Kelebihan
1. Fleksibel. (Zulkabir, 2005)
2. Mendorong disiplin dan ketrampilan. (Zulkabir, 2005)
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-
masing. (Zulkabir, 2005)
Kekurangan
1. Menuntut disiplin tinggi dan kemandirian belajar yang tinggi. (Zulkabir, 2005)
2. Memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif. (Zulkabir, 2005)
3. Membuat mahasiswa terlena/keblabasan. (Zulkabir, 2005)
Sumber : Zulkabir (2005), Efektifitas tutorial dalam upaya meningkatkan kesiapan belajar
mandiri dan hasil belajar mahasiswa S-1 PGSD
Menurut Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) bahwa ada enam prinsip dalam
praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif, yaitu: 1) adanya
partisipasi secara sukarela, 2) adanya perasaan respek secara timbal balik, 3) Adanya
semangat berkolaborasi dan kooperasi, 4) adanya aksi dan refleksi, 5) tersedianya
kesempatan refleksi kritis dan 6) adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar
secara mandiri.
Secara jelas Knowles (1979: 11-27 ) menyatakan apabila warga belajar telah berumur 17
tahun, penerapan prinsip andragogi dalam kegiatan pembelajarannya telah menjadi suatu kelayakan.
Usia warga belajar pada kelompok belajar program PLS rata-rata di atas 17 tahun, sehingga dengan
sendirinya penerapan prinsip andragogi pada kegiatan pembelajarannya semestinya diterapkan.
Knowles dalam bukunya The modern practice of Adult Education, mengatakan bahwa
semula ia mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu membantu orang dewasa belajar.
Kemudian setelah melihat hasil eksperimen banyak pendidik yang menerapkan konsep andragogi
pada pendidikan anak-anak dan menemukan bahwa dalam situasi-situasi tertentu memberikan
hasil yang lebih baik, Knowles melihat bahwa andragogi sebenarnya merupakan model asumsi
yang lain mengenai pembelajaran yang dapat digunakan di samping model asumsi pedagogi. Ia
juga mengatakan model-model itu berguna apabila tidak dilihat sebagai dikhotomi, tetapi sebagai
dua ujung dari suatu spektrum, dimana suatu asumsi yang realistik pada situasi yang berada di
antara dua ujung tersebut.
Deep Learning, yaitu memeriksa fakta-fakta baru dan ide-ide kritis dan mengikat
mereka kedalam struktur kognitif yang ada dan membuat banyak hubungan antara ide-ide
tersebut.
Sumber : Eric Jensen, LeAnn Nickelsen, 2011, Deeper Learning: Strategi Luar Biasa
Yang Tidak Mendalam dan Tak Terlupakan, Jakarta: Indeks, hlm.7
Prosedur Androgogi
Inti teori andragogi adalah teknologi keterlibatan diri (ego) peserta didik. Artinya
kunci keberhasilan daam proses pembelajaran peserta didik terletak pada keterlibatan diri
mereka dalam proses pembelajaran
Sumber : Nur Anisa Dewi. Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran mandiri (belajar
melalui tindakan). 2015
Selanjutnya menurut Knowles (Wiwin Kusumawati, 2008 : 4) pembelajaran mandiri
didefinisikan sebagai suatu proses belajar dimana setiap individu dapat mengambil inisiatif,
dengan atau tanpa bantuan orang lain, dalam hal: mendiagnosa kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber belajar (baik berupa orang
maupun bahan), memilih dan menerapkan strategi belajar yang sesuai bagi dirinya serta
mengevaluasi hasil belajarnya.
Mengapa belajar mandiri dan soft skill penting untuk karir kita nanti?
Karena dengan belajar mandiri dan soft skill kita dilatih untuk terus mengembangkan
kemampuan ataupun potensial didalam diri kita. Belajar mandiri dapat meningkatkan
potensial kita dalam hal pengetahuan ( hard skills) sedangkan soft skill dapat
mengembangkan potensial-potensial yang berada didalam diri kita diluar bidang
pengetahuan seperti bekerja sama, kepempinan, dll. Dimana berdasarkan dari berbagai
penelitian di berbagai perusahaan terkemuka didunia ini mencari tenaga kerja yang memilki
keseluruhan paket tersebut dimana perbadingannya adalah 80% soft skill dan 20% hard skills
Mengapa dipergururan tinggi menerapakan belajar sepanjang hayat dan soft skill?
Karena perguruan tinggi mulai sadar bahwa soft skill diperlukan bagi masa depan
siswanya, mengingat tugas perguruan tinggi bukan hanya meluluskan mahasiswanya dengan
predikat terbaik atau memuaskan namun harus mampu membentuk character, sikap dan
perilaku mahasiswa serta mampu menjadi leader yang memberikan teladan dan solusi bagi
masyarakat dan lingkungannya. Selain itu dengan soft skill diharapkan setiap lulusan
perguruan tinggi mampu mencapai karier gemilang dibidang apapun.
Sumber : Strategi Sukses Mahasiswa Indonesia Meraih Karir Gemilang dengan Soft
Skill oleh Heri Kuswara.
pembelajaran SCL pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya
digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
a) Peserta didik dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri, karena
diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.
b) Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c) Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran, sehingga terjadi dialog dan
diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara siswa.
d) Menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu yang dialami
dan disampaikan belum diketahui sebelumnya oleh guru.
Sumber : 9 Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan Student Centered Learning dari Teacher
Centered Learning mata Ajar Ilmu Kesehatan pada Program Studi Penjaskes, (Forum
Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 2009), hlm. 110
Kekurangan
a) Untuk mahasiswa dalam jumlah besar sulit untuk diimplementasikan
b) Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih banyak
c) Belum tentu efektif untuk seluruh kurikulum
d) Belum tentu sesuai untuk mahasiswa yang tak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis
Mengapa terjadi perubahan strategi pembelajaran dari teacher centered dan student centerd
Model pembelajaran yang dianut pada perguruan tinggi mulai mengalami perubahan
yakni dari bentuk Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL). Faktor
pertama yang mendukung perubahan model pembelajaran di perguruan tinggi tersebut
dikarenakan adanya perubahan secara global meliputi persaingan yang semakin ketat diikuti
dengan perubahan orientasi lembaga pendidikan,yakni perubahan persyaratan kerja. Faktor
kedua karena adanya masalah yang semakin kompleks sehingga perlu disiapkanlulusan yang
mempunyai kemampuan di luar bidang studinya. Faktor ketiga karena perubahan cepat di
segala bidang kehidupan sehingga diperlukan kemampuan generik atau tranferable skill
sedangkan faktor keempat, kurikulum lama berdasarkan SK. Mendikbud No. 056/U/1994
masih berbasis content.
Cara mengembangkan sikap menyukai kegiatan belajar
Fungsi motivasi belajar, yaitu :
a) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir
b) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman
sebayanya.
c) Mengarahakan kegiatan belajar
d) Membesarkan semangat belajar
e) Menyadarkan tetang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja ( disela-selanya
adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan.
Sumber : Dimyati & Mudjiono. 2006 . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Ketika menyukai kegiatan pembelajaran (love learning), dapat membuat kita untuk
bersemangat belajar. Memperserbesar semangat belajar merupakan fungsi dari motivasi
belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu cara meningkatkan love learning
adalah dengan cara menentukan motivasi belajar kita.