1885 3675 1 SM PDF
1885 3675 1 SM PDF
ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi, identifikasi, dan uji antioksidan senyawa flavonoid dari
ekstrak etil asetat daun tempuyung (Sonchus arvensis L.). Hasil identifikasi menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan pelarut metanol menghasilkan 2 serapan cahaya maksimum
yaitu pada panjang gelombang 253,0 nm (pita II) dan 437,5 nm (pita I). Penambahan pereaksi
geser natrium hidroksida (NaOH), natrium asetat (NaOAc), asam borat (H3BO3), alumunium
klorida (AlCl3), asam klorida (HCl) serta analisis menggunakan spektrofotometer FT-IR
yang menunjukkan adanya gugus (OH ulur) yang diperkuat dengan adanya OH tekuk, =C-
H aromatik ulur, C-H ulur asimetri dan simetri yang diperkuat dengan adanya C-H tekuk,
C=O, C=C aromatik, C-O eter (jembatan O), benzena tersubstitusi orto, meta dan para,
diduga merupakan senyawa 6,7,4- trihydrocyaurone. Pada uji antioksidan diperoleh IC50
pada ekstrak etil asetat dan isolat flavonoid berturut-turut sebesar 473,28 ppm dan 421,03
ppm, dengan kuersetin sebagai pembanding sebesar 64,06 ppm.
Kata kunci : Tempuyung (Sonchus arvensis L.), flavonoid, auron, ekstrak etil asetat, pereaksi
geser, antioksidan.
ABSTRACT
Keywords : Tempuyung (Sonchus arvensis L.), flavonoids, aurone, ethyl acetate extracts,
reagent slide, antioxidant.
247
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
I. PENDAHULUAN komponen fenolik dalam 5 jenis tanaman yang
Tanaman Sonchus arvensis L. atau dikenal bergenus Sonchus sp. dan 7 diantaranya merupakan
dengan nama tanaman tempuyung merupakan senyawa flavonoid (luteolin, luteolin-7-glukosida,
spesies yang bergenus Sonchus, Famili Asteraceae apigenin, apigenin-7-glukosida, kuersetin, kuersetin-3-
digunakan sebagai obat yang mengobati sakit asam fenolat (kaffeat, khlorogenat dan isokhlorogenat)
demam dan peradangan. Tanaman ini juga dan 2 merupakan kumarin (cikhoriin (aeskuletin-7-
memiliki efek detoksifikasi dan melancarkan glukosida) dan aeskuletin). Sriningsih dkk. (2003)
sirkulasi darah. Selain itu, tempuyung dinilai menganalisis salah satu jenis senyawa flavonoid yang
sebagai ramuan herbal dan telah digunakan untuk terkandung dalam tanaman tempuyung adalah
pengobatan bagian dada seperti asma, batuk dan 7,4-dihidroksiflavon. Berdasarkan penelitian-
keluhan pada bagian dada lainnya seperti radang penelitian tersebut, isolasi dan identifikasi flavonoid
payudara dan untuk menenangkan syaraf (Jing-Yu ekstrak etil asetat dari daun tempuyung (Sonchus
dkk., 2010). Hal ini ditegaskan kembali oleh arvensis L.) belum ada yang melakukan. Oleh karena
penelitian Hussain dkk., (2010) bahwa pada itu, dalam penelitian ini ditujukan untuk
bagian akar tanaman ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi senyawa flavonoid yang terkandung
mengobati batuk, bronkhitis, dan asma. didalam ekstrak etil asetat daun tempuyung serta
Sedangkan pada bagian daunnya digunakan untuk menguji aktifitas antioksidannya.
mengobati pembengkakan dan getahnya
digunakan untuk mengobati penyakit mata. II. METODE KERJA
dkk., 2010). Kandungan tersebut diperkuat dengan hidroksida, alumunium klorida, asam borat, natrium
adanya isolasi yang dilakukan oleh Bondarenko asetat, diklorometan, amil alkohol, anhidrida asetat,
dkk. (1978) pada bunga tempuyung, didapatkan akuades, silika gel GF254 dan silika gel H 60, serbuk
flavonoid glikosida. Penelitian dari Bondarenko Mg, n-heksana, DPPH, dan kuersetin (pembanding).
