagai perspektifyaitu sasaran, ta-
taran semiotika, dan pendekatan penalaran.
Bab ~ membahas secara cukup mendalam konsep penalaran (reasoning) yang
n:elandasl seluruh isi buku ini. Dengan pernahaman tentang penalaran, pembaca
diharapkan ma~lpu untuk mengevaluasi kelayakan suatu argumen dalam penen-
tuan suatu kebijakan (standar akuntansi) dan membedakan antara argumen dan
strategem, antara berargumen dan berdebat kusir, dan antara pengembangan
pengetahuan secara ilmiah/profesional dan seeara kekuasaan belaka.
Bab 3 men~raikan proses perekayasaan pelaporan keuangan dan menunjuk-
kan .apa yang disebut struktur akuntansi. Bab ini menggambarkan peran akun-
Dengan pemahaman teori akuntansi pokok, domain atau topik teori akuntan-
tan~l dalam ~e~bantu pencapaian tujuan nasional serta menjelaskan fungsi
auditor dan prmsip akuntansi berterima umum yang sering dirancukan dengan si lain yang merupakan pengembangan dan yang lebih abstrak dan tinggi dapat
stan dar akuntansi. . lebih mudah dipahami karena adanya acuan untuk membandingkan. Teori akun-
Bab 4 memberi eontoh proses perekayasaan yang dilakukan oleh profesi di tansi pokok menjadi titik tolak, tempat berpijak, atau pintu masuk untuk menjela-
Amerika beserta hasilnya berupa Conceptual Framework. Model tersebut dipilih jahi berbagai wilayah teori yang lebih tinggi yang secara keseluruhan membentuk
karena memuatBachground Information yang berisi penalaran logis dan argumen literatur teori akuntansi. Oleh karena itu, penulis mengajak dan mendorong penu-
yang layak .mcngapa suatu konsep atau ketentuan dipilih sehingga model tersebut lis lain unt~k memperkaya dan memperluas literatur teori akuntansi lebih dari
mempunyai aspek kependidikan yang berrnanfaat dalam pembelajaran dan pema- teori akuntansi pokok sesuai dengan bidang minatnya khususnya untuk tingkat
haman teori akuntansi. program studi yang lebih tinggi ..
Bab 5 membahas berbagai konsep dasar yang menjadi basis penalaran dalam
~erekayasa suatu sistem pelaporan keuangan yang paling cocok untuk suatu Untuk Siapa Juku Ini
hngkungan. Bab ini menguraikan konsep dasar yang tersedia secara teoretis dan
menu~j,:kkan implika~i akuntansi seandainya konsep tersebut dianut. Konsep Buku ini dirancang untuk menjadi bahan acuan utama (bahkan buku wajib) mata
dasar mi akan selalu diacu dalam pembahasan selanjutnya. kulian Teori Akuntansi di tingkat strata satu dengan penekanan pada konsep dan
Bab 6 sampai Bab 11 membahas elemen-elemen statemen keuangan yang penalaran. Namun demikian, berbagai kalangan akademik dan profesional dapat
merupakan komponen penting dalam rerangka konseptual. Pembagian bab atas memanfaatkan buku ini. I
das~r elemen statemen keuangan akan berfungsi sebagai pengorganisasi topik- Program dan mahasiswa 82 akuntansi dapat menggunakan buku ini sebagai
t~plk yang tersebar dalam berbagai buku teks asing. Oleh karena itu, tiap elemen acuan untuk pemahaman konsep-konsep yang banyak dijumpai dalam penelitian
dibahas bersamaan dengan masalah-masalah teoretis yang berkaitan. akuntansi yang mungkin belum dicakupi dalam pembelajaran di tingkat 81. Buku
.Bab 12 membahas lingkup informasi yang dapat dilayani oleh pelaporan ini juga dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengidentifikasi masalah yang da-
keuangan dengan statemen keuangan sebagai ciri sentral. Fokus masalah adalah pat diangkat menjadi tesis. Untuk program 82 profesi, buku ini dapat menjadi ba-
informasi apa saja yang sebaiknya dilaporkan dan bagaimana dilaporkan. Kemudi- han dasar untuk mengenali dan mengevaluasi kelayakaoargumen di balik standar
an.' apa saja informasi yang harus disajikan melalui statemen keuangan dan apa profesional. Buku ini juga dapat menjadi pengorganisasi topik dalam mata kuliah
saja yang lebih efektif disajikan melalui media pelaporan lain. seminar akuntansi.
Bab 13 menutup buku ini dengan membahas alternatif-alternatif akuntansi Untuk mahasiswa S3 akuntansi, buku ini dapat menjadi bahan penyegaran
untuk meningkatkan keberpautan atau relevansi rerangka akuntansi pokok ber- dan aeuan tambahan. Paling tidak, buku ini dapat menjadi hiburan intelektual.
vi
Bagi profesi dan praktisi, buku ini akan membantu untuk memahami ber-
bagai perubahan yang terjadi dalam standar akuntansi dan argumen di balik tiap Daftar lsi
standar akuntansi sehingga pengetahuan praktiknya menjadi lebih bermakna. \
Bagi penyusun standar, gagasan-gagasan dalam buku ini mungkin dapat menjadi
acuan (sumber argumen) atau pendapat kedua (second opinion) di samping.dengar 1
pendapat publik (public hearing) sebelum menetapkan konsep, standar, atau kebi- Kata Pengantar iii Jenis Asersi (Pernyataan) 51
jakan yang mempunyai implikasi luas. Daftar lsi vii Fungsi Asersi 52
Bagi dosen akuntansi, buku ini mungkin bermanfaat untuk lebih memaknai
dan menalarkan aspek teknis yang diajarkan. Bagi penulis buku atau penerjemah,
buku ini mungkin bermanfaat untuk menentukan istilah teknis yang tepat agar 1-
I Daftar Bah dan Lampiran xvi Keyakinan 52
Properitas Keyakinan 52
Keadabenaran 53
buku menjadi mudah dipahami dan membantu pengembangan profesi akuntansi 1 1 Pengertian Teori Bukan Pendapat 53
di Indonesia. Akuntansi 1 Bertingkat 53
Berbias 54
It Arti Penting Teori Akuntansi 2 Bermuatati nilai 54
Sarana Penunjang
Pengembangan Akuntansi 4 Berhehuatan. 54
Buku ini akan dilengkapi dengan presentasi PowerPoint yang dapat diakses mela- Peran Riset Akuntansi 6 Veridikal 54
lui situs internet: www.suwardjono.com. Bagi dosen yang menggunakan buku ini Pengertian Akuntansi 9 Berketertempaan 55
sebagai buku wajib, akan disediakan Buku Pedoman Instruktur (Instructor's Man- Seni, Sains. atau Teknologi 11 Argumen 55
ual) yang berisi pedoman mengajar dan petunjuk jawaban pertanyaan diskusi Akuntansi Sebagai Teknologi 15 Anatomi Argumen 56
yang terdapat pada tiap akhir bab. Buku pedoman ini tidak diperdagangkan dan Perekayasaan Pelaporan Jenis Argumen 58
dapat diperoleh langsung dati penulis atas permintaan resmi dati institusi yang Keuangan 17 Argumen Deduktif 59
mengadopsi buku ini. Teori Akuntansi Sebagai Sains 19 Evaluasi Pena]aran Deduktif 60
Bila diperlukan, penulis dapat memberikan lokakarya (workshop) tentang Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Argumen Induktif 64
cara mengampu kuliah teori akuntansi dengan buku ini bagi staf pengajar institu- J Argumen dengan Analogi 65
Logis 21
si yang berminat. Lokakarya ini berisi simulasi belajar-mengajar satu semester Argumen Sebab-akibat 66
dengan buku ini dan presentasi PowerPoint yang menyertai sebagai pegangan. I Perspektif Teori Akuntansi 25
Aspek Sasaran Teori 26
Aspek Tataran Semiotika 28
Kriteria Penyebaban 67
Penalaran Induktif dalam
Ucapan Terima Kasih II Teori Akuntansi Semantik 30 Akuntansi 69
Buku ini terbit kembali berkat dorongan .semangat dari berbagai pihak mengingat
i, Teori Akuntansi Sintaktik 31 Kecohan (Fallacy) 71
Stratagem 72
J Teori Akuntansi Pragmatik 32
buku ini tidak penulis terbitkan lagi sejak sepuluh tahun yang lalu. Gagasan, kri- Aspek Pendekatan Penalaran 34 Persuasi Taklangsung 73
tik, komentar, dan permintaan untuk diterbitkan kembali dari dosen, mahasiswa, J Penalaran. Deduktif 34 Membidik Orangnya 73
dan peminat lainnya menjadi motivator dalam menyiapkan edisi ketiga ini. Untuk I Penalaran Induktif 35 Menyampingkan Masalah 74
itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih. Terima kasih khusus saya tujukan 1 Verifikasi Teori Akuntansi 36 Misrepresentasi 75
kepada Heny Rahayu (isteri saya) dan Tesa Devina (anak saya) yang membaca I Imbauan Cacah 75
Rangkuman 38
ulang naskah untuk meminimumkan kesalahan kalimat, ejaan, dan pemenggalan Diskusi 40 Imbauan Autoritas 76
kata serta membantu penyusunan indeks. 1 Imbduan Tradisi 77
Dilema Semu 78
Maret 2005 2 Penalaran (Reasoning) 41 1mbauan Emosi 79
Salah Nalar (Reasoning Fallacy) 80
Pengertian 41 Menegaskan Konsekuen 81
Unsur dan Struktur Penalaran 42 Menyangkal Anteseden 82
Suwardjono Asersi 44 Pentahsaan (Equivocation) 82
Interpretasi Asersi 48 Perampatan-lebih (Overgeneral-
Asersi untuk Evaluasi Istilah 49 ization) 83
------ .- ---
vi
Bagi profesi dan praktisi, buku ini akan membantu untuk memahami ber-
bagai perubahan yang terjadi dalam standar akuntansi dan argumen di balik tiap Daftar lsi
standar akuntansi sehingga pengetahuan praktiknya menjadi lebih bermakna.
Bagi penyusun standar, gagasan-gagasan dalam buku ini mungkin dapat menjadi
acuan (surnber argumen) atau pendapat kedua (second opinion) di samping,dengar
pendapat publik (public hearing) sebelum menetapkan konsep, standar, atau kebi- Kata Pengantar iii Jenis Asersi (Pernyataan) 51
jakan yang mempunyai implikasi luas. Daftar lsi vii Fungsi Asersi 52
Bagi dosen akuntansi, buku ini mungkin bermanfaat untuk lebih memaknai Daftar Bah dan Lampiran xvi Keyakinan 52
dan menalarkan aspek teknis yang diajarkan. Bagi penulis buku atau penerjemah, Properitas Keyakinan 52
buku ini mungkin bermanfaat untuk menentukan istilah teknis yang tepat agar Keadabenaran 53
buku menjadi mudah dipahami dan membantu pengembangan profesi akuntansi 1 Pengertian Teori Bukan Pendapat 53
di Indonesia. Akuntansi 1 Bertingkat 53
Berbias 54
Arti Penting Teori Akuntansi 2 Bermuatan nilai 54
Sarana Penunjang
Pengembangan Akuntansi 4 Berkekuatan 54
Buku ini akan dilengkapi dengan presentasi PowerPoint yang dapat diakses mela- Peran Riset Akuntansi 6 Veridikal 54
lui situs internet: www.suwardjono.com. Bagi dosen yang menggunakan buku ini Pengertian Akuntansi 9 Berketertempaan 55
sebagai buku wajib, akan disediakan Buku Pedoman Instruktur {Instructor's Man- Seni, Sains, atau Teknologi 11 Argumen 55
ual} yang berisi pedoman mengajar dan petunjuk jawaban pertanyaan diskusi Akuntansi Sebagai Teknologi 15 Anatomi Argumen 56
yang terdapat pada tiap akhir bab. Buku pedoman ini tidak diperdagangkan dan Perekayasaan Pelaporan Jenis Argumen 58
dapat diperoleh langsung dari penulis atas permintaan resmi dari institusi yang Keuangan 17 Argumen Deduktif 59
mengadopsi buku ini. Teori Akuntansi Sebagai Sains 19 Evaluasi Penalaran Deduktif 60
Bila diperlukan, penulis dapat memberikan lokakarya {workshop} tentang Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Argumen Induktif 64
cara mengampu kuliah teori akuntansi dengan buku ini bagi staf pengajar institu- Logis 21 Argumen dengan Analogi 65
si yang berminat. Lokakarya ini berisi simulasi belajar-mengajar satu semester Perspektif Teori Akuntansi 25 Argumen Sebab-akibat 66
dengan buku ini dan presentasi PowerPoint yang menyertai sebagai pegangan. Aspek Sasaran Teori 26 Kriteria Penyebaban 67
Aspek Tataran Semiotika 28 Penalaran Induktif dalam
Ucapan Terima Kasih Teori Akuntansi Semantik 30 Akuntansi 69
Buku ini terbit kembali berkat dorongansemangat dari berbagai pihak mengingat
I Teori Akuntansi Sintaktik 31
Teori Akuntansi Pragmatik 32
Kecohan (Fal/acy) 71
Strategem 72
buku ini tidak penulis terbitkan lagi sejak sepuluh tahun yang lalu. Gagasan, kri- Aspek Pendekatan Penalaran 34 Persuasi Taklangsung 73
tik, komentar, dan permintaan untuk diterbitkan kembali dari dosen , mahasiswa , 1 Penalaran Deduktif 34 Membidik Orangnya 73
dan peminat lainnya menjadi motivator dalam menyiapkan edisi ketiga ini. Untuk I Penalarari Induktif 35 Menyampingkan Masalah 74
itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih. Terima kasih khusus .saya tujukan 1 Verifikasi Teori Akuntansi 36 Misrepresentasi 75
kepada Heny Rahayu (isteri saya) dan Tesa Devina (anak saya) yang membaca Rangkuman 38 Imbauan Cacah 75
ulang naskah untuk meminimumkan kesalahan kalimat, ejaan, dan pemenggalan Diskusi 40 Imbauan Autoritas 76
kata serta membantu penyusunan indeks. Imbduari Tradisi 77
Dilema Semu 78
Maret 2005 2 Penalaran (Reasoning) 41 Imbauan Emosi 79
Salah Nalar (Reasoning Fallacy) 80
Pengertian 41 Menegaskan Konsehuen 81
Unsur dan Struktur Penalaran 42 Menyangkal Anteseden 82
.Suwardjono Asersi 44 Pentaksaan (Equivocation) 82
Interpretasi Asersi 48 Perampatan-lebih. (Overgeneral.
