Anda di halaman 1dari 7

1.

Mistar (penggaris)

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang ataupun lebar suatu benda.
Penggaris atau mistar mempunyai ketelitian hingga 0,5 cm.
Pengukuran panjang yang benar adalah skala 0 pada penggaris berimpit dengan ujung
benda yang akan diukur panjangnya.
1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol
pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang
bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.
Contoh:

Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung akhir benda
yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan 26 dari
angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.
Jadi secara matematisnya:
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm

Bagian Jangka Sorong Apa itu jangka sorong, bagian bagian yang ada didalam jangka sorong
ataupun bagaimana cara menghitung dan menggunakan jangka sorong itu sendiri seperti apa.
Pertanyaan pertanyaan seperti itu merupakan pertanyaan yang sering dicari oleh para pengguna
online tentang Alat Ukur Jangka Sorong maka dari itu dipertemuan kali ini saya selaku penulis online
didalam laman rumus rumus akan memberikan ulasan yang lebih detail tentang alat ukur jangka
sorong ini.
Dan langsung saja Pengertian Jangka Sorong menurut wikipedia indonesia ialah sebuah alat ukur
yang mempunyai tingkat ketelitian mencapai seper seratus milimeter (mm) yang mampunyai Dua
Bagian yakni Bagian Diam dan Bagian Bergerak. Saat ini sudah terdapat dua jenis jangka sorong
yakni jangka sorong analog dan jangka sorong digital, dengan pembacaan hasil pengukuran dari Alat
Ukur Jangka Sorong ini sangat bergantung kepada ketelitian dan keahlian alat itu sendiri dan
penggunannya.

Kemudian untuk Kegunaan dan Fungsi Jangka Sorong itu sendiri masih menurut Wikipedia Indonesia
antara lain sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan
penggunaan diapit, alat ukur yang digunakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda yg
biasanya mempunyai lubang seperti Pipa, Cincin dan lain lain. Kegunaan Jangka Sorong lainnya
adalah untuk mengukur suatu kedalaman lubang (Celah) pada suatu benda dengan cara
penggunaan menancapkan atau menusukkan kedalam benda tersebut.

Bagian Rahang Dalam

Bagian Jangka Sorong Rahang Dalam ini mempunyai kegunaan untuk mengukur diameter luar
maupun sisi bagian luar dari sebuah benda misalnya mengukur lebar dan tebal suatu benda kerja.
Bagian Rahang Dalam Jangka Sorong ini terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser.

Bagian Rahang Luar Jangka Sorong

Bagian Jangka Sorong Rahang Luar terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. Bagian Rahang
Luar Jangka Sorong ini pun mempunyai fungsi yang tak kalah penting yakni berfungsi untuk
mengukur suatu diameter didalam ataupun sisi bagian dalam suatu benda misal untuk mengukur
diameter hasil pengeboran.

Bagian Skala Utama dalam cm dan dalam inchi

Bagian Skala Utama dalam cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama dalam
bentuk satuan centimeter (cm). Dan Bagian Skala Utama dalam Inchi ini mempunyai kegunaan untuk
menyatakan ukuran utama dalam bentuk satuan inchi.

Bagian Skala Nonius dalam mm dan dalam inchi


Skala Nonius dalam mm ini berguna untuk sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk
satuan mm (milimeter). Dan Skala Nonius dalam bentuk Inchi ini berguna untuk sebagai skala
pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi.

Bagian Depth Probe dan Bagian Pengunci

Untuk Bagian Jangka Sorong Pengukuran Kedalaman (Depth Probe) memiliki fungsi dan kegunaan
untuk mengukur suatu kedalaman sebuah benda. Sedang Bagian Pengunci Jangka Sorong ini
mempunyai fungsi untuk menahan bagian bagian yg bergerak disaat berlangsungnya proses
pengukuran menggunakan jangka sorong.

Itulah bagian bagian jangka sorong dan fungsinya yang bisa saya berikan penjelasannya di dalam
artikel ini, dan jika kalian ingin mengetahui tentang Cara Menggunakan Jangka Sorongyang baik
dan benar bisa kalian langsung cek dan baca tautan artikel tersebut karena telah saya buatkan pula
secara lebih detail didalam laman rumus rumus ini.

Mungkin seperti itu saja dan semoga ulasan tentang Bagian Alat Ukur Jangka Sorong ini bisa
bermanfaat dan berguna bagi kalian para pembaca karena tidak bisa dipungkiri bahwa jangka sorong
ini salah satu Alat Ukur yang sering digunakan oleh banyak orang.
Advertisements

Ada trik khusus yang bisa digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai
berikut:

Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum angka nol skala
nonius pada jangka sorong.
Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, kemudian
kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.

