Lain aqiqah, lain aqiqahan. Aqiqahan ialah mengundang tetangga untuk membacakan ayat Al- aibnya.
aibnya. Ketentuan aqiqah bagi anak-anak yang sudah balig atau bahkan dewasa, diterangkan
Quran, zikir, atau maulid Barzanji yang kemudian memotong sedikit rambut bayi oleh
sejumlah undangan secara bergantian saat mahallul qiyam. Yang punya hajat lalu meminta kiai
setempat mendoakan si anak kelak menjadi orang punya manfaat dan kegunaan bagi
masyarakat.
<>
Sedangkan aqiqah secara harfiah sebutan bagi rambut di kepala bayi. Bayi orang atau binatang,
sama saja. Kata ahli fiqih, aqiqah ialah hewan sembelihan yang dimasak gulai kemudian
disedekahkan kepada orang fakir dan miskin. Dimasak gulai dengan harapan akhlak si orok
kelak manis dan enak dipandang mata seperti masakan gulai.
Hukum aqiqah sunah muakkad. Tetapi menjadi wajib kalau dinazarkan sebelumnya. Untuk
bayi laki-laki, sempurna minimal dua ekor kambing. Sedangkan bayi perempuan, dipotongkan
seekor kambing. Tetapi pada prinsipnya, seekor kambing cukup untuk mengaqiqahkan bayi
laki-laki maupun perempuan. Sementara sempurnanya, seorang wali tidak dibatasi
menyembelih berapa ekor kambing, unta, sapi atau kerbau. Artinya, silakan menyembelih
berapa pun. Demikian kata Syekh Syarqowi dalam kitab Hasyiyatus Syarqowi ala Tuhfatit
Thullab bi Syarhit Tahrir.
Sejumlah ulama mengatakan, aqiqah berfaedah memberikan mandat kepada si anak untuk
memberikan syafaat kelak kepada orang tuanya. Di lain pendapat, aqiqah bertujuan agar fisik
dan akhlak si tumbuh dengan baik. Yang pasti, sedekah aqiqahan terlaksana.
Masa penyembelihan itu disunahkan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hari pertama
keluarnya si bayi masuk dalam hitungan. Kalau belum sempat di hari ketujuh karena beberapa
uzur, boleh dilakukan pada hari keempat belas, dua puluh satu, dan kelipatan tujuh berikutnya.
Saat menyembelih yang disunahkan saat fajar menyingsing, dianjurkan membaca doa berikut,
Wassalamu alaikum wr. wb. (Ahmad Fajri/Pemalang)
Dana pembelian hewan aqiqah ditanggung oleh si wali dalam hal ini bapaknya. Yang jelas,
pembelian hewan itu tidak menggunakan harta orang lain termasuk istrinya atau anaknya.
Karena, aqiqah ini merupakan sedekah. Sedekah harus pakai uang sendiri, bukan orang lain.
Juga jangan memaksakan diri hingga menghutang ke sana-ke sini.
Adapun aqiqah anak zina ditanggung oleh ibu dengan cara sembunyi agar tidak membuka
1
Syekh Nawawi Banten dalam kitab Tausyih ala Fathil Qaribil Mujib berikut,
,
Andai si bayi wafat sebelum hari ketujuh, maka kesunahan aqiqah tidak gugur. Kesunahan
aqiqah juga tidak luput karena tertunda hingga hari ketujuh berlalu. Kalau penyembelihan
aqiqah ditunda hingga si anak balig, maka hukum kesunahannya gugur bagi si orang tua.
Artinya mereka tidak lagi disunahkan mengaqiqahkan anaknya yang sudah balig karena
tanggung jawab aqiqah orang tua sudah terputus karena kemandirian si anak. Sementara agama
memberikan pilihan kepada seseorang yang sudah balig untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri
atau tidak. Tetapi baiknya, ia mengaqiqahkan dirinya sendiri untuk menyusul sunah aqiqah
yang luput di waktu kecilnya.
Anak yang sudah balig dihukumkan mandiri. Singkat kata, mereka menanggung sendiri
kebutuhan hidupnya, dosa dan pahala yang dilakukan, termasuk untung maupun rugi kalau
berusaha. Wallahu Alam.
Assalamu alaikum wr. wb.
Redaksi Bahtsul Masail NU Online yang kami hormati. Sebelumnya mohon maaf apabila
pertanyaan kami tidak berkenan di hati. Kami hendak menanyakan hal yang terkait dengan
aqiqah. Kebiasaan yang berlaku aqiqah itu dengan kambing sebagaimana yang kami ketahui
selama ini.
Yang ingin kami tanyakan bolehkah aqiqah dengan sapi? Yang kedua, jika boleh apakah satu
sapi bisa untuk aqiqah tujuh anak? Bolehkah menyembelih sapi dengan niat aqiqah sebagian
orang dan niat qurban sebagian lainnya. Atas penjelasannya kami ucapkan terima kasih.
Jawaban
Assalamu alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. aqiqah memang masalah yang
tak akan lekang oleh waktu. Ia selalu berkait-kelindan dengan kelahiran anak. Sepanjang
masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak
terpisahkan.
Ajaran tentang aqiqah sudah sangat terang-benderang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Jika kita cermati penjelasan dalam kitab Kifayatul Akhyar itu, dengan jelas mengandaikan
Dalam salah satu sabdanya beliau mengatakan, bahwa seorang bayi itu tergadakan dengan kebolehan beraqiqah dengan unta atau sapi. Bahkan dengan sangat gamblang dikatakan di situ,
aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan dicukur rambutnya dan diberi nama. bahwa pendapat yang lebih sahih adalah yang menyatakan bahwa beraqiqah dengan unta atau

sapi lebih utama dibanding dengan kambing.