Asersi untuk Evaluasi Istilah 49 ization) 83
ix
(Partiality) 84
c~a~H_("'~ Pengukuran/penilaian 133
eTn~UU,"'''.L'''~dengan
Analogi 84 Pengakuan 134 Keberpautan (Relevance) 169 5 Konsep Dasar 211
Merancukan Urutan Kejadian Penyajian dan Pengungkapan 134 Nilai Prediktif (Predictive value) 170
dengan Penyebaban 85 Autoritas Rerangka Konseptual135 Nilai Balikan (Feedback Value) 170 Sumber Konsep Dasar 211
Menarik Simpulan Pasangan 86 Struktur Akuntansi 137 Ketepatwaktuan (Timeliness) 170 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 211
Aspek Manusia dalam Penalaran 88 Bidang Studi 139 Keterandalan (Reliability) 171 Paul Grady 212
Penjelasan Sederhana 88 Bidang Profesi 139 Ketepatan Penyimbolan (Represen- Accounting Principles Board 212
Kepentingan Mengalahkan Fungsi Auditor Independen 140 tational Faithfulness) 171 Wolk, Tearney; dan Dodd 213
Nalar89 Rangkuman 140 Keterujian (Verifiability) 173 Anthony, Hawkins, dan
Sindroma Tes Klinis 90 Diskusi 143 Kenetralan (Neutrality) 174 Merchant 213
Mentalitas Djoko Tingkir 91 Keterbandingan Paton dan Littleton 214
Merasionalkan Daripada (Comparability) 175 Kesatuan Usaha 215
Menalar91 4 Rerangka Konseptual- Materialitas (Materiality) 177 Batas Kesatuan 216
Persistensi 92 Suatu Model 145 Bobot Keberpautan dan Pengertian Ekuitas 217
Rangkuman 94 Keterandalan 179 Pengertian Pendapatan 217
Diskusi 96 Tujuan Pelaporan Keuangan 145 Elemen-Elemen State men Pengertian Biaya 218
Pemakai dan Kepentingannya 146 Keuangan 181 Sistem Berpasangan 219
3 Perekayasaan Pelaporan Aspek Sosial Tujuan Pelaporan 147
Tuj uan. Fungsional148
Definisi Elemen 183
Perubahan Posisi Keuangan 186
Persamaan Akuntansi 220
Artikulasi 220
Keuangan 99 Tujuan Bersama 149 Pengukuran dan Pengakuan 188 Kontinuitas Usaha 222
Tujuari Kelompok Dominan. 150 Pelaporan dan Statemen Arti Penting Laporan Periodik 223
Proses Perekayasaan 101 Perkembangan Tujuan Pelaporan Keuangan 190 Kedudukan Statemen
Perekayasaan Sebagai Proses Keuangan 151 Seperangkat Statemen Laba-Rugi 224
Deduktif 103 Tujuan. uersi ASOBAT 151 Keuangan 190 Fungsi Neraca dan Penilaian
Siapa Merekayasa 105 Tujuan versi APB No.4 152 Pengukuran 192 Elemennya 225
Aspek Seman tik dalam Tujuan. uersi Trueblood Pengakuan 195 Penghargaan Sepakatan 226
Perekayasaan 106 Committee 152 Nilai Sekarang dalam Pengukuran Istilah yang Tepat 227
Proses Saksama 109 Tujuan Pelaporan Keuangan Akuntansi 196 . Jasa di Balik Kos 231
Konsep Informasi Akuntansi 111 FASB 154 . Pengertian Dasar 196 Keterbatasan Informasi
Rerangka Konseptual 112 Konteks Lingkungan Tujuan Saat Pengukuran 196 Akuntansi 231
Model 115 Pelaporan 154 Penentuan Aliran Kas Masa Kos Melekat 231
Rerangka Konseptual Versi Karakteristik dan Keterbatasan Datang 197 Saat Pengakuan Nilai
tssc 117 Informasi 155 Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Tambahan 232
Aspek Kependidikan 118 Foku atati Cakupan Datang 198 Wadah Penggabungan 233
Prinsip Akuntansi Berterima Umum 119 Informasi 155 Nilai Wajar 199 I Upaya dan Hasil 234
Tiga Pengertian Penting 121 lsi Tujuari Pelaporan 156 Tujuan N ilai Sekarang dalam Perlunya Basis Asosiasi 235
Berlaku atau Berterima 123 Teori di Balik Tujuan Pelaporan Pengukuran 199 Penakar Asosiasi Ideal dan
lsi PABU Sebagai Rerangka FASB 158 . Prinsip-Prinsip Umum 201 Praktis 235
Pedoman 125 Tujuan Pelaporan Entitas Manfaat dan Keterbatasan Model 202 Laba Akuntansi versus
PABU Versi APB 125 Nonbisnis 161 Transfer Teknologi 202 Ekonomik 236
PABU Versi Rubin 127 Karaktetistik Kualitatif Informasi 164 Pengaruh RK FASB 203 Kos Aktual 236
PABU Versi SAS No. 69128 Nilai Informasi 167 Dokumen Kebijakan 206 Asas Akrual atau Himpun 237
PABU Versi SPAP 130 Keterpahamian Rangkuman 206 Pengertian Depresiasi 237
Pedoman Tentang Apa? 133 (Understandibility) 168 Diskusi 209
I ,
Definisi 133
,;1
xi
x
Pengakuan 316 B. Selama Proses Produksi Secara
Kapasitas Menganggur 238 Penilaian 274 Pengohuari Kewajiban Bertahap 370
Pos-pos Luar Biasa 238 Tujuan Penilaian Aset 275' Bergantung 319 Akresi 372
Bukti Terverifikasi dan Objektif 239 Konsep dan Basis Penilaian 275 Pengukuran 321 Apresiasi 373
Arti Penting Untuk Nilai Masukan 277 .Kewajiban Dalam Pembelian Penghematan Kos 375
Pengauditan 239 Kos Historis 278 Kredit322 C. Pada Saat Produksi Selesai 376 .
Objektivitas Bukti 240 Kos Pengganti 279 Dishun dan Premium Utang D. Pada Saat Penjualan 377
Objektivitas Relatif 240 Kos Harapan 280 Kembalian. dan Potongan
Obligasi 323
Objektivitas dan Keterverifikasian Nilai Keluaran 281 Makna Barga EfektifObligasi 323 Tunai378
Jangka Panjang 241 Harga Jual Masa Lalu 281 Kos Purnaj ual 380
Diskun Obligasi 324
Asumsi 242 Harga Jual Sekarang 282 Premium Obligasi 324 Kerugian Piutang 380
Kontinuitas Usaha 242 Nilai Terrealisasi Harapan. 283 Kewajiban Moneter dan Transaksi Penjualan 381
Perioda Satu Tahun 242 Kos atau Pasar yang Lebih E. Pada Saat Kas Terkumpul382
Nonmoneter 325
Kos Sebagai Bahan Olah 242 Rendah 283 Jasa Dikonsumsi Dalam
Penilaian 327
Daya Beli Uang Stabi1243 Penilaian Menurut FASB 286 Pelunasan 328 Jangka Pendek 383
Tujuan Mencari Laba 243 Pengakuan 287 Transfer Aset Finansial 332 Jasa Dikonsumsi Dalam
Konsep Dasar Lain 243 Beban Tangguhan 289 Jangka Panjang 383
Pelunasan Sebelum J atuh
Substansi Daripada Bentuk 243 Sewaguna 291 Tempo 333 Argumen Pendukung 383
Pengakuan Hak Milik Pribadi 244 Kos Bunga 294 Utang Terkonversi 337 Alasan Penyanggah 384
Keanekaragaman Akuntansi Argumen Penduhung 294 Pembebasan Substantif 340 Prosedur Akuntansi Dasar
Antarentitas 244 Argumen Penolak 295 Penyajian 343 Kas385
Konservatisma 245 Alternatif Perlahuan 296 Hak Mengkompensasi 345 Biaya Administrasi dan
Pengendalian Internal Menjamin Jumlah Rupiah Rangkuman 346 Penjualan 386
Keterandalan Data 245 Kapitalisasian. 296 Diskusi 348 Saat Pengakuan Penjualan Jasa 387
Manfaat Konsep Dasar 246 Stan dar Yang Mengatur 297 Pedoman Umum Pengakuan
Rangkuman 246 Aset Memenuhi Syarat 298 Pendapatan 390
Diskusi 248 Besarnya Kapitalisasi Bunga 299 8 Pendapatan 351 Prosedur Pengakuan 391
Perioda Kapitalisasi 300 Penyajian 393
Pengungkapan 300
6 Aset 251 Penyajian 300
Pengertian 353
Kenaikan Aset 355
Rangkuman 393
Diskusi 395
Rangkuman 301 Operasi Utama Berlanjut 356
Pengertian 252
Diskusi 303 Operasi dan Nonoperasi 356
Manfaat Ekonomik 255
Dikuasai oleh Entitas 255
Penurunan Kewajiban 357 9 Biaya397
Suatu Entitas 358
Akibat Transaksi atau 7 Kewajiban 305 Produk Perusahaan 358 Pengertian 398
Kejadian Masa Lalu 256
Pertukaran 359 Penurunan Aset 400
Karakteristik Pendukung 258 Pengertian 205
Berbagai Bentuk dan Nama 360 Operasi Utama yang Menerus 401
Pengukuran 260 Pengorbanan Manfaat
Untung360 Kenaikan Kewajiban 401
Kos Sebagai Pengukur dan Ekonomik 307 Pengakuan Pendapatan 362 Penurunan Ekuitas 402
Bahan Olah Akuntansi 263 Keharusan Sekarang 308
Pembentukan Pendapatan 363 Aliran Fisis atau Moneter 402
Penghargaan Sepakatan Sebagai Akibat Transaksi atau Kejadian Realisasi Pendapatan 366 Rugi 404
Bukti 264 Masa Lalu 311'
Kriteria Pengakuan Pendapatan 367 Pengakuan Biaya 407
Pengukuran Kos 266 Hak-Kewajiban Takbersyarat 312 Saat Pengakuan Pendapa,tan 369 Kriteria Pengakuan 407
Balas Kegiatan 266 Karakteristik Pendukung 314
A. Pada Saat Kontrak Penjualan 370 Kaidah atau Saat Pengakuan 407
Jenis Penghargaan 267 Pengakuan. Pengukuran, dan
Rugi dalam Pemerolehan Aset 273 Penilaian 316
xii
xm
Konsumsi Manfaat 407 Inuestasi 439
Lenyapnya atau Berkurangnya
Manfaat Masa Datang 408
Depresiasi Sebagai Proses Kapital Fisis 472 11 Ekuitas 513
Penilaian 439 Skala Pengukuran 473
Kaidah Pengakuan APB 408 Depresiasi Sebagai Sarona Skala Nominal 473 Pengertian 514
Hubungan Kos dan Biaya 409 Penandingan Kos Dengan Skala Daya Beli 474 Komponen Ekuitas Pemegang
Proses dan Konsep Penandingan 409 Kontribusi Pendapatan Dasar atau Atribut Pengukuran 475 Saham 515
Kelayakan Ekonomik 411 Neto443 Kos Historis 475 Tujuan Penyajian Ekuitas 516
Menandingkan Bukan Metoda Alokasi 444 Kos Sekarang 475 Pembedaan Modal Setoran dan Laba
Mengkompensasi411 Hubungan Depresiasi dan Laba 445 Pengukuran Laba Dengan Ditahan 516
Basis Asosiasi 411 Koreksi Terhadap Kesalahan Mempertahankan Kapital 476 Modal Yuridis 518
Asosiasi Sebab dan Akibat 412 Taksiran 445 Kapitalisasi Aliran Kas Besarnya Modal Yuridis 518
Identifikasi Kos Produk 414 Tanah 446 Harapan476 Modal Setoran Lain 519
Produk Usang atau Musiman 415 Tanah Bukan Hnk Milik Penilaian Pasar atas Perubahan Modal Setoran 521
Barang Rusak 415 Porrnancn 447 Perusahaan 480 Pemesanan Saham 521
Identifikasi Kos Nonproduk 416 Sumber Alam 447 Setara Kas Sekarang 480 Obligasi Terkonversi 523
Biaya Antisiposiari 417 Asel Takberwujud 447 Harga Masukan Historis 481 Saham Prioritas Terkonversi 524
Alokasi Sistcmatik dan Rasional 417 Goodwill 448 Harga Masukan Sekarang 481 Dividen Saham 525
Kriteria Penangguhan 420 Kos Organisasi 449 Pemertahanan Daya Beli Karakteristik Diuideti Saham 525
Alokasi Kos Bergabung atau Penyajian Biaya 450 Konstan 482 Kapitalisasi Atas Dasar Nilai
Bersama 421 Rangkuman 450 Konsep Laba dalamTataran Nominal 526
Alokasi Bukan Sarona Diskusi 452 Pragmatik 482 Kapitalisasi Atas Dasar Harga
Pemerataan. Laba 422 Prediktor Aliran Kas ke Saham 527
Pendekatan Nonalokasi 423 Investor 482 Hak Beli Saham 528
Pembebanan Arbitrer 425 10 Laba (Income) 455 Laba dan Harga Sa ham 484 Opsi Saham 528
Penandingan dan Pos-Pos Biaya 426 Perkontrakan Efisien 485 Opsi Saham Nonimbalan 529
Sediaan 427 Tujuan Pelaporan Laba 456 Pengendalian Manajemen 486 Opsi Saham Imbalan. 530
Metoda. Asosiasi 428 Konsep Laba Konvensional 457 Teori Pasar Efisien 487 Waran 531
Identifikasi Khusus 429 Konsep Laba dalam Tataran Bentuk Efisiensi Pasar 489 Penurunan Modal Setoran 533
Masuk Pertama Keluar Pertama Semantik 458 Laba Sebagai Signal 490 Saham Treasuri 535
(MPKP) 429 Pengukur Kinorja 45R Pengujian Kandungan Informasi Konsep Satu- Transaksi 535
Rara-rata Bcrbobot 430 Konfirrnasi Harapan Investor 459 Laba490 Konsep Dua- Transaksi 537
Scdiaan Normal 431 Estimator Laba Ekonomik 460 Pengujian Asosiasi 493 Perubahan Laba Ditahan 539
Masuk Terakhir Keluar Makna Laba 463
Pengujian Peristiwa 494 Penyesuaian Perioda-lalu 539
Pertama (MTKP) 431 Laba dan Kapital 466
Laba dan Teori Entitas 495 Koreksi Kesalahan
Implikasi Metoda Asosiasi Konsop Pemertahanan KapitaJ 467
Entitas Usaha Bersama 496 Korehsi Sebagai Penyesuai Laba
Terhadap Laba 434 Contoh Angka 468
Entitas Usaha atau Bisnis 498 Ditahan 543
Fasilitas Fisis 435 Konsep Laba dalam Tataran
Entitas Investor 500 Korehsi Sebagai Penyesuai Modal
Karakteristik dan Tujuan Sinlaktik 469
Entitas Pemilik 501 Setorati Lain 544
Pelaporan 435 Pendekatan Transaksi 469
Entitas Pemilik Residual 503 Koreksi Sebagai Komponen
Istilah 436 Pendekatan Kegiatan 470
Entitas Pengendali 503 Statemen Laba-Rugi 545
Basis Pembebanan 437 Pendckatan Pemertahanan
Entitas Dana 504 Perubahan Akuntansi 545
Makna Depresasi 437 Kapital471
Penyajian Laba 509 Penyesuaian Retroaktif 546
Depresiasi Sebagai Proses Pengukuran atau Penilaian Kapital 471
Banqkurnan 509 Penyesuaian Sekarang 546
Ahumulasi Dana 438 Jenis Kapital 471
Diskusi 512
Depresiasi Sebagai Pemulihan. Kapital Finansial 472
xiv xv
lPerkembangan prinsip dan praktik akuntansi di Amerika dideskripsi dengan cukup rind dalam
Ahmed R. Belkaoui, Accounting Theory (Fort Worth, PA: The Dryden Press, 1993), hlm. 5-ll; Harry I.
