Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

STUDI WISATA SISWA KELAS VIII


SMP NEGERI 3 SLEMAN
KE PULAU BALI

KARYA TULIS
Disusun Oleh Kelompok 1 Kelas VIII B

1. Aditama Widiyanto / No.Abs. 01


2. Amir Subqi Setiaji / No.Abs. 02
3. Bernardus Oka W. / No.Abs. 05
4. Dwi Kurniawan / No.Abs. 11
5. Geovanni Surya d.H / No.Abs. 19
6. Ikhsan Nur Rofiq / No.Abs. 21
7. Ivan Hardiamsyah / No.Abs. 22
8. Kurniadi Saputra / No.Abs. 24

SMP NEGERI 3 SLEMAN


Ngancar, Tridadi, Sleman, Yogyakarta 55511
Juni 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis dengan judul Perjalanan ke Pulau Dewata
Telah disetujui dan disyahkan oleh Wali Kelas/Guru
Pembimbing dan Kepala Sekolah SMP Negeri 3
Sleman

Pada Hari Senin, Tanggal, 27 Juli 2009


Guru Pembimbing/Wali Kelas

Jojoh Juhariah.SPd
NIP. 132 191 348

Mengesahkan,
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sleman

Drs.Zamroni, MM
NIP. 19530413 197903 1 005
Kata Pengantar
Pertama-tama kami haturkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan

tugas karya tulis ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih

kepada Bapak, Ibu Guru, serta Bli-bli yang telah membimbing dan

menemani kami selama perjalanan studi wisata ke Pulau Bali.

Seperti yang dikatakan banyak orang, Pulau bali memang penuh

dengan daya tarik serta corak budaya yang menawan, disamping

berbagai banyak variasi hiburan yang terdapat didalamnya. Pulau Bali

juga merupakan salah satu ikon wisata yang dibanggakan oleh

Indonesia, dan tentu saja telah menjadi salah satu ikon wisata

wisatawan dunia. Dan didalam karya tulis ini kami akan sedikit

menguak dan berbagi cerita tentang berbagai citra pesona yang ada

di Pulau Bali. Dan juga sedikit cerita menarik yang telah kami lalui

dalam perjalanan di Pulau Dewata.


Dan semua hal pasti ada kekurangan, begitu juga dengan KaryaTulis ini

pasti ada kekurangan di dalamnya. Maka mohon diterima dan dimaklumi.

Sleman, 27 Juli 2009

Kelompok 1,kelas VIII B

BAB I. PENDAHULUAN

Alasan dan Tujuan Pelaksanaan Studi Wisata


Tujuan dilaksanaanya Studi Wisata kali ini adalah untuk menambah

wawasan siswa mengenai keindahan Pulau Dewata yang menjadi

salah satu tempat dimana terdapat berbagai kekayaan Budaya dan

juga salah satu kawasan wisata unggulan Indonesia di mata dunia.

Disamping itu Studi Wisata ini juga dilaksanakan sebagai sarana

Refreshing bagi siswa yang baru saja menempuh tes akhir semester

dan diharapkan bisa memulihkan kembali semangat belajar siswa

untuk menempuh semester berikutnya. Serta siswa juga diharapkan

agar bisa mencintai dan menghargai keanekaragaman budaya yang

ada di Pulau Dewata ini serta menyadari betapa indah dan betapa

ragamnya keindahan dan pesona alam di Indonesia, khususnya di

Pulau Bali.

BAB II. URAIAN DAN PEMBAHASAN


Situasi Pelabuhan Ketapang dan Suasana di atas Kapal

Penyeberangan

Setelah Perjalanan panjang denagn bis yang cukup melelahkan, akhirnya

kami sampai di Pelabuhan Ketapang. Pelabuhan Ketapang terletak di

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Suasana di Pelabuhan Ketapang ini

sangat ramai oleh membeludaknya rombongan-rombongan wisata.

Sarana-sarana di dalamnya juga cukup lengkap, seperti Mushola dan

Kamar Kecil. Tapi sangat disayangkan kondisi Kamar Kecil pelabuhan

Ketapang mungkin bisa dibilang tak berkualitas. Pasalnya, banyak keran-

keran air yang macet, bau tak sedap juga sangat menyengat. Tapi

disamping itu jika kita lihat pemandangan laut pagi di Pelabuhan

Ketapang, semua kekuranganya terasa hilang. Memang kami tiba di

Pelabuhan Ketapang pada pagi hari, jadi kami bisa menikmati panorama

Sunrise yang begitu menawan. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya

jatah kapal penyeberangan Rombongan kami pun tiba. Dari jauh kapal

Feri berwarna putih biru dan bergambar Luba-lumba itu memang terlihat

lumayan. Tapi betapa kecewanya kami, Ternyata kondisi dalam kapal

sangat memperihatinkan. Bau tak sedap ada dimana-mana, besi-besi

tangga serta peganganya penuh karat, dan kami tegaskan bahwa kondisi

kapal itu memang sangat memperihatinkan. Tapi semua kekecewaan itu

pun lenyap saat kami tiba di atas dek kapal, angin laut bertiup kencang,

ombak perlahan menggoyang-goyangkan badan kapal ke kiri lalu ke

kanan, semua itu membuat kami lupa akan keadaan kapal yang
sesungguhnya. Banyak anggota rombongan kami memanfaatkan moment

itu dengan berfoto ria, ada pula yang berakting seolah-olah meniru

adegan film Titanic, semuanya begitu senang. Tapi banyak pula yang

merasa moment itu menjadi momok bagi mereka, yup! Ternyata banyak

teman-teman kami yang mabuk laut. Kejadian itu dijadikan sebuah parodi

mini yang membuat suasana di atas kapal itu terasa lebih menyenangkan

dan mengasyikan.

Suasana Pelabuhan Gilimanuk


Setelah perjalanan menyenangkan dari pelabuhan ketapang, waktu terasa

cepat berlalu dan akhirnya kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Dan dengan

kata lain, Welcome to Bali!! Ya, akhirnya kami tiba di Pulau Dewata,surga

para Dewa. Kembali ke Pelabuhan Gilimanuk, tidak seperti di Pelabuhan

Ketapang, suasana Pelabuhan Gilimanuk terasa sedikit sepi. Banyak

pedagang menjajakan daganganya, banyak anak-anak berenang di

permukaan air laut yang terlihat tenang. Setelah kami turun dari kapal

kami segera melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus

Pariwisata kami.

Ulu Watu
Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura di Bali dengan lokasinya yang

sangat indah. Daya tarik utama bagi para wisatawan dari pura ini adalah

panoramanya yang spektakuler. Terletak di bagian barat laut, pura ini

seperti bertengger di ujung tebing batu yang sangat tinggi dan curam,

dengan pemandangan lautnya dibawah berwarna biru bersih dan

hantaman ombak yang menghasilkan buih-buih putih yang sangat cantik.

Menurut sejarah, seorang pendeta Hindu yang berasal dari Jawa bernama

Empu Kuturan adalah orang yang pertama kali membangun pura di

tempat ini. Kemudian diteruskan oleh sejawatnya yang kemudian juga

membangun pura Tanah Lot yang juga terkenal dengan pemandangan

matahari terbenam (sunset) yang sangat indah.

Untuk bisa masuk kedalam pura ini pengunjung harus mengenakan

sarung dan selempang yang bisa disewa ditempat itu. Waktu terbaik untuk

mengunjungi pura Uluwatu adalah sore hari pada saat matahari terbenam

sehingga bisa menyaksikan pemandangan spektakulernya.

Tembahan informasi, disekitar komplek pura terdapat segerombolan

monyet. Para monyet ini biasanya suka usil dengan mengambil berbagai

macam barang yang dibawa pengunjung. Barang yang sering menjadi

incaran mereka adalah kacamata, tas, dompetatau apa saja yang

gampang direbut. Jadi hati-hati dengan mereka apabila sedang

berkunjung di komplek pura Uluwatu Bali.

Tanjung Benoa
Pantai Tanjung Benoa terletak di ujung timur pulau Bali, masuk dalam

wilayah administratif Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung.

Pantai ini merupakan tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai

sarana olahraga air disediakan disini seperti banana boat, snorkling, flying

fish, parasailing dan jetski. Namun untuk olahraga surfing yang banyak

terdapat di pantai-pantai pulau Bali lainnya, tidak dapat dijumpai disini

dikarenakan ombak di pantai ini cenderung tenang, sehingga kurang

mendukung untuk surfing.

Harga yang dikenakan untuk menikmati berbagai sarana olahraga air itu

pun bermacam-macam berkisar antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu

untuk pemakaian selama 10-15 menit. Tetapi di waktu-waktu padat

pengunjung, jatah waktu pemaikan sering dikurangi menjadi sekitar 5

menit saja karena banyaknya antrian pengunjung yang ingin mencoba.

Terkadang panjangnya antrian diperparah dengan beberapa turis luar

yang berusaha menyela antrian. Mereka sering melakukan itu karena

mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.

Diantara semua sarana olah raga air tersebut yang terasa agak asing

didengar disini yaitu flying fish. Olahraga air ini memakai sebuah perahu

dari karet yang berkapasitas dua orang dengan satu lagi untuk petugas

yang duduk ditengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang

di perahu yang kemudian akan ditarik dengan speedboat berkecepatan

tinggi. Perahu akan menjadi terangkat dan terbang diatas air pada

ketinggian 10-15 meter. Inilah yang disebut dengan flying fish. Selama
berada diudara, petugas yang duduk ditengah, bertugas menyeimbangkan

perahu agar tidak berputar atau terbalik karena hembusan angin.

Mengingat adanya tiga orang dalam perahu, terkadang bisa terjadi kasus

dimana perahu karet tersebut tidak bisa terbang. Hal ini dikarenakan untuk

bisa terbang dibutuhkan kecepatan speedboat yang tinggi dan juga

hembusan angin yang cukup kuat. Jika salah satu faktor itu tidak

mendukung, maka sensasi flying fish tidak akan bisa dirasakan, hanya

sekedar punggung yang terasa terhempas-hempas oleh permukaan air

laut.

Pesona lain dari pantai ini yaitu adanya Pulau Penyu yang berjarak

kurang lebih 20-30 menit perjalanan, dengan menggunakan perahu yang

bisa disewa dengan biaya Rp.50 ribu per orang. Pulau ini disebut Pulau

Penyu, karena merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu

yang hampir punah. Penangkaran ini sendiri bernama Pudut Sari.

Sepaket dengan perjalanan ke Pulau Penyu ini, pengunjung juga

disuguhi pemandangan objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan,

dimodifikasi sedemikian rupa dengan bagian dasar tengah perahu

dipasangi kaca, yang membuat dasar laut yang dangkal terlihat jelas.

Berbagai ikan-ikan air laut yang beraneka ragam warna tubuhnya akan

menjadi tontonan disini. Agar ikan-ikan mau mendekat, pengemudi kapal

menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Sebentar saja, ikan-ikan

itu akan datang mendekat. Sayangnya jenis ikan yang mendekat kurang

bervariasi sehingga kurang menarik untuk dinikmati .


Perahu motor tidak bisa merapat langsung ke lokasi Pulau Penyu karena

pendangkalan. Pengunjung harus turun menyusuri sendiri pantai yang

berair setinggi mata kaki sampai dengan bawah lutut orang dewasa. Jika

takut kaki terantuk batu karang atau lainnya, bisa menyewa sepatu yang

ditawarkan beberapa warga disana.

Pada Pulau Penyu ini terdapat ratusan ekor penyu berbagai ukuran dan

usia. Untuk penyu yang berada di kandang merupakan penyu induk yang

jumlahnya sekira 50 ekor. Yang berukuran besar usianya bisa mencapai

35 tahun lebih. Pengunjung bisa memegangi dan mengangkat induk

penyu tersebut untuk berfoto bersama. Untuk setiap harinya induk penyu

diberi makan rumput laut. Ketika air laut pasang mereka bisa leluasa ke

pinggir pantai, namun tidak sampai lepas ke laut, karena telah dipagari

dengan bambu. Mereka akan kembali ke kandang setelah air laut surut.

Apabila ada yang tidak kembali, pekerja akan memindahkannya dengan

tangan.

Penyu yang terdapat di tempat penangkaran tidak diperjualbelikan,

apalagi dipotong untuk dikonsumsi, karena penangkaran itu sendiri

semata-mata untuk upaya pelestarian satwa laut yang dikhawatirkan akan

punah. Satwa tersebut sengaja dibiarkan berkembang biak secara alami.

Setelah bertelur dan anak-anaknya itu kuat berenang di laut, anak penyu

itu dilepas, sementara induknya tidak.

Tidak hanya penyu yang dapat dijumpai di pulau ini. Ular, monyet, burung

dan hewan lain yang jinak bisa dijumpai di sana. Terdapat pula semacam
galeri yang menawarkan berbagai macam cinderamata, termasuk replika

penyu berbagai ukuran terbuat dari kayu dan batu karang. Kendati

letaknya terpencil, di lokasi itu pun terdapat tempat penjualan makanan

dan minuman.

Untuk menuju Pantai Tanjung Benoa tetap harus menggunakan bus-bus

pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi karena masih belum adanya

transportasi umum yang melewati daerah tersebut.

Garuda Wisnu Kencana

Garuda Wisnu Kencana, nampaknya merupakan mega proyek terbesar di

Bali yang sedang dibangun. Betapa tidak, rencana pembangunan patung

setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda sebesar 66

meter itu diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dibuat dengan

menggunakan bahan berupa campuran tembaga dan kuningan yang pada

bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas. Saat ini sebagian dari

patung tersebut sudah bisa dilihat di lokasi dalam bentuk patung separuh

badan dari dewa Wisnu dan bagian kepala burung garuda.

Sewaktu saya berkunjung kelokasi ini, sempat terperangah juga melihat

ukuran kepala burung garuda yang benar-benar raksasa. Sulit

membayangkan bentuk burung garuda ini nantinya secara keseluruhan,

yang pasti akan sangat besar sekali. Ukuran tubuh manusia dewasa aja,

nampaknya masih kalah besar/tinggi dibandingkan ukuran kuping dari

burung garuda ini. Agak aneh memang melihat burung yang mempunyai
telinga, namun semua adalah memungkinkan didunia pewayangan

Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan cadas/karang di potong secara

vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan hamparan rumput hijau

pada bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari conblock.

membelah lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan

patung garuda. Dari luas yang ada nampak sekali bahwa area ini akan

sanggup menampung puluhan ribu pengunjung, sangat cocok digunakan

sebagai tempat pertunjukan sentra budaya berskala internasional.

Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat

Hindu) yang sedang mengendarai burung mitos, Garuda, terinspirasi dari

kisah Adi Parwa dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan

pengorbanannya menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan

dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu menjadi kendaraannya. Kisah

mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di

kabupaten Malang.

Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang dinamika

nilai phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala dan niskala

(dunia nyata dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam dapat

tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah symbol misi

penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia.

Sayang sekali patung karya seniman bali bernama Nyoman Nuarta ini

dalam tahap pembangunannya sudah meleset dari target yang

dietetapkan. Rencana awal seluruh bagian patung ini akan selesai pada
tahun 2005, namun hingga artikel ini dibuat tanda-tanda akan selesainya

mega proyek ini masih jauh dari harapan. Kesulitan dana mungkin

menjadi hambatan utama untuk meneruskan mega proyek berskala

internasional ini. Ya,.. dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya

tentu tidaklah kecil, sementara bangsa ini sendiri masih membutuhkan

dana yang cukup besar pula untuk membangun negeri tercinta ini.

Tari Barong

Tarian Barong (sendra tari dan drama) berkisah tentang pertarungan

antara kebajikan melawan kebatilan.Barong adalah binatang purbakala

melukiskan kebajikan dan Rangda adalah binatang purbakala yang maha

dahsyat menggambarkan kebatilan

Gending Pembukaan:

Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian

muncullah tiga orang yang bertopeng menggambarkan tiga orang yang

sedang membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah

dimakan oleh harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang

harimau : (Barong) itu dan dalam perkelahian ini hidung salah seorang

dari ketiga orang itu digigit oleh kera.

Babak Pertama :

Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut Rangda

sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk

menemui patihnya.
Babak Kedua :

Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang dari pengikut Rangda

berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh

jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa

menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama sama menghadap

Dewi Kunti.

Babak ketiga :

Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji

kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai korban.

Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya

Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasukkan

roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah

dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada Patihnya untuk

membuang sadewa kedalam hutan dan patih inipun tidak luput dari

kemauskan roh jahat oleh setan itu sehingga sang Patih dengan tiada

perasaan kemanusiaan menggiring Sadewa kedalam hutan dan

mengikatnya dimuka Isatana Sang Rangda.

Babak keempat:

Turunlah Dewa Siwa memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan

kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda

untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat

dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.

Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan


agar dengan demikian dia bisa masuk sorga. Permintaan ini dipenuhi oleh

Sadewa. Sang Rangda mendapat Sorga.

Babak kelima:

Kelika salah seorang pengikut Rangda mengahadap kepada Sadewa

untuk diselamatkan juga tetapi ditolah oleh Sadewa. Penolakan ini

menimbulkan perkelahian dan Kalika berubah rupa menjadi babi hutan

dan didalam pertarungan menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan

akhirnya kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena

saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan

akhirnya Sadewa berubah menjadi Barong karena sama saktinya maka

pertarungan antara Barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang

dan dengan demikian pertaruangan dan perkelahian ini berlansung terus

abadi. Kebajikan melawan kebatilan. Kemudian mundullah pengikut

pengikut Barong masing masaing dengan kerisnya yang hendak

menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini

semuanya pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.

Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah

selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten

Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara,

dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an.
Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset

beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta

menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan

berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang

pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra,

adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.

Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar

(surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti

Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Sangeh

Sangeh, adalah sebuah tempat pariwisata di pulau Bali yang terletak di

sebelah utara Ubud, kabupaten Gianyar.

Sangeh terkenal karena ini merupakan sebuah desa di mana monyet-

monyet (beruk) berkeliaran dengan bebas di sebuah bukit bernama Bukit

Sari. Di sana ada pula sebuah pura yang bernama Pura Bukit Sari.

Monyet di sini berkuasa dan konon memiliki tiga wilayah kerajaan.

Menurut legenda setempat Bukit Sari dan monyet ini berada di sana ketika

Hanoman, sebuah tokoh dalam wiracarita Ramayana, mengangkat

gunung Mahameru. Beberapa bagian gunung ini jatuh di sana dan sejak

saat itu monyet berkuasa di sana.

Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal


oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau

terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di

Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.

Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak

dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal

sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh

juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-barang

pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi

sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan

sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan

baik.

Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing

kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut

memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera

yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling

luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat

terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.

Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki

kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki

hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera

betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan

mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah

tersebut pada kera-kera lain.


Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera,

hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk

membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata.

Hutan wisata ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala

(dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur

ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah

berumur lebih dari tigaratus tahun.

Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat

sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini

ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung.

Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun

akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya

pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama

Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.

Jika kita sempat mengunjungi taman wisata ini, kita pasti akan tertarik

dengan keindahan pohon pala yang tumbuh dihutan ini, karena selain

tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus.

Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon

tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki

kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.

Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh.

Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena

bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin


perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang

mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu

tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya

merupakan pohon pule.

Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering

digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang

dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang

meminta kayu pule itu, kata Subawa. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu

saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu

hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin.

Bedugul

Kawasan wisata Bedugul, yang terletak di kabupaten Tabanan,

menawarkan suasana perbukitan yang menyejukkan dan keindahan

danau Tamablingan.

Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18

derajat celcius plus danau yang begitu indah.

Untuk menikmati keindahan danau di sini, cukup dengan menyewa speed

boat anda dapat berkeliling danau. Dekat dengan danau ini juga anda

dapat menikmati hidangan santap siang di restoran lokal dengan menu

masakan Indonesia maupun juga internasional.

Lelah bermain di danau? Sejukkan diri anda lagi dengan mengunjungi

Kebun Raya Eka Karya Bedugul sambil membeli oleh-oleh berupa


strawberry, yang merupakan salah satu sumber pendapatan penduduk

setempat.

Kebun Raya ini merupakan salah satu hutan lindung yang berfungsi

sebagai paru-paru udara di Bali, sehingga untuk menutup biaya

operasional dan perawatan, kawasan ini pun dikomersilkan.

Joger

Kalau anda sudah pernah ke Bali, tapi belum pernah ke tempat yang

terkenal ini. Berarti ada yang belum lengkap dengan jalan-jalan anda di

Bali. Ya, Joger kini telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang

sedang berlibur di pulau cantik ini.

Joger : pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya

begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu,

nyeleneh, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan

maknanya.

Kenapa namanya Joger sih? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus

Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai

tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan

sahabatnya Gerard. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah

pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.

Kini tiap musim liburan atau ngga, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai

dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova. Oh ya

letaknya itu sangat strategis dekat dengan pusat keramaian Kuta, cuma
kadang-kadang masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau

musim liburan.

So, tertarik untuk membawa pulang oleh-oleh dari Joger? Jangan

lewatkan jalan-jalan anda di Bali tanpa ke Joger.

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dan setelah kami sedikit menguak sedikit ragam corak budaya Pulau Bali,

maka satu pertanyaan kami yaitu Bagaimana sih Pulau Bali itu?? pun

terjawab Lunas. Ya Pulau Bali memang sungguh menawan dan

merupakansuatu kebanggaan bagi kami untuk ikut menikmati sebuah

hasil dari Kuasa Tuhan yang ada di Indonesia ini, yaitu Pulau Dewata ini.

Kami menyadari bahwa Indonesia bukanlah Si Kecil lagi di mata dunia,

khususnya dunia Pariwisata. Pulau Bali dengan pesonanya mampu

menarik hati berbagai wisatawan Mancanegara. Dan kami pun sadar

bahwa kita harus terus menjaga dan melestarikan semua kebudayaan

yang ada di Indonesia tercinta ini agar tidak direbut oleh bangsa lain juga
agar Indonesia terus maju di bidang Pariwisata dunia dan menjadi

kebanggaan kita semua.

B. KESAN DAN PESAN

Pengalaman studi wisata kali ini akan terus kami kenang sebagai suatu

pengalaman gembira. Bersama Guru-guru kami, Para Bli-bli, Juga

bersama teman-teman kami di SMPN 3 Sleman ini, kami mendapat

pengalaman dan suasana baru yang sekiranya menjadi suatu kenangan

indah yang tidak mungkin kami lupakan dalam Hidup kami. Kami

mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang

turut serta di dalam perjalanan Studi Wisata ini.


Kelompok 1, kelas VIII B
Halaman Gambar

Pelabuhan Ketapang
Ulu Watu

Tanjung Benoa
Patung Dewa Wisnu dan Garuda yang masih dalam proyek

pembangunan

Barong & Kera


Sunset di Pantai Kuta

Sangeh
Bedugul

Joger
Daftar Pustaka

http://www.baliwebby.com/tempat-menarik/uluwatu.php

http://www.kapanlagi.com/a/pantai-tanjung-benoa-surga-olahraga-
air.html

http://navigasi.net/goart.php?a=lagwknca

http://bahastra.multiply.com/journal/item/8

http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta

http://www.resep.web.id/traveling/sangeh-pulau-bali-dari-misteri-
hingga-keindahan-hutan-pala.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Sangeh

http://www.e-kuta.com/wisata-bali/bedugul.htm

http://e-kuta.com/blog/index.php/joger-pabrik-kata-kata

Anda mungkin juga menyukai