Artinya, Seorang bayi itu tergadaikan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih Selanjutnya menanggapi pertanyaan kedua mengenai soal sapi yang dijadikan aqiqah untuk
hewan, dicukur rambutnya, dan diberi nama, (HR Tirmidzi). tujuh anak, apakah boleh? Dalam konteks ini diperbolehkan, bahkan jika ada beberapa pihak
dengan niat yang berbeda sekalipun.
Pesan penting yang ingin dikatakan dalam hadits tersebut adalah anjuran untuk
mempublikasikan kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Dengan demikian aqiqah adalah salah Misalnya ada tujuh orang yang patungan membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga
satu bentuk taqarrub kepada Allah dan manifestasi rasa syukur kepada-Nya atas karunia yang berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar
telah dilimpahkan. mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran.




Sudah jamak diketahui bahwa aqiqah jika bayi yang lahir adalah laki-laki adalah disunahkan
dengan menyembelih dua ekor kambing. Sedang apabila perempuan disunahkan dengan
menyembelih seekor kambing. Tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam Artinya, Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau
masalah ini. adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh,
baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain
Sampai di titik ini sebenarnya tidak ada persoalan serius. Namun persoalan kemudian muncul berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran), (Lihat Muhyiddin
jika pihak yang mempunyai anak ingin mengganti aqiqah berupa kambing dengan hewan lain, Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII,
sapi misalnya. Di sini kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya aqiqah dengan halaman 409).
sapi? Lantas, apakah sapi bisa dibuat aqiqah untuk tujuh orang bayi?
Bagi orang tua yang anaknya belum diaqiqahi dan sudah memiliki rezeki yang lapang,
Untuk menjawab hal ini ada baiknya kita tengok keterangan dalam kitab Kifayatul Akhyar. sebaiknya segera diaqiqahi.
Dalam kitab ini dikatakan bahwa menurut pendapat yang paling sahih (al-ashshah) aqiqah
dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing (al- Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Kami selalu terbuka untuk menerima saran
ghanam). Namun pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan dan kritik dari para pembaca.
kambing sesuai bunyi hadits yang ada (li zhahiris sunah).




Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu alaikum wr. wb.
Artinya, Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau Hukum Satu Hewan untuk Kurban dan Aqiqah Sekaligus
sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan Tidak sedikit orang yang ketika menginjak usia dewasa belum diaqiqahi oleh orang tuanya.
bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor Mungkin karena belum mampu atau sebab hal lain. Saat dewasa, si anak tersebut ingin
kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan berkurban, kemudian timbul sebuah pertanyaan: bagaimana jika aqiqah mereka dibarengkan
bunyi sunah, (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, dengan kurban sekalian, apakah yang demikian sah?
Beirut, Darl Fikr, halaman 535).
2
Ulama Syafiiyyah berbeda pendapat menyikapi hal ini. Menurut Imam Ibnu Hajar Al Haitami,
orang tersebut hanya berhasil mendapatkan pahala salah satunya saja. Sedangkan menurut Aqiqah Bayi Lelaki dengan 1 Ekor
Imam Romli, ia bisa mendapatkan pahala kedua-duanya.
Kambing?
Maksudnya, apabila bertepatan antara tanggal 10-13 Dzulhijjah ada orang yang berkurban Kalau ada penduduk baru keluar dari rahim seorang perempuan, otomatis orang tuanya
sekaligus niat juga beraqiqah dengan hewan yang sama berupa satu kambing (untuk wanita) disunahkan menyembelih kambing. Tentu saja sebelum aqiqah orang tua akan bersyukur lebih
atau dua kambing (untuk laki-laki) menurut Imam Romli hal ini bisa mendapatkan pahala dahulu. Tetapi perihal berapa jumlah kambing yang mesti diaqiqahkan dan berapa kali aqiqah
kurban dan aqiqah. Pahalanya berlipat ganda. Tentu harus diniati dari hati orang yang harus diadakan, bisa dibicarakan lebih lanjut tergantung keadaan.
berkurban itu. Apabila tidak diniati, tidak akan mendapat pahala kedua-duanya. <>
( () ( :)) Muhammad bin Qasim dalam karyanya Fathul Qarib menyebutkan, aqiqah disunahkan
kembali bagi orang tua seiring dengan kelahiran anak berikutnya.
Artinya : [Masalah] Jika ada orang berniat melakukan aqiqah dan kurban (secara bersamaan)
tidak berbuah pahala kecuali hanya salah satunya saja menurut Imam Ibnu Hajar (Al Haitami)
dan berbuah pahala kedua-duanya menurut Imam Romli. (Ibnu Hajar Al Haitami, Itsmidil Ain,