Walk, Michael G. Teamey, dan James L. Dodd, Accounting Theory: A Conceptual and Institutional
Approach (South-Western College Publishing, 2001), chapter 3; dan Eldon S. Hendriksen dan Michael
F. van Brenda, Accounting Theory (Chicago: Irwin, 1992), chapter 2-3. Lihat sejarah profesi dan pendi-
dikan akuntansi di Indonesia di Joselito Diga dan Hadori Yunus, "Accounting in Indonesia," dalam
Baydoun, Nishimura, dan Willet (editor), Accounting in the Asia-Pasific Region (Singapore: John Wiley
& Sons, 1997), hlm. 282-302.
2
8ab 1 3
Pengertian Teori Akuntansi
Dalam kenyataannya, praktisi disibukkan dengan masalah aktual dan mende- Pengetahuan teknis akuntansi tetap merupakan pengetahuan dasar yang dia-
sak yang. sege::a ~aru~ di~elesaikan sehing~a .tidak sempat lagi untuk merenung- jarkan kepada dan harus dikuasai oleh peserta didik di perguruan tinggi. Penge-
kan teori-teori di bahk tmdakannya. Hal im bukan merupakan justifikasi para tahuan yang sarna bahkan dapat ditawarkan dan diaja~kan oleh lembaga-lembaga
praktisi (profesi) untuk selalu bersikap pragmatis. Praktisi harus bersedia untuk kursus keterampilan yang menekankan aspek teknis, Sebagai agen pengem-
mengaplikasi hasil ekperimentasi atau pemikiran dan gagasan orang lain (experi- bangan dan perubahan, perguruan tinggi diharapkan .Ie_bih banyak b~r~eran
mentations of other men). Orang lain di sini antara lain adalah akademisi akuntan- dalam pengembangan akuntansi. Dengan dem~kian, pendl~lkan aku~tansl di ~er~
si dan pemikir yang mempunyai kemewahan waktu untuk memikirkan hal-hal guruan tinggi harus mampu mengubah praktik akunt~nsl yang, berJaJa.n menjadi
yang bersifat fundamental dan teoretis. Itulah sebabnya, kemajuan profesi dan lebih baik. Pendidik akuntansi berperan untuk menjembatani praktik dengan
pengetahuan akuntansi hanya dapat dicapai dengan kerja sama yang harmon is teori akuntansi sehingga praktik akuntansi selalu berkembang menuju ke
antara praktisi dan akademisi (pendidik). Uraian berikut membahas masalah ini. keadaan yang lebih baik. Ini berarti bahwa pendidikan dan pengajaran akuntansi
tidak hanya membatasi pada apa yang nyatanya dipraktikkan (aspek teknis) t~t~-
Pengembangan Akuntansi pi juga memasukkan alternatif-alternatif dan p,enalarannya ~ehmgga pe~erta didik
nantinya dapat menerapkan gagasan alternatif yang menuju ke perbaikan prak-
Seperangkat pengetahuan akuntansi (accounting body of knowledge) dapat dipan- tik. Dalam kenyataannya, proses pengajaran yang ideal ini tidak selalu dapa~ ter-
d~ng d~ri dua ~isi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang laksana karena berbagai faktor, Keadaan yang menggambarkan proses penga~ara~
dipraktikkan di duma nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang bersifat menguatkan praktik tetapi tidak akan mengembangkan praktik di-
yang diajarkan di perguruan tinggi, Dari segi profesi, akuntansi sering dipandang lukiskan oleh St.erling dalam Gambar 1.1 berikut."
semata-mata sebagai serangkaian prosedur, metoda, dan teknik tanpa memperha-
tikan teori di balik praktik tersebut. Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaan
Gambar 1.1
dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat laporan keuangan. Dari
Proses Pengajaran Akuntansi
sudut profesi/praktisi ini, akuntansi berkepentingan dengan aspek bagaimana
(how to account). Prinsip akuntansi berterima umum/PABU (generally accepted ac-
counting principles/GAAP) dianggap sebagai sesuatu yang berian (given). PABU Mengamati praktisi
merupakan pedoman yang lebih luas daripada standar akuntansi karena tidak se- dan mengidentifikasi
mua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. PABU apa yang dipraktikkan
berisi standar akuntansi ditambah dengan sumber-sumber acuan lain yang
didukung berlaktinya (mempunyai authoritative support). Pengertian PABU diba-
has lebih lanjut di Bab 3. Lulusan mempraklik- Mengkodifikasl apa
kan apa yang . yang dipraktikkan se-
Di.lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akadernisi me- nyatanya dipraklikkan bagai pengetahuan
mandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori.
Bidan~ praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan se-
suai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan Mengajarkan apa
argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup yang nyatanya
dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Teori akuntansi lebih me- dipraktikkan
musatkan perhatian pada aspek mengapa (why to account the way it is or the way it
should be). Misalnya, akademisi berkepentingan untuk menjelaskan mengapa
sekelompok perusahaan memiIih metoda akuntansi tertentu sementara kelornpok
Proses seperti dilukiskan dalam gambar di atas jelas akan menghambat per-
perusahaan yang lain memilih metoda akuntansi alternatif atau mengapa perusa-
ubahan yang menuju ke perbaikan. Para praktisi menciptak~~ dan menera.pkan
haan seharusnya mengkapitalisasi sewaguna. Kebutuhan untuk menjelaskan (to
praktik tertentu (dengan taktik cerdik atau karena alasan politis dan. vested znte~-
explain) dan membenarkan (to justify) praktik dan fenomena akuntansi yang ber-
est). Perigajar mengamati praktik tersebut (melalui standar akuntansi) dan I?engt~
jalan telah menumbuhkan berbagai gagasan akademik, teori, dan riset ilmiah di
dentifikasi praktik yang berterima (accepted). Kemudian pengajar mengkodlfika,sl
bidang akuntansi yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperbaiki
praktik akuntansi, praktik yang nyatanya dijalankan sebagai praktik yang paling benar atau terbaIk
,
5Robert R, Sterling, "Accounting Research, Education, an d Prae tiIce, "J Oil rnal of Accountancy
~Penebalan oleh penulis, (September 1973), hlrn. 44-52.
6 Bab 1 Pengertian Teori AkuntanSI
7
dan mengajarkannya tanpa memasukkan gagasan alternatif. Lulusan perguruan akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai (value-judgment) dan bcrsifnt
tinggi akhirnya mempraktikkan apa yang diajarkan dan menganggap praktik deskriptif. Atas dasar argumen ini, subjek/fenomena b~h~san di tingk~t akadc~lik
tersebut merupakan praktik yang benar. eenderung bergeser dari apa dan bagaimana suatu kejadian/transaksi ha~us dica-
Sterling menegaskan bahwa hubungan antara praktik dan pendidikan adalah tat/dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial tertcntu (leon norma-
harmonis tetapi. antara pendiclikan-praktik dan riset adalah terisolasi. Pendidik tif) ke apa yang nyatanya dilakukan para pelaku ekonomi (termasuk akuntan) dan
akuntansi hanya mengajarkan apa yang nyatanya dipraktikkan karena mengapa mereka berbuat demikian (teori positif atau deskriptif).
kecenderungan mereka untuk menyiapkan peserta didik agar segera memperoleh Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya penelitian di bidang akuntansi yang
pekerjaan, Masukan yang digunakan dalam pengajaran akuntansi hanyalah prak- topiknya tidak betkaitan secara langsung dengan (babkan jauh dad) pra~tiI~ atau
tik yang berterima (nyatanya dipraktikkan) dan bukan gagasan-gagasan alternatif standar akuntansi yang nyatanya dipraktikkan. Di sini teori akuntansi dikem-
hasil pemikiran akademik. Gagasan-gagasan alternatif (termasuk hasil riset) se- bangkan agar pengetahuan akuntansi menjadi s.ej~a: dengan pe~~et~huan. iln;iah
eara sengaja diisolasi dari pengajaran karena tidak berkaitan Iangsung dengan ke- yang lain (misalnya ilmu alam). Teori akuntansi di smi akan ber isi h~potesls-~IPO- .
butuhan peserta didik untuk mendapatkan pekerjaan. Pengajar cenderung untuk tesis (baik yang secara empiris telah teruji atau belum) tentang vanabel-vanabel
menghindari konflik antara apa yang nyatanya dipraktikkan (the current state) yang berkaitan dengan pelaku ekonomi (termasuk manajer da." .akun~an) da~ pe-
dan apa yang seharusnya dipraktikkan (the desired state). Dengan kondisi rilaku pasar modal yang diteorikan. Kecenderungan semaeam irn makin me."]~uh-
semacam ini, perguruan tinggi tunduk kepada (atau sekadar menyebarkan) prak- kan dunia praktik dengan pendidikan karena peneliti di bidahg akuntansi tidak
tik dan bukan sebaliknya mengembangkan atau memperbaiki praktik. berminat lagi untuk membahas masalah hagaimana memperlakukan suatu tran-
Kalau keadaan yang samajuga terjadi di Indonesia, dapat dibayangkan bahwa saksi dan mengapa demikian. Sementara itu, praktisi seialu dihadapkan pada
praktik akuntansi tidak akan mengalami kemajuan dan perbaikan yang berarti. masalah aktual yang memerlukan keputusan mendesak sehingga praktisi tidak
Keengganan staf pengajar untuk mengenalkan alternatif-alternatif baru sebagai sempat lagi untuk memikirkan teori di balik keputusannya. Kadangkala, kepu-
hasil pemikiran akademik (misalnya masalah penggunaan istilah) barangkali di- tusan lebih banyak didasarkan pada kepraktisan dan manfaat jangka pendek.
sebabkan oleh kekhawatiran bahwa mahasiswa akan bingung bila menghadapi Tidak berarti bahwa penelitian-penelitian semaeam itu tidak ada manfaatnya.
ujian negara (bagi perguruan tinggi swasta) termasuk ujian negara akuntansi Yang sering dirnasalahkan adalah bahwa hasil-hasil penelitian para akademisi ke-
(UNA) atau ujian sertifikasi akuntan publik (USAP). Pandangan para pengajar banyakan tidak diarahkan untuk menjawab atau memeeahkan masalah-masalah
akuntansi bahwa badan penyusun standar (di bawah Ikatan Akuntan Indonesia) aktual yang Jangsung dihadapi oleh para praktisi. Berk~itan dengan ~pa yang
merupakan autoritas final juga menyebabkan resistensi mereka untuk mengenal- diungkapkan Sterling di atas, Kinney menggambarkan tl.ga ~spek. penting yang
kan gagasan-gagasan alternatif hasil pemikiran akademik. Resistensi akan menja- saling herkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu: riset (research~,
di lebih kuat lagi manakala pendidik juga menganggap bahwa proses penyusunan pengajaran/pendidikan (teaching), dan praktik (practice). Hubungan tersebut di-
standar merupakan proses penalaran legis, objektif, dan intelektual, Dalam ke- lukiskan dalam Gambar 1.2 di halaman berikut ini."
nyataannya proses penyusunan standar merupakan proses politis yang diwarnai Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuas-
berbagai kepentingan (vested interest}.6 Dalam banyak hal, keputusan politis tidak kan apabila terjadi interaksi yang baik antara ketiga aspek di atas. ~iran. y~ng
selalu merefleksi keputusan ideal yang didasarkan pada alternatif yang terbaik. berlawanan dengan arah jarum jam (aliran luar) menunjukkan kontribusi nset
Oleh karen a itu, tidak selayaknyalah bahwa dalam berteori dewan penyusun stan- terhadap pengajaran/pendidikan yang ,pada giliran~ya pengaj.aran .menambah
dar dianggap satu-satunya autoritas penalaran .. pengetahuan profesional untuk meningkatkan kualitas praktik, ,Ahran panah
searah jarum jam (aliran dalam) menunjukkan kemampuan pengajar unt~k me-
Peran Riset Akuntansi ngevaluasi apa yang nyatanya dipraktikkan dan apa yang seeara norrnatif atau
ideal harus dipraktikkan sehingga timbul gagasan-gagasan baru untuk .p~ngem-
Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kecenderungan bahwa akademisi berusaha bangan praktik. Gagasan-gagasan baru ini har~s ~erupakan ~ahan pe.nehtIan da~
lebih jauh untuk membawa akuntansi menjadi suatu ilmu pengetahuan ilmiah pembahasan di tingkat akademik sehingga dihasilkan praktIk-~rakt1k ~ternatJ~
atau sains (science) yang makin menjauhkan antara dunia praktik clan clunia aka- yang dapat menjadi solusi bila ditemukari masalah dalam praktik atau bila solusi
demik. Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi bahwa teori tersebut lebih baik daripada apa yang nyatanya dipraktikkan.
