Anda di halaman 1dari 38

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN TEPAT GUNA

MENDUKUNG UPSUS SWASEMBADA PJK

KAUR, 24 Mei 2016

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

1
ISI PAPARAN
111
Latar Belakang
111 LTT dan Inovasi Teknologi

Inovasi Teknologi Padi

Inovasi Teknologi Jagung

Inovasi Teknologi Kedelai

Hasil Evaluasi Penerapan


Inovasi Teknologi dan LTT Padi

2
1

3
NASIONAL
Sekitar 38,2 juta tenaga kerja Bekerja di
PERTANIAN BASIS Pertanian, 53,21 persen diantaranya
UPAYA PENINGKATAN bekerja untuk pertanian tanaman pangan
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

PROVINSI BENGKULU
Sektor pertanian menyumbang 31,2% PDRB Prov. Bengkulu
Jumlah penduduk 1,84 Juta; 50,61% bekerja di sektor
pertanian
KABUPATEN KAUR
Sektor pertanian menyumbang 43,94% PDRB Prov. Bengkulu
Jumlah penduduk 112.894 jiwa; 25,67% bekerja di sektor
pertanian

4
Kenapa ada program UPSUS ?
Kabinet Kerja menetapkan swasembada
berkelanjutan untuk padi dan jagung serta
swasembada kedelai harus dicapai dalam 3
tahun (2015-2017).
KONDISI NASIONAL BENGKULU KAUR
1. Luas Baku Sawah 8,1 juta ha 93 ribu ha 8,1 ribu ha
2. Indeks Pertanaman (IP) Padi 140 129 130
3. Produktifitas
a. Padi 5,13 t/ha 4,24 t/ha 4,90 t/ha
b. Jagung 4,93 t/ha 4,65 t/ha 3,84 t/ha
c. Kedelai 1,51 t/ha 1,06 t/ha 1,00 t/ha
* Ada senjang IP dan hasil pada komoditas PJK
* Senjang/Gap menunjukkan adanya peluang peningkatan melalui
penerapan Inovasi Teknologi

5
2

6
LUAS TAMBAH TANAM (LTT)
PENGERTIAN MANFAAT
Recording dan Reporting 1. Meningkatkan sinergi dan kinerja antar institusi yang diawali dengan
luas tanam padi secara koordinasi yang baik, intensif dan berkelanjutan.
cepat (harian), tepat, 2. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian (SDLP), SDM secara
akurat terstruktur dari rasional berdasarkan data yang uptodate dengan mempertimbangkan faktor
tingkat kecamatan sosial, budaya, dan kearifan lokal.
melalui sinergi antar 3. Datanya dapat digunakan dalam penyempurnaan dari aspek perencanaan
institusi dan penentuan kebijaksanaan terkait:
a. Penyediaan dan distribusi input produksi (benih/pupuk dengan 6 tepat).
Komitmen, simpangan data, b. Penghitungan cepat (Quick Count) standing crop pada suatu wilayah dan
kecukupan alsintan dan tenaga
kerja, iklim, budaya lokal
prediksi puncak panen padi di Prov. Bengkulu
berpengaruh terhadap b. Pertimbangan dlm penjadualan rehabilitasi jaringan irigasi
pencapaian Target LTT c. Tindakan antisipatif pada puncak panen/panen raya padi berdasarkan
waktu dan wilayah.
d. Peningkatan indeks pertanaman padi
e. Penilaian kecukupan alsintan dan dan tenaga kerja pada usahatani padi
serta strategi pemenuhannya
4. Mendorong Dinas/instansi terkait untuk lebih antisipatif, kreatif serta
mengupdate dan memanfaatkan data secara cermat, tepat, acurate dan
cepat. 7
HUBUNGAN LTT DAN INOVASI TEKNOLOGI
DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI
TARGET LUAS TAMBAH TANAM
Menstimulasi percepatan tanam dan pencapaian target luas tanam padi sesuai dgn
potensi SDLP, SDM pert., sosial budaya dan kearifan lokal.
Menstimulasi peningkatan indeks pertanaman padi (IP)
Menstimulasi peningkatan luas panen
Berdampak pada peningkatan produksi

INOVASI TEKNOLOGI
Penerapan inovasi teknologi berkorelasi positif terhadap produktivitas
Semakin banyak inovasi teknologi diterapkan semakin tinggi produktivitas
Penerapan inovasi teknologi berdampak terhadap peningkatan produksi

PRODUKSI
Produksi = Luas panen x produktivitas
Produksi dapat ditingkatkan melalui peningkatan luas panen (Target LTT)
Produksi dapat ditingkatkan melalui peningkatan produktifitas (Penerapan Inovasi)
Produksi dapat ditingkatkan secara signifikan melalui peningkatan luas panen dan
produktivitas
LTT dan penerapan inovasi bersifat sinergi dlm peningkatan produksi padi
8
SINERGI LTT DENGAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI

TARGET LTT

PENINGKATAN
PRODUKSI

PENERAPAN
INOVASI
TEKNOLOGI

9
3

10
TEKNOLOGI
1. Budidaya padi dengan pendekatan PTT (sawah, ladang dan
rawa)
2. Pemilihan varietas unggul padi spesifik lokasi (Inpari 6, 7, 10, 13,
22, 23, 30; Inpara 2, 3, Banyuasin; Inpago 6, 8)
3. Penentuan dosis pupuk untuk lahan sawah (PUTS), lahan kering
(PUTK), dan rawa (PUTR)
4. Pemanfaatan alat dan mesin pertanian alsintan untuk
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen (caplak roda,
Indo Jarwo Transplanter, power weeder, combine harvester)
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

11
KOMPONEN PTT PADI SAWAH
No Komponen Dasar No Komponen Pilihan
1 Varietas Moderen (VUB, 1 Bahan organik/pupuk
PH, PTB) kandang/amelioran
2 Bibit bermutu dan sehat 2 Umur Bibit
3 Pengaturan cara tanam 3 Pengolahan tanah yg baik
(jajar legowo)
4 Pemupukan berimbang 4 Pengelolaan air optimal
dan efisien (pengairan berselang)
5 PHT sesuai OPT 5 Pupuk cair (PPC, pupuk organik,
sasaran pupuk bio hayati/ZPT, pupuk
mikro)
6 Penanganan panen dan pasca
panen

12
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

13
Penanaman dengan Indo Jarwo Tranplanter 2:1

14
INDO COMBINE RICE HARVESTER

Tipe Riding
Dimensi Panjang 310 cm
Lebar 200 cm
Tinggi 180 cm
Berat 1300 kg
Power 23 hp
Ground pressure 0.12 kg/cm2
Kapasitas 4-5 jam/ha
15
4

16
TEKNOLOGI
1. Teknologi budidaya jagung dengan pendekatan PTT.
2. Varietas unggul spesifik lokasi (Lamuru, Sukmaraga,
Bisma).
3. Teknologi pemupukan spesifik lokasi berdasarkan
peluang hasil dan status hara.
4. Teknologi sistem tanam legowo dan tumpang sari
spesifik lokasi.
5. Teknologi penentuan dosis pupuk spesifik lokasi (PUjS
dan PUTK).

17
VARIETAS UNGGUL
TIPOLOGI LAHAN HIBRIDA BERSARI BEBAS
LAHAN KERING
1. Masam Bima-4, Bisi-2, Bima-20, P21, P27 Sukmaraga
2. Naungan Bima-5, Bisi-2, Pioner-21, Bima-20, B89 Gumarang, Lamuru
3. Awal musim hujan Bima-3, Bisi-2, dll Bisma
4. Akhir musim hujan Bima-5, Bima-7, Bima-8, Bima-14, Bima-15,P- Lamuru, Gumarang, Srikandi
21, P-27, NK22,NK212, NK33, Bisi-816, dll Kuning, Srikandi Putih
LAHAN SAWAH
1. Tadah Hujan Bima-7, Bima-8, P-21, P-27 NK212, NK33, Lamuru, gumarang srikandi
Bisi-12, NK22 dll kuning, srikandi putih

2. Irigasi Bima-3, Bima-6, Bima-14, Bima-15, Bima-20, Bisma, Lamuru


Pioner-21,P-27, Bisi-816, NK212, dll
Varietas tahan Bulai : Bima-3, Bima-14, Bima-15, P35,
Bisi816, DK888, Pertiiwi-2, NK212 dll

18
Pengaturan sistem tanaman dan populasi
Perlakuan Populasi Hasil (t/ha) Bisi-16 Peningkatan %
70x20 71428 8.15
(100-40)x20 71428 9.20 12.88
(90-50)x20 71428 8.81 8.10
70x18 79365 8.68
(100-40)x18 79365 9.64 11.06
(90-50)x18 79365 9.75 12.33
70x15 95238 9.94
(100-40)x15 95238 10.30 3.62
(90-50)x15 95238 10.94 10.06
75x18 74074 8.65
(100-50)x18 74074 10.69 24.08

19
KEUNTUNGAN SISTEM
TANAM LEGOWO
Produktivitas relatif lebih
tinggi
Memudahkan dan efisien
dalam pemberian pupuk
Memudahkan pengendalian
gulma dengan cara herbisida

20
Memudahkan untuk
peningkatan indeks tanam
(tanam sisip)
Berpeluang untuk menanam
tanaman kacang-kacangan
TANAM pd barisan legowo
SISIP