[Darul Fikr], h:127).
Untuk bayi perempuan, lazim disunahkan menyembelih seekor kambing. Sementara aqiqah
bayi laki-laki disunahkan menyembelih dua ekor. Jumlah ini menjadi ketentuan. Tetapi kalau
Jika mengacu pada kutipan Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari para tabi'in dalam Fathul
keadaan mendesak, aqiqah dengan seekor kambing untuk anak laki-laki bisa mungkin. Tidak
Bari berikut ini, jelas bahwa orang yang belum diaqiqahi oleh orang tuanya, kemudian ia
mesti dua ekor.
menjalankan ibadah kurban, maka kurbannya itu saja sudah cukup baginya tanpa perlu juga
beraqiqah.
Jangan sampai keadaan seperti keterbatasan kemampuan atau kendala lainnya menghalangi
397 / 15 (- )
orang tua untuk mengamalkan sunah aqiqah. Syekh Nawawi Banten dalam Hasyiyah Fathil
" "


Qarib yang lebih dikenal Tausyih ala Ibni Qasim mengatakan sebagai berikut.
"

Artinya: Menurut Abdur Razzaq, dari Ma'mar dari Qatadah mengatakan "Barangsiapa yang
belum diaqiqahi maka cukup baginya berkurban". Menurut Ibnu Abi Syaibah dari Muhammad
ibn Sirin dan al-Hasan mengatakan "Cukup bagi seorang anak kurban dari aqiqah"

Artinya, orang tua sudah terhitung mengamalkan sunah aqiqah bagi anak laki-lakinya kendati
Kesimpulannya, terdapat perbedaan pendapat antara Imam Romli yang memperbolehkan satu
menyembelih hanya seekor kambing. Pasalnya, Rasulullah SAW sendiri mengaqiqahkan dua
hewan dengan diniatkan kurban dan aqiqah serta mendapatkan dua pahala sekaligus.
cucunya Hasan dan Husein dengan dua ekor domba. Masing-masing satu ekor.
Sedangkan menurut Ibnu Hajar Al Haitami, hanya menghasilkan pahala salah satunya saja.
Perihal jumlah aqiqah ini Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi angkat bicara dalam
Jika ingin mengikuti kutipan Ibnu Hajar Al Asqalani, apabila penyembelihan bertepatan waktu
karyanya, Hasyiyatus Syarqawi ala Tuhfatit Thullab sebagai berikut.
kurban maka cukup diniatkan kurban saja. Ini akan mencukupi tuntutan sunnah aqiqah pada
seseorang. (Ahmad Mundzir)

3
Sebenarnya satu ekor kambing menjadi batas minimal aqiqah untuk bayi lelaki dan bayi Uraian di atas juga sekaligus menanggapi pertanyaan pertama saudara. Artinya anjuran aqiqah
perempuan. Sementara dua ekor kambing merupakan batas minimal kesempurnaan aqiqah yang dibebankan kepada orang tua masa aktifnya berakhir ketika sang anak baligh. Kalaupun
untuk bayi laki-laki. Agama sendiri tidak membatasi jumlah kambing untuk kesempurnaan orang tua masih tetap ingin melaksanakan aqiqah untuk anaknya, maka caranya adalah dengan
aqiqah. memberikan uang kepada anaknya agar digunakan untuk membeli hewan yang akan
Dengan kata lain, agama hanya menyebutkan jumlah minimal. Sementara jumlah maksimalnya disembelih sebagai aqiqahnya. Dengan demikian niatan mulia orang tua tetap terakomodir,
tidak ada pembatasan. Artinya silakan saja menyembelih berapa ekor kambing untuk bayi laki- disamping pula anjuran aqiqah juga terlaksana.
laki atau bayi perempuan sesuai kemampuan si orang tua. Selanjutnya menanggapi pertanyaan kedua, kami merujuk pada kitab al-Majmu karya imam
Gampangannya, dua ekor kambing buat bayi laki-laki, aqiqah sempurna di garis minimal. Satu Nawawi yang menyebutkan bahwa hukum aqiqah untuk orang lain (bukan dirinya sendiri)
ekor saja, aqiqah terbilang cukup tanpa sempurna. Seberapa banyak kambing aqiqah sesuai adalah boleh selama orang yang diaqiqahi mengijinkan. Penulis kitab menjelaskan:
kemampuan, terhitung sempurna. Wallahu alam. (Alhafiz K)

-

Bolehkah Aqiqah di Usia Dewasa? Artinya; (cabang pembahasan), seandainya ada seseorang menyembelih hewan (aqiqah) untuk
orang lain tanpa seizinnya, status hewan tersebut bukan hewan aqiqah.
Referensi diatas juga mengandung arti bahwa aqiqah yang dilakukan oleh seseorang untuk
Pak Ustadz, ada dua hal yang ingin saya tanyakan berkaitan tentang masalah aqiqah. 1. Ketika
orang lain dapat dinyatakan sah apabila mendapat persetujuan (izin) dari orang yang diaqiqahi.
orang tua melahirkan anaknya, pada saat itu mereka masih dalam kondisi yang kurang mampu,
jadi untuk biaya aqiqah tidak ada. Namun ketika anaknya sudah dewasa dan sudah
berkeluarga, orang tuanya sudah dalam keadaan berkecukupan, kemudian mereka ingin
Aqiqah atau Qurban Dulu?
Pembahasan kali ini masih melanjutkan pertanyaan dari saudara Nurgianto yang ada di
mengaqiqahi anaknya yang sudah berkeluarga tadi, apakah boleh dan bagaimana caranya?<>
Lampung Barat. Adapun isi pertanyaannya adalah: Jika kita sampai dewasa belum diaqiqahi
oleh orang tua kita manakah yang harus kita dahulukan antara kurban dan aqiqah? <>
2. Jika orang tua tadi masih dalam kondisi tidak mampu, namun anak-anaknya yang sudah
dewasa tadi hidup berkecukupan dan ingin membeli kambing diatasnamakan orang tuanya
Waalaikum salam warahamatullah wa barakatuh. Saudara Nurgianto yang mudah-mudahan
untuk aqiqah, apakah itu diperbolehkan? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