8Resistensi akan lebih mungkin terjadi kalau gagasan berasal dari orang yang dianggap tidak 'W'llliam R Kinney, Jr. "Commentary on The Relation of Accounting Research to Teaching and
. " Lih t . komcntar
mempunyai autoritas akademik yang tinggi betapapun valid dan kuatnya argumen yang diajukan. Practice: A 'Positive View'," AccDUllting Horizons (March 1989), hlm. 119124. I a Juga. 1 118)
Dalam dunia akademik, kadang-kadang masih berlaku pemeo yang mengatakan bahwa orang lebih dalam jumal yang sarna oleh Robert T. Sprouse (hlrn, 102-110), 'Thomas R. Dyckman (him. 11
banyak mengagumi penyanyi daripada lagunya (the singer not the song). Arthur Wyatt (him. 125-128), dan Robert S. Kaplan (hlm. 129-132).
8
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi 9
Gambar 1.2 akan mendorong mereka untuk dapat memberi kontribusi untuk selalu membawa
Tiga Aspek Pengembangan Akunlansi
praktik menuju ke keadaan yang lebih book dan bermanfaat. Buku ini juga
menawarkan berbagai gagasan alternatif khususnya yang berkaitan dengan prak-
tik akuntansi Indonesia yang terrefleksi dalarn standar profesional (misalnya
masalah istilah).8 Gagasan-gagasan tersebut harus dibahas di kelas dan diuji vali-
ditasnya dengan argumen atau penalaran logis/akademik serta penelitian empiris
bila perIu. Mengisolasi gagasan-gagasan alternatif dari rerangka pikir mahasiswa
akuntansi sarna saja dengan memasangi mereka dengan kaca mata kuda.
Pengertian Akuntansi
pengetahuan prolesional Teori akuntansi sangat erat kaitannya dengan akuntansi keuangan bahkan teori
akuntansi dijumpai khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian
teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian akuntansi
. Pendi?ik (dosen~ pa~a urnumnya juga peri set sehingga kedua fungsitersobut sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalarn tatanan
tidak .terpTsah tetapi saling mendukung. 8eperti yang dibahas Sterling di atas, (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan lingkup teori
penga~aran haru~ me~asukkan gagasan-gagasan alternatif bukan rnalahan meng- akuntansi. Perdebatan di tingkat akademik yang belum mencapai titik temu
isolasinya. Pengajar diharapkan mampu menjabarkan hasil riset dan gagasan aka- adalah jawaban at as pertanyaan apakah pengetahuan akuntansi dapat dikategori
demik (penelitian positif dan normatif) ke dalam aplikasi praktis. Sebaliknya sebagai seni, sains, atau teknologi. Status yang jelas memudahkan pengembangan
praktisi juga harus terus meningkatkan kemampuannya untuk dapat menangkap pengetahuan akuntansi untuk pencapaian tujuan sosial dan ekonomik tertentu:
manfaat praktis hasil penelitian positif dan normatif tersebut. Berkaitan dengan Lagi pula, kejelasan status akuntansi mempunyai implikasi terhadap arah studi
manfaat penelitian, Kinney selanjutnya menegaskan: dan praktik akuntansi. ..
Tidak ada definisi autoritatifyang cukup umum untuk dapat menjelaskan apa
... study of ext~nt rules and descriptive theories about how real world accounting sebenarnya akuntansi itu. Oleh karena itu, banyak definisi yang diajukan oleh
works ... prouidee a means of evaluating accounting choices and a means that
para ahli atau buku teks tentang pengertian akuntansi. Sebagai titik tolak pem~
does not go out of date for an entire professional career: By understanding the
whys of real world accounting practices, a.student will be better prepared to eval- bahasan dalam buku ini, perIu dipilih definisi agar rerangka (framework) teori
uate alternatives in the {ace of inevitable changes in the social economic and akuntansi dapat dikenali dengan jelas isi dan lingkupnya. Definisi-definisi berikut
political environment (him. 122). " dijadikan basis untuk rnengenali karakteristik akuntansi.
Curiously, we don't teach our students about accounting research: We don't
prepare .~tudents to be producers and consumers or even "appreciators" of Accounting is the body of knowledge and functions concerned with systematic
research as other practicing professions do .... By withholding education about originating, authenticating, recording, classifying, processing, summarizing,
research we have cheated generations of practitioners ofaccormting (hlm, 123). analyzing, interpreting, and supplying of dependable and significant inform_a-
tion covering transactions and events which are, in part at least, of a financial
~~di, rj~et merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi. Walaupun character, required for the management and operation of an entity and for
reports that have to be submitted thereo-A to meet fiduciary and other responsibil-
deml~l~n, rlset. t~rsebu~ .hendak~ya diartikan secara luas tidak hanya mencakup
ities? .
penelitian empirrs (positif) tetapi juga meliputi peneJitian analitis dalam bentuk
artikel atau makalah akademik (norrnatif). Untuk tujuan mengembangkan akun-
~ccounting is a service activity. Its function is to provide quantitative infor-
tansi di Indonesia, buku ini akan lebih banyak membahas teori yang bersifat nor- mation, primarily financial in nature, about economic entities that is intended
matif ".Buku ini me~bahas konsep-konsep di balik praktik akuntansi sehingga to be useful in making economic decisions. II)
~aha~ls,:"a dapat lebih m~~a~ami karakteristik dan luas lingkup disiplin yang
dipelajarinya, Pendekatan rm didasarkan atas pertimbangan subjektif penulis bah- 8Standar profesional di Indonesia diwujudkan dalam Stander Akuntansi Keuangan dan St~n~ar
wa pemahaman toori semacam ini akan meningkatkan apresiasi dan perhatian Profesional Akuntan Publik yang diterhitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Masalah.lstllah
mahasiswa akuntansi (khususnya tingkat 81) terhadap praktik akuntansi. Pada bukan merupakan masalah yang sepele (trivial) karena istilah rnernbawa perilaku dan rnenSJarnkan
gilirannya, apresiasi dan perhatian ini (beserta penalaran serta cara pandangnya) pernahaman suatu konsep. . ..
9Paul Grady, "Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enter~mses,
Accounting Research Study No.7 (New York: AICPA, 1965), him. 2. Penebalan huruf oleh penuhs.
10
Bab1 Pengert!an Teorl Akuntansl 11
lIPerekayasaan di sini hendaknya diartikan dalam konotasi positif bukan dalam arti manipulasi.
proses pengidentifikasian penge ah
sian ,'s an, pengukuran, pengakuan, pengklasifika- Perekayasan adalah padan kata engineering. Sebagai proses penalaran istilah ini penggunaannya tidak
olah':~:~f:::~ngan, pen?g~asa~, dan penyajian data keuangan dasar (bahan . lagi terbatas pada bidang teknik dan perrnesinan tetapi mencakup pula bidang sosial, ekonomi, bahesa,
. t 51), yang terjadi dari kejadian-kejadian,transaksi-transaksi atau ataupun kedokteran. Misalnya, language engineering (perekayasaan bahaaa) digunakan untuk menun-
kegta an operasr suatu unit organ' , d ' . juk bidang pengetahuan bahasa yang berkaitan dengan proses penalaran untuk pembakuan bahasa
k 'fi' IsaSI engan cara tertentu untuk menghasil
an In ormaSlyang relevan bagi pihak yang berkepentingan. dan pengembangan istilah, Lihat Anton M, Moeliono, "Pemodernan Bahasa Indonesia" dalam Kembara
Bahasa: Kumpulan Karangan. Tersebar (Jakarta: PT Gramedia, 1989), him, 158 dan "Sikap Berteat
lOAccounting Principles Board, "Basic Conce ts " , Asas dan Kelentukan Bahasa" dalam Santun Bahasa (Jakarta: PT Gramedia, 1986), hIm, 37,
Statements of Business Enterprises" APB St t p a;d Accountmg PrmClples Underlying Financial 12Daniel Blake Rubenstein "Artist Scientist or Communicator? Our Crisis of Identity," The
Penebalan hurufoJeh penulis, ' a ement 0,4 (New York: AICPA, October, 1970), prg. 9.
Accountants Digest (1987), hIm,' 2134, Lihat lebih laI\iut pembahasan akuntansi sebagai seni dalam
Wolk, Tearney, dan Dodd (2001), him. 3841.
12 Pengertian TeorlAkuntansi 13
Bab 1
Jadi, kalau akuntansi di~atakan sebagai seni maka yang dimaksud adalah beba~ dari pertimbangan nilai karena ilmu harus mendeskripsi gejala tersebut
cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan. Sebagai seperti apa adanya. Jadi nilai moral, ideologi, atau kepercayaan menjadi sesuatu
seperangkat pengetahuan, akuntansi lebih dari sekadar seni.P yang berian (given). Arti bebas nilai di sini adalah bahwa sains tidak dibangun un-
. Kalau ~untan~i bukan merupak~n seni, apakah akuntansi itu merupakan tuk mencapai tujuan ekonomik atau sosial tertentu sehingga sains tidak diarah-
ilmu atau sams (sciencef] Untuk menjawah pertanyaan ini tentu saia h di- kan untuk menghasilkan kebijakan (policy). Meskipun demikian, prediksi-prediksi
. b d h 1 ak h . . . arus I II
jawa a u u aps a sams ItU. Sangat sulit untuk mendefinisi pengertian sains yang dihasilkan oleh penjelasan ten tang suatu fenomena dapat dijadikan dasar
dengan tuntas dan memuaskan. Meskipun demikian, sifat-sifat sains dapat diiden- untuk mengendalikan gejala alam atau sosial yang diinginkan melalui kebijakan
tifikasi untuk dijadikan kriteria apakah seperangkat pengetahuan dapat di k- politik atau ekonomik.
k bazai P . masu
~n ~e ag~. sams. engertian sains atau ilmu oleh Suriasumantri berikut irii Penjelasan biasanya dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan logis dalam
dijadikan titik tolak pembahasan.'" bentuk aksioma, proposisi, prinsip umum (general principles), atau hipotesis yang
validitasnya harus diuji secara empiris melalui metoda ilmiah. Kumpulan per-
IImu merupakan suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam nyataan-pernyataan terse but beserta argurnen-argumen sebagai penalaran akan
agar gejaia alamiah tersebut tidak lagi menjadi misteri. Penjelasan ini akan membentuk teori dalam bidang pengetahuan bersangkutan. Oleh karena itu, ke-
memu~gkink~ ~ta untuk n:erama:kan apa yang akan terjadi. Dengan demiki- giatan dan tujuan ilmiah dalam membangun ilmu diarahkan untuk menguji dan
~ penjelasan mi memungkinkan kita untuk mengontrol gejala tersebut (hlm, menetapkan kebenaran (to test and establish the truth) suatu penjelasan (per-
nyataanj.l'' Dengan demikian, untuk memasukkan seperangkat pengetahuan se-
. Untuk m~njelaskan rahasia alam, ilmu menafsirkan realitas objek penjela-
bagai sains, beberapa syarat atau sifat harus dipenuhi. Eichner mengajukan salah
Jah~ sebagaimana adany~ (~~s sein) yang terbatas pada segenap nilai yang
bersifat praduga apakah nilai itu ~ersumber dari moral, ideologi, atau keper- satu sifat sains sebagai berikutr'"
cayaan. Atau dengan perkataan lain, secara metafisis ilmu harus bebas nilai
(hlm. 5). Science, unlike metaphysics, applies rules to test the truth of ideas .... represent-
ing a body of knowledge which grows cumulatively over time and which has
Sterling mengutip Torgerson untuk menjelaskan arti sains sebagai berikut:15 something of value to teach men and women of practical affairs (hlm, 4).
The princ.iple objecti.ve of a science, other than the description of empirical phe- Selain syarat bebas nilai, Suriasumantri (juga Eichner) menyebutkan kriteria
nome~a, zs to. e~tablzsh, through laws and theories, general principles by mean penting untuk menguji validitas pernyataan-pernyataan sebagai seperangkat
of whzch empirical phenomena can be explained, accounted for, and predicted. pengetahuan agar pengetahuan tersebut dapat disebut sebagai sains. Kriteria
tersebut adalah koherensi (coherence), korespondensi (correspondence), keterujian
Pengertian-~e~gert.ian di atas memberi isyarat bahwa ilmu adalah penge- (testability atau verifiability), dan keuniversalan (universality). Koherensi menun-
tahuan yang bens! penjelasan (explanation) tentang gejala alam atau sosial yang tut bahwa seperangkat pernyataan-pernyataan diturunkan secara logis atau ber-
nalar dari asumsi atau premis yang mendasarinya. Korespondensi menentukan
13Webste~'s.Ne~ World Dicti?~ary menyebutkan beberapa pengertian art yang relevan dengan apakah konklusi yang diturunkan dari teori yang melandasinya didukung oleh
p.em.bahasan rm yaitu: human ~billty ~o mak~ things; craftmanship; any specific skill and its applica- fakta empiris di dunia nyata. Keterujian menghendaki terdapatnya metoda yang
tion; any craft, trade, or profession, or lts application; dan a branch of learning. .
cukup meyakinkan untuk menguji teori.. Keuniversalan atau kekomprehensifan
uJujun S. Suriasumantri, "Hakikat Dasar Keilmuan," dalam M. Thoyibi (ed.), Filsafat llmu dan
Perkembangannya (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 1999), him. 1-15. Suriasumantrt adalah kriteria untuk menentukan apakah pernyataan-pernyataan (teori) mampu
me~bedakan pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science). Pengetahuan mempunyai berbagai cabang untuk mencakupi dan menjelaskan semua fakta yang berkaitan dengan fenomena
d~n ilmu merupakan salah ~atu cabang pengetahuan tersebut. Perigetahuan adalah segenap apa yang yang dibahas. Proses evaluasi untuk menentukan apakah kriteria tersebut
kita tahu ten:ang .Buatu objek, Pengetahuan merupakan terminologi generik yang mencakup penge- dipenuhi disebut dengan proses validasi atau konfirmasi. Proses validasi ini juga
tahuan seperti sem, moral, dan ilmu.
melibatkan pertimbangan (judgment) tetapi dalam sains pertimbangan tersebut
~uriasumantri berargumen ba?wa istilah sains merupakan adopsi yang kurang dapat dipertang-
gungiawabkan. Ala~ru:nya a~alah tidak konsisten dengan istilah ilmiah sebagai padanan scientific. dikendalikan oleh metoda atau kaidah ilmiah (rules of science).
