Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor industri merujuk ke suatu ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan
produksi yang kegiatan utamanya yaitu mengolah bahan mentah menjadi barang setengah
jadi atau bahkan barang jadi (manufacturing). Kegiatan pengolahan ini sendiri dapat bersifat
manual maupun menggunakan mesin. Industri dapat diklasifikasi berdasarkan jumlah tenaga
kerja, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga. Industri
kecil termasuk industri yang harus dikembangakan untuk meningkatkan kesempatan yang
lebih merata, penciptaan keseimbangan peran serta masyarakat dan kepemilikan usahanya
yang lebih sehat. Salah satu industri kecil pengolahan pangan yang masih berkembang adalah
industri kecil tahu.
Dalam era industrialisasi, pertumbuhan industri di Indonesia khususnya industri
kimia, dari tahun ke tahun cenderung naik dan pasti akan mengalami peningkatan baik dari
segi kualitas maupun kuantitas. Industri kimia merupakan suatu sistem organisasi usaha yang
berorientasi kepada keuntungan atau profit oriented, artinya disamping bertujuan
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, industri kimia juga
mengharapkan keuntungan di bidang finansial.
Saat ini telah banyak industri kimia yang berkembang, baik di dalam maupun di luar
negeri, untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Setiap industri yang berproduksi akan
menghasilkan limbah. Namun, banyak pula industri-industri yang tidak memperdulikan
lingkungan sekitar akibat limbah yang dihasilkan. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia dan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah.
Makalah ini akan membahas masalah limbah dari proses pengolahan usaha tahu,
pengaruh pemadaman listrik terhadap proses industri plastik, dan pengolahan jus jeruk skala
pabrik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari artikel ini adalah :
1. Apa perbedaan antara industri dan pabrik?
2. Apa dampak pemadaman listrik terhadap proses industri plastik?
3. Bagaimana cara pengolahan jus jeruk dalam skala pabrik?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mengetahui tentang perbedaan industri dan pabrik
2. Mahasiswa mengetahui dampak pemadaman listrik terhadap proses industri
plastik
3. Mahasiswa mengetahui cara pengolahan jus jeruk dalam skala pabrik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Proses Industri Kimia


Industri proses kimia adalah industri yang mengolah bahan baku / bahan
mentah menjadi suatu hasil / produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia.
Proses-proses kimia yang dilakukan dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia
dan peristiwa kimia fisik. Peristiwa kimia fisik antara lain :
Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur molekul
yang berlainan.
Pengubahan fase, antara lain : penguapan, pengembunan, pengkristalan
Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni
Adapun yang termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :
Industri kimia dasar: yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk
zat kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3)
Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery: Pada industri ini
biasanya dihasilkan komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM),
seperti : bensin, kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel.
Di samping itu dihasilkan juga produk-produk selain komponen bahan
bakar minyak (non BBM), seperti, pelumas, wax, aspal, solvent maupun
produk petrokimia.
Industri petrokimia: yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang
berasal dari fraksi minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen
(C3H6).
Industri pengolahan logam
Industri oleokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang
berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau hewani, seperti pabrik
CPO (Crude Palm Oil).
Industri agrokimia: yaitu industri yang memproduksi aneka pupuk dan
bahan kimia untuk budidaya pertanian, seperti pestisida, urea, ammonium
sulfat.
Industri makanan dan minuman, seperti : susu, gula, garam.
Industri bahan pewarna dan pencelup.
Industri bahan peledak
Industri pulp dan kertas
Industri semen dan keramik
Industri karet, kulit dan plastik

2.2 Perbedaan Pabrik dan Industri


Pabrik adalah tempat dimana manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal,
informasi, dan sumber daya alam di kelola bersama-sama di dalam suatu sistem produksi
guna menghasilkan satu produk atau jasa secara efektif, efisien, dan aman yang berguna bagi
masyarakat. Pabrik pada dasarnya adalah salah satu jenis industri yang terutama
menghasilkan produk jadi.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri. Pengertian industri sangatlah luas, proses industri
ini meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan
komersial. Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu "industrie" yang berarti
aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu "Industria" yang
memiliki arti kerajinan dan aktivitas. 6 konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai
berikut:
1. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau
yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya
kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk
industri besi dan baja.
2. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau
baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang
adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa,
bahan baku industri margarine.
3. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami
satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk
industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
4. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi
akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel,
semen, dan bahan bakar.
5. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
6. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
Industri dapat digolongkan dalam beberapa kategori, salah satunya yaitu berdasarkan
proses produksinya yang sering disebut dengan indistri hulu dan industri hilir, berikut
penjelasannya masing-masing:
1. Industri Hulu: merupakan industri yang hanya melakukan proses pengolahan bahan
mentah menjadi produk antara (setengah jadi) atau dengan kata lain hanya
menyediakan bahan baku untuk proses pengolahan industri lain. Contohnya,
industri kayu lapis, pabrik mesin, pabrik baja dan lain sebagainya. Khusus industri
migas, biasanya industri hulu meliputi tahap explorasi sampai dengan tahap
pengeboran minyak bumi.
2. Industri Hilir: merupakan industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi
produk jadi sehingga industri ini menghasilkan produk yang telah siap digunakan
oleh masyarakat, contohnya industri makanan, industri otomotif, industri pesawat
dan pabrik mebel. Khusus industri migas. pada dasarnya industri hilir meliputi
proses pengolahan minyak bumi hingga pemasaran.
Dari penjelasan di atas, tentu kita dapat menyimpulkan bahwa, dunia industri
memiliki pengaruh bagi kehidupan manusia saat ini. Tanpa danya perindustrian maka
kebutuhan masyarakat tidak akan tercukupi, karena sebagian besar kebutuhan masyarakat
berasal dari hasil industri seperti makanan, aksesoris, kontruksi bangunan, teknologi,
perbankan, jasa pengiriman dan masih banyak lagi. Jenis-jenis/ macam industri berdasarkan
jumlah tenaga kerja. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat
dibedakan menjadi:
1. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari
empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja
berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala
rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman,
industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
2. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19
orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya
berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya:
industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
3. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai
99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga
kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki
kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan
industri keramik.
4. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri
industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam
bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan
pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer
test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri
pesawat terbang.
Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan
oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah
sebagai berikut:
1. Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar,
keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang
termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
a. Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan
kimia tekstil.
b. Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan
industri kaca.
c. Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
d. Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri
ban.
2. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi
mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk
industri ini adalah sebagai berikut:
a. Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin
hueler, dan mesin pompa.
b. Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer,
excavator, dan motor grader.
c. Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan
mesin pres.
d. Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
e. Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
f. Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
g. Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku
cadang kendaraan bermotor.
h. Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
i. Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri
alumunium, dan industri tembaga.
j. Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
k. Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan
pabrik, the blower, dan kontruksi.
3. Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam
barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah
sebagai berikut:
a. Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
b. Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin
jahit, televisi, dan radio.
c. Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan,
dan pipa.
d. Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan
makanan kemasan.
e. Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan
marmer.
4. Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan
teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya:
industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah
(gerabah).
5. Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan
wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan
seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat
observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam
di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya:
melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran,
hotel, dan tempat hiburan).

2.3 Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung atau tidak
langsung akan dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
atau makhluk hidup lainnya. Setiap limbah perlu dikarakteristik terlebih dahulu sebelum
rancangan proses dimulai. Sifat limbah cair yang perlu diketahui adalah volume aliran,
konsentrasi organic, karakteristik dan toksisitas.Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan
oleh limbah juga bergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Berdasarkan sumber atau
asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam beberapa golongan yaitu : 1) Limbah
domestic, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur, tempat cuci pakaian,
dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri atas zat organik baik padat
maupun cair, bahan berbahaya dan beracun (B-3), garam terlarut, lemak. 2) Limbah
nondomestic, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri, pertanian, peternakan,
perikanan, dan transportasi serta sumber-sumber lainnya. Limbah pertanian biasanya terdiri
atas pestisida, bahan pupuk dan lainnya.Tujuan pengolahan limbah adalah menurunkan
kandungan bahan organik dan bahan lainnya di dalam limbah, baik dalam bentuk cair
maupun gas sehingga diperoleh konsentrasi yang aman untuk dibuang.Teknologi pengolahan
maupun pemanfaatan limbah telah berkembang sehingga pihak perkebunan mempunyai
beberapa pilihan untuk pengolahan limbahnya.
Saat ini, usaha tahu di Indonesia rata-rata masih dilakukan dengan teknologi yang
sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku)
dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif tinggi. Kegiatan industri
tahu di Indonesia didominasi oleh usaha-usaha skala kecil dengan modal yang terbatas.Dari
segi lokasi, usaha ini juga sangat tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Sumber daya manusia
yang terlibat pada umumnya bertaraf pendidikan yang relatif rendah, serta belum banyak
yang melakukan pengolahan limbah.