TANAM SISIP
INTERCOP
SISTEM LEGOWO

21
Tumpangsari jagung-kedelai
NKL Keuntung
Hasil B-C
No Perlakuan an
(t/ha)* rasio
(Rp.1000)
1. Monokultur jagung jarak tanam
legowo (50-100) cm x 20 cm 6,65
1,03 10.087 2,54
2. Tumpangsari 1 baris kedelai
jarak tanam legowo (50-100) cm 7,27
x 20 cm 1,35 12.096 2,62
3. Tumpangsari 2 baris kedelai
jarak tanam legowo (50-100) cm 7,31
x 20 cm 1,63 13.515 2,66
4. Monokultur jagung jarak
7,34
legowo (40-110) cm x 20 cm 1,14 11.630 2,73
5. Tumpangsari 1 baris kedelai
jarak legowo (40-110) cm x 20 7,66
cm 1,44 13.183 2,73
6. Tumpangsari 2 baris kedelai
jarak tanam legowo (40-110) cm 7,70
x 20 cm 1,70 14.280 2,74
7. Monokultur jagung tanam
6,46
tanam persegi 75 cm x 20 cm 1 9.644 2,48

22
R&D Directions for
Maize..contd

BAGAN WARNA DAUN untuk pemupukan N

SOFTWARE MENENTUKAN REKOMENDASI PUTK/PUPS untuk penentuan


PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI rekomendasi spesfik

23
5

24
TEKNOLOGI
1. Teknologi budidaya kedelai dengan pendekatan PTT.
2. Varietas unggul spesifik lokasi (Anjasmoro, Grobogan,
Argomulyo, Dega, Gema, Dering, Tanggamus,
Panderman, Gepak Ijo, Gepak Kuning, Detam).
3. Teknologi budidaya kedelai spesifik agroekosistem
(sawah, lahan kering, lahan pasang surut, gawangan
tanaman perkebunan, lahan hutan).
4. Teknologi pengendalian OPT spesifik lokasi.
5. Teknologi pemupukan spesifik lokasi.

25
KESESUAIAN AGROEKOSISTEM UNTUK KEDELAI

Komponenling Kriteria kesesuaian


kungan
Sangat Sesuai Agak sesuai Kurang/
sesuai tidak sesuai

Tinggi tempat < 700 700-1.000 1.000-1.300 > 1.300


(m dpl)

Suhu udara 23-28 29-30 21-32 >32


(oC) 22-20 18-19 <18

Kemiringan <5 5-15 15-20 > 20


lahan (%)

Naungan (%) 8 8-15 15-25 > 25

Curah hujan 1.000-1.500 1.500-2.500 2.500-3.500 > 3.500


(mm/th) 700-1.000 500-700 < 500

26
RATA-RATA PRODUKSI ? STATISTIK 1,3 t/ha

MASALAH vs TEKNOLOGI

TEKNOLOGI PTT DENGAN VUB DAN TEKNOLOGI SESUAI AGROEKOSISTEM HASIL > 2
t/ha

27
Marwoto 2008
GROBOGAN
U

L lanceolate

28
ARGOMULYO

Bulu : C
Polong T: CT
Biji : B
Hil: C

29
POPULASI TANAMAN

Populasi Tanaman Taksiran hasil (t/ha)


< 100.000 < 0,50
100.000 - 200.000 0,64 - 0,95
200.000 - 300.000 0,90 - 1,50
300.000 - 400.000 1,28 - 1,75
400.000 - 500.000 1,60 - 2,50

30
Marwoto 2008
Budidaya pada lahan sawah
Tanam tugal; jarak 40 cm antar baris
x 15-20 cm dalam baris, 2-3
biji/lubang. Bila tidak mungkin dengan
tugal dapat ditanam secara larikan
teratur, jarak antar baris 40-50 cm.
Setelah tanam ditutup jerami sbg
mulsa
Pengendalian gulma 2 kali (saat umur
15-20 hari dan 45 hari).
Pengendalian Hama/penyakit sesuai
kebutuhan.
Pupuk dosis 150-200 kg Phonska/ha
+ 50-100 kg/ha SP36. Pupuk SP36
disebar sebelum tanam. Phonska
diaplikasikan saat umur 15-20 hari,
disebar di antara barisan tanaman

31
BUDIDAYA PADA LAHAN KERING MASAM

Tanam teratur, tugal/alur bajak,


jarak tanam 40 cm x 15 cm, 2-3
biji/lubang. Gunakan perlakuan
benih
Perbaikan tanah: 0,75-1 t/ha
dolomit + 1-2 t/ha pupuk kandang.
Dolomit+pupuk kandang dicampur
rata, disebar sebelum tanam.
Pupuk dosis 200 kg/ha Phonska +
100-150 kg SP-36. SP-36
seluruhnya disebar sebelum tanam.
Phonska disebar diantara barisan
tanaman saat umur 15-20 hari.