Alasan lam adalah istilah salI~s.terlalu sempit untuk meneakupi bidang pengetahuan sosial yang sebe-
narn!a ~asuk dal~m kategori 1.lmu. Oleh karena itu, dia lebih menganjurkan penggunaan kata Ilmu 1GKebenaran yang dimaksud di sini adalah kebenaran ilmiah dan bukan kebenaran mutlak (abso-
dan Ilmfah sebagai padanan SClence dan scientific. Lihat pembahasan dan argumen I bih I . t d I lute truth). Kebenaran ilmiah sangat dibatasi oleh metoda ilmiah' yang bergantung pada kemampuan
J' S S . . Fil . e I B..IlJU a am
ujun . uriasurnantri, l safat llmu: Sebuah. Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka S H penalaran manusia. Kebenaran mutlak tidak dapat dicapai hanya dengan penalaran tetapiju~a ~engan
1998), him. 291-296. mar arapan,
keyakinan (iman). Oleh karena itu, istilah kebenaran harus lebih dimaknai sebagai validitas ilmiah.
15Rohert S. Sterling, "Toward a Science of Accounting," Financial Analysts Journal (Septemb _ 17Alfred S. Eichner, "Can Economics Become a Science?," Challenge (November"December, 1986),
October, 1975), hIm. 28-36. er
hIm. 4-12.
./
14
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansr 15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sains adalah salah satu cabang tinggi dapat diperoleh karen a argumen-argumcn atau porl.imhungan-pcrl.im-
pengetahuan (sep,er,angkat pengetahuan) yang bertujuan untuk mendapatkan ke- bangan yang digunakan dalam menurunkan prinsip, metoda, dan teknik daput
benaran, at?u valld~tas penjelasan ten tang suatu fenomena dengan menerapkan dipertanggungjelaskan (to be accounted for) sacara ilmiah. . . ..
metoda ilmiah. Hasil akhir sams adalah penjelasan berupa kumpulan pernyataan- Konsep dan prinsip umum (accounting concepts and principles) y~ng dlilasd:
pernyataan beserta argumen-argumen sebagai penjelasan yang telah tervalidasi kan akuntansi biasanya dikembangkan dalam kajian khusus yang disebut teori
yang secara keseluruhan membentuk teori. Teori diajukan semata-mata untuk akuntansi. Apakah subpengetahuan ini dapat diklasifikasi sebagai sains? Jawaban
mendapatkan penjelasan 'yang valid tentang suatu fenomena dan bukan untuk at as pertanyaan ini bergantung pada pengertian yang dilekatkan pada tcori akun-
mencapai ~ujuan sosi,al, ekonomik, atau politik tertentu atau untuk menjustifikasi tansi. Hal ini dibahas di bagian lain dalarn bab ini.
suatu kebijakan (policy) atau untuk mempengaruhi perilaku. Karena sains harus
be?as ni~ai, ~ebermanfaat~n (usefulness) bukan menjadi pertimbangan utama
sams, Sains tidak menghastlkan kebijakan atau preskripsi. Akuntansi Sebagai Teknologi
, Bila akunt~nsi dip~ndang sebagai sains, akuntansi akan banyak membahas Kalau akuntansi tidak dapat dikarakterisasi sebagai kerajinan tetapi juga bukan
gejala akuntansi seperti mengapa perusahaan memilih metoda akuntansi terten- sebagai sains, lalu apakah status sepcrangkat pengetahuan akuntansi itu? Ber-
tu, f?~tor-,faktor apa yang mendorong manajemen memanipulasi laba, dan apakah kaitan dengan hal ini, Sudibyo menegaskan bahwa seni dan sains bukan merupa-
partIslpas~ ~alain penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer divisi. kan dua kutub yang kontinum.!" Kutub yang dimaksud di sini adalah status atau
Akuntansi tidak lagi membahas bagaimana tujuan pelaporan dicapai dan bagaima- klasifikasi (kelas) seperangkat pengetahuan dalam taksonomi atau pohon penge-
na mem?erlakukan .(menguk~r, mengakui, menyajikan, dan mengungkapkan) tahuan. Karena kedua kutub tersebut bukan suatu kontinum, tidak selayaknyalah
suat~ objek tran~aksl yang baik dan efektif Akuntansi juga tidak lagi membahas akuntansi dipandang sebagai gabungan an tara seni dan sains. Kutub atau kala.s
bagaimana menclptakan teknik, metoda, prinsip, atau perlakuan akuntansi baru yang masih terbuka untuk mengklasifikasi status akuntansi adalah teknologi.
yang lebih baik. .
1'eknologi didefinisi sebagai berikutr"
. Dengan pengerti~~ ?i ata~, seperangkat pengetahuan akuntansi sebagaimana
kita pahami dewasa mi Jel~s tidak tepat kalau diklasifikasi sebagai sains. Tujuan The body o{ lmowledge that is applicable to the production of goods. [n. its use,
ak~n~ansl adalah menghasilkan atau menemukan prinsip-prinsip umum (general the term technology has a broader meaning and its use is not limited in physical
prLnc~I?les)untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan terten- engineering. While technology is generally embodied in tangible products, it ma~
tu (t~Juan pelaporan ~euangan) bukan untuk mendapatkan kebenaran penjelasan be also manifested in the form of a skill. a practice or even a 'technology clL~tlt1:e
(teori), Pnnslp-prmslp umum tersebut dicari untuk menjadi dasar penentuan which finally becomes so di{fitse that it is no longer noticed. Technology 1.8, !It
standar, metoda~ ~tau te~nik yang diharapkan bermanfaat untuk mempengaruhi {act. the use of scientific knowledge by a given society at a given moment to
atau memperbmki praktik, Karena kebermanfaatan menjadi pertimbangan uta- resolve concrete problems {acing its development, drawing mainly on the means
rna, akuntansi. tidak dapat bebas nilai karena faktor lingkungan harus dipertim- at its disposal, in accordance with its culture and scale of ualue" {him. 17-18).
bangkan. PertImbangan dalam sains dibimbing oleh metoda ilmiah semen tara
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuaL~
pertimb~ngan .akuntan~i d.ibimbing oleh kebermanfaatan dalam mencapai tujuan
(goods) yang bermanfaat dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknolog~
ekonomik sehingga prmsip urnum dalam akuntansi (termasuk asumsi) tidak
fisis (hard technology) tetapi juga teknologi lunak (soft technology)." Teknologi
harus dapat diuji validitasnya atau bahkan tidak memerlukan pengujian validi-
merupakan saran a untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu
tas." ~es~p~n demikian, penurunan prinsip umum tersebut harus tetap me-
dan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karen a itu, teknologi bermuatan bu-
menuhi kriteria ~oherensi. Artinya prinsip tersebut harus diturunkan secara logis
atas dasar asumSl atau premls yang disepakati sebagai basis penalaran. daya dan nilai tcmpat teknologi berkembang atau di~erapkan.. , '.
Sudibyo menegaskan bahwa dengan mengena~l karaktensttk akuntansl, se~
Bahwa akuntansi tidak dapat dikIasifikasi sebagai sains bukan berarti bahwa
perangkat pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih merupakan suatu teknolo~
akuntansi tidak i!miah. Dalam proses pemahaman, pembelajaran, dan pengem-
(paling tidak tcknologi lunak) dan oleh karenanya harus dikembangkan sesum
bangan akuntansl, pendekatan atau sikap iImiah (scientific approach atau atti-
tude) tetap dapat diterapkan karen a pendekatan dan sikap tersebut akan memberi
keyakinan yang tinggi terhadap apa yang dihasilkan akuntansi. Keyakinan yang ,gRambang Sudibyo. "Rckayasa Akuntansi 'dan Permasalahannya di Indonesia." Akuntansi (Juni.
19B7).
2Organisation for Economic Cooperation and Development (OEem, North/Soulh 7'eclrlloI0/~'y
18Perbedaan antara kebenaran i1miah (scientific truth) dan kebenaran dalam akuntansi (truth in Transfer: The Adjustments Ahead (Paris: OECD. (981). .,
accounting) dibahas mendalam daJam Vernon Kam, 'ITudgment and the Scientific Trend in Account-
ing," The Journal of Accountancy (February, 1973), him. 52-57. 21Sesuai kaidoh penyerapnn dalam Petunjuk Umum Pembentukan Istilah. ~a~ ethIcal, practIcal.
physical, empirical. dan cyclical diserap menjadi etis, praklis, flsis. cmpiris. dan SIkhs.
16
Bab 1
Pengertlan Teori Akuntansl 17
dengan sifat teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan m .
nyata dalam kehidupan sosial tertentu ~ k 1 . di empunyai pengaruh Argumen lain yang diajukan untuk tidak mengklasifikasi akuntansi sebagai
kan variabel-variabel aIam dan sosial ~nt:kno ogr l~nak~n untuk mengendali- sains adalah adanya keberbiasan kebudayaan (cultural-biasedness). dalam penge-
lebih baik. Selanjutnya ditegaskan b h ~en~apal kehldupan tertentu yang tahuan akuntansi. Budaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat
wa
mempunyai sifat-sifat sebagai sai aK pa ak enyat~annya akuntansi tidak kuat dalam mempengaruhi sistem akuntansi suatu negara. Perera menggambar-
pengetahuan teknologi, akuntansi ~:pat~~~:fi:is~ntansl ~,~suk daIa~ bidang kan sifat akuntansi sebagai berikutr"
dan pengendalian keuangan." Sebagai teknolozi k sebag~l rekayasa mformasi
teori-teori dan pengetahuan yang dikemban ka~' d~ unta?~l ~a~at memanfaatkan Accounting is a socio-technical activity involving both human and non-human
tuk mencapai tujuan tertentu tanpa h g bam disiplin ilmu yang lain un- ' resources or techniques as well as interaction between the two. Although the
Bahwa akuntansi sebenarnya m:::: ~ergem .angkan teori tersendiri. technical aspect of accounting is less culture dependent than the human aspect,
dikemukakan dalam literatur akunta . L't~ ~ bidang t~k~~]ogi telah banyak because the two interact, accounting cannot be culture free.
berikut ini.22.. nsi, I e on memben em akuntansi seperti
Kalau akuntansi harus masuk dalam sains, paling jauh dapat dikatakan bah-
Accounting as a technology, after I wa akuntansi adalah sains terapan (applied science). Teknologi itulah merupakan
improved instrument for rn:z . a s ow sta:t, has. finally become a much sains terapan." Penerapan teknologi tidak dapat lepas dari nilai budaya tempat
profit (hlm. 7). . nagenal control m the interest of efficiency and
akuntansi akan diterapkan, Perera menyatakan bahwa sains bersifat universal
Accounting is a technology, difi d " dan bebas nilai tetapi akuntansi tetap dapat menggunakan teknik-teknik ilmiah
a technical methodology are pr;s;r~o d tb e s~atts~cal tech~ology. T~e details of
objectives, major or minor. Th e yan at t .e sa~e. tzme are limited by its (scientific know-how) untuk kepentingan pengembangannya.
teach its intricacies devel~p a ~::::ho use accoufn~ng mt~mate!y and those who Buku ini dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa akuntansi merupakan
be made to render, and experience a:':na;,.:ne~s 0 t e se:m~e this tec.hnology can teknologi. Definisi akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan perekayasaan
of objective and methods (hlm, 74). astng apprecuuum. of the interrelation yang diajukan sebelumnya (halaman 10) didasarkan atas pemikiran ini. Akuntansi
dipandang sebagai alat institusi sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran
Gaffikin sangat mendukun b h dan metoda untuk mengendalikan kegiatan dan perilaku pengambil keputusan
teknologi yang san at berbeda d g gagas~n .a wa akuntansi merupakan suatu ekonomik yang dominan dalam lingkup perusahaan ataupun negara. Oleh karena
harus merupakan ;ains tetapi s:.?ga~ Sat~sd~ala~pun akuntansi itu sendiri tidak itu, akuntansi harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan juga harus
s
menciptakan sesuatu dalam rangk: mapa l~an aatkan dalam akuntansi untuk merefleksi kondisi sosial, politis, hukum, budaya, dan ekonomik tempat akuntansi
dirancang untuk memperlancar k . t enca:al ke~akmuran ekonomik. Akuntansi beroperasi atau diterapkan.
berfungsi sebagai teknologi untu~~: a:n~inonomlkd~.noleh kar~~anya ~untansi
mukakannya sebagai berikut:23 p gan (kebiiekan) politik. Hal ini dike-
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Melekat dalam tiap teknologi adalah masalah penentuan cara yang terbaik
~~e~C;:k~~elfoh:c~~:/:;y,SUt~~~di~ated :0 politics. ~cience has become inextrica-
untuk mengerjakan atau mencapai sesuatu. Proses untuk menentukan cara yang
designed to facilit t '. no. of!Y 0 economic welfare. ... Accounting is
b dfi li . a e economic actWlty. It too serves as a "technology" which 'll terbaik untuk mendapatkan produk (hasil) terbaik dalam penerapan suatu
e use or po itical advantage (hlm. 299). Wl teknologi disebut perekayasaan (engineering)," Perekayasaan adalah proses teren-
cana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan (ex-
Dengan nada yang sama Dill d .
I
ercise of judgment) untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang
tem of axioms, laws rules and/or ra~ t ~eny~takan .bahwa technology is some sys-
tersedia (available knowledge), konsep, metoda, teknik, serta pendekatan untuk
some transformatio~ having prac~c:;os~Shly:' whlc~ are appli~d .in order to affect
menghasilkan suatu produk (konkret atau konseptual). Perekayasaan akuntansi
pada pengertian akuntansi me d gni cance. Karaktenstlk yang melekat
Selanjutnya Dillard menyataka:t:~w:n? kompo~en. teknologi yang cukup besar.
nology that is not ideologically sterile. "24 accounting lS a technology but it is a tech- 2(Jesse F. Dillard, "Accounting as a Critical Social Science," Accounting Auditing & Accountability
Journal (1991).
25M.H.B. Perera, "Towards a Framework to Analyze the Impact of Culture on Accounting," The
22A.C.Littleton, Structure of Accountin Th
170,171, dan 232. g eory (New York: AAA, 1974). Lihatjuga him. 58,144, International Journal of Accounting (1989). .
2<lDaiamDewey Decimal System, buku-buku akuntansi di perpustakaan diklasifikasi dan dikatalog
23M.J.R. Gaffikin, "Redefining Accountin Th" . dalarn golongan Applied Science (klasifikasi 600) dan bukan masuk dalam Science (klasifikasi 500) atau
University Accounting Teachers Confere di gJ k eary, proceedmgs of the Second South East Asia
nce 1 a arta 21-23 Januari 1991. Social Science (klasifikasi 300).
27Lihat penggunaan istilah perekayasaan dalam catatan kaki 11.
