Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari
matematika terapan dan membicarakan tentang : bagaimana mengumpulkan data, bagaimana
meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dan hasil
analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas batas resiko tertentu berdasarkan
strategi yang ada (Sudjana, 2004).
Peranan Statistika
Statistika dapat digunakan sebagai alat :
a. Komunikasi : penghubung beberapa pihak yang menghasilkan data statistic sehingga
mereka bisa mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
b. Deskripsi : untuk penyajian data
c. Regresi : meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya.
d. Korelasi : mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam satu penelitian.
e. Komparasi : membandingkan data dua kelompok atau lebih.
Data Statistik
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan keterangan tentang suatu
hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu
yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.
Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa :
1. Tabel data
a. Tabel Frekuensi : tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau
frekuensi
b. Tabel klasifikasi : tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokkan data
c. Tabel kontingensi : tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai rinciannya
d. Tabel korelasi : tabel yang menunjukkan atau memuat adanya korelasi (hubungan
antara data yang disajikan).
2. Grafik data
a. Piktogram : grafik data yang menggunakan gambar atau lambing dari data itu sendiri
dengan skala tertentu.
b. Grafik batang atau balok : grafik berbentuk persegi
c. Grafik garis : grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik titik pada bidang bilangan.
d. Grafik lingkaran (Piechart) : grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi
juring juring sesuai dengan data tersebut.
e. Kartogram atau peta statistik adalah grafik data berupa peta yang menunjukkan
kepadatan penduduk, curah hujan, perjalanan asal tujuan dan lain lain.
Skala Pengukuran
Skala Pengukuran adalah penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala
pengukurannya, data dibedakan atas empat yaitu data nominal, data ordinal, data interval dan
data rasio.
a. Data nominal (kategori)
Data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek
atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label atau
kode saja.
Ciri ciri data nominal :
1. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada 1 kelompok saja).
2. Kategori data tidak disusun secara logis
Contoh : 1 untuk pria
0 untuk wanita
b. Data ordinal (kategori)
Data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat
terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak / rentang yang tidak harus sama.
Contoh : nilai A adalah dari 80 100
nilai B adalah dari 65 79
2. Distribusi Frekuensi
Penyelesaian
a. Urutkan data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
b. Jangkauan (R) = 82 65 = 17
c. Banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 5,3 = 6,3 6
d. Panjang interval kelas (i)
15
i = 2,5 3
6
e. Batas kelas pertama adalah 65 (data terkecil)
f. Tabel
Pengukuran Diameter Pipa Pipa (mm)
Diameter Turus Frekuensi
65 - 67 3
68 - 70 6
71 - 73 12
74 - 76 13
77 - 79 4
80 - 82 2
Jumlah 40
Pekerjaan Rumah
Buat distribusi frekuensi dari data di bawah ini,
24 25 31 44 42 41 28 47 48 43
20 41 59 55 29 52 22 39 24 57
17 32 38 46 47 63 41 43 56 18
45 54 37 39 42 32 24 46 35 43
26 30 57 47 22 25 20 62 24 19
59 31 48 61 41 38 25 52 34 45
48 32 46 44 56 49 42 47 45 29
36 32 54 60 45 48 35 52 51 54
53 42 42 26 42 24 28 30 33 41
44 24 69 23 61 30 62 39 34 43
Definisi
Rata rata (averages) adalah nilai tunggal yang dianggap dapat mewakili keseluruhan nilai
dalam data. Nilai inilah yang disebut ukuran nilai pusat atau ukuran tendensi pusat. Nilai rata
rata memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di urutan tengah atau pusat.
f i = 3 + 3 + 2 + 2 + 3 + 2 = 15
fi x i 50
x = 3,3
fi 15
t i .f i
x x = Mean
fi
ti = titik tengah
fi = frekuensi
Contoh :
Diketahui : nilai ujian Mekanika Teknik yang diikuti oleh 70 peserta seperti pada tabel
distribusi frekuensi di bawah ini :
ti . f i 5435 = 77,643
x 70
fi
Contoh :
Diketahui soal sama seperti di atas
Titik Tengah Jumlah
No Nilai Interval fi si
(ti) (fi. si)
1 60 - 64 62 2 -3 -6
2 65 - 69 67 6 -2 -12
3 70 - 74 72 15 -1 -15
4 75 - 79 77 *) 20 0 *) 0
5 80 - 84 82 16 1 16
6 85 - 89 87 7 2 14
7 90 - 94 92 4 3 12
Jumlah fi=70 (fi.si)=9
Langkah langkah :
1. Buat tabel baru seperti di atas
2. Pilih satu titik tengah sembarang misalnya t0 = 77 kemudian beri angka 0 pada kolom
si .