Mari kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang
tampak pada gambar berikut ini:

Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius
terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 cm.
Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap
adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm +
0,04 cm = 2,24 cm.
Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm.
PRINSIP KERJA SPHEROMETER
Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan
pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun
sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi
lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat
skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup
akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan
skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku
lengkung ke atas dan 0 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan
ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.

PERHITUNGAN JARI-JARI BOLA DENGAN MENGGUNAKAN SPHEROMETER


Jika pada spherometer akan mengukur diameter bola maka : Pertimbangkan lingkaran dimana
DE jarak diameter yang membagi dua AC. Lihat gambar di samping Jika kita mengetahui jarak
BC dan DB kita dapat menemukan jari-jari lingkaran sebagai berikut:
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur
massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang
dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss
yaitu 0,1 gram.

Cara mengukuran massa benda dengan neraca


Ohaus
Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,
dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke
kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

Bagian-bagian Neraca Ohauss


Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca
tidak dapat digunakan untuk mengukur.
Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk
neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.

Jenis Neraca Ohaus


Neraca Ohaus dua lengan Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat
satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, , 100g. Sedangkan lengan
belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200 500 g.
Neraca Ohaus tiga lengan Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
1. Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2,
3, 4 -10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr, jadi skala
terkecil 0,1 gram.
2. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan
skala dari 0,100, 200 500gr.
3. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari
skala 0, 10, 20 100 gr.
Cara melakukan kalibrasi pada alat ukur besaran massa seperti neraca Ohaus adalah
dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau
ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.

Nilai Skala Terkecil (NST) Pada Alat Ukur Mungkin pada saat anda melakukan praktikum,
utamanya pada praktikum mata pelajaran Fisikapastinya anda akan bertemu dengan yang
namanya Nilai Skala Terkecil atau yang biasa disingkat dengan NST pada saat menggunakan
sebuah alat ukur. Nah, bagi anda yang belum memahami apa sebenarnya NST itu, berikut
penjelasan singkatnya.

Pada umumnya alat-alat ukur memiliki skala. Pada skala terdapat goresan besar dan kecil. Goresan
besar dibubuhi dengan angka yang sesuai dengan besaran yang diukur, sedangkan goresan kecil
tidak dibubuhi angka. Oleh karena itu langkah pertama yang dilakukan sebelum menggunakan alat
ukur adalah menentukan nilai skala terkecil alat itu disingkat NST. Jadi tiap alat ukur memiliki NST
yaitu nilai dari jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena mata manusia (tanpa alat bantu) agak
sukar melihat jarak kurang dari 1 mm dengan tepat, maka jarak antara dua goresan kecil berdekatan
tidak pernah kurang dari 1 mm. Berikut ini adalah contoh beberapa skala alat ukur.

Nilai Skala Terkecil (NST)


Jadi jelas bahwa NST menyatakan kemampuan alat ukur atau keterbatasan alat ukur, artinya harga
yang lebih kecil dari NST ini tidak dapat dibaca dengan pasti, melainkan dengan melakukan taksiran
dengan cara interpolasi. Oleh karena membuat taksiran adalah tindakan yang sangat subyektif,
maka suatu ketidakpastian telah menyusup dalam hasil pengukuran.

Itulah sedikit penjelasan mengenai Nilai Skala Terkecil (NST) Pada Alat Ukur, semoga bermanfaat!

1.Mistar baja
mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, dan tebal.
Ketelitiannya adalah 0,5 mm.
jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda
dengan ketelitian hingga 0,1mm.

Prinsip Kerja Mikrometer Sekrup:


Salah satu alat ukur panjang dalam Fisika adalah mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01
mm. Bentuk mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar di bawah. Alat ukur ini
mempunyai batang pengukur yang terdiri atas skala dalam milimeter, dan juga sekrup
berskala satu putaran sekrup besarnya sama dengan 0.5 mm dan 0.5 mm pada skala utama
dibagi menjadi 100 skala kecil yang terdapat pada sekrup. Adapun cara mengukur panjang
dengan mikrometer sekrup sebagai

Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. $etiap neracamempunyai skala yang
berbeda-beda% tergantung dengan lengan yang digunakannya.!etelitian neraca merupakan skala terkecil yang
terdapat dalam neraca yang digunakan disaatpengukuran. "isalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan
batas pengukuran &10 grammempunyai ketelitian 0%01 gram. 'al ini erat kaitannya ketika hendak menentukan
besarnyaketidakpastian dalam pengukuran.#erdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ( dari
ketelitian alat. $ecara matematis dapatditulis)!etidakpastian * ( + skala terkecil. "isalnya untuk neraca
dengan tiga lengan dan batas

Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar, jangka
sorong, dan mikrometer. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.

Anda mungkin juga menyukai