18
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi 19
rnengikuti proses yang sama baik pada tin kat rnak '
tingkat rnikro (perusahaan). Yang dimak ~ k t ro, (nasional) maupun pada Teori Akuntansi Sebagai Sains
adalah akuntansi dalarn arti luas it s~ a, un ansi ?alarn perekayasaan ini
angan umum yang rnelibatkan kebiiakse agar suatu ststem pelaporan keu- Untuk memahami pengertian teori akuntansi, perlu dibahas dahulu pengertian
rnekanisma, pihak yang terlibat da; tan dumu~ akuntansi (tentang struktur, teori. Banyak buku akuntansi yang judulnya rnemuat kata teori ahuntansi men-
negara tertentu. Pelaporan keua~gan a~~:h a~tpek~por;n) dalam suatu wilayah definisi teori akuntansi sesuai dengan tujuan pembahasan dalam buku tersebut.
mana informasi keuangan untuk semua it r~ dur an pr?ses tentang bagai- Oleh karena itu, pengertian teori dalam buku yang satu dapat berbeda dengan
diakan dan dilaporkan dalam suatu um usa a .an pemermtahan hams dise- pengertian teori dalam buku yang lain. Pengertian teori akuntansi juga bervariasi
ekonornik." Sebagai teknologi S d.:egara untuk tujuan pengambilan keputusan bergantung pada pengertian teori dan sifat disiplin pengetahuan yang ditumpu.
Teori sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak operasional atau sesuatu
stru~~r rekayasa akuntansi y~n~ dlis;;~~n:~::b~::~:!r~.~~sd~n~a:~~~n~~~tuk bersifat abstrak atau sesuatu yang ideal sebagai lawan dari sesuatu yang nyata
am perekayasaan pelaporan keuangan akuntansi mem f . dan dikerjakan dalam dunia nyata. Makna teori diasosiasi dengan apa yang di-
tahuan dan sains dad berbagai disiplin ilmu. T . k a~ aatkan penge-
kekuatan pengarah dalam merekayasa ak t .. kUJuana ~ntansl akan menjadi harapkan atau apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan senyatanya dan
ak t k un ansi arena tujuan terse but akan di tidak bersifat praktis. Teori di sini diartikan tidak lebih dari peraturan, ketentuan,
ra~lk::. ~:d: t:;~!:,:~~a:~ ~:~':!u~anfaa~an dan k:fektifa~ produk yang di~ tata-tertib, tata-cara, atau pedoman ten tang bagaimana mengerjakan sesuatu
konstitusi yang disebut reran' pere ayasaan untansi adalah semacam yang ideal (bersifat normatif). Dengan pengertian ini, teori akuntansi sering diar-
dibahas lebih lanjut di bab la~~\~~:s~p~u~.tco~ePtual (ra.meworkJ yang akan tikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan hams di-
teknologi, akan mudahlah untuk m d film:. I a a unta?SI dlperlakukan sebagai anut dalam lingkungan tertentu. Karena itu, mempelajari teori akuntansi sering
en e mISIapa yang disebut teori akuntansi. disalahartikan sebagai mempelajari standar akuntansi (misalnya buku Standar
Akuntansi Keuangan) dan cara penerapannya. Teori aleqntansi mempunyai
Gambar 1.3 pengertian lebih dari sekadar standar akuntansi.
Struktur Aekayasa Akuntansi Untuk basis pembahasan dan pemahaman teori, diajukan pengertian teori
dari Cooper dan Schindler sebagai berikutr'"
flmu-Hmu Murnl
IImu-lImu Terapan NiJai dan Tata Sosial
a set of systematically interrelated concepts, definitions, and propositions that
Ekonornl Teori Manajernen are advanced to explain and predict phenomena or facts (hlm. 51).
Nilal-Nllal Soslal
8051010gi Matemalika Terapan Tujuan-Tujuan 80slal
Psikologi Teknologl Kornpuler
Matematika
Sistem Polillk Watts dan Zimmerman mengidentifikasi komponen yang membentuk teori
Ekonornl Terapan Sislern Hukum
Teknologi Komunikasi
untuk tujuan riset akuntansi sebagai berikut."
Lain-Lain
Teknofogf Pengukuran
.. Lain-Lain
Rekayasa
t
Akuntansl
..
A theory consists of two parts: the assumptions, including the definitions ofvari-
ables and the logic that relates them, and the set of substantive hypotheses. The
assumptions, definitions, and logic are used to organize, analyze, and under-
stand the empirical phenomena of interest, while hypotheses are the predictions
generated from the analysis. The development of a theory begins with the
researcher thinking of an explanation for some phenomena (hlm. 9).
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan
28Harus dibedakan antara pengertian ela ora k
keuangan (finGTIcial reports). Pelaporan ~eua: an n ;.ua~gan (financial reporting) dan laporan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena
penyediaan dan penyampaian informasi keuang gAm: Iput~ segala aspek yang berkaitan dengan atau fakta. Teori akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis (propo-
an
libat (misainya penyusun stan dar .badan pengaW - dSP: -aspe. terse but antara lain lembaga yang ter- sisi). Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan teoretis konsep-konsep (vari-
l' d' ' as srI pemermtah atau pasar d I "
tesi, an entitas pelapor) peraturan yan b I k mo a, orgamsasi pro- abel-variabel) yang diteorikan. Konsep adalah makna atau karakteristik yang
'. g er a u termasuk PABU d kani
Informasi. Laporan keuangan hanyalah salah t di ' an me amsma penyampaian
h sa u me rum dalam pen " f .
se arusnya harus dibedakan pula antara stateme (. t t d yampruan In ormasr. Bahkan
lebih lanjut dalam Suwardjono, Akuntansi Pen a:taSr ~~;ent) an Iaporan (report). Lihat penjelasan 3ODonald R. Cooper and Pamela S. Schindler, Business Research Methods (Boston; McGraw-Hili
(Yogyakarta: BPFE, 2002), hIm. 65-66. Buku inigmen . {ose~ ~enclpta(m Data, Pendekatan. Sistem. and Irwin, 2001).
29Sudibyo (1987), him. 13. gguna an istilah laporan atau statemen.
31Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman, Positive Accouting Theory (Englewood Cliffs: Prentice-
Hall, Inc, 1986).
Bab 1
Pengertian Teori Akuntansi 21.
"(fe!nJl:an
kejadian, objek, kondisi, atau perilaku. Suatu proposisi misalnya .
'~as akrual lebih bermanfaat daripada asas tunal." Dalam hal ini, ., .' n n masalah mengapa dalam suatu. kantor. ~u:n:
tetapi lebih berkepentmgan ~eb~ k bekerja di divisi pajak daripada di divisi
dan "asas tunai" merupakan konsep sedangkan "lebih bermanfaat tan publik seorang akuntan e I su a
merupakan hubungan teoretis konsep-konsep tersebut. Agar menjadi
yang kuat proposisi harus dimungkinkan untuk diuji seeara ilmiah dan pengauditan. . . ran tersebut sebagai sesuatu kesalahan yang sub-
Sterling mengkritik pergese '32 Bila akuntansi sebagai seperangkat
didukung oleh apa yang nyatanya diamati (data empiris). Sebagai sains, kegiatan bangan akuntansi, 1 .. ik
stantif dalam penge~ k t afi teori akuntansi positif lebih tertari un-
penjelajahan dan riset akuntansi lebih diarahkan untuk menguji secara ilmiah
teori-teori tersebut yang diajukan sebagai penjelasan fenomena akuntansi, alam,
pengetahuan dianalogi dengan f
o~'h' ka menggunakan alat merek Mutoh
' atau sosial. tuk menguji m~ngapa ~artogra ~:ri~ lun:~k mengembangkan cara-cara untuk
pada
dibanding Rotring dax: ~~ merupakan penyimpangan yang, sangat menye-
Dari pengertian di atas, tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi.
membuat peta yang balk. Hal ban an raktik akuntansi baru. Dengan
Menjelaskan berarti menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau
satkan dan dapat menghambat i-e~;emChri~ten:on mengemukakan bahwa teori
fakta seperti yang diamati. Teori permintaan (dalam ekonomika) misalnya men-
pergeseran objek bahasan se~er 1 1 U, k pengetahuan akuntansi tetapi lebih
jelaskan mengapa kalau harga naik, kuantitas barang yang diminta akan menu-
akuntansi positif bukan lagi arena fe an tau bahasan pokoknya adalahpe-
run. Memprediksi berarti memberi keyakinan bahwa kaIau asumsi-asumsi atau '1 iak tan karen a enomena a, . k
syarat-syarat yang diteorikan dipenuhi besar kemungkinan suatu fenomena atau merupakan SOS10 ogt un k t tahuan akuntarisi sebagai suatu e-
rilaku akuntan bukan lagi sep~rang :l::~: (entitas pengetahuan)." .
fakta (peristiwa) tertentu akan terjadi. Hipotesis bahwa kuantitas yang diminta
satuan pengetahuan tentang sistem ~ p dilakukan oleh pendukung teori akun-
turun kalau harga naik adalah prediksi yang diturunkan dari analisis, Keselu-
Pergeseran bahasan pokok terp sa 1 hi metoda ilmiah yang diartikan
ruhan analisis membentuk teori dalam bidang pengetahuan tertentu. ' , klan untuk memenu 1 .
tansi positif karen a eper u r. t l ience) Dengan kata lain, teori akuntan-
Bila pengertian di atas diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi (general ' iah d 1 '1 u alam Ina ura sew . .
theory of accounting) sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang ,metoda dmIa. . a am 1 m . t da ilmiah dalam ilmu alamo Dalam kaItann!,~
si sebagai sams mengem.ulasl me 0 k itik aliran teori akuntansi semacam In]
'menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Teori akuntansi
dengan hal ~ni, Wahyudi (19?9) rn:e~:~~am kenyataannya akuntansi mempu-
akan merupakan seperangkat hipotesis-hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai
(disebut mainstream accounting) k d d ilmu alam. Upaya pengembangan
hasil penelitian dengan menggunakan metoda ilmiah tertentu. Oleh karena itu,
nyai karakteristik yang sangat b~r?et' ~aken'i~ menghasilkan jawaban (berupa
teori akuntansi berisi keseIuruhan analisis dan komponen-komponennya (asumsi,
dafinisi, dan hipotesis) yang menjadi sumber aeuan untuk menjelaskan dan rnem- akuntansi dengan p~nd.ekat~ .m~ I) un:uk memecahkan masalah akuntansi."
teknik-teknik atau prmsip-prmsrp aru
prediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Dengan demikian, status
teori akuntansi .akan menjadi sains setara dengan pengertian teori dalam as-
Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis .
tronomi, ekonomika, fisika, biologi, dan sebagainya. Para teoris akuntansi (ac-
counting teorists) mengemulasi atau meniru metoda ilmiah (scienctifie method) . enalaran logis (logical reasoning) yang
Teori dapat pula diartikan s,ebagaI suatu.'p k n atau peraturan) dalam kehidupan
untuk mengembangkan teori akuntansi. Mereka berusaha untuk membawa dan
melandasi praktik (berupa tmdakanj, ke~Ja a ~benaran (justification) terhadap
mengartikan teori akuntansi menuju ke status teori seperti itu. Teori akuntansi
nyata, Teori berusaha untuk ~em er~ a::~k dapat dipertahankan atau diper-
sebagai sains seperti inilah yang disebut dengan teori akuntansi positif (positive
accounting theory). Pengertian seperti ini sesuai dengan pemasukan seperangkat praktik agar praktik mempunyai ~ek~a:~ logis berisi asumsi, dasar pikiran, kon-
pengetahuan akuntansi sebagai sains bukan sebagai teknologi. tanggungjelaskan kelayakan:nya. e~aitan dan yang membentuk suatu rerangka
Karena 'teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan di- sep, dan argumen y~g salmg ber an 10 is dapat dituangkan dalam ben~u~
hasilkan oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai (tidak un- pikir yang logis. :S:~I1 ~ro~es ~en?la.:inum ~semacam konstitusi) yang menjadi
dokumen yang berisi prmsip-prmstp . dak t .praktik (dalam bentuk un-
tuk mencapai tujuan sosial atau ekonomik tertentu), koheren, universal, dan t k menentukan tin .an a au .
dapat diuji/diverifikasi seeara empiris, Kebutuhan untuk menienuhi kriteria ini landasan umum un u ik dalam meneapai suatu tUJuan. .
dang-undang atau peraturan) yang t~r:ru . ak ntansi sering dimaksudkan sebag81
menjadikan arah teori akuntansi bergeser dari menghasilkan prinsip dan praktik
Bila diterapkan llntuk akuntan~J, eon ,~ n dan alasan tentang perlakuan
akuntansi baru yang Iebih baik menuju ke menguji validitas penjelasan suatu suatu penalaran logis yang membenkan penJe asa
fenomena atau fakta akuntansi. Demikian juga, bahan kajian akuntansi (the s,ub-
ject matter of accounting) bergeser dari akuntansi sebagai objek ke manusia di be- 32Robert R. Sterling, "Positive Accounting: An Assessment, " Ab aeu s <Vol.,26 No.2, 1990), hIm. 97-
Iakang akuntansi (akuntan, manajemen, investor, dan pelaku pasar modal).'
135. 33Charles C hrlstenson,
. "The Methodology of Positive Accounting," The Accormtr .ng R eu iew (Janu-
Sebagai eontoh, akuntansi tidak Iagi berkepentingan dengan masalah bagaimana
2
menemukan atau menciptakan perlakuan atau prinsip akuntansi yang lebih baik ary, 1983), hlm. 1-2 . . d Its Paradigm: A Critical Ana 1ySIS,
' "G a djah Mada
' "Imam Wahyudi "Mainstream Accountmg an 12'
InternatwnalJournat' of Business (September 1999), hlm. 99-1 .
22
8ab 1 Pengertian Teori Akuntansi 23
Paton dan Littleton menge k k b h' . Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi meru-
menyediakan gagasan-gagasan m:~d a an a wa tUJua~ teori akuntansi adalah pakan penalaran logis (logical reasoning), gagasan-gagasan mendasar (fundamen-
atau fundasidalam proses perekaya asar ~ndamental ideas) yang menjadi basis tal ideas), .atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan konsisten (interelated and
terse but .ber~pa seperangkat doktri~~::e afP;ran .keuangan. Ha~il perekayasaan internally consistent ideas) yang semuanya dapat disebut sebagai penalaran logis
terkoordmasi, dan konsisten yan me: 0 o~trtn)y~ng berkaitan secara logis, saja. Karena akuntansi diperlakukan sebagai teknologi, proses penalaran logis
penurunan stan dar akuntansi p g . puny~l fungsi sebagai landasan untuk tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini .
Paton dan Littleton sebagai be~ik:~~~rban teori akuntansi seperti itu dinyatakan dapat berupa seperangkat prinsip umum (a set of broad principles), seperangkat
doktrin (a body of doctrine), atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang ter-
We haue attempted to weaue together th Ii d . padu (a structure or scheme of interrelated ideas).38 Prinsip umum, doktrin, atau
than to state standards as such Th ~ un .amentai ideas of accounting rather
rerangka tersebut berfungsi untuk:
within which a subsequent state' t e intention has been to build a framework
erected. Accounting theo is he~een of c~rporate accounting standards could be
sistent body of doctrine ~i h . c~ncewed to be a coherent, coordinated, con- acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan (a frame of ret-
dards if desired (hlm, ix), c may e compactly expressed in the form of stan- erence by which accounting practice can be evaluated)
pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru (a guide
the development of new practices and procedures)
Bila akuntansi dipandang seba . t k lozi .
sebagai penjelasan atau perniki gal tekno OgI, teori akuntansi dapat dipandang basis penurunan standar akuntansi (expressed in the form of standards)
. ran un u menentuka db' titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan (to test and
ter b aik untuk memperlakukan ( d fi . . napa an agazmana cara
. men e mISI mengukur: m akui d .. improve present practices)
k an ) suatu objek akuntansi Pen' 1 '..' eng UI, an menyaji-
kan karena terdapat bany'rur c~~:san atau pe~lkira? seperti itu sangat diperlu- pedornan pemecahan masalah potensial (a guide to the solution to those
praktis untuk mencapai tuiuan ak yang .terse~Ia baik secara teoretis maupun new pr..oblems)
dalam suatu dokumen yanJg b . .ukntansl. HasIl pemikiran terse but dituangkan
. eriSI onsep-konsep t . Secara ringkas dapat dikatakan bah~a teori akuntansi merupakan penalaran
yang saling berkaitan secara 10' D' . a au gagasan-gagasan (ideas)
semacam itu sebagai berikutr" gis, em menjelaskan secara rinei pengertian teori logis. Proses penalaran legis untuk akuntansi diwujudkan dalam bentuk pereka-
yasaan pelaporan keuangan. Perekayasaan akuntansi (pelaporan keuangan)
Accounting is a technoiogy that h d I . menghasilkan suatu rerangka konseptual. Fungsi rerangka konseptual adalah un-
with any technology in the as f ~ue oped uery recently. Wzth accounting, as tuk mengevaluasi atau membenarkan (menjustifikasi) dan untuk mempengaruhi
0
good deal of uncertainty as f:~~esb t euelopm ent,. there has been of necessity a atau mengembangkan praktik akuntansi. Secara diagramatis,' pengertian teori
e es way to d0 thmgs, and indeed what are the
akuntansi sebagai penalaran logis dan hubungannya dengan praktik akuntansi
MEldon S. Hendriksen. Accountin gTheo . .
a&w. A. Paton and A C L'ttl t A ry (Homewood, ni. RIchard D. Irwin Inc. 1982) hIm 1 dapat dilukiskan dalam Gambar 1.4 berikut.
1 eon, n Introdu ti t C ' ".
AAA Monograph No.3, 1970). c IOn 0 orporate Accounting Standards {New York:
31Raymond C. Dein, "The Futu D I 38Struktur seperti itu sekarang dikenal dengan nama rerangka konseptual (conceptual frame-
(July, 1958). re eve opment of Accounting Theory," The Accounting Reuieur work) yang salah satu modelnya telah dikembangkan di Amerika oleh Financial Accounting Standards
Board (FASH) dan diterbitkan dalam bentuk Statement of Financial Accounting Concepts.
24 25
Bab 1 Pengertlan Teori Akuntansl
Gambar 1.4 diambil oleh para praktisi masih dalam batas-batas penalaran yang mengarah ke
Hubungan PenaJaran Logisdan Praktik Akuntansi
tujuan dan tidak bersifat subjektif.
Meskipun metodanya sama, penalaran logis di sini harus dibedakan dangan
Penalaran logis penalaran atau penjelasan ilmiah sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Teori
melalui proses akuntansi sebagai sains juga memerlukan penalaran logis tetapi penalaran ilmiah
perekayasaan tersebut bersifat universal dan objektif dan tidak dipengaruhi oleh tujuan-tujuan
dan kebijakan (policy) khusus yang berlaku dalam suatu lingkungan. Penalaran
diluangkan dalam bentuk logis dalam akuntansijustru acapkali digunakan untuk membenarkan suatu prak-
tik atau perlakuan tertentu dengan maksud untuk "memaksakan" praktik atau
Rerangka Konseptual perlakuan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Penalaran semacam
(a set of broad principles.
a body of doctrine, atau
ini tentu saja tidak dapat lepas dari pengaruh kebijakaan politis, ekonomik, mau-
a structure of interrelated pun sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Itulah sebabnya penalaran dalam
Ideas) akuntansi lebih tepat untuk disebut sebagaijusti{ication daripada explanation.
Praktik yang sedang berjalan belum tentu merupakan pilihan yang terbaik
ditinjau dari segi konseptual. Penalaran logis dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan praktik baru kalau memang tujuan tertentu hanya dapat
dicapai dengan menciptakan praktik yang baru. Praktik yang baru dapat
dikembangkan dengan penerbitan standar baru oleh badan yang berwenang.
Dengan standar baru tersebut, diharapkan praktik di rnasa mendatang akan men-
jadi terarah dan konsisten menuju ke pencapaian tujuan pelaporan kcuangan yang
diharapkan. Penalaran seperti inilah yang paling sering dibahas dalam literatur
berjalan masadatang
teori akuntansi dan proses pemikiran semacam ini dikenal dengan istilah pena-
laran deduktif. Dalam psnalaran ini, tujuan merupakan komponen yang paling
Dalam gambar tersebut pengerti luasi penting untuk ditentukan karena tujuan yang berbeda akan menghasilkan struk-
bahwa penalaran logis dapat'digunaka~nu:~:eua uasL.~an membenarkan adalah tur yang berbeda pula. Kalau penalaran ini dapat disebut sebagai teori umum
yang terjadi seperti yang sekarang b . I d memberi jawaban mengapa praktik akuntansi maka penalaran semacam ini akan membentuk apa yang sering disebut
evaluasi berarti membandingkan ae:;:. ~n an ~engapa bukan yang lain. Meng- dengan teori akuntansi normatif.
selayaknya kalau ditinjau dari tujua: a: .pr~kt~~ ya~g sedang berjalan sudah
an dan menentukan apakah d It y g .IFgIn icapai dalam pelaporan keuang-
penalaran logis dapat diguna:a~ a :r~atI y.~n.glebih baik. Dengan kata lain, Perspektif Teori Akuntansi
berjalan telah mendukung ata u~ u . mem at apakah praktik yang sekarang Pembahasan sebelum ini membedakan pengertian teori atas dasar taksonomi
canangkan dalam rerangka k~nme~Ja71~ tercapainya tujuan pelaporan yang di- akuntansi sebagai sains atau teknologi. Bila akuntansi diperlakukan sebagai sains,
se
dengan tujuan yang ingin dicapai : u: : t alaubPraktik te:-tentu ternyata sesuai teori akuntansi akan merupakan penjelasan ilmiah. Bila akuntansi diperlakukan
dar oleh badan penyusun sta d ' ra t Ik erse ut dapat dikuatkan menjadi stan- sebagai teknologi, teori akuntansi diartikan sebagai penalaran legis, Manapun
n ar.
Mempengaruhi dan mengemb
akuntansi dalarn praktik yang j
resmi (misalnya masalah pen
a~t
k~~:n
k b .
an erarti bahw.a kalau ada suatu masalah
~annya beI.~m diatur dalam suatu standar
perlakuan yang dianut, teori akuntansi akan berisi pernyatan-pernyataan yang
berupa baik penjelasan ataupun pembenaran (justifikasi) tentang suatu fenomena
atau perlakuan akuntansi. Contoh fenomena atau porlakuan akuntansi antara
dilakukan oleh akuntan prak: d an penyajian) maka pemecahannya dapat lain adalah adanya bermacam metoda akuntansi, penggunaan sistem berpasangan
atas sehingga praktik-praktik yan en:ea~u~~nggu~ak~n penalaran Iogis seperti di (debit-kredit), keharusan menyusun statemen aliran kas, pernyataan bahwa akun-
taat asas (consistent). Walaupun r~tisi ak1an terjadi akan m~njadi berdasar dan tansi kos sekarang lebih relevan dari akuntansi kos historis, dan adanya reaksi
menggunakan pertimbanganny p d I . untansi mempunyai keleluasaan untuk pasar modal terhadap penerbitan informasi laba. Selain perspektif (aspek) tak-
penalaran logis dan rerangka ~o a a~ 7e;ecahkan masalah .dalam praktik, sonomi yang membagi teori akuntansi menjadi penjelasan ilmiah dan justifikasi,
praktisi (exercises of judgment) d nsep ua ap~t mempengaruhi pertimbangan teori akuntansi juga sering dikelompokkan atas dasar perspektif lain menurut tu-
keleluasaan memilih (bounds Ii e~~n memberikan landasan berpikir dan batas
or JU gment). Dengan demikian, keputusan yang juan atau penekanan pembahasan.
26 27
8ab 1 Pengertlan Teori Akuntansi
Aspek Sasaran Teori (LIFO). Teori akuntansi positif mengajukan proposisi atau hipotesis bahwa peru-
Aspek sasaran (goal) teori akuntansi t lah d' , . sahaan pemanufakturan cenderung memilih MPKP sedangkan perusahaan perda-
belum ini. Aspek sasaran ini mendasar~ blsldnggungd~lam beberapa uraian se- gangan cenderung memilih MTKP. Teori akuntansi positif berusaha menentukan
' , , pem e aan teori akuntan ' . di ,
ak un t ansi positif dan normatif Klasifik ", b Sl menja I teori apakah hipotesis tersebut benar atau salah (true or false) dengan menggunakan
' d ' ,1 asi im se enarnya me k k
1ogis arr pendefinisian akuntansi seb ' . rupa an onsekuensi metoda ilmiah (science) atas dasar pengamatan data yang nyatanya terjadi (objec-
akan menghasilkan teori akuntansi POa~:,lf s;ms atau teknologi. Pandangan sains tive). Bila hipotesis terbukti, penjelasan diwujudkan dalam bentuk pernyataan
hasilkan teori akuntansi normatif. Kl ~Ifikl ~?~an~angan teknologi akan meng- misalnya bahwa perusahaan yang memilih MPKP adalah (is) perusahaan pemanu-
b d' ' aSI I aSI mi terjadi karena
e a yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh t ' ak ,sasaran yang ber- fakturan, Karena tujuan teori positif adalah untuk mendeskripsi (bersifat descrip-
Pe . I ., ,, eOrl untansi, tive), teori akuntansi tidak berkepentingan untuk menilai (membuat
UJeasan positif'berisi pernyataan tentan ' ,.
perbuatan) seperti apa adanya sesuai d g~seksuatu(kejadian, tindakan, atau pertimbangan nilai) apakah metoda MPKP lebih baik atau lebih bermanfaat dari-
da ar engan ra ta atau apa ya teri di
S pengamatan empiris. Penjelasan positif 1
di hk ng erja 1 atas pada metoda MTKP.
~p~ah sesuatu pernyataan itu benar atau llaltart an untuk memberi jawaban Di lain pihak, sasaran teori akuntansi normatif adaIah menghasilkan penje-
ilmiah, Penjelasan normatif berisi per t sa d (i rue or false) atas dasar kriteria lasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansitertentu lebih baik atau lebih
kah sesuatu itu book atau buruk (goodny\a~n an penalaran untuk menilai apa- efektif (good or bad) daripada perlakuan akuntansi alternatif karena tujuan akun-
vant or irrelevant) dalam kaitann dr a ) aktau.~elevan atau takrelevan (rele- tansi tertentu harus dicapai, MisaInya, teori akuntansi normatif berusaha untuk
ya . engan ebijakan ek ik
t ert entu, Penjelasan normatif diar hk k m onorm atau sosial menjawab apakah akuntansi kos historis (historical cost accounting) lebih baik
k biiak a an untu menduku t daripada akuntansi kos sekarang (current cost accounting) untuk mencapai tujuan
e IJ an politik sehingga bersifat pembuat k bii n~ a au menghasilkan
Dengan pemikiran di atas Blau 19~~ e IJa~an (policy making), akuntansi. Untuk menjawab masalah ini, teori akuntansi normatif mendasarkan
berkepentingan dengan masalah fakt g / I) ~enJelaSkan bahwa teori positif penjelasan atau teorinya atas dasar tujuan yang telah disepakati untuk dicapai.
berkepentingan dengan masalah : r~a t, 7
0 fact} sedangkan teori normatif Tujuan tersebut jelas memuat nilai-nilai (values) yang harus dipertahankan. Pe-
memisahkan kedua teori tersebut d~~a~n ~at mk of value~}. Selanjutnya, Blaug nentuan kesesuaian dengan tujuan akan merupakan proses subjektif (subjective)
dalam gambar berikut ini. 39 g a a- ata kunci pembeda yang dimuat yang melibatkan kemampuan menimbang (art) antara manfaat dan risiko atau ke-
untungan dan kerugian. Hasil akhir teori akuntansi normatif adalah suatu per-
nyataan atau proposal yang menganjurkan tindakan tertentu (prescriptive).
Gambar 1,5 Dalam contoh ini, misalnya, teori akuntansi akan menghasilkan pernyataan yang
Aspek Sasaran Teori berbunyi bahwa aset tetap harus (ought atau should) dinilai dan dicantumkan
Unsur pembeda Masalah fakta
dalam neraca atas dasar kos historis. Teori akuntansi positif sering diklasifikasi
Masalah nllal
sebagai teori formal dan teori normatif sebagai teori non-formal."