3. Urutkan nilai titik tengah yang < t0 dengan angka -1, -2, -3 pada kolom si dan nilai
titik tengah yang lebih besar dengan angka 1, 2, 3 pada kolom tersebut.
4. Hitung Mean
f i .s i 9
x t0 P 77 5 = 77,643
fi 70
Jadi mean kelompok = 77,643
2. Modus (Mode)
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Modus biasa disingkat (Mo).
a. Modus data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang frekuensinya terbanyak.
Contoh : Tentukan Modus dari
1). 1, 4, 7, 8, 9, 9, 11
2). 1, 4, 7, 8, 9, 11, 13
3). 1, 2, 4, 4, 7, 9, 11, 11, 13
4). 1, 1, 3, 3, 7, 7, 12, 12, 14, 15
Contoh
Dengan soal yang sama dengan soal pada mean (Nilai ujian Mekanika Teknik), tentukan
modus data berkelompok.
No Nilai Interval f
1 60 - 64 2
2 65 - 69 6
3 70 - 74 15 fsb
Bb = (74+75)=74,5 F1= f-fsb = 20-15 = 5
4 75 79 P = 5 20 f = 20
Langkah langkah :
1. Cari frekuensi modus terbanyak, yaitu 20. Nilai modus ada di kelas interval ke-4.
2. Cari batas bawah kelas mode (Bb) Bb = (74 + 75) = 74,5
3. Hitung panjang kelas mode (P) P = 75 79 = 5
4. Cari F1 F1 = f fsb = 20 15 = 5
5. Cari F2 F2 = f fsd = 20 16 = 4
6. Modus
F1 5
Mo P 74,5 5 77,278
B b
F F 5 4
1 2
3. Median
Median (Me) adalah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan mulai dari data
terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.
a. Median untuk data tunggal
Contoh 1 : Jumlah data ganjil
Diketahui data : 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80 dan 50
Ditanya : tentukan median
Penyelesaian : urutkan data : 35; 40; 45; 50; 65; 70; 70; 80; 90
Cari posisi median : Me = (n+1); Me = (9+1) =5
(posisi median pada data ke-5)
Jadi, Me = 65
Me 1 n Jf Me = Median
Bb P 2
f Bb = batas bawah kelas sebelum median akan terletak
P= panjang kelas nilai median
n= Jumlah data
f= frekuensi kelas median
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum
kelas median
Contoh
Nilai ujian Statistika
70 70 71 60 63 80 81 81 74 74 66 66 67 67 67 68 76 76
77 77 77 80 80 80 80 73 73 74 74 74 71 72 72 72 72 83
84 84 84 84 75 75 75 75 75 75 75 78 78 78 78 78 78 79
79 81 82 82 83 89 85 85 87 90 93 94 94 87 87 89
Penyelesaian
1. Urutkan data
60 63
66 66 67 67 67 68
70 70 71 71 72 72 72 72 73 73 74 74 74 74 74
75 75 75 75 75 75 75 75 76 76 77 77 77 78 78 78 78 78 79 79
80 80 80 80 80 81 81 81 82 82 83 83 84 84 84 84
85 85 87 87 87 89 89
90 93 94 94
2. Hitung Rentang
R = data tertinggi data terendah
R = 94 60 = 34
60 - 64 2
65 - 69 6
70 - 74 15
74 - 79 20
80 - 84 16
85 - 89 7
90 - 94 4
Jumlah 70
4 75 79 P = 5 20 f = 20
5 80 84 16
6 85 89 7
7 90 94 4
Pekerjaan Rumah
Diketahui data seperti di bawah ini
79 82 78 86 84 87 85 86 86 86
77 82 78 43 50 46 71 59 67 79
66 41 47 84 70 100 90 87 87 47
75 81 60 76 82 83 40 44 100 53
83 84 67 43 81 74 52 98 98 96
79 80 63 88 73 84 86 85 85 47
87 92 88 77 100 65 82 80 93 90
66 54 85 66 79 78 78 60 51 41
67 58 86 78 77 69 84 85 84 77
87 92 88 91 78 78 82 93 87 87
Definisi
Pengukuran penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai
nilai data dari nilai nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai nilai
data yang berbeda dengan nilai nilai pusatnya.
