Kondisi air yang berupa cair adalah satu kondisi yang tidak umum didalam keadaan normal,
ditambah lagi memperhatikan jalinan pada hidrida-hidrida lain yang serupa didalam kolom
oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air semestinya berupa gas,
sebagaimana hidrogen sulfida.
2.1.2. Secara Fisika
Air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain, karakteristik
tersebut antara lain :
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00 C (320 F) - 1000 C, air
berwujud cair.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpan panas yang sangat baik.
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah proses
perubahan air menjadi uap air.
4. Air merupakan pelarut yang baik.
5. Air memiliki tegangan permuakaan yang tinggi.
6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
2.2. Pengertian Air Bersih dan Air Minum
3a) Suhu
Temperatur dari air akan mempengaruhi penerimaan (acceptance) masyarakat akan air
tersebut dan dapat mempengaruhi pula reaksi kimia dalam pengelolaan, terutama apabila
temperatur tersebut sangat tinggi.
4b) Warna
Air yang murni itu tidak berwarna, walaupun air murni dikatakan tidak berwarna, namun
kalau dipandang maka air itu menimbulkan warna biru-hijau muda apabila volumenya cukup
banyak. Warna dibagi dalam dua jenis, yaitu warna sejati danwarna semu, warn sejati
ditimbulkan oleh kolodial-kolodial organik atau zat-zat terlarut. Sedangkan warna semu
ditimbulkan oleh suspensi partikel-partikel penyebab kekeruhan.
5c) Bau
Air yang memenuhi standar kualitas harus bebas dari bau. Biasanya bau disebabkan oleh
bahan-bahan organik yang dapat membusuk serta senyawa kimia lainnya seperti phenol, chlor,
chlorida, chloropenol dan zat-zat organik kompleks lainnya. Bau pada air juga biasanya berasal
dari sumber-sumber biologis seperti alga, bakteri, pembusukan zat-zat organik.
6d) Rasa
Biasanya bau dan rasa terjadi bersama-sama, yaitu akibat adanya dekomposisi bahan
organik di dalam air. Demikian juga senyawa kimia tertentu menyebabkan rasa di dalam air
seperti NaCl menyebabkan air menjadi asin
7e) Kekeruhan
Kekeruhan dalam air dapat disebabkan oleh cloy, pasir, zat-zat organik dan anorganik
yang halus, plankton dan mikroorganisme lainnya. Kekeruhan dapat pula disebabkan oleh
partikel-partikel tanah liat, lempung, lanan atau akibat buangan rumah tangga maupun limbah
industri.
a) Total Solids
Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan daripada penyimpangan standar kualitas air
minum dalam hal total solids ini, yakni bahwa air akan memberi rasa yang tidak enak pada lidah,
rasa mual dan terjadinya cardiac disease serta toxaemia pada wanita-wanita hamil.
b) Sulfat
Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam. Ia merupakan
sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum karena pengaruh pencucian perut yang
bisa terjadi pada manusia apabila ada dalam konsentrasi yang cukup besar.
c) Khlorida
Kadar khlorida lebih besar dari 200 ppm dalam air akan menimbulkan rasa asin bila air
tersebut di minum. Di atas 600 ppm kandungan khlorida suatu air tidak boleh digunakan untuk
menyiram tanaman.
d) Flourida
Air minum tidak boleh lebih tinggi dari 2 ppm dan lebih rendah dari 1 ppm. Jika
kadarnya lebih tinggi dapat menimbulakan warna coklat pada gigi, sedangkan bila lebih kecil
dari 1 ppm dapat menimbulkan pengrusakan pada anak-anak atau dental caries.
e) Magnesium
Kalsium dan magnesium adalah elemen-elemen pokok penyebab kesadaran dalam air.
Dalam jumlah kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi
dalam jumlah yang lebih besar dari 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
g) Timbal
Timbal (Pb) sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat terakumulasi dalam
tubuh manusia.
h) Copper
Konsentrasi maksimum Cu yang dibolehkan adalah 1,5 ppm. Pada dosis 0,3 ppm Cu
merupakan racun bagi ikan-ikan tertentu.
i) Hidrogen sulfida
Salah satu dari tiga gas-gas yang perlu diperhatikan dalam air adalah H2S. Gas ini berbau
seperti telur busuk dan sangat korosif.
j) Karbondioksida
Gas ini sangat korosif dan merupakan masalah utama bor dalam suatu sistem sumur bor.
a. Air Sungai
Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama
pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,
kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaannya sebagai air minum
haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna.
1
2b. Air Rawa
Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat zat
organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air. Dengan adanya
pembusukan kadar zat organis yang tinggi tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan
tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur mangan
(Mn) ini akan larut.
1
24. Air Tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah
merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan
tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan
menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan
pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat
mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.
1
2a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih
tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan
tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan
tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus
berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan
rapat air, air yang
akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber
air minum melaui sumur-sumur dangkal.
1
2b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan
kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan
tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke
permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Pengambilan air tanah
dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan
pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan
suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur
ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan
pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
1
2
3
4c. Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/
kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan
tanah) mata air dapat dibedakan atas :
1a. Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,
2b. Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.
2.5. Pemanfaatan Air
Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah :
11. Untuk keperluan air minum.
22. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lain-lain).
33. Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram halaman)
44. Untuk konservasi sumber baku PAM.
55. Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).
66. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan
bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain).
77. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan,
minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).
88. Pertanian/ irigasi
99. Perikanan.
1010. Lain-lain.