PENGABDIAN MASYARAKAT
Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM
HIBAH PENGMAS INTERNAL
Tujuan kegiatan adalah mengedukasi keluarga binaan tentang perilaku kebersihan diri sebagai
pencegahan penyakit dermatitis. Sasaran kegiatan adalah anggota keluarga binaan di daerah
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga. Metode kegiatan adalah sosialisasi, penyuluhan dan
pemberian alat mandi berupa handuk sikat gigi, sabun mandi dan evaluasi kegiatan. Sasaran
kegiatan adalah 4 keluarga binaan di Desa Pangkalan. Media penyuluhan yang digunakan
adalah poster tentang Menjaga Kebersihan Diri. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 27
Juli 2017. Penyuluhan dilaksanakan dengan cara komunikasi secara mass group. Total
responden dari 4 keluarga binaan yang didatangi sebanyak 9 responden. Hasil kegiatan yaitu
penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan responden sebesar 53% tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri dan tidak menggunakan alat mandi secara bersama sama . Perlu
dilakukan kegiatan kontinyu agar pengetahuan yang sudah meningkat dapat dipertahankan dan
diharapkan dapat membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene personal
responden.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan program Pengmas Hibah Internal yang berjudul
Perilaku Kebersihan Diri terhadap Penyakit Dermatitis Pada Keluarga Binaan Desa
Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan lancar.
Sholawat dan salam kita curahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW yang telah
membawa risalah Islam hingga kita semua dapat merasakan manisnya Iman dan Islam.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada ibu Suhaidah, kader Desa Pangkalan,
Kepada Dosen Pembimbing, Staf pengajar, dan mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI yaitu Elva Oktiana Rahmi, Mutiara Sandia Oktoviana, Thirafi Prastito,
Vilona Zilmi Afrita yang telah banyak membantu selama kegiatan berlangsung. Serta dokter
dan tenaga medis Puskesmas di Tegal Angus.
Harapan kami bahwa laporan program ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang kebersihan diri sebagai pencegahan penyakit
dermatitis. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Masukan dari
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan laporan program berikutnya.
ABSTRAK .............................................................................................. 1
1. PENDAHULUAN ............................................................................ 4
3. METODE PELAKSANAAN............................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA . 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Jenis jenis perawatan diri antara lain perawatan kulit, perawatan kuku tangan dan
kaki, mata, telinga, hidung,mulut, mulut, rambut. Perawatan kulit adalah Usaha untuk
membersihkan kulit dapat dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari secara teratur (Alimul, 2009).
Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif, sabuni seluruh tubuh terutama area lipatan kulit seperti sela-
sela jari, ketiak, belakang telinga, dan lain-lain. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah. Segera
keringkan tubuh dengan handuk dari wajah, tangan, badan hingga kaki. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kulit yaitu umur, jaringan kulit, kondisi/keadaan lingkungan.
Perawatan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri
karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Kondisi normal kuku ini dapat
terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda. Kaki dan kuku
seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. (Potter
& Perry, 2005). Perawatan mulut adalah dengan cara Gosok gigi dengan teliti sedikitnya 4 kali sehari
(setelah makan dan khususnya sebelum tidur) adalah dasar program higiene mulut yang efektif.
Perawatan rambut yang efektif adalah cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan
memakai sampo yang cocok, pangkas rambut agar terlihat rapi, pijat-pijat kulit kepala pada saat
mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut. Perawatan mata, telinga dan hidung
Pembersihan mata dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap bersih yang
dilembabkan ke dalam air, dengan cara menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah
sekresi dari pengeluaran ke dalam kantung lakrimal sedangkan membersihkan telinga dengan cara
mengeluarkan kotoran yang menyumbat telinga keluarkan secara pelan-pelan, dan jangan
menggunakan peniti atau jepitan rambut untuk membersihkan kotoran telinga karena dapat merusak
gendang telinga dan cara membersihkan hidung dengan Mengangkat sekresi hidung secara lembut
dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut menjadi higiene harian yang diperlukan.
