Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

Perilaku Kebersihan diri sebagai Pencegahan terhadap Penyakit Dermatitis Pada


Keluarga Binaan Di RT 004/RW 005.Desa Pangkalan, Kecamatan Kebon
Jamblang, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2017

Oleh:

Dr. Kholis Ernawati, M.Kes. NIDN: 0309087303 (Dosen)


Elva Oktiana Rahmi NIM: 1102012075 (Mahasiswa)
Mutiara Sandia Oktoviana NIM: 1102012186 (Mahasiswa)
Thirafi Prastito NIM: 1102012294 (Mahasiswa)
Vilona Zilmi Afrita NIM: 1102012302 (Mahasiswa)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM
HIBAH PENGMAS INTERNAL

1. Judul Usulan Pengmas : Perilaku Kebersihan diri sebagai Pencegahan


terhadap Penyakit Dermatitis Pada Keluarga Binaan
Di RT 005/RW 004.Desa Pangkalan, Kecamatan
Kebon Jamblang, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, Juli 2017

2. Ketua Tim Pengusul


a. Nama : Dr. Kholis Ernawati, S.Si, MKes
b. NIDN : 0309087303
c. Jabatan/Golongan : Lektor 3d
d. Program Studi : Fakultas Kedokteran/Ilmu Kesehatan Msyarakat
e. Perguruan Tinggi : Universitas YARSI
f. Bidang Keahlian : Kesehatan Lingkungan Kesehatan Masyarakat,
g. Alamat : Pemberdayaan Masyarakat
Kantor/Telp/Faks/ Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat /
E-mail : kholis.ernawati@yarsi.ac.id
3. 2 orang
Anggota Tim Pengusul
a. Nama Anggota : Anggota 1: Dr. Rifqatussaadah, MKes/Kesmas,
: Pemberdayaan Masyarakat
Anggota 2: Rifda Wulansari, MKes/Kesmas,
b. Mahasiswa terlibat Pemberdayaan Masyarakat
: 4 (empat) orang mahasiswa Fak. Kedokteran Univ.
YARSI
4. Jangka Waktu Kegiatan : 6 (enam) bulan
5. Lokasi Kegiatan : Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
6. Biaya yang diajukan : Rp. 2.500.000,- (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Jakarta, Juli 2017


Mengetahui,
Dekan Fak. Kedokteran Univ. YARSI Ketua Tim Pengmas,

Dr. Kholis Ernawati, S.Si.MKes


NIDN 0014106201 NIDN 0309087303
ABSTRAK

Tujuan kegiatan adalah mengedukasi keluarga binaan tentang perilaku kebersihan diri sebagai
pencegahan penyakit dermatitis. Sasaran kegiatan adalah anggota keluarga binaan di daerah
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga. Metode kegiatan adalah sosialisasi, penyuluhan dan
pemberian alat mandi berupa handuk sikat gigi, sabun mandi dan evaluasi kegiatan. Sasaran
kegiatan adalah 4 keluarga binaan di Desa Pangkalan. Media penyuluhan yang digunakan
adalah poster tentang Menjaga Kebersihan Diri. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 27
Juli 2017. Penyuluhan dilaksanakan dengan cara komunikasi secara mass group. Total
responden dari 4 keluarga binaan yang didatangi sebanyak 9 responden. Hasil kegiatan yaitu
penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan responden sebesar 53% tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri dan tidak menggunakan alat mandi secara bersama sama . Perlu
dilakukan kegiatan kontinyu agar pengetahuan yang sudah meningkat dapat dipertahankan dan
diharapkan dapat membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene personal
responden.
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan program Pengmas Hibah Internal yang berjudul
Perilaku Kebersihan Diri terhadap Penyakit Dermatitis Pada Keluarga Binaan Desa
Pangkalan Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan lancar.
Sholawat dan salam kita curahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW yang telah
membawa risalah Islam hingga kita semua dapat merasakan manisnya Iman dan Islam.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada ibu Suhaidah, kader Desa Pangkalan,
Kepada Dosen Pembimbing, Staf pengajar, dan mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI yaitu Elva Oktiana Rahmi, Mutiara Sandia Oktoviana, Thirafi Prastito,
Vilona Zilmi Afrita yang telah banyak membantu selama kegiatan berlangsung. Serta dokter
dan tenaga medis Puskesmas di Tegal Angus.
Harapan kami bahwa laporan program ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang kebersihan diri sebagai pencegahan penyakit
dermatitis. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Masukan dari
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan laporan program berikutnya.

