Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
Orde Lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan
Soekarno (1945-1965). Istilah ini tentu saja tidak digunakan pada saat itu, dan baru
dicetuskan pada masa pemerintahan Soeharto yang disebut juga dengan Orde Baru.
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo
besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara
tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, & Negara
Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17
Agustus 1950. Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yg menganut sistem kabinet
parlementer.
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yg tak
stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
1. 1950-1951-Kabinet Natsir
2. 1951-1952-Kabinet Sukiman-Suwirjo
3. 1952-1953-Kabinet Wilopo
4. 1953-1955-Kabinet Ali Sastroamidjojo I
5. 1955-1956-Kabinet Burhanuddin Harahap
6. 1956-1957-Kabinet Ali Sastroamidjojo II
7. 1957-1959-Kabinet Djuanda
Era 1950 - 1959 ialah era dimana presiden Soekarno memerintah menggunakan
konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950, dimana periode
ini berlangsung dari 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959.
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang
tidak stabil.Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
A. Bidang Politik
1) Lembaga kepresidenan terlalu dominana
2) Rendahnya kesetaraan diantara lembaga tinggi negara.
3) Rekruitmen politik yang tertutup
4) Birokrasi sebagai instrumen kekuasaan.
5) Kebijakan publik yang tidak transparan.
6) Sentralisasi kekuasaan.
7) Implementasi hak asasi yang masih rendah.
B. Bidang ekonomi
1) Kebijakan mengutamakan pertumbuhan ekonomi.
2) Pinjaman luar negeri.
3) Konglomerasi.Dwi fungsi ABRI
4) Politik Luar Negeri yang bebas aktif
1.3.4 Pengaruh menguatnya Peran Negara pada Masa Orde Baru
A. Bidang Politik
1) Pemerintahahn yang otoriter
2) Pemerintahan yang dominantif
3) Pemerintahan yang sentralisasi.
B. Bidang Ekonomi
1) Terjadi kesenjangan sosial
2) Konglomerasi.
3) Terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan
pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum
Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
Sukses Gerakan Wajib Belajar
Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
Sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
1.3.6 Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
1. Ir. Soekarno
Adalah presiden pertama. Beliau mempunyai peranan penting dalam kemerdekaan
Indonesia dari penjajahan Belanda.
Masa jabatan 1945-1967
2. Soeharto
Seoharto adalah Presiden RI yang ke-2. Beliau dikenal sebagai Bapak Pembangunan.
Beliau terpilih sebagai Presiden ditahun 1967 setelah masa Pemberontakan PKI, dan
kemudian terpilih kembali melalui pemilu. Pada tahun 1998 beliau mengundurkan diri
dan digantikan oleh Wakil Presiden kala itu.
Masa Jabatan : 1867-1998
3. Prof. DR. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. DR. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang
ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada
tanggal 21 Mei 1998. Naiknya beliau menjadi Presiden sesuai dengan pasal 8
Pasal 8 ayat (1) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden
sampai habis masa jabatannya.
Masa jabatan : 1998-1999
5. Megawati Soekarnoputri
Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau umumnya lebih dikenal sebagai
Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega" adalah
Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 20 Oktober 2004. Ia
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia pertama,
Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia.
Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.
Ia dilantik pada 23 Juli 2001.
Masa Jabatan : 2001-2004