2 x
x 2 x
n 1
atau s
n 2
1 n x
n 1
Simpangan baku :
2 x (805)2
x 66125
n 2 10 1322,5 146,9 =12,12
1
n 10 1 = 9
1 n
atau
2
No X x- x (x- x )
1 75 -5.5 30.25
2 70 -10.5 110.25
3 80 -0.5 0.25
4 85 4.5 20.25
5 60 -20.5 420.25
6 75 -5.5 30.25
7 100 19.5 380.25
8 90 9.5 90.25
9 95 14.5 210.25
10 75 -5.5 30.25
2
x = 805 x = 1322.5
x = 80,5
x
805
n 10
x 1322,5
Simpangan baku s 146,9 = 12,12
2 10 1
x
n 1
2
2
fx
fx 2
f f x x
n 1
atau s
f f
1 1
Interval (x)
1 60 - 64 2 62 124 3844 7688
2 65 - 69 6 67 402 4489 26934
3 70 - 74 15 72 1080 5184 77760
4 75 - 79 20 77 1540 5929 118580
5 80 - 84 16 82 1312 6724 107584
6 85 - 89 7 87 609 7569 52983
7 90 - 94 4 92 368 8464 33856
2
f = 70 f.x = 5435 fx = 425385
2 5435
425385
fx 2
2
fx
f 70
n 1 =7,0156
f 70 1
1
atau
Nilai Batas
No f f.x 2 2
kelas x- x (x- x ) f(x- x )
Interval
(x)
1 60 - 64 2 64,5 129 -15,6429 244,699 489,398
2 65 - 69 6 69,5 417 -10,6429 113,2704 679,6224
3 70 - 74 15 74,5 1117,5 -5,64286 31,84184 477,6276
4 75 - 79 20 79,5 1590 -0,64286 0,413265 8,265306
5 80 - 84 16 84,5 1352 4,357143 18,98469 303,7551
6 85 - 89 7 89,5 626,5 9,357143 87,55612 612,8929
7 90 - 94 4 94,5 378 14,35714 206,1276 824,5102
f=70 f.x=5610 2
f(x- x ) =3396,071
fx 5610
x 80,14286
f 70
f x 3396,071
s =7,0156
x
2 70 1
f 1
3. Variance (Varians)
Variance adalah kuadrat dari simpangan baku. Fungsinya untuk mengetahui tingkat
penyebaran atau variasi data.
Contoh :
Standar deviasi (s) = 12,12 maka varians (s atau 2n 1 ) = 146,9
Pekerjaan Rumah
Gunakan data PR di kuliah 3 dan buat dispersi untuk data tunggal dan data berkelompok.
2
5. Chi Kuadrat ( )
2
Metode Chi Kuadrat ( ) digunakan untuk mengadakan pendekatan (estimasi) dari beberapa
faktor, menggunakan data nominal (deskrit) yang diperoleh dari hasil hitungan atau dengan kata
lain Chi Kuadrat digunakan untuk mengevaluasi frekuensi hasil observasi dengan
frekuensi yang diharapkan, apakah ada hubungan atau perbedaan antara keduanya. Besarnya nilai
2
bukan merupakan ukuran derajat hubungan/perbedaan.
2
Rumus untuk menghitung
f f 2
2 o e
fe
2
= Nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi
fe = frekuensi yang diharapkan
fk fb
f
e
T
Contoh
Diadakan penelitian untuk mengetahui displin berlalu lintas di tiga lokasi. Sampel diambil
sebanyak 725 orang. Lokasi 1 = 275 orang, lokasi 2 = 250 orang dan lokasi 3 = 200 orang
Penyelesaian
Langkah 1 : Membuat Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara disiplin berlalu lintas di lokasi 1, lokasi 2
dan lokasi 3.
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara disiplin berlalu lintas di lokasi 1,
lokasi 2 dan lokasi 3.
fk fb
f
e
T
2 o e
fe
150 142,24 2 2
2 0,42 25 94,83 50 37,93
4,15 3,84
142,24 94,83 37,93
75 129,31 2
150 86,21 2 2
22,81 25 34,48
47,2 2,61
129,31 86,21 34,48
150 103,45 25 68,96 25 27,59
2 20,95 2 28,02 2 0,24
103,45 68,96 27,59
2
= 0,42 + 4,15 + 3,84 + 22,81 + 47,2 + 2,61 + 20,95 + 28,02 + 0,24
= 130,24
2
Langkah 4 : Mencari tabel.
dk = (k-1) . (b-1)
dk = (3-1) . (3-1) = 4
2
Nilai tabel untuk 0,01 = 13,28 dan 0,05 = 9,49
2 2 2 2
Kemudian bandingkan antara hitung dan tabel. Jika hitung tabel tolak H0, artinya
2 2
signifikan atau sebaliknya. Ternyata hitung tabel atau 130,24 > 13,28 maka H0 ditolak :
Signifikan.
Langkah 5 : Kesimpulan
Ada perbedaan disiplin berlalu lintas yang signifikan pada ketiga kelas.
