Anda di halaman 1dari 2

AKU

Nama : Amar Nurjaenul Akbar


Kelas : 4-C

Sekolah adalah tempat yang sangat menyenangkan di mana semua pelajar atau siswa
berkumpul di sana, untuk belajar, bermain, dan bersenang senang, dan masa-masa sekolah juga
adalah masa yang sangat berkesan, itulah yang sering orang-orang katakan, tapi menurutku
sekolah adalah tempat yang membosankan di mana aku hanya belajar, mengerjakan tugas dan
bersosialisasi dengan orang-orang bodoh, sekolah bagaikan penjara itulah yang kurasakan
sekarang.
Namaku Rama Akbar teman sekelasku memanggil ku Akbar terkadang juga Rama, tapi
aku tak peduli mereka memanggilku apa, sekarang aku bersekolah di SMAN 1 Leuwiliang dan
kebetulan sekarang adalah hari pertama aku berada di kelas dua. seperti pada saat kelas-kelas
sebelumnya aku selalu duduk di belakang sendirian, aku tidak tahu mengapa setiap kelas yang aku
masuk siswanya selalu ganjil, mungkin itu takdir, takdir duduk di belakang sendirian selama di
masa-masa sekolah.
kring,kring,kring bel berbunyi yang menandakan kelas utuk hari ini selesai. Hari ini aku tak
Mengatakan sepatah kata pun, aku hanya tidur selama kelas berlangsung, guru-guru sudah
menggap itu biasa dan tak menegurku.
Hari ini Ujian Tengah semester berlangsung, tak terasa pula sudah setengah semester aku
di kelas ini, dan tak ada satupun orang di kelas yang mau bergaul denganku. Sesampainya di kelas,
kelas yang bising berubah menjadi kelas yang sunyi, orang-orang di kelas sangat fokus belajar
untuk ujian. Aku tak mengerti mengapa mereka melakukan hal yang membosankan (belajar),
apakah mereka belajar hanya ingin mendapatkan nilai tinggi atau mungkin belajar memang
menyenangkan, aku tak tahu apa yang mereka pikirkan.
Ujian selesai dan sekarang waktunya hasil ujian selama seminggu di umumkan, siswa-siswa
berkumpul di depan papan pengumuman, banyak siswa yang kecewa dan bahkan menangis setelah
melihat nilai mereka, apakah nilai sebegitu pentingnya hingga membuat mereka merasa sedih
begitu, padahal nilai hanyalah sebuah angka bukan sebuah jiwa berharga yang patut di tangisi, aku
benar-benar tak mengerti. hey tunggu!!!! seeorang tiba-tiba memanggilku hey bodoh, kenapa
kamu tak senang melihat nilaimu, senang, senang buat apa jawabku, lihat siswa-siswa di sana
mereka menangis karena nilai mereka kecil, sedangkan kamu yang rank 1 dan mendapat nilai
sempurna kenapa tidak senang dan terkesan tidak peduli kata dia, aku tak mengerti perasaan
mereka lagipula aku tak peduli dengan nilai-nilai jawabku, tiba-tiba orang itu memukulku hingga
hidungku berdarah, akupun membalasnya dan akhirnya terjadilah keributan. Gurupun datang dan
membawa kami ke ruang BP, aku menjelaskan apa yang terjadi dan guru tersebut menyuruhku ke
ruang UKS sedangkan orang yang memukulku tetap di Ruang BP karena luka dia tidak separah
luka yang ku alami.
Sudah tiga hari semenjak aku berkelahi, dan hidungku masih terasa sakit, dduummp!!!
tiba-tiba seseorang perempuan menyenggolku, gommenasai kata dia, aku baru pertama kali
melihat dia dan kenapa dia di kejar-kejar oleh stap guru, tapi aku tak peduli, lebih baik aku cepat
ke kelas. kring,kring,kring bel berbunyi, pertanda kelas di mulai, tapi guru masih belum datang,
tak biasanya guru telat datang seperti ini, setelah 15 menit menunggu akhirnya guru datang dan ia
membawa seorang siswa perempuan, dan siswa itulah yang menyenggol ku tadi pagi, ok anak-
anak sekarang kita kedatangan siswa baru, dia pindahan dari SMAN 22 Jakarta, ok gita
perkenalkan dirimu ke yang lain kata guru, hajimemashite watashi no namae wa nurmala sagita
desu dump!! pakai Bahasa Indonesia, maaf pak, ok nama saya nurmala sagita, sekarang saya
tinggal di pamijahan, salam kenal, ok gita kamu bisa duduk di samping Rama. Perempuan itu pun
duduk di sampingku dan ini pertama kalinya ada seorang siswa yang duduk di sampingku.
Setiap hari gita selalu menggangguku, dia mengajakku mengobrol tentang anime-anime, padahal
aku tak tertarik dengan hal apapun termasuk anime, tetapi dia terus saja menggangguku, dan hari
ini dia membawa setumpuk komik, dia menyuruhku untuk membaca semua itu, aku pun sangat
kesal, marah dan ingin memukulnya, tapi semenjak dia perempuan aku tidak bisa melakukan itu,
akupun menolak untuk membaca komik-komik tersebut tapi dia tetap memaksa, akupun tak punya
pilihan lain, aku membawa komik-komik tersebut ke rumah dan berjanji untuk membacanya, gita
pun senang dan dia tersenyum oh dammit, how freaking cute are you itu yang ingin kukatakan
ketika melihat dia tersenyum.
Hari ini gita mengajakku ke AFAID (Anime Festival Asia Indonesia), yang akan diadakan
Minggu depan, di JIEXPO, Jakarta. Gita sangat antusias dengan acara tersebut dan dia mengajakku
untuk ikut, tapi aku menolaknya dengan alasan tidak punya uang dan tiket, tapi dia tetap
memaksaku dan memberikan sebuah tiket untuk ke sana, tapi aku tetap menolak, alhasil dia marah
dan dia tidak berbicara kepadaku seharian, aku senang karena dia tidak menggangguku lagi dan
kehidupan SMA ku kembali seperti semula, itulah yang kupikirkan sebelumnya tetapi itu berbeda
sekarang aku merasa bersalah karena membuat dia marah (from bottom of my heart, I dont want
make her mad to me), alhasil akupun menerima ajakan dia untuk pergi ke AFAID, dia pun senang
mendengarnya dan di tersenyum. Kehidupan SMAku pun berubah semenjak gita duduk di
sampingku, kehidupan yang tadinya membosankan perlahan berubah menjadi sedikit
menyenangkan, walaupun aku tidak suka anime, kalau gita yang membicarakan anime aku merasa
senang mendengarnya..

Anda mungkin juga menyukai