Anda di halaman 1dari 8

2.

3 Atap dan Penutup

2.3.1 Pengertian

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk
keperluan perlindungan. Atap sebagai penutup dari ruangan dibawahnya, sehingga
melindungi dari panas, hujan, angin, dan memberi rasa aman.

Atap dapat diibaratkan sebagai mahkota dari sebuah bangunan. Pada kenampakannya,
atap yang yang terlihat terlebih dahulu dari sebuah bangunan, oleh karena itu dibutuhkan
juga unsur artistik mengingat fungsi atap yang juga sebagai penambah estetika sebuah
bangunan.

Atap merupakan bagian dari bangunan gedung atau rumah yang letaknya berada
dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan
dan harus mendapat perhatian yang khusus dari sang arsitek.

2.3.2 Fungsi Atap adalah sebagai berikut:


Menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah
vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi
Menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada gevel.
Menerima panas oleh sinar matahari dan menahan suhu agar tetap dingin di ruang bawah
atap dan menyerap panas tersebut dalam konsep arsitektur tropis
Menghindari masuknya air hujan.
Perlindungan bagi penghuninya.
Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman.

2.3.3 Syarat syarat atap yang harus di penuhi antara lain:

Konstruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan
maupun tiupan angin
Pemilihan bentuk atap yang akan dipakai hendaknya sedemikian rupa, sehingga
menambah keindahaan serta kenyamanaan bertempat tinggal bagi penghuninya
Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan pengawet
Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca
Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutupnya
maka kemiringannya dibuat lebih landai. Besarnya kemiringan atap tergantung dari pada
bahan yang dipakai, berikut sebagai contoh:

Atap Beton = 1 2

Atap Kaca = 10
20

Atap Semen Asbes = 15


25

Atap Seng = 20
25

Atap Genteng = 30
40

Beban-beban atap akan


diteruskan ke dalam pondasi melalui kolom dan atau balok.
2.3.4 Struktur Atap

Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari
atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap
berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok
balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal kecuali pada struktur atap dak
beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka
atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap
tertentu.
Tiga komponen penyusun atap:
1) struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap)
2) penutup atap (genteng, polikarbonat)
3) pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)
Komponen atap terdiri dari dua bagian penting, yaitu konstruksi rangka atap atau kuda-
kuda di bawah penutup atap yang memikul beban penutup atap dan konstruksi penutup
atap/pelapis atap yang berfungsi sebagai kulit pelindung kuda-kuda dan elemen bangunan di
bawahnya, juga bagian pelengkap.

2.3.5 Rangka Atap Baja Ringan

Pemakaian Rangka Atap Baja Ringan untuk atap rumah sebagai pengganti kayu saat ini
semakin popular.Secara tinjaun mekanika teknik, rangka atap baja ringan adalah suatu struktur
yang tidak bisa dirancang dan dibangun asal asalan tanpa hitungan dan desain teknis tertentu.
Kegagalan struktur kemungkinan akan terjadi bila desain dan perhitungan teknis diabaikan.

Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap yang terdiri dari:

Gording

Kuda-kuda

Penutup
Atap

Atap rumah yang kami survey menggunakan struktur atap baja ringan.

a) Sistem rangka atap baja ringan.


Konsep rangka merupakan satu unit kesatuan sistem terintegrasi secara struktural.
Sehingga dibutuhkan hitungan atau desain yang secara mekanika teknis mampu mampu
mengakomodir kebutuhan sistem tersebut. Rangka baja atap ringan ini terbuat dari bahan dasar
baja yang dilapisi oleh seng atau aluminium. Property mekanika teknis idealnya tidak kurang dari
550 Mpa.
b) Bahan pelapis yang digunakan untuk Rangka Baja Atap Ringan, yakni Zinc (seng) dan aluminium.
Pelapis aluminium mempunyai sifat tahan karat yang lebih bagus dibanding pelapis
seng, dimana pelapisan dengan seng oleh masyarakat umum sering disebut galvanis. Bahan
pelapis baja galvanis harus jauh lebih tebal untuk menyamai ketahanan karat yang sama
terhadap bahan pelapis Aluminium. Mutu pelapis aluminium mempunyai ketahanan karat 4x
lebih lama bila dibandingkan dengan pelapis seng untuk ketebalan yang sama.
c) Tidak semua rangka baja atap ringan dipasaran telah mempunyai sistem atau spesifikasi dan uji
lab.
d) Properti atau sifat mekanika teknis Rangka Atap baja ringan.
Rangka baja ringan sangat tipis kurang dari 1mm bila dibandingkan dengan baja biasa,
tujuannya untuk memudahkan dalam perakitan dan konstruksi, tetapi properti kekuatan
tariknya cukup tinggi 550 Mpa.
Struktur Rangka atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda, reng, sekrup dan jurai dalam
untuk mencegah tampias. Dimana kuda kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap
baja ringan. Untuk mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar
beban yang akan diterima,demikian pula dengan derajat kemiringan atap. Dimana besar beban
terdiri dari beban rangka sendiri, beban genting yang digunakan, dan beban angin.
Ketebalan material baja ringan untuk kuda-kuda dan web berkisar 0,7-1 mm.
Sementara untuk reng sekitar 0,4-0,7 mm.

2.3.6 Pemasangan Struktur Atap Baja Ringan


Cara memasang kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya terbagi menjadi dua
cara yaitu dengan :

1) Memasangnya langsung di atas ringbalok.