Teknik analisis korelasi PPM termasuk teknik Statistik parametrik yang menggunakan data
interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random), data
berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan
mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu persyaratan
tersebut tidak terpenuhi, analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan korelasi
PPM,
n XY X. Y
rXY
2
n. X2 X . n. Y2
2
Y
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1).
Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r =
1 berarti korelasinya sangat kuat. Interpretasi nilai r dapat dilihat pada tabel berikut.
Interpretasi Koefisien Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20 - 0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berarti menguji apakah korelasi yang digambarkan
oleh r itu signifikan atau tidak. Uji signifikansi ini menggunakan rumus :
rn 2
thitung
1 r2
Ditanya :
a. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
b. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja dosen.
Penyelesaian
Langkah 1. Buat tabel bantu seperti di bawah ini
No X Y X2 Y2 XY
1 60 450 3600 202500 27000
2 70 475 4900 225625 33250
3 75 450 5625 202500 33750
4 65 470 4225 220900 30550
5 70 475 4900 225625 33250
6 60 455 3600 207025 27300
7 80 475 6400 225625 38000
8 75 470 5625 220900 35250
9 85 485 7225 235225 41225
10 90 480 8100 230400 43200
11 70 475 4900 225625 33250
12 85 480 7225 230400 40800
885 5640 66325 2652350 416825
n = 12
Langkah 2. Hitung nilai korelasi Pearson Product Moment dengan rumus,
n XY X. Y
rXY 2 2
n. X2 X . n. Y2 Y
rXY=0,683847
r n
thitung 2
1 r2
0,683847 12 2
thitung
1 0,6838472
thitung = 2,963838
7. Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dan kontribusi dua variabel
bebas atau lebih secara simultan (bersama sama) dengan variabel terikat. Desain penelitian
korelasi ganda adalah sebagai berikut,
X1 rX Y
1
RX X Y
rX X
1 2
1 2
Y
rX Y
X2 2
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu dilakukan uji signifikansi F
test. Rumus Fhitung :
R2
Fhitung k
(1 R 2 )
n k
1
R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas (independent).
n = jumlah sampel
Fhitung = Nilai F yang dihitung
Contoh : Judul Penelitian Hubungan volume lalu lintas dengan jumlah marka jalan dan jumlah
tanda lalu lintas
Data Penelitian untuk variabel X1, X2 dan Y
X1 X2 Y X1 X2 Y
48 97 61 42 67 64
47 77 40 41 58 50
47 99 48 55 90 61
41 77 54 68 77 47
41 77 34 61 99 68
42 55 48 61 109 82
61 88 68 54 76 67
69 120 67 48 75 69
62 87 67 40 77 55
65 87 75 34 67 48
48 50 56 48 68 47
52 87 60 38 67 55
47 87 47 55 89 61
47 87 60 62 87 61
47 81 61 68 87 68
41 55 47 56 87 65
55 88 68 38 65 70
75 98 68 61 98 75
62 87 74 68 105 61
68 87 75 50 78 54
48 44 55 55 77 60
49 94 61 27 66 55
48 77 46 48 66 55
54 55 61 40 55 47
54 76 58 40 78 56
48 65 50 48 79 54
61 90 68 38 75 69
54 119 75 57 98 74
68 119 75 68 98 68
68 98 75 61 87 66
47 55 56 35 87 61
41 66 61 40 77 69
Penyelesaian :
Langkah 1. Membuat Ha da H0 dalam bentuk kalimat :
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah marka jalan dan jumlah tanda lalu
lintas secara simultan terhadap volume lalu lintas
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah marka jalan dan jumlah tanda lalu
lintas secara simultan terhadap volume lalu lintas
rX1Y 0,548496
rX2Y
0,561545
rX X 0,623524
1 2
Langkah 4. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (RX1,X2,Y)
0,6162042
2
Fhitung
1 0,616204 2
64 2 1
Fhitung = 18,67029887
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara jumlah marka jalan dan jumlah tanda lalu
lintas secara simultan terhadap volume lalu lintas.
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang
paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang
yang dimiliki. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan.
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi
variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis
karena didasari hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi mempunyai
hubungan yang sangat kuat dan mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada
analisis korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi atau diteruskan
dengan analisis regresi.