Hal tersebut diatas sesuai dengan definisi industri kecil menurut rumusan yang ada
dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 150/M/SK-7/1995 yang mempunyai
lingkup sebagai berikut :
1. Produk yang dihasilkan adalah produk-produk yang tergolong dalam kebutuhan
rumah tangga untuk konsumsi masyarakat.
2. Pemilik saham/modal adalah masyarakat setempat.
3. Skala usaha adalah skala kecil dengan investasi dibawah Rp. 50.000.000,- tidak
termasuk nilai tanah dan bangunan.
Industri kecil rumah tangga (IKRT) dapat dibagi/dikelompokkan berdasarkan atas
komoditi dan produk yang dihasilkan, antara lain :
1. IKRT yang memproduksi bahan konsumsi (pangan, sandang).
2. IKRT yang memproduksi alat pertanian dan pertukangan.
3. IKRT yang memproduksi barang-barang seni (ukir-ukiran kayu, patung, perhiasan,
batik tulis, tenun ikat, dll).
Kriteria dan ciri industri kecil rumah tangga (IKRT) dapat dibedakan antara lain :
1. Tenaga kerja : a). tenaga kerja/pengrajin terbatas pada lingkungan rumah tangga,
sehingga jumlahnya sangat terbatas dibawah 10 orang; b). pimpinan melaksanakan
segala urusan kegiatan usaha.
2. Produk : a). jenis produk spesifik, tergantung pada keterampilan tradisional, dengan
alat produksi yang sederhana.
3. Permodalan : a). tidak dipisahkan antara modal dan kekayaan pribadi/keluarga dan
sangat terbatas; b). belum dapat memanfaatkan langsung skema perkreditan
modern.
4. Lokasi : a). tidak terpisahkan dengan rumah tangga pengusaha/pemilik atau tempat
usaha dalam bangunan rumah tangga; b). IKRT berkembang di suatu desa, dapat
membentuk sentra industri kecil dengan ciri-ciri produksi yang dihasilkan sama.
5. Definisi/batasan : a). IKRT termasuk usaha produksi industri kecil yang
diselenggarakan sebagai self employment dan modal sendiri (menciptakan modal
sendiri atau dibantu oleh anggota keluarga).
2.3.1 Limbah Tahu
Limbah industri tahu pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua) bentuk limbah, yaitu
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil
pembersihan kedelai (batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain yang menempel pada
kedelai) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu. Limbah padat yang
berupa kotoran berasal dari proses awal (pencucian) bahan baku kedelai dan umumnya
limbah padat yang terjadi tidak begitu banyak (0,3% dari bahan baku kedelai). Sedangkan
limbah padat yang berupa ampas tahu terjadi pada proses penyaringan bubur kedelai. Ampas
tahu yang terbentuk besarannya berkisar antara 25-35% dari produk tahu yang dihasilkan.
Limbah cair pada proses produksi tahu berasal dari proses perendaman, pencucian
kedelai, pencucian peralatan proses produksi tahu, penyaringan dan pengepresan/pencetakan
tahu. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industry pembuatan tahu adalah cairan
kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut dengan air dadih (whey). Cairan ini
mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah ini sering dibuang
secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan
mencemari lingkungan.Jika konsentrasi beban organik terlalu tinggi, maka akantercipta
kondisi anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi berupa amonia, karbondioksida,
asam asetat, hirogen sulfida, dan metana. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi
sebagian besar hewan air, dan akan menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan
estetika) yang berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau.Limbah cair yang dihasilkan
mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut,akan mengalami perubahan fisika, kimia,
dan hayati yang akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan karena menghasilkan zat
beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman penyakit atau kuman lainnya yang
merugikan baik pada produk tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan, air limbah
akan berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini
mengakibatkan sakit pernapasan.Apabila air limbah ini merembes ke dalam tanah yang dekat
dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat dimanfaatkan lagi.Apabila limbah ini dialirkan
ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan akan menimbulkan
gangguan kesehatan yang berupa penyakit gatal, diare, kolera, radang usus dan penyakit
lainnya, khususnya yang berkaitan dengan air yang kotor dan sanitasi lingkungan yang tidak
baik.
Limbah padat industri tahu meliputi ampas tahu yang diperoleh dari hasil pemisahan
bubur kedelai.Ampas tahu masih mengandung protein 27 gr, karbohidrat 41,3 gr, maka
dimungkinkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi kecap, taoco, tepung yang dapat
digunakan dalam pembuatan berbagai makanan (kue kering, cake, lauk pauk, kerupuk,dll).