2) Memasang diatas ringbalok dengan menggunakan wall-plate.
UD. Utama Karya Baja.com

Tumpuan dengan perantara wall-plate hanya digunakan untuk meratakan (leveling)


ringbalok. Jika rinkbalok tidak sama rata akan mengakibatkan kedalaman pada dynabolt yang
terpasang di rinkbalok menjadi berkurang.

Efek lain dari penggunaan wall-plate akan menyebabkan peletakan kuda-kuda menjadi
kurang seimbang karena terdapat kekosongan rongga pada wall-plate.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan pada rumah


yang kami survey menggunakan cara langsung di atas
ring balok.
2.3.7 Analisa Survey

Langkah-Langkah Pemasangan Atap baja ringan

A. Persiapan Kerja

1) Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan kuda-kuda dengan menggambar


sekema proyek. Sangat disarankan untuk tidak menggunakan gambar draf sebagai
panduan.
2) Mengecek peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja. Perlu diperhatikan syarat-
syarat yang sudah di terangkan di atas.
3) Selain peralatan keselamatan Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
pemasangan kuda-kuda. Seperti Bor, Hexogonal socket, meteran, waterpass, siku, mesin
pemotong, gergaji besi, dan palu.

B. Leveling dan marking

UD. Utama Karya Baja

1) Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku, alat yang bisa kalian gunakan
adalah selang air waterpass dan penyiku sebagai alat tambahannya.
2) Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua bagian bangunan
dan memastikannya tersambung kesemua bagian dengan benar.
3) Mengukur jarak yang di butuhkan antar kuda-kuda dengan meteran.
4) Memberikan tanda untuk meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan
gambar atap yang sudah di buat.

C. Perakitan dan Pemasangan Kuda-kuda

1) Pemasangan kuda-kuda harus di lakukan secara hati-hati supaya tidak menyebabkan


kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai di rakit.
2) Memasangan kuda-kuda harus sesuai dengan nomer ring balok atau wall-plate
bardasarkan rancangan gambar kerja.
3) Memastikan kedua sisi kanan dan kiri (L-R) kuda-kuda pada rangka tidak terbalik.
Menentukan acuan kanan dan kiri kuda-kuda bisa dangan melihat mulut wab.
4) Mengintrol posisi berdirinya kudakuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan
benang dan lot.
5) Dengan menggunakan plat L dan 4 buah screw 12-14 x 20 kalian bisa mengencangkan
kuda-kuda pada rangka yang sudah disusun dengan baik.
6) Menguatkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt , dan menambahkan balok
penompang sementara, supaya posisi kuda-kuda tidak berubah.
7) Untuk mendirikan kuda-kuda dan menyesuaikannya posisi separti padarancangan
gambar kalian bisa mengulangi langkah 1 sampai 5.
8) Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda 1 dengan yang lainnya;. Jarak maksimum
untuk antara kuda-kuda adalah 1,2 meter.
9) Memastikan kedataran (leveling) bagian atas kuda-kuda (apex) dan garis noknya sudah
sejajar.
10) Memasang balok nok.
11) Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat , jika bekerja beban angin. Bracing bisa
kalian pasang di atas dan dibawah top-chord.
12) Jika kalian menggunakan alumunium foil, lapisan ini bisa kalian pasang terlebih dahulu di
atas truss, jurai dan rafter.
13) Memasang reng (rof buttens) dengan jarak yang menyerupai jenis penutup atap yang di
pasang. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda bisa kalian ikat menggunakan screw
berukuran 10-16 x 16 sebanyak dua buah.
14) Memasang outrigger atau (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu
ringbalok). Pada atap baja ringan jenis pelana, outtigger dan screw dengan dua buah
kuda yang terdepan. outriggerdapat dipasang sebagai overhang dengan panjang
maksimal 120 cm dari luas kuda-kuda. Dan jarak antar outrigger 120 cm.
15) Pemasangan ceillng battens satu dengan yang lainnya harus diberi jarak 120 cm.
Komponen ini bisa di gunakan pada permukaan bagian atas bottom chor kuda-kuda dan
screw. Untuk permukaan ceillng battens dengan ring baok harus di beri bantalan bracket
yang di ikat memakai dua buah dynabolt. forum.homeone.com.au

*) Diantara fungsi cailling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan sambungan yang memanjang sebaiknya ceilling buttens di letakkan tepat di
atas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan
dengan botom cord harus di screw. Fungsi lain dari ceiling battens adalah untuk menahan
plafon dan mengaturnya.

D. Tahap Akhir Pemasangan Atap


Rangka atap baja ringan

1) Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memasang atap adalah memeriksa ulang
pemasangan kuda-kuda apakah sudah sesuai dengan gambar, kedataran nok pada semua
sisi atap, dan dan memastikan overhang sudah terpasang dengan benar atau belum.
2) Bila menggunakan alumunium foil, maka lapisan ini bisa dipasang terlebih dahulu di atas
jurai dan rafter.
3) Menentukan jarak antara reng sesuai dengan jenis penutup atap yang ingin di pasang.
Kemudian di lanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan menggunakan
screw berukuran 10-1616 HEX.
4) Pemasangan satu jalur penutup atap dilakukan dengan memasangnya dari bawah sampai
ke atas. Pemasangan penutup atap harus dilakukan dengan telaten agar hasil yang di
dapatkan lurus, rapih dan pola yang terbentuk tidak belok-belok.

Inspeksi karat dapat disebabkan oleh kotoran-kotoran yang menempel pada lapisan baja
ringan atau penggunaan bahan logam jenis lainpada pemasangan rangka baja ringan seperti
pengkait kawat, pemasangan sekrup yang tidak standar ata bisa juga goresan benda tajam
yang merusak lapisan pada baja ringan.

Anda mungkin juga menyukai