BUPATI MALANG,
F:\RPJMD 2016.doc
2
F:\RPJMD 2016.doc
3
F:\RPJMD 2016.doc
4
F:\RPJMD 2016.doc
5
F:\RPJMD 2016.doc
6
F:\RPJMD 2016.doc
7
F:\RPJMD 2016.doc
8
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
F:\RPJMD 2016.doc
9
Pasal 2
BAB I : Pendahuluan.
BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah.
BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Kerangka Pendanaan.
BAB IV : Analisis Isu-Isu Strategis.
BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
BAB VI : Agenda, Strategi dan Arah Kebijakan.
BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah.
BAB VIII : Indikasi Rencana Program dan Pendanaannya.
BAB IX : Indikator Kinerja Daerah.
BAB X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
Pasal 3
F:\RPJMD 2016.doc
10
Pasal 4
Ditetapkan di Kepanjen
pada tanggal 6 September 2016
BUPATI MALANG,
Ttd.
H. RENDRA KRESNA
Diundangkan di Kepanjen
pada tanggal 6 September 2016
Ttd.
ABDUL MALIK
F:\RPJMD 2016.doc
11
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG
NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 2021
I. PENJELASAN UMUM
1. Dasar Pemikiran.
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang berasaskan
desentralisasi, dimana Pemerintah menyerahkan sebagian wewenang
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan guna mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat
serta peningkatan daya saing daerah.
Sedemikian besarnya wewenang dan tugas Pemerintah Daerah sehingga
memerlukan koordinasi, intergrasi, sinkronisasi dan sinergi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian pembangunan, dengan
demikian diperlukan sistem perencanaan pembangunan nasional dan
daerah yang efektif dan efisien.
Salah satu unsur dari sistem perencanaan pembangunan nasional
adalah wajib adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
meliputi tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan
dengan melibatkan masyarakat.
F:\RPJMD 2016.doc
12
2
3. Prinsip-prinsip
Prinsip Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah meliputi:
a. merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional;
b. dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
dengan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing;
c. mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
daerah;
d. dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
4. Pendekatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah menggunakan
pendekatan:
a. teknokratik, yaitu menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
b. partisipatif, yaitu melibatkan semua pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan mempertimbangkan relevansi pemangku
kepentingan, kesataraan antara pemangku kepentingan,
transparansi dan akuntabilitas, keterwakilan seluruh segmen
masyarakat, rasa memiliki dokumen perencanaan serta terciptanya
konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan;
c. politis, yaitu program-program pembangunan yang ditawarkan
masing-masing calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih pada saat kampanye disusun ke dalam rancangan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
e. bottom up-top down, yaitu penyelarasan melalui musyawarah yang
dilaksakan mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan
Nasional, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian
sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan
daerah.
5. Tahapan
Tahapan penyunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
terdiri dari:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancangan awal dan rancangan yang disempurnakan;
F:\RPJMD 2016.doc
313
c. pelaksanaan Musrenbang;
d. perumusan rancangan akhir dan konsultasi kepada Gubernur Jawa
Timur;
d. penetapan Peraturan Daerah dan klarifikasi Gubernur Jawa Timur.
6. Muatan
Muatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terdiri dari:
a. visi, misi dan program Kepala Daerah;
b. arah kebijakan keuangan daerah;
c. strategi pembangunan daerah;
d. kebijakan umum;
e. program Satuan Kerja Perangkat Daerah;
f. program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah;
g. program kewilayahan;
h. rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif;
i. rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
F:\RPJMD 2016.doc
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH KABUPATEN MALANG
TAHUN 2016 2021
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan serta peraturan perundangan, maka diperlukan
Perencanaan pembangunan yang tersistem dan terpadu, dimana
komponen-komponen pembentuk kerangka perencanaan pembangunan
saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Rumusan perencanaan
pembangunan Kabupaten Malang, wajib mengacu pada rencana
pembangunan nasional maupun rencana pembangunan provinsi.
Dengan demikian, rencana program-program pembangunan pada
Kabupaten Malang harus sinergitas dengan kebijakan pembangunan
yang ditetapkan oleh pemerintah, maupun pemerintah provinsi.
Terkait dengan upaya mewujudkan perencanaan pembangunan
daerah yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan maka Pemerintah Kabupaten Malang telah
menetapkan Peraturan Daerah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Malang Tahun
2005-2025 dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang Tahun 2010-2025. Hal
ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 65 angka ayat (1) huruf c
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Sedangkan ketentuan dalam Pasal 263 ayat (3) Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah RPJMD merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan
keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman
pada RPJPD dan RPJMN.
Dokumen RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Malang
untuk periode 5 (lima) tahun pada tahap ke-3 dari RPJPD 2005-2025.
RPJPD tersebut disusun berdasarkan kewenangan pemerintah
Kabupaten Malang. Dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD
Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 dan RTRW Kabupaten Malang
Tahun 2010-2025, serta memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Timur
2014-2019. Selanjutnya, RPJMN Tahun 2014-2019 selajutnya RPJMD
Kabupaten Malang ini akan digunakan sebagai acuan bagi Perangkat
Daerah (PD) di seluruh Kabupaten Malang sesuai dengan tugas pokok
I-2
dan fungsinya. Diharapkan pula dapat digunakan sebagai pedoman bagi
seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan
pembangunan di Kabupaten Malang.
RPJMD sebagai dokumen perencanaan 5 tahunan merupakan
penjabaran RPJPD yang memiliki kurun waktu 20 tahun. Selanjutnya
RPJMD selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD). RKPD merupakan perencanaan tahunan yang memuat kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan
pendanaan. Hal itu sebagaimana amanat pasal 25 ayat (2) Undang
Undang Nomor 25 tahun 2004 dinyatakan bahwa RKPD menjadi
pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD). Oleh karena itu, RPJMD Kabupaten Malang merupakan
titik awal dan titik akhir tujuan pelaksanaan pembangunan lima tahun
Pemerintah Kabupaten Malang.
RPJMD juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) tahun 2016-2021 dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) tahun 2016-2021.
I-3
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4846);
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
11. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5068);
12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
I-4
14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir
Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 224);
16. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5495);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
I-5
23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
30. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014;
31. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011-2025;
I-6
32. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
35. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031;
36. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019;
37. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang Dalam Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan;
38. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
RPJPD Kabupaten Malang 2005 2025;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang;
41. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo 2013-2018;
42. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013-
2018;
43. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Batu Tahun 2012-2017;
44. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Malang Tahun 2013-2018;
I-7
45. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lumajang Tahun
2013-2018.
I-9
Agenda prioritas pembangunan yang ditetapkan yaitu:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara, 2) Membuat
Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, 3) Membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan, 4) Memperkuat kehadiran negara
dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya, 5) Meningkatkan kualitas hidup
manusia dan masyarakat Indonesia, 6) Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya,
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik, 8) Melakukan revolusi karakter
bangsa, 9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia. Sembilan agenda prioritas pembangunan pemerintahan
tersebut, lebih dikenal dengan Nawa Cita. Agar RPJM Nasional mampu
dioperasionalkan secara optimal dan tercipta harmonisasi irama
pembangunan, RPJMD Kabupaten Malang tahun 2016-2021 wajib
mengacu pokok-pokok Nawa Cita tersebut. Pada konteks inilah
pendekatan atas-bawah (top down) diimplementasikan dalam
penyusunan RPJMD.
Tabel 1.2
Hubungan dan Keterkaitan RPMD Kabupaten Malang dengan
RPJMD Provinsi Jawa Timur
Hubungan
Misi RPJMD Kabupaten Malang dan Misi RPJMD Prov. Jatim
Keterkaitan
1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang
masyarakat dalam pembangunan guna berkeadilan;
menunjang percepatan revolusi mental
yang berbasis nilai keagamaan yang
toleran, budaya lokal, dan supremasi
hukum;
2. Memperluas inovasi dan reformasi 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi
birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang inklusif, mandiri, dan berdaya
yang bersih, efektif, akuntabel dan saing, berbasis agrobisnis/agroindustri,
demokratis berbasis teknologi informasi; dan industrialisasi;
3. Melakukan percepatan pembangunan di 3. Meningkatkan pembangunan yang
bidang pendidikan, kesehatan, dan berkelanjutan, dan penataan ruang;
ekonomi guna meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia;
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat 4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan
berbasis pertanian, pariwisata, dan pelayanan publik;
industri kreatif;
5. Melakukan percepatan pembangunan 5. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial
desa melalui penguatan kelembagaan, dan harmoni sosial.
peningkatan kualitas SDM, dan
pengembangan produk unggulan desa;
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur
jalan, transportasi, telematika, sumber
daya air, permukiman dan prasarana
lingkungan yang menunjang aktivitas
sosial ekonomi kemasyarakatan;
7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku
masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
I-11
adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala internasional, kegiatan nasional, atau kegiatan beberapa provinsi.
Perwilayahan Jawa Timur juga direncanakan dalam Satuan Wilayah
Pengembangan (SWP) dengan kedalaman penataan struktur pusat
permukiman perkotaan yang dibagi dalam 8 SWP yaitu : 1) SWP
Gerbangkertosusila Plus, 2) SWP Malang Raya, 3) SWP Madiun dan
sekitarnya, 4) SWP Kediri dan sekitarnya, 5) SWP Probolinggo,
Lumajang, 6) SWP Blitar, 7) SWP Jember, dan 8) SWP Banyuwangi.
I-12
Tabel 1.2
Hubungan dan Keterkaitan RPJMD Kabupaten Malang dengan
RPJPD Kabupaten Malang
Hubungan
Misi RPJMD Kabupaten Malang dan Misi RPJPD Kabupaten Malang
Keterkaitan
1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi 1. Meningkatkan pemahaman dan
masyarakat dalam pembangunan guna menjadikan nilai-nilai universal agama
menunjang percepatan revolusi mental sebagai pemersatu dan penggerak
yang berbasis nilai keagamaan yang pembangunan masyarakat madani;
toleran, budaya lokal, dan supremasi
hukum;
2. Memperluas inovasi dan reformasi 2. Meningkatkan supremasi hukum dan
birokrasi demi tata kelola pemerintahan HAM serta mendorong tumbuh dan
yang bersih, efektif, akuntabel dan berkembangnya kekuatan sosial politik
demokratis berbasis teknologi informasi; dan organisasi kemasyarakatan;
3. Melakukan percepatan pembangunan di 3. Meningkatkan mutu pendidikan dan
bidang pendidikan, kesehatan, dan kesehatan serta mendorong maju dan
ekonomi guna meningkatkan Indeks berprestasinya olah raga, seni dan
Pembangunan Manusia; budaya;
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat 4. Meningkatkan pengelolaan sumber daya
berbasis pertanian, pariwisata, dan alam dan sumber daya lainnya
industri kreatif; berdasarkan potensi dan prospek
pengembangannya;
5. Melakukan percepatan pembangunan 5. Meningkatkan pemerataan pembangunan
desa melalui penguatan kelembagaan, dan hasil-hasilnya berdasarkan keadilan
peningkatan kualitas SDM, dan sosial dan menjamin kesinambungan
pengembangan produk unggulan desa; pembangunan yang berwawasan
lingkungan;
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur 6. Meningkatkan profesionalisme aparatur
jalan, transportasi, telematika, sumber dalam rangka pelayanan publik.
daya air, permukiman dan prasarana
lingkungan yang menunjang aktivitas
sosial ekonomi kemasyarakatan;
7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku
masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
I-13
permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan
permasalahan lainnya. Posisi RPJMD Kabupaten Malang 2016-2021
selanjutnya menjadi dokumen yang menjabarkan perencanan jangka
panjang secara lebih terfokus.
I-15
11. RPJMD Kabupaten Malang dengan Beberapa Dokumen Lainnya
Guna mensinergiskan pembangunan kewilayahan dan sektoral,
maka dalam Penyusunan dan penetapan RPJMD Kabupaten Malang
tahun 2016-2021 juga memperhatikan keberadaan dokumen-dokumen
lain diluar komponen perencanan. Pada bagian lain, dokumen berupa
perencanaan sektoral dan bersifat mikro juga perlu mengacu pada
RPJMD. Adapun contoh dari dokumen-dokumen lain yang dimaksud
meliputi: (1) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI); (2) Roadmap
Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kabupaten Malang
Ponco Wismo Jatu; (3) Rencana Aksi Pengurangan Dampak Perubahan
Iklim.
I-16
Gambar 1.2
Kerangka Penyusunan RPJMD Kabupaten Malang
RPJP KAB. MALANG 2015 -2025 RPJM PROV. JATIM 2014 - 2019 RPJP NASONAL DAN RPJM NASIONAL RTRW KAB.
MALANG
PENCAPAIAN
PEMBANGUNAN
2010-2015
VISI MISI
2016 - 2021 PERMASALAHAN
SPESIFIK
GI GI GI
I-17
Format penulisan penjabaran visi misi tersebut sebagaimana
diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan gambaran umum penyusunan RPJMD yang
terdiri atas latar belakang penyusunan RPJMD, dasar hukum
penyusunan RPJMD, hubungan antar dokumen RPJMD dengan
dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, sistematika
penulisan serta maksud dan tujuan.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab ini memaparkan gambaran umum kondisi Kabupaten Malang
beberapa tahun terakhir yang meliputi empat aspek, yaitu aspek
geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka
Pendanaan
Bab ini memaparkan tentang kinerja keuangan tahun 2010-2015
meliputi kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dan neraca daerah; kebijakan pengelolaan
keuangan tahun 2010-2015 meliputi proporsi penggunaan
anggaran dan analisis pembiayaan; kerangka pendanaan yang
mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta
prioritas utama; dan proyeksi keuangan daerah tahun
2016-2021, serta penghitungan kerangka pendanaannya.
Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis
Bab ini menjelaskan tentang permasalahan pembangunan
Kabupaten Malang yang terkait dengan penyelenggaraan urusan
pemerintahan, dan isu-isu strategis yang dapat berasal dari
permasalahan pembangunan sendiri maupun yang berasal dari
dunia internasional, kebijakan nasional maupun regional, yang
memberikan pengaruh terhadap perencanaan pembangunan
Kabuapten Malang di masa yang akan datang.
Bab V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab ini menjelaskan visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah tahun 2016-2021 yang merupakan visi dan
misi kepala daerah terpilih. Pada bagian ini juga diuraikan tujuan
dan sasaran pembangunan beserta indikator yang akan dicapai
I-18
dalam 5 (lima) tahun mendatang yang terkait dengan isu strategis
daerah.
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini menguraikan strategi dalam mencapai tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi yang terpilih,
sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana
Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran secara efektif
dan efisien.
Karena strategi dan arah kebijakan adalah rumusan dalam upaya
mencapai sasaran, tujuan dan visi misi maka hanya meliputi
beberapa urusan pemerintahan yang sangat terkait dari 6 urusan
wajib pelayanan dasar, 18 urusan wajib non pelayanan dasar dan
9 urusan pilihan yang dilimpahkan kewenangannya oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah.
Untuk urusan pemerintahan yang tidak terkait langsung dengan
visi dan misi, maka yang menjadi pedoman dalam perumusan
kebijakannya adalah penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) atau Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang
sudah ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang
berisi arah kebijakan pembangunan secara umum dan program
prioritas beserta target capaian indikator kinerja yang disertai
indikasi kerangka pendanaannya dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. Adapun program yang disajikan dalam bab ini hanya
program yang bersifat prioritas karena terkait dengan penjabaran
visi misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Sementara
itu untuk program-program yang tidak terkait secara langsung
dengan visi misi diarahkan dalam rangka penerapan Standar
Pelayanan Minimal yang akan disajikan dalam Bab VIII. Dari
program-program prioritas tersebut, selanjutnya akan ditentukan
program program unggulan yang merupakan prioritas utama
kepala daerah yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun yang akan
datang.
I-19
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan
Pendanaan
Bab ini menguraikan seluruh program yang akan dilaksanakan
oleh Pemerintah Kabupaten Malang selama 5 (lima) tahun, baik
yang bersifat program unggulan, program prioritas, maupun
program penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
disertai dengan indikator pencapaian target yang disajikan
menurut urusan pemerintahan. Selain itu juga akan disajikan
program teknis bersama dan program bersama penunjang
organisasi sebagai dasar operasional Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Bab ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Bupati pada akhir periode masa jabatan,
dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator dampak
(impact) pada tujuan dan sasaran sebagaimana disajikan dalam
Bab V serta pencapaian indikator hasil (outcome) pada masing-
masing program sebagaimana disajikan dalam Bab VII.
Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Bab ini menguraikan tentang RPJMD menjadi pedoman
penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah
kepemimpinan kepala daerah terpilih hasil pemilihan pada
periode berikutnya. Selain itu, RPJMD juga dijadikan pedoman
dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan peraturan lainnya
(Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati) agar selaras
dengan visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah
ditetapkan dalam dokumen RPJMD.
I-20
1. Memberikan arah atau petunjuk dalam penyelenggaraan
pembangunan jangka menengah di Kabupaten Malang, khususnya
periode tahun 2016-2021;
2. Menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
SKPD di lingkup pemerintahan kabupaten Malang;
3. Sebagi pedoman dalam penyusunan RKPD Kabupaten Malang.
Selanjutnya, RKPD tersebut menjadi dasar penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
4. Sebagai alat ukur untuk penilaian keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil
Bupati;
5. Sebagai parameter untuk mengukur kinerja Kepala SKPD dalam
melaksanakan amanat pembangunan berdasarkan tugas, fungsi,
kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki masing-masing dalam
rangka mewujudkan visi, misi dan program Bupati terpilih;
6. Sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
pembangunan di wilayah Kabupaten Malang;
7. Sebagai instrument untuk menjalankan fungsi pengawasan bagi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang,
khususnya dalam pengendalian penyelenggaraan pembangunan
daerah agar sesuai dengan prioritas dan sasaran program
pembangunan yang ditetapkan dan aspirasi masyarakat.
I-21
4. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam
pembangunan pedesaan maupun perkotaan di lingkup Kabupaten
Malang;
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan
pembangunan daerah antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan
Kabupaten/Kota sekitar, Kabupaten Malang dengan Provinsi Jawa
Timur dan Pemerintah Pusat;
6. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, dan
berkeadilan.
I-22
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-1
Tabel 2.1
Jumlah Desa Dan Kelurahan Menurut Kecamatan Tahun 2016
Desa/Kelurahan
No. Kecamatan Dusun RW RT
Desa Kelurahan
1. Donomulyo 10 - 39 119 502
2. Kalipare 9 - 39 75 459
3. Pagak 8 - 22 77 337
4. Bantur 10 - 34 96 492
5. Gedangan 8 - 42 84 358
6. Sumbermanjing Wetan 15 - 53 115 539
7. Dampit 11 1 46 114 711
8. Tritoyudo 13 - 43 62 295
9. Ampelgading 13 - 39 97 316
10. Poncokusumuo 17 - 47 168 825
11. Wajak 13 - 44 145 486
12. Turen 15 2 39 172 704
13. Bululawang 14 - 51 89 351
14. Gondanglegi 14 - 35 59 382
15. Pagelaran 10 - 24 63 277
16. Kepanjen 14 4 38 77 468
17. Sumberpucung 7 - 17 53 258
18. Kromengan 7 - 20 51 233
19. Ngajum 9 - 33 99 354
20. Wonosari 8 - 33 78 308
21. Wagir 12 - 61 96 387
22. Pakisaji 12 - 40 87 373
23. Tajinan 12 - 36 75 360
24. Tumpang 15 - 46 104 646
25. Pakis 15 - 60 147 831
26. Jabung 15 - 51 82 476
27. Lawang 10 2 48 151 631
28. Singosari 14 3 63 138 789
29. Karangploso 9 - 46 109 494
30. Dau 10 - 38 79 338
31. Pujon 10 - 41 82 349
32. Ngantang 13 - 60 73 348
33. Kasembon 6 - 40 67 192
Jumlah/Total 378 12 1.368 3.183 14.869
Sumber Data : Bagian Tata Pemerintahan Desa Kab Malang
B. Topografi
Topografi Kabupaten Malang sangat beragam, mulai dari pesisir,
dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan, gunung api yang aktif
maupun tidak aktif, dan sungai. Kawasan pesisir pantai terletak di
wilayah selatan Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan
Samudera Indonesia, membentang mulai dari Kecamatan Donomulyo,
Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, sampai
Ampelgading. Wilayah dengan kontur datar terletak sebagian besardi
Kecamatan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen,
Pagelaran, Pakisaji, sebagian Kecamatan Singosari, Lawang,
Karangploso, Dau, Pakis, Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak,
II-2
Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum, Gedangan. Wilayah dengan
kontur bergelombang terletak di wilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir
dan Wonosari. Kawasan dengan kontur perbukitan yang terjal sebagian
besar di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo,
Jabung, Wajak, Ampelgading dan Tirtoyudo.
Kondisi topografis dataran tinggi yang dikelilingi beberapa
gunung dan dataran rendah atau lembah berada pada ketinggian 250-
500 meter dari permukaan laut (dpl) terletak di bagian tengah wilayah
Kabupaten Malang. Daerah dataran tinggi terbagi pada beberapa
wilayah meliputi, daerah perbukitan kapur (Gunung Kendeng) di
bagian Selatan pada ketinggian sampai dengan 650 meter dpl, daerah
lereng Tengger Semeru di bagian Timur membujur dari utara ke selatan
pada ketinggian 500-3600 meter dpl dan daerah lereng Kawi Arjuno di
bagian Barat dengan ketinggian 500-3.300 meter dpl.
Tabel 2.2
Nama Dan Ketinggian Pegunungan
Di Kabupaten Malang
No. Nama Gunung/Pegunungan Tinggi (m)
1. Kelud 1.731
2. Kawi 2.651
3. Panderman 2.040
4. Anjasmoro 2.277
5. Welirang 2.156
6. Arjuno 3.339
7. Bromo 2.329
8. Batok 2.868
9. Semeru 3.676
II-3
(lima) sungai besar dan 68 sungai kecil. Sungai besar antara lain
Sungai Brantas, Sungai Lesti, Sungai Amprong, Sungai Konto, dan
Sungai Metro. Diantara sungai-sungai besar tersebut, Sungai Brantas
adalah sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Timur.
Bentang alam yang sebagian besar terdiri atas pegunungan dan
perbukitan, menjadikan Kabupaten Malang berhawa sejuk sehingga
menarik minat masyarakat untuk menjadikannya tempat
peristirahatan maupun tempat tinggal secara permanen. Hawa yang
sejuk tersebut juga menjadikan Kabupaten Malang sebagai wilayah
pengembangan pertanian dan perkebunan yang prospektif. Suhu udara
rata-rata berkisar antara 19,1 C hingga 26,6 C. Kelembaban udara
rata-rata berkisar antara 71 C hingga 89 C dan curah hujan rata-rata
berkisar antara 2 mm hingga 780 mm. Curah hujan rata-rata terendah
terjadi pada bulan Juni, dan tertinggi pada bulan Desember.
Berdasarkan struktur fisik dan geografis Kabupaten Malang
dapat dikelompokan sebagai berikut : (1) Bagian utara, barat dan
tengah merupakan daerah yang relatif subur; (2) Bagian Selatan
merupakan pegunungan kapur yang memiliki potensi tambang cukup
besar; (3) Bagian timur merupakan pegunungan dan perbukitan yang
memiliki potensi perkebunan, hutan, tambang dan pariwisata.
Kondisi topografi Kabupaten Malang terbagi menjadi 2 aspek antara
lain :
1. Ketinggian Lahan
Secara topografi wilayah daratan Kabupaten Malang dibedakan
menjadi beberapa wilayah ketinggian yaitu :
Ketinggian 0 100 meter permukaan laut : 0% dari seluruh
wilayah dengan topografi relatif datar dan bergelombang.
Ketinggian 100 500 meter permukaan laut : 75,76% dari seluruh
wilayah dengan topografi bergelombang dan bergunung.
Ketinggian 500 1000 meter permukaan laut : 18,18% dari
seluruh wilayah dengan kondisi berbukit.
Ketinggian lebih 1000 meter permukaan laut : 3,03% dari seluruh
wilayah dengan topografi bergunung dan terjal.
II-4
Tabel 2.3
Ketinggian Lahan Kabupaten Malang
2. Kemiringan Lereng
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang mempunyai kemiringan
lereng 48,69% hampir di seluruh dataran rendah Kabupaten
Malang, sedangkan untuk kemiringan lereng 28,85% berada pada
daerah perbukitan dan pegunungan, kemiringan lereng >22,46%
berada pada daerah pegunungan.
II-5
Tabel 2.4
Kemiringan Lereng Kabupaten Malang
C. Geologi
Ditinjau dari keadaan geologinya, sebagian besar wilayah
Kabupaten Malang terbentuk dari hasil gunung api kwarter muda yang
meliputi areal seluas 44,25 % atau 148.152,52 Ha dari seluruh luas
Kabupaten Malang, sedangkan sebagian kecil merupakan miosen facies
baru gamping dengan luas 90.884,00 Ha atau 27,15 % dari luas
Kabupaten Malang seluruhnya.
Jenis tanah di Kabupaten Malang terdiri dari jenis tanah
alluvial, regosol, brown forest, andosol, latosol, mediteran dan litosol.
Jenis tanah ini tidak seluruhnya tersebar di Kecamatan-kecamatan
yang ada di Kabupaten Malang.
II-6
Tabel 2.5
Luas Daerah Berdasarkan Struktur Geologi Di Kabupaten Malang
Luas
No. Struktur Geologi
Ha %
1. Hasil gunung api kwarter muda 145.152,52 44,25
2. Hasil gunung api kwater tua 41.741,61 12,47
3. Miosen facies gamping 90.884,00 27,15
4. Miosen facies sedimen 12.834,00 3,83
5 Alivium 40.135,87 11,99
6. Waduk 1.039,00 0,31
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
Luas daerah yang termasuk jenis tanah latosol memiliki luas sebesar
86.260,36 Ha atau 25,77 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Malang. Mediteran mempunyai luas sebesar 55.811,30 Ha atau
16,67 %, litosol seluas 69.133,25 Ha atau 20,65 % dan alluvial
28.003,25 Ha atau 8,36 % dari seluruh luas Kabupaten Malang.
Brown forest memiliki luas 6.142,25 Ha atau 1,83 % dari seluruh
luas Kabupaten Malang.
Tabel 2.6
Luas Kabupaten Malang Berdasarkan Jenis Tanah Dan Sifat-sifatnya
Luas
No Jenis Tanah Sifat Tanah
Ha %
1. Andosol 43.783,42 13,08 Subur, mudah erosi
Tanah subur, tanah erosi potensi
2. Latosol 86.260,36 25,77
untuk tanaman perkebunan
Mudah kena erosi, umumnya daerah
3. Mediteran 55.881,30 16,67
hutan
Mudah kena erosi umumnya daerah
4. Litosol 69.133,25 20,65
hutan
Potensi untuk pertanian umumnya
5. Alluvial 28.003,25 8,36
daerah hutan
Daerah subur dan potensi untuk
6. Regosol 45.654,17 13,64
pertanian tinggal
Potensi pertanian rendah kurang
7. Brown Forest 6.142,25 1,83
dapat menyerap air
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
II-7
Gambar 2.1
Jenis Tanah Dan Persebaran Di Kabupaten Malang
Tabel 2.7
Luas Daerah Berdasarkan Erosi Di Kabupaten Malang
Luas
No. Klasifikasi
Ha %
1. Ada erosi 75.925,90 17,30
2. Tidak ada erosi 276.861,10 82,70
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
II-8
(2) Kedalaman Efektif Tanah
Sebagian besar wilayahnya di Kabupten Malang, jika di lihat
berdasarkan kedalaman efektif tanah maka wilayah Kabupaten
Malang berada pada kedalaman > 90 cm yang mencakup areal
seluas 278.925,56 Ha atau 83,31 % dari luas Kabupaten Malang
seluruhnya, sebagian besar kecamatan di Kabupaten Malang,
wilayahnya terletak pada kedalaman > 90 cm. Wilayah dengan
kedalaman ini baik untuk pertumbuhan perakaran tanaman.
Sedangkan yang memiliki kedalaman 60 - 90 cm di Kabupaten
Malang meliputi areal seluas 35.528,89 Ha atau 10,61 % dari luas
Kabupaten Malang seluruhnya. Wilayah ini baik untuk tanaman
semusim dan cukup baik untuk tanaman keras atau tahunan.
Wilayah yang berada pada kedalaman 30 - 60 cm di Kabupaten
Malang adalah seluas 17.804,55 Ha atau 5,32 % dari seluruh luas
Kabupaten Malang yang mana kondisi demikian ini cukup baik
untuk tanaman keras/tahunan. Luas wilayah di Kabupaten Malang
yang berada pada kedalaman efektif tanah kurang dari 30 cm
adalah seluas 2.528,00 Ha atau 0,76% dari seluruh luas Kabupaten
Malang. Pada wilayah ini masih memungkinkan diusahakan
tanaman semusim, tetapi pada kedalaman 0 - 10 cm tidak baik
untuk pertumbuhan tanaman.
Tabel 2.8
Luas Daerah Berdasarkan Kedalaman Efektif Tanah Di Kabupaten Malang
Klasifikasi Kedalaman Efektif Luas
No
Tanah Ha %
1. > 90 cm 278.925,56 83,31
2. 60 - 90 cm 35.528,89 10,61
3. 30 - 60 cm 17.804,55 5,32
4. < 30 cm 2.528,00 0,76
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
II-9
Tabel 2.9
Luas Daerah Berdasarkan Klasifikasi Tekstur Tanah
Di Kabupaten Malang
Luas
No. Klasifikasi Tekstur Tanah
Ha %
1. Halus 82.994,49 24,79
2. Sedang 248.142,51 74,12
3. Kasar 3.650,00 1,09
Jumlah 334.787,00 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Malang Tahun 2010-2030
D. Hidrologi
II-10
Di Kabupaten Malang dilalui oleh beberapa sungai besar
dan anak sungai, anak-anak sungai yang ada sebagian dari Kali
Konto dan Kali Brantas, sungai-sungai tersebut ada beberapa yang
masuk di waduk-waduk Karangkates dan Selorejo, ada juga yang
masuk Samudra Indonesia dan Laut Jawa.
Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Malang terdapat
588 mata air dengan debit 1 sampai di atas 200 liter/detik, debit
tertinggi terdapat di Wendit Kecamatan Pakis (1.100 liter/detik).
Sedangkan kecamatan yang memiliki debit air lebih dari 200
liter/detik adalah mata air yang berada di Tumpang, Pakis,
Singosari, Gondanglegi, Sumberpucung, Ngajum, Wagir,
Ampelgading dan Dampit. Lebih jelasnya tentang kondisi hidrologi di
Kabupaten Malang, lihat Gambar 2.2.
E. Klimatologi
Kabupaten Malang memiliki iklim tropis dengan suhu antara
18,25 C sampai dengan 31,45 C (suhu rata-rata dari empat
stasiun pengamat cuaca antara 23 C sampai 25 C). Tekanan
udara yang paling tinggi dari empat stasiun pengamat cuaca terjadi
di Singosari 1.012,70 dan yang lain masih dibawah angka tersebut.
Gambar 2.3
Kondisi Klimatologi Di Kabupaten Malang
II-11
Kelemahan udara yang diteliti lewat keempat stasiun, Stasiun
Lawang 2.423 adalah menunjukkan angka tertinggi 84 % dan rata-
rata kecepatan angin di empat stasiun pengamat antara 1,8 sampai
dengan 4,7 Km/jam. Untuk curah hujan di Kabupaten Malang rata-
rata pertahunnya 1.596 mm dengan hari hujan 84,85 per tahun,
curah hujan turun antara bulan April-Oktober. Diantara kedua
musim tersebut ada musim peralihan antara bulan April - Mei dan
Oktober-November. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi klimatologi
di Kabupaten Malang dapat dilihat pada Gambar 2.3.
II-12
artistik dan aneka produk olahan perikanan; (d) Potensi alam pesisir
Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang memiliki
potensi perikanan tangkap dan olahan yang sangat besar.
Guna efektifitas dan efisiensi percepatan dan pemerataan
pembangunan Kabupaten Malang dibagi menjadi 6 wilayah
pengembangan (WP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata ruang dan Wilayah
(RTRW):
1. WP I lingkar Kota Malang yang berorientasi ke Kota Malang
(meliputi Kecamatan Dau, Kecamatan Karangploso, Kecamatan
Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan Pakisaji, Kecamatan
Wagir, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Bululawang, Kecamatan
Pakis), memiliki potensi pengembangan sub sektor perdagangan
dan jasa, pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan),
industri, pariwisata serta transportasi udara, dengan prioritas
pengembangan infrastruktur; 1) Peningkatan akses jalan tembus
terkait Kota Malang; 2) Pengembangan jalan MalangBatu; 3)
Peningkatan konservasi lingkungan; 4) Peningkatan kualitas koridor
jalan Kota Malang - Bandara Abdul Rahman Saleh dan
pengembangan permukiman.
2. WP II Kepanjen dengan pusat di perkotaan Kepanjen (meliputi
Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Ngajum,
Kecamatan Kromengan, Kecamatan Pagak, Kecamatan
Sumberpucung, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Donomulyo,
Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Pagelaran), memiliki potensi
pengembangan sub sektor perdagangan dan jasa skala Kabupaten,
pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan),
peternakan, perikanan darat, industri, pariwisata, kehutanan serta
pariwisata pilgrim, dengan prioritas pengembangan infrastruktur:
1) Jalan Lingkar Timur dan penyelesaian Jalan Lingkar Barat
Kepanjen; 2) Peningkatan akses menuju Gunung Kawi dan Wisata
Ngliyep; 3) Jalan penghubung antar sentra ekonomi di perdesaan
dengan pusat kecamatan; 4) Peningkatan kapasitasjalan akses/sirip
JLS; 5) Peningkatan sediaan air bersih pada kawasan rawan
kekeringan dan pengembangan permukiman.
II-13
3. WP III Ngantang dengan pusat pelayanan di perkotaan Ngantang
(meliputi Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan
Kasembon), memiliki potensi pengembangan di sub sektor
pariwisata antara lain Bendungan Selorejo, pertanian (tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan), peternakan, industri serta
perikanan, dengan prioritas pengembangan infrastruktur: 1) Jalan
menuju sentra produksi pertanian di perdesaan; 2) Jalan
penghubung dengan Blitar dari Ngantang; 3) Peningkatan
pengelolaan tanah pada kawasan rawan longsor sepanjang Pujon
NgantangKasembonKandangan; 4) Peningkatan sediaan air di
perdesaan dan penunjang irigasi; 5) Pengembagan dan peningkatan
jalan kabupaten sebagai alternatif provinsi.
4. WP IV Tumpang dengan pusat pelayanan di perkotaan Tumpang
(meliputi Kecamatan Tumpang, Kecamatan Poncokusumo,
Kecamatan Wajak, Kecamatan Jabung), memiliki potensi
pengembangan sub sektor pariwisata, pertanian (tanaman pangan,
sayuran, hortikultura, dan perkebunan), Peternakan, Perikanan
serta Industri; dengan prioritas pengembangan infrastruktur:
1) Jalan utama PakisTumpangPoncokusumoNgadasBromo; 2)
Jalan pada pusat ekonomi di perdesaan; 3) Jalan tembus utama
antar kecamatan; 4) Perbaikan sistem irigasi dan sediaan air; di WP
ini dikembangkan Kawasan Agropolitan Poncokusumo termasuk
pengembangan kawasan wisata menuju Gunung Bromo dan
kawasan Minapolitan Wajak.
5. WP V Turen dan Dampit (meliputi Kecamatan Turen, Kecamatan
Dampit, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Ampelgading) dengan
pusat pelayanan sosial di Turen, dan pusat pelayanan ekonomi di
Dampit, memiliki potensi pengembangan sub sektor pertanian
(tanaman pangan dan perkebunan), peternakan, perikanan dan
kelautan, industri, pariwisata serta kehutanan, dengan prioritas
pengembangan infrastruktur 1) Jalan menuju perdesaan pusat
produksi, 2) Jalan menuju pantai selatan (untuk perikanan dan
pariwisata), 3) Jalan khusus penunjang ekonomi sekaligus untuk
evakuasi bencana (bila terjadi letusan Gunung Semeru) dan
kemungkinan tsunami, 4) Peningkatan irigasi dan sediaan air;
II-14
dikawasan ini dikembangkan peternakan kambing Peranakan
Etawa (PE).
6. WP VI Sumbermanjing Wetan dengan pusat pelayanan di perko-
taan Sendangbiru ( meliputi Kecamatan Sumbermanjing Wetan,
Kecamatan Gedangan, Kecamatan Bantur), memiliki potensi
pengembangan sub sektor pertanian (perkebunan, tanaman
pangan), perikanan laut, pertambangan, industri, pariwisata serta
kehutanan, dengan prioritas pengembangan infrastruktur 1) Jalan
kearah perdesaan pusat produksi, 2) Jalan menuju pantai selatan
(untuk perikanan dan pariwisata), 3) Pengembangan pelabuhan
berskala nasional, 4) Jalur jalan khusus untuk evakuasi bencana
(kemungkinan tsunami), 5) Peningkatan irigasi dan sediaan air;
dikawasan ini dikembangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara
Sendangbiru dan direncanakan pembangunan pelabuhan umum.
Gambar 2.4
Peta Rancangan Sistem Perwilayahan Kabupaten Malang
Wilayah Pengembangan (WP.I WP.VI)
II-15
Bila dilihat dari luas Wilayah Pengembangan (WP), maka Wilayah
Pengembangan yang paling luas adalah Wilayah Pengembangan (WP)
Kepanjen dan sekitarnya dengan luas 743,07 Km2 atau sebanding
dengan 26 persen dari seluruh luas Kabupaten Malang. Sedangkan
Wilayah Pengembangan (WP) yang paling kecil adalah Wilayah
Pengembangan (WP) Ngantang dan sekitarnya yakni 278,45 Km2 (10
persen).
II-16
d. Kecamatan Pujon, Kecamatan Karangploso, Kecamatan
Singosari dan Kecamatan Lawang berpotensi bencana tahap
gas solfatara-fumarola hingga belerang (S04) dari
Gunung Arjuno - Gunung Welirang.
3. Wilayah Potensi Bencana Alam Gempa Bumi, meliputi Kecamatan
Gedangan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Dampit,
Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampelgading.
4. Wilayah Potensi Bencana Alam Tsunami, meliputi Kecamatan
Gedangan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan
Tirtoyudo, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Donomulyo dan
Kecamatan Bantur.
5. Potensi Bencana Alam Angin Puting Beliung, mencakup wilayah
Kecamatan Pagak, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Jabung,
Kecamatan Wagir, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Pakis dan
Kecamatan Poncokusumo.
2.1.4 Demografi
Tabel 2.10
Perkembangan Jumlah Kependudukan Kabupaten Malang
Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
% 0,81 0,76 0,71 0,73 0,68
penduduk
Kepadatan
jiwa/km2 699 705 710 715 720
penduduk
II-17
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan data Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada hasil penghitungan akhir
tahun 2015 adalah sebesar 2.581.671 jiwa, terdiri dari laki-laki
1.305.267 jiwa (50,56%) dan perempuan 1.276.404 jiwa (49.44%).
Jumlah ini mengalami penurunan 510.503 jiwa dibandingkan Tahun
2014 sebesar 3.092.174 atau turun 16,5 % hal ini karena: a) Sesuai
dengan perintah Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka pada
pertengahan bulan Mei 2015, telah dilaksanakan pemutakhiran data
meliputi: Data Kembar, Data Kependudukan Pasif yang selama lima
tahun tidak mengalami perubahan, dan Anomali data atau data yang
tidak layak dipertahankan karena kesalahan yang terjadi pada saat
menjalankan proses tertentu di server; b) Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan keakuratan database secara nasional; c) Berkenaan
dengan hal tersebut kami telah melakukan hal-hal sebagai berikut: (1)
Melakukan proses pengaktifan kembali data penduduk yang telah
dinonaktifkan dalam proses penyandingan apabila bila dapat
dibuktikan bahwa yang bersangkutan benar-benar berdomisili sesui
dengan Kartu Keluarga yang dimiliki dan telah melalui seleksi
ketunggalan data secara nasional; (2) Memperketat persyaratan
pengajuan percetakan dokumen kependudukan bagi penduduk yang
termasuk wajib KTP tetapi belum melaksanakan perekaman KTP
elektronik. Caranya mengharuskan mereka datang langsung ke Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melakukan cek data biometri
dan perekaman KTP elektronik secara langsung, atau datang ke
Kecamatan untuk melaksanakan perekaman KTP elektronik
Tabel 2.11
Perkembangan Jumlah Kependudukan Kabupaten Malang
Tahun 2011-2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk
- Laki-laki Jiwa 1.462.110 1.524.633 1.541.907 1.549.678 1.305.267
- Perempuan Jiwa 1.458.390 1.518.980 1.536.053 1.543.036 1.276.404
Jumlah Orang 2.920.500 3.043.613 3.077.960 3.092.714 2,581,671
2 Jumlah Penduduk Usia Sekolah
a. Usia 4-6 Tahun/Usia TK
- Laki-laki Orang 59.871 63.581 64.060 63.402 56.179
- Perempuan Orang 57.026 60.517 60.818 60.018 52.951
Jumlah Orang 116.897 124.098 124.878 123.420 109.130
b. Usia 7-12 Tahun/Usia SD
- Laki-laki Orang 139.039 143.100 140.122 138.392 118.005
- Perempuan Orang 132.068 136.265 133.611 131.881 113.053
Jumlah Orang 271.107 279.365 273.733 270.273 231.058
c. Usia 13-15 Tahun/Usia SMP
- Laki-laki Orang 67.868 69.299 71.636 73.194 63.206
- Perempuan Orang 63.929 67.675 67.675 69.649 60.410
Jumlah Orang 131.797 136.974 139.311 142.843 123.616
II-18
d. Usia 16-18 Tahun/Usia SMU
- Laki-laki Orang 66.370 71.746 72.313 69.752 60.564
- Perempuan Orang 64.201 68.420 68.444 65.693 56.794
Jumlah Orang 130.571 140.166 140.757 135.445 117.358
e. Usia 19-24 Tahun/Usia PT
- Laki-laki Orang 138.024 139.319 138.130 138.836 121.941
- Perempuan Orang 138.008 137.259 134.391 1.333.842 107.374
Jumlah Orang 276.032 276.578 272.521 1.472.678 229.315
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kabupaten Malang, 2016
Tabel 2.12
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Malang
Tahun 2016-2021
Jumlah Penduduk
- BPS Jiwa 2,560,675 2,576,596 2,591,795 2,607,634 2,623,201 2,639,108
Kepadatan
Sumber : BPS dan Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Malang, 2016 diolah
II-19
Walaupun jumlah penduduk di Kabupaten Malang memiliki
trend yang naik, tetapi presentase atau laju pertumbuhan penduduk
semakin menurun dari tahun ke tahun. Pada medio 2011 laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Malang mencapai 0,81%,
selanjutnya pada periode 2012-2015 presentase pertumbuhan
penduduk menurun sampai pada angka 0.68%. Salah satu faktor
internal yang berpengaruh terhadap pelambatan laju pertumbuhan
penduduk tersebut adalah keberhasilan implementasi program
Keluarga Berencana di Kabupaten Malang.