32
7.

33
Penerapan Inovasi Sistem Tanam Padi Sawah
Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu
Jajar Legowo (%)
2:1 4:1 > 4:1
No Kabupaten
Tanpa Tanpa Tanpa
Sisip Sisip Sisip
Sisip Sisip Sisip
1 Bengkulu Selatan 0 0 0 35 0 65
2 Rejang Lebong 15 0 50 0 32 0
3 Bengkulu Utara 10 0 0 46 0 44
4 Kaur 10 6 0 35 0 49
5 Seluma 30 0 50 0 0 20
6 Mukomuko 3 0 30 0 0 67
7 Lebong 0 4 0 37 0 59
8 Kepahiang 0 0 80 0 20 0
9 Bengkulu Tengah 20 0 30 0 0 50
10 Kota Bengkulu 0 0 0 80 0 20
Rata-rata 9 1 24 23 5 37

34
Penerapan Inovasi Teknologi Penggunaan Varietas Unggul
Baru (VUB) 2015/2016 di Provinsi Bengkulu
Varietas Varietas Unggul
No Kabupaten Lokal (%)
Unggul (%) Baru (%)
1 Bengkulu Selatan 51 49 0
2 Rejang Lebong 75 25 0
3 Bengkulu Utara 95 5 0
4 Kaur 95 5 0
5 Seluma 50 25 25
6 Mukomuko 98 0 2
7 Lebong 70 3 27
8 Kepahiang 65 5 30
9 Bengkulu Tengah 40 60 0
10 Kota Bengkulu 80 20 0
Rata-rata 72 20 8
Keterangan : VUB rilis > Tahun 2008 (Inpari, Inpara, Inpago)
VU rilis < Tahun 2008 (Cigeulis, Mekongga, Ciherang, IR64)
Lokal (Padi harum, Ketumbar, dll)

35
Penerapan Inovasi Pemupukan Padi
Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu
Dosis Anjuran Frekuensi Pemupukan (%)
No Kabupaten
(%) Satu Kali Dua Kali Tiga Kali
1 Bengkulu Selatan 20 0 100 0
2 Rejang Lebong 45 20 60 20
3 Bengkulu Utara 10 0 100 0
4 Kaur 35 17 48 35
5 Seluma 40 30 50 20
6 Mukomuko 60 0 40 60
7 Lebong 37 30 60 10
8 Kepahiang 38 0 62 38
9 Bengkulu Tengah 40 10 50 40
10 Kota Bengkulu 50 0 100 0
Rata-rata 38 11 67 22

36
Jadwal Tanam Padi Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu
Periode Tanam Padi (Bulan)
Rekomendasi Katam Realisasi Lapangan
No Kabupaten
April-September Oktober-Maret April-September Oktober-Maret
2015 2015/2016 2015 2015/2016
Okt, Nov, Jan, Feb,
1 Bengkulu Selatan Mei, Jun, Jul, Sept Apr, Jul Des, Jan, Feb
Mar
Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
2 Rejang Lebong Mei, Jun, Sept Jan
Agt, Sept Jan, Feb, Mar
Okt, Nov, Des,
3 Bengkulu Utara Apr, Mei, Jun, Sept Okt, Jan, Feb, Mar Apr, Mei, Jun, Jul
Jan, Feb, Mar
Okt, Nov, Des, Jan, Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
4 Kaur Mei, Jun, Sept
Feb, Mar Agt, Sept Jan, Feb, Mar

Okt, Nov, Des, Jan, Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
5 Seluma Apr, Mei, Jun, Sept
Feb, Mar Agt, Sept Jan, Feb, Mar
Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
6 Mukomuko Apr, Mei, Jun, Sept Okt, Jan, Feb
Agt, Sept Jan, Feb, Mar
Mei, Jun, Jul, Agt, Okt, Nov, Jan, Feb, Mei, Jun, Jul, Agt, Okt, Nov, Des,
7 Lebong
Sept Mar Sept Jan, Feb, Mar
Okt, Nov, Des, Jan, Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
8 Kepahiang Mei, Jun, Sept
Feb Agt, Sept Jan, Feb, Mar
Nov, Des, Jan, Feb, Apr, Mei, Jun, Jul, Okt, Nov, Des,
9 Bengkulu Tengah Mei, Jun
Mar Agt, Sept Jan, Feb, Mar
10 Kota Bengkulu Mei, Jun, Sept Nov, Des, Jan, Feb Jul, Agt Jan, Feb

37
TERIMA KASIH

38

Anda mungkin juga menyukai