Jakarta, 27 Juli 2017


Tim pengmas internal
DAFTAR ISI

Halaman Halaman Muka LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................

ABSTRAK .............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................... 3

1. PENDAHULUAN ............................................................................ 4

1.1. Analisis Situasi.......................................................................... 4

1.2. Masalah Mitra............................................................................ 4

2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

3. METODE PELAKSANAAN............................................................. 8

4. PELAKSANAAN KEGIATAN ..........

4.1. Sosialisasi Kegiatan ..

4.2. Pembuatan Media Penyuluhan dan Kuesioner Pre Post Tes .

4.3. Penyuluhan Dan Alas Kaki ...

4.4. Evaluasi kegiatan ..

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 9 9 9 10 12 13

DAFTAR PUSTAKA . 14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Pengetahuan


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Tegal Angus Tanggerang didapatkan
10 besar penyakit yang terjadi dengan salah satu diantaranya adalah dermatitis. Pada
keluarga binaan terdapat maslah gatal gatal, panu ini dapat disebabkan oleh kebersihan
diri yang kurang serta keterbatasan sara dan prasarana. Umumnya disebabkan oleh perilaku
yang kurang baik, yaitu berupa kurangnya perilaku menggunakan alat mandi secara
bersama sama pada keluarga binaan ini. Pada data presurvey didapatkan untuk
pengetahuan yaitu 55% yang buruk, sikap 44% yang buruk serta perilaku 88 % yang buruk
mengenai kebersihan diri. Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi
seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan
faktor diluar perilaku (non behavior causes). Hal yang penting dalam perilaku kesehatan
adalah masalah pembentukan dan perubahan individu. Karena perubahan perilaku, adalah
merupakan tujuan dari pendidikan dan penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program
kesehatan lainnya.

1.2. Masalah Mitra


Selama ini belum pernah ada kegiatan yang mengedukasi keluarga binaan tentang perilaku
kebersihan diri sebagai pencegahan dermatitis. Kegiatan yang dilakukan oleh kader Desa
Pangkalan lebih ke arah pendampingan keluarga binaan untuk memeriksakan diri ke
layanan kesehatan. Tidak ada penyuluhan khusus untuk manfaat dari menjaga kebersihan
diri. Kegiatan akan dilakukan pada 4 keluarga binaan, di Desa Pangkalan RT 05 / RW 04
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Yassi et al. (2001), kesehatan manusia sangat tergantung pada kapasitas
masyarakat dalam menata interaksi antara manusia dan aktifitasnya dengan lingkungan fisik,
kimia serta biologis. Dimana interaksi ini seharusnya berfungsi melindungi dan mendorong
kesehatan manusia dan pada saat yang sama tetap melindungi integritas sistem alami. Jika
interaksi tersebut tidak seimbang maka yang terjadi adalah adanya gangguan pada kesehatan
manusia.
Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku ditentukan atau
terbentuk dari 3 faktor yaitu Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-nilai, dan sebagainya. Faktor pemungkin
(enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-
fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini
meliputi undang-undang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo,
2007).
diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Perawatan diri berorientasi pada manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dalam
Herlina, 2013). Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. (Asmadi, 2008).
personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan baik fisik dan psikisnya.
( Andarmoyo,2012) Secara umum kebersihan diri/ mandi meliputi kemampuan membersihkan
badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.

Perawatan diri juga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang,


memelihara kebersihan diri, memperbaiki personal hygiene yang kurang, pencegahan penyakit,
meningkatkan percaya diri, dan menciptakan keindahan (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Perawatan diri ini menggambarkan dan menjelaskan manfaat perawatan diri guna
mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraannya. Jika dilakukan secara efektif, upaya
perawatan diri dapat memberi kontribusi bagi integritas struktural fungsi dan perkembangan
manusia (Asmadi, 2008).

Jenis jenis perawatan diri antara lain perawatan kulit, perawatan kuku tangan dan
kaki, mata, telinga, hidung,mulut, mulut, rambut. Perawatan kulit adalah Usaha untuk
membersihkan kulit dapat dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari secara teratur (Alimul, 2009).
Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif, sabuni seluruh tubuh terutama area lipatan kulit seperti sela-
sela jari, ketiak, belakang telinga, dan lain-lain. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah. Segera
keringkan tubuh dengan handuk dari wajah, tangan, badan hingga kaki. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kulit yaitu umur, jaringan kulit, kondisi/keadaan lingkungan.