A. Pertumbuhan PDRB
Untuk mengkaji tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
masyarakat, maka digunakan indikator perhitungan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan jumlah nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu daerah dalam
periode waktu tertentu. Perhitungan PDRB terbagi dalam dua kategori
utama, yaitu Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga
konstan (ADHK) 2010. Sejak tahun 2014, perhitungan PDRB (regional)
dan PDB (nasional) telah menggunakan tahun dasar 2010 dan tidak
lagi menggunakan tahun dasar 2000. Penggunaan tahun dasar 2010
dimaksudkan agar nilai pertumbuhan PDRB sebagai parameter
penilaian kinerja perekonomian suatu daerah dapat lebih akurat dan
objektif. Selain itu, perubahan penggunaan acuan tahun dasar tersebut
merupakan adopsi dari The 2008s System of National Accounts (SNA
2008) dalam kerangka Supply and Use Tables (SUT) yang dikeluarkan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
II-20
Hasil dari perhitungan PDRB akan diperoleh besaran
pendapatan regional suatu wilayah. Jika pendapatan regional ini dibagi
dengan jumlah penduduk akan mencerminkan tingkat perkembangan
pendapatan per kapita yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
membandingkan tingkat kemakmuran materiil suatu daerah terhadap
daerah lain. Adapun PDRB yang disajikan dengan harga konstan dapat
menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah itu dan
apabila ini dibagi dengan jumlah penduduk akan mencerminkan
tingkat perkembangan produk per kapita.
Tabel 2.13
Perkembangan PDRB ADHB, PDRB ADHK 2010 (dalam Milyar Rupiah)
Kabupaten Malang Tahun 2010-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Milyar
PDRB ADHB 46.975,90 52.797,10 58.674,74 65.949,51 73.843,32
Rp
PDRB ADHK Milyar
44.091,56 47.076,21 49.571,72 52.549,56 55.309,45
2010 Rp
Sumber: Hasil-Hasil Pembangunan Kabupaten Malang, 2016
Ket *) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
II-21
Gejala positif pertumbuhan PDRB dalam 5 (lima) tahun silam,
menciptakan optimisme bahwa kinerja perekonomian Kabupaten
Malang pada masa-masa mendatang akan lebih baik. Diproyeksikan
PDRB ADHB Kabupaten Malang pada akhir tahun 2021 tumbuh pada
kisaran Rp. 116.000 - 123.000 milyar. PDRB ADHK pada tahun 2021
juga diperkirakan meningkat sebesar Rp. 74.000 79.000 Milyar.
Tabel 2.14
Perkembangan PDRB Perkapita (dalam Juta Rupiah) Kabupaten Malang
Tahun 2010-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
PDRB
Juta
PERKAPITA 19,00 21,19 23,39 26,10 29,02
Rp
ADHB
Sumber: Hasil-Hasil Pembangunan Kabupaten Malang, 2016
Ket *) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
B. Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu ukuran keberhasilan pembangunan suatu daerah
adalah tingkat pertumbuhan ekonominya. Dengan asumsi bahwa
dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyerap tenaga kerja
yang tinggi pula, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan daya
beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB atas dasar
harga konstan tahun dasar 2010.
Realitas pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang
senantiasa mengalami perubahan setiap tahunnya. Terdapat
peningkatan pertumbuhan pada tahun 2011 dan 2012 dengan capaian
sebesar 6,65 persen dan 6,77 persen. Pada tahun 2013, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Malang menunjukkan trend perlambatan sampai
pada level 5,30 persen. Selanjutnya, ekonomi Kabupaten Malang pada
tahun 2014 tumbuh kembali pada posisi 6,01 persen dan pada tahun
2015 melambat menjadi 5,25 persen.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang lebih
didominasi oleh hambatan makro ekonomi. Pencabutan subsidi Bahan
Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah seiring dengan kenaikan harga
minyak dunia dan terdepresiasinya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
AS hingga menyentuh level Rp 14.000 per dollar AS, menyebabkan
II-22
kenaikan harga-harga barang dan jasa. Kenaikan harga-harga barang
dan jasa tersebut pada gilirannya melemahkan daya beli masyarakat.
Dampaknya, perekonomian cenderung mengalami kelesuan sampai
saat ini meskipun harga BBM telah turun kembali dan nilai tukar mata
uang Rupiah terhadap Dollar AS kembali menguat.
Karakter perekonomian Kabupaten Malang yang terbuka,
menjadikan dinamika ekonomi global turut berpengaruh terhadap
perekonomian setempat. Dampak perekonomian global yang dimaksud,
tercermin dalam konteks perdagangan luar negeri yang nilai
transaksinya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir akibat
rendahnya permintaan. Kondisi melemahnya ekspor komoditas, pada
gilirannya menurunkan tingkat produksi barang dan jasa sehingga
berakibat pada perlambatan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan di Kabupaten Malang. Apalagi, persoalan domestik, seperti
keterbatasan kapasitas industri dalam memenuhi permintaan luar
negeri juga menjadi salah satu hambatan pengembangan ekonomi di
Kabupaten Malang.
Menghadapi situasi yang demikian, pemerintah Kabupaten
Malang sudah berusaha menetapkan dan menjalankan serangkaian
kebijakan untuk mendorong stabilitas perekonomian daerah terutama
dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi lokal yang
progresif. Akan tetapi, kompleksitas permasalahan yang dihadapi
menyebabkan upaya-upaya stimulasi ekonomi yang ditempuh kurang
berjalan optimal.
C. Inflasi
Disamping pertumbuhan ekonomi, indikator inflasi atau tingkat
perkembangan harga menjadi salah satu komponen dalam
menggambarkan kinerja perekonomian daerah. Perkembangan harga
dari PDRB dapat tercermin dari perubahan indeks harga implisit.
Peningkatan indeks implisit menunjukkan kenaikan harga barang dan
jasa dan demikian pula sebaliknya. Perubahan indeks implisit dari
PDRB Kabupaten Malang merupakan gambaran dari peningkatan
harga seluruh barang dan jasa dalam periode satu tahun. Perubahan
harga yang dimaksud adalah perubahan harga di tingkat produsen
sehingga faktor margin perdagangan dan transportasi telah
dihilangkan.
II-23
Bersamaan dengan trend perlambatan ekonomi pada tahun
2013-2015, tekanan inflasi juga turut meningkat. Inflasi pada tahun
2015 mencapai 6,38 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun
sebelumnya (2014) sebesar 6,03 persen. Seperti halnya pelemahan
kinerja ekonomi, tekanan inflasi juga sebagai akibat dari kenaikan
harga BBM bersubsidi dan kenaikan harga pangan. Pemberian gaji ke-
13 oleh pemerintah juga menjadi pendorong terjadinya inflasi. Berikut
gambaran pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi dalam 5 (lima) tahun
terakhir di Kabupaten Malang.
Pada periode 5 (lima) tahun mendatang, perekonomian
Kabupaten Malang diperkirakan mengalami pertumbuhan dengan laju
yang tidak signifikan. Sebaliknya, tingkat inflasi di Kabupaten Malang
berpotensi mengalami tekanan yang cukup kuat. Lesunya
perekonomian nasional maupun global masih menjadi faktor yang
determinan dalam mempengaruhi kinerja perekonomian Kabupaten
Malang.
Tabel 2.15
Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi
Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Pertumbuhan
Persen 6,65 6,77 5,30 6,01 5,25
Ekonomi
Inflasi Persen 6,54 5,27 5,54 6,03 6,38
Sumber : Hasil-Hasil Pembangunan Kabupaten Malang, 2016
Ket *) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
Tabel 2.16
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang
Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (persen)
II-25
Berdasarkan tabel 2.16, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Malang tahun 2011-2015 berdasarkan lapangan usaha rata-rata
mengalami pertumbuhan negatif, hanya lapangan usaha industri
pengolahan, real estate dan jasa perusahan yang mengalami
pertumbuhan positif. Dalam 5 (lima) tahun terakhir, urutan lapangan
usaha dengan pertumbuhan negatif dari selisih tertinggi sampai
terendah meliputi: Pengadaan listrik dan gas (2.57) persen: Jasa
kesehatan dan kegiatan sosial (1,96) persen; Kontruksi (1,11) persen;
Informasi dan komunikasi (1,05) persen; Jasa keuangan dan asuransi
(0,76) persen; Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur
ulang (0,59) persen; Pertanian kehutanan dan perikanan (0,52) persen;
Transportasi dan pergudangan (0,50) persen; Pertambangan dan
penggalian (0,37) persen; Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil
dan sepeda motor (0,23) persen; Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib (0,19) persen; Penyediaan
akomodasi dan makan minum (0,11) persen; Jasa lainnya (0,10) persen
dan; Jasa pendidikan (0,03).
D. Kemiskinan
Permasalahan kemiskinan merupakan masalah kompleks yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain:
tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan
jasa, lokasi geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Dengan
demikian, kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak
dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang
dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
II-27
tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan
mengatasi perubahan iklim. Pemerintah Indonesia termasuk salah satu
negara yang menandatangani deklarasi sustainable tersebut. Untuk
mencapai tiga tujuan mulia tersebut tersusunlah 17 Tujuan Global
antara lain; (1) Tanpa Kemiskinan (2) Tanpa Kelaparan (3) Kesehatan
yang Baik dan Kesejahteraan (4) Pendidikan Berkualitas (5) Kesetaraan
Gender (6) Air Bersih dan Sanitasi (7) Energi Bersih dan Terjangkau (8)
Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak (9) Industri, Inovasi
dan Infrastruktur (10) Mengurangi Kesenjangan (11) Keberlanjutan
Kota dan Komunitas (12) Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
(13) Aksi Terhadap Iklim (14) Kehidupan Bawah Laut (15) Kehidupan di
Darat (16) Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian (17) Kemitraan
untuk Mencapai Tujuan.
Tabel 2.17
Perkembangan Angka Kemiskinan
Kabupaten Malang Tahun 2011-2014
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014
Tingkat Kemiskinan Persen 11,67 11,01 11,44 11,07
Sumber : BPS Kabupaten Malang, 2015
II-28
E. Transformasi Struktur Ekonomi
Komposisi yang membentuk ekonomi suatu wilayah atau yang
berperan dalam ekonomi dapat diartikan sebagai struktur ekonomi.
Pada jangka pendek struktur ekonomi berguna untuk menggambarkan
corak perekonomian suatu daerah, bila sektor primer yang dominan
berarti daerah tersebut menganut tipe agraris, demikian pula apabila
sektor sekunder yang dominan maka daerah tersebut dikatakan
menganut tipe industri. Untuk jangka panjang struktur ekonomi dapat
menunjukkan arah dan keberhasilan pembangunan ekonomi dengan
melihat transformasi ekonomi yang terjadi.
Untuk melihat gambaran secara utuh struktur ekonomi
Kabupaten Malang dapat dilihat berdasarkan perhitungan PDRB ADHB
tahun 2010-2015 dengan menganalisa kedalam 3 (tiga) kategori yaitu
primer, sekunder dan tersier. Kategori primer mencakup kategori
pertanian, kehutanan dan perikanan dan kategori pertambangan dan
penggalian. Kategori sekunder meliputi kategori industri pengolahan,
kategori listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan sampah, limbah
serta kategori bangunan. Kategori tersier mencakup kategori
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor,
transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan
minum, kategori informasi dan komunikasi, kategori jasa keuangan
dan asuransi, real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan
dan kegiatan sosial serta kategori jasa lainnya.
Dari sisi penawaran, transformasi struktural dapat dideteksi
dengan karakteristik turunnya pangsa sektor primer. Pada saat yang
bersamaan sektor sekunder meningkat dan selanjutnya diikuti oleh
peningkatan sektor tersier. Dalam proses ini, pergeseran pangsa tetap
harus diikuti oleh pertumbuhan dari masing-masing sektor meskipun
dengan laju yang berbeda. Lebih lanjut, laju percepatan dari suatu
proses transformasi akan berbeda untuk masing-masing daerah,
tergantung dari karakteristik daerah yang bersangkutan. Untuk daerah
yang kaya sumber daya alam seperti Kabupaten Malang, proses
transformasinya cenderung lebih lambat dibandingkan dengan-daerah
kawasan industri seperti Surabaya, Gresik dan yang sejenis. Perbedaan
ini karena untuk daerah-daerah yang kaya sumber daya alam
II-29
cenderung masih membutuhkan pertumbuhan yang relatif tinggi pada
sektor primer untuk mendukung percepatan pertumbuhan pada sektor
lainnya. Perkembangan struktur ekonomi PDRD ADHB Kabupaten
Malang dapat dilihat pada Tabel 2.18.
Tabel 2.18
Perkembangan Struktur Ekonomi PDRB ADHB Kabupaten Malang
Tahun 2011-2015 (dalam persen)
Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Primer 20,83 20,33 20,16 22,26 20,04
A Pertanian, Kehutanan, dan 18,49 18,16 18,15 18,18 17,97
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 2,34 2,17 2,07 2,10 2,04
Sekunder 41,27 42,13 42,16 42,79 42,96
C Industri Pengolahan 29,66 29,91 29,32 29,99 30,19
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,09 0,08 0,07 0,07
E Pengadaan Air, Pengelolaan 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 11,42 12,03 12,47 12,65 12,64
Tersier 37,90 37,52 37,69 36.95 37,00
G Perdagangan Besar dan Eceran; 19,37 18,99 19,05 18,50 18,48
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1,00 1,02 1,10 1,14 1,17
I Penyediaan Akomodasi dan 3,10 3,12 3,07 3,10 3,17
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 4,17 4,19 4,22 4,01 3,97
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,48 1,59 1,71 1,72 1,72
L Real Estat 1,44 1,38 1,38 1,31 1,35
M,N Jasa Perusahaan 0,35 0,34 0,35 0,36 0.36
O Administrasi Pemerintahan, 2,09 2,08 2,07 1,90 1,90
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 2,27 2,33 2,42 2,43 2,41
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 0,52 0,53 0,55 0,57 0,56
Sosial
R,S,T, Jasa lainnya 2,11 1,95 1,91 1,90 1,90
U
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Malang
Ket *) : Angka Sementara
**) : Angka Sangat Sementara
II-30
pengaruh perubahan iklim yang ekstrim berperan terhadap penurunan
produksi pertanian, peternakan dan perikanan. Pertambangan dan dan
bahan galian mengalami kejenuhan eksploitasi dan berkurangnya
eksplorasi. Pada kategori primer, penurunan lapangan usaha pertanian
serta pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi masing-
masing sebesar 0,49 poin dan 0,30 poin.
II-31
F. Indeks Pembangunan Manusia
Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir kondisi
kemiskinan, pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten Malang dapat dilihat pada Tabel 2.19 berikut ini:
Tabel 2.19
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-33
Berdasarkan data di atas dapat dilihat baik APM Tahun 2011
sampai dengan 2015 cenderung meningkat. Angka Partisipasi Murni
(APM) untuk tingkat SD/MI pada tahun_2011 sebesar 99,26 persen
meningkat sebesar 99,34 persen di tahun_2015, dan untuk tingkat
SMP/MTs pada tahun 2011 sebesar 77,02 persen meningkat sebesar
80,78 persen di tahun 2015, sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA
pada tahun 2011 sebesar 41,40 persen meningkat sebesar 76,61 persen
di tahun 2015.
Tabel 2.23
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK Untuk Tingkat SD, SMP
dan SMA di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
1. SD/MI
* APK Persen 113,12 113,14 113,19 113,17 113,19
2. SMP Sederajad
* APK Persen 95,54 96,36 96,41 96,39 96,39
3. SMA Sederajad Persen
* APK Persen 52,73 55,56 55,62 59,34 81,23
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Malang, 2016
II-34
tingkat SMP/MTs pada tahun 2011 sebesar 95,54 persen meningkat
sebesar 96,39 persen di tahun 2015, sedangkan untuk tingkat
SMA/SMK/MA pada tahun 2011 sebesar 52,73 persen meningkat
sebesar 81,23 persen di tahun 2015.
Tabel 2.24
Capaian Angka Kelulusan Per Satuan Tingkat Pendidikan
Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Angka Kelulusan
Persen 100 100 100 100 100
Tingkat SD/MI
Angka Kelulusan
Persen 99,74 99,86 99,99 100 100
Tingkat SMP/MTs
Angka Kelulusan
Persen 99,90 99,90 99,90 99,94 100
Tingkat SMA/MA
Angka Kelulusan
Persen 99,93 100 100 100 100
Tingkat SMK
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Malang
Berdasarkan data di atas, angka kelulusan tingkat SD/MI
mampu dipertahankan sebesar 100 % dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Adapun untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2011 sebesar 99,74%
meningkat sebesar 100% di tahun 2015, sedangkan untuk tingkat
SMA/MA pada tahun 2011 sebesar 99,90% meningkat sebesar 100% di
tahun 2015, dan untuk tingkat SMK pada tahun 2011 sebesar 99,93%
meningkat sebesar 100% di tahun 2015. Diharapkan pada tahun-tahun
mendatang, angka kelulusan pada semua tingkatan pendidikan, baik
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA maupun SMK dapat dipertahankan 100%.
II-35
B. Kesehatan
Berikut ini diuraikan gambaran umum indikator kinerja dalam
aspek kesehatan selama lima tahun terakhir.
II-36
2. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Malang per 1000 kelahiran
hidup Tahun 2011 sebesar 5,34 dan Tahun 2012 turun menjadi 4,88,
kemudian turun lagi di Tahun 2013 menjadi 4,42. Namun, angka
tersebut naik pada Tahun 2014 menjadi 6,09 dan pada tahun 2015
turun menjadi 5,95. Sedangkan Angka Kematian Anak Balita per 1000
kelahiran hidup Tahun 2011 sebesar 0,32 dan Tahun 2012 turun
menjadi 0,10 kemudian di Tahun 2013 naik menjadi 0,21 dan pada
Tahun 2014 dan 2015 menjadi 0,43 hal ini menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman masyarakat masih rendah khususnya tentang pemenuhan
gizi pada ibu hamil di dusundusun terpencil, penyakit degeneratif dan
penyakit menular serta adanya daerah-daerah yang masih sulit
dijangkau pelayanan. Disamping itu, peningkatan angka kematian bayi
juga disebabkan oleh kurangnya kompetensi petugas dalam
kegawatdaruratan neonatal di puskesmas, sehingga perlu upaya
peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan bimbingan teknis.
Tabel 2.26
Perkembangan Angka Kematian Bayi Dan Angka Kematian Anak Balita
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-37
termasuk penyuluhan gizi yang program terpadu Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Malang.
Tabel 2.27
Perkembangan Angka Kematian Ibu
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
C. Ketenagakerjaan
II-38
Rasio penduduk yang bekerja merupakan perbandingan antara
penduduk yang berkerja dengan angkatan kerja, selama tahun
2011-2015 rasio penduduk yang bekerja menunjukan tren menurun
disebab kan oleh kebijakan Pemerintah dalam penetapan cukai rokok
yang menyebabkan terjadi pemutusan hubungan kerja serta
diberlakukannya Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 260
tahun 2015 tentang dihentikannya sementara penempatan tenaga kerja
Indonesia ke Timur Tengah, yang berdampak pada penempatan tenaga
kerja yang mana tujuan ke Timur Tengah merupakan primadona arah
tujuan pencari kerja masyarakat Kabupaten Malang.
Gambar 2.5
Grafik Rasio Penduduk Bekerja
Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
88
86
84
82
80 Persen
78
76
74
2011 2012 2013 2014 2015
II-39
Pemerintah Kabupaten Malang terus berupaya menyediakan
ruang bagi tumbuh dan berkembangnya bidang seni budaya dan
olahraga antara lain fasilitas seni budaya dan olahraga bagi
masyarakat.
A. Kebudayaan
Pengembangan seni dan budaya bertujuan menanamkan nilai-
nilai luhur budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman
dan penghargaan masyarakat pada budaya leluhur, keragaman budaya
dan tradisi, peningkatan kwalitas berbudaya masyarakat serta ketahan
budaya. Hasil pembinanaan kebudayaan dapat dilihat berkembangnya
seni budaya di masyarakat dari upaya pemerintah untuk membangun
ruang berekpresi bagi masyarakat pecinta budaya. Berdasarkan data
yang dihimpun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Malang terdapat 18 tempat ruang berekspresi seni budaya seperti pada
table 2.29.
Tabel 2.29
Ruang Berekspresi Seni dan Budaya di Kabupaten Malang
No Nama Tempat
1 Panggung Terbuka di Taman Wisata Air Wendit
2 Pendopo Museum Singhasari
3 Padepokan Asmoro Bangun
4 Padepokan Mangun Darmo
5 Padepokan Mudra Ganesha
6 Padepokan Cokro Buwono
7 Sanggar Kartika (Open Stage Diknas)
8 Stadion Kanjuruhan (Open Stage)
9 Pelataran Candi Singosari
10 Pelataran Candi Sumberawan
11 Pelataran Candi Jago
12 Pelataran Candi Kidal
13 Perkebunan The Wonosari (Open Stage)
14 Karangkates (Open Stage)
15 Selorejo (Open Stage)
16 Rest Area Karangploso (Open Stage)
17 Rest Area GubugKlakah (Open Stage)
18 Taman Rekreasi Sengkaling (Open Stage)
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
II-40
B. Pemuda dan Olahraga
Pembangunan di bidang olahraga berkaitan erat dengan
kualitas hidup manusia dan masyarakat. Oleh karena itu,
ketersediaan sarana dan prasarana olah raga yang layak dan
memadai menjadi salah satu perhatian penting bagi pemerintah
Kabupaten Malang. Perkembangan jumlah sarana gedung olahraga
dapat dilihat dalam Tabel 2.30 di bawah ini.
Tabel 2.30
II-41
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
A. Pendidikan
Tabel 2.31
Perkembangan Jumlah Murid, Jumlah Sekolah, Jumlah Guru Dan
Jumlah Kelas untuk Tingkat SD, SMP dan SMA
di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.33
Ketersediaan Gedung Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun 2011-2015
Tabel 2.34
Perkembangan Jumlah Guru dan Murid Per Jenjang
Pendidikan Dasar Tahun 2011-2015
II-44
B. Kesehatan
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang. Tujuannya agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Bidang Kesehatan merupakan salah satu
kebutuhan dasar masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan
dan menjadi urusan wajib bagi Pemerintah Kabupaten Malang.
Tabel 2.35
Perkembangan Sarana Kesehatan Di Kabupaten Malang
Tahun 2010-2015
II-45
6 Klinik Rawat Buah 32 32 32 44 44
Inap
7 Klinik Rawat Buah 11 11 11 12 12
Jalan
8 PUSKESMAS Buah 39 39 39 39 39
9 PUSKESMAS Buah 93 93 93 93 93
Pembantu
10 PUSKESMAS Buah 55 55 72 72 72
Keliling
11 Puskesmas Buah 16 16 18 18 18
Ideal
12 POSYANDU Buah 2.783 2.783 2.799 2.816 2.828
13 PONKESDES Buah 390 390 390 390 390
14 Desa Siaga Desa 384 384 390 390 390
Aktif
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Malang, 2016
II-46
Kesehatan, juga akan dilakukan standarisasi sarana kesehatan
(akreditasi dan ISO), Pengembangan tata kelola Puskesmas BLUD.
Selain itu berbagai upaya telah dilaksanakan untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara
lain dengan menerapkan mekanisme rujukan berjenjang yaitu mulai
pelayanan dasar di Puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit apabila
memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan.Pemerintah Kabupaten
Malang juga terus meningkatkan jumlah tenaga medis dan paramedis
yang ada.
Tabel 2.36
Perkembangan Tenaga Medis Dan Paramedis Di Kabupaten Malang
Tahun 2011-2015
II-47
Tabel 2.37
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Panjang jalan kondisi baik Km 1.848.60 1.868.28 1.887.79 1.917.32 1.941.84
Panjang jalan seluruhnya Km 2.574.57 2.574.57 2.574.57 2.574.57 2.574.57
Proporsi panjang jaringan
% 71.80 72.57 73.32 74.47 75.42
jalan dalam kondisi baik
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Malang
Tabel 2.38
Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik ( > 40 KM/Jam )
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.39
Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar Dan Drainase/Saluran
Pembuangan Air ( minimal 1,5 m)
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-48
Tabel 2.40
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah daya tampung TPS M3 6.188 6.364 6.540 6.716 6.986
Jumlah penduduk M3 2.920.500 3.043.613 3.077.960 3.092.714 2.581.671
Rasio TPS % 2.12 2.09 0.21 2.17 2.71
Sumber : Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang (diolah)
II-49
Sesuai kewenangannya, Dinas Pengairan tidak mempunyai data luas
lahan budidaya pertanian, yang ada adalah data luas baku sawah yaitu
luas sawah yang dilayani oleh jaringan irigasi, dengan data sebagai
berikut :
Tabel 2.43
Rasio Jaringan Irigasi Kabupaten Malang
Panjang Jaringan
No Jaringan irigasi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jaringan primer 78.698,00 183.766,00 350.218,80 350.218,80 350.218,80
(m)
2 Jaringan 236.641,00 322.640,00 537.532,50 537.532,50 537.532,50
sekunder (m)
3 Jaringan tersier 1.225.626,00 607.099,00 801.351,00 801.351,00 801.351,00
(m)
4 Luas baku sawah 43.640,00 43.640,00 45.885,50 46.050,50 46.033,00
(ha)
5 Rasio (1+2+3) / (4) 35,31 25.52 36,81 36,68 36,69
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Malang
II-50
Kecamatan Gedangan, Desa Wonokerto Bantur, Desa Jabung
Kecamatan Jabung (Dusun Kunci).
Tabel 2.44
Perkembangan Penyediaan Air Bersih
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Pelanggan
SR 70.871 72.324 79.663 83.312 88.376
(Rumah tangga)
Jumlah Rumah Tangga
RT 680.396 781.703 877.685 902.800 720.922
terlayani
Rumah Tangga pengguna
% 10.42 9.25 9.08 9.23 12.26
air bersih
Sumber : PDAM Kabupaten Malang
Di daerah tersebut air sulit didapat karena potensi air baku sangat
terbatas untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakatnya dan
potensi air bawah tanahnya hanya berkisar 0,5-2,5 ltr perdetik dengan
kedalaman 100 - 130 m (kecuali Desa Sidoluhur Kec. Lawang) sehingga
diperlukan investasi yang sangat besar untuk membangun sistem
penyediaan air minum serta mencari alternatif upaya seperti membuat
penampungan air hujan, depo air minum yang diisi secara berkala
ataupun pengolahan air sungai menjadi air bersih dengan membangun
bangunan pasir lambat.
Dalam hal perkembangan cakupan rumah tangga pengguna listrik
di Kabupaten Malang mengalami peningkatan tiap tahunnya, yang
menandakan bahwa kebutuhan energi listrik rumah tangga Kabupaten
Malang semakin meningkat. Hal ini dapat di lihat pada tabel 2.45 :
Tabel 2.45
Perkembangan Pengguna Listrik
di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Pengguna listrik
SR 607,578 669,565 736,789 794,739 843,968
(Rumah tangga)
Jumlah Rumah Tangga
RT 680.396 781.703 877.685 902.800 720.922
terlayani
Rumah Tangga pengguna
% 89.30 85.65 83.95 88.03 117.07
listrik
Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Cabang Malang
II-51
(1) Penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman bagi
masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk miskin;
(2) Pembangunan rumah susun sederhana sewa, dan rumah sederhana
sehat untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi penduduk
miskin diperkotaan;
(3) Peningkatan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dengan
mengembangkan permukiman yang layak, aman, sehat, dan
renovasi rumah tidak layak huni;
(4) Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dikawasan kumuh,
desa tradisional, dan desa nelayan;
(5) Fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya yang
berbasis pemberdayaan masyarakat;
(6) Fasilitas dan stimulasi pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana akibat bencana alam.
Tabel 2.46
Rumah Layak Huni
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah rumah layak
BH 580.984 589.584 600.897 612.482 678.003
huni
Jumlah penduduk BH 2.920.500 3.043.613 3.077.960 3.092.714 2.581.671
Rasio rumah layak
% 0,236 0,238 0,240 0,242 0.26
huni
Sumber : Badan Perumahan Kabupaten Malang
II-52
penanganan prioritas mendesak kawasan perkotaan adalah sebagai
dari Kecamtan Pakis , sebagian dari Kecamatan Lawang, sebagaian dari
Kecamatan Turen, sebagian dari Kecamatan Tumpang, sebagian kecil
dari Kecamatan Singosari. Kawasan perdesaan adalah Kecamatan
Ngantang, sebagian dari Kecamatan Wonosari, Sebagian dari
Kecamatan Ngajum, sebagian dari Kecamatan Gondanglegi, sebagian
dari Kecamatan Tajinan dan Jabung. (peta terlampir) narasumber Deta
Rencana Induk Sistem pengolahan Air Limbah Kabupaten Malang
disamping itu masih perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus
kampanye PHBS supaya masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi
untuk mengola sanitasi di lingkungan tempat tinggalnya sehingga
mendukung naiknya derajat kesehatan masyarakat Kabupaten
Malang. ( Peta tahapan Pengentasan BABS terlampir)
E. Perhubungan
II-53
kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor serta peningkatan dan
pembangunan lalu lintas.
Tabel 2.48
Perkembangan Kendaraan Wajib Uji
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.49
Perkembangan Jumlah Sarana Angkutan Umum
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.50
Perkembangan Jumlah Perlengkapan Jalan
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-54
Tabel 2.51
Perkembangan Arus Penumpang Dan Barang Dari Bandara
Abdurachman Saleh
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
F. Lingkungan Hidup
G. Pertanahan
II-55
Perkembangan Penyelesaian Kasus Tanah Negara, Penyelesaian Ijin
Lokasi dan Presentase Pengadaan Tanah di Kabupaten Malang selama
periode 2011-2015 dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 2.53
Penyelesaian Kasus Tanah Negara, Penyelesaian Ijin Lokasi Dan
Presentase Pengadaan Tanah
ASPEK/FOKUS/BIDANG CAPAIAN KINERJA
NO URUSAN/INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH 2011 2012 2013 2014 2015
1 Penyelesaian Kasus Tanah Negara - 90 90 90 90
2 Penyelesaian Ijin Lokasi - - - 70 100
Tabel 2.54
Perkembangan Jumlah Tanah Yang Bersertifikat
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2014
NO URAIAN SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014
Tanah
1
Bangunan/Gedung
- Jumlah Hak Milik Bidang 227.753 239.711 252.569 263,033 275.500
- Jumlah Hak Guna
Bidang 20.640 23.713 25.736 27.553 29.247
Bangunan
- Jumlah Hak Pakai Bidang 1.009 1.074 1.131 1.287 1.493
- Jumlah Wakaf Bidang 221 235 259 270 280
- Jumlah Hak
Bidang 26 26 26 26 26
Pengelolaan
Tanah
2 Pertanian/Perkebu-
nan/Ladang
- Jumlah Hak Milik Bidang 5.402 0 0 0 0
- Jumlah Hak Pakai Bidang 0 0 0 0 0
- HGU Bidang 119 125 125 129 130
Sumber : Kantor Pertanahan Kab. Malang
II-56
Tabel 2.55
Struktur Kependudukan
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-57
berdasarkan asas domisili. Dari adanya perubahan perubahan
landasan hukun tersebut mempengaruhi hasil capaian kinerja dari
kepemikikan akta kelahiran, tetapi secara rasio terjadi peningkatan
dari tahun ketahun. Dinas Kependudukan Kabupaten Malang juga
telah melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya
kepemilikan dokumen kependudukan, serta melakukan pelayanan
jemput bola secara berkala ke desa-desa untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Database kependudukan di Kabupaten Malang telah dilaksanakan
mulai tahun 2012 dengan dimulainya pelaksanaan penerapan KTP
elektronik berbasis NIK Nasional. Dari data perkembangan jumlah
penduduk terjadi peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2014, tetapi terjadi penurunan di tahun 2015 karena didasarkan pada
pemutahkiran data melalui biometrik sehingga terjadi perbedaan
jumlah penduduk, hal tersebut disebabkan untuk pencetakan KTP el
berdasarkan data tunggal artinya bila terjadi seseorang melakukan
perekaman dua kali pada tempat yang berbeda, maka cetak KTP yang
dilakukan pada saat perekaman yang pertama, untuk perekaman
kedua pada tempat yang berbeda tidak dapat dilakukan perekaman
sehingga terjadi dublicate record. Untuk hal tersebut harus dilakukan
pembersihan data ganda. Pembersihan data dilakukan juga karena
adanya data kembar, data kependukan pasif yang selama lima tahun
tidak mengalami perubahan, dan anomali data atau data yang tidak
layak dipertahankan karena kesalahan yang terjadi pada saat
menjalankan proses tertentu di server, hal ini bertujuan juga untuk
meningkatkan tingkat keakuratan database secara nasional.
Untuk Rasio pasangan nikah berakte nikah non muslim terjadi
kenaikan maupun penurunan dari tahun ketahun, karena masyarakat
mulai memahami pentingnya dokumen administrasi kependudukan
terutama akta perkawinan, karena akte perkawinan merupakan salah
satu syarat dalam pengurusan akta kelahiran. Selain itu juga
dilakukan pendekatan kepada pendeta-pendeta (perkawinan non
musim) untuk segera melaporakan ke dinas kependudukan dan
pencatatan sipil apabila telah melakukan pemberkatan perkawinan
untuk segera dapatnya dilakukan penerbitan akta perkawinan.
Pelayanan jemput bola juga dilakukan bersamaan dengan pelayanan
II-58
dokumen kependudukan lainnya. Selain itu untuk penerbitan akta
perkawinan non muslim ada permasalahan bahwa sesorang yang
melakukan pemberkatan di wilayah kabupaten Malang belum tentu
mencatatkan perkawinan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Malang.
Tabel 2.57
Rasio KDRT
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
SATUA
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
N
Jumlah KDRT ORG 90 140 156 73 71
Jumlah Rumah
ORG
Tangga 674.020 568.953 684.524 687.700 741.201
Rasio KDRT % 0.01 0.02 0.02 0.01 0.01
Sumber : Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
II-59
Pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan 0,01 salah
satu faktornya adalah kesadaran masyarakat untuk melaporkan yang
mulai tumbuh, dan kemudian ditahun berikutnya mengalami
penurunan 0.01, salah satunya karena faktor pemahaman masyarakat
dalam membina rumah tangga mulai tinggi
II-60
Tabel 2.58
Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.59
Rasio akseptor KB
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-61
Pada indikator Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I,
berdasarkan data menunjukkan bahwa persentase indikator tersebut
telah mengalami penurunan. Pada tahun 2011 sebesar 40,26%, tahun
2012 sebesar 39,81%, tahun 2013 sebesar 39,03%, tahun 2014
sebesar 38,98%, dan tahun 2015 sebesar 17,08%. Perkembangan
seperti ini merupakan kemajuan yang positif. Kemajuan tersebut
disebabkan oleh pengaruh kebijakan ekonomi Kabupaten Malang
melalui berbagai sektor pembangunan.
Walaupun demikian, Badan KB terus berpartisipasi dalam
pengentasan kemiskinan yaitu dengan pengembangan kegiatan
wirausaha melalui kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera) dengan mengutamakan anggota dari keluarga Pra
Sejahtera dan Sejahtera I.
Tabel 2.61
Keluarga Para Sejahtera Dan Keluarga Sejahtera I
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
K. Sosial
Pola-pola penanganan dan pelayanan sosial penduduk lanjut usia,
didukung prasarana yang mencukupi dan berkualitas, serta dengan
mendorong kemandirian dan memberikan peluang bagi masyarakat
untuk berperan nyata dalam usaha-usaha kesejahteraan. Pelayanan
kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial berarti
mengentaskan mereka dari situasi tersebut sehingga diharapkan
semakin lama jumlah mereka akan berkurang.
Tabel 2.62
PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah PMKS yang diberi
Org 2.170 4.420 147.212 146.010 146.050
bantuan
Jumlah PMKS yang
seharusnya menerima Org 169.606 169.606 169.000 169.000 169.170
bantuan
PMKS yang memperoleh
% 1.28 261 87.11 86.30 86.33
bantuan sosial
Sumber : Dinas Sosial
II-62
Tabel 2.63
PMKS Yang Tertangani
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah PMKS yang
Org 2.170 4.420 147.212 146.010 146.050
tertangani
Jumlah PMKS yang ada Org 721.112 721.112 721.112 731.418 731.418
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan % 0.30 0.61 20.41 19.96 19.97
sosial
Sumber : Dinas Sosial
Tabel 2.64
Perkembangan Panti Sosial
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
L. Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan dicerminkan dari jumlah penduduk usia
kerja di Kabupaten Malang pada Tahun 2011 sejumlah 1.578.886
orang, pada Tahun 2015 menjadi 1.965.371 orang, demikian juga
dengan jumlah angkatan kerja sejumlah 1.435.147 pada Tahun 2011
menjadi 1.573.802 orang. Sementara itu jumlah angkatan kerja
tertampung disektor formal pada Tahun 2011 sebanyak 3.474 orang,
II-63
pada Tahun 2015 tertampung 2,023. Jumlah pencari kerja yang
terdaftar Tahun 2011 sebanyak 57.981 orang sedangkan pada Tahun
2015 sebesar 52.115 orang.
Tabel 2.65
Perkembangan Ketenagakerjaan Di Kabupaten Malang
Tahun 2011-2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.66
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Dan Tingkat Pengangguran
Terbuka Di Kabupaten Malang Tahun 2011 2015
M. Koperasi UKM
II-64
Tabel 2.67
Persentase Koperasi Aktif
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah koperasi aktif BH 930 947 995 1.009 1.037
Jumlah seluruh koperasi BH 1.055 1.072 1.095 1.104 1.130
Presentase koperasi aktif % 88.15 88.34 90.87 91.39 91.77
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Tabel 2.68
Persentase Usaha Mikro Dan Kecil
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah usaha mikro dan kecil BH 271.361 272.011 405.020 413.285 415.435
Jumlah seluruh UKM BH 272.091 273.101 406.180 414.516 416.669
Presentase UKM % 99.73 99.60 99.71 99.70 99.70
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
N. Penanaman Modal
Secara umum, dari tahun 2011 hingga 2015 nilai realisasi PMDN
di Kabupaten Malang mengalami kenaikan, hanya pada tahun 2013
mengalami stagnan seperti dari tahun sebelumnya di tahun 2012 yaitu
ada 18 investor. Kemudian mengalami kenaikan lagi pada tahun 2014
ada 19 investor dan tahun 2015 ada 20 investor.
Tabel 2.69
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
II-65
investasi PMA dan jumlah investasi dengan nilai Rp. 5,185,838,342,719
untuk investasi PMDN. Selanjutnya pada tahun 2015 meningkat
investasi dengan nilai Rp. 5,204,248,342,719.
Tabel 2.70
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Nilai Investasi PMA Milyar 895,15 940,30 1.140,43 1.160,43 1.280,43
Jumlah Nilai Investasi PMDN Milyar 5.185,83 5.185,83 5.185,83 5.185,83 5.185,83
Sumber : Kantor Penanaman Modal
Tabel 2.71
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Tenaga kerja PMA/PMDN orang 745.94 669.19 670.32 659.24 652.3
Sumber : Kantor Penanaman Modal
Tabel 2.72
Persentase Nilai Realisasi PMA Dan PMDN (milyar rupiah)
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Nilai realisasi investasi PMA % - - 5.04 1.75 10.34
Nilai realisasi investasi PMDN % 8.17 - - - 0.35
Sumber : Kantor Penanaman Modal
O. Kebudayaan
II-66
Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya dari tahun 2011
hingga 2015 mengalami peningkatan kuantitas penyelenggaraan
maupun keikutsertaan pada event-event seni dan budaya dikarenakan
adanya dukungan anggaran yang cukup untuk melaksanakan maupun
menghadiri kegiatan seni budaya di tingkat Kabupaten, Propinsi dan
Nasional.
