eksistensinya di kalangan para pemuda. Tentunya selain sebagai senjata untuk membela diri,
pencak silat juga banyak memiliki fungsi lain, diantaranya adalah sebagai sarana untuk olah raga
dan kesenian. Namun di sini saya akan mengulas teknik pencak silat berdasarkan konsep dasar
fisika.
Mungkin bagi pecinta pencak silat tidak asing lagi jika mendengar kata serkel. Serkel
merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu circle yang berarti lingkaran. Serangan dalam
pencak silat yang satu ini menggunakan kaki sebagai senjata utamanya. Disebut serkel karena
memang saat menyerang, kaki membentuk lintasan melingkar. Bagi kawan-kawan yang menyukai
film action pasti sering melihat teknik serangan ini. Sasaran utamanya adalah kepala. Serkel sendiri
ada 2 macam yaitu serkel los dan serkel dengan lecutan (kaki dilipat). Nanti akan kita bahas jenis
serkel apa yang mempunyai daya penghancur paling besar.
Nah, dalam ilmu fisika sendiri setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki
momentum sudut (didefinisikan sebagai L). Besarnya momentum sudut tersebut bergantung pada
besarnya momon inersia (I) dan kecepatan sudut (). Sehingga dapat dirumuskan bahwa:
Sedangkan besarnya momen inersia suatu benda bergantung pada massa (M) dan besarnya
jari-jari lintasan benda (R). Jadi semakin besar jari-jari lintasannya, maka akan semakin besar pula
momen inersia benda itu. Atau bisa dinyatakan,
a. Serkel los
Seperti yang telah diketahui, serkel los memiliki jari-jari putar dari pangkal paha sampai
tumit. Jika kita menganggap bahwa posisi pusat massa dari kaki berada di lutut, maka untuk
menentukan momen inersia, besarnya R yang digunakan adalah dari pangkal paha sampai lutut
(jari-jari pusat massa). Jika kita ukur secara nyata tentu kita akan kesulitan untuk menentukan letak
pusat massa dari kaki manusia. Sehingga apabila seseorang mempunyai kaki yang panjang dan
besar, maka akan memiliki kekuatan serkel yang sangat besar sesuai dengan definisi dari besarnya
momentum sudut di awal.