DATA LABORATORIUM 1 3 5 8 11 WBC 8.5 RBC ((3,8-5,8) x 106/mm3) 3.03 HGB (11-16,5 g/dL) 9.9 HCT (40-54%) 27.6 PLT ([150-390] L 103/mm3) 75 PCT 0.074 MCV 91 MCH 32.7 MCHC 36 RDW 14.5 MPV 9.8 PDW 14.6 PPT 5.2 APTT 24.2 Ureum (20-40 mg/dL) 53.7 Creatinin 0.87 SGOT (3-45 /L ) 148 SGPT (0-35 /L) 90 Albumin (3,4- 4,8 g/dL) 2.67 2.1 2.4 2.19 2.52 GDA 96 Na (136-145 mmol/L) 127 140 K (3,5-5 mmol/L) 3.36 4.2 Cl (98-106 mmol/L) 108 118 Prot tot 5.5 Prot glob 3.4 1. Nilai RBC, HCT, HGB, dan PLT yang rendah mengindikasikan pasien kurang darah atau anemia, hal ini dapat disebabkan oleh hematemesis melena yang dapat terjadi akibat variceal bleeding karena komplikasi sirosis 2. Nilai albumin yang rendah karena sirosis sehingga hepar tidak mampu memproduksi albumin dengan baik, hal ini berkesinambungan dengan penurunan kadar protein total dalam tubuh pasien karena albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang terukur. Nilai SGOT SGPT yang meningkat menunjukkan adanya kerusakan hati dalam kasus ini adalah sirosis, ureum yang tinggi merupakan pertanda gejala sidrom hepatorenal 3. Ketidakseimbangan elektrolit pasien yang ditandai oleh kadar Na, K, dan Cl yang rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya retensi Na dan air yang diperantarai oleh hipertensi portal akibat sirosis.