Tabel 2.74
Sarana Penyelenggaraan Seni Dan Budaya
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
Sarana penyelenggaraan
seni dan
16 16 16 17 18
budaya
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tabel 2.75
Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015
Benda, Situs dan Kawasan Cagar
17 17 17 17 19
Budaya yang dilestarikan
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
II-67
P. Kepemudaan dan Olah Raga
II-68
(6) Lapangan Olahraga
Jumlah Lapangan Olahraga di Kabupaten Malang sejumlah 1.251
lapangan yang tersebar di 33 Kecamatan. Dengan jumlah penduduk
2.581.761 jiwa. Adapun persentasenya adalah sbb : (Jumlah
Lapangan Olahraga di Kabupaten Malang/Jumlah Penduduk) x
1000 : (1.251/2.581.671) x 1000= 0.48%.
II-69
Tabel 2.77
Data Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
II-70
R. Ketahanan Pangan
II-71
produksi beras dipengaruhi oleh berbagai jenis factor, diantaranya
kepemilikan lahan dan penggunaan; jenis dan menegemen tanah;
pemilihan, pemuliaan, dan menejemen tanam pertanian; dan
pemanenan. Disamping itu juga dipengaruhi oleh perubahan
temperature ddan curah hujan.
Tabel 2.81
Jumlah Kelompok Tani
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Pemula 1044 1044 949 288.626 301.684
Lanjut 500 500 590 715 752
Madya 42 42 47 57 76
Utama 0 0 0 2 9
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Malang
II-72
(1) Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan LPM
Pembinaan LPM dilaksanakan melalui pelatihan LPMD. Jumlah
LPMD/K di Kabupaten Malang sebanyak 390 LPMD/K.
2011 2012 2013 2014 2015
14 desa 8 desa 18 desa 18 desa 26 desa
(2) Rata-rata jumlah kelompok Binaan PKK
Kelompok Binaan PKK saat ini masing2 kelompok PKK memiliki
satu kelompok binaan. namun tidak menuntut kemungkinan
nantinya satu kelompok PKK memiliki lebih dari satu kelompok
binaan, sehingga apa bila pembagi pada rumus adalah jumlah PKK
maka nilainya akan lebih dari 100%.
2011 2012 2013 2014 2015
424 klp 424 klp 424 klp 424 klp 424 klp
(3) Jumlah LSM
Untuk LSM, BPM Kab. Malang tidak pernah melakukan pendataan/
pembinaan terhadap LSM. yang dilakukan adalah kerja sama
dengan LSM dalam rangka pelaksanaan program kegiatan Badan
Pemberdayaan Masyarakat.
II-73
membandingkan swadaya tahun ini dikurangi swadaya tahun lalu
dibagi swadaya tahun lalu dikalikan seratus persen.
2011 2012 2013 2014 2015
31.810.154.591 36.971.859.579 50.645.890.700 77.771.223.600 87.624.132.647
T. Statistik
U. Kearsipan
TAHUN
88 % 88 % 73 % 90,70 % 100%
Sumber : Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Malang
II-74
V. Komunikasi dan Informatika
W. Perpustakaan
II-75
Hingga saat ini, peran perpustakaan dirasa masih kurang dalam
rangka menarik minat baca masyarakat agar mau membaca
diperpustakaan. Selain itu, ketersediaan sarana prasarana yang
kurang memadai dan letak perpustakaan yang masih relatif jauh
dengan tempat tinggal masyarakat juga menjadi salah satu penyebab
minimnya pengunjung perpustakaan. Di sisi lain, makin mudahnya
akses internet juga menjadi salah satu penyebab makin minimnya
pengunjung perpustakaan.
Tabel 2.84
Realisasi Tahun 2011 2015
TAHUN
INDIKATOR KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah kunjungan ke
29.475 29.324 29.585 31.281 50.319
perpustakaan selama 1
Orang orang orang orang orang
tahun
TAHUN
II-76
penataan dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada serta terus
menerus melakukan upaya penyadaran minat baca masyarakat.
Tabel 2.86
Koleksi Buku Perpustakaan Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2011 2015
TAHUN
A. Pertanian
Potensi pertanian di wilayah Kabupaten Malang beraneka ragam
dan tersebar di seluruh kecamatan. Bidang pertanian unggulan
meliputi tanaman pangan, perkebunan, sayuran, peternakan dan
perikanan. Unggulan tanaman pangan padi, jagung, ketela pohon, ubi
jalar, dan kacang-kacangan. Sedangkan unggulan perkebunan tebu,
kopi, kakao, kelapa. Untuk komoditi sayuran, terdiri dari kentang,
kubis, cabe, tomat. Terdapat komoditas khas Kabupaten Malang yaitu:
apel, Jeruk, klengkeng, salak Swaru, ketela gunung kawi.
II-77
Tabel 2.87
Produksi Komoditas Andalan Pertanian
Tahun 2011 2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.88
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Kritis
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
1 Lahan Kritis Ha 15,091.00 15,091.00 15,091.00 155,805.00 155,805.00
- luar kawasan Ha - - - 87,485.00 87,485.00
- kawasan hutan Ha - - - 15,923.00 15,923.00
lindung
- kawasan hutan Ha - - - 52,397.00 52,397.00
produksi
Rehabilitasi Lahan
2 Ha 0 15 0 0 0
Kritis/Potensial Kritis
Tabel 2.89
Produktivitas Padi Atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
II-78
Tabel 2.90
Peningkatan Persentase Produksi Padi
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Presentase produktivitas % -1,25 -10,07 15,26 0.003 -1,25
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
Tabel 2.91
Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
Tabel 2.92
Kontribusi Sektor Pertanian (Tanaman Pangan) Terhadap PDRB
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Kontribusi sektor pertanian
(tanaman pangan) terhadap % 4.05 3.91 3.89 3.86 3.85
PDRB
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
II-79
Tabel 2.93
Kontribusi sektor pertanian
(Tanaman Perkebunan) Terhadap PDRB
Di Kabupaten Malang Tahun 2011-2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Kontribusi sektor pertanian
(tanaman perkebunan) % 7.25 7.01 6.69 6.66 6.55
terhadap PDRB
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang
B. Kehutanan
Kemudian mulai tahun 2013 sampai 2015, tidak ada lagi DAK
bidang kehutanan. Namun demikian, masih ada alokasi sumberdana
APBN untuk pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sampai dengan
2014 meskipun dari tahun ke tahun volumenya semakin berkurang.
Angka capaian kinerja rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2015
merupakan yang terkecil, karena pada tahun tersebut tidak ada alokasi
dana baik DAK maupun APBN untuk pembuatan Kebun Bibit Rakyat
(KBR). Disisi lain, kemampuan pendanaan dari APBD kabupaten
sangat terbatas. Oleh karenanya, Dinas Kehutanan berupaya menjalin
kerja sama dengan berbagai pihak (BUMN, Dinas Kehutanan Propinsi,
UPT Kementrian Kehutanan, Swasta) untuk meningkatkan upaya
rehabilitasi lahan di Kabupaten Malang.
II-80
kerja sama dengan Perum Jasa Tirta I, Dinas kehutanan Propinsi (
APBD I) dan UPT Kementrian Kehutanan/BPDAS Brantas (sumberdana
APBN). Tahun 2013 Dinas Kehutanan telah melakukan kerja sama
dengan Perum Jasa Tirta I, PT Pertamina BBM Malang, PT CJI
Pasuruan dan Bank Jatim Cabang Malang serta dari kegiatan dengan
sumberdana APBD I maupun APBN (kerja sama dengan BPDAS
Brantas). Tahun 2014 Dinas Kehutanan kembali melakukan kerja
sama dengan BPDAS Brantas, BPTH Sumedang, Perum Jasa Tirta I dan
PT Sentosa Abadi Bersama (SAB) dan Dinas Kehutanan Propinsi (APBD
I) Kemudian pada tahun 2015, Dinas Kehutanan juga melakukan kerja
sama antara lain dengan para pemangku kawasan, BPDAS Brantas,
BPTH Sumedang, Perum Jasa Tirta I, PG Kebon Agung, PT Ekamas
Fortuna, CJI Pasuruan dan Pertamina.
Tabel 2.94
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Kritis
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Luas hutan dan
lahan kritis yang Ha 117,873.86 112,879.46 114,732.80 114,160.69 112,635.71
direhabilitasi
Luas hutan dan
Ha 124,169.96 124,169.96 125,881.46 135,572.56 135,572.56
lahan kritis
Presentase
Rehabilitasi hutan % 94.93 90.91 91.14 84.21 83.08
dan lahan kritis
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Malang
II-81
Tabel 2.95
Kerusakan Kawasan Hutan
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Luas kerusakan
Ha 786.15 22,746.80 22.00 441.20 379.68
kawasan hutan
Luas kawasan
Ha 109,078.96 109,078.96 110,790.46 110,884.56 110,884.56
hutan
Presentase
kerusakan kawasan % 0.72 20.85 0.02 0.40 0.34
hutan
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Malang
Tabel 2.96
Potensi Mineral di Kabupaten Malang
Uraian Lokasi Manfaat Cadangan
Batu Singosari, lawang, Karangploso, Sebagai agregat fondasi Diperkirakan
gunung/adesit Jabung, Tumpang dan batu hias jutaan ton
Pasir Wajak, Turen, Ampelgading, Sebagai campuran Diperkirakan
Dampit, Tumpang, Tirtoyudo, beton, plester pasang, jutaan ton
Poncokusumo, Kasembon, fondasi jalan dan
Pakis, kalipare konstruksi
Phosphat Sumbermanjing Wetan Bahan campuran 8,51 10^8
pembuatan gelas
Kalsit Gedangan, bantur, donomulyo, Bahan pemutih dan Diperkirakan
Sbrmanjing Wetan, pagak, pengisi cat, gelas, jutaan ton
karet, penetral
keasaman tanah,
bahan pelapis kertas
Batu kapur Kalipare, gedangan, donomulyo, Bahan mentah semen, 4.368,83 10 ^8
Sbrmanjing Wetan, Pagak, karbit, bahan pemutih
Bantur pembuatan soda abu,
penetral keasaman
tanah, bahan pupuk,
industri keramik,
bahan bangunan
Felspar Dampit, Gondanglegi, Kepanjen, Sebagai flug dalam Diperkirakan
Sbrmanjing Wetan, industri keramik, gelas jutaan ton
dan kaca
Tanah liat Sumberpucung, Pagak, bantur, Sebagai campuran 49,625 10^8
singosari, Tirtoyudo beton, plester pasang,
fondasi jalan dan
konstruksi
II-82
Marmer Kalipare, Ampelgading, Sebagai amomen 2.300.000
Gedangan, Dampit, bangunan
(lantai,dinding,
asesories)
Kaolin Kalipare, Pagak, Bantur, Untuk industri Diperkirakan
dampit, Ampelgading keramik, kertas, cat, jutaan ton
kosmetik dan farmasi,
bahan pembuatan
karet/ pestisida dll
Kuarsa Kalipare, Tirtoyudo, dampit, Untuk industri gelas, Diperkirakan
Ampelgading, optik, keramik, brasive jutaan ton
dan semen
Bentonit Sumbermanjing Wetan, Pagak, Sebagai bahan lumpur 3.250 10^8
Bantur, Singosari, Tirtoyudo pemboran, pencegah
kebocoran pada
bangunan sipil basah,
campuran pembuatan
cat, latex dan tinta
cetak, bahan penyerap,
zat perekat,
pelet/makanan ternak
Tanah urug Singosari Sebagai bahan urugan Diperkirakan
jutaan ton
Tras Sumbermanjing Wetan, Bahan pembuatan PPC, Diperkirakan
Donomulyo, Ampelgading pembuatan semen tras jutaan ton
kapur untuk batu
cetak atau batako,
campuran pembuatan
beton, campuran
plester dan tanah urug
Piropilit Sumnbermanjing Wetan, bantur Sebagai bahan industri 45,304 10^8
keramik, refraktori,
kosmetik, kertas,
bahan campuran cat
dan plastik
Sirtu Singosari Urugan , material Diperkirakan
campuran beton, jalan jutaan ton
Gipsum - - -
Zeolit Sumbermanjing Wetan, Bahan kimia dan 3,5 10^6
Tirtoyudo, Gedangan amomen, bahan
agregat ringan, bahan
pengembang dan
pengisi pasta gigi,
bahan penjernih air
limbah dan kolam ikan,
makan ternak,
pemurnian gas metan/
gas alam/gas
murni/penyerap zat/
logam beracun
Oniks Ampelgading Perhiasan Diperkirakan
jutaan ton
Mangaan Kalipare, Gedangan, Dampit, Arang baterai, Diperkirakan
Sumbermanjing Wetan campuran aluminium jutaan ton
Oker Dampit, Bahan campuran cat, Diperkirakan
interior bangunan jutaan ton
Toseki Sumbermanjing Wetan, Sebagai bahan baku Diperkirakan
Tirtoyudo dan campuran jutaan ton
keramik, refraktori,
isolator dll
Emas Kalipare, Gedangan, dampit, Perhiasan Diperkirakan
sumbermanjing Wetan, jutaan ton
Tirtoyudo
Pasir besi Donomulyo, gedangan Untuk industri Diperkirakan
campuran besi, jutaan ton
industri gelas, optik,
keramik, abrasif dan
semen
Sumber : Dinas ESDM Kab. Malang, 2016
D. Pariwisata
II-85
1. Produksi Perikanan
Tabel 2.100
Tabel Produksi Perikanan Tahun 2011-2015
II-86
Gambar 2.6
Perbandingan Produksi Perikanan Tangkap Dan Budidaya
Tahun 2011-2015
Gambar 2.7
Total Produksi Perikanan Tahun 2011-2015
2. Konsumsi Ikan
II-87
Tabel 2.101
Tabel Konsumsi Ikan Tahun 2011-015
II-88
3. Cakupan Bina Kelompok Nelayan
Gambar 2.9
II-89
4. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan
Produksi perikanan kelompok nelayan merupakan produksi
perikanan yang dihasilkan kelompok nelayan saja atau dari usaha
perikanan tangkap. Perikanan tangkap di laut dilakukan oleh nelayan
laut dan di perairan umum dilakukan oleh nelayan perairan umum.
Data produksi perikanan kelompok nelayan tahun 2011-2015 secara
rinci disajikan pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel 2.103
Tabel Produksi Perikanan Tahun 2011-2015
Gambar 2.10
Produksi Tangkap Tahun 2011-2015
Gambar 2.11
Perbandingan Produksi Tangkap Laut Dan Perairan Umum
Tahun 2011-2015
II-90
Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa produksi
perikanan tangkap mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
selalu mengalami peningkatan. Bila dibandingkan produksi tahun
2011, produksi tangkap pada tahun 2015 meningkat sebesar 17,91%,
khusus untuk produksi tangkap laut meningkat sebesar 18,13% dan
perairan umum meningkat sebesar 12, 15%. Meskipun produksi
tangkap sangat tergantung musim dan cuaca yang terjadi sepanjang
tahun, ternyata secara keseluruhan dalam satu tahun masing
mengalami peningkatan. Salah satu dukungan pemerintah adalah
adanya stimulan bagi kelompok nelayan berupa pemasangan rumpon,
bantuan kapal penangkapan ikan, alat tangkap, alat bantu
penangkapan ikan dan sarana penanganan ikan di atas kapal.
F. Perdagangan
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dijabarkan
sebagai perbandingan PDRB sektor Perdagangan terhadap PDRB.
Sektor perdagangan cukup memberikan kontribusi terhadap
keseluruhan PDRB Kabupaten Malang. Karena bagaimanapun sektor
perdagangan merupakan penggerak roda perekonomian masyarakat di
Kabupaten Malang. Sedangkan untuk besarnya nilai kontribusi masih
berfluktuasi mengingat sektor perdangan sangat dipengaruhi pada
beberapa hal, diantaranya kebijakan pemerintah di sektor perdangan,
tingkat inflasi, adanya kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
yang diterapkan mulai tahun 2015.
Pada tahun 2011, Nilai kontribusi sektor perdagangan sebesar
Rp 9.099.400.300.000,- dari total PDRB sebesar Rp
46.975.905.920.000,- atau sebesar 19,4%. Pada tahun 2012, Nilai
kontribusi sektor perdagangan sebesar Rp 10.025.611.100.000,- dari
total PDRB sebesar Rp 52.797.102.610.000,- atau sebesar 19,0%. Pada
tahun 2013, Nilai kontribusi sektor perdagangan sebesar Rp
11.178.808.500.000,- dari total PDRB sebesar Rp 58.879.934.230.000,-
atau sebesar 19,0%. Pada tahun 2014, Nilai kontribusi sektor
perdagangan sebesar Rp 12.203.554.800.000,- dari total PDRB sebesar
Rp 65.973.003.460.000,- atau sebesar 18,5%. Pada tahun 2015, Nilai
kontribusi sektor perdagangan sebesar Rp 13.709.456.200.000,- dari
total PDRB sebesar Rp 73.984.062.620.000,- atau sebesar 18,5%.
II-91
Tabel 2.104
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Tahun 2011 - 2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Perdagangan Besar dan Milyar 9.099,4 10.025,6 11.178,8 12.203,5 13.709,4
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Milyar 2.216,1 2.461,7 2.849,8 3.101,1 3.322,5
Motor dan Reparasinya
2 Perdagangan Besar dan Milyar 6.883,2 7.563,8 8.328,8 9.102,4 10.386,9
Eceran, Bukan Mobil dan
Sepeda Motor
PDRB Milyar 46.975,9 52.797,1 58.879,9 65.973,0 73.984,0
Persentase Kontribusi % 19,37 18,99 18,99 18,50 18,53
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Malang
II-92
produk yang berpotensi ekspor sangat mendukung menggeliatnya
sektor perdagangan.
Tabel 2.105
Ekspor Bersih Perdagangan
Tahun 2011 - 2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
G. Perindustrian
II-93
jadi; industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; industri kayu,
barang dari kayu dan gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya; industri kertas dan barang dari Kertas, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman; industri kimia, farmasi dan obat
tradisional; industri karet, barang dari karet dan plastik; industri
barang galian bukan logam; industri logam dasar; industri barang dari
logam, komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik;
industri mesin dan perlengkapan YTDL, industri alat angkutan;
industri furniture; industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatan.
Sektor industri cukup memberikan kontribusi terhadap
keseluruhan PDRB Kabupaten Malang. Karena bagaimanapun sektor
industri merupakan salah satu sektor penggerak roda perekonomian
masyarakat di Kabupaten Malang. Dimana dengan meningkatnya
sektor industri secara tidak langsung akan meningkatkan sektor
perdagangan serta daya beli masyarakat. Sedangkan untuk besarnya
nilai kontribusi masih berfluktuasi mengingat sektor industri sangat
dipengaruhi pada beberapa hal, diantaranya kebijakan pemerintah di
sektor industri, tingkat inflasi, serta standar kualitas produk industri
sehingga memiliki daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang diterapkan mulai tahun 2015.
Pada tahun 2011, Nilai kontribusi sektor industri sebesar Rp
13.934.876.600.000,- dari total PDRB sebesar Rp 46.975.905.920.000,-
atau sebesar 29,66%. Pada tahun 2012, Nilai kontribusi sektor industri
sebesar Rp 15.792.447.900.000,- dari total PDRB sebesar Rp
52.797.102.610.000,- atau sebesar 29,91%. Pada tahun 2013, Nilai
kontribusi sektor industri sebesar Rp 17.397.717.600.000,- dari total
PDRB sebesar Rp 58.879.934.230.000,- atau sebesar 29,55%. Pada
tahun 2014, Nilai kontribusi sektor industri sebesar Rp
19.775.341.600.000,- dari total PDRB sebesar Rp 65.973.003.460.000,-
atau sebesar 29,97%. Pada tahun 2015, Nilai kontribusi sektor industri
sebesar Rp 22.337.455.500.000,- dari total PDRB sebesar Rp
73.984.062.620.000,- atau sebesar 30,19%.
II-94
Tabel 2.107
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB
Tahun 2011 - 2015
No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Industri Pengolahan Milyar 13.934,8 15.792,4 17.397,7 19.775,3 22.337,4
1 Industri Batubara dan Milyar 0,2 0,3 0,3 0,3 0,4
Pengilangan Migas
a. Industri Batu Bara Milyar 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
b. Industri Pengilangan Migas Milyar 0,2 0,3 0,3 0,3 0,4
2 Industri Makanan dan Milyar 4.298,5 4.898,3 5.316,3 6.054,0 7.080,7
Minuman
3 Pengolahan Tembakau Milyar 6.004,2 6.974,0 7.876,2 9.088,9 10.220,4
4 Industri Tekstil dan Pakaian Milyar 220,6 254,2 283,4 320,7 359,1
Jadi
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit Milyar 68,8 77,8 92,0 109,4 119,7
dan Alas Kaki
6 Industri Kayu, Barang dari Milyar 713,7 721,8 771,6 837,5 878,7
Kayu dan Gabus dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
7 Industri Kertas dan Barang dari Milyar 279,6 291,6 307,5 328,7 363,9
Kertas, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman
8 Industri Kimia, Farmasi dan Milyar 442,5 486,7 529,6 605,0 681,8
Obat Tradisional
9 Industri Karet, Barang dari Milyar 651,7 731,4 749,6 814,8 869,8
Karet dan Plastik
10 Industri Barang Galian bukan Milyar 305,4 328,3 342,7 370,9 405,0
Logam
11 Industri Logam Dasar Milyar 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 Industri Barang dari Logam, Milyar 212,7 244,1 280,4 304,6 335,5
Komputer, Barang Elektronik,
Optik dan Peralatan Listrik
13 Industri Mesin dan Milyar 4,5 5,0 5,5 5,9 6,5
Perlengkapan YTDL
14 Industri Alat Angkutan Milyar 90,0 101,1 116,1 123,89 133,0
15 Industri Furnitur Milyar 442,0 469,4 512,3 566,8 618,3
16 Industri pengolahan lainnya, Milyar 199,9 208,0 213,3 243,2 263,5
jasa reparasi dan pemasangan
mesin dan peralatan
PDRB Milyar 46.975,9 52.797,1 58.879,9 65.973,0 73.984,0
Persentase Kontribusi % 29,66 29,91 29,55 29,97 30,19
Tabel 2.108
Pertumbuhan Industri Kabupaten Malang Tahun 2011 2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
1 Formal/Berijin
Industri Menengah Unit 316 358 378 389 402
Industri Kecil Unit 1.282 1.329 1.359 1.385 1.407
Jumlah Industri formal Unit 1.598 1.687 1.737 1.774 1.809
2 Industri Informal / Rumah Unit 19.552 19.637 20.128 20.430 20.452
Tangga
Jumlah Industri Unit 21.150 21.324 21.865 22.204 22.261
3 Pertumbuhan Industri % 0,86 0,82 2,54 1,55 0,26
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Malang
II-96
kecil non formal yang mendapatkan bantuan mesin/peralatan produksi
sebanyak 67 kelompok industri, atau mengalami peningkatan sebesar
71,8% dari tahun lalu. Pada tahun 2013, jumlah kelompok industri
kecil non formal yang mendapatkan bantuan mesin/peralatan produksi
sebanyak 73 kelompok industri, atau mengalami peningkatan sebesar
8,9% dari tahun lalu. Pada tahun 2014, jumlah kelompok industri kecil
non formal yang mendapatkan bantuan mesin/peralatan produksi
sebanyak 77 kelompok industri, atau mengalami peningkatan sebesar
5,5% dari tahun lalu. Pada tahun 2015, jumlah kelompok industri kecil
non formal yang mendapatkan bantuan mesin/peralatan produksi
sebanyak 111 kelompok industri, atau mengalami peningkatan sebesar
44,2% dari tahun lalu.
Peningkatan jumlah kelompok industri kecil non formal yang
mendapatkan bantuan mesin/peralatan produksi yang ada merupakan
bentuk konsistensi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
Kabupaten Malang dalam menumbuh kembangkan industri, baik
industri non formal maupun industri formal.
Tabel 2.109
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
Tahun 2011 2015
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah kelompok Kelompok 39 67 73 77 111
industri yang
mendapat bantuan
binaan pemerintah
daerah
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Malang
H. Transmigrasi
Pelayanan bidang transmigrasi tidak terlepas dari upaya
penyelenggaraan pemerintah daerah dalam mengurangi tingkat
pengangguran. Jumlah penempatan transmigrasi menjadi indikator
hasil kinerja urusan.
II-97
bersama. Penempatan transmigrasi setiap tahun terjadi peningkatan.
Terkait dengan hal tersebut, upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan dan memperbanyak koordinasi dengan daerah
penempatan transmigrasi.
II-98
beberapa Kabupaten/Kota yang potensinya serupa dengan Kabupaten
Malang:
Tabel 2.110
Daerah Yang Potensi Andalannya Sama Dengan Kabupaten Malang
No TANAMAN PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN PERTAMBANGAN
PANGAN
1 Kab. Malang Kab. Jember Kab. Malang Kab. Gresik Kab. Tuban
2 Kab. Probolinggo Kab. Blitar Kab. Blitar Kab. Lamongan Kab. Gresik
5 Kab. Bojonegoro
6 Kab. Blitar
7 Kab. Lamongan
II-99
Berdasarkan tabel di atas, komoditas ekspor non migas terbesar
dari Kabupaten Malang adalah Kopi. Produsen Kopi terbesar dan
berkualitas di Kabupaten Malang berasal dari wilayah Kecamatan
Dampit dan daerah sekitar seperti Tirtoyudo, Amplegading dan
Sumbermanjing Wetan atau terkenal dengan sebutan kawasan
AMSTIRDAM. Kopi asal Dampit telah memperoleh lisensi dari 4 C (The
Common Code for The Coffee Community) Association yang
berkedudukan di Jerman melalui PT Asal Jaya dengan nomor No L-
2004 8-37-2-0317. Dengan demikian, Kopi Dampit telah memenuhi
standart kualifikasi internasional dan layak untuk diekspor.
Tabel 2.112
Perkembangan Jumlah Dan Nilai Investasi PMDN/PMA
Tahun 2011 - 2015
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Buah 33 37 37 38 40
Investasi
- PMDN Buah 19 19 19 19 20
- PMA Buah 14 18 18 19 20
2 Nilai Milyar 6.080,99 6.126,14 6.326,28 6.346,28 6.484,69
Investasi
- PMDN Milyar 5.185,83 5.185,88 5.185,84 5.185,88 5.204,25
- PMA Milyar 895,15 940,30 1.140,44 1.160,44 1.280,44
Sumber : Kantor Penanaman Modal, 2016
II-100
tersebut, sebaiknya sejak dini bila ada gejala pertumbuhan dan
perkembangan kota, maka perlu sekali diarahkan melalui
perencanaan untuk mencapai keserasian dan keseimbangan dalam
pemanfaatan potensi yang ada seefisien dan seefektif mungkin, agar
tercipta hubungan yang serasi dan harmonis antara manusia dan
lingkungannya.
A. Perhubungan
II-101
Tabel 2.113
Perkembangan Prasarana Jalan Tahun 2011 - 2015
Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Jalan Negara Km 115,63 115,63 115,63 115,63 115,63
Jalan Provinsi Km 110,12 110,12 110,12 110,12 110,12
Jalan Km 1.668,76 1.668,76 1.668,76 1.668,76 1.668,76
Kabupaten
Jalan Desa Km 6.907,90 6.907,90 6.907,90 6.907,90 6.907,90
Sumber : Dinas Bina Marga, 2016
Tabel 2.114
Perkembangan Sarana Transportasi Di Kabupaten Malang
Tahun 2011 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Mobil Penumpang Umum 765 804 805 843 843
2 Bus Umum 2.920 3.015 3.134 3.239 3.326
3 Bus bukan umum 370 388 432 480 590
II-102
4 Mobil barang umum 7.167 8.072 9.165 10.124 10.453
5 Mobil barang bukan 15.729 17.070 18.798 20.509 23.394
umum
6 Kereta Gandengan 199 194 193 196 196
7 Kereta tempelan 41 57 63 64 64
8 Kendaraan khusus 42 0 0 0 0
JUMLAH 27.233 29.600 32.590 35.445 38.866
Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kabupaten Malang, 2016
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa trend perkembangan
sarana transportasi Kabupaten Malang dalam 5 (lima) tahun terakhir
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dimana pada Tahun
2011 hanya sebanyak 27.233. Tahun 2015 meningkat tajam menjadi
38.866 atau terjadi kenaikan rata-rata 8 persen per tahun.
Tabel 2.115
Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Di Kabupaten Malang Tahun 2011 - 2015
URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
Panjang jalan KM 1894,51 1894,51 1894,51 1894,51 1894,51
Jumlah Kendaraan BH n/a n/a n/a 753,277 719,144
Rasio panjang jalan
% n/a n/a n/a 0.25 0.25
perjumlah kendaraan
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang
B. Penataan Ruang
II-103
Berdasarkan Pola Ruang Wilayah, Kabupaten Malang terdiri dari :
1. Kawasan Lindung
(a) Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan
bawahannya, melalui penetapan kawasan hutan dan
pengamanan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS);
(b) kawasan perlindungan setempat, melalui perbaikan mangrove
dan kawasan pesisir di Malang Selatan;
(c) kawasan suaka alam dan pelestarian alam, melalui perlidungan
kawasan cagar budaya dan reboisasi kawasan yang rusak;
(d) kawasan bencana alam, melalui peningkatan kegiatan untuk
penanggulangan bencana alam; dan
(e) kawasan lindung lainnya, melalui pengembalian rona alam yang
mengalami kerusakan pada kawasan-kawasan konservasi.
2. Kawasan Budidaya
(a) Kawasan hutan produksi, melalui penetapan hutan produksi di
Kabupaten Malang yang mencapai 30,5 %.
(b) Kawasan pertanian, melalui :
(1) Penetapan pertanian pangan berkelanjutan (sawah beririgasi
teknis);
(2) pengembangan lumbung desa modern;
(3) pengembangan holtikultura unggulan;
(4) pengembangan sentra peternakan; dan
(5) pengembangan perikanan tangkap, dan minapolitan;
(c) Kawasan industri, melalui pengembangan industri menengah
dan home industry.
(d) Kawasan pariwisata, melalui:
1) Pengembangan zona wisata; dan
2) pengembangan wisata unggulan di Kabupaten Malang, yaitu :
Wisata Air Wendit di Malang Timur, Wisata Ritual Gunung
Kawi, Pantai Balekambang dan Pantai Ngliyep di Malang
Selatan, serta Waduk Selorejo dan Wanawisata Cobanrondo.
(e) Kawasan permukiman, melalui penyediaan rumah yang layak
huni di Kabupaten Malang (pengembangan Kasiba-Lisiba).
II-104
Tabel 2.116
Perkembangan Kelistrikan Tahun 2011 2015
II-105
Tabel 2.117
Angka Kriminalitas Tahun 2011 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah kasus narkoba 40 60 54 74 114
2 Jumlah kasus 3 10 0 4 6
pembunuhan
3 Jumlah kejahatan 6 8 10 11 1
seksual
4 Jumlah kasus 0 68 70 56 79
penganiayaan
5 Jumlah kasus 0 59 42 32 35
pencurian
6 Jumlah kasus 0 118 102 71 84
penipuan
7 Jumlah kasus 2 4 0 2 3
pemalsuan uang
8 Kasus perjudian 215 161 100 120 114
9 Kasus pemerasan dan 5 12 26 15 9
penadahan
10 Bunuh diri 8 10 10 15 20
Jumlah 279 510 414 400 465
Jumlah penduduk 2.471.990 2.490.878 2.508.698 2.527.087 2.544.315
11 Angka kriminalitas 0,00011 0,0002 0,00016 0,00015 0.00018
Sumber : Badan Kesbang dan Politik, 2016
II-106
B. Rasio Ketergantungan
Tabel 2.119
Rasio Ketergantungan Di Kabupaten Malang Periode 2011-2015
II-107
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
III-1
Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak
terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana
diatur dalam; (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara; (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan; (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah; (4) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Sistim Akuntansi; (6) Peraturan Menteri
Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun
2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah dan; (7) Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kabupaten Malang Nomor
6 tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Malang Nomor 23 tahun 2006 Tentang Pokok-Pokok Keuangan Daerah.
A. PENDAPATAN DAERAH
III-3
TABEL 3.1
Realisasi Dan Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2010-2015
Rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan
Nomor Uraian
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) per tahun
(%)
I PENDAPATAN DAERAH 1.665.125.923.967,92 1.950.582.224.844,86 2.218.403.705.873,55 2.529.685.862.151,87 3.058.671.277.833,13 3.471.281.006.610,73 15.86
1.1 Pendapatan Asli Daerah 130.465.915.607,92 172.333.275.999,86 197.253.958.804,55 262.267.260.454,87 411.185.107.107,13 461.887.704.824,73 29.71
1.1.1 Pendapatan Pajak daerah 39.362.653.309,00 64.689.653.942,25 71.301.888.447,01 95.918.841.193,00 153.924.838.045,99 170.108.822.450,00 36.02
1.1.2 Hasil Retribusi daerah 29.861.750.127,01 37.145.935.538,45 42.775.834.434,95 45.314.153.759,39 51.905.681.732,00 40.403.196.760,00 7.57
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 54.942.413.501,68 61.412.919.063,06 72.668.104.090,05 109.026.396.729,15 192.684.119.081,41 233.034.771.357,53 35.52
1.2 Dana Perimbangan 1.204.222.084.704,00 1.285.310.285.256,00 1.547.448.684.110,00 1.700.485.365.220,00 1.831.998.927.025,00 1.893.231.262.923,00 9.62
1.2.2 Dana alokasi umum 967.107.349.000,00 1.048.943.562.000,00 1.281.612.867.000,00 1.439.234.034.000,00 1.572.191.571.000,00 1.613.161.777.000,00 10.96
1.2.3 Dana alokasi khusus 88.658.700.000,00 108.468.200.000,00 118.237.360.000,00 112.312.350.000,00 130.050.580.000,00 153.350.440.000,00 12.01
Lain-Lain Pendapatan
1.3 330.437.923.656,00 492.938.663.589,00 473.701.062.959,00 566.933.236.477,00 815.487.243.701,00 1.116.162.038.863,00 29.13
Daerah yang Sah
III-4
Berdasarkan tabel 3.1, realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Malang selama tahun 2010-2015, mengalami peningkatan yang
signifikan. Pada tahun 2010, total penerimaan pendapatan daerah
Kabupaten Malang adalah Rp1.665.125.923.967,92 sedangkan tahun
2015 mencapai Rp3.471.281.006.610,73 dengan persentase kenaikan
rata-rata pertahun sebesar 15,86 persen. Berikut Gambar 3.1 yang
merupakan grafik Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Malang dan
tingkat pertumbuhannya :
Gambar 3.1
Grafik Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Malang dan Tingkat
Pertumbuhannya Tahun 2010 -2015
III-5
Gambar 3.2
Grafik Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang dan
tingkat pertumbuhannya Tahun 2010 2015
III-6
Rp.41 Milyar. Gambaran Peningkatan dan pertumbuhan dana
perimbangan Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar 3.3
berikut:
Gambar 3.3
Grafik Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Malang
dan Tingkat Pertumbuhannya Tahun 2010 2015
III-7
Desa yang diperuntukkan bagi 378 Desa Se-Kabupaten Malang
dialokasikan mulai tahun 2015 sebesar Rp109.423.772.000,-.
Gambar 3.4
Grafik Realisasi Lainlain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Malang dan Tingkat pertumbuhannya
Tahun 20102015
III-8
Gambar 3.5
Grafik Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Malang
dan Pertumbuhannya Tahun 2010 -2015
B. BELANJA DAERAH
III-9
Terdapat tiga elemen penting yang saling bersentuhan untuk
diperhatikan dalam menentukan belanja daerah yaitu: masyarakat
sebagai penerima manfaat pembangunan, pemerintah sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan dan pembangunan serta DPRD
sebagai mitra pemerintah daerah dibidang penyusunan peraturan
daerah, penyusunan anggaran dan pengawasan. Hakekat anggaran
belanja daerah adalah sebagai perwujudan dari amanah rakyat kepada
Pemerintah Daerah dan DPRD dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan untuk kesejahteraan rakyat. Namun demikian anggaran
belanja daerah hingga saat ini masih dirasakan sangat terbatas,
sehingga diperlukan skala prioritas dalam penggunaannya. Secara
garis besar kendala utama dalam menyusun belanja daerah adalah
tajamnya perbedaan antara kebutuhan pembiayaan program dan
kegiatan pembangunan yang harus ditangani dengan kemampuan
keuangan daerah. Untuk itu diperlukan strategi dalam penyusunan
Anggaran Belanja Daerah yaitu:
1. Penajaman skala prioritas pada kebutuhan masyarakat yang sangat
berpengaruh terhadap capaian tingkat kesejahteraan;
2. Prioritas pada urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan
arahan perencanaan baik RPJMD maupun RKPD; dan
3. Memperhatikan aspek politik dan sosial kemasyarakatan baik
berskala daerah, regional maupun nasional.
Untuk memperjelas penggunaannya, anggaran belanja
dikelompokkan menjadi dua bagian utama yaitu Belanja Langsung dan
Belanja Tidak Langsung. Belanja Langsung merupakan belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja
yang dianggarkan untuk membiayai penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan guna mendukung pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan.
Realisasi komponen belanja daerah Kabupaten Malang pada
tahun 2010 mencapai Rp1.666.033.426.890,45 dan pada tahun 2015
meningkat sebesar Rp3.538.276.305.821,74 dengan rata-rata
pertumbuhan tahunan mencapai 16.34 persen. Walaupun nilai belanja
daerah meningkat pesat dan rata-rata pertumbuhannya memiliki trend
positif, namun laju pertumbuhan tahunannya bersifat fluktuatif. Pada
III-10
tahun 2011, realisasi belanja daerah Kabupaten Malang mengalami
kenaikan sebesar 15,60 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada
tahun 2012, realisasi belanja daerah mengalami penurunan sebesar
15,36 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan yang cukup
signifikan terjadi pada tahun 2013, yaitu mencapai angka 9,85 persen,
tetapi tahun 2014 terjadi peningkatan yang cukup signifikan menjadi
17,37 persen. dan Tahun 2015 realisasi belanja daerah Kabupaten
Malang meningkat kembali sebesar 23,53 persen. Rincian
perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Malang disajikan
sebagaimana pada Tabel 3.2 berikut:
III-11
TABEL 3.2
Realisasi Dan Rata-Rata Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2010-2015
Rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan
Nomor Uraian
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) per tahun
(%)
1 BELANJA DAERAH 1,666,033,426,890.45 1,925,879,421,304.18 2,221,707,105,580.75 2,440,509,395,392.07 2,864,314,173,736.17 3,538,276,305,821.74 16.34
1.1 Belanja Tidak Langsung 1,154,470,927,831.46 1,236,991,885,449.86 1,379,523,031,518.73 1,511,241,974,353.00 1,629,572,341,704.00 1,844,417,080,236.00 9.85
1.1.1 Belanja pegawai 933,173,113,649.00 1,012,426,353,831.00 1,156,376,744,129.00 1,239,250,421,797.00 1,381,411,861,626.00 1,403,342,366,775.00 8.59
1.1.2 Belanja Bunga 35,969,459.46 15,407,434.86 - - - - -
1.1.4 Belanja hibah 67,257,121,186.00 58,868,090,650.00 48,098,809,250.00 85,708,808,180.00 115,434,068,600.00 96,318,501,178.00 13.11
1.1.5 Belanja Bantuan Sosial 46,923,781,847.00 57,592,616,931.00 65,000,503,288.94 66,234,873,200.00 15,115,149,000.00 20,105,658,000.00 (1.33)
1.1.6 Belanja Bagi Hasil 11,684,516,542.00 12,529,644,155.00 13,433,633,882.79 14,631,182,317.00 15,303,673,890.00 30,630,076,536.00 25.62
Belanja Bantuan
1.1.7 95,007,194,648.00 95,172,384,648.00 95,618,528,968.00 705,400,227.00 769,032,588.00 288,968,291,977.00 -
Keuangan
1.1.8 Belanja Tidak Terduga 389,230,500.00 387,387,800.00 994,812,000.00 1,695,673,632.00 2,499,375,000.00 5,052,185,770.00 75.26
Belanja Transfer
1.1. Keuangan kepada - - - 103,015,615,000.00 99,039,181,000.00 - -
Pemerintah Desa
1.2 Belanja Langsung 511,562,499,058.99 688,887,535,854.32 842,184,074,062.02 929,267,421,039.07 1,234,741,832,032.17 1,693,859,225,585.74 27.46
1.2.1 Belanja Pegawai 55,265,029,306.76 74,411,038,966.00 73,580,427,278.00 87,198,262,349.00 118,220,239,768.43 163,203,501,885.26 25.13
1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 185,693,574,023.63 322,719,022,741.32 304,298,404,332.45 405,567,656,162.07 615,017,918,829.74 816,558,658,477.29 37.16
1.2.3 Belanja Modal 270,603,895,728.60 291,757,474,147.00 464,305,242,451.57 436,501,502,528.00 501,503,673,434.00 714,097,065,223.19 23.65
III-12
Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, dapat diketahui bahwa realisasi
belanja tidak langsung Pemerintah Kabupaten Malang selama periode
2010-2015, setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan rata-rata
kenaikan pertahun sebesar 9,85 persen. Belanja langsung Pemerintah
kabupaten Malang selama periode 2010-2015, setiap tahunnya juga
mengalami kenaikan dengan peningkatan rata-rata pertahun sebesar
27,46 persen.