selalu disayangi Allah. Sebenarnya dalam aqiqah dan qurban ada persamaan diantara kedua
. (Kholilil Rohman)
ibadah ini yakni sama-sama sunnah hukumnya menurut madzhab Syafii (selama tidak
Waalaikumsalam wa rahamatullah wa barakatuh. Saudara penanya yang gemar dalam
nadzar), serta adanaya aktifitas penyembelihan terhadap hewan yang telah memenuhi syarat
menambah wawasan keagamaan, yarhamukumullah.
untuk dipotong.
Pertanyaan saudara menarik untuk dibahas sebab kasus ini sering terjadi di tengah masyarakat.
Kondisi ekonomi seseorang yang kadang kurang menentu turut mempengaruhi pelaksanaan
Sementara perbedaan yang ada diantara keduanya lebih pada waktu pelaksanaannya. Qurban
anjuran aqiqah. Mereka yang berkecukupan dan diberi kelapangan rizki tentunya ingin segera
hanya dapat dilakukan pada bulan DzulHijjah saja, sedangkan aqiqah dilaksanakan pada saat
melaksanakan anjuran ini demi rasa bersyukur mereka atas lahirnya sang buah hati yang di
mengiringi kelahiran seorang bayi dan lebih dianjurkan lagi pada hari ketujuh dari
dambakan dan dinantikan. Sebaliknya bagi orang tua yang perekonomiaannya sedang dalam
kelahirannya.
masa sulit saat kelahiran putra atau putrinya, mereka akan terasa berat melakukan ibadah ini.
Saudara Kholilil Rohman yang kami hormati.Sebagaimana telah kita bahas pada edisi
Saudara Nurgianto yang kami hormati Pada dasarnya aqiqah merupakan hak seorang anak atas
sebelumnya, bahwa anjuran untuk melaksanakan aqiqah oleh orang tua kepada anaknya
orang tuanya, artinya anjuran untuk menyembelih hewan aqiqah sangat ditekankan kepada
berakhir ketika si anak telah baligh. Setelah itu si anak diperbolehkan memilih untuk
orang tua bayi yang diberi kelapangan rizki untuk sekedar berbagi dalam rangka menyongsong
melaksanakan sendiri aqiqahnya atau meninggalkannya. Dalam hal ini tentunya melaksanakan
kelahiran anaknya.
aqiqah lebih utama karena akan terhindar dari pendapat ulama yang menganggap bahwa
aqiqah hukumnya wajib.
Hal ini sesuai sabda Rasulullah saw:
Artinya: aqiqah menyertai lahirnya seorang
4
bayi (HR. Bukhari). Para ulama memberi kelonggaran pelaksanaan aqiqah oleh orang tua
hingga si bayi tumbuh sampai dengan baligh.
Setelah itu, anjuran aqiqah tidak lagi dibebankan kepada orang tua melainkan diserahkan
kepada sang anak untuk melaksanakan sendiri atau meninggalkannya. Dalam hal ini tentunya
melaksanakan aqiqah sendiri lebih baik dari pada tidak melaksanakanya. Terkait dengan
pertanyaan saudara, manakah yang didahulukan antara qurban dan aqiqah?
Menurut hemat kami jawabannya adalah tergantung momentum serta situasi dan kondisi.
Apabila mendekati hari raya Idul Adha seperti sekarang ini, maka mendahulukan qurban
adalah lebih baik dari pada malaksanakan aqiqah. Ada baiknya pula- apabila saudara
menginginkan kedua-keduanya (qurban&aqiqah)- saudara mengikuti pendapat imam Ramli
yang membolehkan dua niat dalam menyembelih seekor hewan, yakni niat qurban dan aqiqah
sekaligus.
Adapun referensi yang kami gunakan mengacu pada kitab Tausyikh karya Syekh Nawawi al-
Bantani:
Bolehkan Aqiqah Diganti dengan Uang?
Assalamualaikum wr. wb. Pak ustad yang baik hati, saya mau menanyakan mengenai hal
Artinya; Ibnu Hajar berkata: Seandainya ada seseorang meginginkan dengan satu kambing
untuk kurban dan aqiqah, maka hal ini tidak cukup. Berbeda dengan al-allamah Ar-Ramli
yang mengatakan bahwa apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih
untuk kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi.
Konsekuensi yang mungkin kotradiktif dari pendapat imam Romli ini adalah dalam pembagian
dagingnya, mengingat daging qurban lebih afdhal dibagikan dalam kondisi belum dimasak
(masih mentah), sementara aqiqah dibagikan dalam kondisi siap saji. Problem ini tentunya
tidak perlu dipermasalahkan karena cara pembagian tersebut bukanlah termasuk hal yang
subtantif. Kedua cara pembagian daging tersebut adalah demi meraih keutamaan, bukan
menyangkut keabsahan ibadah. Wallahu alam bisshawab. (Maftukhan)
Aqiqah Bayi yang Meninggal
Fitroh perempuan adalah mengandung dan melahirkan seorang bayi. Terkadang seoarang ibu
mengandung selama Sembilan bulan, terkadang lebih, terkdanag juga kurang. Selama itu pula orang tua
dengan amat sabar menunggu dan menanti kehadiran sang bayi.<>
Berapapun umur kandungan itu, ketika telah terlahir ke dunia dianjurkan (sunnah) bagi kedua orang
5
tuanya untuk memberikan nama, aqiqah dengan dua ekor kambing bila sang bayi laki-laki dan satu ekor
bila perempuan.
Namun demikian terkadang takdir menentukan lain. Proses persalinan adalah perjuangan bagi kaum
perempuan. Tidak jarang sang ibu merelakan nyawanya demi sang bayi, ataupun malah keduanya tidak
dapat meneruskan nikmatnya kehidupan dunia. Lantas apakah masihkan disunnahkan memberikan
nama dan beraqiqah kepada bayi yang sudah meninggal?
Mengenai hal ini Kitab Fatawa Ismail Zain menerangkan dengan dua rincian pertama, jika bayi itu
tidak pernah lahir di dunia (meninggal dalam kandungan) maka tidak ada anjuran memberikan aqiqah
dan nama. Namun, jika bayi tiu sempat menghirup kehidupan setelah dilahirkan meskipun hanya
beberapa saat maka disunnahkan bagi orang tuanya untuk memberikan nama dan aqiqah kepadanya.
Tidak disunahkan memberi nama bagi janin, begitu juga aqiqah, karena memberi nama dan aqiqah
hanya disunahkan bagi anak bayi yang telah terlahir kedunia
Sedang untuk janin yang maninggal dalam kandungan ibunya, lalu dikuburkan bersama
ibunya maka tidak disunahkan memberikan nama dan aqiqah bagi janin tersebut.
(Pen.Fuad H. Basya/Red. Ulil H)
yang terkait dengan aqiqah. Kalau anak laki-laki itu dua kambing, sedang jika anak perempuan
itu satu kambing. Yang ingin saya tanyakan apakah boleh jika kambing yang untuk aqiqah itu
saya uangkan, kemudian uang tersebut dibagikan kepada faqir-miskin sebagai aqiqah.<>
Artinya, aqiqahnya bukan pakai kambing, tetapi uang yang senelai dengan kambing tersebut.
Saya mohon penjelasan dari pak ustad, dan atas penjelasannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum wr. Wb (Ahmad/Purwodadi)
--
Assalamualaikum wr. Wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Sebagaimana yang kita pahami,
bahwa aqiqah adalah hewan yang disembelih sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas
karunia-Nya, yaitu berupa lahirnya anak baik laki-laki atau perempuan.
Jadi, pada prinsipnya aqiqah merupakan salah satu bentuk taqarrub dan wujud rasa syukur kita
kepada Allah swt, yang dalam konteks ini adalah menyembelih dua kambing jika anak yang
lahir adalah laki-laki, dan satu kambing apabila perempuan.
Mengenai status hukum aqiqah menurut Zakariya al-Anshari adalah sunnah muakkadah
dengan didasarkan kepada sabda Rasulullah saw sebagai berikut.
Seorang bayi itu tergadaikan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan, dicukur
rambutnya dan diberi nama (H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi).