dkk. (1976) sebelumnya juga telah mengisolasi 2.1.2 Alat
kuersetin, isorhamnetin, krisoeriol, dan Alat gelas standar penelitian, lampu UV 254 nm
kuersimeritrin-kuersetin 7--D-glukopiranosida atau 366 nm, satu set peralatan KLT dan kromatografi
dari tempuyung serta mengembangkan penelitian kolom, rotary evaporator, neraca analitis,
pada komposisi flavonoidnya. Rios dkk. (1993) Spektrofotometer UV-Vis dan FT-IR.
memaparkan dalam penelitiannya terdapat 12 2.2 Cara Kerja
248
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
2.2.1 Uji Determinasi Terhadap ekstrak etil asetat dilakukan KLT untuk
Tanaman tempuyung (Sonchus arvensis L.) yang mendapatkan pemisahan noda yang baik (eluen terbaik)
diperoleh dari BPPTO (Balai Penanaman dan
dengan eluen kloroform : n-heksana : diklorometana
Penelitian Tanaman Obat) Tawangmangu,
dilakukan determinasi di Laboratorium Ekologi (3:1:2). Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan
dan Biosistematika Jurusan Biologi FSM kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel H 60
Universitas Diponegoro. dan eluen kloroform : n-heksana : diklorometana
2.2.2 Persiapan Bahan
(3:1:2). Fraksi-fraksi hasil kolom dilakukan KLT, pola
Sampel penelitian berupa daun tempuyung noda yang sama digabung menjadi fraksi besar, dan
(Sonchus arvensis L.) dibersihkan kemudian setiap fraksi tersebut diuji flavonoid dengan uap
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan amoniak. Fraksi positif flavonoid dipisahkan kembali
dihaluskan menjadi serbuk. dengan KLT preparatif serta dilakukan uji
kemurniannya dengan kromatografi campuran berbagai
2.2.3 Maserasi dan Ekstraksi
pelarut dan kromatografi 2 dimensi. Isolat flavonoid
Sebanyak 1 kg sampel dimaserasi dengan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis
pelarut n-heksan, kemudian dipisahkan ekstrak dengan penambahan pereaksi geser dan
dan ampasnya. Ampas yang diperoleh dimaserasi spektrofotometer FT-IR.
kembali menggunakan pelarut etanol 96 %. 2.2.6 Uji Aktifitas Antioksidan
Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary 2.2.6.1 Penentuan Panjang Gelombang
evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol. Maksimum
Ekstrak etanol yang diperoleh, dipartisi etil asetat Penentuan panjang gelombang maksimum
dan ditambahkan sedikit air, kemudian dikocok dilakukan dengan mengukur absorbansi 5 ml larutan
dan dipisahkan hingga diperoleh ekstrak etil DPPH 0,1 mM + 0,2 ml sampel (ekstrak etil asetat,
asetat. isolat flavonoid dan kuersetin) menggunakan
2.2.4 Penapisan Fitokimia Uji Golongan spektrofotometer UV-Vis. Absorbansi maksimum yang
Flavonoid ditunjukkan pada panjang gelombang 500-525 nm
Serbuk daun dan ekstrak etil asetat daun merupakan absorbansi maksimum DPPH (Molyneux,
tempuyung ditambahkan kloroform dan air (1:1) 2004).
sebanyak 5 ml, dikocok dan dibiarkan sejenak 2.2.6.2 Pemeriksaan Aktifitas Antioksidan
hingga terbentuk 2 lapisan kloroform dan air. Larutan sampel dan pembanding (kuersetin)
Sebagian dari lapisan air diambil ke dalam tabung masing-masing dibuat konsentrasi 100 ppm, 80 ppm, 60
reaksi kecil, kemudian ditambah serbuk Mg dan ppm, 40 ppm, dan 20 ppm. Masing-masing konsentrasi
beberapa tetes HCl pekat dan amil alkohol. pada larutan sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam
Adanya flavonoid ditunjukkan dengan timbulnya botol fial, kemudian ditambahkan larutan DPPH 0,1
warna merah, kuning atau jingga pada lapisan mM. Campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama
amil alkohol (Farnsworth dkk., 1966). 30 menit di tempat gelap. Serapan larutan diukur
dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
2.2.5 Pemisahan Senyawa Flavonoid gelombang 515 nm (Molyneux, 2004).
249
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrak etil asetat hasil kolom dengan cara menampung
Sebanyak 1 kg serbuk daun tempuyung setiap eluat sebanyak 15 ml ke dalam
dimaserasi menggunakan n-heksana dan etanol, botol fial. Hasil kromatografi kolom diperoleh fraksi
kemudian dipartisi dengan etil asetat. Setelah di sebanyak 92 fial. Kemudian dilakukan penggabungan
rotary vacuum evaporator didapat ekstrak etil berdasarkan pola noda yang sama menggunakan KLT
asetat seberat 5 gram. dengan eluen kloroform : n-heksana : diklorometana
Penapisan fitokimia dilakukan untuk (3:1:2) menjadi fraksi besar dan diuapkan pelarutnya.
mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder Dari hasil penelitian didapatkan 6 fraksi besar
menunjukkan ekstrak etil asetat positif Proses selanjutnya adalah uji flavonoid
mengandung alkaloid, flavonoid, fenol dan menggunakan metode KLT dengan diberi uap amoniak.
saponin. Analisis pemeriksaan flavonoid Dari hasil uji flavonoid ada perubahan warna noda
menggunakan KLT dengan pengembang yang sangat mencolok setelah dilakukan penguapan
campuran pelarut kloroform : n-heksana : amoniak pada fraksi B. Selanjutnya fraksi B dipisahkan
diklorometana (3:1:2) menunjukkan 7 noda yang senyawanya dengan metode KLT preparatif dengan
merupakan komponen senyawa di dalam ekstrak fasa diam silika gel GF254 menggunakan eluen
etil asetat daun tempuyung. Pola noda hasil KLT kloroform : n-heksana : diklorometana (3:1:2). Hasil
dipaparkan pada gambar III.1 pita dan harga Rf dari KLT preparatif dapat dilihat pada
gambar III.2
1 0,80 (1)
2 0,62 (2)
0,52 (3)
3
4 0,32 (4)
5
0,26 (5)
6
7
251
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
Tabel III.1 Hasil UV-Vis isolat murni flavonoid
Pita II Puncak Puncak Pergeseran Pergeseran
Pita I Pereaksi 1 2 Puncak 1 Puncak 2 Keterangan
(nm) (nm) (nm) (nm)
Metanol 437.5 253.0 - - Auron
NaOH 405.5 253.0 -32 - 6-OH
dengan
oksigenasi
pada 4
Gambar III.5 Spektra UV-Vis isolat murni (auron)
NaOH 405.5 253.0 -32 - 6-OH
flavonoid dalam pelarut metanol 5 menit dengan
oksigenasi
pada 4
(auron)
Penambahan pereaksi geser pada isolat murni NaOAc 409.5 224,0 -28 -29 -
NaOAc 411.0 224,0 -26.5 -29 o-diOH
flavonoid bertujuan untuk mengetahui letak gugus + pada
H3BO3 cincin A
hidroksi pada flavonoid. Pereaksi geser yang (6,7 atau
7,8)
digunakan antara lain: natrium hidroksida AlCl3 418.5 253.0 -19 - Mungkin
o-diOH
(NaOH), alumunium klorida (AlCl3), asam pada cincin
A
klorida (HCl), natrium asetat (NaOAc), dan asam AlCl3 + 420.0 253.0 -17.5 -
-
HCL
borat (H3BO3). Spektra UV-Vis isolat murni
flavonoid dengan penambahan pereaksi geser
Berdasarkan data hasil analisis menggunakan
dapat dilihat pada gambar III.6
UV-Vis dapat disimpulkan bahwa hasil isolasi
Metanol
NaOH senyawa flavonoid daun tempuyung (Sonchus
NaOH + 5 menit arvensis L.) dimungkinkan adalah senyawa 6,7,4-
NaOAc
NaOAC + H3BO3 trihidroksiauron.