III-14
Tabel 3.5
Rasio Realisasi Pendapatan Dengan Realisasi Belanja Dalam Tahun Berjalan
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
No Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
C. PEMBIAYAAN DAERAH
III-15
TABEL 3.6
Perkembangan Realisasi Pembiayaan Daerah APBD
Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2010-2015
1 PEMBIAYAAN DAERAH
1.2.3 Pembayaran Pokok Utang 537.925.326,13 224.653.617,12 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
III-16
Berdasarkan tabel realisasi pembiayaan, dapat diketahui
bahwa penerimaan selalu lebih besar dari pengeluaran. Penerimaan
masih didominasi oleh komponen SiLPA tahun lalu. Besaran SiLPA
pada pembiayaan daerah kabupaten Malang cenderung mengalami
fluktuasi. SiLPA yang progresif bukan disebabkan penyusunan
perencanaan pembangunan yang buruk, melainkan capaian atas
pelampauan dari target penerimaan, penghematan belanja program
dan pendapatan tidak terduga yang belum dianggarkan dalam tahun
berkenaan.
Pada aspek pengeluaran pembiayaan daerah, masih
didominasi pada komponen penyertaan modal khususnya pada tahun
2012. Dengan demikian, pengeluaran yang dimaksud bersifat
produktif akan memperkuat kepemilikan saham Pemerintah
Kabupaten Malang di PT. Bank Jatim dan meningkatkan kemampuan
operasional perusahan daerah.
III-17
Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi
tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah
daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah
daerah maupun masyarakat pada masa mendatang sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang.
Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Kabupaten Malang
selama kurun waktu 2010-2015 seperti terlihat pada Tabel 3.6 dan
dapat dijelaskan secara rinci, sebagai berikut:
III-18
TABEL 3.7
Perkembangan Neraca Daerah
Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2010-2015
Rata-rata
Pertumbuhan
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 per tahun
(%)
ASET 4,314,479,738,177.12 4,594,433,769,469.45 5,159,328,121,338.14 5,944,030,513,016.89 6,772,090,222,108.91 5,827,288,102,955.98 4.85
Investasi jangka Pendek 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
INVESTASI JANGKA PANJANG 87,451,437,739.74 93,296,127,823.77 174,724,641,475.28 154,967,660,798.54 141,127,329,876.71 141,139,762,622.16 15.46
Investasi non Permanen 6,261,561,015.74 8,086,751,345.45 7,942,758,894.86 6,733,286,900.88 5,749,495,571.24 5,761,928,316.68 0,35
Peralatan dan mesin 279,109,036,828.78 331,775,617,332.78 424,317,447,458.84 488,437,511,933.62 589,107,560,935.75 757,054,473,121.94 22.94
Gedung dan bangunan 845,556,482,010.16 932,648,073,376.83 1,066,286,557,877.00 1,152,849,352,597.00 1,298,071,608,150.44 1,446,837,193,440.44 13.18
Jalan, irigasi, dan jaringan 1,159,661,280,205.30 1,271,561,378,198.06 1,481,980,129,174.39 1,708,675,146,407.39 2,000,325,812,625.39 2,380,750,581,202.39 15.90
Aset tetap lainnya 7,660,184,094.68 17,361,361,894.68 33,503,683,046.68 35,173,450,215.68 45,265,770,835.55 47,599,226,005.55 51.29
Kontruksi dalam Pengerjaan 50,310,887,864.18 73,043,701,900.00 78,371,993,650.00 110,412,988,000.00 145,076,969,000.00 145,076,969,000.00 12.06
Tagihan penjualan angsuran 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Tagihan tuntutan ganti kerugian
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
daerah
Kemitraan dengan pihak ke III 34,193,690,500.00 34,193,690,500.00 34,196,314,000.00 30,443,174,000.00 34,496,023,500.00 34,496,023,500.00 0,17
Aset tak berwujud 0,00 8,500,000.00 527,460,850.00 1,159,028,350.00 1,695,790,050.00 1,695,790,050.00 41.73
III-19
Rata-rata
Pertumbuhan
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 per tahun
(%)
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 17,248,772,604.80 17,616,448,160.25 9,329,920,699.18 12,326,346,033.06 21,624,685,842.42 21,624,685,842.42 13.76
Utang Perhitungan Pihak Ke III 0,00 1,286,250.00 157,500.00 69,750.00 0,00 0,00 (28.30)
Utang Jangka Pendek Lainnya 17,076,173,855.68 1,761,561,910.25 8,329,763,199.18 11,326,276,283.06 20,624,685,842.42 20,624,685,842.42 106.38
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00 0,00 8,735,192,012.65 7,735,192,012.65 6,735,192,012.65 6,735,192,012.65 (13.71)
Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 8,735,192,012.65 7,735,192,012.65 6,735,192,012.65 6,735,192,012.65 (13.71)
Utang jangka panjang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
EKUITAS DANA LANCAR 180,022,642,269.89 180,665,672,586.83 149,578,980,105.03 233,825,160,635.74 443,626,169,994.37 58,814,771,647.37 17.54
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
158,718,748,707.75 166,435,673,483.43 123,951,933,776.23 194,616,782,167.72 390,957,110,050.91 0,00 15.39
(SILPA)
Pendapatan yg ditangguhkan 135,232,540.91 159,068,825.34 1,424,456,619.60 1,905,071,573.29 29,251,586.22 29,251,586.22
EKUITAS DANA CADANGAN 0,00 10,121,393,475.31 21,153,520,289.19 37,848,149,427.89 34,688,501,772.71 34,688,501,772.71 19.70
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
4,314,488,756,751.29 4,594,433,769,469.45 5,159,328,121,338.14 5,944,030,513,016.89 6,772,090,222,108.91 5,468,787,760,452.42 4.51
EKUITAS DANA
Sumber : DPPKA Kabupaten Malang
III-20
Selama kurun waktu 2010-2015 jumlah aset mengalami
perkembangan, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 4,85
persen. Aset tersebut terdiri atas: Aset lancar (kas, piutang dan
persediaan), investasi jangka panjang (investasi non permanen dan
investasi permanen); Aset tetap (tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya,
kontruksi dalam pengerjaan); Dana cadangan; Aset lainnya (tagihan
penjualan angsuran, tuntutan perbendaharaan, tagihan tuntutan
ganti kerugian daerah, kemitraan dengan pihak kedua, aset tak
berwujud, aset lainnya). Semuanya dipergunakan untuk menunjang
kelancaran tugas pemerintahan.
Kewajiban, baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang,
memberikan informasi tentang hutang pemerintah daerah kepada
pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas
pemerintah daerah. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Malang dalam
kurun waktu 2010-2015 dengan rata-rata pertahun 13,76 persen.
Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah
dapat diketahui berdasarkan analisis rasio atau perbandingan antara
kelompok/elemen laporan keuangan yang satu dengan kelompok yang
lain. Jenis rasio yang umum diterapkan pada sektor publik yaitu
rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas terdiri rasio
lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio cepat (quick ratio).
Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio standar yang dipakai
untuk menilai likuiditas keuangan organisasi. Fungsi rasio lancar
dalam hal berfungsi untuk menunjukkan bahwa pemerintah daerah
memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh
tempo. Rasio kas (cash ratio) bermanfaat untuk mengetahui
kemampuan pemerintah daerah dalam membayar utang yang harus
dipenuhi dengan kas dan efek yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Adapun rasio lancar sama halnya dengan rasio kas tetapi
memperhitungkan persedian sebagai pengurang. Kualitas pengelolaan
keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu.
Rasio solvabilitas terdiri atas perhitungan rasio total hutang
terhadap total aset, rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang
terhadap aset modal. Rasio solvabilitas digunakan untuk melihat
kemampuan pemerintah daerah dalam rangka memenuhi seluruh
III-21
kewajibannya, baik jangka pendek amupun jangka panjang. Rasio
utang terhadap ekuitas digunakan untuk mengetahui bagian dari
setiap rupiah ekuitas dana yang dijadikan jaminan unutk keseluruhan
utang. Sedangkan, rasio utang terhadap aset modal untuk mengetahui
berapa bagian modal yang dapat digunakan untuk menjamin utang.
Rata-rata pertumbuhan rasio keuangan Pemerintah Kabupaten
Malang Tahun Anggaran 2010-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.8
berikut:
Tabel 3.8
Rasio Keuangan Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2010-2015
Pertumbuhan
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 rata-rata per
tahun (%)
Rasio Likuiditas
- Rasio lancar (current 11,44 11,25 17,03 19,97 21,73 22,61 14,86
ratio)
- Rasio quick (quick 10.49 9.99 14.98 18.89 20.89 21.91 13,88
ratio)
Rasio Solvabilitas
- Rasio total hutang 0,004 0,0038 0,0035 0,0034 0,0041 0,0049 0,0040
terhadap total aset
- Rasio hutang 0,004 0,0038 0,0035 0,0033 0,0042 0,0050 0,0040
terhadap equitas
- Rasio hutang 1,082 1,0780 1,0820 1,0870 1,1130 1,1210 1,0938
terhadap modal
Sumber : DPPKA Kabupaten Malang
III-22
Secara umum, kondisi keuangan yang dicerminkan melalui
rasio neraca dan APBD diikhtisarkan dengan rasio kemandirian
keuangan daerah. Rasio kemandirian keuangan daerah menunjukkan
kemampuan pemerintah kabupaten dalam membiayai sendiri kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang
telah membayar pajak dan restribusi sebagai sumber pendapatan yang
diperlukan pemerintah kabupaten.
Tabel 3.9
Rasio Kemandirian Keuangan
Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015
III-23
Penerangan Jalan; 6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; 7) Pajak
Parkir; 8) Pajak Air Tanah; 9) Pajak Sarang Burung Walet; 10) Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; 11) Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan. Adapun potensi retribusi daerah Kabupaten
Malang yang direalisasikan meliputi: 1) Retribusi Jasa Umum (Retribusi
Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan,
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Retribusi
Pelayanan Parkir ditepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Pasar,
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pelayanan,
Tera/Tera Ulang, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi; 2)
Retribusi Jasa Usaha (Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan
Daerah, Retribusi Tempat Pelelangan, Retribusi Terminal, Retribusi
Tempat Khusus Parkir, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi
Tempat Rekreasi dan Olahraga); 3) Retribusi Perijinan Tertentu
(Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Gangguan,
Retribusi Izin Trayek). Selain itu, terdapat pula Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebagai Bagian Laba Atas
Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Lain-
lain Pendapatan Asli yang sah berupa Hasil Penjualan Aset Daerah
yang tidak dipisahkan dan Penerimaan Jasa Giro sebagai potensi
pendapatan asli yang diperoleh daerah.
Komponen pendapatan daerah yang tidak kalah penting adalah
Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Dana
Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak; Bagi Hasil Bukan
Pajak/Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi
Khusus. Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi
Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari
Pemerintah Kab/Kota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus,
dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan peneriman pembiayaan
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana
Cadangan Daerah (DCD), dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan.
III-24
A. PENDAPATAN DAERAH
Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah
selama kurun waktu tahun 2010-2015 meliputi:
1. Mengoptimalkan penerimaan dari sumber pendapatan dan potensi
daerah dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku;
2. Mendayagunakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
mengoptimalkan penerimaan pendapatan daerah;
3. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli
daerah secara efektif dan hati-hati mengingat sumber pajak dan
retribusi daerah berhubungan langsung dengan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat;
4. Mengoptimalkan perolehan dana perimbangan baik DAU, DAK,
maupun bagi hasil pajak dan non pajak;
5. Mendorong kinerja BUMD dan usaha pemerintah lainnya sehingga
diperoleh tambahan laba/deviden;
6. Melakukan upaya-upaya yang sah lainnya baik penggalian potensi
maupun hibah dari pihak ketiga.
Oleh karena itu, strategi kebijakan yang digunakan untuk mencapai
arah dan kebijakan pendapatan daerah tersebut antara lain:
a. Menyelenggarakan manajemen pendapatan daerah yang
mengedepankan prinsip profesionalitas, transparansi, efisien
dan bertanggung jawab;
b. Meningkatkan kapasitas aparatur dengan melaksanakan
pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi, disiplin, etos kerja, etika pelayanan, peningkatan
pemahaman peraturan perundang-undangan dan ketrampilan
teknis lainnya dalam rangka meningkatkan perolehan
pendapatan daerah;
c. Meningkatkan fungsi koordinasi dengan segenap instansi dan
institusi dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah baik
ditingkat daerah, provinsi maupun pusat;
d. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyederhanakan
sistem dan prosedur layanan, menciptakan mekanisme jemput
bola dan pemanfaatan teknologi informasi modern sepanjang
dapat meningkatkan penerimaan pendapatan daerah;
III-25
e. Melakukan pendekatan yang intensif dengan berbagai pihak,
baik dalam rangka peningkatan sumbangan pihak ketiga
maupun penerimaan yang bersumber dari bagi hasil dan Dana
Perimbangan;
f. Memberikan kemudahan bagi investor untuk menanam/
menginvestasikan modalnya melalui penyederhanaan birokrasi
dan;
g. Optimalisasi peran BUMD sebagai pemicu utama pertumbuhan
ekonomi daerah.
B. BELANJA DAERAH
Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa belanja daerah
dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintah
yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang terdiri
dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya
dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama
antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah
daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung
dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan. Sementara belanja langsung merupakan
belanja yang dianggarkan yang terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
Dalam rangka mengatur penggunaan anggaran belanja daerah
agar tetap terarah, efisien, dan efektif, maka kebijakan belanja daerah
selama tahun anggaran 2010-2015 sebagai berikut:
1. Pembelanjaan daerah berdasarkan pada mekanisme anggaran
berbasis kinerja (performance based) untuk mendukung capaian
target kinerja utama sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD
Kabupaten Malang;
2. Pembelanjaan daerah menggunakan prinsip akuntabilitas,
efektifitas dan efisiensi dalam rangka mendukung penerapan
anggaran berbasis kinerja;
III-26
3. Mengutamakan pemanfaatan belanja yang reguler/rutin untuk
memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain pembayaran
gaji PNS, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota, dan belanja
operasional kantor dengan prinsip mengedepankan prinsip efisien
dan efektif;
4. Pemanfaatan belanja program khusus dan penanganan isu-isu
strategis yang difokuskan pada fungsi-fungsi pelayanan dasar,
stimulasi ekonomi, pelayanan publik dan dukungan
penyelenggaraan pemerintahan lainya dalam rangka mendukung
capaian target kinerja utama;
5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan
urusan kewenangan kabupaten dan pemanfaatan fasilitas bantuan
keuangan, belanja bantuan hibah maupun belanja bantuan
sosial untuk urusan non kewengan Pemerintah Provinsi,
6. Berusaha memenuhi ketentuan kebijakan pendampingan terhadap
program-program pemerintah Pusat sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku;
7. Mengakomodasi aspirasi masyarakat melalui belanja tidak langsung
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah untuk mendukung
stimulasi capaian target kinerja Pemerintah Kabupaten Malang dan;
8. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja yang bersumber dari sumber-
sumber pendapatan khusus (DAK, Cukai Hasil Tembakan dan
BLUD) untuk menstimulasi capaian target kinerja utama
Pemerintah Kabupaten Malang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,
selanjutnya ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan
keuangan daerah tersebut kedalam 3 Kelompok Prioritas, yaitu
Prioritas I, Prioritas II dan Prioritas III. Adapun ketentuan prioritas
anggaran sebagai berikut:
Prioritas I, dialokasikan untuk mendanai Pengeluaran Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama. Belanja periodik yang wajib dan
mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat
ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah
Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH, belanja
III-27
bunga, belanja bagi hasil dengan Kab/Kota, belanja hibah pendidikan
(BOS), belanja tidak terduga, belanja operasional rutin, belanja
operasional BLUD dan belanja untuk penyelenggaraan Pemilihan
Bupati di tahun 2015 serta pengeluaran pembiayaan untuk
pembayaran pokok utang dan pembentukan dana cadangan.
Pengeluaran wajib dan mengikat untuk 5 tahun mendatang dapat
dilihat pada tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10
Pengeluaran Periodik, Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Kabupaten Malang Tahun Anggaran 20162021 (Juta Rupiah)
Rata-rata
Pertumbu
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021
han per
tahun (%)
A Belanja
Tidak 1,131,896,939, 1,191,665,977, 1,254,740,886, 1,321,318,701, 1,391,288,984, 1,515,284,742, 6%
Langsung 812.00 677.60 523.98 808.93 954.00 061.79
1 Belanja Gaji
dan 1,068,413,122 1,121,833,778, 1,177,925,467, 1,236,821,740, 1,298,662,827, 1,363,595,969, 5%
Tunjangan ,312.00 427.60 348.98 716.43 752.25 139.86
2 Belanja
Insentif dan 8,978,523,000 9,876,375,300 10,864,012,830 11,950,414,113 13,145,455,524 14,460,001,076 10%
Pemungutan .00 .00 .00 .00 .30 .73
3 Belanja
Penerimaan 4,380,000,000 4,818,000,000 5,299,800,000 5,829,780,000 6,412,758,000 7,054,033,800 10%
Anggota dan .00 .00 .00 .00 .00 .00
Pimpinan
DPRD serta
Operasional
KDH/WKDH
4 Belanja
- - - - - -
Bunga
5 Belanja bagi
Hasil dengan 45,125,294,500 49,637,823,950 54,601,606,345 60,061,766,979 66,067,943,677 72,674,738,045 10%
Kab/Kota .00 .00 .00 .50 .45 .20
6 Belanja 50,000,000,000
- - - - -
Hibah (BOS) .00
7 Belanja
Hibah 5,000,000,000 5,500,000,000 6,050,000,000 6,655,000,000 7,000,000,000 7,500,000,000 8%
(Pilbub) .00 .00 .00 .00 .00 .00
8 Belanja Tidak
Terduga 1,009,808,758, 1,100,227,109, 1,199,159,168, 1,307,429,901, 1,425,945,447, 1,555,701,177, 9%
410.95 007.00 400.40 157.77 986.75 334.29
B Belanja 211,250,504, 221,813,030, 232,903,681, 244,548,865, 256,776,309, 269,615,124,
5%
Langsung 900.95 146.00 653.30 735.96 022.76 473.90
1 Belanja
Opersional 109,826,041, 120,808,645, 132,889,510, 146,178,461, 160,796,307, 176,875,938,
925.00 517.50 569.25 726.18 498.79 10%
Pelayanan 750.00
(Rutin)
2 Belanja
BLUD 40,099,775,000 44,109,752,500 48,520,727,750 53,372,800,525 58,710,080,577 64,581,088,635 10%
.00 .00 .00 .00 .50 .25
3 Belanja DID
648,632,436, 713,495,680, 784,845,248, 863,329,773, 949,662,750, 1,044,629,025, 10%
760.00 436.00 479.60 327.56 660.32 726.35
4 Belanja DAK - - - - - -
5 Belanja
WISMP 1,000,000,000 11,000,000,000 11,000,000,000 11,000,000,000 11,000,000,000 10,000,000,000 15%
.00 .00 .00 .00 .00 .00
C Pembiayaan
Pengeluaran - 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000
. 00 .00 .00 .00 .00
1 Pembentukan
Dana 1,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000. -
Cadangan 00 00 00 00 00
2 Pembiayaan
Pokok Utang 2,142,705,698, 2,302,893,086, 2,464,900,054, 2,639,748,602, 2,828,234,432, 3,080,985,919, 7%
222.95 684.60 924.38 966.70 940.75 396.08
D Total
(A+B+C) 1,131,896,939, 1,191,665,977, 1,254,740,886, 1,321,318,701, 1,391,288,984, 1,515,284,742, 6%
812.00 677.60 523.98 808.93 954.00 061.79
III-28
Prioritas II, dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam
rangka pencapaian visi dan misi Bupati Malang dan Wakil Bupati
Malang 2016-2021, yaitu Terwujudnya Kabupaten Malang yang
MADEP MANTEB MANETEP. Di samping itu, prioritas II juga
diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta program prioritas
dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat
yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi
berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi Perangkat
Daerah (PD).
Kebijakan alokasi anggaran untuk prioritas II diarahkan pada:
1. Sektor-sektor peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang berkualitas, serta
mengembangkan sistem jaminan sosial, terutama bagi masyarakat
miskin.
2. Pembangunan infrastruktur pedesaan yang mendukung
pembangunan sektor pertanian, dan pencegahan terhadap bencana
alam, serta sekaligus yang dapat memperluas lapangan kerja di
pedesaan.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, penanganan kemiskinan
dan peningkatan ketahanan pangan melalui revitalisasi sektor
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan,
penguatan struktur ekonomi pedesaan berbasis potensi lokal,
pemberdayaan koperasi dan UMKM, serta dukungan infrastruktur
pedesaan.
4. Menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan diarahkan
pada kegiatan-kegiatan pengurangan pencemaran lingkungan,
mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan dan pengendalian
eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam.
III-29
antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur melalui pendekatan sektoral dan spasial, yang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengalokasikan belanja subsidi yang digunakan untuk
menganggarkan bantuan biaya produksi/distribusi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi dan jasa
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak;
2. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk
menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
3. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk
menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa kepada pemerintah daerah, dan kelompok
masyarakat perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya;
4. Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah
Desa yang berupa Alokasi Dana Desa kepada Pemerintah Desa yang
diarahkan dalam rangka mendukung Kebijakan Pemerintah
Kabupaten Malang.
Proyeksi Lima Tahun ke depan Rencana Penggunaan Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan Daerah dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Malang Tahun 20162021
Rata-rata
Pertumbu
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021
han per
tahun (%)
A Belanja Tidak
485,288,152,37 505,433,202,05 526,688,905,06 549,108,032, 572,763,682,56 597,695,438,34
Langsung 6.00 4.80 3.19 599.07 9.10 5.85
4%
B Belanja
3,145,049,620, 3,386,755,143, 3,648,991,246, 3,933,628,98 4,242,717,437, 4,578,501,007,
Langsung 589.50 419.45 570.95 9,478.07 588.40 967.90
8%
1 Belanja
1,455,988,784,5 1,528,788,223, 1,605,227,634, 1,685,489,01 1,769,763,467, 1,858,251,640,
Prioritas 80.00 809.00 999.45 6,749.42 586.89 966.24
5%
Pembangunan
2 Belanja
Mengikat
bersumber dari 51,207,872,000. 56,328,659,200 61,961,525,120 68,157,677,6 74,973,445,395 82,470,789,934 10%
DBHCHT 00 .00 .00 32.00 .20 .72
III-30
3 Belanja
Mengikat dari
Pajak Rokok 41,218,707,053. 45,340,577,758 49,874,635,534 54,862,099,0 60,348,308,997 66,383,139,896 10%
50 .85 .74 88.21 .03 .73
(50% pajak
rokok)
4 Belanja Fungsi
Pendidikan 1,267,332,105,5 1,394,065,316, 1,533,471,847, 1,686,819,03 1,855,500,935, 2,041,051,029, 10%
(20%) 78.00 135.80 749.38 2,524.32 776.75 354.43
5 Belanja Fungsi
Kesehatan 329,302,151,37 362,232,366,51 398,455,603,16 438,301,163, 482,131,279,83 530,344,407,81 10%
(10% x total 8.00 5.80 7.38 484.12 2.53 5.78
belanja daerah
- total gaji
pegawai)
C Pembiayaan
- - - - - - -
Pengeluaran
1 Penyertaan
Modal dan - - - - - - -
Dagulir
D Total Belanja 3,630,337,772, 3,892,188,345, 4,175,680,151, 4,482,737,02 4,815,481,120, 5,176,196,446,
7%
965.50 474.25 634.14 2,077.14 157.50 313.75
Sumber : DPPKA Kabupaten Malang
Tabel 3.12
Rencana Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Menurut Kelompok
Prioritas Tahun 2015-2019
2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Uraian
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
A Prioritas I 2,172,705,698, 2,292,893,086, 2,454,900,054, 2,629,748,602, 2,818,234,432, 3,070,985,919,
222.95 684.60 924.38 966.70 940.75 396.08
1 Belanja
Tidak 1,131,896,939, 1,191,665,977, 1,254,740,886, 1,321,318,701, 1,391,288,984, 1,515,284,742,
Langsung 812.00 677.60 523.98 808.93 954.00 061.79
2 Belanja 1,009,808,758, 1,100,227,109, 1,199,159,168, 1,307,429,901, 1,425,945,447, 1,555,701,177,
Langsung 410.95 007.00 400.40 157.77 986.75 334.29
3 Pengeluaran
-
Pembiayaan 31,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000. 1,000,000,000.
Daerah 00 00 00 00 00
III-31
C. PEMBIAYAAN DAERAH
Kebijakan Pembiayaan daerah selama kurun waktu tahun
2010-2015 adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan pembiayaan diarahkan pada perhitungan perkiraan
sisa lebih (SiLPA) baik berupa pelampauan pendapatan atas dasar
peningkatan kinerja maupun sisa belanja atas asumsi terjadinya
efisiensi belanja;
2. Pengeluaran pembiayaan diarahkan pada optimalisasi
pemanfaatan pengeluaran pembiayaan dalam rangka tambahan
modal BUMD; dan
3. Penanganan defisit APBD direncanakan melalui selisih antara
proyeksi penerimaan pembiayaan dengan rencana pengeluaran
pembiayaan.
III-32
Pembiayaan daerah, digunakan untuk menutup adanya defisit
anggaran. Perkembangan defisit anggaran Pemerintah Kabupaten
Malang dalam kurun tahun 2010-2015 dapat digambarkan pada Tabel
3.13 berikut:
Tabel 3.13
Perkembangan Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2010-2015
Realisasi
Pendapatan 1.665.125.923.967,92 1.950.582.224.844,86 2.218.403.705.873,55 2.529.685.862.151,87 3.058.671.277.833,13 3,471,281,006,610.73
Daerah
Belanja Daerah 1.666.033.426.890,45 1.925.879.421.304,18 2.221.707.105.580,75 2.440.509.395.392,07 2.864.314.173.736,17 3,538,236,408,626.75
Pengeluaran
Pembiayaan 2.391.914.326,13 15.224.653.617,12 39.180.340.000,00 17.694.629.138,70 20.572.985.162,44 8.111.913.987,10
Daerah
Defisit riil
(3,299,417,248.66) 9,478,149,923.56 (42,483,739,707.20) 71,481,837,621.10 173,784,118,934.52 (75,067,316,003.12)
III-33
Tabel 3.14
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2016-2021
Proyeksi Rata-rata
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Pertumbuhan
No. Uraian
per tahun
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (%)
I PENDAPATAN DAERAH 3,626,845,677,881.00 3,750,287,996,054.74 3,880,468,895,920.28 4,017,908,567,793.47 4,163,174,064,776.19 4,316,883,781,714.17 4.33
A Pendapatan Asli Daerah 454,021,743,459.00 475,452,035,506.34 498,558,783,966.41 523,500,431,673.18 550,451,082,974.36 579,602,066,240.24 3.75
B.3 Dana alokasi khusus 648,632,436,760.00 661,605,085,495.20 674,837,187,205.10 688,333,930,949.21 702,100,609,568.19 716,142,621,759.55 2
III-34
3.3.1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
III-35
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah berbasiskan pada pemanfaatan Teknologi
Informasi yang modern dan didukung kapasitas Sumber Daya
Manusia yang professional;
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan dengan memperhatikan
aspek legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah
dan kemampuan masyarakat dengan memegang teguh prinsip-
prinsip akuntabilitas dan transparansi;
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis dibidang Pendapatan
Daerah dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, SKPD
Penghasil dan Pihak Swasta;
4. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya
peningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Daerah;
5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar
retribusi daerah;
6. Meningkatkan peran dan fungsi Unit Pelaksana Teknis dan Balai
Penghasil dalam peningkatan pelayanan dan pendapatan.
7. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah;
8. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan
sistem administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah;
9. Meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat melalui penataan
organisasi dan tata kerja, dan melaksanakan terobosan untuk
peningkatan pelayanan masyarakat;
10. Optimalisasi pengelolaan penyaluran Dana Desa sesuai dengan
amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014;
11. Setiap wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak daerah di
Kabupaten Malang harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Daerah (NPWPD).
III-36
serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam
program dan kegiatan. Dalam rangka mengatur penggunaan anggaran
belanja daerah agar tetap terarah, efisien dan efektif, maka arah
kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2016-2021 sebagai berikut:
1. Pengelolaan belanja daerah sesuai dengan anggaran berbasis
akrual (acrrual based) untuk mendukung capaian target kinerja
utama sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Malang
tahun 2016-2021 dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif
dan efisiensi;
2. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan 3 strategi
umum yang menjadi politicalwill (urusan kemiskinan, Lingkungan
Hidup dan Pariwisata) dan urusan lain yang terdiri dari urusan
wajib pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar dan
urusan pilihan serta urusan penunjang sebagaimana ditetapkan
dalam ketentuan perundang-undangan;
3. Pemanfaatan belanja yang bersifat reguler/rutin diutamakan
untuk memenuhi belanja yang bersifat mengikat antara lain
pembayaran gaji PNS dan belanja operasional kantor dengan
mengedepankan prinsip efisien dan efektif;
4. Stimulus belanja untuk pengembangan infrastruktur, untuk
mengakomodasi rencana pembangunan Infrastruktur Kota
Kepanjen antara lain Kepanjen Convention Centre (KCC) dan
Infrastruktur lainnya;
5. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan
urusan kewenangan tingkat kabupaten dan fasilitas bantuan
keuangan, belanja bantuan hibah maupun belanja bantuan sosial
untuk urusan non kewengan pemerintah kabupaten, termasuk
didalamnya pengalokasian Dana Cadangan.
III-37
Tabel 3.15
Kemampuan Belanja Daerah untuk Pembangunan Kabupaten Malang
Tahun Anggaran 2016-2021
Proyeksi Rata-rata
Pertumbu
No. Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 han per
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) tahun
(%)
1 BELANJA DAERAH 3,929,255,837,615.04 4,363,438,607,671.50 4,845,598,573,819.21 5,381,037,216,226.23 5,975,641,828,619.23 6,635,950,250,681.65 11.05
1.1 Belanja Tidak Langsung 2,032,916,505,836.12 2,240,680,572,732.57 2,469,678,127,265.84 2,722,079,231,872.41 3,000,275,729,369.77 3,306,903,908,911.36 10.22
1.1.4 Belanja Bantuan Sosial 21,110,940,900.00 22,166,487,945.00 23,274,812,342.25 24,438,552,959.36 25,660,480,607.33 26,943,504,637.70
5
1.1.5 Belanja Bagi Hasil 32,774,181,893.52 35,068,374,626.07 37,523,160,849.89 40,149,782,109.38 42,960,266,857.04 45,967,485,537.03 7
1.1.6 Belanja Bantuan Keuangan 291,857,974,896.77 294,776,554,645.74 297,724,320,192.20 300,701,563,394.12 303,708,579,028.06 306,745,664,818.34 1
1.1.7 Belanja Tidak Terduga 5,178,490,414.25 5,307,952,674.61 5,440,651,491.47 5,576,667,778.76 5,716,084,473.23 5,858,986,585.06 2.5
1.2 Belanja Langsung 1,902,373,296,255.34 2,136,555,449,024.38 2,399,565,424,799.28 2,694,951,928,592.07 3,026,700,511,001.75 3,399,287,343,906.07 12.31
1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 939,042,457,248.88 1,079,898,825,836.22 1,241,883,649,711.65 1,428,166,197,168.40 1,642,391,126,743.66 1,888,749,795,755.20 15
III-38
Komponen Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdapat
belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial,
bantuan keuangan dan belanja tidak terduga diproyeksikan naik rata-
rata 10,22 persen per tahun dengan memperhatikan arahan/ketentuan
yang berlaku dan memperketat bantuan-bantuan. Komponen Belanja
Langsung yang merupakan selisih dari target pendapatan dengan
belanja tidak langsung diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata
12,31 persen per tahun yang diprioritaskan untuk membiayai program-
program SKPD yang merupakan jabaran dari visi-misi dan program
strategis RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.
Pemerintah Kabupaten Malang telah menetapkan prioritas
strategi dan arah kebijakan guna menopang pembangunan daerah.
Prioritas akan dimaksudkan untuk dapat menjadi program unggulan
yang akan dilaksanakan selama 2016-2021. Selain itu, prioritas ini
dianggap sebagai penerjemahan terhadap visi misi bupati terpilih yang
telah dirancang. Pada periode kali ini Pemerintah Kabupaten Malang
menetapkan tiga prioritas kebijakan, yakni: menurunkan jumlah
kemiskinan, meningkatkan lingkungan hidup, meningkatkan potensi
sektor pariwisiata.
Ketiga prioritas tersebut memiliki keterkaitan atau saling
berhubungan antara satu sama lainnya. Ketiganya saling behubungan
untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Malang. Sebagai ilustrasi, untuk mengurangi angka
kemiskinan Pemerintah Kabupaten Malang membutuhkan daya
pertumbuhan sektor ekonomi yang kuat. Di saat yang sama,
meningkatnya pertumbuhan sektor industri pariwisata di Kabupaten
Malang selama beberapa tahun lalu telah dirasakan dapat mendorong
ekonomi masyarakat sekitar lokasi wisata, bahkan pertumbuhan
ekonomi daerah. Karena itu, meningkatkan potensi sektor pariwisata
memiliki keterhubungan yang saling menopang dengan penurunan
jumlah kemiskinan. Pengembangan dan peningkatan sektor pariwisata
membutuhkan kondisi sumber daya alam yang terjaga dengan baik.
Konsekuensinya peningkatan kualitas lingkungan hidup menjadi
penting untuk dilaksanakan.
III-39
Menurunkan Jumlah Kemiskinan
Kemiskinan yang tetap tak terbendung jumlahnya telah
menjadi perhatian utama kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang.
Perhatian ini terwujud dalam prioritas strategi dan arah kebijakan
dalam RPJMD 2016-2021. Beberapa sasaran yang diukur dengan
capaian target yang sesuai telah disusun untuk menunjang prioritas
kebijakan penurunan jumlah kemiskinan. Untuk menopang prioritas
kebijakan kemiskinan ini maka juga akan berimbas pada anggaran
yang terprioritaskan dalam ranah penanggulangan jumlah kemiskinan.
III-40
Atas dasar potensi wisata yang ada, Pemerintah Kabupaten Malang
menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas kebijakan
dalam RPJMD tahun 2016-2021. Oleh sebab itu, pada Pemerintah
Kabupaten Malang akan memprioritaskan anggaran belanja daerah
untuk peningkatan sektor pariwisata.
III-41
sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan
manfaat bagi masyarakat.
Pada aspek pengeluaran pembiayaan, sebagai pengeluaran
yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, akan
mencakup sebagai berikut: pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan
pemberian pinjaman daerah. Untuk itu kebijakan pengeluaran
pembiayaannya meliputi: pengeluaran pembiayaan direncanakan
untuk pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo, penyertaan modal
BUMD disertai dengan revitalisasi dan restrukturisasi kinerja BUMD,
pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam
rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kajian terhadap
kelayakan BUMD, dan dana bergulir (kredit program).
III-42
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
IV-1
merupakan salah satu dari basis penopang ekologi yang sangat penting
tidka hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Di sisi lain, gencarnya
pelaksanaan pembangunan seringkali membuat terabaikannya
perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup itu sendiri. Sehingga,
saat ini yang perlu segera mendapat perhatian serius dari pemerntah
Kabupaten Malang adalah bagaimana agar masalah lingkungan hidup
ini dapat menjadi program atau kebijakan prioritas dalam
pembangunan Kabupaten Malang ke depan.
Penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Malang dalam
lima tahun terakhir telah menunjukkan capaian yang positif.
Walaupun demikian, sasaran pembangunan daerah yang kompleks dan
wilayah yang luas belum mampu memenuhi seluruh kehendak publik.
Selain itu identifikasi masalah dilakukan dengan penelaahan terhadap
RPJMN dan RPJMD daerah yang berbatasan dengan Kabupaten
Malang. Terhadap RPJMN, Pemerintah Kabupaten Malang
merefleksikan gagasan revolusi mental untuk kemudian dijadikan
kacamata dalam analisis permasalahan. Selain itu, terhadap RPJMD
Kab/Kota yang berbatasan Pemerintah Kabupaten Malang telah
melakukan identifikasi dengan menghasilkan prioritas berupa kerja
sama antar daerah, seperti misalnya dalam hal jasa transportasi.
Beberapa masalah pembangunan Kabupaten Malang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
4.1.1 Pendidikan
1. Penempatan tenaga pendidik (guru) belum dilakukan secara
merata, masih terdapat kesenjangan baik dari sisi jumlah maupun
kualitas antara kawasan pedesaan dan perkotaan;
2. Mengantisipasi adanya eksodus siswa SMA/SMK/MA ke kota
karena tingkat APK jenjang pendidikan ini yaitu 60,23% pada tahun
2015;
3. Belum tertampungnya siswa penyandang disabilitas di lembaga
pendidikan luar biasa dan sedikitnya jumlah sekolah inklusif.
4.1.2 Kesehatan
1. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 72,22 per seratus ribu
kelahiran hidup (30 Ibu meninggal) pada tahun 2015, dan Angka
Kematian bayi (AKB) sebesar 5,95 per seribu kelahiran hidup (247
Bayi meninggal) pada tahun 2015;
IV-2
2. Masih tingginya kasus balita gizi buruk dengan Prevalensi Balita
Gizi Buruk 5,89% (9.996 Balita);
3. Masih rendahnya cakupan ASI Eksklusif dari target 80%, tahun
2015 : 64,92%;
4. Biaya pemeriksaan layanan HIV-AIDS dan IMS bagi sasaran
program belum diatur dalam Peraturan Daerah maupun BPJS
kesehatan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP);
5. Masih tingginya angka kejadian tuberkulosis (kasus baru TB) BTA
Positif usia di atas 15 tahun per 100.000 penduduk hasil survey
prevalensi tahun 2013 sebesar 257 Per 100.000 penduduk
dibanding tahun 2007 107 per 100.000 penduduk;
6. Masih belum semua kasus TB terdeteksi dalam program DOTS
tercapai 35% dari target 70% Tahun 2015;
7. Perlunya Peningkatan standar pelayanan Puskesmas sebagai
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam Jaminan
Kesehatan Nasional agar dapat meningkatkan mutu secara
berkesinambungan;
8. Masih banyak beredar makanan, dan makanan jajanan anak
sekolah yang tidak aman akibat masih banyaknya masyarakat yang
belum mengerti tentang sertifikasi Produksi Industri Rumah Tangga
Pangan (IRT-P);
9. Pelaksanaan Pembagunan Kesehatan mengedapankan pendekatan
Pembangunan Berbasis Desa melalui Desa Siaga perlu peningkatan
meliputi peningkatan kwantitas dan kwalitas UKBM Desa siaga,
Posyandu, dan lainnya yang belum berjalan optmal, Keterlibatan
masyarakat dalam program pembangunan kesehatan masih rendah,
pembangunan selama ini masih pada pembangunan kesehatan
bebasis sektoral dan sedikit melibatkan masyarakat, sehingga
pembangunan sulit dicapai tanpa dukungan peran serta
masyarakat;
10. Jaminan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Malang dalam Program
JKN BPJS Kesehatan belum mencapai progres yang signifikan;
11. Akses air minum masyarakat masih dibawah 70% akibat Sumber
air bersih yang didistribusikan badan pengelola air bersih desa ke
masyarakat banyak yang belum dilindungi dari resiko pencemaran.
Sehingga masyarakat masih belum mendapatkan akses air bersih
memenuhi syarat kesehatan;
12. Ketersediaan Petugas kesehatan di Puskesmas yang profesional
meliputi tenaga Medis, Paramedis keperawatan, Paramedis non
keperawatan dan administrasi medis masih kurang, dan tidak ada
tenaga pengganti pensiun;
IV-3
13. Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP-I)
masih belum terakreditasi;
14. Puskesmas di Kabupaten Malang belum semua pengelolaan BLUD
Unit Kerja;
15. Puskesmas di Kabupaten Malang belum berstandar ISO;
16. Belum adanya Unit Pengelolaan Limbah di Kabupaten Malang;
17. Belum adanya Unit Kalibrasi Alat Kesehatan di Kabupaten Malang;
18. UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang belum
terakreditasi;
19. Masih kurangnya akses pelayanan kesehatan tingkat lanjut di
Kabupaten Malang;
20. Belum adanya pengembangan pelayanan obat tradisional di
Puskesmas.
IV-4
9. Berlarut-larutnya proses persetujuan substansi Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Sosio Kultural Kecamatan Singosari-
Lawang;
10. Kurangnya SDM sebagi tenaga staf teknis dalam proses
penanganan perizinan terkait, seperti Rekomendasi IPPT.
IV-5
9. Terdapat kawasan dan permukiman kumuh di lokasi yang tidak
sesuai dengan peruntukan;
10. Belum adanya serah terima asset oleh pelaku pembangunan di
bidang perumahan kepada Pemerintah Kabupaten Malang;
11. Belum adanya pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
4.1.6 Sosial
1. Ketersediaan data base PMKS yang valid masih jauh dari yang
diharapkan, sehingga jumlah PMKS yang tertangani masih sangat
terbatas;
2. Jumlah populasi anak terlantar dari tahun ke tahun di Kabupaten
Malang semakin meningkat;
3. Cakupan pelayanan program kesejahteraan sosial yang masih
terbatas, sebagai dampak melemahnya fungsi koordinasi dan
komunikasi pada berbagai sektor dan level.
IV-6
2. Tingginya konflik ketenagakerjaan dalam penentuan UMK dan
masih rendahnya perlindungan bagi tenaga kerja;
3. Ketersediaan Informasi pasar kerja belum optimal.
4.1.9 Pangan
1. Tingginya ketergantungan penduduk pada bahan pangan beras;
2. Orientasi pengembangan bisnis pangan masih berskala rumah
tangga dan bersifat tradisonal, belum menuju pada pengembangan
agroindustri pangan skala UMKM;
3. Pola kemitraan dalam pengelolaan dan pemasaran hasil olahan
belum terbentuk sepenuhnya;
4. Kurangnya informasi pasar bagi petani, sehingga memiliki daya
tawar yang rendah;
5. Peran Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) belum
optimal dalam penyediaan data olahan analisis bulanan situasi
pangan dan gizi dari lintas sektor;
6. Belum meratanya pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) sebagai pendukung cadangan pangan di tingkat rumah
tangga.
IV-7
4.1.10 Pertanahan
1. Proses pensertifikatan tanah aset milik Pemerintah Kabupaten
Malang berlangsung lama dan berbelit, apalagi beberapa
permasalahan tanah seringkali membutuhkan intervensi keputusan
pemerintah pusat;
2. Tingginya kompleksitas sengketa pertanahan milik negara di
Kabupaten Malang;
3. Banyaknya SKPD yang membutuhkan tanah belum melakukan
perencanaan pengadaan tanah atau menyusun dokumen
Perencanaan Pengadaan Tanah untuk penerbitan Surat Persetujuan
Penetapan Lokasi Pembangunan sebagai dasar pengadaan tanah;
4. Adanya penghentian proses perizinan di bidang kehutanan terkait
tukar menukar kawasan hutan.
IV-8
9. Kurangnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sampah sejak dari sumbernya (3R; reuse, reduse and
recycle);
10. Tuntutan konversi lahan dan adanya degradasi kualitas
lingkungan, akibat alih fungsi lahan yang kurang memperhatikan
aspek-aspek ekologis;
11. Penurunan kuantitas dan kualitas RTH di kawasan perkotaan yang
dapat mengurangi kenyamanan dan keindahan;
12. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah
Kabupaten Malang masih belum dapat memenuhi baku mutu.
IV-9
3. Rendahnya Pasangan Usia Subur (PUS) ber KB Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP);
4. Rendahnya kualitas IMP (PPKBD dan sub PPKBD) sebagai ujung
tombak pengelola program Keluarga Berencana;
5. Rendahnya kuantitas dan kualitas kelompok Bina Keluarga (BKB,
BKR, BKL, dan UPPKS;
6. Rendahnya akurasi data base keluarga dan KB.
4.1.15 Perhubungan
1. Dalam perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Malang
dengan Pemerintah Kota Malang tentang Pengelolaan Terminal
Landungsari belum mencapai target disebabkan belum adanya
proses kesepakatan perpanjangan perjanjian kerja sama
pengelolaan Terminal Landungsari setelah masa berlakunya
berakhir tanggal 8 Agustus 2012;
2. Retribusi Terminal Bakroto Ampelgading tidak mencapai target
disebabkan tingkat kedatangan orang dan barang berkurang serta
pengaruh jumlah hari pasaran di Pasar Bakroto;
3. Addendum perjanjian kerja sama pengelolaan bandara sipil
Abdulrachman Saleh hingga tahun 2012 belum selesai karena
masih dalam proses pembahasan untuk mencarikan solusi tentang
sistem pengelolaan Bandara Abdulrachman Saleh Malang;
4. Masih banyaknya fasilitas perlengkapan jalan yang hilang
diakibatkan kurang sadarnya masyarakat untuk ikut menjaga dan
mengerti arti serta pentingnya keberadaan rambu-rambu lalin
tersebut;
5. Kurang memadainya kondisi perkerasan jalan sehingga
mengakibatkan daya rekat marka jalan tidak maksimal;
6. Sulitnya kalibrasi dilakukan hingga mendekati 100 persen pada alat
uji rem, alat uji kesejajaran vertikal dan horisontal roda depan
(kincup) dan alat uji emisi.
IV-10
2. Fasilitas sarana kerja utama khususnya main frame server sebagian
besar sudah saatnya untuk di recycle dan diremajakan;
3. Minimnya peralatan pendukung pada Radio Kanjuruhan, sehingga
kualitas dan jangkuan siaran relatif terbatas;
4. Minimnya jumah telecentre di Kabupaten Malang, sedangkan luas
wilayahnya cukup luas dan banyaknya penduduk yang antusias
dengan adanya telecentre untuk mengembangkan potensi daerah
yang dimiliki; dan
5. Belum semua desa di Kabupaten Malang terjangkau jaringan
internet, baik menggunakan sarana kabel maupun wifi.
4.1.20 Statistik
1. Tidak adanya kesepakatan terkait penggunaan sumber data yang
tunggal;
2. Belum optimalnya kualitas Sumber Daya manusia yang memahami
pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisa serta
menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam
bentuk yang mudah dipahami oleh pengguna;
3. Dalam proses perencanaan teknokratik yang berbasis pada data
sekunder dan primer, baik dari hasil monitoring dan evaluasi
IV-12
maupun hasil kajian, dianggap masih belum memadai sehingga
kekuatan data dan informasi dalam memproyeksikan arah
pembangunan berikutnya masih lemah;
4. Data yang tersaji bukan tahun berjalan, tapi tahun lalu; hal ini
karena sistem pengumpulan data di Badan Pusat Statistik (BPS)
adalah tahun yang lalu;
5. Adanya perbedaan data yang dipublikasikan BPS Kabupaten
dengan BPS Provinsi.
4.1.21 Persandian
1. Lemahnya kelembagaan persandian daerah.
4.1.22 Kebudayaan
1. Rendahnya minat generasi muda terhadap kesenian lokal;
2. Belum seluruh wilayah koordinator mempunyai paguyuban
organisasi kesenian yang ada di Kabupaten Malang, dari 7 eks
pembantu bupati hanya wilayah eks Pembantu Bupati di Pujon
yang memiliki Paguyuban Seni Budaya Malang Barat (MALABAR);
3. Keterbatasan sarana prasarana dinas pada urusan kebudayaan
untuk mempermudah cakupan koordinasi maupun kegiatan
pembinaan kepada kelompok seni budaya yang tersebar pada 33
kecamatan;
4. Belum tersedianya sarana prasarana panggung (amphitheater) yang
representatif untuk pertunjukan seni sekaligus menjamu
pengunjung/tamu secara layak.
4.1.23 Perpustakaan
1. Kurangnya minat dan budaya baca masyarakat;
2. Terbatasnya koleksi buku di perpustakan, baik perpustakaan
umum maupun desa;
3. Masih belum optimalnya penyediaan fasilitas ruang perpustakaan
di kewilayahan sebagai sasaran pembinaan;
4. Kurangnya sarana operasional berupa Mobil Perpustakaan Keliling
(MPK) saat ini yang ada baru tersedia 1 unit.
4.1.24 Kearsipan
1. Keterbatasan tenaga arsiparis yang tersedia, sehingga perlu adanya
penambahan tenaga fungsional arsiparis;
IV-13
2. Rendahnya pengetahuan tentang tata kearsipan pada aparatur
pemerintah desa sehingga penataan berkas/arsip belum tertib baik
arsip aktif, in aktif maupun statis;
3. Masih belum tertatanya semua arsip daerah sesuai dengan
peraturan yang ada.
4.1.26 Pariwisata
1. Promosi kepariwisataan belum dilakukan secara optimal,
khususnya dalam ranah internasional;
2. Masyarakat sekitar obyek wisata belum berperan secara aktif dalam
pengembangan obyek wisata setempat;
IV-14
3. Lemahnya akurasi data kepariwisataan secara komprehensif,
khususnya yang berkaitan dengan pengembangan potensi
pariwisata;
4. Materi atau bahan pameran produk unggulan dari para pelaku jasa
usaha pariwisata masih terbatas;
5. Pengembangan sektor pariwisata belum berpadu sehingga
pengembangannya cenderung berjalan ditempat/stagnan,
utamanya sarana dan fasilitas yang mendukung.
4.1.27 Pertanian
1. Terbatasnya jumlah petani ahli Pengendali Hama Terpadu
berwawasan agribisnis;
2. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat petani untuk melakukan
pemeliharaan jaringan irigasi desa dan jaringan irigasi usaha tani;
3. Pengawasan dan evaluasi pendistribusian terhadap subsidi
pertanian, khsusunya pupuk belum dilakukan secara insentif;
4. Sulitnya mendapatkan bakalan kereman untuk penggemukan sapi
guna mencukupi kebutuhan bakalan potong ternak sapi potong;
5. sulitnya mendapatkan bibit sapi perah yang baik;
6. Dampak pencemaran limbah peternakan yang berdampak terhadap
lingkungan masyarakat;
7. Rendahnya kualitas produk peternakan dan nilai tambah yang
diterima peternak dalam usaha peternakannya;
8. kurangnya pengetahuan pelaku usaha dibidang pertanian serta
masyarakat, tentang bahayanya penggunaan bahan kimia
berbahaya dan produk pertanian yang tidak memenuhi persyaratan
keamanan mutu pangan;
9. Adanya kecenderungan alih ungsi lahan pertanian produktif
menjadi non produktif.
4.1.28 Kehutanan
1. Lemahnya kelembagaan kelompok pengelola hutan rakyat;
2. Belum tertibnya pelaporan jumlah dokumen angkutan kayu rakyat
kepada Dinas Kehutanan oleh pelaku usaha perorangan ataupun
industri primer hasil hutan yang belum berizin (penggergajian
keliling) sehingga menyebabkan jumlah produksi kayu rakyat yang
IV-15
beredar berdasarkan dokumen angkutan menjadi sangat kecil tidak
sama dengan kondisi real dilapangan.
4.1.30 Perdagangan
1. Belum optimalnya pembenahan infrastruktur pasar;
2. Para pelaku importir dan eksportir belum optimal dalam
melaporkan hasil realisasi impor ekspornya, sehingga perlu
diusulkan kepada Kementerian Perdagangan RI untuk merevisi
regulasi yang telah diterbitkan berkaitan dengan SKA (Surat
Keterangan Asal).
4.1.31 Perindustrian
1. Terbatasnya kualitas dan kuantitas produksi industri rumah
tangga;
2. Tingginya tingkat ketergantungan produk dari bahan baku impor;
3. Rendanya daya saing, kualitas dan design produk lokal;
4. Hambatan peningkatan efisiesi produksi;
5. Efisiensi biaya transaksi relatif masih rendah.
4.1.32 Transmigrasi
1. Belum optimalnya informasi tentang transmigrasi yang dapat
diterima oleh masyarakat;
2. Rendahnya keterampilan yang dimiliki oleh calon transmigran.
IV-16
1. Kondisi pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Malang
belum setara, khususnya keterbatasan akses terhadap layanan
pendidikan berkualitas bagi warga miskin, penyandang disabilitas
dan wilayah pedesaan terpencil;
2. Pelayanan kesehatan dasar kurang memadai, ditandai dengan
angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang relaitif masih tinggi;
3. Kualitas infrastruktur masih menjadi persoalan, khususnya untuk
mendukung peningkatan aktivitas perekonomian Kabupaten
Malang pada sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, kelauatan
dan perikanan;
4. Rendahnya kualitas angkatan kerja dan kesempatan kerja di
Kabupaten Malang. Ditambah, semangat berwirausaha bagi
angkatan kerja semakin menurun;
5. Produktivitas pertanian belum maksimal, khususnya tanaman
pangan yang berfungsi untuk menjamin ketersediaan pangan
masyarakat;
6. Kinerja birokrasi dan layanan publik belum optimal akibat
lemahnya profesionalisme aparatur, rendahnya pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan regulasi yang mengikat;
7. Pemenuhan pelayanan dasar dan jaminan sosial bagi masyarakat
miskin terutama kecukupan energi, air bersih dan kesehatan
lingkungan terutama di dusun terpencil dan sentra kemiskinan
belum terealisaskan secara menyeluruh.
IV-17
program dan kegiatan sebagai jawaban atas permasalahan yang
dirumuskan sebelumnya.
Berdasarkan uraian permasalahan per urusan di atas, maka
rumusan isu strategis pembangunan Kabupaten Malang Tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut:
IV-18
Malang khususnya bayi dan Ibu melahirkan, kelompok masyarakat
miskin dan kelompok masyarakat berkebutuhan khusus.
IV-19
c. Terjadinya kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan
atau disebut Backlog (defisit rumah rakyat), serta cakupan
pemenuhan rumah layak huni yang didukung oleh prasarana,
sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai;
d. Upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja layanan
prasarana sumber daya air dalam rangka mendukung
pemenuhan sasaran prioritas nasional di bidang ketahanan
pangan;
e. Mewujudkan kondisi yang aman dan tertib dibidang
perhubungan perlu dilakukannya pembangunan prasarana dan
fasilitas perhubungan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana
dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan, peningkatan pelayanan
angkutan, pembangunan sarana dan prasarana perhubungan,
peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor serta
peningkatan dan pembangunan lalu lintas.
IV-20
6. Pengelolaan Kependudukan yang Berkualitas
Terdapat dua point penting terkait pengelolaan kependudukan,
yaitu laju pertumbuhan penduduk dan administrasi
kependudukan. Laju pertumbuhan penduduk perlu mendapat
perhatian serius karena berpotensi melahirkan ledakan penduduk,
walaupun tingkat kepedatan berada pada angka moderat yaitu
sebesar 720 jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Malang pada tahun 2015 sebesar 0,68 % lebih tinggi dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Timur yang
hanya sebesar 0,64 % pada tahun yang sama. Dengan demikian,
perlu penetapan isu strategis guna menghambat progresifitas laju
pertumbuhan penduduk melalui revitalisasi Program Keluarga
Berencana (KB).
Penduduk merupakan subyek pembangunan sekaligus obyek
pembangunan, sangat diperlukan akurasi data sebagai bahan
pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka untuk menata
tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk itu
sangat dibutuhkan dukungan melalui penguatan kelembagaan,
peningkatan sumber daya manusia dan tata laksana yang didukung
dengan pendelegasian sistem administrasi kependudukan sampai di
tingkat Kecamatan.
IV-22
menjadikan Kabupaten Malang kaya atas potensi destinasi wisata
alam. Selain itu, Kabupaten Malang juga kaya akan peninggalan
sejarah yang memungkinkan pertumbuhan dan pengembangan
wilayah Kabupaten Malang yang berbasis pada pariwisata
non-alam, dengan tetap ditunjang oleh sumberdaya unggulan
seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan industri kreatif.
Pengembangan pariwisata dapat ditempuh melalui peciptaan ragam
paket wisata, pengembangan jalur wisata, mendorong pendirian
sarana dan prasarana penunjang wisata seperti hotel, penginapan
dan restoran serta meningkatkan aksesibilitas dengan
meningkatkan kondisi jalan dan menyediakan sarana transportasi
menuju obyek wisata.
Pengembangan kepariwisataan permasalahan yang ada seperti:
promosi yang belum optimal, kurangnya peran serta masyarakat
dalam pengembangan obyek wisata serta sarana prasarana
pendukung wisata yang kurang memadai ditengah berlimpahnya
potensi wisata yang ada di Kabupaten Malang. Sehingga untuk
mewujudkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malang yang
lebih baik dapat dilakukan dengan mengembangkan dari sector
pertanian dan pariwisata dengan didukung dari industry kreatif.
IV-24
b. Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan
(berupa penyakit masyarakat, perbuatan kriminal, kenakalan
remaja dalam bentuk tawuran, prostitusi);
c. Penegakan hukum dan penyebaran informasi yang belum
optimal.
IV-25
15. Pengembangan Kerja Sama Antar Kota dan Kabupaten
Untuk lebih memposisikan Kabupaten Malang sebagai penyangga
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperlukan kerja sama antar
kota dan kabupaten di wilayah sekitar dengan mengedepankan
posisi Kabupaten Malang sebagai sentra pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan yang dilakukan antara lain melalui jejaring kerja sama
baik di lingkungan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat
dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan saling
menguntungkan.
Pengembangan kerja sama antar kota dan kabupaten didukung
oleh kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan
mengedepankan semangat pro aktif dan berwawasan ke depan serta
untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
IV-26
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi
Bab ini akan menjabarkan visi dan misi pembangunan di
Kabupaten Malang selama 5 tahun mendatang (2016-2021). Hal ini
sejalan dengan amanat di dalam pasal 263 ayat 3 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah yang menjelaskan bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah
dan keuangan daerah, serta program perangkat daerah dan lintas
perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan indikatif
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman
pada RPJPD dan RPJMN. Undang-Undang tentang pemerintah daerah ini
memberi pertegasan bahwa daerah saat ini memiliki kewenangan lebih
untuk mengatur daerahnya, tanpa meninggalkan sinergitas dengan
program-program pembangunan baik dari pemerintah pusat maupun
provinsi.
Di samping mengacu pada regulasi di atas, sistematika
pembahasan visi dan misi dalam bab ini juga merujuk pada Undang-
Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional pasal 1 angka 12 yang menyatakan bahwa visi adalah rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Adapun dalam setiap periodenya visi mempunyai
jangkauan untuk dicapai selama 5 tahun. Hal ini berarti bahwa visi
Kabupaten Malang yang tercantum dalam RPJMD tahun 2016 harus
dicapai pada tahun 2021. Dalam tujuannya, visi juga dapat mengarahkan
dan mendorong semua stakeholder (pemerintah dan non pemerintah)
untuk berkontribusi dalam pencapainnya. Visi dan misi juga bersifat
menjadi inspirasi, arah, dan posisi (setting) Kabupaten Malang di masa
depan.Selanjutnya, pada pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa RPJMD
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD, serta memperhatikan RPJMD
Provinsi Jawa Timur dan RPJMN. Oleh karenanya, maka perumusan visi,
misi, dan program dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021
V-1
ini tidak hanya berasal dari visi, misi dan program Kepala Daerah saja,
namun juga telah dilakukan beberapa proses penyesuaian dari semua
acuan dimaksud.
Visi dan misi dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021
merupakan visi dan misi yang sebelumnya telah menjadi materi
kampanye oleh pasangan pemenang pada saat Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pemilukada) Kabupaten Malang Tahun 2015 lalu. Hal ini
ditegaskan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang menyebutkan bahwa
setiap calon wajib untuk menyertakan visi pada saat mencalonkan diri
menjadi kepala daerah. Maka dari itu, mengacu pada hasil Pemilukada
Tahun 2015, RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 ini merupakan
hasil perumusan dari pasangan pemenang Pemilukada Kabupaten
Malang yang ditetapkan pada tahun 2016 yakni Dr. H. Rendra Kresna
dan H. Sanusi.
Visi Pembangunan Kabupaten Malang berpedoman pada arah
pembangunan Kabupaten Malang sebagaimana tertuang dalam RPJPD
2005-2025, capaian pembangunan tahun 2010-2015, memperhatikan
kondisi masyarakat Kabupaten Malang saat ini, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan
faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku
kepentingan, serta Pemerintah Daerah.Visi Kabupaten Malang juga
mempunyai semangat untuk menjalankan komitmen pembangunan
nasional sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden Republik
Indonesia, salah satu komitmen tersebut adalah sektor pembangunan
desa. Kabupaten Malang pada lima tahun kedepan akan memperhatikan
pembangunan desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.
Hal ini menjadi penting dikarenakan kondisi geografis Kabupaten Malang
yang luas membuat akses pelayanan dan informasi berpotensi untuk
tidakterdistribusi secara cepat dan merata. Pembangunan desa
setidaknya juga merupakan langkah kongkrit untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi desa dan kabupaten secara umum. Untuk
mengupayakan hal itu, Pemerintah Kabupaten Malang menjadikan
masyarakat desa sebagai subyek pembangunan, sebagaimana amanat
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016.
V-2
Komitmen Pemerintah Kabupaten Malang terhadap pembangunan
desa, salah satunya diwujudkan melalui penjabaran visi misi, yakni
dalam tujuan dan sasaran. Setidaknya beberapa penjabaran dalam
sasaran diarahkan untuk pembangunan desa, salah satunya adalah
peningkatan kualitas pelayanan publik Pemerintah Desa. Melalui kualitas
pelayanan publik yang baik dan memberi aksesibilitas kepada kelompok
rentan, seperti difabel dan PMKS, maka hal ini akan mendorong tingginya
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu,
pemerintah kabupaten juga akan memberikan apresiasi mengenai usulan
atau partisipasi warga desa yang dimasukkan dalam agenda Musrenbang
Desa. Diharapkan melalui hal tersebut kebijakan pembangunan tidak lagi
hanya dengan sistem top-down melainkan juga bottom-up.
Selain itu, dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
untuk periode 2016-2021, dicanangkan Visi Pembangunan Kabupaten
Malang yang berlandaskan pada sebuah nilai filosofis, yakni: Pertama:
niat untuk konsisten dalam menjalankan amanat konstitusi dan
pembangunan, atau diberi istilah Madep. Kedua Untuk mewujudkan niat
tersebut pemerintah berkomitmen untuk memiliki sikap kedisiplinan,
bekerja keras dan produktif dalam pelaksanakan pembangunan, atau
disebut dengan Manteb. Sedangkan untuk tujuan pembangunannya
dalam 5 tahun kedepan, Pemerintah Kabupaten Malang menginginkan
agar setiap pembangunan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat,
atau diberi istilah Manetep.
Dengan mempertimbangkan tiga landasan filosofis dan pedoman
arah pembangunan di atas, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan untuk periode 2016-2021, dicanangkan Visi Pembangunan
Kabupaten Malang sebagai berikut:
V-3
Penggunaan istilah MADEP-MANTEB-MANETEP merupakan
filosofi pembangunan yang bukan hanya memiliki arti yang baik,
melainkan juga memiliki akar historis pada kebudayaan nusantara dan
Kabupaten Malang. Oleh karena itu, MADEP-MANTEB-MANETEP
sebagaimana telah sedikit disinggung di paragraf sebelumnya bukanlah
sebuah akronim, melainkan memiliki kesatuan maknawi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
5.2 Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai
pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Malang untuk
5 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang
berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal, dan supremasi
hukum;
2. Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi;
3. Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia;
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata,
dan industri kreatif;
5. Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk
unggulan desa;
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi,
telematika, sumber daya air, permukiman dan prasarana lingkungan
yang menunjang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan;
7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
V-4
Secara substantif, tujuh misi pembangunan Kabupaten Malang
Tahun 2016-2021 dapat dikelompokkan dalam dua dimensi pokok, yaitu
konsep dan arah pembangunan yang bersifat ekonomis dan materiil, dan
juga arah pembangunan yang bersifat non-ekonomis dan non-materiil.
Kedua dimensi ini harus dapat dijalankan secara seimbang untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam pembangunan daerah yang utuh
dan berkelanjutan. Hal ini dapat dituangkan dalam skema berikut ini:
5.3 Tujuan
Mengacu pada pernyataan visi misi yang didasarkan pada isu-isu
dan analisis stratejik, maka tujuan yang secara spesifik ingin dicapai
dalam 5 tahun kedepan adalah:
V-5
1. Misi 1 Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang
berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal, dan
supremasi hukum dengan tujuan:
Mewujudkan mentalitas kehidupan sosial yang tertib dan berbudaya
lokal serta menumbuhkan kerukunan kehidupan beragama;
2. Misi 2 Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan
demokratis berbasis teknologi informasi dengan tujuan:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik kepada
masyarakat;
3. Misi 3 Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia dengan tujuan:
Meningkatkan daya saing daerah;
4. Misi 4 Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,
pariwisata, dan industri kreatif dengan tujuan:
Meningkatkan perekonomian masyarakat;
5. Misi 5 Melakukan percepatan pembangunan desa melalui
penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan
pengembangan produk unggulan desa dengan tujuan:
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang responsive,
transparan dan akuntabel;
6. Misi 6 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan,
transportasi, telematika, sumber daya air, permukiman dan
prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial ekonomi
kemasyarakatan dengan tujuan:
a. Meningkatkan Sarana Prasarana Jalan, Transportasi dan
Telematika;
b. Meningkatkan Sarana Prasarana Sumberdaya Air, Permukiman
dan Lingkungan.
7. Misi 7 Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan tujuan:
Meningkatkan kebersamaan masyarakat dalam mewujudkan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
V-6
5.4 Sasaran
Sasaran umum yang merupakan target atau hasil yang
diharapkan dari pembangunan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 5
tahun kedepan dimana atas keberhasilan target ini diharapkan
berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat yaitu sebagai
berikut:
1. Misi 1 mempunyai 1 tujuan 3 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya kualitas kehidupan sosial beragama;
b. Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum
untuk mendukung terciptanya ketertiban sosial dan stabilitas
politik;
c. Meningkatnya kualitas dan revitalisasi budaya lokal dalam
perilaku kehidupan sehari-hari yang produktif bagi pembangunan
daerah.
2. Misi 2 mempunyai 1 tujuan 3 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan publik;
b. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah;
c. Meningkatnya kualitas tatakelola pemerintahan yang baik..
3. Misi 3 mempunyai 1 tujuan 1 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan, daya beli serta
pemerataan pendapatan
4. Misi 4 mempunyai 1 tujuan 1 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya pertumbuhan PDRB sektor pertanian, pariwisata
dan industri kreatif
5. Misi 5 mempunyai 1 tujuan 2 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan desa;
b. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa.
6. Misi 6 mempunyai 2 tujuan 3 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya pelayanan Sarana Prasarana Jalan, Transportasi
dan Telematika;
b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan dan
kawasan permukiman, pelayanan air minum, sanitasi, dan
prasarana lingkungan dasar;
c. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Air dan pengendalian
daya rusak air.
V-7
7. Misi 7 mempunyai 1 tujuan 2 sasaran yaitu:
a. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup;
b. Meningkatnya sistem penanggulangan bencana yang responsif.
Pada bagian ini juga penting untuk dijelaskan bahwa dari tujuh
misi pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 tersebut di atas,
bahwa terdapat keterkaitan yang kuat. Di mana misi yang terkait dengan
revolusi mental dan reformasi birokrasi merupakan landasan dalam
mencapai kesejahteraan masyarakat yang salah satunya diukur dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sedangan media untuk mencapai
peningkatan IPM dapat dilakukan dengan penguatan basis ekonomi,
infrastruktur, kelembagaan desa dan pelestarian lingkungan hidup.
Penjelasan lebih detil tentang bagaimana tujuh misi yang ada ini saling
terkait akan dijabarkan pada bab berikutnya.
V-8
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran RPJMD
Kabupaten Malang Tahun 2016 2021
Misi 1 Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal dan supremasi hukum
Mewujudkan Persentase Kondisi Terciptanya 1. Meningkatnya Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mentalitas ketertiban ketertiban kondisi kualitas Kesepakatan/Re
kehidupan sosial masih belum sosial kehidupan sosial komendasi Hasil
beragama Pertemuan FKUB
sosial yang sepenuhnya kemasyaraka
yang
tertib dan terkendali t yang tertib, tindaklanjuti
berbudaya lokal dengan baik aman, dan
serta nyaman 2. Meningkatnya Persentase 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
menumbuhkan kepatuhan Penanganan
kerukunan masyarakat Perkara Perdata
kehidupan terhadap aturan dan Tata Usaha
hukum untuk Negara
beragama
mendukung
terciptanya
ketertiban sosial
dan stabilitas
politik
V-9
Target Target
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran KET.
Tujuan Kondisi Kondisi Sasaran Kondisi Kondisi
1 2 3 4 5
Awal Akhir Awal Akhir
Misi 2 Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi
Meningkatkan Persentase Kualitas Pelayanan 1. Meningkatnya Indeks Survey 77,50 77,50 78 78,25 78,50 78,75 80
kualitas dan nilai pelayanan publik yang kepuasan Kepuasan
kuantitas kualitas publik yang berkualitas masyarakat Masyarakat
terhadap layanan
pelayanan pelayanan belum sesuai
publik
publik kepada publik maksimal standard
masyarakat yang pelayanan 2. Meningkatnya Opini BPK RI WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
mengacu kualitas
pada pengelolaan
standard keuangan daerah
pelayanan
3. Meningkatnya Predikat CC B B B B A A
kualitas Akuntabilitas
tatakelola Kinerja
pemerintahan
yang baik Katagori Nilai Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
LPPD Baik Posisi Baik Posisi Baik Posisi Baik Baik Baik Baik
11 Besar 11 Besar 10 Besar Posisi 9 Posisi 8 Posisi 7 Posisi 6
Nasional Nasional Nasional Besar Besar Besar Besar
Nasional Nasional Nasional Nasiona
l
Misi 3 Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Meningkatkan Persentase Belum Termaksimal Meningkatnya 1. Indeks 66,63 66,64 - 67,25 - 67,86 - 68,47 - 69,08 - 69,70 -
daya saing peningkata termaksimalk kannya kualitas pendidikan, pembanguna 67,24 67,85 68,46 69,07 69,68 70,50
daerah n daya annya sektor indikator kesehatan, daya beli n manusia
saing yang penunjang serta pemerataan
menunjang daya saing pendapatan
daya saing daerah
2. Indeks Gini 0,330 0,331 - 0,326 - 0,321 - 0,316 - 0,309 - 0,304 -
0,327 0,322 0,317 0,310 0,305 0,300
V-10
Target Target
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran KET.
Tujuan Kondisi Kondisi Sasaran Kondisi Kondisi
1 2 3 4 5
Awal Akhir Awal Akhir
Misi 4 Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industri kreatif.
Meningkatkan Persentase Masih terjadi Terjadinya Meningkatnya 1. Persentase 5,59 5,59 5,62 5,68 5,73 5,81 6,00
perekonomian peningkata kesenjangan pertumbuha pertumbuhan PDRB tingkat
masyarakat n ekonomi dan n ekonomi sektor pertanian, pertumbuhan
perekonomi peningkatan yang hampir pariwisata dan ekonomi
an pertumbuhan merata di industri kreatif
ekonomi yang masyarakat
belum
maksimal
Misi 5 Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa
Mewujudkan Persentase Masih belum Meningkatny 1. Meningkatnya 1. Persentase 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
penyelenggaraa nilai maksimalnya a kualitas kualitas penggunaan
n pemerintahan pelayanan kualitas pelayanan manajemen dana desa
pemerintahan untuk
desa yang publik pelayanan publik
desa pembangunan
responsive, pemerintaha publk di sesuai desa
transparan dan n desa yang sektor dengan
akuntabel responsive, pemerintah standard
transparan desa pelayanan 2. Meningkatnya 1. Persentase 0 0 15% 30% 45% 60% 75%
dan pemberdayaan Peningkatan
akuntabel masyarakat desa Status Desa
Mandiri
Misi 6 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika, sumber daya air, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan
1. Meningkat Persentase Beberapa sarana Terbangunnya 1. Meningkatnya 1. Persentase 60% 60% 63% 66% 69% 72% 75%
kan Sarana peningkatan dan prasarana sarana pelayanan jalan
Prasarana sarana dan infrastruktur infrastruktur Sarana kabupaten
Prasarana Jalan, dalam kondisi
Jalan, prasarana kebutuhan kebutuhan
Transportasi dan baik/mantap
Transportasi Jalan, masyarakat masyarakat Telematika
dan Telematika Transportasi, masih belum dengan baik 2. Persentase 44,81% 44,81% 50,64% 53,64% 56,64% 59,64% 62,64%
dan tersedia dengan jembatan
Telematika baik kabupaten
yang sesuai
standar
V-11
Target Target
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran KET.
Tujuan Kondisi Kondisi Sasaran Kondisi Kondisi
1 2 3 4 5
Awal Akhir Awal Akhir
2. Meningkat Persentase Masih belum Terpenuhiny 1. Meningkatnya 1. Persentase 82% 82% 86% 90% 94% 97% 100%
kan Sarana sarana optimalnya a akses tingkat
Prasarana prasana pemenuhan pemenuhan masyarakat pelayanan air
bersih
Sumberdaya sumber sarana dan sarana dan terhadap
Air, daya air, prasarana prasarana perumahan dan
2. Persentase 80,23% 80,23% 83% 86% 89% 92% 95%
Permukiman permukima sumberdaya air, kawasan tingkat
dan Lingkungan n dan air, permukiman permukiman, penanganan
lingkungan permukiman dan pelayanan air air limbah
dan lingkungan minum, sanitasi,
lingkungan dan prasarana 3. Persentase 96,22% 97,50% 97,54% 97,58% 97,62% 97,66% 97,70 %
lingkungan dasar ketersediaan
rumah layak
huni
V-12
Target Target
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran KET.
Tujuan Kondisi Kondisi Sasaran Kondisi Kondisi
1 2 3 4 5
Awal Akhir Awal Akhir
Misi 7 Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup
Meningkatkan Persentase Pembanguna Pembanguna Meningkatnya 1. Indeks 54,56 54,56 59,78 65,02 68,50 68,50 68,50
kebersamaan pembanguna n daerah n daerah Kualitas Lingkungan Kualitas
masyarakat n yang belum yang Hidup Lingkungan
Hidup/IKLH
dalam berwawasan berwawasan memperhatik
mewujudkan lingkungan lingkungan an
Meningkatnya 1. Jumlah desa 17 Desa 17 Desa 20 Desa 23 Desa 26 Desa 29 Desa 32 Desa
pembangunan keberlanjuta sistem tangguh
yang n dan penanggulangan bencana
berwawasan berwawasan bencana yang 2. Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lingkungan lingkungan responsif penanganan
bencana
V-13
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
VI-2
Adapun hubungan antara Misi pembangunan Kabupaten Malang
2016-2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
Strategi
Revolusi Mental (Misi 1) Umum
1. Penurunan
Pelestarian
angka
Lingkungan
kemiskinan
(Misi 7)
2. Optimalisasi
pariwisata
sebagai
Ekonomi pengungkit
Masyarakat
IPM Penguatan Desa ekonomi
(Misi 3) (Misi 5) daerah
(Misi 4)
3. Penguatan
daya
dukung
lingkungan
Kualitas
Infrastruktur
(Misi 6)
VI-3
Secara lebih operasional, kombinasi dan sinergi antar-misi
tersebut diharapkan dapat menghasilkan beberapa instrumen sebagai
sasaran utama sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya. Dengan
adanya sinergi dari ketujuh misi pembangunan yang ada, maka angka
kemiskinan di Kabupaten Malang harus dapat berkurang secara
signifikan di tahun 2021. Sektor pariwisata, sebagai sektor yang memiliki
daya ungkit yang cukup kuat dalam menopang perekonomian masyarakat
harus diperluas dan dioptimalkan dayagunanya. Ketiga, yang tak kalah
penting adalah upaya-upaya percepatan pembangunan yang ada harus
memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan, agar
kelestarian daya dukung lingkungan di Kabupaten Malang tidak rusak
akibat aktivitas pembangunan daerah yang dilakukan.
Pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan
kualitas lingkungan hidup juga menjadi salah satu strategi umum dalam
RPJMD Kabupaten Malang. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
menjadi penting dilakukan pada era dewasa ini mengingat kerusakan
lingkungan hidup mulai berdampak dalam skala lokal maupun global.
Penyebabnya adalah pembangunan dan industrialisasi yang selama ini
kurang mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Dengan
memperhatikan Sustainable Development Goals sebagai agenda global
yang fokus menangani masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan, maka
Pemerintah Kabupaten Malang berkomitmen untuk meningkatkan
pembangunan daerah yang memperhatikan kualitas lingkungan hidup.
Sebagai daerah yang memiliki wilayah geografis yang cukup luas
dan disertai panorama alam yang begitu indah membuat Kabupaten
Malang menjadi rujukan utama kepariwisataan. Di sebelah selatan
wilayah Kabupaten Malang memiliki hamparan pantai dengan pasir putih
yang memikat. Selain itu, Kabupaten Malang juga dekat dengan kawasan
pegunungan Bromo Tengger Semeru. Potensi pariwisata ini ditangkap oleh
pemerintah sebagai salah satu pengembangan kepariwisataan yang akan
meningkatkan perekonomian daerah.
Lebih lanjut, berikut merupakan rincian argumentasi dari setiap
strategi umum:
VI-4
6.1.1 Menurunkan Angka Kemiskinan
Sebagaimana diketahui kemiskinan adalah permasalahan sosial
yang harus ditanggulangi oleh pemerintah secara serius. Argumentasi ini
didasarkan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pada alinea keempat, yang
menyebutkan bahwa kehadiran Pemerintah Indonesia harus dapat
memajukan kesejahteraan umum. Hal ini ditegaskan pada pasal 34 UUD
1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Atas dasar konstitusi tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang menjadikan
penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas dalam strategi rencana
pembangunan daerah jangka menengah.
Selain atas dasar konstitusi di atas, angka kemiskinan di
Kabupaten Malang belum mengalami penurunan secara drastis.
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Kabupaten Malang pada
tahun 2014 adalah 11,07%. Angka ini turun 0,37% dibandingkan pada
tahun 2013 yakni 11,44%. Walaupun bisa dikatakan turun di tahun
2014, angka kemiskinan di Kabupaten Malang dari tahun 2011 hingga
tahun 2014 belum dapat dikatakan mengalami penurunan yang
signifikan. Penurunan angka kemiskinan ini menjadi perhatian utama
Pemerintah Kabupaten Malang untuk lebih serius menanggapi persoalan
kemiskinan.
Angka kemiskinan yang tidak kunjung menurun tersebut
diakibatkan oleh beberapa sebab, salah satunya adalah minimnya
perhatian melalui pemberian akses layanan terhadap penduduk miskin.
Sebagaimana diketahui salah satu penyebab dari terjadinya kemiskinan
ialah keterbatasan akses penduduk miskin dalam sumber daya ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan beberapa akses lain. Ditambah lagi, adanya
ketidakstabilan harga harga secara umum yang menyebabkan masyarakat
berpenghasilan rendah sulit untuk meningkatkan pendapatannya.
Fenomena terkait kemiskinan juga tidak dapat dilepaskan dari akibat
sirkulasi modal yang hanya terpusat, sehingga menyebabkan kesenjangan
dan ketidakmerataan pendapatan. Oleh karena itu program program
menyangkut penanganan kemiskinan menjadi sebuah prioritas khusus
yang berkelanjutan.
VI-5
Penetapan strategi penurunan angka kemiskinan pada RPJMD
2016-2021 diikuti oleh serangkaian arah kebijakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan program. Langkah-langkah seperti pemberdayaan
ekonomi, pemberian lapangan pekerjaan, perbaikan akses layanan
prioritas, pengawasan sirkulasi modal hingga kontrol terhadap pajak akan
dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. Diharapkan melalui
strategi ini jumlah penduduk miskin terhadap total/jumlah penduduk
dapat menurun drastis dan terciptanya pendapatan ekonomi masyarakat
yang lebih merata.
VI-6
industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Penegasan lebih
lanjut pada Pasal 4 menyatakan bahwa kepariwisataan bertujuan untuk
menumbuhkan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, menghapus
kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan,
dan sumber daya, dan 5 tujuan lainnya. Undang undang tersebut
setidaknya dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan
kepariwisataan dan sekaligus digunakan sebagai salah satu agenda
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan daerah.
VI-7
terhadap lingkungan hidup yang berkualitas sebagai prioritas rencana
pembangunan daerah jangka menengah.
Strategi akan diarahkan melalui bentuk kebijakan seperti
perencanaan, pengawasan, hingga perbaikan kualitas lingkungan. Untuk
mencapainya pengaturan ini membutuhkan partisipasi dari masyarakat
dan pihak swasta sebagai aktor yang akan dilibatkan dalam menjaga
kelestarian. Sehingga diharapkan pula dalam strategi ini Pemerintah
Kabupaten Malang dapat mengimplementasikan pembangunan yang
berkelanjutan, sesuai arahan peraturan nasional mengenai pembangunan
berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan pada Pasal 1 angka 3 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Pada poin tersebut dijelaskan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang berorientasi pada
pemaduan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi demi menjamin
keutuhan lingkungan hidup, serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu generasi masa kini dan generasi masa depan.
VI-8
Tabel 6.1
Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016 2021
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 1 Memantapkan 1. Mewujudkan 1. Meningkatnya kualitas Meningkatkan kegiatan Peningkatan kegiatan
kesadaran dan mentalitas kehidupan sosial pengembangan pengetahuan sosialisasi kerukunan
partisipasi kehidupan sosial beragama keagamaan di masyarakat keagamaan melalui
masyarakat dalam yang tertib dan yang berorientasi pada nilai- kerjasama dengan
pembangunan guna berbudaya lokal nilai toleransi antar umat tokoh masyarakat atau
menunjang serta beragama agama
percepatan revolusi menumbuhkan
mental yang berbasis kerukunan Meningkatkan peran tokoh Peningkatan materi
nilai keagamaan yang kehidupan agama melalui forum forum akan bahaya
toleran, budaya lokal beragama kegiatan sosialisasi konflik SARA
dan supremasi keberagaman kepada lintas
hukum tokoh agama
VI-9
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2. Meningkatnya kepatuhan Meningkatkan pengawasan Optimalisasi
masyarakat terhadap aturan pada momentum pemilihan pengawasan sebagai
hukum untuk mendukung umum sarana peredam konflik
terciptanya ketertiban sosial politik
dan stabilitas politik
Meningkatkan penyuluhan Peningkatan
hukum dan sosialisasi penanganan melalui
hukum serta penanganan penanganan perkara
masalah hukum perdata dan Tata
Usaha Negara
Meningkatkan kegiatan Peningkatan
pengembangan pengetahuan
pengetahuan wawasan masyarakat melalui
kebangsaan wawasan kebangsaan
Mengurangi angka Peningkatan tindak
kriminalitas (per 10.000 lanjut pada tindakan
penduduk) kriminal
Meningkatkan sosialisasi Peningkatkan
Perda melalui sarana dan sosialisasi melalui
prasarana sarana media TIK
Meningkatkan pengawasan Peningkatan kerja
Peraturan Daerah aparatur dalam
meningkatkan
pengawasan Perda
Menurunkan potensi konflik Peningkatan
sosial di daerah pengawasan terhadap
potensi konflik sosial di
daerh
Meningkatkan pencegahan Peningkatan kegiatan
konflik di daerah pencegahan konflik di
daerah
3. Meningkatnya kualitas dan Meningkatkan kelompok Peningkatan
revitalisasi budaya lokal pemberdayaan seni dan infrastruktur
dalam perilaku kehidupan kebudayaan lokal panggung
sehari-hari yang produktif pertunjukan untuk
bagi pembangunan daerah seni dan budaya
Meningkatkan partisipasi Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam
kebudayaan lokal kegiatan kebudayaan
lokal
VI-10
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan Pemberdayaan Peningkatan
Kelompok Seni dan Budaya pemberdayaan
Lokal kelompok seni dan
budaya lokal
Meningkatkan partisipasi Peningkatan
masyarakat, lembaga partisipasi masyarakat,
kesejahteraan sosial dan lembaga kesejahteraan
dunia usaha (PSKS) terhadap sosial dan dunia usaha
penanganan PMKS (PSKS) terhadap
penanganan PMKS
melalui optimalisasi
media publik
Meningkatkan persentase Persentase PMKS yang
PMKS yang memperoleh memperoleh bantuan
bantuan sosial sosial
VI-11
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 2 Memperluas 1. Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya kepuasan Meningkatkan kegiatan Peningkatan kegiatan
inovasi dan reformasi dan kuantitas pelayanan masyarakat terhadap pelatihan pelayanan publik pelatihan pelayanan
birokrasi demi tata publik kepada layanan publik berdasarkan Survei publik berbasis
kelola pemerintahan masyarakat Kepuasan Masyarakat kepuasan masyarakat
yang bersih, efektif,
akuntabel dan Meningkatan kegiatan Peningkatan
demokratis berbasis pelatihan berbasis layanan e- ketersediaan e-
teknologi informasi government government dengan
sarana yang
menunjang
Meningkatkan Pelayanan Peningkatan akurasi
Penerbitan Dokumen dan kualitas dokumen
Administrasi Kependudukan kependudukan
Meningkatkan pelatihan Peningkatan
pelayanan perizinan pelatihan melalui
materi konsep
pelayanan prima
VI-12
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan jumlah Peningkatan konten
pengunjung website website
VI-13
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan
ketersediaan petunjuk
pelaksanaan
pemanfaatan Tata
Ruang
Peningkatan mediasi
pemanfaatan tata
ruang yang tidak
sesuai dengan RTR
VI-14
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan kualitas Penyusunan peraturan
peraturan daerah daerah berbasis
masalah dan potensi
VI-15
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan hasil program Peningkatan arah
(kinerja) dalam RKPD yang kebijakan yang
dituangkan dalam Kebijakan mengaitkan isu-isu
Umum Anggaran (KUA) strategis dan
Prioritas dan Plafon Anggaran memperhatikan pagu
Sementara (PPAS).Persentase indikatif anggaran dan
Rencana Strategis (Renstra) pencapaian program
PD dengan kualitas yang baik RKPD
VI-16
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan pengetahuan Peningkatan jumlah
aparatur tentang peraturan aparatur yang yang
kepegawaian mengikuti
bimtek/sosialisasi
kepegawaian
VI-17
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 3 Melakukan Meningkatkan daya saing Meningkatnya kualitas Meningkatkan persentase Peningkatkan serapan
percepatan daerah pendidikan, kesehatan, penyerapan tenaga kerja oleh tenaga kerja dengan
pembangunan di daya beli serta pemerataan pasar kerja memberikan fasilitas
bidang pendidikan, pendapatan kegiatan bursa keja
kesehatan, dan
ekonomi guna Meningkatkan jumlah tenaga Peningkatan pasar
meningkatkan kerja yang ditempatkan serapan kerja melalui
Indeks sosialisasi industri
Pembangunan padat karya
Manusia
Meningkatkan sosialisasi Peningkatan sosialisasi
pendidikan sekolah penduduk pendidikan sekolah
usia 25 tahun penduduk usia 25
tahun dan pemberian
beasiswa bagi siswa
tidak mampu
VI-18
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatan guru berjenjang Peningkatan rekrutmen
S1/D4 melalui rekrutmen dan dan evaluasi melalui
evaluasi jenjang pendidikan databese pengajar di
guru setiap sekolah
VI-19
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan pola konsumsi Peningkatan pola
pangan masyarakat yang konsumsi pangan
diindikasi dengan nilai/skor masyarakat yang
pola pangan harapan diindikasikan dengan
nilai/skor pola pangan
harapan melalui
pemasyarakatan
penganekaragaman
pangan
VI-20
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan Rumah Meningkatkan
Tangga Sehat Pendampingan,
Penyuluhan dan
sosialisasi Rumah
Tangga Sehat
Meningkatkan kepuasan Peningkatan kapasitas
masyarakat terhadap aparatur pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan dan
Puskesmas ketersediaan
infrastruktur yang
menunjang
VI-21
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan pemerataan Peningkatan
pendapatan penduduk pemerataan melalui
capaian indeks gini dan
Indeks Pemerataan
Pendapatan versi Bank
Dunia
VI-22
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan nilai ekspor Peningkatan kegiatan
bersih perdagangan pelatihan
pengembangan
produksi ekspor kepada
pelaku usaha
VI-23
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan IPM Peningkatan
implementasi indikator
IPM dalam berbagai
kegiatan
Meningkatkam kegiatan Peningkatan kegiatan
lapangan kerja padat karya pelatihan industri
padat karya
VI-24
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 4 Meningkatkan Meningkatnya pertumbuhan Menigkatkan hasil produksi: Peningkatan hasil
Mengembangkan perekonomian masyarakat PDRB sektor pertanian, Pertanian, produksi melalui
ekonomi masyarakat pariwisata dan industri kreatif Holtikultura, kegitan pengembangan
berbasis pertanian, Kehutanan, Sumber Daya Manusia
pariwisata, dan di setiap wilayah
Peternakan,
industri kreatif Perkebunan,
kelautan
dan perikanan,
Meningkatkan persentase Peningkatan hasil
hasil produksi ternak: produksi melalui
Daging, kegiatan penyuluhan
Susu, di setiap wilayah
Telur.
Meningkatkan angka Peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi pertumbuhan melalui
regional melalui peningkatan kondusifitas
pendapatan penduduk yang lingkungan, kegiatan
merata padat karya, pemberian
bantuan ekonomi
terhadap masarakat
miskin
Meningkatkan Pertumbuhan Peningkatan
Sub Sektor Tanaman Bahan Pertumbuhan Sub
Makanan terhadap PDRB Sektor Tanaman Bahan
Makanan terhadap
PDRB
Meningkatkan Pertumbuhan Peningkatan
Sub Sektor Tanaman Pertumbuhan Sub
Perkebunan terhadap PDRB Sektor Tanaman
Perkebunan terhadap
PDRB
Meningkatkan Pertumbuhan Peningkatan
Sub Sektor Peternakan Pertumbuhan Sub
terhadap PDRB Sektor Peternakan
terhadap PDRB
Meningkatkan Pertumbuhan Peningkatan
Sub Sektor Kehutanan Pertumbuhan Sub
terhadap PDRB Sektor Kehutanan
terhadap PDRB
VI-25
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan Pertumbuhan Peningkatan
Sub Sektor Perikanan terhadap Pertumbuhan Sub
PDRB Sektor perikanan
terhadap PDRB
Meningkatkan persentase hasil Peningkatan subsidi
pertanian yang merata antar pupuk pertanian yang
wilayah merata
VI-26
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 5 Melakukan 1. Mewujudkan 1. Meningkatnya kualitas Meningkatkan jumlah desa Peningkatan jumlah
percepatan penyelenggaraan manajemen pemerintahan yang telah menyusun desa yang telah
pembangunan desa pemerintahan desa yang desa dokumen perencanaan yang menyusun dokumen
melalui penguatan responsive, transparan
tepat waktu perencanaan yang tepat
kelembagaan, dan akuntabel waktu
peningkatan
kualitas SDM, dan Meningkatkan jumlah desa jumlah desa yang telah
pengembangan yang telah menyusun menyusun dokumen
produk unggulan dokumen anggaran yang tepat anggaran yang tepat
desa waktu waktu
VI-28
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 6 Meningkatkan Meningkatkan Sarana Meningkatnya pelayanan Sarana mempertahankan fungsi jalan rehabilitasi/
ketersediaan Prasarana Jalan, Prasarana Jalan, Transportasi dalam kondisi baik pemeliharaan jalan
infrastruktur jalan, Transportasi dan dan Telematika kabupaten
transportasi, Telematika
telematika, sumber meningkatkan kapasitas jalan peningkatan jalan
daya air, permukiman kabupaten
dan prasarana
lingkungan yang mempertahankan kondisi rehabilitasi/pemelihara
menunjang aktivitas jembatan dalam kondisi baik an jembatan kabupaten
sosial ekonomi
kemasyarakatan Meningkatkan jembatan Peningkatan/
kabupaten yang sesuai penganggantian
standar jembatan kabupaten
sesuai standar
VI-29
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan cakupan Peningkatan cakupan
wilayah yang terlayani wilayah yang terlayani
jaringan internet jaringan internet
VI-30
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan sarana Peningkatan
pariwisata infrastruktur sarana
pariwisata
VI-31
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 7 Memperkokoh 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya Kualitas Meningkatkan hasil IKLH Peningkatan capaian
kesadaran dan kebersamaan Lingkungan Hidup kegiatan dalam
perilaku masyarakat masyarakat dalam indikator IKLH
dalam menjaga mewujudkan
kelestarian pembangunan yang Meningkatkan pengawasan Peningkatan
lingkungan hidup berwawasan lingkungan lingkungan di wilayah pengawasan wilayah
tambang tambang
VI-32
ARAH KEBIJAKAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
PERNYATAAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Menaikkan angka indeks Peningkatan kegiatan
pencemaran air untuk capaian Indeks
Pencemaran Air
Meningkatkan pengawasan Peningkatan
terhadap SDA pengawasan terhadap
SDA melalui sosialisasi
terhadap masyarakat
Meningkatkan pengelolaan Peningkatan
sumber daya pertambangan pengelolaan berbasis
dan geologi konsep sustaniable
development
Persentase peningkatan Peningkatan kegiatan
jumlah kelompok masyarakat yang disertai partisipasi
yang berperan dalam masyarakat
pengelolaan lingkungan
Meningkatkan tindak lanjut Peningkatan
pengaduan masyarakat akibat pengelolaan
adanya dugaan pencemaran keseimbangan
dan/atau perusakan lingkungan melalui
lingkungan hidup konsep sustaniable
development
Meningkatkan angka indeks Peningkatan kualitas
pencemaran udara udara melalui kegiatan
penghijauan dan
pengawasan terhadap
pencemaran udara
2. Meningkatnya sistem Meningkatkan Jumlah desa Peningkatan Jumlah
penanggulangan bencana tangguh bencana desa tangguh bencana
yang responsif
Meningkatkan penanganan Peningkatan peran
bencana lembaga kebencanaan
dalam penangan
bencana
Meningkatkan pemberdayaan Peningkatan
masyarakat pemberdayaan
masyarakat mengenai
resiko bencana
Meningkatan bantuan sosial Peningkatkan kualitas
terhadap korban bencana peran badan
penanggulangan
bencana
VI-33
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-1
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Berikut ini
akan dijabarkan kebijakan umum dari tiap-tiap Misi pembangunan
Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.
Pada Bab VI, Strategi dan Arah Kebijakan, telah dijabarkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan tiga strategi umum sebagai
prioritas dalam kegiatan pembangunan pada periode tahun 2016-2021.
Ketiga strategi tersebut ialah: Kemiskinan, lingkungan hidup, dan
wisata. Oleh sebab itu, untuk menjadikan ketiga strategi tersebut dapat
kongkrit diaktualisasikan, maka ketiganya akan dirujuk sebagai landasan
dari prioritas kebijakan umum dan program pembangunan daerah.
Berikut merupakan contoh poin-poin kebijakan umum dalam kaitannya
dengan pengentasan kemiskinan:
VII-2
4. Meningkatkan sarana edukasi dalam industri wisata (Agropolitan,
Minapolitan);
5. Pengembangan wisata Agroindustri.
Kemiskinan
Lingkungan Pariwisata
Hidup
VII-3
Argumentasinya, masyarakat miskin dapat memanfaatkan
pengembangan wisata menjadi sarana pemasukan ekonomi bagi mereka,
misalnya dengan mendirikan gerai-gerai hasil kreativitas di lokasi wisata.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa telah ada perubahan sosial bagi beberapa
warga miskin di daerah sekitar wisata yang dikembangkan. Meskipun
akibat di tahun sebelumnya wisata belum menjadi prioritas yang
ditonjolkan dampak perubahan belum banyak atau merata dirasakan.
Salah satu hal lainnya yang harus diperhatikan jika memperhatikan
keterhubungan antara kemiskinan dan pariwisata adalah lingkungan
hidup. Industri wisata membutuhkan lingkungan hidup yang baik,
karena itu lingkungan hidup harus benar-benar diperhatikan di tengah
proses pemanfaatannya.
VII-4
disitu saja, ekowisata juga mengharuskan para pengunjung belajar untuk
memahami kondisi lingkungan yang sebenarnya. Bahwa alam merupakan
satu hal penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan.
Pengembangan industri ekowisata akan berdampak pada ekonomi
masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan kedatangan pengunjung yang
diharuskan membayar karcis masuk dan parkir (jika membawa
kendaraan) akan menyumbang pemasukan daerah. Selain itu,
masyarakat juga dapat mengembangkan usahanya di sentra usaha di
dekat area wisata. Potensi ini ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten
Malang sebagai kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mendorong kehidupan masyarakat Kabupaten Malang
yang lebih baik.
VII-5
pada setiap program prioritas dan strategi umum, sebagaimana telah
dijabarkan sebelumnya. Misalnya untuk kemiskinan maka program
pembangunan yang dibutuhkan dapat mencakup penguatan komunitas
masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan; untuk pariwisata maka
dibutuhkan diversifikasi destinasi wisata; dan untuk lingkungan adalah
peningkatan kesadaran masyarakat terkait dengan pentingnya
lingkungan hidup yang berkelanjutan. Pada level yang kedua adalah
kebijakan yang merupakan pencapaian dari dua isu prioritas sekaligus,
misalnya program desa wisata, yang sekaligus bisa menjawab strategi
umum tentang pariwisata dan masalah kemiskinan; kebijakan dan
program tentang ekowisata sekaligus menjawab tentang isu pariwisata
dan lingkugnan hidup. Dan pada level yang ketiga adalah penguatan
kebijakan dan program yang secara komprehensif menjawab tiga isu
strategi umum sekaligus, seperti programpeningkatan kualitas
ekonwisata yang berdamapk pada peningkatan ekonomi masyarakat
miskin. Kesemuanya ini diharapkan dapat didukung oleh seluruh PD
yang ada di lingkup Kabupaten Malang yang dapat merumuskan progam
sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
VII-6
1. Peningkatan kegiatan sosialisasi kerukunan keagamaan melalui kerja
sama dengan tokoh masyarakat atau agama;
2. Peningkatan materi forum akan bahaya konflik SARA;
3. Optimalisasi peran kelembagaan FKUB melalui kegiatan dialog antar
umat beragama yang tersosialisasikan tokoh agama;
4. Peningkatan sosialisasi hasi rekomendasi mengenai kerukunan umat
beragama yang ditindaklanjuti;
5. Penigkatan jumlah media dakwah dalam mengembangkan isu-isu
toleransi atau nilai kebergaman;
6. Optimalisasi pada pendataan jumlah sarana dan peningkatan sarana;
7. Optimalisasi pengawasan sebagai sarana peredam konflik politik;
8. Peningkatan penanganan melalui penanganan perkara perdata dan
Tata Usaha Negara;
9. Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui wawasan kebangsaan;
10. Peningkatan tindak lanjut pada tindakan kriminal;
11. Peningkatkan sosialisasi melalui sarana media TIK;
12. Peningkatan kerja aparatur dalam meningkatkan pengawasan Perda;
13. Peningkatan pengawasan terhadap potensi konflik sosial di daerah;
14. Peningkatan kegiatan pencegahan konflik di daerah;
15. Peningkatan infrastruktur panggung pertunjukan untuk seni dan
budaya;
16. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebudayaan lokal
17. Peningkatan pemberdayaan kelompok seni dan budaya lokal;
18. Peningkatan partisipasi masyarakat, terhadap penanganan PMKS
melalui optimalisasi media publik;
19. Peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial;
20. Peningkatan kegiatan bimbingan motivasi dalam PMKS;
21. Peningkatan jaminan sosial melalui distribusi yang merata dan
terawasi;
22. Peningkatan kapasitas perempuan dan kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
23. Pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah dan non
pemerintah.
VII-7
Misi 2 : Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 1 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik kepada
masyarakat.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan kegiatan pelatihan pelayanan publik berbasis kepuasan
masyarakat;
2. Peningkatan ketersediaan e-government dengan sarana yang
menunjang;
3. Peningkatan akurasi dan kualitas dokumen kependudukan;
4. Peningkatan pelatihan melalui materi konsep pelayanan prima;
5. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
melalui panti sosial;
6. Peningkatan pelaksanaan melalui pengawasan terhadap distribusi
barang bersubsidi;
7. Peningkatan program pemenuan kebutuhan dasar penyandang
disabiitas yang terdistribusi merata;
8. Peningkatan ketersediaan layanan web yang menyediakan fasilitas
pelayanan publik;
9. Peningkatan sosialisasi website;
10. Peningkatan evaluasi hasil nilai opini BPK;
11. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan penyusunan laporan untuk
audit;
12. Optimalisasi pengembangan kapasitas melalui tindak lanjut hasil
kegiatan;
13. Meminimalisir kerugian daerah melalui pengawasan keuangan daerah;
14. Peningkatan kapasitas tindak lanjut melalui sosialisasi hasil
pemeriksaan;
15. Peningkatan penyusunan laporan kinerja berdasarkan indikator dalam
SAKIP;
16. Peningkatan hasil LPPD yang ditindak lanjuti;
17. Peningkatan hasil pemeriksaan melalui kegiatan evaluasi;
VII-8
18. Peningkatan RTRW dengan melibatkan tenaga ahli;
19. Peningkatan ketersediaan petunjuk pelaksanaan pemanfaatan Tata
Ruang;
20. Peningkatan mediasi pemanfaatan tata ruang yang tidak sesuai
dengan RTR;
21. Peningkatan program proioritas dalam fokus agenda kebijakan;
22. Peningkatan program berbasis pada potensi dan masalah daerah;
23. Optimalisasi perumusan program kelitbangan yang berorientasi pada
pemanfaatan hasil kelitbangan;
24. Peningkatan penyelenggaraan FGD antar PD dalam perumusan
program dan kegiatan pendukung penguatan Sistem Inovasi Daerah;
25. Meningkatkan kerja sama antar daerah dengan konsep jejaring
pemerintahan;
26. Peningkatan hasil penyusunan SOP dan SKM yang ditindaklanjuti;
27. Peningkatan penyusunan peraturan daerah berbasis masalah dan
potensi;
28. Peningkatan penyusunan peraturan bupati berbasis masalah dan
potensi;
29. Peningkatan penyusunan instruksi bupati berbasis masalah dan
potensi
30. Peningkatan penyusunan keputusan berbasis masalah dan potensi;
31. Peningkatan publikasi melalui sarana media informasi yang mudah
dijangkau masyarakat;
32. Peningkatan sosialisasi kegiatan Musrenbang;
33. Peningkatan peran melalui kegiatan sosialisasi pembangunan daerah;
34. Peningkatan penerapan anggaran PD yang sesuai dengan pedoman
teknis pemerintah;
35. Peningkatan kualitas dokumen berdasarkan potensi dan masalah PD;
36. Peningkatan arah kebijakan yang mengaitkan isu-isu strategis dan
memperhatikan pagu indikatif anggaran dan pencapaian program
RKPD;
37. Peningkatan sosialisasi seluruh hasil-hasil kelitbangan kepada publik
melalui website atau media informasi lainnya pada tiap tahun
anggaran;
38. Peningkatan publikasi melalui sarana media informasi yang mudah
dijangkau masyarakat;
VII-9
39. Peningkatan dokumentasi kegiatan pemerintah daerah dalam bentuk
foto dan video;
40. Peningkatan publikasi melalui kerja sama dengan pihak media masa
non pemerintah;
41. Peningkatan kegiatan sosialisasi yang ditindak lanjuti;
42. Peningkatan kegiatan pengembangan kapasitas camat;
43. Peningkatan jumlah aparatur yang yang mengikuti bimtek/sosialisasi
kepegawaian;
44. Penigkatan pengembangan aparatur yang profesional dan berkualitas;
45. Peningkatan disiplin dan etika aparatur.
VII-10
10. Peningkatan pemerataan sarana pendidikan formal dan informal di
setiap wilayah;
11. Peningkatan keaktifan melalui sosialisasi kegiatan olah raga melalui
media;
12. Peningkatan lomba sebagai sarana seleksi siswa-siswi berprestasi di
tingkat daerah;
13. Peningkatan sosialisasi agenda lomba kepemudaan;
14. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur fasilitas olahraga;
15. Peningkatan layanan kesehatan terhadap ibu dan bayi/balita anak
usia sekolah, remaja, maternal di setiap wilayah;
16. Peningkatan Posyandu melalui keaktifan kader kesehatan;
17. Peningkatan pola konsumsi pangan masyarakat yang diindikasikan
dengan nilai/skor pola pangan harapan melalui pemasyarakatan
penganekaragaman pangan;
18. Peningkatan sosialisasi layanan sertifikasi kepada setiap industri
rumah tangga pangan;
19. Peningkatan sosialisasi bahaya polio terhadap masyarakat;
20. Peningkatan penanganan kasus diare di tempat layanan kesehatan;
21. Peningkatan sosialisasi bahaya penyebaran HIV/AIDS kepada
masyarakat;
22. Peningkatan pelaksanaan jentik nyamuk dan fogging;
23. Meningkatkan Pendampingan, Penyuluhan dan sosialisasi Desa Siaga
Aktif (purnama mandiri);
24. Meningkatkan Pendampingan, Penyuluhan dan sosialisasi Rumah
Tangga Sehat;
25. Peningkatan kapasitas aparatur pelayanan kesehatan dan
ketersediaan infrastruktur yang menunjang;
26. Peningkatan pembelian obat yang diusulkan setiap tempat layanan
kesehatan;
27. Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan perorangan di RSUD;
28. Peningkatan program pemerintah pusat mengenai jaminan kesehatan
dan layanan gratis untuk warga miskin dengan memberikan
aksesibilitas layanan kesehatan bagi warga miskin;
29. Peningkatan ketersediaan data keluarga dan KB yang tervalidasi;
30. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui capaian indikator
angka harapan hidup pada waktu lahir;
VII-11
31. Peningkatan pemerataan melalui capaian indeks gini dan Indeks
Pemerataan Pendapatan versi Bank Dunia;
32. Peningkatan kegiatan yang menunjang pencapaian target indeks gini;
33. Peningkatan investasi sektor usaha masyarakat;
34. Peningkatan pengawasan hasil retribusi pelayanan pasar terhadap
PAD;
35. Peningkatan stabilitas melalui kegiatan Pelaksanaan Monitoring harga
sembako dan barang penting lainnya;
36. Peningkatan kegiatan pelatihan ketenagakerjaan profesional;
37. Peningkatan layanan terhadap investor;
38. Peningkatan sarana informasi kepada investor melalui media;
39. Peningkatan pengawasan berdasarkan Perpu;
40. Peningkatan kegiatan pelatihan pengembangan produksi ekspor
kepada pelaku usaha;
41. Peningkatan sosialisasi dan pelatihan terhadap pengurus koperasi dan
UMKM;
42. Peningkatan pengawasan berdasarkan aturan hukum
ketenagakerjaan;
43. Peningkatan TPAK;
44. Peningkatan sosialisasi aturan kependudukan/transmigrasi;
45. Peningkatan kegiatan UPPKS melalui sosialisasi di media;
46. Peningkatan pengeluaran perkapita pertahun;
47. Peningkatan pendapatan terhadap warga miskin;
48. Pemberian lapangan pekerjaan dan pemberian bantuan terhadap
penduduk miskin;
49. Peningkatan implementasi indikator IPM dalam berbagai kegiatan;
50. Peningkatan kegiatan pelatihan industri padat karya;
51. Peningkatan kegiatan pengembangan kapasitas pendamping usaha
mikro;
52. Peningkatan daya beli masyarakat melalui program akselerasi yang
tersosialisasikan;
53. Peningkatan lembaga melalui kegiatan pelatihan terhadap pengurus
lembaga kredit mikro;
54. Peningkatan kapasitas pendamping usaha ekonomi produktif
masyarakat;
VII-12
Misi 4 : Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,
pariwisata, dan industri kreatif.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 1 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan perekonomian masyarakat
VII-13
Misi 5 : Melakukan percepatan pembangunan desa melalui
penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan
pengembangan produk unggulan desa.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 1 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang responsive,
transparan dan akuntabel
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan jumlah desa yang telah menyusun dokumen
perencanaan yang tepat waktu;
2. jumlah desa yang telah menyusun dokumen anggaran yang tepat
waktu;
3. Peningkatan kegiatan pelatihan yang ditindak lanjuti dalam
bentuk evaluasi terhadap SOP dan kinerja berbasis good
governance dan clean governance;
4. Peningkatan pemahaman tupoksi aparatur desa melalui kegiatan
pelatihan pemerintahan desa;
5. Peningkatnya jaringan distribusi listrik pedesaan;
6. Peningkatan pengembangan kapasitas aparatur disertai tindak
lanjut;
7. Peningkatkan ketepatan waktu pencaiaran yang disertai
pengawasan;
8. Peningkatan penyusunan laporan yang tervalidasi;
9. Peningkatan kapasitas kelembagaan distribusi pangan yang
diindikasi dengan stabilnya harga pangan (beras) di tingkat
konsumen;
10. Peningkatan infrastruktur lumbung pangan;
11. Peningkatan infrastruktur kawasan agropolitan dan minapolitan;
12. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pelatihan terhadap
pengurus;
13. Peningkatan status kelas kelompok tani melalui kegiatan
penyuluhan yang terprogram;
14. Peningkatan status desa mandiri;
VII-14
15. Peningkatan swadaya masyarakat melalui kegiatan partisipasi/
gotong-royong masyarakat;
16. Peningkatan keaktifan perempuan melalui kegiatan pelatihan
pemberdayaan perempuan.
VII-15
15. Penurunan backlog perumahan;
16. Peningkatan implementasi penggunaan tata ruang yang sesuai
dengan RTR;
17. Peningkatan kinerja petugas kebersihan dan keamanan pasar
melalui kegiatan gathering;
18. Peningkatan infrastruktur sarana perdagangan;
19. Peningkatan infrastruktur sarana pariwisata;
20. Peningkatan ketersediaan sarana infrastruktur pertanian;
21. Peningkatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan energi alternatif
pada masyarakat;
22. Peningkatan sarana bangunan air;
23. Peningkatan ketersediaan infrastruktur panjang saluran air primer
dan sekunder.
VII-16
10. Peningkatan kegiatan untuk capaian Indeks Pencemaran Air;
11. Peningkatan pengawasan terhadap SDA melalui sosialisasi
terhadap masyarakat;
12. Peningkatan pengelolaan berbasis konsep sustaniable
development;
13. Peningkatan kegiatan yang disertai partisipasi masyarakat;
14. Peningkatan pengelolaan keseimbangan lingkungan melalui
konsep sustaniable development;
15. Peningkatan kualitas udara melalui kegiatan penghijauan dan
pengawasan terhadap pencemaran udara;
16. Peningkatan Jumlah desa tangguh bencana;
17. Peningkatan peran lembaga kebencanaan dalam penangan
bencana;
18. Peningkatan pemberdayaan masyarakat mengenai resiko bencana;
19. Peningkatkan kualitas peran badan penanggulangan bencana.
VII-17
TABEL 7.1
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
Misi 01 Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal dan
supremasi hukum.
Tujuan 1 Mewujudkan mentalitas kehidupan sosial yang tertib dan berbudaya lokal serta menumbuhkan kerukunan kehidupan beragama
1 Meningka 01 Meningkatkan 01 Peningkatan - Program 01 Presentase 17,5% 17,5% Kesatuan Bagian Administrasi dan Pembinaan
tnya kegiatan kegiatan Pengembangan pengembangan Bangsa dan Mental
kualitas pengembangan sosialisasi Wawasan pengetahuan Politik dalam
kehidupa pengetahuan kerukunan Kebangsaan keagamaan
Negeri
n sosial keagamaan di keagamaan - Program masyarakat yang
beragama masyarakat melalui Pengembangan berorientasi pada
. yang kerjasama dan Keserasian nilai-nilai
berorientasi dengan tokoh Kebijakan toleransi
pada nilai-nilai masyarakat Kepemudaan
toleransi antar atau agama - Program
umat Pendidikan non
beragama formal
02 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Bagian Administrasi dan Pembinaan
peran tokoh materi forum Pengembangan partisipasi Bangsa dan Mental
agama melalui akan bahaya Wawaasan lembaga/tokoh Politik dalam
forum kegiatan konflik SARA Kebangsaan
agama dalam Negeri
sosialisasi
keberagaman kegatan
kepada lintas kerukunan antar
tokoh agama umat beragama
03 Meningkatkan 01 Optimalisasi Pengembangan 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
keaktifan peran Wawasan peningkatan Bangsa dan
FKUB melalui kelembagaan Kebangsaan keaktifan FKUB Politik dalam
penyelenggaraa FKUB melalui
Negeri
n kegiatan di kegiatan dialog
tingkat antar umat
kabupaten beragama yang
hingga tersosialisasika
desa/keluraha n tokoh agama
n
VII-18
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
04 Persentase 01 Peningkatan Pengembangan 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
hasil sosialisasi Wawasan kesepakatan hasil Bangsa dan
rekomendasi hasil Kebangsaan rekomendasi Politik dalam
mengenai rekomendasi pertemuan FKUB
Negeri
kerukunan mengenai yang
umat kerukunan ditindaklanjuti
beragama yang umat
ditindaklanjuti beragama yang
ditindaklanjuti
05 Meningkatkan 01 Penigkatan Program 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,
peran penegak jumlah media Pemeliharaan penanganan Bangsa dan
hukum dan dakwah dalam Kamtrantibmas potensi konflik Politik dalam
tokoh mengembangk antar umat
Negeri
masyarakat an isu-isu Peningkatan beragama
dalam upaya toleransi atau Keamanan dan
mengantisipasi nilai Kenyamanan
gesekan kebergaman Lingkungan
konflik antar
umat
beragama dan
toleransi
06 Meningkatkan 01 Optimalisasi Program bantuan 01 Persentase 1,5 % 1,5 % Kesatuan Bagian Administrasi dan Pembinaan
jumlah sarana pada hibah Kepada pengurus tempat Bangsa dan Mental
peribadatan pendataan Tempat Ibadah dan ibadah yang Politik dalam
dan jumlah sarana Pondok Pesantren difasilitasi dalam
Negeri
pengembangan dan pelaksanaan /
pengetahuan peningkatan pembangunan /
tentang sarana perbaikan tempat
keagamaan ibadah
VII-19
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
2 Meningka 01 Meningkatkan 01 Optimalisasi Program 01 Tingkat 100% 100% Kesatuan Satpol PP
tnya pengawasan pengawasan pemberdayaan penanganan Bangsa dan
kepatuha pada sebagai sarana masyarakat untuk potensi konflik Politik dalam
n momentum peredam menjaga ketertiban politik pada
Negeri
masyarak pemilihan konflik politik dan keamanan Pemilukada
at umum
terhadap
aturan 02 Meningkatkan 01 Peningkatan Peningkatan 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Satpol PP dan Linmas, Bagian Hukum
hukum sosialisasi dan penanganan SistemPengawasan masyarakat yang Bangsa dan
untuk penanganan melalui Internal dan faham mengenai
menduku Politik dalam
masalah penanganan Pengendalian hukum dan
ng Negeri
hukum perkara Pelaksanaan upaya
terciptany perdata dan Kebijakan KDH penanganan
a Tata Usaha perkara perdata
ketertiban Negara serta Tata Usaha
sosial dan Negara
stabilitas 03 Meningkatkan 01 Peningkatan Pengembangan 01 Persentase 20% 29% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
politik kegiatan pengetahuan wawasan peningkatan Bangsa dan
pengembanga masyarakat Kebangsaan cakupan Politik dalam
n pengetahuan
melalui pendidikan Negeri
wawasan
kebangsaan wawasan wawasan
kebangsaan kebangsaan
VII-20
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
06 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 20% 20% Kesatuan Satpol PP dan Linmas
pengawasan kerja aparatur pemberdayaan penegakan Bangsa dan
Peraturan dalam masyarakat untuk peraturan daerah Politik dalam
Daerah meningkatkan menjaga ketertiban dan peraturan
Negeri
pengawasan dan keamanan kepala daerah di
Perda kabupaten Malang
07 Menurunkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 15% 15% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
potensi konflik pengawasan Pemeliharaan pengawasan Bangsa dan
sosial di terhadap Kamtrantibmas terhadap potensi Politik dalam
daerah potensi konflik konflik sosial di
Negeri
sosial di Peningkatan daerah
daerah Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
08 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 100% 100% Kesatuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
pencegahan kegiatan Pemeliharaan kegiatan Bangsa dan
konflik di pencegahan Kamtrantibmas pencegahan Politik dalam
daerah konflik di konflik di daerah
Peningkatan Negeri
daerah
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
3 Meningkatn 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pengelolaan 01 Persentase 25% 45% Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
ya kualitas pemberdayaan infrastruktur Kekayaan Budaya kelompok seni
dan kelompok seni panggung dan budaya lokal
revitalisasi dan pertunjukan
budaya kebudayaan untuk seni dan
lokal dalam lokal budaya
perilaku
kehidupan
sehari-hari 02 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pengelolaan 01 Persentase 5% 25% Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
yang partisipasi partisipasi Keragaman Budaya partisipasi
produktif masyarakat masyarakat masyarakat
bagi dalam kegiatan dalam dalam kegiatan
pembangun kebudayaan kegiatan kebudayaan lokal
an daerah lokal kebudayaan
lokal
VII-21
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
03 Meningkatkan 01 Peningkat Program Pengelolaan 01 Persentase 25% 45% Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pemberdayaan an Kekayaan Budaya pemberdayaan
Kelompok Seni pemberday kelompok seni
dan Budaya aan dan budaya lokal
Lokal kelompok
seni dan
budaya
lokal
04 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 3% 3,5% Sosial Dinas Sosial
partisipasi partisipasi Pemberdayaan penanganan
masyarakat, masyarakat, Kelembagaan PMKS yang
lembaga lembaga Kesejahteraan Sosial dilakukan melalui
kesejahteraan kesejahteraan partisipasi
sosial dan sosial dan masyarakat,
dunia usaha dunia usaha lembaga
(PSKS) (PSKS) kesejahteraan
terhadap terhadap sosial dan dunia
penanganan penanganan usaha
PMKS PMKS melalui
optimalisasi
media publik
05 Meningkatkan 01 Persentase Program 01 Persentase PMKS 15 % 80 % Sosial Dinas Sosial,
persentase PMKS yang Pemberdayaan Fakir yang memperoleh
PMKS yang memperoleh Miskin, Komunitas bantuan sosial
memperoleh bantuan sosial Adat Terpencil (KAT)
bantuan sosial dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
Lainnya
VII-22
Target
Arah Program Pembangunan Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
kebijakan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi
Awal Akhir
07 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pembinaan 01 Persentase 3% 5% Sosial Dinas Sosial
jumlah jaminan sosial Para Penyandang penerima jaminan
penerima melalui Cacat dan Trauma sosial khususnya
jaminan sosial distribusi yang bagi penyandang
khususnya merata dan disabilitas fisik
bagi terawasi dan mental serta
penyandang lanjut usia yang
disabilitas fisik tidak produktif
dan mental
serta lanjut
usia yang tidak
potensial
VII-23
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Misi 02 Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis teknologi informasi
Tujuan 1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik kepada masyarakat
1 Meningkatnya 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 82,63 83,00 Pemerintahan dan Inspektorat,
kepuasan kegiatan kegiatan pelatihan peningkatan aparatur yang % % Umum
masyarakat pelatihan pelayanan publik partisipasi memahami 100% 100% Bagian Tata
terhadap pelayanan publik berbasis kepuasan masyarakat dalam indikator Pemerintahan dan
layanan publik berdasarkan masyarakat membangun desa pelayanan Umum
Survei Kepuasan publik
Masyarakat berbasis SKM
02 Meningkatan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 20% 40% Komunikasi dan Bagian Organisasi,
kegiatan ketersediaan e- Pengembangan ketersediaan Informatika Bagian Pengelola Data
pelatihan government dengan Komunikasi layanan Elektronik, Dinas
berbasis layanan sarana yang Informasi dan berbasis e- Perhubungan
e-government menunjang Media Masa government Komunikasi dan
Informatika
03 Meningkatkan 01 Peningkatan akurasi Program Penataan 01 Presentase Kependudukan dan Dinas Kependudukan
Pelayanan dan kualitas Administrasi Dokumen 100% 100% Pencatatan Sipil dan Pencatatan Sipil
Penerbitan dokumen Kependudukan Administrasi
Dokumen kependudukan Kependuduka
Administrasi n yang
Kependudukan diterbitkan
VII-24
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Presentase 71% 90%
Peningkatan
Penduduk Ber
Akta Kelahiran
VII-25
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
07 Meningkatkan 01 Peningkatan program Program 01 Persentase 3% 5% Sosial Dinas Sosial
program pemenuan Pembinaan Para pemenuhan
pemenuhan kebutuhan dasar Penyandang Cacat kebutuhan
kebutuhan dasar yang terdistribusi dasar
dan Trauma
penyandang merata penyandang
disabilitas disabilitas
08 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 20% 40% Komunikasi dan Dinas Perhubungan,
pelayanan ketersediaan layanan Pengembangan pelayanan Informatika Komunikasi dan
berbasis TIK web yang Komunikasi, berbasis TIK Informatika, Bagian
menyediakan fasilitas Informasi dan PDE
pelayanan publik Media Massa
09 Meningkatkan 01 Peningkatan konten Program 01 Jumlah 250.00 275.00 Komunikasi dan Bagian PDE
jumlah website Pengembangan pengunjung 0 0 Informatika Semua PD
pengunjung Komunikasi, website
website Informasi dan
Media Massa
2 Meningkatnya 01 Meningkatkan 01 Peningkatan evaluasi Program 01 opini BPK WTP WTP Pemerintahan dan Inspektorat
kualitas nilai opini BPK RI hasil nilai opini BPK Peningkatan Umum
pengelolaan sisitem
keuangan pengawasan
daerah internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
VII-26
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
03 Meningkatan 01 Optimalisasi Program - Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Dinas Pendapatan
pengelolaan pengembangan Peningkatan dan SPM PD yang Umum Pengelolaan Keuangan
keuangan daerah kapasitas melalui Pengembangan sesuai dan Aset
yang efektif, tindak lanjut hasil Pengelolaan ketentuan