Waktu yang digunakan untuk kebersihan diri yaitu Perawatan dini hari merupakan perawatan
diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur, Perawatan Pagi hari adalah Perawatan yang dilakukan
setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri .Perawatan siang hari adalah
Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan tau pemeriksaan dan
setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan, antara lain mencuci
muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungan kesehatan pasien. Perawatan menjelang tidur Adalah Perawatan diri yang
dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan
kecil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. Faktor
faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan diri seseorang adalah citra tubuh, praktik sosial, status
sosioekonomi dan penegtahuan seseorang, kebudayaan, pilihan pribadi dan kondisi fisik.
Dampak yang sering timbul pada kebersihan diri adalah dampak psikososial dan dampak fisik,
gangguan fisik yang sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit karena kulit kotor maka akan
mudah terkena luka, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku. Dampak psikososial yang dapat terjadi Masalah sosial yang berhubungan dengan
personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial (Tarwoto & Wartonah, 2010).
Dermatitis ialah kelainan kulit yang subyektif ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri
atas ruam polimorfi yang umumnya berbatas tidak tegas. Berdasarkan penyebab misalnya dermatitis
kontak iritan, dermatitis kontak alergik, dermatitis medikamentosa, dermatitis alimentosa, dermatitis
venenata, dermatitis stasis, dan sebagainya Penyebab dermatitis tidak diketahui dengan pasti, diduga
disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan (multifaktorial). Faktor intrinsik berupa
predisposisi genetik, kelainan fisiologi dan biokimia kulit, disfungsi imunologis, interaksi psikosomatik
dan disregulasi/ketidakseimbangan sistem saraf otonom, sedangkan faktor ekstrinsik meliputi bahan
yang bersifat iritan dan kontaktan, alergen hirup, makanan, mikroorganisme, perubahan temperatur,
dan trauma.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
b. Evaluasi kegiatan Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes
terhadap anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Anggota keluarga yang mengikuti
penyuluhan menjawab pertanyaan kuesioner dengan cara memilih salah satu jawaban. Target
evaluasi kegiatan yang direncanakan adalah:
- Penyuluhan tentang pengetahuan kebersihan diri terhadap pencegahan dermatitis:
pengetahuan responden meningkat dengan jawaban baik di atas 60% setelah diadakan
penyuluhan
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Sosialisasi Kegiatan
- Sosialisasi diawali dengan memberi tahu rencana kegiatan melalui kader di Desa
Pangkalan. Yaitu berupa kunjungan untuk survey serta rencana kegiatan berupa
penyuluhan mengenai penggunaan alas kaki di luar rumah. Dengan pelaksaan survey
pada Senin, 17 Juli 2017 dan rencana penyuluhan pada Kamis, 27 Juli 2017.
- Dari hasil sosialisasi ini disepakati bahwa peserta penyuluhan merupakan dewasa
berumur 16 tahun, bersedia untuk diwawancara, tidak memiliki gangguan kejiwaan.
4.2. Pembuatan Media Penyuluhan dan Kuesioner Pre Post Tes
- Media penyuluhan yang digunakan adalah poster tentang Kebersihan Diri. Sumber
poster dampak tidak menjaga kebersihan diri berdasarkan jurnal dan digunakan untuk
penyuluhan meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan diri yang kurang dapat
mengakibatkan penyakit dermatitis.(Poster bisa dilihat pada Gambar 1).
- Materi yang tercantum pada poster kebersihan diri yaitu:
1. cara membersihkan diri
a. cara menyikat gigi yang benar
b. cara mencuci rambut
c. cara mencuci tangan
d. cara mandi yang benar
e. waktu yang tepat untuk mengganti pakaian
f. waktu dan cara yang tepat untuk memotong kuku
2. Menjelaskan tentang penyakit dermatitis yang dapat disebabkan karena
kurangnya kebersihan diri.