Analisis korelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi adalah analisis korelasi yang
kedua variabelnya tidak mempunyai hubungan fungsional dan sebab akibat. Apabila peneliti
mengetahui hal ini lebih lanjut, maka perlu konsep dan teori yang mendasari kedua variabel
tersebut.
n xy x y b x
b 2 2 a
y n x x n
Contoh :
Diketahui :
Jumlah Jumlah
Daerah Terjual Penduduk
(unit) (ribuan)
y x
1 54 36
2 30 26
3 28 12
4 48 40
5 36 24
6 30 18
7 38 30
8 46 30
9 16 14
10 42 34
Penyelesaian
Langkah 1. Buat tabel penolong
Daerah Bangkitan Jumlah Penduduk
(ribuan) (ribuan)
y x xy x2 y2
1 54 36 1944 1296 2916
2 30 26 780 676 900
3 28 12 336 144 784
4 48 40 1920 1600 2304
5 36 24 864 576 1296
6 30 18 540 324 900
7 38 30 1140 900 1444
8 46 30 1380 900 2116
9 16 14 224 196 256
10 42 34 1428 1156 1764
2 2
y= 368 x= 264 xy = 10556 x = 7768 y = 14680
n xy x y
b 2
n x2 x
b = 1,053
y
a
b x
n
368 (1,053)(264)
a 10
a = 8,998
y=a+bx
y = 8,998 + 1,053 . x
y2 a y
b xy
Se
n 2
14680 8,998(368)
Se
1,053(10556)
10 2
Se = 5.614137
2
r2 n xy x y
2 2
n x2 x n y2 y
r2 = 0,778351
r r2
r = 0,882242
r n 2
thitung
1 r2
0,882242 10 2
thitung
1 0.8822422
thitung = 5,300287
r2
k = jumlah variabel bebas =1
Fhitung k
(1 r 2 ) n = jumlah sampel = 10
n k
1
0,8822422
1
Fhitung
1 - 0,8822422
10 -1 -1
Fhitung = 28,09304573
Selain regresi linier, dalam beberapa kasus terdapat data dimana garis hubungan variabel terikat
dan variabel bebas tidak membentu garis linier (non linier). Untuk meramalkan data seperti ini
maka digunakan analisa regresi non linier.
Penyelesaian
Daerah Bangkitan Jlh penduduk
(ribuan) (ribuan)
2 3 4 2 2
y x x x x y xy xy
1 80 17 289 4913 83521 6400 1360 23120
2 85 19 361 6859 130321 7225 1615 30685
3 84 24 576 13824 331776 7056 2016 48384
4 80 30 900 27000 810000 6400 2400 72000
5 76 29 841 24389 707281 5776 2204 63916
6 87 23 529 12167 279841 7569 2001 46023
7 86 23 529 12167 279841 7396 1978 45494
8 93 16 256 4096 65536 8649 1488 23808
9 87 19 361 6859 130321 7569 1653 31407
10 86 19 361 6859 130321 7396 1634 31046
11 84 23 529 12167 279841 7056 1932 44436
12 83 22 484 10648 234256 6889 1826 40172
13 80 27 729 19683 531441 6400 2160 58320
14 81 22 484 10648 234256 6561 1782 39204
15 78 24 576 13824 331776 6084 1872 44928
16 77 25 625 15625 390625 5929 1925 48125
17 70 28 784 21952 614656 4900 1960 54880
18 77 22 484 10648 234256 5929 1694 37268
19 75 26 676 17576 456976 5625 1950 50700
20 81 24 576 13824 331776 6561 1944 46656
21 82 22 484 10648 234256 6724 1804 39688
22 82 24 576 13824 331776 6724 1968 47232
23 79 23 529 12167 279841 6241 1817 41791
24 80 26 676 17576 456976 6400 2080 54080
25 80 25 625 15625 390625 6400 2000 50000
26 79 25 625 15625 390625 6241 1975 49375
27 75 26 676 17576 456976 5625 1950 50700
28 73 28 784 21952 614656 5329 2044 57232
29 71 27 729 19683 531441 5041 1917 51759
30 56 43 1849 79507 3418801 3136 2408 103544
31 76 31 961 29791 923521 5776 2356 73036
32 74 32 1024 32768 1048576 5476 2368 75776
33 72 31 961 29791 923521 5184 2232 69192
34 71 34 1156 39304 1336336 5041 2414 82076
35 76 33 1089 35937 1185921 5776 2508 82764
36 70 39 1521 59319 2313441 4900 2730 106470
37 69 42 1764 74088 3111696 4761 2898 121716
38 65 42 1764 74088 3111696 4225 2730 114660
39 24 148 21904 3241792 479785216 576 3552 525696
2 3 4 2