Bersama seorang bayi itu ada aqiqah, maka alirkan darah untuknya (aqiqah), dan singkirkan
Kandungan hadits ini menurut Zakariya al-Anshari adalah anjuran untuk mempublikasikan
hal yang mengganggunya (mencukurnya). (H.R. Bukhari)
kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa aqiqah itu hukumnya
Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Bagi
sunnah muakkadah, dan tidak wajib karena ada hadits yang mengatakan,Barang siapa yang
orang tua yang yang anaknya belum diaqiqahi maka sebaiknya kalau sudah dapat rejeki segera
senang (ingin) beribadah untuk anaknya maka lakukanlah. Alasan lain yang menunjukkan
diaqiqahi. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
bahwa aqiqah itu tidak wajib adalah bahwa yang dimaksud dengannya adalah mengalirkan Aqiqah berasal dari
darah bukan karena melakukan pelanggaran dan bukan pula nadzar. kata 'Aqq yang berarti memutus dan melubangi, dan ada yang mengatakan bahwa
.
aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena
lehernya dipotong, dan dikatakan juga bahwa ia adalah rambut yang dibawa si bayi ketika lahir. Adapun
: maknanya secara syari'at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang

dilahirkan.
Hukum aqiqah menurut pendapat
Makna yang terkandung dalam hadits tentang aqiqah ini adalah anjuran mempublikasikan yang paling kuat adalah sunnah muakkadah, dan ini adalah pendapat Jumhur
Ulama,
kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Status hukum aqiqah itu sendiri adalah sunnah berdasarkan anjuran Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan praktek langsung
muakkadah, dan tidak wajib karena ada hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Barang siapa beliau Shallallaahu alaihi wa Sallam. "Bersama anak laki-laki ada
yang senang (ingin) beribadah untuk anaknya maka lakukanlah. Di samping itu alasan lain aqiqah, maka tumpahkan (penebus)darinya darah (sembelihan) dan bersihkan
yang menunjukkan bahwa aqiqah itu sunnah adalah karena yang dimaksudkan dengan aqiqah darinya kotoran (Maksudnya cukur rambutnya)." (HR: Ahmad, Al Bukhari dan
adalah mengalirkan darah bukan karena melakukan pelanggaran dan bukan pula nadzar. Ashhabus Sunan)
Perkataannya Shallallaahu
Karenanya tidak wajib sebagaimana udhhiyyah (kurban) (Lihat Zakariya al-Anshari, Asna al- alaihi wa Sallam, yang artinya: "maka tumpahkan (penebus) darinya darah
Mathalib Syarhu Raudl ath-Thalib, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, cet-1, 1422 H/2000 M, (sembelihan)," adalah perintah, namun bukan bersifat wajib, karena ada sabdanya
juz, 1, h. 547) yang memalingkan dari kewajiban yaitu: "Barangsiapa di antara kalian ada yang
Sedangkan daging aqiqah dibagikan kepada fakir-miskin agar bisa membawa keberkahan ingin menyembelihkan bagi anak-nya, maka silakan lakukan." (HR: Ahmad, Abu
kepada si anak yang diaqiqahi, dan sebaiknya daging tersebut dibagikan dalam kondisi sudah Dawud dan An Nasai dengan sanad yang hasan).
Perkataan
dimasak. Demikian menurut pendapat yang paling sahih (al-ashshah). beliau Shallallaahu