3. Kesimpulan:
Melakukan kebersihan diri yang sesuai agar terhindar dari penyakit
Gambar 1. Poster kebersihan
4.3. Penyuluhan Dan Pemberian Alat Mandi
Penyuluhan dilakukan kepada 4 keluarga binaan yang tinggal di desa Pangkalan.
Kegiatan penyuluhan didampingi oleh kader Komunitas Desa Pangkalan yaitu ibu
Suhaidah. Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap
anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Pre post tes tentang materi tentang
perilaku kebersihan diri terhadap pencegahan penyakit dermatitis. Penyuluhan
dilaksanakan dalam 1 kali kunjungan yaitu tanggal 27 Juli 2017. Penyuluhan
dilaksanakan secara komunikasi secara massgroup dengan jumlah peserta sebanyak 9
orang dari 4 keluarga binaan di RT 004 / RW 005, Desa Pangkalan, Kelurahan Tegal
Angus, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Data
responden terdapat pada Tabel 1. Setelah penyuluhan, tiap keluarga diberikan poster
yanh ditempel di setiap rumah masing - masing serta diberikan alat mandi berupa
handuk, sikat gigi, sabun, shampoo dan sembako.
Pasca Penyuluhan
Pengetahuan Responden Jumlah Persentase
Baik 5 55,55%
Cukup 3 33,33%
Kurang 1 11,11%
Dari tabel pasca penyuluhan terlihat bahwa hasil pada aspek Pengetahuan, Responden yang
memiliki pengetahuan baik meningkat dari 3 orang (33,33%) menjadi 5 orang (55,5%), yang
memiliki pengetahuan cukup berkurang dari 5 orang (55,5%) menjadi 3 orang (33,3%), dan
yang memilki pengetahuan kurang tetap dari 1 orang (11,11%) .
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari kegiatan pengmas ini yaitu penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan
responden sebesar 53% tentang pentingnya menggunakan alas kaki di luar rumah karena fungsi
menggunakan alas kaki adalah untuk mencegah dari tertusuk benda tajam, mencegah penyakit,
berolahraga dan menghindari dari paparan matahari. Dampak tidak menggunakan alas kaki di
luar rumah dapat membuat debu dan kotor di rumah, ditemukan kelainan kulit berupa gatal-
gatal, Creeping eruption atau cutaneous larva migrans, dan dapat menimbulkan tetanus apabila
tertusuk benda tajam.
Tokoh masyarakat dan petugas kesehatan agar lebih berperan dalam penyuluhan tentang
penggunaan alas kaki dan dampak apabila tidak menggunakan alas kaki di luar rumah. Kader
setempat untuk lebih meningkatkan peran dalam memantau dan mengingatkan warga setempat
untuk selalu menggunakan alas kaki sehingga dapat dipertahankan dan diharapkan dapat
membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene personal responden.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. KUISONER TENTANG PENGETAHUAN PERILAKU KEBERSIHAN
DIRI SEBAGAI PENCEGAHAN PENYAKIT DERMATITIS.
PENGETAHUAN
(lingkarin jawaban yang menurut anda benar)
1. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan kebersihan diri ?
a. Suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan jasmani dan rohani
b. Mandi setiap hari
c. Mengurangi aktivitas yang menimbulkan keringat berlebih
(untuk soal nomor 2 dan 3, jawaban boleh lebih dari satu)
SKORING KUISONER
a. 1
1 b. 0
c. 0
Memilih 5-8 jawaban : 1
2
Memilih 1-4 jawaban : 0
a. 0
b. 0
3 c. 0
d. 0
Pengetahuan e. 1
a. 1
4 b. 0
c. 0
a. 1
5 b. 0
a. 0
b. 1
6
c. 0
7 a. 0
b. 0
c. 1
a. 1
8 b. 0
c. 0
9
a. 1
b. 0
a. 1
10 b. 0
c. 0
a. 0
11
b. 0
c. 0
d. 1
Total Skor 11