Perawatan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri
karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Kondisi normal kuku ini dapat
terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda. Kaki dan kuku
seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. (Potter
& Perry, 2005). Perawatan mulut adalah dengan cara Gosok gigi dengan teliti sedikitnya 4 kali sehari
(setelah makan dan khususnya sebelum tidur) adalah dasar program higiene mulut yang efektif.
Perawatan rambut yang efektif adalah cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan
memakai sampo yang cocok, pangkas rambut agar terlihat rapi, pijat-pijat kulit kepala pada saat
mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut. Perawatan mata, telinga dan hidung
Pembersihan mata dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan waslap bersih yang
dilembabkan ke dalam air, dengan cara menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah
sekresi dari pengeluaran ke dalam kantung lakrimal sedangkan membersihkan telinga dengan cara
mengeluarkan kotoran yang menyumbat telinga keluarkan secara pelan-pelan, dan jangan
menggunakan peniti atau jepitan rambut untuk membersihkan kotoran telinga karena dapat merusak
gendang telinga dan cara membersihkan hidung dengan Mengangkat sekresi hidung secara lembut
dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut menjadi higiene harian yang diperlukan.

Waktu yang digunakan untuk kebersihan diri yaitu Perawatan dini hari merupakan perawatan
diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur, Perawatan Pagi hari adalah Perawatan yang dilakukan
setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri .Perawatan siang hari adalah
Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan tau pemeriksaan dan
setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan, antara lain mencuci
muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungan kesehatan pasien. Perawatan menjelang tidur Adalah Perawatan diri yang
dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan
kecil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. Faktor
faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan diri seseorang adalah citra tubuh, praktik sosial, status
sosioekonomi dan penegtahuan seseorang, kebudayaan, pilihan pribadi dan kondisi fisik.

Dampak yang sering timbul pada kebersihan diri adalah dampak psikososial dan dampak fisik,
gangguan fisik yang sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit karena kulit kotor maka akan
mudah terkena luka, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku. Dampak psikososial yang dapat terjadi Masalah sosial yang berhubungan dengan
personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial (Tarwoto & Wartonah, 2010).

Dermatitis ialah kelainan kulit yang subyektif ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri
atas ruam polimorfi yang umumnya berbatas tidak tegas. Berdasarkan penyebab misalnya dermatitis
kontak iritan, dermatitis kontak alergik, dermatitis medikamentosa, dermatitis alimentosa, dermatitis
venenata, dermatitis stasis, dan sebagainya Penyebab dermatitis tidak diketahui dengan pasti, diduga
disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan (multifaktorial). Faktor intrinsik berupa
predisposisi genetik, kelainan fisiologi dan biokimia kulit, disfungsi imunologis, interaksi psikosomatik
dan disregulasi/ketidakseimbangan sistem saraf otonom, sedangkan faktor ekstrinsik meliputi bahan
yang bersifat iritan dan kontaktan, alergen hirup, makanan, mikroorganisme, perubahan temperatur,
dan trauma.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Digunakan beberapa metode pelaksanaan untuk mencapai target kegiatan, yaitu:


a. Penyuluhan dan pemberian alat mandi ( handuk, sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi ).
Penyuluhan dilakukan kepada keluarga binaan yang menjadi sasaran kegiatan dengan
didampingi oleh kader komunitas daerah Desa Pangkalan. Anggota keluarga yang dimaksud
adalah responden berusia 16 tahun dan ada di rumah ketika penyuluhan dilaksanakan serta
bersedia mengikuti kegiatan penyuluhan. Materi penyuluhan adalah tentang kebersihan diri
sebagai pencegahan dermatitis. Selain penyuluhan akan dibagikan alat mandi untuk semua
anggota keluarga sebagai alat untuk mendukung perilaku menggunakan alat mandi secara
pribadi.

