Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada pembelajaran sebelumnya kita telah mempelajari dan kita telah mengetahui bilangan
asli, bilangan cacah, bialngan positif, dan bilangan negatif. Kita juga sudah mengetahui
pengertian dari bilangan bulat serta operasi hitung yang terdapat dalam bilangan bulat.

Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang perkalian dan pembagian dalam
bilangan bulat. Permasalahan perkalian dan pembagian pada bilangan bulat kali ini akan kita
selesaikan dengan dua cara yaitu dengan garis bilangan dan kepingan muatan.

Materi operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat diberikan pada jenjang sekolah dasar.
Dalam menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat tersebut tentunya setiap
guru mempunyai cara/strategi sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi siswanya. Namun
pembelajaran di SD seyogyanya mengacu tahapan pada kegiatan pembelajaran Bruner, yaitu:
1) enactive (konkret), 2) iconic (semikonkret), dan 3) symbolic/abstrak.

Selain itu, pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang persamaan linier satu
variabel. Salah satu tujuan pembelajaran matematika disebutkan dalam Standar Isi Mata
Pembelajaran Matematika yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional adalah
memahami konsep matematika, yaitu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
Dari tujuan tersebut pemahaman konsep matematika sangat perlu dimiliki siswa sebagai
pemahaman dasar untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.

Materi matematika yang perlu siswa kuasai salah satunya adalah persamaan linear satu
variabel, materi ini diajarkan pada siswa kelas VII semester ganjil. Dalam mempelajari
persamaan linear satu variabel, siswa sering kali melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
permasalahan PLSV terutama dalam penerapannya yang berbentuk soal cerita (Utami,2014).
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan permasalahan persamaan
linear satu variabel antara lain : kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan operasi
(Subaidah, 2012).

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang bisa dibahas, yaitu :
1. Bagaimana operasi perkalian dan pembagian dalam bilangan bulat;
2. Apakah sistem persamaan linier satu variabel itu ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu :


1. Untuk memahami mengenai operasi hitung perkalian dan pembagian dalam bilangan
bulat;
2. Untuk memahami mengenai sistem persamaan linier satu variabel.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Matematika SD-1 ;


2. Sebagai referensi bagi pembaca dan teman-teman yang ingin lebih memahami tentang
operasi hitung perkalian dan pembagian dalam bilangan bulat dan sistem persamaan
linier satu variabel;

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah positif dan negatif serta nol. Bilangan-bilangan
0,1,2,3,4,5,. disebut bilangan cacah, sedangkan 1,2,3,4,5,. disebut bilangan asli. Jadi,
bilangan cacah adalah gabungan dari bilangan nol dan bilangan asli. Sedangkan bilangan nol,
bilangan asli, dan lawan dari bilangan asli disebut bilangan bulat. Maka bilangan bulat adalah
gabungan dari bilangan nol, bilangan positif, dan bilangan negatif.

2.2 Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat


2.2.1 Penjumlahan Bilangan Bulat
Berikut ini adalah sifat yang terdapat dalam penjumlahan bilangan bulat beserta dengan
contohnya
a. Sifat Asosiatif (a+b)+c=a+(b+c)
Contoh : (6 + 4 ) + 5 = 6 + ( 4 + 5 ) = 15
b. Sifat Komutatif a+b=b+a
Contoh : 8 + 3 = 3 + 8 = 11
c. Unsur Identitas terhadap penjumlahan
Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan
a+0=0+a
Contoh : 4+0=0+4
d. Unsur invers terhadap penjumlahan
Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a
Invers jumlah (lawan) dari a adalah a
a + (-a) = (-a) + a
Contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0
e. Bersifat tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah bilangan
bulat juga.
a dan b bilangan bulat, maka a + b = c ; c bilangan bulat
Contoh : 5 + 6 = 11 ; 5,6,11 bilangan bulat

3
2.2.2 Pengurangan Bilangan Bulat
Berikut ini adalah sifat yang terdapat dalam penjumlahan bilangan bulat beserta dengan
contohnya
a. Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
a b = a + (-b) a (-b) = a + b
Contoh: 7 4 = 7 + (-4) = 3 8 (-5) = 8 + 5 = 12
b. Sifat Komutatif dan asosiatif tidak berlaku
abb-a (a b ) c a ( b c )
Contoh : 7 3 3 -7 4 - 4 (9 4) 3 9 (4-3) 2 8
c. Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a 0 = a dan 0 a = -a
d. Bersifat tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah
bilangan bulat juga :
a dan b bilangan bulat, maka a - b = c ; c bilangan bulat
Contoh : 7 - 8 = -1 ; 7,8,-1 bilangan bulat

2.2.3 Perkalian Bilangan Bulat

Pada pembahasa kali ini kami mencoba mengemas kembali dalam sebuah tulisan yang
memberikan salah satu alternatif cara dalam mengenalkan operasi perkalian dan pembagian
bilangan bulat menggunakan alat peraga, yaitu keping muatan.

Keping muatan yang dimaksud di sini adalah keping berbentuk persegi dengan tanda +
untuk mewakili keping positif, dan bertanda untuk mewakili keping negatif.

- mewakili 1
-
+ mewakili +1
m
+
k
-= - mewakili 2
m
+
+- + + mewakili +3

dan seterusnya.
Adapun nol diwakili oleh pasangan keping positif dan keping negatif.

- =0 - - =0 - - - =0
- - - - - -
+ + + + + +
m m m m m m
+ + + + + +
k k k k4 k k
= = = = = =
m m m m m m
+ + + + + +
- - - - - -
Untuk memulai, sebelumnya kita perlu menyediakan sebuah persegi atau lingkaran sebagai
media bantu dalam menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat. Ide dasar
dari kegiatan yang akan kita lakukan adalah memasukkan atau mengeluarkan keping ke atau
dari persegi/lingkaran.

Bentuk umum
(a) x (b) = (c)
Prinsip :
Pengali , mewakili banyaknya kegiatan memasukkan atau mengeluarkan keping
o Pengali positif, artinya memasukkan/menambahkan keping ke dalam persegi
o Pengali negatif, artinya mengeluarkan/mengambil keping dari persegi
Bilangan yang dikali , mewakili keping yang dipindahkan (dimasukkan atau
dikeluarkan)
Hasil kali , menunjukkan keping akhir yang terdapat dalam persegi.

Anda mungkin juga menyukai