alaihi wa Sallam, yang artinya: "ingin menyembelihkan,.." merupakan

dalil yang memalingkan perintah yang pada dasarnya wajib menjadi sunnah.
Hikmah Aqiqah
Daging aqiqah dibagikan kepada orang-orang fakir-miskin agar berkahnya kembali ke si
Aqiqah Menurut Syaikh
anak, dan disunnahkan tidak disedekahkan dalam kondisi masih mentah, tetapi sudah matang
Abdullah nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam sebagaimana
(siap dimakan). Demikian ini menurut pendapat yang paling sahih (Taqiyyuddin Abu Bakr dilansir di sebuah situs memiliki beberapa hikmah diantaranya :
bin Muhammad al-Husaini, Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Surabaya-Dar al-
Ilm, tt, juz, 2, h. 196) 1. Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad
Lantas bagaimana jika aqiqah itu diganti dengan uang? Jawaban kami atas pertanyaan ini Shallallahu alahi wa sallam dalam meneladani Nabiyyullah Ibrahim alaihissalam
adalah bahwa aqiqah tidak bisa digantikan dengan uang. Sebab, sejatinya aqiqah adalah tatkala Allah Subhanahu wa Ta'ala menebus putra Ibrahim
yang tercinta Ismail
mengalirkan darah atau menyembelih hewan. Yaitu, dua kambing untuk anak laki-laki, dan alaihissalam.
satu kambing untuk anak perempuan. Dan ini termasuk salah bentuk taqarrub atau ibadah 2. Dalam aqiqah ini
yang status hukumnya adalah sunnah muakkadah. Dalam sebuah hadits shahih dikatakan; mengandung unsur perlindungan dari syaitan
6
yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna Kadar
hadits, yang artinya: "Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya." . Sehingga Anak Jumlah Hewan
yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan Bayi laki-laki disunnahkan untuk disembelihkan dua ekor kambing dan bayi
syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Al wanita cukup satu ekor kambing saja.
Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari syaithan 1. Ummu
tergadai oleh aqiqahnya". Kurz Al Ka'biyyah berkata, yang artinya: "Nabi
3. Aqiqah merupakan tebusan Shallallaahu alaihi wa Sallam memerintahkan agar dsembelihkan aqiqah dari
hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari anak laki-laki dua ekor domba dan dari anak perempuan satu ekor." (Hadits
perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: "Dia tergadai dari sanadnya shahih riwayat Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan)
memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)". 2. Dari
4. Merupakan bentuk taqarrub Aisyah
(pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur Radhiallaahu anha berkata, yang artinya: "Nabi Shallallaahu alaihi wa
atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lahirnya sang anak. Sallam memerintahkan mereka agar disembelihkan aqiqah dari anak
5. Aqiqah sebagai sarana laki-laki dua ekor domba yang sepadan dan dari anak perempuan satu ekor."
menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syari'at Islam & bertambahnya (Shahih riwayat At Tirmidzi)
keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah Namun bila tidak memungkinkan, maka boleh saja dan sudah cukup satu ekor
SAW pada hari kiamat. untuk bayi laki-laki, karena Rasulullah SAW pun hanya menyembelih satu ekor
6. Aqiqah memperkuat ukhuwah untuk cucunya Hasan dan Husein.
(persaudaraan) diantara masyarakat. "Adalah Rasulullah SAW menyembelih hewan aqiqah untuk Hasan dan Husein
Dan masih banyak lagi hikmah masing-masing satu ekor kambing ?". (HR Ashabus Sunan)
yang terkandung dalam pelaksanaan Syariat Aqiqah ini. Aqiqah haruskah
hewan jantan?
Hewan Baik dalam aqiqah maupun udhiyah (kurban) tidak ada
Sembelihannya persyaratan bahwa hewannya harus jantan atau betina. Keduanya bisa dijadikan
Hewan yang dibolehkan sebagai hewan aqiqah atau kurban. Akan tetapi yang lebih diutamakan adalah
disembelih untuk aqiqah adalah sama seperti hewan yang dibolehkan disembelih hewan jantan agar kelangsungan reproduksi hewan tersebut tetap terjaga.
untuk kurban, Waktu
dari sisi usia dan kriteria. Pelaksanaannya
Imam Malik Pelaksanaan aqiqah
berkata: Aqiqah itu seperti layaknya nusuk (sembeliah denda larangan haji) dan udhhiyah disunnahkan pada hari yang ketujuh dari kelahiran, ini berdasarkan sabda Nabi Shallallaahu
(kurban), alaihi wa Sallam, yang artinya: "Setiap anak itu tergadai dengan hewan
tidak boleh dalam aqiqah ini hewan yang picak, kurus, patah tulang, dan sakit. Imam Asy-Syafi'iy berkata: aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ke tujuh, dan dia dicukur, dan diberi