y = 2984 x = 1163 x = 50647 x = 4106789 x = 507434515 y = 232946 xy = 81145 x2y = 2677359
n= 39
2
y= a + bx + cx
2
y= n.a + b. x + c. x
2 3
xy = a. x + b. x + c. x
2 2 3 4
x y= a. x + b. x + c. x
-1,87273E+12
c= = 0,00397417
-4,71225E+14
-5,35935E+14 = -1,1373246
b= 4,71225E+14
Dari persamaan 1
2984 = 39 a + -1322,708516 + 201,28
2984 = 39 a + -1121,428501
a = 105,2673975
Standard Error
y2 a y b xy
c x2y
Se
n p 1
p = banyaknya variabel bebas - untuk pers kuadratic p = 2
Koefisien Determinasi
2 n(a y b xy c x 2 y) ( y) 2
r
n y2 ( y) 2
2
2 39(105,2673975 * 2984 ( 1.1373246) * 81145 0,003974 * 2677359) 2984
r
39 * 232946 29842
r2 = 0,897231
Koefisien Korelasi
r r2
r = 0,947223
2 2
y = 2984 x= 128,7669 xy = 9708,835 x = 430,1727 y = 232946
n = 39
Persamaan Regresi
n xy x y
b 2
n x2 x
39 ( 9708,835 ) - ( 128,7669 ) ( 2984 )
b=
39 ( 430,1727 ) - ( 128,7669 )2
b= -28,575
y b x
a
a= 170,8588
y = a + b ln x
y= 170,8587562 + -28,57483 . ln x
Standard Error
y2 a y b xy
Se
n 2
232946 170,859(2984)
Se
( 28,575)(9708,835)
39 2
Se = 3,791175945
Koefisien Determinasi
2
r2 n xy x y
2 2
n x2 x n y2 y
r2 (39(9708,8352) (128,76687)(2984))2
(39(430,17266) (128,76687)2 )(39(232946) (2984)2 )
r2 = 0.885183291
Koefisien Korelasi
r r2
r = 0.940841799
r n 2
t hitung
2
1 r
0,940841799 sqrt ( 39 - 2)
t hitung = 2
sqrt ( 1 - 0,9408418 )
t hitung = 16,8894271
F hitung = 285,2527477
Untuk = 0.05 n = 39 k= 1
F tabel = F {(1-) (dk=k), (dk=n-k-1)}
= F {(1-0.05) (dk=1), (dk=39-1-1)}
= F {(0.95), (1, 37)}
Cara mencari F tabel : angka 1 sebagai angka pembilang
angka 37 sebagai angka penyebut
F tabel = lihat F tabel
2 2
y= 168,5245376 x = 1163 xy = 4867,084677 x = 50647 y = 729,883986
n = 39
Persamaan Regresi
n xy x y
b 2 2
n x x
39 ( 4867,085 ) - ( 1163 ) ( 168,5245 )
b= 2
39 ( 50647 ) - ( 1163 )
b= -0,00992
y b x
a
Loge a = 4,617004958
a = exp (Loge a) = 101,190508
bx
y=ae atau ln y = ln a + bx
-0,00992 x
y= 101,1905 * e atau ln y = 4,617005 + -0,00992 x
Standard Error
y2 a y b xy
Se
n 2
Untuk menghitung standard error, dalam kasus ini a = Loge a
729,883986 4,617(168,5245376)
Se ( 0,010)(4867,084677)
39 2
Se = 0,05038695
Koefisien Determinasi
2
r2 n xy x y
2 2
n x2 x n y2 y
r2 (39(4867) (1163)(168,5245))2
(39(50647) (1163)2 )(39(729,884) (168,5245)2 )
r2 = 0,943599198
Koefisien Korelasi
r r2
r = 0,971390343
r n 2
t hitung
1 r2
0,971390343 sqrt ( 39 - 2)
t hitung = 2
sqrt ( 1 - 0,97139 )
t hitung = 24,88009327
F hitung = 619,0190411
Untuk = 0.05 n = 39 k= 1
F tabel = F {(1-) (dk=k), (dk=n-k-1)}
= F {(1-0.05) (dk=1), (dk=39-1-1)}
= F {(0.95), (1, 37)}
Cara mencari F tabel : angka 1 sebagai angka pembilang
angka 37 sebagai angka penyebut
F tabel = lihat F tabel
Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu
untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila jumlah variabel bebas lebih dari satu.
Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau
lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau
hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3), , (Xn) dengan satu
variabel terikat
Contoh :
Diketahui data seperti pada tabel di bahwa ini :
Jumlah
PDRB Penduduk Tarikan
(juta rupiah) (ribuan) (ribuan)
x1 x2 y
1 2 1
8 8 4
3 1 1
5 7 3
6 4 2
10 6 4
33 28 15
Ditanya : apakah ada pengaruh signifikan antara PDRB dan jumlah penduduk secara simultan
terhadap tarikan pergerakan?
