Oleh:
1. Dian Anggraini (1313022016)
2. Riky Ardiyansyah (1313022060)
3. Sundari (1313022072)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, hidayah serta karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang diberikan yang berjudul Validitas dan Reliabilitas
Instrumen.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat pada kita semua.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
ii
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar .1
B. Indikator ....1
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Dasar
Pengertian verifikasi, jenis-jenis verifikasi, teknik menghitung reliabilitas
dan penetapan instrumen sebagai alat ukur yang valid dan reliabel.
B. Indikator
Adapun indikator dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menyebutkan uji yang dilakukan untuk instrumen.
2. Menjelaskan pengertian validitas dan reliabilitas instrumen.
3. Menjelaskan jenis-jenis validitas dan reliabilitas instrumen.
4. Menganalisis teknik menghitung validitas dan reliabilitas.
5. Menganalisis penetapan instrumen yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Validitas empiris
Istilah validitas empiris memuat kata empiris yang artinya
pengalaman. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas
empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris terbagi
menjadi dua yaitu validitas ada sekarang dan validitas prediktif/prediksi.
a. Validitas ada sekarang
Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan
pengalaman.
4
b. Validitas prediksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas
ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang
dengan pengertian :
x=X
y=Y
= skor rata-rata dari X
= skor rata-rata dari Y
5
( )( )
=
{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }
Contoh:
a. Dari ada tidaknya kolerasi: ada korelasi karena angkanya besar yaitu
langsung dibelakang koma tanpa ada nol.
b. Dari arah kolerasinya: arahnya negatif karena di depannya terdapat
tanda (-).
6
2. Validitas internal
Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-
bagian instrumen dengan keseluruhan instrumen. Dengan kata lain sebuah
instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian
instrumen mendukung misi instrumen secara keseluruhan, yaitu
mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
Adapun yang dimaksud dengan bagian instrumen dapat berupa butir-
butir pertanyaan dari angket atau butir-butir soal tes, tetapi dapat pula
kumpulan dari butir-butir tersebut yang mencerminkan suatu faktor.
Sehubungan dengan ini maka dikenal dengan adanya validitas butir dan
validitas faktor.
a. Sebuah instrumen memiliki validitas yang tinggi apabila butir-butir
yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi
instrumen.
7
Butir benar :
Butir salah :
a. Ya
b. Tidak
Contoh:
Guru akan mengevaluasi penguasaan siswa untuk tiga pokok
bahasan yaitu: bunyi, cahaya, dan listrik. Untuk keperluan ini guru
membuat 30 butir soal untuk bunyi 8 butir, untuk cahaya 12 butir dan
untuk listrik 10 butir.
Apabila guru ingin mengetahui validitas faktor maka ada 3 faktor
dalam soal ini. Butir-butir soal dikatakan valid dalam faktor apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap soal secara keseluruhan.
Apabila jumlah skor untuk butir-butir tersebut menunjukkan adanya
kesejajaran dengan skor total.
Cara mengetahui kesejajaran tersebut digunakan juga rumus kolerasi
product moment.
9
pada kelompok subjek yang sama. Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas
hasil ukur erat kaitannya dengan eror dalam pengambilan sampel yang
mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang
pada kelompok inividu yang berbeda.
a. Reliabilitas Eksternal
1. Teknik paralel
Peneliti mau tidak mau harus menyusun dua stel instrumen. Kedua
instrumen tersebut sama-sama diujicobakan kepada sekelompok
responden saja (responden mengerjakan dua kali) kemudian hasil dari
dua kali tes uji coba tersebut dikorelasikan dengan teknik korelasi
product moment atau korelasi person. Dari data dua kali uji coba dari
dua instrumen, yang satu dipandang sebagai nilai X dan yang satu nilai
Y. Tinggi rendahnya indeks korelasi inilah yang menunjukkan tinggi
rendahnya instrumen. Oleh karena dalam menggunakan teknik ini
11
peneliti mempunyai dua instrumen dan melakukan dua tes maka disebut
teknik doubel tes/double trial.
2. Teknik Ulang
b. Reliabilitas internal
Apabila peneliti ingin membelah butir-butir instrumen atas belahan awal dan akhir, maka yang dimaksud dengan belahan
pertama adalah skor butir nomor 1 sampai dengan nomor ke n, dan belahan kedua adalah skor butir-butir separuh nomor-
nomor terakhir. Setelah skor belahan pertama dikorelasikan dengan skor belahan kedua lalu dihitung reliabilitas instrumen
dengan rumus Spearman-Brown.
10 29664 47
=
(10 446 642 ) (10 269472 )
29603008
=
(4460 4096) (2690 2209)
48
= 364 481
48
= 175084
48
= 418,83 = 0,1147
2
r11 = 1+
2 (0,1147)
= 1+(0,1147)
0,2294
= 0,8853
= -0,2591
Reliabilitas angket dengan rumus belahan dua ganjil-genap adalah -
0,2591. Angket ini tidak reliabel.
15
10 31159 52 0,2526
= = 1,1263
2 2
(10 381 59 ) (10 304 52 )
31103068
= = 0,2358
(3810 3481) (3040 2704)
42
= 329 336
42
= 110544
42
= 332,48 = 0,1263
Dengan keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
V1 = varians belahan pertama (varians skor butir-butir ganjil)
V2 = varians belahan kedua (varians skor butir-butir genap)
Vt = varians skor total
Untuk semua varians rumusnya adalah:
()
2
V=
Kadang-kadang V ditulis dengan S, karena varians adalah strandar
deviasi kuadrat.
Dengan menggunakan tabel analisis butir yang sudah disajikan untuk
perhitungan dengan rumus Spearman-Brown diketahui harga :
V1 = 3,6399
V2 = 4,8099
Vt = 7,4899
Maka data tersebut dimasukkan ke rumus :
3,6399 4,8099
11 = 2 (1 )
7,4899
1,1109
= 2 (1 - 7,4899
)
= 2 {1 (-0,1483)}
= 2 (1,1483)
= 2,2966
11 = 1
17
Dengan keterangan :
d 7
d2 63
49
6310 634,9
10
10
= 5,81
Dengan keterangan :
11 = reliabilitas instrumen
Vt varians total
Dengan keterangan :
11 = reliabilitas instrumen
Vt varians total
19
Dengan keterangan :
11 = reliabilitas instrumen
Vr varians responden
Vs varians sisa
PENUTUP
A. Kesimpulan
( )( )
=
{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }
B. Saran