Dan harus dihindari dalam hewan aqiqah ini cacat-cacat yang tidak diperbolehkan nama." (HR: Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi)
dalam qurban. Dan bila tidak bisa
Ibnu Abdul Barr berkata: Para melaksanakannya pada hari ketujuh, maka bisa dilaksanakan pada hari ke empat
ulama telah ijma bahwa di dalam aqiqah ini tidak diperbolehkan apa yang belas, dan bila tidak bisa, maka pada hari ke dua puluh satu, ini berdasarkan
tidak diperbolehkan di dalam udhhiyah, (harus) dari Al Azwaj Ats hadits Abdullah Ibnu Buraidah
Tsamaniyyah (kambing, dari ayahnya dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliau berkata yang
domba, artinya: "Hewan aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, ke empat belas, dan ke
sapi dan unta), kecuali pendapat yang ganjil yang tidak dianggap. dua puluh satu." (Hadits hasan riwayat Al Baihaqiy)
Namun di dalam aqiqah Namun setelah tiga minggu
tidak diperbolehkan berserikat (patungan, urunan) sebagaimana dalam udhhiyah, masih tidak mampu maka kapan saja pelaksanaannya di kala sudah mampu, karena
baik kambing/domba, atau sapi atau unta. Sehingga bila seseorang aqiqah dengan sapi atau unta, itu hanya cukup pelaksanaan pada hari-hari ke tujuh, ke empat belas dan ke dua puluh satu
bagi adalah sifatnya sunnah dan paling utama bukan wajib. Dan boleh juga
satu orang saja, tidak boleh bagi tujuh orang. melaksanakannya sebelum hari ke tujuh.
7
Bayi yang meninggal dunia HUKUM KURBAN DENGAN KAMBING BETINA
sebelum hari ketujuh disunnahkan juga untuk disembelihkan aqiqahnya, bahkan
meskipun bayi yang keguguran dengan syarat sudah berusia empat bulan di dalam
kandungan ibunya. A. Pertanyaan :
Sdr. Sunhaji dari Tamangede Gemuh bertanya : Apakah boleh menyembelih kambing betina
Aqiqah adalah syari'at yang untuk kurban, sebab harganya lebih murah ? Dan afdol mana antara jantan dan betina?
ditekan kepada ayah si bayi. Namun bila seseorang yang belum di sembelihkan
hewan aqiqah oleh orang tuanya hingga ia besar, maka dia bisa menyembelih B. Jawaban :
aqiqah dari dirinya sendiri.
Namun demikian, jika ternyata Berkurban dengan kambing betina diperbolehkan karena tidak ada ketentuan jenis kelamin
ketika kecil ia belum diaqiqahi, ia bisa melakukan aqiqah sendiri di saat untuk hewan kurban, sehingga boleh berkurban dengan hewan jantan maupun betina. Dalilnya,
dewasa. Satu ketika al-Maimuni bertanya kepada Imam Ahmad, "ada orang yang hadis dari Ummu Kurzin RA, Rasulullah SAW bersabda :
belum diaqiqahi apakah ketika besar ia boleh mengaqiqahi dirinya sendiri?"
Imam Ahmad menjawab, "Menurutku, jika ia belum diaqiqahi ketika kecil,
maka lebih baik melakukannya sendiri saat dewasa. Aku tidak menganggapnya
makruh".
Akikah untuk anak laki-laki dua kambing dan untuk anak perempuan satu kambing. Tidak
Para pengikut Imam Syafi'i juga berpendapat demikian.
Menurut mereka, anak-anak yang sudah dewasa yang belum diaqiqahi oleh orang ada masalah hewan akikah itu jantan atau betina (H.R.Ahmad 27900 dan An-Nasai 4218).
tuanya, dianjurkan baginya untuk melakukan aqiqah sendiri.
Pembagian Berdasarkan hadis ini, ImamAs-Sayrazi dalam Al-Muhadzdzab mengatakan : Dibolehkannya
daging Aqiqah menggunakan hewan betina dalam akikah berdasarkan hadis ini, menunjukkan bahwa hal ini
juga boleh untuk berkurban. (Al Muhadzab 1/74).
Adapun dagingnya maka dia
(orang tua anak) bisa memakannya, menghadiahkan sebagian dagingnya, dan
mensedekahkan sebagian lagi. Dan tidak apa-apa dia mensedekahkan darinya dan Adapun afdol mana antara jantan dan betina, maka menurut madzhab Maliki, lebih afdol
mengumpulkan kerabat dan tetangga untuk menyantap makanan daging aqiqah yang betina daripada jantan. Dan menurut Imam Al-Khathib As-Syarbini dari madzbab Syafii, lebih
sudah matang. Ulama berkata: Sunnahnya dia memakan sepertiganya, menghadiahkan afdol jantan daripada betina.
sepertiganya kepada sahabat-sahabatnya, dan mensedekahkan sepertiga lagi kepada
kaum muslimin, dan boleh mengundang teman-teman dan kerabat untuk menyantapnya,
atau boleh juga dia mensedekahkan semuanya. C. Referensi :
Hukum memakan
daging aqiqah
Daging selain disedekahkan juga bisa dimakan oleh keluarga yang melakukan
: )364/8(
aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah ra., "Sunnahnya dua ekor kambing
untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak
, ,
tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan , ,
pada hari ketujuh". (HR al-Bayhaqi). Wallahu a'lam bish-shawab.
,
,