Penyelesaian :
PDRB Jumlah Penduduk Tarikan
(juta rupiah) (ribuan) (ribuan)
x1 x2 y x1y x2y x1x2 x12 x22 y2
1 2 1 1 2 2 1 4 1
8 8 4 32 32 64 64 64 16
3 1 1 3 1 3 9 1 1
5 7 3 15 21 35 25 49 9
6 4 2 12 8 24 36 16 4
10 6 4 40 24 60 100 36 16
33 28 15 103 88 188 235 170 47
y na b1 X1 b 2 x2
2
yx1 a x 1 b1 x1 b2 x1x 2
2
yx2 a x 2 b1 x1x 2 b2 x2
n= 6
15 = 6 a + 33 b1 + 28 b2
103 = 33 a + 235 b1 + 188 b2
88 = 28 a + 188 b1 + 170 b2
-9576 = 0a + 0 b1 + -34140 b2
-123 + 57,220387
b1 = -321
b1 = 0,204921
15 = 6 a + 33 b1 + 28 b2
15 = 6 a + 33 x 0,204921 + 28 x 0,280492
15 = 6 a + 6,7624 + 7,853779
15 - 6,7624 - 7,853779
a = 6
a = 0,063972
Standard Error
2
y a y b1 x1 y b2 x2y
Se
n p
1
p = banyaknya variabel bebas = 2
Se = 0,288827296
2
n(a y b1 xy b2 x y) ( y) 2
r
1n y2 ( 2 y) 2
6 ( 0,063972 x 15 + 0,204921 x 103 + 0,280492 x 88 ) - 225
r2 =
6 x 47 - 225
2
r = 0,973656461
r r 2
2
r = sqrt r = 0,98674
11. Uji t
Analisis perbandingan satu variabel bebas dikenal dengan Uji t atau t-test. Tujuan Uji t adalah
untuk mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesiskan.
Contoh :
Pada sebuah ruas jalan dengan batas kecepatan 60 km/jam diperkirakan rata rata kecepatan lalu
lintas adalah 95% dari batas kecepatan. Akan dibuktikan bahwa perkiraan ini adalah benar.
Berdasarkan sampel yang diambil dari 61 kendaraan acak diperoleh data seperti pada kolom x.
Buktikan bahwa :
Ha : Rata rata kecepatan lalu lintas adalah 95% dari batas kecepatan
0= 57 km/jam
H0 : Rata rata kecepatan lalu lintas tidak sama dengan 95% dari batas kecepatan
0 57
km/jam Kriteria pengujian :
Jika thitung > ttabel : terima H0 tolak Ha
Jika thitung < ttabel : tolak H0 terima Ha
No x No x No x
1 59 21 59 41 50
2 60 22 50 42 60
3 58 23 60 43 60
4 59 24 60 44 60
5 60 25 60 45 59
6 58 26 60 46 60
7 60 27 60 47 60
8 59 28 50 48 60
9 50 29 59 49 60
10 60 30 60 50 58
11 59 31 60 51 60
12 50 32 60 52 58
13 60 33 59 53 50
14 59 34 60 54 58
15 58 35 60 55 60
16 50 36 60 56 60
17 59 37 60 57 58
18 60 38 60 58 60
19 59 39 60 59 60
20 60 40 60 60 60
61 60
No x x2 No x x2
1 59 3481 31 60 3600
2 60 3600 32 60 3600
3 58 3364 33 59 3481
4 59 3481 34 60 3600
5 60 3600 35 60 3600
6 58 3364 36 60 3600
7 60 3600 37 60 3600
8 59 3481 38 60 3600
9 50 2500 39 60 3600
10 60 3600 40 60 3600
11 59 3481 41 50 2500
12 50 2500 42 60 3600
13 60 3600 43 60 3600
14 59 3481 44 60 3600
15 58 3364 45 59 3481
16 50 2500 46 60 3600
17 59 3481 47 60 3600
18 60 3600 48 60 3600
19 59 3481 49 60 3600
20 60 3600 50 58 3364
21 59 3481 51 60 3600
22 50 2500 52 58 3364
23 60 3600 53 50 2500
24 60 3600 54 58 3364
25 60 3600 55 60 3600
26 60 3600 56 60 3600
27 60 3600 57 58 3364
28 50 2500 58 60 3600
29 59 3481 59 60 3600
30 60 3600 60 60 3600
61 60 3600
3565 208939
n = 61
X
X2 2
s n
n 1
35652
208939
s 61
61 1
s = 3,138602
X
x n
x = 58,44262
3565
61
thitung x 0
s
n
thitung 58,44262 57
3,138602
7,81025
thitung = 3,589894
Pekerjaan rumah
1. Uji data di atas untuk 98% dari nilai batas kecepatan
2. Diketahui data pada tabel di bawah ini
78 45 47 34 57 53 77 49 59
45 49 50 39 69 45 55 45 54
70 44 49 39 48 54 60 59 60
70 44 49 39 48 54 70 44 49
56 42 58 53 76 45 56 42 58
53 27 70 54 66 51 53 27 70
Contoh
Pada sebuah ruas jalan dipasang batas kecepatan (speed limit) maksimal 60 km/jam. Akan diuji
apakah pemasangan speed limit berpengaruh terhadap kecepatan rata rata.