Proses penanganan biologi air limbah secara biologik terdiri dari campuran
mikroorganisme yang mampu memetabolisme limbah organik. Kelompok mikroorganisme
tersebut adalah 1).Bakteri, 2).Fungi, 3).Algae, 4).Protozoa,5). Rotifera, 6) Crustacea, dan 7).
Virus.Pemilihan sistem pengolahan air limbah didasarkan pada sifat dan karakter air
limbah tahu itu sendiri. Sifat dan karakteristik air limbah sangat menentukan didalam
pemilihan sistem pengolahan air limbah, terutama pada kualitas air limbah yang meliputi
parameter-parameter pH, COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (BiologicalOxygen
Demand), dan TSS (Total Suspended Solid).
Proses biologi anaerobik merupakan sistem pengolahan air limbah tahu yangbanyak
digunakan. Pertimbangan yang dilakukan adalah mudah, murah dan hasilnya bagus. Proses
biologi anaerobik merupakan salah satu sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan
mikroorganisme yang bekerja pada kondisi anaerob. Kumpulan mikroorganisme, umumnya
bakteri, terlibat dalam transformasi senyawa komplek organik menjadi metana.Selebihnya
terdapat interaksi sinergis antara bermacammacam kelompok bakteri yang berperan dalam
penguraian limbah.Kelompok bakteri non metanogen yang bertanggung jawab untuk proses
hidrolisis dan fermentasi tardiri dari bakteri anaerob fakultatif dan obligat. Mikroorganisme
yang diisolasi dari digester anaerobik adalah Clostridium spp., Peptococcus anaerobus,
Bifidobacterium spp., Desulphovibrio spp., Corynebacterium spp., Lactobacillus,
Actonomyces, Staphylococcus, and Eschericia coli.
Ada tiga tahapan dasar yang termasuk dalam keseluruhan proses pengolahanlimbah
secara oksidasi anaerobik, yaitu : hidrolisis, fermentasi (yang juga dikenal dengan sebutan
asidogenesis), dan metanogenesis. Secara umum proses anaerobik akan menghasilkan gas
Methana (Biogas). Biogas (gas bio) adalah gas yang dihasilkan dari pembusukan bahan-
bahan organik oleh bakteri pada kondisi anaerob (tanpa ada oksigen bebas). Biogas tersebut
merupakan campuran dari berbagai macam gas antara lain : CH4 (54%-70%), CO2 (27%-
45%), O2(1%-4%),N2 (0,5%-3%), CO (1%), dan H2<<<<<. Sifat penting dari gas metan ini
adalah tidak berbau, tidak berwarna, beracun dan mudah terbakar.Karena sifat gas tersebut,
maka gas metan ini termasuk membahayakan bagi keselamatan manusia.Penggunaan biogas
ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan, karena dengan
fermentasi bakteri anaerob (bakteri metan) maka tingkat pengurangan pencemaran
lingkungan dengan parameter BOD, COD akan berkurang sampai 90%. Sistem ini banyak
dipakai dengan pertimbangan ada manfaat yang bisa diambil yaitu pemanfaatan biogas yang
sangat memungkinkan digunakan sebagai bahan sumber energi karena gas metan sama
dengan gas elpiji (liquid petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas metan mempunyai
satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak. Contoh pemanfaatan biogas misalnya untuk
memasak, lampu penerangan, listrik generator, dan dapat menggantikan bahan bakar yang
lain, dsb.
Pada pengolahan air limbah tahu proses biologi aerobik merupakan proseslanjutan
untuk mendegradasi kandungan senyawa organik air limbah yang masih tersisa setelah proses
anaerobik. Sistem penanganan aerobik digunakan sebagai pencegah timbulnya masalah bau
selama penaganan limbah, agar memenuhi persyaratan effluent dan untuk stabilisasi limbah
sebelum dialirkan ke badan penerima.
Proses pengolahan limbah aerobik berarti proses dimana terdapat oksigen terlarut.
Oksidasi bahan-bahan organik menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor electron akhir
adalah proses utama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme dalam proses
ini. Mikroba yang menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron akhiradalah
mikroorganisme aerobik.Pengolahan limbah dengan sistem aerobik yang banyak dipakai
antara lain dengan sistem lumpur aktif, piring biologi berputar (Rotating Biological
Contractor = RBC) dan selokan oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai