Disusun Oleh :
Nurdiani R. 160112130522
Pembimbing :
Anie, drg.
Sjarif Hidajat Effendi, drg, Sp.KGA (K).
Hipoplasia enamel adalah kelainan dalam sintesis enamel yang dapat terjadi
secara kuantitatif atau kualitatif. Hipoplasia enamel terlihat sebagai alur atau depresi
enamel linier adalah salah satu jenis hipoplasia spesifik yang disebabkan oleh
etiologi lingkungan dan berbeda dari bentuk genetik dari hipoplasia enamel. Lesi
biasanya simetris dan defek yang terlihat berbentuk seperti cincin yang melibatkan
beberapa gigi. Beberapa faktor lingkungan ikut terlibat dalam setiap periode yang
berbeda dari waktu keterlibatan dan lamanya waktu untuk memproduksi berbagai
membutuhkan perhatian yang cepat. Banyaknya gigi yang terlibat dan keparahan lesi
dini untuk pencegahan kerusakan enamel yang lebih lanjut dan pengobatan yang
Diagnosis, Pencegahan.
Pendahuluan
Enamel merupakan jaringan dalam tubuh dengan kadar kalsium dan mineral
dapat berupa faktor genetik dan juga lingkungan. Faktor-faktor ini harus berjalan
secara sinkron dengan baik untuk menghasilkan enamel yang baik secara kuantitatif
dan kualitatif. Adanya gangguan yang terjadi pada sinkronisasi ini dapat
menyebabkan hypoplasia. Faktor-faktor yang umumnya terlibat dalam hipoplasia
obat-obatan seperti tetrasiklin, polusi lingkungan seperti fluoride, logam berat, dan
beberapa penyebab lainnya. Beberapa faktor lingkungan bertindak pada periode yang
berbeda dari waktu keterlibatan dan lamanya waktu sehingga menghasilkan berbagai
tipe hypoplasia. Pembentukan enamel gigi terjadi pada interval waktu yang berbeda
dan pada tingkat yang berbeda. Gangguan yang terjadi pada periode waktu tertentu
akan terlihat secara fisik di bagian enamel yang terbentuk pada waktu tersebut. Oleh
karena itu perbedaan hipoplasia akibat faktor lingkungan dari hypoplasia karena
faktor genetik (seperti amelogenesis imperfecta) adalah tidak semua bagian dari gigi
lingkungan yang ditandai dengan beberapa defek simetris dan seperti cincin yang
melibatkan semua permukaan gigi pada banyak gigi. Amelogenesis adalah salah satu
proses yang berjalan dalam satu waktu, setiap malformasi yang terjadi dapat
menyebabkan kelainan permanen pada enamel. Satu kali enamel yang rusak telah
terbentuk maka tidak dapat diperbaiki seperti jaringan tubuh lainnya; maka setiap
defek yang terbentuk memiliki dampak yang kuat terhadap kesehatan dan kualitas
hipoplasia yang terjadi, interaksi agen etiologi dan usia pasien datang memeriksakan
giginya dengan keluhan hipoplasia. Berbagai keluhan yang bervariasi dapat muncul
terkait dengan hipoplasia enamel linier, yang meliputi rasa sensitif terhadap stimulus
restorasi yang berulang ulang. Oleh karena itu diagnosis awal dan rencana perawatan
Presentasi Kasus
Anak laki-laki berusia 14 tahun, datang dengan keluhan adanya goresan pada
permukaan banyak gigi. Sejarah lebih lanjut mengungkapkan bahwa goresan tersebut
telah ada sejak gigi tumbuh dalam rongga mulut. Tidak ada riwayat trauma yang
ditemukan. Dilaporkan bahwa gigi sulung tidak memiliki kelainan yang serupa.
Orang tua yang datang menyertai anaknya tersebut ditanyakan mengenai riwayat
pre-natal dan post-natal. Orang tua pasien menjelaskan bahwa anaknya sempat
dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang signifikan, sekitar 1 tahun pada usia
2-3 tahun. Alasan yang disebutkan untuk rawat inap tersebut yaitu kekurangan gizi.
kekurangan gizi.
usia erupsi kronologis untuk anak berusia 12 tahun. Beberapa lesi hipoplasia
1/
(kuantitatif) terlihat pada beberapa gigi. Deformitas hipoplasia terlihat di 3 servikal
dari gigi 12, 13, 22, 23, 33, 43; 1/3 tengah dari gigi 14, 24, 34 dan 44, serta puncak
cusp gigi 15, 25, 35 dan 45. (Gambar 1-5) (Pada gambar 2 dan 3 ditandai dengan
fotografi dan representasi yang lebih baik bagi pembaca). Keunikan dari lesi ini
adalah bahwa lesi yang nampak berupa garis linier, seperti cincin (semua
permukaan gigi terlibat), simetris (gigi di kontralateral rahang memiliki lesi yang
sama pada posisi gigi yang sama) dan yang paling penting kronologis (area gigi
tahun. Temuan ini sesuai dengan riwayat medis pasien, di mana anak tersebut
dengan restorasi estetik. Oleh karena itu yang akan dilakukan hanya prosedur
Diskusi
seperti estetika yang buruk, gigi sensitif, maloklusi dan kecenderungan untuk
terjadinya karies. Dalam bentuk paling ringan LEH sering tidak terdiagnosis,
terkait dengan hipoplasia; dimana bentuk karies karena hipoplasia sebagian besar
mengenai anak-anak yang hidup pada atau di bawah kemiskinan, ditandai dengan
kerusakan struktur utama gigi yang sangat rentan terhadap karies gigi.
hipoplasia enamel linear penting untuk mencegah gejala yang akan muncul.
pengenalan risiko; (2) diagnosis dini; (3) antisipasi karies dan kerusakan posterupsi;
(4) remineralisasi dan desensitisasi; (5) restorasi dan ekstraksi; dan (6) pemeliharaan.
mudah diucapkan daripada dilakukan; karena sebagian besar proses terjadi selama
pembentukan enamel yang terjadi pada periode prenatal dan awal postnatal dan
screening untuk semua faktor lingkungan yang berperan dalam pembentukan enamel
sangat sulit. Hanya pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengurangi
jumlah faktor risiko. Oleh karena itu intersepsi dari efek buruk dari hipoplasia adalah
satu-satunya pengobatan yang mungkin. Agen regeneratif gigi seperti fluoride, agen
kalsium fosfat dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menghentikan proses
karies yang dapat terjadi pada pasien. Konsultasi mengenai makanan yang baik bagi
gigi dan menjaga kebersihan mulut yang baik juga harus dilakukan untuk mencegah
aktivitas karies. Pelindung pit dan fisur serta restorasi resin juga dapat dilakukan
sebagai pencegahan. Jig akrilik atau blok gigitan yang dibuat khusus dapat diberikan
untuk mencegah efek atrisi. Pada kasus ini setelah diagnosis ditegakkan, konseling
tentang faktor risiko seperti diet dan instruksi kebersihan mulut yang buruk
veneer mahkota metal-keramik, gigi tiruan sebagian lepasan dan atau implan adalah
pilihan perawatan yang berbeda yang dibahas dalam berbagai penelitian. Ekstraksi
harus dipertimbangkan jika gigi sudah tidak dapat direstorasi lagi. Dalam kasus yang
Prognosis
perawatan restorasi adalah buruk. Oleh karena itu sebaiknya wajib dilakukan
Kesimpulan
2. LEH dapat dengan mudah dibedakan dari bentuk lain dari hypopolasia.