:
8
 Alasan dari pendapat ini karena aqiqah dan qurban memiliki sebab dan maksud tersendiri yang
tidak bisa menggantikan satu dan lainnya. Aqiqah dilaksanakan dalam rangka mensyukuri
: . nikmat kelahiran seorang anak, sedangkan qurban mensyukuri nikmat hidup dan dilaksanakan
pada hari An Nahr (Idul Adha).

. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami salah seorang ulama Syafiiyah- mengatakan : Seandainya
: . seseorang berniat satu kambing untuk qurban dan aqiqah sekaligus maka keduanya sama-
sama tidak teranggap. Inilah yang lebih tepat karena maksud dari qurban dan aqiqah itu
: : berbeda.
.: Ibnu Hajar Al Haitami dalam Fatawa Kubro juga menjelaskan : Sebagaimana pendapat ulama
madzhab kami sejak beberapa tahun silam, tidak boleh menggabungkan niat aqiqah dan
qurban. Alasannya, karena yang dimaksudkan dalam qurban dan aqiqah adalah dzatnya
A. Pertanyaan : (sehingga tidak bisa digabungkan dengan lainnya, pen)
Kiai Ahmad Syuhud dari Cepiring bertanya : Masyarakat awam di kampung-kampung
mempunyai anggapan bahwa orang yang belum diaqiqohkan ketika kecil tidak boleh Begitu pula keduanya memiliki sebab dan maksud masing-masing. Udh-hiyah (qurban)
menyembelih kurban, sehingga sebelum berqurban harus menyembelih aqiqoh dulu. sebagai tebusan untuk diri sendiri, sedangkan aqiqah sebagai tebusan untuk anak yang diharap
1. Apakah anggapan seperti itu benar? dapat tumbuh menjadi anak sholih dan berbakti, juga aqiqah dilaksanakan untuk
2. Bolehkah satu kambing disembelih dengan niat kurban dan niat aqiqoh sekaligus? mendoakannya.
3. Jika tidak boleh digabungkan, mana yang lebih afdol untuk didahulukan, qurban ataukah
aqiqoh? 3. Jika mampu membeli dua kambing untuk qurban dan aqiqoh maka itu lebih baik. Jika
mampu hanya satu kambing, maka qurban lebih afdol daripada aqiqoh, dan qurbanlah yang
B. Jawaban ; didahulukan daripada aqiqoh dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Anggapan seperti itu salah dan tidak punya dalil yang jelas. Karena keutamaan ibadah
qurban, dan karena waktunya yang terbatas, maka diperbolehkan mendahulukan qurban meski a. Aqiqah waktunya lebih luas (muwassa). Sementara ibadah qurban waktunya telah
belum aqiqah, karena aqiqah dapat dilaksanakan di sepanjang tahun, hingga pada tahun-tahun ditentukan syariat dan terbatas (mudhayaq), yaitu harus dilaksanakan pada tanggal 10-14
berikutnya. Bahkan karena saking utamanya qurban, Imam Ahmad bin Hanbal membolehkan Dzulhijjah.
berhutang terlebih dahulu demi untuk dapat berqurban. Terlebih jika orang yang belum aqiqah b. Qurban lebih dahulu disyariatkan dalam Islam daripada aqiqoh.
adalah orang yang telah dewasa, karena hal ini masih diperselisihkan ulama. Mengingat aqiqah
c. Pelaksanaan qurban pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 bersifat ada ( )sedangkan
adalah penyembelihan hewan bagi anak-anak, maka ada beberapa ulama yang menyatakan
pelaksanaan aqiqoh bagi orang dewasa bersifat qodlo, ada lebih afdol daripada qodlo.
gugur sunnah aqiqah bagi orang yang telah dewasa, dan ada pula ulama yang menyatakan jika
s. Kesunnahan aqiqoh bagi orang dewasa masih diikhtilafkan antara ulama, sedangkan
mampu tetap disunnahkan melaksanakan aqiqah bagi orang yang telah dewasa. Intinya, tidak
kesunnahan qurban tidak diikhtilafkan.
ada ketentuan dalam syariat bahwa pelaksanaan ibadah qurban harus bagi orang yang telah
melaksanakan aqiqah.
C. Referensi :
2. Udh-hiyah (qurban) tidak boleh digabungkan dengan aqiqah. Pendapat ini adalah pendapat
ulama Malikiyah, Syafiiyah dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad.
9
 : .

: :








) . ( 256 / 4 ..
(. : )371/9



;
.
:


.44768 :
.
: :

. :

10