AlCl3
AlCl3 + HCl OH
OH
HO
O
GambarIII.7Struktursenyawa6,7,4-
Pergeseran panjang gelombang isolat murni
trihidroksiauron
flavonoid dengan penambahan pereaksi geser
dapat dilihat pada table III.1
Isolat flavonoid selanjutnya dianalisis dengan
spektrofotometer FT-IR. Identifikasi
menggunakan FT-IR lebih memperkuat adanya
senyawa 6,7,4-trihidroksiauron. Hasil analisis
dengan spektrometer IR dapat diamati pada pada
gambar III.8
252
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
didiamkan sampai homogen. Panjang gelombang
yang diperoleh yaitu 516 nm, digunakan untuk
mengukur absorbansi sampel (ekstrak etil asetat dan
isolat flavonoid) dan absorbansi pembanding
dengan konsentrasi berbeda (20 ppm, 40 ppm, 60
ppm, 80 ppm, dan 100 ppm) yang telah
ditambahkan larutan DPPH dan diinkubasi selama
30 menit. Harga IC50 ekstrak etil asetat, isolat
flavonoid dan kuersetin diperoleh dengan
memplotkan 50% daya inhibisi dengan konsentrasi
isolat flavonoid. Hasil uji DPPH ditunjukkan pada
gambar III.9
Gambar III.8 Spektrum FT-IR
253
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
dkk., 2007; Jun-Xu, Yang, dkk., 2008).
harga IC50 berturut-turut sebesar 473,28
Jika
mg/L dan 421,03 mg/L.
dibandingkan antara ekstrak etil asetat dan
isolat
flavonoid, nilai IC50 ekstrak etil asetat V. DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan aktifitas antioksidan lebih Bondarenko, V. G., V. I. Glyzin and V.L.
Shelyuto and Smirnova, L.P., 1976,
rendah.
Flavonoid of Sonchus arvensis, Vitebsk
Hal ini dikarenakan senyawa yang Medical Institute, All-Union Scientific-
terkandung Research Institute of Medicinal Plants,
dalam ekstrak etil asetat yang berperan Moscow, No. 4, p. 542
sebagai
Bondarenko, V. G., V. I. Glyzin and V.L.
antioksidan seperti flavonoid belum Shelyuto, 1978, Sonchoside -- A New
murni Flavonoid Glycoside From
Sonchusarvensis, Vitebsk State Medical
sehingga daya antioksidannya
Institute, All-Union Institute of
rendah. Medicinal Plants, Moscow, No. 3, p. 403
Pembanding kuersetin memiliki harga IC50
Farnsworth, N. R., dan Khairul Anam, 1966,
yang kecil hal ini dikarenakan senyawa Biological and Phytochemical Screening of
murni. Plants, Journal of Pharmaceutical Sciences,
55, 245-265
Sehingga dapat mendonorkan proton lebih
banyak
Gurav, S., Deshnkar, N., Gulkari, V., Duragkar,
dan aktifitas antioksidannya lebih tinggi. N., dan Patil, A., 2007, Free Radical
Scavenging Activity of Polygala chinensis
Linn., Pharmacologyomline, 2, 245-253
IV. KESIMPULAN
Hussain, Javid, Zia Muhammad, Riaz Ullah, dkk.,
1. Isolat flavonoid dari ekstrak etil asetat 2010, Evaluation of The Chemical
daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) Composition of Sonchus eruca and Sonchus
berupa serbuk yang berwarna kuning asper, Journal of American Science 2010; 6
(9)
kecoklatan dengan rendemen sebesar 5,2
-4 Jing-Yu, LIANG and XIA Zheng-Xiang, 2010,
x 10 %.
Steriod and Phenols From Sonchus arvensis,
2. Identifikasi isolat murni dilakukan Chinese Journal of Natural Medicines 2010, 8
(4) : 267-269
dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis dengan pereaksi geser dan FTIR Jun-Xu, Yang, Shao-Bo Sun, Li-Mei Sun, dkk.,
menunjukkan bahwa isolat tersebut 2008, Quinic acid esters and sesquiterpenes
from Sonchus arvensis, Food Chemistry 111
diduga 6,7,4-trihidroksiauron. 9297
3. Ekstrak etil asetat dan isolat flavonoid
daun Khan, Rahmat Ali, 2012, Evaluation of flavonoids
and diverse antioxidant activities of Sonchus
tempuyung (Sonchus arvensis L.) arvensis, Chemistry Central Journal 2012, 6
mmiliki (1) : 126
aktifitas antioksidan yang ditunjukkan
oleh Kim, Hyo Jin, Eun Ju Chang, Sung Hee Cho,
254
Chem Info
Vol 1, No 1, Hal 247 - 255, 2013
dkk., 2002, Antioxidative Activity of Herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.),
Resveratrol and Its Derivatives Isolated from Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Seeds of Paeonia lactiflora, Biosci.
Biotechnol. Biochem., 66 (9), 1990-1993
Pembimbing I Pembimbing II
255