b. Evaluasi kegiatan Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes
terhadap anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Anggota keluarga yang mengikuti
penyuluhan menjawab pertanyaan kuesioner dengan cara memilih salah satu jawaban. Target
evaluasi kegiatan yang direncanakan adalah:
- Penyuluhan tentang pengetahuan kebersihan diri terhadap pencegahan dermatitis:
pengetahuan responden meningkat dengan jawaban baik di atas 60% setelah diadakan
penyuluhan
BAB 4. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Sosialisasi Kegiatan
- Sosialisasi diawali dengan memberi tahu rencana kegiatan melalui kader di Desa
Pangkalan. Yaitu berupa kunjungan untuk survey serta rencana kegiatan berupa
penyuluhan mengenai penggunaan alas kaki di luar rumah. Dengan pelaksaan survey
pada Senin, 17 Juli 2017 dan rencana penyuluhan pada Kamis, 27 Juli 2017.
- Dari hasil sosialisasi ini disepakati bahwa peserta penyuluhan merupakan dewasa
berumur 16 tahun, bersedia untuk diwawancara, tidak memiliki gangguan kejiwaan.
4.2. Pembuatan Media Penyuluhan dan Kuesioner Pre Post Tes
- Media penyuluhan yang digunakan adalah poster tentang Kebersihan Diri. Sumber
poster dampak tidak menjaga kebersihan diri berdasarkan jurnal dan digunakan untuk
penyuluhan meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan diri yang kurang dapat
mengakibatkan penyakit dermatitis.(Poster bisa dilihat pada Gambar 1).
- Materi yang tercantum pada poster kebersihan diri yaitu:
1. cara membersihkan diri
a. cara menyikat gigi yang benar
b. cara mencuci rambut
c. cara mencuci tangan
d. cara mandi yang benar
e. waktu yang tepat untuk mengganti pakaian
f. waktu dan cara yang tepat untuk memotong kuku
2. Menjelaskan tentang penyakit dermatitis yang dapat disebabkan karena
kurangnya kebersihan diri.
3. Kesimpulan:
Melakukan kebersihan diri yang sesuai agar terhindar dari penyakit
Gambar 1. Poster kebersihan
4.3. Penyuluhan Dan Pemberian Alat Mandi
Penyuluhan dilakukan kepada 4 keluarga binaan yang tinggal di desa Pangkalan.
Kegiatan penyuluhan didampingi oleh kader Komunitas Desa Pangkalan yaitu ibu
Suhaidah. Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap
anggota keluarga yang mengikuti penyuluhan. Pre post tes tentang materi tentang
perilaku kebersihan diri terhadap pencegahan penyakit dermatitis. Penyuluhan
dilaksanakan dalam 1 kali kunjungan yaitu tanggal 27 Juli 2017. Penyuluhan
dilaksanakan secara komunikasi secara massgroup dengan jumlah peserta sebanyak 9
orang dari 4 keluarga binaan di RT 004 / RW 005, Desa Pangkalan, Kelurahan Tegal
Angus, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Data
responden terdapat pada Tabel 1. Setelah penyuluhan, tiap keluarga diberikan poster
yanh ditempel di setiap rumah masing - masing serta diberikan alat mandi berupa
handuk, sikat gigi, sabun, shampoo dan sembako.

Tabel 1. Data Responden Kegiatan Penyuluhan


No nama umur Jenis alamat pendidikan Pekerjaan
kelamin
1. Ny. Ami 50 P Ds. Tidak Asisten rumah
Pangkalan sekolah tangga
2. Tn. Tafsir 65 L Ds. Tidak Tukang ojek
Pangkalan sekolah
3. Ny. Ani 37 P Ds. SMA IRT
Pangkalan
4. Tn. Yandi 27 L Ds. SD Pedagang
Pangkalan
5. Tn. Safrudin 18 L Ds. SMP Buruh
Pangkalan
5 Ny. Misah P Ds.
Pangkalan
6 Tn. Alex 46 L Ds. SD
Pangkalan
7 Ny. Emun 50 P Ds. Tidak Buruh
Pangkalan sekolah
8. Ds.
Pangkalan
Gambar 2. Foto Kondisi Rumah salah satu warga binaan

Gambar 3. Foto Bersama keluarga Binaan dan media intervensi


4.4 Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan penyuluhan yang dilakukan adalah sbb:
a. Distribusi frekuensi jawaban responden pre dan post penyuluhan yang betul
b. Distribusi frekuensi total jawaban responden pre dan post penyuluhan
c. Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Perilaku Kebersihan diri sebagai Pencegahan terhadap


Penyakit Dermatitis Pada Keluarga Binaan Di RT 004/RW 005.Desa Pangkalan,
Kecamatan Kebon Jamblang, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Juli 2017
Pre Penyuluhan
Pengetahuan Responden Jumlah Persentase
Baik 3 33,33%
Cukup 5 55,55%
Kurang 1 11,11%

Pasca Penyuluhan
Pengetahuan Responden Jumlah Persentase
Baik 5 55,55%
Cukup 3 33,33%
Kurang 1 11,11%