Sasaran pemaparan positive
Benluk pernyalaan
normative Jadi, perbedaan teori akuntansi positif dan normatiftimbul akibat perbedaan
Is ought/should
Bahan pertimbangan facts
sasaran teori dan bidang masalah (realm) yang menjadi perhatian masing-masing
values
Oasar penylmpulan objective/empirical
teori, Bila dikaitkan dengan dikotomi sains-teknologi, teori akuntansi positif lebih
subjective/reasoning
Nada pernyataan descriptive preSCriptive erat kaitannya dengan akuntansi sebagai sains sedangkan teori akuntansi norma-
Meloda pengujlan vallditas science tif lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi. Gambar 1.6 di hala-
art
Kriterla penerimaan teorl truelfalse good/bad man berikut ini mendaftar contoh-contoh pertanyaan yang .membentuk bidang
masalah untuk membedakan kedua teori tersebut,
)Ltas ~asar perbedaan as ek di . 40Pertimbangan nilai adalah pertimbangan yang memasukkan muatan nilai moral, etika, ideologi,
~enghasilkan penjelasan tent~n atas, sasaran teori ,ak~ntansi positif adalah
keyakinan, dan budaya yang melingkupi untuk mencapai t\ijuan politik, soaial, atau ekonomik tertentu
dilandasi oleh pertimbangan ~t~alang ~yatanya terjadi secara objektif tanpa
dalam lingkup wilayah atau negara tertentu,
positif berusaha untuk menjel ~ ar f:v~lue-.Judgment}, 40 Misalnya, teori akuntasi 41Lihat pembahasan lebih lanjut, dalam Zaki Baridwan, "Teori Airuntansi: Perkembangan dan
memilih metoda MPKP (FIFO~s an a ta (facts) bahwa sekelompok perusahaan Implikasinya Terhadap Praktik Akuntansi," Jurnal Akuntcmsi dan Manajemen STIE-YKPN (Maret,
sementara kelompok yang lain memilih MTKP 1991), him. 1-10. Lihat juga Ahmed Riahi Belkaoui, Accounting Theory (Forth Worth: The Dryden
39Mark Blaug, The Methodology of Econom . Press, 1993) yang membagi teori akuntansi atas dasar pendekatan penyusunannya menjadi teori akun-
University Press, 1992), him. 112.114. Kata.kat~~ or How Economists Explain (Cambridge: Cambridge tansi nonteoretis dan teoretis, M. R. Mathews dan M, H. B, Perera, Accounting Theory & Development
oleh Blaug. Kolom pertama adalah tambah d .alam kolom keduadan ketiga adalah yang diberikan (Melbourne: Nelson, 1996) mengklasifikasi teori akuntansi atas dasar pendekotan penyusunan dan
antara kedua kubu teori ini disebut sebagai agu\ ~~l PHenulis.Dalam buku Blaug, pernbagian yang tegas verifikasinya me~adi teori analitik (a priori) dan sintetik (a posteriori). Teod akuntansi normatiC
o In urne (Hu.me's gu.illotine).
diberi ciri sebagai analitik sedangkan teori akuntansi positif sebagai sintetik,
28
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi
29
Gambar 16
Contoh Pertanyaan Posiiif dan Normatif
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang
tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika itu
Bldang masalah teori posltlf
Bldang masalah teorl normatif sendiri merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang mernbahas fonetik, gramatika,
1. Mengapa perseroan tsrbatas sebagai benluk morfologi, dan makna kata atau ungkapan. Logika membahas masalah yang ber-
perusahaan letap bertahan sampal saat Ini?
1. Konsep entllas mana yang harus dlgunakan? kaitan dengan validitas penalaran dan penyimpulan. Ketiga bidang kajian ini
2. Apakah I~ba akunlansi mengandung infor-
2. Apakah rugl selislh kurs dikapilallsasl alau menjadi teori yang melandasi terciptanya komunikasi yang efektif. Sebagai teori
dlblayakan?
masl sehlngga dltanggapJ oleh pasar modal umum dalam penyimbolan informasi, semiotika membahas tiga pertanyaan pokok
pad a saal dlumumkan? 3. Apakah kriterla untuk mengakul pendapalan? yang berkaitan dengan simbol informasi. Ketiga pertanyaan tersebut adalah:
4 K .
3. Men~~pa perusahaan besar cenderung . apan suatu sewaguna harus dikapilalisasi?
memlhh meloda akuntansl yang menurunkan 1. Apakah simbol tersebut logis (masuk akal)?
laba? . 5. Alas dasar apa sedlaan barang harus dlniJai
dan dlcanlumkan dalam neraca? 2. Apa mahna yang dikandung oleh simbol? ,
4. Faktor apa sayayang mendorong porusa- 3. Apakah ungkapan tersebut mempunyai efek (pengaruh) terhadap penerima?
ha.an mengungkapkan Informasllambahan
6. ;~~~a~.eleman apa saja yang harus dilapor-
a am seperangkat staternsn kauangan
(disclosures) secara suka rela?
yanglengkap?
Pokok masalah di atas membentuk tiga tataran (level) semiotika yaitu sintak-
5..Dalam kondlsi apa manajemen laba (earnin s
management) terjadl dalam perusahaan? . g
7. Bagalmana perubahan harga dlperhltungkan tika, semantika, dan pragmatika, Sintaktika menelaah logika dan kaidah bahasa
dan dlsajJkan dalam slalemen keuangan? yaitu hubungan logis di antara tanda-tanda atau simbol-simbol bahasa. Semantika
6. Adakah hubungan antara raslo keuangan
dengan harga saham? .
8. Apakah pengertian laba untuk tujuan pela- menelaah hubungan antara tanda atau simbol dan dunia kenyataan (fakta) yang
poran keuangan?
disimbolkannya. Pragmatika membahas dan menguji apakah komunikasi efektif
7. Apakah Info~masi ahran kas mempunyal
kandungan informasl (bermanfaal)?
9. Pengungkapan apa saja yang harus dlmual dengan mempelajari ada tidaknya perubahan perilaku penerima. Moeliono (1989)
dalam penJelasan atau catatan alas slatemen memberi ciri tiap tataran semiotikadalam teori komunikasi dalam Gamber 1.7
8. Faktor apa saja yang menentukan perusa- keuangan?
haan mlnyak dan gas buml memilih meloda berikut.42
10. Bagalmana pengaruh perubahan akuntansf
kos penuh (full cost) untuk mempartanq.
sebalknya disaJikan dalam statemen keu-
gungJelaskan kos eksplorasJ? angan? Gambar 1_7
9. Mengapa para auditor menggunakan islilah
11. Tepalkah IstiJah beban unluk expense dan Tataran Semiotika dalam Teori Komunikasi
beban untuk expense dalam laporan keu-
biaya atau Marga pokok unluk cosn
angan audilannya. sasaren bahasan Penekanankomunlkasl KandungBnpesan
Tataran
12. DapatkaM bunga ulang pendanaan pemba-
10. ~pakah dampak reformasl pajak lerhadap ngunan gedung dikapilalisasi?
Sintaktlka Aspak formal tanda Operasional, penandaan Informasl slntaktik
tlngkat Investasl dalam asst tetap produktlf?
bahasa (kosa kata, tata
bahasa)
Aku~tansi berkepentingan den an en' . Pragmatika Keefektifan tanda bahasa Fun'gsional, pemengaruhan Informasl pragmatik
b~g~l sarana komunikasi bisnis ~ehi: yediaan d~n penyampaian informasi se- (efek komunlkatif)
bisnis (the language of business) B h gga akuntanst dapat disebut sebagai bahasa
nikasi. Pesan atau makna yang ~daad~~::~UPak~~ bagian penting dalam kornu-
ungkapan bahasa yang tepat ak pengmm dlslmbolkan dalam bentuk Akuntansi keuangan yang dikenal luas sekarang ini dikembangkan atau
y~?g dimaksudkan. Apa yang ~!;~a:du na tersebu~ ditafsirkan sama persis seperti direkayasa atas dasar premis bahwa investor dan kreditor adalah pihak yang ditu-
d] ~nformasi bagi penerima (pembaca). ~fe~aIam sl~bo~ baha~a i~ulah yang menja- ju informasi. Efek komunikasi yang ingin dicapai adalah agar pihak yang dituju
patan gagasan atau informasi dar' " komu~l~a~fmenJadl sasaran penyam- tersebut bersedia menanamkan dana ke kegiatan ekonomik yang dibutuhkan
I
(pemakai informasi). Tanda atau ~i~r~l~ (penyedla mformasi) kepada penerima masyarakat melalui perusahaan. Karena perilaku investor dan kreditor menjadi
dan tata bahasa membentuk k ahasa (gambar-gambar dan kata-kata) sasaran pemengaruhan, pesan (message) yang ingin disampaikan mengenai peru-
Da 1am I'1mu bahasa sistem koung apan bahasa y . d'
'k' ang menJa I media komunikasi sahaan adalah misalnya likuiditas, solvensi. dan profitabilitas. Dianggap pesan
d' l' .d ' mum as] dan efek komu 'k t'f ( .
Ipe aJan aIam tiga bidang kajia 't .. m a I teori komunikasi)
n yaI u semlOtlka, linguistika , dan Iooik
b' a.
42Moeliono (1989), hIm. 204.
";Bab 1 " 31
Pengertian Teori Akuntansi
tersebut merupakan masukan d I
tor. Pesan tersebut disampaikanamaml e.ngam.biIan keputusan investor dan kredi
PJ
ial . e a UI medium t t .- makna-makna penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak
an OgI tataran semiotika di atas m d I . s a emen keuangan. Atas dasar
bagai bahasanya dapat dilukiska; d f
e Gkomumkasi bisnis dengan akuntansi se-
a am ambar 1.8 di bawah ini. "
membahas pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau
karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah
(pengukuran) elemen sebagai salah satu atribut.
. " Gambar 1.8 Pendefinisian merupakan langkah penting dalam teori semantik karena ke-
Akuntansl Sebagai Bahasa Bisnis dalam Teari Kamunikasi salahan pemaknaan mempunyai implikasi penting dalam pengoperasian akuntan-
si. Misalnya, dalam pendefinisian aset, penguasaan (control) bukannya pemilikan
Fen?mena atau dunia nyala/ (ownership) yang dijadikan kriteria karena kalau pemilikan menjadi kriteria aset
realllas (real world)
Membeli/menjual akan banyak objek yang tidak masuk sebagai aset. Pendefinisian dan pemaknaan
\ saham/obligasi laba bersih (net income) juga menjadi perhatian penting teori ini karena akuntansi
\
, Semantrk: , berusaha untuk melekatkan makna laba akuntansi agar mendekati konsep laba
\ Bagaimana Pragmallk: , --.:.___
, menyimbolkan? Bagaimana '
ekonomik. Demikian juga, teori ini menjelaskan bahwa laba (earnings) atas dasar
, berpengaruh? , , asas akrual merupakan indikator kemampuan mendatangkan kas di masa datang.
\\ Stateman Keuangan '
' Laba bukan sekadar kenaikan kas dalam suatu perioda.
, sebagai medium komunikasl Seeara konseptual, informasi akuntansi dalam laporan terefleksi dalam tiga
~ ,, , unsur yaitu elernen (objek) yang menyimbolkan kegiatan, jurnlah rupiah se-
Aset bagai pengukur (size), dan hubungan (relationship) antarelemen. Objek, peng-
ukur, dan hubungan itulah yang membentuk makna yang akhirnya menjadi
Kewajlban + Ekuitas informasi. Dengan kat a lairi, hubungan antara elemen merupakan informasi se-
mantik. Informasi semantik dalam pelaporan keuangan antara lain adalahlikuidi-
Dunia abstrak t(abslracl world)
Perekayasa Yang DiluJu oleh
tas, solvensi, profitabilitas, dan efisiensi. Jadi, teori akuntansi semantik
I
Akuntansi Sfnlaldlk/Struldul1Il' Informasi; berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk
Bagaimana diukur dan diS~jikan? Investor dan Kreditor menghasilkan informasi semantik yang bermakna bagi pemakai laporan. Agar ko-
munikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi semantik (makna suatu objek)
Pemahaman teori akuntansi da at . tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik (struktur akuntansi).
akuntansi atas dasar tataran semiotik~ di d~eapab dengan mengidentifikasi teori
perekayasa akuntansi berteori pada t' I a as. am~ar 1.8 menunjukkan bahwa Teori Akuntansi Sintaktik "
pragmatik dalam rangka menghasiJka~~a tataran yaitu semantik, sintaktik, dan
negara tertentu. Dengan demikian te ~: strukt~r pelaporan keuangan daIam Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas
sasaran bahasan dan pemahanian 'me~~l . unt~nsl dapat dibedakan atas dasar masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah
dan pragmatik. Uraian berikut memb ~adlkteon akuntansi semantik, sintaktik disimbolkan seeara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan
tansi ini. a as arakteristik tiap bidang teori akun dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol tersebut (misalnya aset, utang,
pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan seeara logis sehingga sehingga inform a-
si semantik dapat dikandung dalam statemen keuangan. Cakupan teori akuntansi
Teori Akuntansi Semantik
sintaktik lebih luas dari sekadar menentukan hubungan struktural antarelemen
Teo:~ akuntansi semantik menekankan " statemen keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antara unsur-unsur
duma nyata atau realitas (ke ' t pembahasan pada masalah penyimboJan yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi
akuntansi (elemen statemen :a an perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas pelapor (pelaporan), pemakai infor-
kegiatan fisis perusahaan tanp:u~ngan) sehingga orang dapat membayangkan masi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan (prinsip akuntansi
tersebut. Teori ini berusaha unt karus ~eeara Jangsung menyaksikan kegiatan berterima umum at au generally accepted accounting principles), Dengan kata lain,
keuangan benar-benar mereprese~t ~enJawab apakah elemen-elemen statemen dari segi sintaktik, teori akuntansi berusaha untuk memberi penjelasan dan pe-
"meyakinkan bahwa makna yang t a:1
a~a yang memang dimaksudkan dan untuk nalaran ten tang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan,
lahartikan oleh pemakai. Teo" . ~r an ung dalam simbol pelaporan tidak disa- dan bagaimana melaporkannya. Struktur pelaporan keuangan dalam suatu nega-
rI Inl erusaha untuk menemukan dan m"e k ra akan bergantung pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sintaktik antara
" rumus an
lain sebagai berikut:
32 33
pengertlan Teori Akunlansi
Bab 1
~-!-J
perubnhan parllaku
Ilstilah kebenaran dalam pembahasan di sini tidak dimaksudkan dalam pengertian kebenaran
mutlak (absolute truth) tetapi lebih'dalam pengertian kebenaran ilmiah yang dibatasi oleh kemampuan
penalaran man usia. Kebenaran rnutlak adalah milik Tuhan. Oleh karena itu. walaupun digunakan isti
lab kebenaran, kebenaran di sini barus lebih diartikan sebagai validitas. Lihat catatan kaki 16 d~Bab 1.
2Raymond S. Nickerson, Reflections Oil Reasoning (Hillsdale. NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Publisher. 1986). Pembahasan di bab ini banyak didasarkan stas buku tersebut.