Tahap ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada
usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di
lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat. Pencarian jati diri mulai
berlangsung dalam tahap ini. Apabila seorang remaja dalam mencari jati dirinya bergaul dengan
lingkungan yang baik maka akan tercipta identitas yang baik pula. Namun sebaliknya, jika
remaja bergaul dalam lingkungan yang kurang baik maka akan timbul kekacauan identitas pada
diri remaja tersebut.
Tidak semua orang mengalami kasus yang sama pada fase dan waktu yang sama
seperti yang dikemukakan Erikson dalam teori perkembangan psikososialnya
(Slavin, 2006).
Teori ini benar-benar hanya pandangan deskriptif dari perkembangan sosial dan
emosional seseorang yang tanpa menjelaskan bagaimana atau mengapa
perkembangan ini bisa terjadi (Shaffer, 2005).
Teori ini lebih sesuai untuk anak laki-laki daripada untuk anak perempuan dan
perhatiannya lebih diberikan kepada masa bayi dan anak-anak daripada masa
dewasa. (Cramer, Craig, Flynn, Bernadette. & LaFave, Ann, 1997).
Daftar Rujukan
Cramer, Craig, Flynn, Bernadette. & LaFave, Ann. 1997. Critiques & Controversies of Erikson. [Online:
http://web.cortland.edu/andersmd/erik/crit.html] diakses pada tanggal 18 September 2013.
Erik Erikson. [Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Erik_Erikson] diakses pada tanggal 20 September
2013.
Hanurawan, Fattah. 2007. Karakteristik Psikologi Siswa dan Pengembagan Metode Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Nilai, 14 (2): 92-100.
Kongkoh. 2010. Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson. [Online:
http://kongkoh.blogspot.com/2010/01/teori-perkembangan-psikososial-erik.html] diakses pada
tanggal 19 September 2013.
Shaffer, David R. 2005. Social and Personality Development. United States of America: Thomson
Wadsworth.
Slavin, Robert E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice. United State of America: Pearson.