Dari tabel pasca penyuluhan terlihat bahwa hasil pada aspek Pengetahuan, Responden yang
memiliki pengetahuan baik meningkat dari 3 orang (33,33%) menjadi 5 orang (55,5%), yang
memiliki pengetahuan cukup berkurang dari 5 orang (55,5%) menjadi 3 orang (33,3%), dan
yang memilki pengetahuan kurang tetap dari 1 orang (11,11%) .
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari kegiatan pengmas ini yaitu penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan
responden sebesar 53% tentang pentingnya menggunakan alas kaki di luar rumah karena fungsi
menggunakan alas kaki adalah untuk mencegah dari tertusuk benda tajam, mencegah penyakit,
berolahraga dan menghindari dari paparan matahari. Dampak tidak menggunakan alas kaki di
luar rumah dapat membuat debu dan kotor di rumah, ditemukan kelainan kulit berupa gatal-
gatal, Creeping eruption atau cutaneous larva migrans, dan dapat menimbulkan tetanus apabila
tertusuk benda tajam.
Tokoh masyarakat dan petugas kesehatan agar lebih berperan dalam penyuluhan tentang
penggunaan alas kaki dan dampak apabila tidak menggunakan alas kaki di luar rumah. Kader
setempat untuk lebih meningkatkan peran dalam memantau dan mengingatkan warga setempat
untuk selalu menggunakan alas kaki sehingga dapat dipertahankan dan diharapkan dapat
membentuk sikap positif dan membentuk perilaku hygiene personal responden.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. KUISONER TENTANG PENGETAHUAN PERILAKU KEBERSIHAN
DIRI SEBAGAI PENCEGAHAN PENYAKIT DERMATITIS.
PENGETAHUAN
(lingkarin jawaban yang menurut anda benar)
1. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan kebersihan diri ?
a. Suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan jasmani dan rohani
b. Mandi setiap hari
c. Mengurangi aktivitas yang menimbulkan keringat berlebih
(untuk soal nomor 2 dan 3, jawaban boleh lebih dari satu)

2. Menurut anda, apa saja manfaat dari menjaga kebersihan diri ?


a. Menghilangkan minyak yang menumpuk, keringat, sel kulit mati dan bakteri
b. Menghilangkan bau badan
c. Memelihara kulit
d. Menjaga kelancaran peredaran darah
e. Menciptakan keindahan
f. Meningkatkan derajat kesehatan
g. Terhindar dari debu
h. Selalu wangi
3. Apa saja macam-macam kebersihan diri ?
a. Kebersihan gigi dan mulut
b. Kesehatan rambut dan kulit rambut
c. Kesehatan kulit
d. Kesehatan telinga, kuku, mata, hidung
e. Semua benar
4. Apakah anda mengetahui dampak dari tidak dapat menjaga kebersihan diri ?
a. Mudah terkena dan tertular penyakit
b. Menjadi kotor
c. Tidak menarik
5. Apakah anda mengetahui macam-macam penyakit kulit ?
a. Ya, sebutkan .........................................................................................................
b. Tidak
6. Apa yang anda ketahui tentang penyakit panu?
a. Penyakit yang menyerang kulit ditandai dengan adanya gatal-gatal, kemerahan
b. Suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang ditandai dengan munculnya
bercak-bercak kecil pada kulit
c. Terdapat koreng pada kulit
7. Apa saja penyebab terkenanya penyakit panu ?
a. Alergi pada debu, tanah, serbuk saring, makanan
b. Pakaian, selimut dari bahan tertentu
c. Kelembapan kulit yang meningkat
8. Menurut anda bagain tubuh mana saja yang paling sering terkena panu ?
a. Leher, punggung atas, dada, wajah, dan bahu
b. Kaki dan tangan
c. Leher, kaki dan tangan
9. Menurut anda apakah penyakit panu itu menular ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kulit, terutama penyakit panu ?
a. Menjaga kebersihan diri salah satunya dengan menggunakan alat mandi secara
pribadi
b. Tidak bersentuhan dengan penderita
c. Selalu menggunakan alat pelindung diri ketika sedang bekerja
11. Apakah anda mengetahui apa saja ciri-ciri air bersih ?
a. Tidak berbau
b. Tidak berwarna
c. Tidak berasa
d. Benar semua

SKORING KUISONER

Variabel No. Soal Skor

a. 1
1 b. 0
c. 0
Memilih 5-8 jawaban : 1
2
Memilih 1-4 jawaban : 0
a. 0
b. 0
3 c. 0
d. 0
Pengetahuan e. 1
a. 1
4 b. 0
c. 0
a. 1
5 b. 0

a. 0
b. 1
6
c. 0

7 a. 0
b. 0
c. 1
a. 1
8 b. 0
c. 0
9
a. 1
b. 0
a. 1
10 b. 0
c. 0
a. 0
11
b. 0
c. 0
d. 1
Total Skor 11

Anda mungkin juga menyukai