x1 x2
1 77 40
2 99 48
3 77 54
4 77 34
5 55 48
6 88 68
7 120 67
8 87 67
9 87 75
10 50 56
11 87 60
12 87 47
13 87 60
14 90 70
15 81 61
16 55 47
17 88 68
18 98 68
19 87 74
20 87 75
21 44 55
22 94 61
23 77 46
24 55 61
25 76 58
26 65 50
27 90 68
28 80 75
29 89 75
30 96 75
Kriteria pengujian
Jika thitung > ttabel : terima Ho tolak Ha
Jika thitung < ttabel : tolak Ho terima Ha
n1=n2=n = 30
x1 = 81
2430
30
x2 = 60,36667
1811
30
Standar deviasi
X
X2 2
s n
n 1
24302
204638
s1 30
30 1
s1 = 16,40858
18112
113177
s2 30
30 1
s2 = 11,52653
Varians
s1 = s12 = 269,2414
s2 = s22 = 132,8609
Korelasi
n x1x2 x1 x2
r
2 2 2 2
n x1 1 x n x x2
t x1 x2
hitung
S S s s
1 2 1 2
2r .
n1 n2 n1 n2
81 60,367
thitung
132,8609 16,409 11,53
2
269,2414
30 30 5,4772 5,477
0,4385
thitung = 7,352806
12. One Way Anova Uji F untuk lebih dari 2 variabel bebas
Analysis of Variance (Anova) adalah analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari
dua rata rata. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi artinya data sampel dianggap
dapat mewakili populasi. Anova lebih dikenal dengan Uji F (Fisher Test).
Contoh :
Penelitian berjudul : Perbedaan antara hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik untuk mata
kuliah Statistika kelas A, kelas B dan Kelas C.
Diketahui : Nilai Statistika ketiga kelas seperti pada tabel di bawah ini!
Kelas A 6 8 5 7 7 6 6 8 7 6 7
Kelas B 5 6 6 7 5 5 5 6 5 6 8 7
Kelas C 6 9 8 7 8 9 6 6 9 8 6 8
Penyelesaian :
Langkah langkah menjawab uji anova satu jalur
Diasumsikan bahwa data dipilih secara acak, berdistribusi normal dan variannya homogen.
No A B C
1 6 5 6
2 8 6 9
3 5 6 8
4 7 7 7
5 7 5 8
6 6 5 9
7 6 5 6
8 8 6 6
9 7 5 9
10 6 6 8
11 7 8 6
Statistik 12 7 8 Total (T)
n 11 12 12 35
X 73 71 90 234
2
( X) 5329 5041 8100 18470
2
X 493 431 692 1616
x 2
6,636 5,917 7,500 6,684 average
( X) /n 484,455 420,083 675,000 1579,538
i
Varians (S) 0,855 0,992 1,545 1,131 average
ni N
2
5329 5041 8100 234
JK
11 12 12 35
JK = 15,081
KRi = 7,540
15,081
2
Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat dalam antar group (JKD) dengan rumus :
JK X X 2
2 i
D T
ni
5329 8100
JK 493 431 692 5041
D
11 12 12
JKD = 36,462
Langkah 8. Mencari derajat kebebasan dalam antar group (dkD) dengan rumus :
dkD = N i = 35 3 = 32
Langkah 9. Mencari kuadrat rerata dalam antar group (KRD) dengan rumus :
JK D
KR D
dk
D
36,462
KRD 1,139
32
KR i
F
hitung
KR D
7,540
Fhitung = 6,618
1,139
Ternyata Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 6,618 > 3,3 maka tolak Ho artinya ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar mahasiswa kelas A, kelas B dan kelas C.
Pekerjaan Rumah
No A B C No A B C
1 90 62 60 11 77 86 48
2 89 60 55 12 76 80 50
3 89 63 56 13 39 80 44
4 87 68 52 14 68 80 39
5 94 71 39 15 67 78 68
6 92 80 68 16 48 77 67
7 91 78 67 17 54 76 48
8 90 77 80 18 43 75 54
9 90 76 80 19 49 74 56
10 86 59 42 20 42 74 49