efisiensi, kegiatan Keuangan Daerah - Persentase 100% 100%
transparan dan RKA PD yang
akuntabel sesuai
ketentuan
- Persentase 100% 100%
PD yang
menyampaik
an Laporan
Keuangan
yang sesuai
ketentuan
04 Meningkatkan 01 Meminimalisir Program 01 Hasil audit 12,74 13,73 Pemerintahan dan Dinas Pendapatan
persentase kerugian daerah Peningkatan dan laporan % % Umum Pengelolaan Keuangan
kemandirian melalui pengawasan Pengembangan keuangan dan Aset
keuangan daerah keuangan daerah Pengelolaan
pemerintah
Keuangan Daerah
daerah
Program
Pelayananan dan
Peningkatan
Penerimaan Pajak
Daerah
05 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 85% 90% Pemerintahan dan Inspektorat
kapasitas dari kapasitas tindak Peningkatan tindak lanjut Umum
tindak lanjut lanjut melalui sisitem hasil
hasil pemeriksaan sosialisasi hasil pengawasan pemeriksaan
pengawas pemeriksaan internal dan pengawas
eksternal pengendalian eksternal
pelaksanaan
kebijakan KDH
VII-27
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
3 Meningkatnya 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 18% 22% Pemerintahan dan Inspektorat
kualitas tata hasil nilai SAKIP penyusunan laporan Peningkatan hasil nilai Umum
kelola PD kinerja berdasarkan sisitem SAKIP minimal
pemerintahan indikator dalam pengawasan B
yang baik SAKIP internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
02 Meningkatkan 01 Peningkatan hasil Program 01 Hasil nilai 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Tata
penyusunan LPPD yang ditindak Perencanaan LPPD Umum Pemerintahan Umum
LPPD lanjuti Pembangunan
Daerah
03 Meningkatkan 01 Peningkatan hasil Program 01 Persentase 80% 84% Pemerintahan dan Inspektorat
hasil pemeriksaan pemeriksaan melalui peningkatan sistem pemeriksaan Umum
non reguler kegiatan evaluasi pengawasan non reguler
(kasus) yang internal dan (kasus) yang
diselesaikan pengendalian diselesaikan
pelaksanaan KDH
04 Meningkatan 01 Peningkatan RTRW Program 01 Persentase 98% 100% Pekerjaan Umum dan Bappeda, Dinas Cipta
rencana tata dengan melibatkan Pengendalian kesesuaian Penataan Ruang Karya dan Tata Ruang
ruang wilayah tenaga ahli Pemanfaatan RTR dengan
(RTRW) dengan Ruang rencana
rencana pembangunan,
penyediaan / Program 02 Rasio Jumlah 27% 100% Pekerjaan Umum dan Bappeda, Dinas Cipta
pembangunaan Pengendalian RTR Kawasan Penataan Ruang Karya dan Tata Ruang
prasarana sarana Pemanfaatan Strategis
dan Ruang Kabupaten
pengembangan Program 03 Persentase 90% 100% Penunjang Urusan Badan Perencanaan
wilayah Pengendalian hasil pemerintahan Pembangunan Daerah
Pemanfaatan pembangunan (perencanaan)
Ruang fisik dan non
fisik
02 Peningkatan Program 01 Persentase 36% 100% Pekerjaan Umum dan Bappeda, Dinas Cipta
ketersediaan Pengendalian ketersediaan Penataan Ruang Karya dan Tata Ruang
petunjuk Pemanfaatan petunjuk
pelaksanaan Ruang pelaksanaan
pemanfaatan tata pemanfaatanT
ruang ata Ruang
VII-28
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
03 Peningkatan kasus Program 01 Persentase 0% 0% Pekerjaan Umum dan Bappeda, Dinas Cipta
mediasi pemanfaatan Pengendalian kasus mediasi Penataan Ruang Karya dan Tata Ruang
ruang yang tidak Pemanfaatan pemanfaatan
sesuai dengan Ruang ruang yang
Rencana Tata Ruang tidak
sesuaidengan
Rencana Tata
Ruang
05 Meningkatkan 01 Peningkatan program Program 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Badan Perencanaan
hasil program prioritas dalam fokus Perencanaan hasil program Umum Pembangunan Daerah
prioritas dengan agenda kebijakan Pembangunan prioritas
nilai capaian pembangunan
minimal 80%
06 Meningkatkan 01 Peningkatan program Program 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Badan Perencanaan
persentase berbasis pada potensi Perencanaan hasil program Umum Pembangunan Daerah
program prioritas dan masalah daerah Pembangunan prioritas
pembangunan
07 Meningkatkan 01 Optimalisasi Program Penelitian 01 Persentse hasil 76% 81% Kesatuan Bangsa dan Badan Penelitian dan
kualitas program perumusan program dan Pengembangan kajian yang Politik Dalam Negeri Pengembangan,
kegiatan kelitbangan yang dimanfaatkan Bappeda
kelitbangan dan berorientasi pada stakeholder
optimalisasi pemanfaatan hasil
fungsi Dewan kelitbangan
Riset Daerah
08 Meningkatkan 01 Menyelenggarakan Program 01 Persentase 40% 52% Pemerintahan dan Badan Penelitian dan
kerjasama antar FGD antar PD dalam Pengembangan SiDa yang Umum Pengembangan
PD melalui FGD perumusan program Data/Informasi dihasilkan
dan kegiatan melalui
pendukung kegiatan FGD
penguatan Sistem antar PD
Inovasi Daerah dalam rangka
perumusan
program
VII-29
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
09 Meningkatkan 01 Meningkatkan Program kerjsama 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Kerjasama
kerjasama antar kerjasama antar Pembangunan kerjasama Umum
daerah daerah dengan antar
konsep jejaring pemerintah
pemerintahan daerah dengan
wilayah
perbatasan,
daerah lain,
badan usaha
dan lembaga
dari dalam dan
luar negeri
10 Meningkatkan 01 Peningkatan hasil SOP= Program 01 Persentase SOP SOP Pemerintahan dan Bagian Organisasi
penyusunan SOP penyusunan yang Penataan dan penyusunan 94,40 100% Umum
dan SKM ditindaklanjuti Penyempurnaan SOP dan nilai % dan dan
Kebijakan Sistem SKM yang SKM SKM
dan Prosedur terkoordinir 77,35 80
Pengawasan
SKM= Program
Optimalisasi
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
11 Meningkatkan 01 Penyusunan Penataan Peraturan 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Hukum,
kualitas peraturan daerah Perundang- penerbitan Umum Inspektorat
peraturan daerah berbasis masalah Undangan peraturan
dan potensi daerah
12 Meningkatkan 01 Penyusunan Penataan Peraturan 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Hukum
kualitas peraturan bupati Perundang- penerbitan Umum
peraturan bupati berbasis masala Undangan peraturan
h dan potensi bupati
13 Meningkatkan 01 Penyusunan Penataan Peraturan 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Hukum
kualitas instruksi instruksi berbasis Perundang- penerbitan Umum
bupati masalah dan potensi Undangan instruksi
bupati
VII-30
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
14 Meningkatkan 01 Penyusunan Penataan Peraturan 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Hukum
kualitas keputusan bupati Perundang- penerbitan Umum
keputusan bupati berbasis masalah Undangan keputusan
dan potensi bupati
15 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bagian Hubungan
publikasi publikasi melalui Peningkatan jumlah Umum Masyarakat
kebijakan sarana media Pelayanan publikasi
pemerintah informasi yang Kedinasan Kepala kebijakan
daerah melalui mudah dijangkau Daerah/ Wakil pemerintah
sambutan masyarakat Kepala Daerah daerah melalui
sambutan
16 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 90% 95% Pemerintahan dan Bappeda
aspirasi sosialisasi kegiatan Perencanaan aspirasi dalam Umum
masyarakat di Musrenbang Pembangunan Musrenbang
Musrenbang masyarakat
yang
diakomodir
17 Meningkatkan 01 Peningkatan peran Program 01 Persentase 75% 80% Pemerintahan dan Bappeda
peran sektor non melalui kegiatan Perencanaan peran serta Umum
pemerintah dalam sosialisasi Pembangunan sektor non
pembangunan pembangunan pemerintah
daerah daerah dalam
pembangunan
daerah
VII-31
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
19 Meningkatkan 01 Peningkatan kualitas Program 01 Persentase 80% 85% Pemerintahan dan Bappeda
Rencana Strategis dokumen Perencanaan Renstra PD Umum
(Renstra) PD berdasarkan potensi Pembangunan dengan
dengan kualitas dan masalah PD kualitas baik
yang baik
20 Meningkatkan 01 Peningkatan arah Program 01 Persentase 90% 95% Pemerintahan dan Bappeda
hasil program kebijakan yang Perencanaan hasil program Umum
(kinerja) dalam mengaitkan isu-isu Pembangunan dalam RKPD
RKPD yang strategis dan yang
dituangkan dalam memperhatikan pagu dituangkan
Kebijakan Umum indikatif anggaran dalam KUA-
Anggaran (KUA) dan pencapaian PPAS
Prioritas dan program RKPD
Plafon Anggaran
Sementara
(PPAS).Persentase
Rencana Strategis
(Renstra) PD
dengan kualitas
yang baik
21 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Jumlah hasil 100% 100% Pemerintahan dan Balitbang
pemanfaatan sosialisasi seluruh pengembangan kelitbangan Umum
hasil kelitbangan hasil-hasil data/informasi yang telah
sebagai bahan kelitbangan kepada diasosiasikan
informasi publik melalui kepada
website atau media masyarakat
informasi lainnya
pada tiap tahun
anggaran
VII-32
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
22 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Kerjasama 01 Persentase 100% 100% Komunikasi dan Bagian Hubungan
publikasi kegiatan publikasi melalui Informasi dengan publikasi Informatika Masyarakat
pemerintah sarana media Media masa kegiatan
kepala daerah informasi yang pemerintah
melalui sarana mudah dijangkau
media informasi masyarakat
yang muda 02 Peningkatan Program 01 Presentase 100% 80% Komunikasi dan Bagian Hubungan
dijangkau baik dokumentasi Penyelamatan dan dokumentasi Informatika Masyarakat
dalam bentuk foto kegiatan pemerintah Pelestarian kegiatan
dan video daerah dalam bentuk Dokumen/Arsip pemerintah
foto dan video Daerah daerah dalam
bentuk foto
dan video
23 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Kerjasama 01 Persentase 100% 100% Komunikasi dan Bagian Hubungan
publikasi kegiatan publikasi melalui Informasi dengan publikasi Informatika Masyarakat
pemerintah kerjasama dengan Media masa kegiatan
daerah melalui pihak media masa pemerintah
media masa non pemerintah melalui media
masa
Program Perbaikan 02 Presentase 100% 100% Komunikasi dan Bagian Hubungan
Sistem dokumentasi Informatika Masyarakat
Administrasi pemberitaan
Kearsipan pemerintah
daerah dalam
bentuk kliping
24 Meningkatkan 01 Peningkatan kegiatan Program 01 Persentase 100% 100% Pemberdayaan Badan Pemberdayaan
kegiatan sosialisasi yang Peningkatan aparatur desa Masyarakat dan Desa Masyarakat
sosialisasi ditindak lanjuti Kapasitas SDM terhadap tugas
Tupoksi aparatur Perangkat Desa pokok dan
desa fungsi
25 Meningkatkan 01 Peningkatan kegiatan Program 01 Persentase 100% 100% Pemberdayaan Kecamatan, Bagian Tata
persentase pengembangan Peningkatan Camat Masyarakat dan Desa Pemerintahan Umum
prestasi camat kapasitas camat Partisipasi berprestasi
Masyarakat
VII-33
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
26 Meningkatkan 01 Peningkatan jumlah Peningkatan 01 Persentase 80% 90% Pemerintahan dan Badan Kepegawaian
pengetahuan aparatur yang kapasitas aparatur yang Umum Daerah
aparatur tentang mengikuti sumberdaya mengikuti
peraturan bimtek/sosialisasi aparatur bimbingan
kepegawaian kepegawaian teknis/sosialis
asi
kepegawaian
yang memiliki
nilai kategori
baik
27 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 89,53 100 Pemerintahan dan Badan Kepegawaian
pengembangan pengembangan Pembinaan dan tingkat % % Umum Daerah
aparatur melalui aparatur yang Pengembangan kompetensi
rekrutmen, profesional dan Aparatur aparatur
penempatan berkualitas
pegawai, bantuan
Tugas Belajar
Ikatan Dinas,
Kepangkatan,
penggajian,
assesment, ujian
penyesuaian
ijazah, dan ujian
dinas serta
akurasi data
kepegawaian
28 Mengurangi 01 Peningkatan disiplin Program 01 Persentase -4% -26,82% Pemerintahan dan Badan Kepegawaian
pelanggaran dan etika aparatur Pembinaan dan penurunan Umum Daerah
disiplin dan etika Pengembangan pelanggaran
melalui Aparatur disiplin
pengawasan aparatur
kinerja
VII-34
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
Misi 03 Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Tujuan 1 Meningkatkan daya saing daerah
01 Meningkatny 01 Meningkatka 01 Peningkatkan Program 01 Persentase lulusan 287 727 Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
a kualitas n persentase serapan tenaga kerja Perluasan pendidikan/sekola orang orang Transmigrasi, Dinas
pendidikan, penyerapan dengan memberikan informasi bursa h yang terserap Pendidikan
kesehatan, tenaga kerja fasilitas kegiatan kerja dunia kerja
daya beli oleh pasar bursa keja
serta kerja
pemerataan
pendapatan 02 Meningkatka 01 Peningkatan pasar Program 01 Persentase 88 792 Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
n jumlah serapan kerja melalui penempatan dan peningkatan orang orang Transmigrasi,
tenaga kerja sosialisasi industri pemberdayaan pencari kerja yang
yang padat karya masyarakat ditempatkan,
ditempatkan
03 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Angka lama 6,68 6,80 Pendidikan Dinas Pendidikan
n sosialisasi sosialisasi Pendidikan dasar, sekolah
pendidikan pendidikan sekolah pendidikan
sekolah penduduk usia 25 menengah,Pendid
penduduk tahun dan ikan Luar Sekolah
usia 25 pemberian beasiswa
tahun bagi siswa tidak
mampu
04 Meningkatka 01 Peningkatan serapan Program 01 Persentase relasi 81% 85% Pendidikan Dinas Pendidikan,
n serapan tenaga kerja dengan Pendidikan kurikulum dengan
tenaga kerja mengevaluasi Menengah kebutuhan dengan
bagi lulusan kurikulum yang dunia kerja
pendidikan/s relevan sesuai
ekolah kebutuhan kerja
kejuruan
05 Menurunkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase angka Pendidikan Dinas Pendidikan
angka siswa pemberian beasiswa Pendidikan dasar, siswa putus
putus kepada siswa yang pendidikan sekolah:
sekolah tidak mampu menengah,Pendid SD/MI 0,09 0,03
ikan Luar Sekolah SMP/MTs 0,44 0,28
SMA/MA/SMK 0,11 0,05
VII-35
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
06 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase lulusan 100 % 100 % Pendidikan Dinas Pendidikan
n angka aksesibilitas layanan Pendidikan dasar, SD, SMP,
kelulusan pendidikan SD-SMA pendidikan SMA/MA/SMK
(AL) jenjang menengah,Pendid
SD, SMP dan ikan Luar Sekolah
SMA
07 Meningkat 01 Peningkatan APK dan Pendidikan 01 Angka Partisipasi Pendidikan Dinas Pendidikan
kan APK APM dengan menengah Kasar dan Murni
dan APM sosialisasi dan Pendidikan Dasar (APM & APK)
jenjang pemberian beasiswa 9 Tahun jenjang SD-SMP :
pendidika pada siswa tidak Pendidikan APK SD 113,19 113,24
n SD-SMP mampu Menengah APK SMP 96,39 96,85
melalui Pendidikan Non APK SMA/MA/SMK 81,23 81,64
aksesibilit Formal APM SD 99,34 99,75
as APM SMP 80,78 84,79
pelayanan APM 76,61 80,62
pendidika SMA/MA/SMK
n
Pendidikan 02 Angka Partisipasi Pendidikan Dinas Pendidikan
menengah Kasar dan Murni
Pendidikan Dasar (APM & APK)
9 Tahun jenjang
Pendidikan SMP/MTs/Paket B:
Menengah APK 96,39 96,85
Pendidikan Non APM 80,78 84,79
Formal
VII-36
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
08 Meningkatka 01 Peningkatan Peningkatan 01 Persentase guru Pendidikan Dinas Pendidikan
n guru rekrutmen dan mutu Pendidik berjenjang S1/D4 :
berjenjang evaluasi melalui dan Tenaga SD 89,00% 93,00%
S1/D4 databese pengajar di Kependidikan SMP 88,85% 92,85%
melalui setiap sekolah SMA/SMK 83,34% 87,34%
rekrutmen
dan evaluasi
jenjang
pendidikan
guru
10 Meningkatka 01 Peningkatan Pendidikan Non 01 Persentase melek 98,90 99,50 Pendidikan Dinas Pendidikan
n melek pemerataan sarana Formal huruf % %
huruf diatas pendidikan formal
usia 15 dan informal di
tahun setiap wilayah
melalui
sarana
pendidikan
formal dan
informal
11 Meningka 01 Peningkatan Pendidikan Non 01 Persentase 10% 20% Kepemudaan dan Dinas Pemuda dan
tkan keaktifan Formal keaktifan Olahraga Olahraga
keaktifan melalui masyarakat dalam
masyarak sosialisasi kegiatan olahraga
at dalam kegiatan olah
kegiatan raga melalui
olahraga media
melalui
sosialisas
i
VII-37
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
12 Meningkatka 01 Peningkatan lomba Pendidikan Non 01 Rasio siswa siswi 20% 30% Kepemudaan dan Dinas Pemuda dan
n jumlah sebagai sarana Formal atlet yang Olahraga Olahraga
siswa siswi seleksi siswa-siswi berprestasi
berprestasi berprestasi di tingkat
di dunia daerah
olahraga
melalui
pengadaan
lomba
13 Meningkatka 01 Peningkatan Paskibraka, 01 Rasio jumlah 60% 60% Kepemudaan dan Dinas Pemuda dan
n jumlah sosialisasi agenda KUPP, JPI dan kelompok pemuda Olahraga Olahraga
pemuda yang lomba kepemudaan BPAP produktif yang
produktif berprestasi
dan
berprestasi
melalui
kegiatan
lomba
14 Meningkatka 01 Peningkatan dan Sarana dan 01 Persentase sarana 20% 25% Kepemudaan dan Dinas Pemuda dan
n sarana pemeliharaan Prasarana di 2 dan prasarana Olahraga Olahraga
prasarana infrastruktur fasilitas Stadion keolahragaan yang
olahraga olahraga (Kanjuruhan dan berfungsi baik
Kahuripan)
15 Meningkatka 01 Peningkatan layanan Program : EMAS, 01 Angka kematian 72,22/ 118/1 Kesehatan Dinas Kesehatan
n status kesehatan terhadap keluarga sehat, ibu, 100.00 00.000
kesehatan ibu dan bayi/balita sayang ibu,balita 0 KH KH
bayi, balita, anak usia sekolah, sehat, peran serta dan
anak usia remaja, maternal di remaja
sekolah, setiap wilayah
remaja, Program : EMAS, 02 Angka kematian 5,95/1 2,4/1. Kesehatan Dinas Kesehatan
maternal keluarga sehat, bayi .000 000
sayang ibu,balita KH KH
sehat, peran serta
remaja
VII-38
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
16 Meningkatan 01 Peningkatan Pemberian 01 Angka balita gizi < 1,7% < 1,7% Kesehatan Dinas Kesehatan
gizi balita Posyandu melalui makanan buruk
melalui keaktifan kader tambahan dan
kegiatan kesehatan vitamin
Posyandu Penanggulangan : 02 Persentase 100% 100% Kesehatan Dinas Kesehatan
Kekurangan cakupan balita gizi
Energi Protein buruk yang
(KEP), anemia mendapat
Gizi Besi, perawatan
Gangguan akibat
kekurangan
Yodium,
kekurangan
Vitamin A, dan
kekurangan zat
gizi mikro lainnya
Penanggulangan
terpadu:
Kekurangan
Energi Protein
(KEP), anemia
Gizi Besi,
Gangguan akibat
kekurangan
Yodium,
kekurangan
Vitamin A, dan
kekurangan zat
gizi mikro lainnya
17 Meningkatka 01 Peningkatan pola Program 01 Persentase 97,33 97,89 Pangan Badan Ketahanan Pangan
n pola konsumsi pangan Peningkatan nilai/skor pola % % dan Pelaksana Penyuluhan
konsumsi masyarakat yang Ketahanan pangan harapan
pangan diindikasikan dengan Pangan
masyarakat nila/skor pola
yang pangan harapan
diindikasika melalui
n dengan pemasyarakatan
nilai/skor penganekaragaman
pola pangan pangan
harapan
VII-39
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
18 Meningkatka 01 Peningkatan Pengawasan dan 01 Persentase industri 80% 80% Pangan Dinas Kesehatan
n industri sosialisasi layanan pengendalian rumah tangga
rumah sertifikasi kepada kesehatan pangan yang
tangga setiap industri makanan bersertifikat
pangan rumah tangga
bersertifikat pangan
19 Menurunkan 01 Peningkatan Peningkatan 01 Pengendalian 0% 0% Kesehatan Dinas Kesehatan
angka sosialisasi bahaya Imunisasi dan Kematian Kasus Acut
kematian polio terhadap Desa UCI Facceid Paralise (AFP)
akibat polio masyarakat (Universal Child
Immunisation)
20 Menurunkan 01 Peningkatan Pencegahan dan 01 Pengendalian 0% 0% Kesehatan Dinas Kesehatan
angka penanganan kasus penanggulangan kematian kasus diare
kematian diare di tempat penyakit diare akibat kolera
akibat kasus layanan kesehatan
diare
21 Menurunkan 01 Peningkatan Pencegahan dan 01 Pengendalian kasus < 0,5% < 0,5% Kesehatan Dinas Kesehatan
angka sosialisasi bahaya penanggulangan penderita HIV/AIDS
kematian penyebaran penyakit dibawah 0,5%
akibat HIV/AIDS kepada HIV/AIDS
HIV/AIDS masyarakat
dibawah
0,5%
22 Meningkatka 01 Peningkatan Pencegahan dan 01 Pengendalian < 2,54 < 2,54 Kesehatan Dinas Kesehatan
n tindakan pelaksanaan jentik penanggulangan kematian kasus % %
pencegahan nyamuk dan fogging penyakit DBD Demam Berdarah
(DBD dibawah CFR
dan
(<2,54)
penanganan
kasus DBD
23 Mewujudkan 01 Meningkatkan Promosi 01 Prosentase Desa 10% 11% Kesehatan Dinas Kesehatan
Desa Siaga Pendampingan, Kesehatan dan Siaga Aktif
Aktif Penyuluhan dan pemberdayaan (purnama mandiri))
(purnama sosialisasi Desa Siaga masyarakat
mandiri) Aktif (purnama
mandiri)
24 Meningkatka 01 Meningkatkan Pengembangan 01 Prosentase Jumlah 50% 53% Kesehatan Dinas Kesehatan
n Rumah Pendampingan, lingkungan sehat Rumah Tangga
Tangga Penyuluhan dan Sehat
Sehat sosialisasi Rumah
Tangga Sehat
VII-40
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
25 Meningkatka 01 Peningkatan Survey IKM dan 01 Nilai SKM terhadap 75 77 Kesehatan Dinas Kesehatan
n kepuasan kapasitas aparatur peningkatan pelayanan
masyarakat pelayanan kesehatan sarana prasarana kesehatan di
infrastruktur
terhadap dan ketersediaan Puskesmas
pelayanan infrastruktur yang
kesehatan menunjang
Puskesmas
26 Meningkatka 01 Peningkatan Pengadaan obat 01 Persentase stok 90% 90% Kesehatan Dinas Kesehatan
n pembelian obat yang pelayanan obat indikator 144
ketersediaan diusulkan setiap kesehatan dasar item
infrstruktur tempat layanan
dan obat di kesehatan
Puskesmas
VII-41
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
28 Meningka 01 Peningkatan Program BPJS, 01 Persentase 90% 90% Kesehatan Dinas Kesehatan
tkan program Program masyarakat miskin
layanan pemerintah Jamkesda yang terlayani
kesehata pusat mengenai
n bagi jaminan
masyarak kesehatan dan
at miskin layanan gratis
melalui untuk warga
pemberia miskin dengan
n memberikan
layanan aksesibilitas
kesehata layanan
n gratis kesehatan bagi
warga miskin
29 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase data 100% 100% Pengendalian Penduduk Badan Keluarga Berencana
n ketersediaan data KB Pengembangan keluarga dan KB di dan Keluarga Berencana
ketersediaan yang tervalidasi Data/Informasi desa/kelurahan
data
keluarga dan
KB di
desa/kelura
han
30 Meningka 01 Peningkatan 01 Angka harapan 71,87 72,07 Kesehatan Dinas kesehatan
tkan kualitas hidup pada waktu
Angka kesehatan lahir
Harapan masyarakat
Hidup melalui capaian
pada indikator angka
waktu harapan hidup
lahir pada waktu lahir
31 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Indeks Pemerataan 20,18 21,08 Pemerintahan dan Bappeda,
n pemerataan melalui Pendapatan versi - - Umum
pemerataan capaian indeks gini Bank Dunia 20,33 21,23
pendapatan dan Indeks
penduduk Pemerataan
Pendapatan versi
Bank Dunia
VII-42
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
32 Menurunkan Peningkatan kegiatan 01 Indeks Gini, 0,331 - 0,304 - Pemerintahan dan Bappeda,
indeks gini yang menunjang 0,327 0,300 Umum
guna pencapaian target
tercapainya indeks gini
pemerataan
pendapatan
masyarakat
melalui
optimalisasi
pajak
33 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Angka 32,36 46,78 Koperasi dan Usaha Bappeda, Dinas Koperasi
n investasi sektor pertumbuhan Kecil Menengah UMKM
pertumbuha usaha masyarakat ekonomi regional
n ekonomi bruto/
regional pertumbuhan
bruto ekonomi regional
bruto perkapita
34 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase 100% 100% Perdagangan Dinas Perindustrian
n PAD pengawasan hasil Peningkatan pencapaian target Perdagangan dan Pasar
retribusi retribusi pelayanan Pengelolaan Pasar pendapatan asli
pelayanan pasar terhadap PAD dan Pembinaan daerah retribusi
pasar Perdagangan pelayanan pasar
VII-43
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
38 Meningkatka 01 Peningkatan sarana Program 01 Presentase calon 88,9% 90% Penanaman Modal Kantor Penanaman Modal
n calon informasi melalui Peningkatan investor yang
investor yang media Promosi dan memperolaeh
memperoleh Kerjasama informasi potensi
informasi Investasi investasi
potensi
investasi
39 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase tingkat 100% 100% Penanaman Modal Kantor Penanaman Modal
n Tingkat pengawasan Peningkatan Iklim kepatuhan
Kepatuhan berdasarkan Perpu Inestasi perusahaan
Perusahaan terhadap ketentuan
Terhadap Perpu Penanaman
Ketentuan Modal
perundang
undangan
Penanaman
Modal
40 Meningkatka 01 Peningkatan kegiatan Program 01 Persentase tingkat 2% 2% Perdagangan Dinas Perindustrian
n nilai pelatihan Peningkatan dan pertumbuhan nilai Perdagangan dan Pasar
ekspor pengembangan Pengembangan ekspor bersih
bersih produksi ekspor Ekspor perdagangan
perdagangan kepada pelaku usaha Program
Peningkatan
Efisiensi
Perdagangan
dalam Negeri
Program Resi
Gudang
41 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase 0,5% 0,5% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
n koperasi sosialisasi dan Peningkatan perkembangan Kecil Menengah
aktif dan pelatihan terhadap Kualitas koperasi aktif
pertumbuha pengurus koperasi Kelembagaan pertumbuhan
n UMKM dan UMKM Koperasi UMKM
Program
Penciptaan Iklim
Usaha Kecil yang
Kondusif
VII-44
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
Program
Pengembangan
kewirausahaan
dan Keunggulan
dan Kompetitif
UKM
Program
Pengembangan
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi
UMKM
Program
Peningkatan
Pelayanan
42 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 persentase 320 800 Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
n persentase pengawasan Peningkatan pengawasan Transmigrasi
pengawasan berdasarkan aturan Penegakan ketenagakerjaan
ketenagakerj hukum Kurikulum
aan ketenagakerjaan
43 Meningkatka 01 Peningkatan TPAK Program 01 Tingkat Partisipasi 80% 88% Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
n Tingkat Peningkatan Angkatan Transmigrasi
Partisipasi Pembinaan Kerja(TPAK)
Angkatan Normakerja
Kerja(TPAK)
02 Tingkat 20% 12% Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
pengangguran Transmigrasi
terbuka
44 Peningkatan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 144 2.584 Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan
jumlah sosialisasi aturan Penyuluhan peningkatan animo orang orang Transmigrasi
transmigrasi kependudukan/trans masyarakat bertransmigrasi
yang sesuai migrasi untuk
dengan bertranmigrasi
aturan
kependuduk
an
VII-45
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
45 Meningkatka 01 Peningkatan kegiatan Program 01 Persentase 12,73 15,15 Pengendalian Penduduk Badan Keluarga Berencana
n kegiatan UPPKS melalui Penyiapan Tenaga kelompok UPPKS % % dan Keluarga Berencana
UPPKS sosialisasi di media Pendamping mandiri
mandiri Kelompok Bina
Keluarga
46 Meningkatan 01 Peningkatan 01 Persentase 29,50 50,29 Pemerintahan dan Bappeda
pengeluaran pengeluaran pengeluaran Juta Juta Umum
perkapita perkapita pertahun perkapita pertahun
pertahun
50 Meningkatka 01 Peningkatan kegiatan Pembinaan 01 Persentase 7% 8.5% Perindustrian Dinas Perindustrian dan
m kegiatan pelatihan industri Lingkungan pemahaman Perdagangan
lapangan padat karya Sosial, peserta dalam
kerja padat Pengembangan mengikuti kegiatan
karya IKM, pelatihan lapangan
Pengembangan kerja padat karya
Produk Unggulan
Daerah,
Peningkatan
Kemampuan
Teknologi Industri
VII-46
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
51 Meningkatka 01 Peningkatan kegiatan Program 01 Persentase 0,5% 0,5% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
n pengembangan Penciptaan Iklim pendampingan Kecil Menengah
pendamping kapasitas Usaha Kecil yang pembinaan usaha
an dan pendamping usaha Kondusif mikro
pembinaan mikro
Program
usaha mikro
Pengembangan
kewirausahaan
dan Keunggulan
dan Kompetitif
UKM
Program
Pengembangan
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi
UMKM
Program
Peningkatan
Pelayanan
52 Meningkatka 01 Peningkatan daya 01 Persentase pagu Pemerintahan dan Disperindag
n persentase beli masyarakat indikatif APBD Umum
pagu melalui program pada daya beli
indikatif akselerasi yang masyarakat
APBD untuk tersosialisasikan
program
akselerasi
daya beli
masyarakat
53 Meningkatka 01 Peningkatan lembaga 01 Jumlah lembaga
n kualitas melalui kegiatan kredit mikro
dan jumlah pelatihan terhadap Program Rasio PDRB UKM 64% 67% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
lembaga pengurus lembaga Penciptaan Iklim terhadap Total Kecil Menengah
kredit mikro kredit mikro Usaha Kecil yang PDRB
Kondusif
VII-47
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
Program
Pengembangan
kewirausahaan
dan Keunggulan
dan Kompetitif
UKM
Program
Pengembangan
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi
UMKM
Program
Peningkatan
Pelayanan
Pertumbuhan 0,5% 3,0% Dinas Koperasi dan UMKM
Wirausaha Baru(%)
Program Rasio Perputaran 10% 60% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
Peningkatan Modal Kopwan Kecil Menengah
Kualitas
Kelembagaan
Koperasi
Program
Pengembangan
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi
UMKM
54 Meningkatka 01 Peningkatan -Program Persentase 0,5% 3,0% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
n kapasitas Penciptaan Iklim pendampingan Kecil Menengah
pendamping pendamping Usaha Kecil yang usaha ekonomi
usaha Kondusif produktif
ekonomi -Program masyarakat
produktif Pengembangan
masyarakat kewirausahaan
dan Keunggulan
dan Kompetitif
UKM
VII-48
Target
Program
Indikator Kinerja Kondi Kondi
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME) si si
Daerah
Awal Akhir
-Program
Pengembangan
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi
UMKM
-Program
Peningkatan
Pelayanan
VII-49
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
Misi 04 Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata, dan industri kreatif
Tujuan 1 Meningkatkan perekonomian masyarakat
1 Meningkatnya 01 Menigkatkan 01 Peningkatan Program peningkatan 01 Padi 0,01% 0,05% Pertanian Dinas Pertanian dan
pertumbuhan hasil hasil produksi Ketahanan Pangan Perkebunan, Dinas
PDRB sektor produksi: melalui Program Peningkatan 02 Palawija, 0,01% 0,05% Pertanian Kehutanan, Dinas Kelautan
pertanian, Pertanian, kegiatan Penerapan Teknologi dan Perikanan, Dinas
pariwisata Holtikultura, pengembangan Pertanian Peternakan dan Kesehatan
dan industri Kehutanan, Sumber Daya Program Peningkatan 03 Holtikultura, 0,01% 0,05% Pertanian Hewan
kreatif Peternakan, Manusia di Kesejahteraan Petani
Perkebunan, setiap wilayah Program Peningkatan 04 Kehutanan, 100% 100% Pertanian
Meningkatnya kelautan Produksi
pendapatan dan Pertanian/Perkebunan
peternak perikanan, Program Produksi 05 Perkebunan, 0,01% 0,01% Pertanian
Pertanian/Perkebunan
Program 06 Perikanan 5% 28,95 Kelautan dan Perikanan
Pengembangan %
Budidaya Perikanan
Program
Pengembangan
Perikanan Tangkap
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan
Program Peningkatan
Pengawasan,
Pengendalian dan
Konservasi
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
VII-50
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
Program Pengelolaan
Sumberdaya Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Program
Pengembangan
Sumberdaya Manusia
Kelautan dan
Perikanan
02 Meningkatk 01 Peningkatan - Program Pencegahan 01 Jumlah hasil 38.885 45.628 Pertanian Dinas Peternakan dan
an hasil produksi dan Penanggulangan produksi ,69 ton ,01 ton Kesehatan Hewan
persentase melalui penyakit ternak ternak:
hasil - Program peningkatan Daging, 132.05 171.96
kegiatan
produksi produksi hasil 2,01 6,07
ternak: penyuluhan di peternakan Susu, ton ton
Daging, setiap wilayah -Program peningkatan
Susu, penerapan teknologi Telur. 42.196 49.803
Telur. peternakan ,64 ton ,19 ton
VII-51
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
04 Meningkatka 01 Peningkatan Program Peningkatan 01 Persentase 3,85% 3,88% Pertanian Dinas Pertanian dan
n Pertumbuhan Ketahanan Pangan, Kontribusi Sub Perkebunan,
Pertumbuhan Sub Sektor Program Peningkatan Sektor Tanaman BAPPEDA
Sub Sektor Tanaman Pangan
Poduksi
Tanaman Bahan terhadapPDRB
Bahan Makanan Pertanian/Perkebunan
Makanan terhadap , Program Peningkatan
terhadap PDRB Penerapan Teknologi
PDRB Pertanian/Perkebunan
05 Meningkatka 01 Peningkatan Program Peningkatan 01 Persentase 6,55% 6,56% Pertanian Dinas Pertanian dan
n Pertumbuhan Ketahanan Pangan, Kontribusi Sub Perkebuan,
Pertumbuhan Sub Sektor Program Peningkatan Sektor Tanaman BAPPEDA
Sub Sektor Tanaman Poduksi Perkebunan
Tanaman Perkebunan Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB
Perkebunan terhadap , Program Peningkatan
terhadap PDRB Penerapan Teknologi
PDRB Pertanian/Perkebunan
06 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Persentase 5,42% 5,48% Pemerintahan dan Dinas Peternakan dan
n Pertumbuhan Kontribusi Sub Umum Kesehatan Hewan,
Pertumbuhan Sub Sektor Sektor BAPPEDA
Sub Sektor Peternakan Peternakan
Peternakan terhadap terhadap PDRB
terhadap PDRB
PDRB
07 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Persentase 4,86% 5,48% Kehutanan Dinas Kehutanan,
n Pertumbuhan Kontribusi Sub BAPPEDA
Pertumbuha Sub Sektor Sektor
n Sub Kehutanan Kehutanan
Sektor terhadap terhadap PDRB
Kehutanan PDRB
terhadap
PDRB
VII-52
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
08 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Persentase 1,90% 1,96% Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan
n Sub Sektor Kontribusi Sub Perikanan,
Pertumbuha Perikanan Sektor BAPPEDA
n Sub terhadap Perikanan
Sektor PDRB terhadap PDRB
Perikanan
terhadap
PDRB
09 Mening 01 Peningkatan 01 Presentase Pertanian Dinas Pertanian dan
katkan subsidi pupuk Program peningkatan Peningkatan 1% 5% Perkebunan
persent pertanian yang Ketahanan Pangan Penyaluran
ase merata Pupuk
hasil Bersubsidi
pertani terhadap
an yang kebutuhan
merata pupuk
antar bersubsidi
wilayah
10 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase 73,50 76,00 Pertanian Dinas Pengairan
n pengawasan pengembangan dan ketersediaan air % %
ketersediaan penggunaan pengelolaan jaringan untuk irigasi
air irigasi sarana irigasi irigasi, rawa dan
dan luas jaringan pengairan
areal lainnya
pertanian
11 Meningkatka 01 Peningkatan 01 Persentase 24.02 32.19 Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan
n konsumsi ketersediaan konsumsi ikan kg/ka kg/ka Perikanan
ikan per- ikan untuk per-kapita pita/th pita/th
kapita kebutuhan n n
konsumsi
VII-53
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
12 Meningkatka 01 Peningkatan Program peningkatan 01 Persentase Pertanian Dinas Peternakan dan
n persentase penyuluhan pemasaran hasil pendapatan Kesehatan Hewan
pendapatan terhadap produksi peternakan peternak: Rp. Rp.
peternak: peternak -Sapi Potong 14.760 19.
Sapi potong, .000 779.81
Sapi perah, 2
Sapi
peternak -Sapi perah Rp.15. Rp.
ruminansia 605.00 19.
Peternak 974.00
unggas 0
-Peternak Rp. Rp.
Ruminansia 13.426 20.148
Kecil (Kambing .000 .806
dan Domba)
13 Meningkatka 01 Peningkatan Program 01 Persentase daya 0,5% 0,5% Perindustrian Dinas Perindustrian dan
n daya saing daya saing Pengembangan saing industri Perdagangan,
industri melalui Industri Kecil dan kreatif dengan
kreatif kegiatan Menengah lapangan kerja
dengan pelatihan
lapangan terhadap
kerja pelaku industri
14 Meningkatka 01 Peningkatan Resi Gudang 01 Presentase 6% 6.00% Koperasi dan Usaha Dinas Koperasi dan UMKM
n kelembagaan pertumbuhan Kecil Menengah
kelembagaan melalui usaha
koperasi kegiatan perdagangan
sehat pelatihan masyarakat
terhadap
kader koperasi
VII-54
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
15 Meningkatka 01 Peningkatan Pembinaan 01 Persentase 2% 3,80% Koperasi dan Usaha Dinas Perindustrian dan
n pertumbuhan Lingkungan Sosial, industri kecil, Kecil Menengah Perdagangan
pertumbuha melalui Pengembangan IKM, menengah
n industri kegiatan Pengembangan Produk (Formal dan non
nonformal pelatihan Unggulan Daerah, formal)
terhadap calon Penataan Struktur
pengusaha Organisasi,
Pengembangan Sentra
Industri Potensial,
Peningkatan Kapasitas
IPTEK Sistem
Produksi, Pembinaan
Industri Rokok Dan
Tembakau,
Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
02 Persentase 18,53 18,65 Perdagangan
Kontribusi Sub % %
Sektor
perdagangan
terhadap PDRB
03 Persentase 30,19 30,69 Perindustrian
Kontribusi % %
Sektor industri
pengolahan
terhadap PDRB
VII-55
Target
Program Indikator Kinerja PD Penanggung
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Bidang Urusan
Pembangunan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
Misi 05: Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa
Tujuan 1 Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang responsive, transparan dan akuntabel
01 Meningkatnya 01 Meningkatkan 01 Peningka 01 Persentase 100% 100% Pemerintahan dan Bappeda, Bagian
kualitas jumlah desa tan jumlah jumlah desa Umum Pemerintahan Desa,
manajemen yang telah desa yang yang telah BPM
pemerintahan menyusun telah menyusun
desa dengan dokumen menyusun dokumen
sistem good perencanaan dokumen perencanaan
governance yang tepat perencanaa yang tepat
dan clean waktu n yang waktu
governance di tepat
tingkat desa waktu
02 Meningkatkan 01 jumlah 01 Persentase 35% 100% Pemerintahan dan Bappeda, Bagian
jumlah desa desa yang jumlah desa Umum Pemerintahan Desa,
yang telah telah yang telah BPM
menyusun menyusun menyusun
dokumen dokumen dokumen
anggaran yang anggaran anggaran yang
tepat waktu yang tepat tepat waktu
waktu
03 Meningkatka 01 Peningkata Peningkatan 01 Persentase 80% 85% Pemberdayaan Badan Pemberdayaan
n persentase n kegiatan Keberdayaan pemahaman Masyarakat dan Desa Masyarakat
kegiatan pelatihan Masyarakat Pedesaan aparatur
pelatihan yang pemerintah desa
mengenai ditindak Peningkatan terhadap tugas
good lanjuti Partisipasi Masyarakat pokok dan
governance dalam Dalam Membangun fungsi
dan clean bentuk Desa
governance evaluasi
terhadap Peningkatan Kapasitas
SOP dan Aparatur Pemerintah
kinerja Desa
berbasis
good
governance
dan clean
governance
VII-56
Target
Program Indikator Kinerja PD Penanggung
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Bidang Urusan
Pembangunan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
04 Meningkatka 01 Peningkat 35% 100% Pemerintahan dan Bagian Pemerintahan
n an Umum Desa
Pemahaman pemaham
Aparatur an
Pemerintah tupoksi
Desa aparatur
terhadap desa
Tugas Pokok melalui
dan Fungsi kegiatan
pelatihan
pemerinta
han desa
05 Meningkatkan 01 Peningkat Pengembangan dan 01 Rasio 86,9% 88% Energi dan Sumber Dinas ESDM,
jaringan nya pengembangan bidang Elektrifikasi Daya Mineral
distribusi jaringan ketenagalistrikan
listrik distribusi
pedesaan listrik
pedesaan
06 Meningkatan 01 Peningkat Program Peningkatan 01 Persentase 100% 100% Pemberdayaan Tata Pemerintahan
persentase an kapasitas Aparatur pemahaman Masyarakat dan Desa Desa
kegiatan pengemba Pemerintahan Desa aparatur desa
pengembanga ngan tentang
n kapasitas kapasitas pemerintahan
aparatur aparatur desa
disertai
tindak
lanjut
07 Meningkatkan 01 Peningkat Program Peningkatan 01 Presentase 100% 100% Pemberdayaan Badan Pemberdayaan
Presentase kan kapasitas Aparatur ketepatan waktu Masyarakat dan Desa Masyarakat, Bagian
ketepatan ketepatan Pemerintahan Desa pengajuan Tata Pemerintahan
waktu waktu pencairan Desa
pengajuan pencaiara alokasi dana
pencairan n yang desa
alokasi dana disertai
desa pengawas
an
VII-57
Target
Program Indikator Kinerja PD Penanggung
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Bidang Urusan
Pembangunan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
08 Meningkatan 01 Peningkat Peningkatan 01 Persentase 100% 100% Pemberdayaan Bagian Tata
laporan data an Keberdayaan laporan data Masyarakat dan Desa Pemerintahan Desa
profil desa penyusun Masyarakat Perdesaan profil desa
an
laporan
yang
tervalidasi
09 Meningkatkan 01 Peningkat Program Peningkatan 01 Stabilisasi CV<10% CV<10 Pangan Badan Ketahanan
peran lembaga an Ketahanan Pangan Harga Pangan % Pangan dan Pelaksana
distribusi kapasitas (Beras) di Penyuluhan
pangan kelembag tingkat
aan konsumen yang
distribusi diukur dengan
pangan nilai Coefisien
yang Variasi
diindikasi (parameter
kan untuk
dengan mengukur
stabilnya fluktuasi harga
harga dalam kurun
pangan waktu tertentu.
(beras) di Adanya lembaga
tingkat distribusi
konsumen pangan dpt
mendukung
stabilitas harga
pangan (beras)
di tingkat
konsumen
10 Meningkatkan 01 Peningkat Program Peningkatan 01 Persentase dari 86,67% 97,78 Pangan Badan Ketahanan
lumbung an Ketahanan Pangan jumlah lumbung % Pangan dan Pelaksana
pangan desa infrastruk pangan yang Penyuluhan
tur aktif dibagi
lumbung dengan jumlah
pangan lumbung
pangan yang
ada.
VII-58
Target
Program Indikator Kinerja PD Penanggung
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Bidang Urusan
Pembangunan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
11 Meningkatkan 01 Peningkat Program 01 Persentase 1% 1% Pertanian Dinas Pertanian dan
kawasan an Kesejahteraan Petani Peningkatan Perkebunan,
agropolitann infrastruk Ketersediaan Dinas Kelautan dan
dan tur Infrastruktur Perikanan
minapolitan kawasan Pertanian di
agropolita Kawasan
n dan Agropolitan dan
minapolita Minapolitan
n
12 Meningkatkan 01 Peningkat Program 01 Persentase 10,05% 23,28% Pemberdayaan Badan Pemberdayaan
kapasitas an Peningkatan Lembaga Masyarakat dan Desa Masyarakat
lembaga kapasitas Keberdayaan Ekonomi Desa
ekonomi desa kelembag Masyarakat (Presentase
(BUMDes) aan Program keaktifanBUMD
melalui Pengembangan es)
pelatihan Lembaga Ekonomi
terhadap Desa
pengurus Program
Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
membangun desa
13 Meningkatkan 01 Peningkat Program Peningkatan 01 Persentase Pemula = Pemula Pertanian Badan Ketahanan
status kelas an status Kesejahteraan Petani status kelas 911 kel = 961 Pangan dan Pelaksana
kelompok tani kelas dan Program kelompok tani (1,5%) kel Penyuluhan
kelompok Pemberdayaan Lanjut = (1,5%)
tani Penyuluh 752 kel Lanjut =
melalui Pertanian/Perkebunan (5,17%) 807 kel
kegiatan Lapangan Madya = (5,17%)
penyuluh 80 kel Madya =
an yang (5,33%) 100 kel
terprogra Utama = (5,33%)
m 10 kel Utama =
(11.11%) 15 kel
(11,11%)
02 Meningkatnya 01 Meningkatkan 01 Peningkat 01 Persentase 0 75% Pemberdayaan
pemberdayaan status desa an status peningkatan Masyarakat dan Desa
masyarakat mandiri desa status Desa
desa mandiri Mandiri
VII-59
Target
Program Indikator Kinerja PD Penanggung
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Bidang Urusan
Pembangunan Daerah (OUTCOME) Kondisi Kondisi Jawab
Awal Akhir
02 Meningkatan 01 Peningkat Peningkatan 01 Presentase 5% 5% Pemberdayaan Badan pemberdayaan
peran lembaga an Partisipasi Masyarakat Peningkatan Masyarakat dan Desa masyarakat
swadaya swadaya Dalam Membangun Swadaya
masyarakat masyarak Desa Masyarakat
desa at melalui
kegiatan
partisipasi
/gotong-
royong
masyarak
at
03 Meningkatkan 01 Peningkat Peningkatan Peran 01 Persentase 20% 45% Pemberdayaan Badan Pemberdayaan
keaktifan an Perempuan di partisipasi Masyarakat dan Desa Masyarakat
perempuan keaktifan Pedasaan perempuan
dalam perempua dalam
pembangunan n melalui pembangunan
desa kegiatan
pelatihan
pemberda
yaan
perempua
n
VII-60
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Misi 06 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, telematika, sumber daya air, permukiman dan prasarana lingkungan yang menunjang sosial ekonomi kemasyarakatan
Tujuan 1 Meningkatkan Sarana Prasarana Jalan, Transportasi dan Telematika
01 Meningkatny 01 mempertahankan 01 rehabilitasi/ Program 01 persentase 60,00 75,00 Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
a pelayanan fungsi jalan pemeliharaan Rehabilitasi/ panjang jalan % % dan Penataan Ruang
Sarana dalam kondisi jalan kabupaten Pemeliharaan dalam kondisi
Prasarana baik Jalan dan baik
Jalan, Jembatan
Transportasi 02 meningkatkan 01 peningkatan jalan Program 01 Persentase jalan 3% 15% Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
dan kapasitas jalan kabupaten Pembangunan yang terbangun dan Penataan Ruang
Telematika Jalan dan
Jembatan
Program 02 Panjang jalan 1.001, 1.251, Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
Pembangunan kabupaten yang 26 KM 57 KM dan Penataan Ruang
Jalan dan berkondisi baik
Jembatan
03 mempertahankan 01 rehabilitasi/pemel Program 01 Persentase 4% 16% Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
kondisi jembatan iharaan jembatan Pembangunan jembatan yang dan Penataan Ruang
dalam kondisi kabupaten Jalan dan terpelihara
baik Jembatan
04 Meningkatkan 01 Peningkatan/ Program 01 Persentase 44,81 62,64 Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga
jembatan penganggantian Rehabilitasi/ jembatan % % dan Penataan Ruang
kabupaten yang jembatan Pemeliharaan kabupaten yang
sesuai standar kabupaten sesuai Jalan dan sesuai standar
standar Jembatan
05 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 19,80 19,80 Perhubungan Dinas Perhubungan,
jaringan jalan jaringan jalan Peningkatan jaringan jalan % % Komunikasi dan Informatika
yang terlayani melalui Pelayanan yang dilayani
angkutan umum perencanaan tata Angkutan angkutan
wilayah umum
06 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase halte 63,33 100 Perhubungan Dinas Perhubungan,
halte dalam pengadaan Pembangunan dalam setiap % % Komunikasi dan Informatika
setiap wilayah infrastruktur Sarana dan wilayah yang
yang telah halte di wilayah Prasarana telah dilayani
dilayani angkutan yang sudah Perhubungan angkutan
umum dilayani angkutan umum
umum
VII-61
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
07 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 2,10 3,97 Perhubungan Dinas Perhubungan,
fasilitas fasilitas peningkatan fasilitas Komunikasi dan Informatika
perlengkapan perlengkapan keamanan dan perlengkapan
jalan jalan pengamanan Lalu jalan (rambu,
Lintas APILL, paku
jalan, patok
pengaman jalan
dan cermin
tikungan) pada
jalan kabupaten
VII-62
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Tujuan 2 Meningkatkan Sarana Prasarana Sumberdaya Air, Permukiman dan Lingkungan
2 Meningkatny 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Presentase 78,50 86,00 Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya
a akses persentase sarana kualitas sumber pengembangan peningkatan % % dan Penataan Ruang
masyarakat air bersih yang air dan pengelolaan penggunaan
terhadap
layak jaringan irigasi, sumber air
perumahan
dan kawasan rawa dan jaringan untuk irigasi
permukiman, pengairan lainnya
pelayanan air 02 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 85,48 100 Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya dan tata
minum, layanan air infrastruktur infrastruktur layanan air % % dan Penataan Ruang Ruang
sanitasi, dan minum layanan air Perdesaan minum
prasarana minum
lingkungan 03 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 80,23 100 Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya dan tata
dasar penduduk aksesibilitas Pengembangan penduduk yang % % dan Penataan Ruang Ruang
mendapatkan pemanfaatan air Kinerja terlayani sarana
akses limbah Pengelolaan Air pengelolaan air
pemanfaatan air Minum dan Air limbah
limbah Limbah
04 Meningkatkan 01 Peningkatan Persentase 0% 100% Perumahan Rakyat Badan Perumahan
penanganan penanganan penanganan dan Permukiman
kawasan prioritas kawasan prioritas kawasan
perumahan dan perumahan dan prioritas
permukiman permukiman perumahan dan
permukiman
05 Menurunkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 0,26% 0,31% Perumahan Rakyat Badan Perumahan
jumlah tidak kegiatan bedah pengembangan ketersediaan dan Permukiman
layak huni rumah perumahan; rumah layak
- Peningkatan huni
Kualitas (PK)
Rumah tidak
layak huni
- Fasilitasi dan
Stimulasi
Pembangunan
Perumahan
Masyarakat
Kurang Mampu
VII-63
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Program
Lingkungan Sehat
Perumahan;
- Data base
perumahan
dan
pemukiman
- Penyuluhan
dan
pengawasan
kualitas
lingkungan
sehat
perumahan
06 Menurunkan 01 Penurunan Program 01 Persentase 1,46% 0,80% Perumahan Rakyat Badan Perumahan
backlog backlog Pengembangan backlog dan Permukiman
perumahan perumahan Perumahan; perumahan
- Peningkatan
Penyediaan
PSU Kawasan
Perumahan
dan
Permukiman
Program
pemberdayaan
komunitas
perumahan;
- Pendataan
pembangunan
dan
pengelolaan
- Fasilitasi dan
Koordinasi
Pelaksanaan
Pembangunan
Perumahan
Formal
VII-64
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Program
lingkungan sehat
perumahan;
- Penyediaan
jaringan dan
sanitasi dasar
terutama bagi
masyarakat
miskin
07 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase luas 45% 53% Perumahan Rakyat Dinas Cipta Karya dan Tata
pemanfaatan tata implementasi Pemanfaatan pemanfaatan dan Permukiman Ruang
ruang yang penggunaan tata Ruang ruang yang
sesuai dengan ruang yang sesuai sesuai dengan
RTR dengan RTR RTR
08 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 100% 100% Perdagangan Dinas Perindustrian
jumlah pasar kinerja petugas Pengembangan jumlah pasar Perdagangan dan Pasar
yang tertib, kebersihan dan dan Pemeliharaan yang tertib,
bersih, dan aman keamanan pasar Sarana dan bersih, dan
melalui kegiatan Prasarana Pasar aman
gathering Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
09 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 45% 57% Pekerjaan Umum Dinas Perindustrian
sarana infrastruktur Pengembangan jumlah dan Penataan Ruang Perdagangan dan Pasar
perdagangan sarana Dan peningkatan
Pemeliharaan
perdagangan sarana
Sarana Dan
Prasaranan Pasar perdagangan
yang terpelihara
VII-65
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
Program 02 Persentase 20% 49% Pariwisata Dinas Kebudayaan dan
Pengembangan Pengembangan Pariwisata
Destinasi Obyek Wisata
Pariwisata
Program 03 Persentase 10% 30% Pariwisata Dinas Kebudayaan dan
Pengembangan Peningkatan Pariwisata
Pemasaran Kunjungan
Pariwisata Wisatawan di
Kabupaten
Malang
Program 04 Persentase 3% 14% Pariwisata Dinas Kebudayaan dan
Kemitraan usaha Pariwisata
pariwisata yang
berTDUP
12 Meningkatkan 01 Peningkatan Pembinaan dan 01 Persentase 2% 2% Energi dan Sumber Dinas ESDM
energi alternative sosialisasi dan Pengembangan ketersediaan Daya Mineral
pelatihan Energi Baru energi
pembuatan energi Terbarukan (EBI) alternatif/terbar
alternatif pada dab Konservasi ukan (Biogas)
masyarakat Energi
03 Meningkatny 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 62,07 65,20 Pekerjaan Umum Dinas Pengairan
a pengelolaan bangunan air sarana bangunan pengembangan bangunan air % % dan Penataan Ruang
Sumber Daya yang baik air dan pengelolaan yang baik
Air dan jaringan irigasi,
pengendalian rawa dan jaringan
daya rusak pengairan lainnya
air
VII-66
Target
Program
Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Pembangunan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
(OUTCOME)
Daerah si si
Awal Akhir
02 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 panjang saluran 65,00 76,20 Pekerjaan Umum Dinas Pengairan
panjang saluran ketersediaan pengembangan air primer dan % % dan Penataan Ruang
air primer dan infrastruktur dan pengelolaan sekunder
sekunder panjang saluran jaringan irigasi,
air primer dan rawa dan jaringan
sekunder pengairan lainnya
VII-67
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
Misi 07 Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup
Tujuan 1 Meningkatkan kebersamaan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan
01 Meningkatny 01 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pengendalian 01 Indeks Kualitas 51,07 68,5 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
a Kualitas hasil IKLH capaian Pencemaran dan Lingkungan % % Hidup
Lingkungan kegiatan Perusakan Lingkungan Hidup
Hidup dalam Hidup
indikator IKLH
02 Meningkatkan 01 Peningkatan Pembinaan dan 01 Persentase 40% 40% Energi dan Sumber Daya Dinas ESDM
pengawasan pengawasan Pengawasan Bidang pengawasan Mineral
lingkungan di wilayah Pertambangan wilayah
wilayah tambang tambang
tambang Pengawasan dan
penertiban kegiatan
raykat yang berpotensi
merusak lingkungan
03 Meningkatkan 01 Peningkatan Program 01 Persentase 45,78 75,52 Pekerjaan Umum dan Dinas Cipta Karya dan
kawasan kota jumlah tenaga Pengembangan Kinerja kawasan kota % % Penataan Ruang Tata Ruang
dan perdesaan dan Pengelolaan Air Minum dan perdesaan
dalam kategori infrastruktur dan Air Limbah dengan kategori
bersih dari kebersihan di bersih dari
sampah desa dan kota sampah
04 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Perlindungan 01 Indeks tutupan 23,61 44,97 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
hasil indeks pencapaian dan Konservasi SDA hutan % % Hidup
tutupan hutan indikator
indeks tutupan
hutan
05 Meningkatkan 01 Peningkatan Program perlindungan 01 Persentase 2,19 13,15 Kehutanan Dinas Kehutanan
pengawasan pengawasan dan konservasi penanganan % %
pada hutan berbasis sumber daya hutan pada kawasan
lindung partisipasi lindung
masyarakat
VII-68
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
06 Persentase 01 Peningkatan Program Penigkatan 01 Persentase 85% 90% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
pemenuhan kualitas udara Pengendalian Polusi pencemaran Hidup
baku mutu melalui polusi udara
udara pengawasan
dan
pengendalian
pencemaran
udara pada
kegiatan usaha
07 Menurunkan 01 Peningkatan Program Penigkatan 01 Presentase 25% 45% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
pemenuan kualitas udara Pengendalian Polusi pemenuhan Hidup
baku mutu melalui baku mutu
limbah cair pengawasan limbah cair
dan
pengendalian
limbah cair
kegiatan/usah
a
08 Meningkatkan 01 Meningkatkan Program perlindungan 01 Persentase 0% 86,3% Lingkungan Hidup Dinas Kehutanan,
ketersediaan ketersediaan dan konservasi SDA peningkatan Badan Lingkungan
air tanah air tanah sumur resapan Hidup
melalui
pembangunan
sumur resapan
VII-69
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
11 Meningkatkan 01 Peningkatan Program perlindungan 01 Peningkatan 100% 100% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
pengawasan pengawasan dan konservasi SDA pengawasan Hidup
terhadap SDA terhadap SDA terhadap SDA
melalui Program perlindungan 02 Persentase 100% 100% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
sosialisasi dan konservasi SDA penyelesaian Hidup
terhadap kasus LH dg
masyarakat sanksi
administrasi (%)
12 Meningkatkan 01 Peningkatan Pembinaan dan 01 Pertumbuhan 2,04% 2,7% Energi dan Sumber Daya Dinas ESDM
pengelolaan pengelolaan Pengawasan Bidang Sektor Mineral
sumber daya berbasis Pertambangan Pertambangan
pertambangan konsep dan Penggalian
dan geologi sustaniable Pengawasan dan terhadap
development penertiban kegiatan PDRB
raykat yang berpotensi
merusak lingkungan
13 Persentase 01 Peningkatan Program pengendalian 01 Presentase 0% 100% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
peningkatan kegiatan yang Pencemaran dan peningkatan Hidup
jumlah disertai Kerusakan LH, jumlah
kelompok partisipasi Program peningkatan kelompok
masyarakat masyarakat Kualitas dan Akses masyarakat
yang berperan Informasi SDA dan LH yang berperan
dalam dalam
pengelolaan pengelolaan
lingkungan lingkungan
14 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pengendalian 01 Persentase 100% 100% Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
tindak lanjut pengelolaan Pencemaran dan tindak lanjut Hidup
pengaduan keseimbangan Kerusakan LH pengaduan
masyarakat lingkungan masyarakat
akibat adanya melalui konsep akibat adanya
dugaan sustaniable dugaan
pencemaran development pencemaran
dan/atau dan/atau
perusakan perusakan LH
lingkungan
hidup
VII-70
Target
Program Indikator Kinerja
No Sasaran Strategi Arah kebijakan Kondi Kondi Bidang Urusan PD Penanggung Jawab
Pembangunan Daerah (OUTCOME)
si si
Awal Akhir
15 Meningkatkan 01 Peningkatan Program pengendalian 01 Indeks 87,64 99,84 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan
angka Indeks kualitas udara Pencemaran dan Pencemaran % % Hidup
Pencemaran melalui Kerusakan LH Udara
Udara kegiatan
penghijauan
dan
pengawasan
terhadap
pencemaran
udara
02 Meningkatny 01 Meningkatkan Peningkatan Jumlah desa 17 32 Pemberdayaan Masyarakat
a sistem Jumlah desa Jumlah desa tangguh Desa Desa dan Desa
penanggulan tangguh tangguh bencana
gan bencana bencana bencana
yang
responsif
02 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Kedaruratan 01 Persentase 81% 85% Badan Penanggulangan
penanganan peran lembaga dan Logistik penanganan Bencana Daerah
bencana kebencanaan Penanggulangan bencana
dalam Bencana
penangan
bencana
03 Meningkatkan 01 Peningkatan Program Pencegahan 01 Persentase 70% 90% Pemberdayaan Masyarakat Badan Penanggulangan
pemberdayaan pemberdayaan Dini dan pemberdayaan dan Desa Bencana Daerah
masyarakat masyarakat Penanggulangan masyarakat
mengenai Korban Bencana Alam dalam resiko
resiko bencana bencana
04 Meningkatan 01 Peningkatkan Program Kedaruratan 01 Persentase 81% 85% Sosial Dinas Sosial, Badan
bantuan sosial kualitas peran dan Logistik bantuan sosial Penanggulangan
terhadap badan Penanggulangan terhadap korban Bencana Daerah
korban penanggulanga Bencana bencana
bencana n bencana
VII-71
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
VIII-1
tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan kepala daerah pada tingkat
kebijakan. Berbeda dengan penyelenggaraan aspek strategik, program
prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan agar setiap
urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung
dipengaruhi oleh visi dan misi kepala daerah terpilih. Artinya, suatu
prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta
program kepala daerah terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain
ditinggalkan atau diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan
dilakukan sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara
sistematis dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan di
seluruh urusan (wajib dan pilihan). Setelah program prioritas diketahui
baik berasal dari perumusan strategis maupun dari rumusan
permasalahan pembangunan daerah, dibuatlah alokasi pagu untuk setiap
program. Pagu indikatif program merupakan jumlah dana yang tersedia
untuk mendanai program prioritas tahunan yang penghitungannya
berdasarkan standar satuan harga yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Indikasi rencana program prioritas Pemerintah Kabupaten Malang
berisi program-program, baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan
jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan SKPD dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Pagu indikatif sebagai
wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk
penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas
yang telah disertai kebutuhan pendanaan (pagu indikatif) selanjutnya
dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD,
termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta
kebutuhan pendanaannya.
Indikasi rencana program dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun
2016-2021 yang terdiri dari dari program pembangunan daerah yang
menunjang secara langsung pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
program prioritas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah
termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana
Strategis SKPD. Program prioritas untuk mendukung pencapaian tujuan
pembangunan daerah terbagi ke dalam 6 (enam) urusan pemerintahan
VIII-2
wajib pelayanan dasar, 18 (delapan belas) urusan wajib non pelayanan
dasar dan 8 (delapan) urusan pemerintahan pilihan.
VIII-3
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
b. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong Gorong;
c. Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong;
d. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
e. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan;
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
g. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;
h. Pengelolaan Sistem Informasi/ Database Jalan dan Jembatan;
i. Program Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan
Umum;
j. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;
k. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku;
l. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;
m. Program Pengendalian Banjir;
n. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;
o. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah;
p. Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Perumahan;
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan;
c. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan;
d. Program Pengelolaan Areal Pemakaman;
e. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran.
5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
b. Program Pemeliharaan Kantrantibmas Pencegahan Tindak
Kriminal;
VIII-4
c. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Toleransi
Beragama;
d. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
e. Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan
Bencana;
f. Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana
g. Program Rehabilitasi - Rekonstruksi Sarana dan Prasarana
Pasca Bencana.
6. Sosial
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) lainnya;
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
c. Program Pembinaan Anak Terlantar;
d. Program Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma;
e. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo;
f. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks
Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya);
g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
VIII-5
c. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan;
d. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan.
3. Pangan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/
Perkebunan).
4. Pertanahan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah;
b. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan;
c. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.
5. Lingkungan Hidup
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup;
b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
c. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ( RTH );
d. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
e. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
7. Pemberdayaan Masyarakat & Desa
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;
c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa;
d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;
e. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan.
VIII-6
8. Pengendalian Penduduk & KB
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
b. Program Pelayanan Kontrasepsi;
c. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri;
d. Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan
dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak;
e. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga.
9. Perhubungan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ;
c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
d. Program Pembangunan sarana dan Prasarana Perhubungan;
e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
10. Komunikasi & informatika
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa;
b. Program Kerja sama Informasi dengan Mas Media;
c. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi.
11. Koperasi UKM
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah (KUKM);
b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah;
c. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif;
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
e. Program Peningkatan Palayanan.
VIII-7
12. Penanaman Modal
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerja sama Investasi;
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
13. Kepemudaan dan Olah Raga
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga;
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga;
d. Program Peningkatan Upaya Pemulihan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda;
e. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda.
14. Statistik
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah.
15. Persandian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Program Optimalisasai Pemanfaatan Teknologi Informasi.
16. Kebudayaan;
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
17. Perpustakaan;
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan.
18. Kearsipan.
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
b. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;
c. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan;
d. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip
Daerah.
VIII-8
8.3 URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
1. Kelautan dan Perikanan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
c. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Sistem
Kelautan dan Perikanan;
d. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan;
e. Program Peningkatan, Pengawasan, Pengendalian, dan
Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
2. Pariwisata
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
b. Program Pengembangan Kemitraan;
c. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
3. Pertanian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan;
b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
/Perkebunan;
d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/
Perkebunan;
e. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
i. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.
4. Kehutanan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan;
d. Program Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta
Masyarakat;
VIII-9
e. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluh
Kehutanan.
5. Energi Sumber Daya Mineral
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;
b. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi merusak lingkungan;
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan;
d. Program Pembinaan dan Pengawasan Migas;
e. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi Baru
Terbarukan (EBT) dan Konservasi Migas.
6. Perdagangan
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengembangan
Perdagangan;
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
c. Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan
Pedagang;
d. Program Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pasar;
e. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
f. Program Resi Gudang.
7. Perindustrian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau;
b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;
c. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
d. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.
8. Transmigrasi.
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi;
b. Program Transmigrasi Lokal.
VIII-10
8.4 Urusan Penunjang Pemerintahan
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian
Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
b. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan KDH;
c. Program Pendidikan Kedinasan;
d. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;
e. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan;
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
g. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah;
h. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
i. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan;
j. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
k. Program Peningkatan Pelayanan Publik;
l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
m. Program Penelitian dan Pengembangan;
n. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan.
VIII-11
TABEL 8.1
INDIKASI RENCANA PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Tahun 2016 Akhir 2017 Akhir 2018 Akhir 2019 Akhir 2020 Akhir 2021 Jawab
Urusan Pemerintahan dan Kondisi Kinerja Awal Kondisi Kinerja pada Akhir Periode
No. Indikator Kinerja Program
Prioritas Program RPJMD RPJMD
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 839,314,000.0 100% 1,007,176,800.0 100.0% 1,208,612,160.0 100% 1,450,334,592.0 100% 1,740,401,510.4 100% 2,088,481,812.5 100% DISDIK
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 145,000,000.0 100% 174,000,000.0 100.0% 208,800,000.0 100% 250,560,000.0 100% 300,672,000.0 100% 360,806,400.0 100% DISDIK
Pengembangan Sistem Capaian keuangan yang disusun
Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
d Progam Pendidikan Anak Usia Dini Meningkatnya akses APK PAUD 65% 240,000,000.0 71,32% 340,000,000.0 77.2% 340,000,000.0 83,06% 340,000,000.0 89,06% 340,000,000.0 95% 340.0 95% DISDIK
(PAUD) pendidikan anak usia 4-6
tahun ke PAUD
53,71%
e Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Meningkatnya akses APK SMP 94,47% 59,254,000,000.0 96,68% 45,685,000,000.0 98,89% 49,671,190,000.0 101,10% 54,078,710,000.0 103,31 % 58,961,090,000.0 105,52% 64,857,199,000.0 105,52% DISDIK
Tahun pendidikan13-15 tahun ke 92,26%
SMP
f Program Pendidikan Menengah Meningkatnya akses APK SM 45,40% 3,254,000,000.0 51,55% 3,230,000,000.0 57,7% 3,512,720,000.0 63,85% 3,824,420,000.0 70,00% 4,169,700,000.0 76,00% 4,586,670,000.0 APK SM DISDIK
pendidikan 16-18 th ke SMA 39,25% 76%
g Program Pendidikan Non Formal Tuntas buta aksara & Angka buta aksara >45 th 0,43% 803,000,000.0 0,23% 779,000,000.0 0,00% 847,900,000.0 0,00% 923,140,000.0 0,00% 1,006,480,000.0 0,00% 704,500,000.0 0,00% DISDIK
meningkatnya kecakapan 0,76% ,
hidup pdd Kec hdp 72% Angka buta aksara >45 th 0,76% ,
Kec hdp 72%
h Program Pendidikan Luar Biasa Seluruh penyandang tuna APK PLB 69,76% 3,254,000,000.0 71,66% 3,230,000,000.0 75,56% 3,512,720,000.0 77,46% 3,824,420,000.0 79,36% 4,169,700,000.0 83,26% 4,586,670,000.0 APK PLB DISDIK
tertampung di PLB 65,54% 79,36 %
i Program Peningkatan Mutu Meningkatnya Guru S1 prof 66,79% 1,141,000,000.0 75,09% 1,132,000,000.0 83,39% 1,230,840,000.0 91,69% 1,340,060,000.0 99,99% 1,461,040,000.0 100% 1,607,144,000.0 Guru S1 prof DISDIK
Pendidik dan Tenaga Kependidikan profesionalisme dan
kompetensi guru
58,49% 100%
j Manajemen Pelayanan Pendidikan Meningkatnya mutu Sek ber IT 26,68% 338,000,000.0 39,16% 350,480,000.0 51,64% 381,050,000.0 64,12% 414,860,000.0 76,60% 452,320,000.0 84,50% 497,552,000.0 Sek ber IT DISDIK
menejemen pelayanan 14,20 % 84,50%
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 285,480,000.0 100% 299,754,000.0 100.0% 314,741,000.0 100% 330,478,000.0 100% 347,002,000.0 100% 364,352,000.0 100% Dinas Kesehatan
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Cakupan pemenuhan 75% 75% 285,480,000.0 75% 299,754,000.0 75.0% 314,741,000.0 75% 330,478,000.0 75% 347,002,000.0 75% 364,352,000.0 75% Dinas Kesehatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 132,401,000.0 100% 139,021,000.0 100.0% 145,972,000.0 100% 153,270,000.0 100% 160,934,000.0 100% 168,980,000.0 100% Dinas Kesehatan
Pengembangan Sistem Capaian keuangan yang disusun
Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Obat dan Perbekalan Meningkatnya ketersediaan 60% 90% 13,414,162,000.0 90% 16,000,000,000.0 90.0% 17,000,000,000.0 90% 18,000,000,000.0 90% 19,000,000,000.0 90% 20,000,000,000.0 90% Dinas Kesehatan
Kesehatan obat yang berkualitas
VIII- 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
f Program Upaya Kesehatan Cakupan Kunjungan Bumil 97,6% 97,6% 51,517,011,910.0 97,6% 54,000,000,000.0 97,6% 57,000,000,000.0 97,6% 60,000,000,000.0 97,6% 63,000,000,000.0 97,6% 66,000,000,000.0 97,6% Dinas Kesehatan
Masyarakat K4
Cakupan komplikasi 98,7% 98,7% 98,7% 98,7% 98,7% 98,7% 98,7% 98,7%
kebidanan yg ditangani
Cakupan pertolongan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persalinan oleh nakes yg
Cakupan pelayanan nifas 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan neonatal dg 95.5% 95.5% 95.5% 95.5% 95.5% 95.5% 95.5% 95.5%
komplikasi yg ditangani
Cakupan kunjungan bayi 99.2% 99.2% 99.2% 99.2% 99.2% 99.2% 99.2% 99.2%
Cakupan pelayanan anak 78.20% 78.20% 78.20% 78.20% 78.20% 78.20% 78.20% 78.20%
balita
Cakupan pelayanan 8.17% 8.17% 8.17% 8.17% 8.17% 8.17% 8.17% 8.17%
kesehatan rujukan pasien
Cakupan peserta KB aktif 70.2% 70.2% 70.2% 70.2% 70.2% 70.2% 70.2% 70.2%
Cakupan sekrening murid 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
SD, SLTA dan SLTA
Cakupan kader UKS SD, 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
SLTP dan SLTA dilatih
Cakupan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan remaja
Cakupan pra Lansia dan 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60%
Lansia baru yang dilayani
Cakupan Posyandu Lansia 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dibina
Cakupan pelayanan gawat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
darurat level 1 yg harus
Cakupan Puskesmas 0% 38% (15 64% (25 92% (36 100% (39 100% (39 100% (39 100% (39 Puskesmas)
terakriditasi Puskesmas) Puskesmas) Puskesmas) Puskesmas) Puskesmas) Puskesmas)
Cakupan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan rujukan dan
Cakupan Penderita gangguan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jiwa ditemukan yang
Cakupan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan di Puskesmas
Persentase lokasi yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapatkan rekomendasi
Cakupan pemeliharaan Alat 100% (39 Pusk) 100% (39 100% (39 100% (39 100% (39 100% (39 100% (39 100% (39 Pusk)
Kesehatan Pusk) Pusk) Pusk) Pusk) Pusk) Pusk)
Cakupan pengelolaan alat 55% 60% 65% 70% 75% 80% 80% 80%
kesehatan di puskesmas
g Program Pelayanan JKN Kapitasi Persentase masyarakat 91% 91% 42,431,477,561.0 91,5% 47,000,000,000.0 92.0% 52,000,000,000.0 92,5% 57,000,000,000.0 93% 62,000,000,000.0 93% 67,000,000,000.0 93% Dinas Kesehatan
pada FKTP miskin yang terlayani
h Program Pengawasan obat dan Presentase menurunnya obat 50% 50% 189,387,500.0 45% 200,000,000.0 40.0% 210,000,000.0 35% 215,000,000.0 35% 220,000,000.0 30% 225,000,000.0 30% Dinas Kesehatan
makanan dan makanan yang
berbahaya
i Program Pengembangan Obat Asli Meningkatnya penggunaan 5% 5% 14,680,000.0 6% 20,000,000.0 7.0% 40,000,000.0 8% 80,000,000.0 9% 160,000,000.0 10% 200,000,000.0 10% Dinas Kesehatan
Indonesia obat tradisional di
Puskesmas
j Program Promosi Kesehatan dan Cakupan desa siaga aktif 100% 100% 926,592,250.0 100% 972,000,000.0 100.0% 1,020,600,000.0 100% 1,070,000,000.0 100% 1,120,000,000.0 100% 1,176,000,000.0 100% Dinas Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
k Program Perbaikan Gizi Masyarakat Cakuoan Balita Kekurangan <15% <15% 525,000,000.0 <15% 551,250,000.0 <15% 576,000,000.0 <15% 601,000,000.0 <15% 626,000,000.0 <15% 632,000,000.0 <15% Dinas Kesehatan
Gizi
Cakuoan pemberian 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% Dinas Kesehatan
makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 sd. 20
bulan keluarga maskin
l Program Pengembangan Lingkungan % Desa yang dipucu CLTS 40% 40% 361,354,500.0 50% 380,000,000.0 60.0% 399,000,000.0 70% 420,000,000.0 80% 440,000,000.0 80% 462,000,000.0 66% ( 264 desa) Dinas Kesehatan
Sehat
% Jamban sehat atau 70% 73% 73% 76% 80% 84% 84% 84% Dinas Kesehatan
memenuhi syarat
% Sarana air minum 63% 63,5% 63,5% 63,5% 67% 70,5% 70,5% 70,5% Dinas Kesehatan
yang di periksa
m Program Pencegahan dan Cakupan Foging Focus 100% (180 fokus) 100% (180 1,024,262,000.0 100% (180 1,075,475,100.0 100% (230 1,129,248,855.0 100% (250 1,185,711,297.0 100% (270 1,244,996,865.0 100% (270 1,307,246,705.0 100% (270 fokus) Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit Menular fokus) fokus) fokus) fokus) fokus) fokus)
Cakupan penemuan 32% 32% 34% 36% 38% 40% 40% 40% Dinas Kesehatan
penderita Pneumonia balita
Cakupan penemuan pasien 75,27 per 100.000 pendk 75,27 per 76 per 77 per 78 per 79 per 79 per 79 per 100.000 pendk Dinas Kesehatan
baru TB baru semua tipe 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
pendk pendk pendk pendk pendk pendk
Cakupan penemuan 98.60% 100% 100% 100% 100% 100% 98.60% 98.60% Dinas Kesehatan
penderita diare
Cakupan penderita DBD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Kesehatan
yang ditangani
VIII- 13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Desa bebas jentik 0% 0% 8% (30 desa) 10% ( 40 13% (50 18% ( 70 49% (190 49% (190 desa)
desa) desa) Desa) desa)
Cakupan spot cek ( 0 0 100% (5 100% (11 100% (11 100% (11 100% 100% (38lokasi)
pemeriksaan nyamuk DBD ) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) (38lokasi)
Cakupan penemuan kasus 100% (13 kasus ) 100% (13 100% (15 100% (20 100% (22 100% (25 100% (95 100% (95 kasus )
Malaria kasus ) kasus ) kasus ) kasus ) kasus ) kasus )
Cakupan pemberian 100% (20 lokasi) 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 lokasi)
larvasida lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi)
Cakupan spot cek ( 100% (20 lokasi) 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 100% (20 lokasi)
pemeriksaan nyamuk lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi)
malaria)
Cakupan Desa/Kelurahan 87,69% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
UCI
% anak usia 0-11 mendapat 91% 91,5% 92% 95,5% 93% 93,5% 93.5% 93.5%
imunisasi dasar lengkap
Cakupan penemuan kasus 0.34 0.35% 0.36% 0.37% 0.38% 0.40% 0.40% 0.40%
AFP per 100 ribu anak balita
Prevalensi penduduk usia > 0,05% 25,28% 25,28% 25,28% 25,28% 25,28% 25,28% 25,28%
15 th tekanan darah tinggi
%Puskesmas yang 9 Puskesmas (23 %) 10 Pusk 12 Pusk. 20 Pusk 30 Pusk 35 Pusk. 39 Pusk. 100 39 Pusk. 100 %
melaksanakan kegiatan PTM 25,64% 30,76% 51,28% 76,92% 89,74% %
Cakupan Pemantauan 11% 90.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
jemaah Haji Pulang dari Arb
Saudi
n Program standarisasi Pelayanan dokumen perencanaan 100% (12 Dok) 100% (12 915,553,750.0 100% (12 961,331,000.0 100% (12 1,009,398,000.0 100% (12 1,059,867,000.0 100% (12 1,112,861,000.0 100% (12 1,168,504,000.0 terlaksananya penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan
Kesehatan program Kesehatan (Renstra, Dok) Dok) Dok) Dok) Dok) Dok) tahunan
Renja , RKA/DPA,
GBS/TOR), Dokumen
evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan
(ISO,SOP,PRKA, DPPA,
Dokumen Pendukung
BLUD, Dok. Survey IKM),
dokumen informasi
kesehatan (Profil dan laporan
Tahunan )
Hasil SKM terhadap 75% 75% 75% 75,5 7600% 76,5 76500% 76,5 Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan di
Puskesmas
n Program Pengadaan, Peningkatan, Cakupan bangunan gedung 0% 38% (15 7,607.5 64% (25 7,518.3 92% (36 8,174.2 100% (39 8,899.5 100% (39 9,703.0 100% (39 100% (39 Pusk.) Dinas Kesehatan
dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas sesuai standar Pusk.) Pusk.) Pusk.) Pusk.) Pusk.) Pusk.)
Puskesmas/Puskesmas Pembantu akriditasi
dan Jaringannya
o Program Pengawasan dan Persentase industri rumah 100% 80% 250,000,000.0 80% 260,000,000.0 80.0% 270,000,000.0 80% 280,000,000.0 80% 290,000,000.0 80% 300,000,000.0 80% Dinas Kesehatan
Pengendalian Kesehatan Makanan tangga pangan yang
bersertifikat
p Puskesmas BLUD Cakupan Puskesmas BLUD 26% (10.Pusk.) 26% 24,187,600,340.0 38 % ( 15 25,400,000,000.0 51 % ( 20 30,000,000,000.0 64 % ( 25 35,000,000,000.0 77 % ( 30 40,000,000,000.0 100% (39 45,000,000,000.0 100% (39 Puskesmas Dinas Kesehatan
(10.Pusk.) Puskesmas ) Puskesmas ) Puskesmas ) Puskesmas ) Puskesmas)
VIII- 14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
207,894,115,000.0 233,400,000,000.0 242,300,000,000.0 260,230,000,000.0 280,583,000,000.0 304,078,800,000.0
a Program Standarisasi pelayanan Presentase sarana/prasarana 70% 75% 112,018,235,000.0 80% 116,700,000,000.0 85.0% 121,150,000,000.0 90% 130,115,000,000.0 95% 140,291,500,000.0 100% 149,808,150,000.0 100% RSUD Kanjuruhan
kesehatan peralatan kesehatan di RSUD
Persentase layanan kesehatan 65,000,000,000.0 71,500,000,000.0 78,650,000,000.0 86,515,000,000.0 95,166,500,000.0 104,633,150,000.0 RSUD Kanjuruhan
perorangan kepada
masyarakat sesuai standar di
RSUD :
-Persentase Tingkat Hunian 68% 60-80% 60-80% 60-80% 60-80% 60-80% 60-80% 60-80% RSUD Kanjuruhan
Rumah Sakit (Bed
Occupancy Rate)
-Rata-rata Lama Pasien 5 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari RSUD Kanjuruhan
Dirawat (Average Length of
Stay)
-Rata-rata Lama Tempat 3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari RSUD Kanjuruhan
Tidur Kosong/Tidak Terisi
(Turn Over Internal)
- Frekuensi Pemakaian 52 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali 40-50 kali RSUD Kanjuruhan
Tempat Tidur dalam Kurun
Waktu tertentu (Bed Turn
Over)
Persentase tenaga profesional RSUD Kanjuruhan
medis dan keperawatan:
-Persentase Jumlah Tenaga 98% 98% 98% 98.0% 98% 98% 98% 98% RSUD Kanjuruhan
Medis Sesuai Dengan
Standar Klasifikasi Rumah
Sakit B
-Persentase Tenaga 96% 96% 96% 96.0% 96% 96% 96% 96% RSUD Kanjuruhan
Keperawatan yang
Memenuhi Standar
Kompetensi
Persentase kematian pasien RSUD Kanjuruhan
di rawat di rumah sakit:
a. Angka kematian umum 6% 45 4.5% 4.5% 4.5% 4.5% 4.5% 4.5% RSUD Kanjuruhan
tiap 1000 pasien keluar
(GDR)
b. Angka kematian 48 tiap 3% 25 2.5% 2.5% 2.5% 2.5% 2.5% 2.5% RSUD Kanjuruhan
1000 pasien keluar
b Program Pengadaan, Peningkatan Pengadaan sarana dan 1 paket 9,687,940,000.0 1 paket 10,200,000,000.0 1 paket 11,000,000,000.0 1 paket 11,100,000,000.0 1 paket 11,750,000,000.0 12,925,000,000.0 5 paket RSUD Kanjuruhan
Sarana dan Prasarana Rumah peralatan rumah sakit DAK
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah
Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata.
Pengadaan sarana dan 1 paket 11,500,000,000.0 1 paket 15,000,000,000.0 1 paket 16,500,000,000.0 1 paket 17,500,000,000.0 1 paket 18,375,000,000.0 20,212,500,000.0 5 paket RSUD Kanjuruhan
peralatan rumah sakit DBH
CHT
Pengadaan sarana dan 1 paket 9,687,940,000.0 1 paket 20,000,000,000.0 1 paket 15,000,000,000.0 1 paket 15,000,000,000.0 1 paket 15,000,000,000.0 16,500,000,000.0 5 paket RSUD Kanjuruhan
peralatan rumah sakit DAK
VIII- 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4. kualifikai tenaga RSUD Lawang
profesional medis dan
keperawatan
a. Tenaga medis sesuai RSUD Lawang
dengan standar klasifikasi 75% 2 orang 2 orang 2 orng 2 orang 2 orang 2 orang 12 orang
RS
RSUD Lawang
b. Tenaga keperawatan yang 100% 32 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang 20 orang 142 orang
memenuhi standar kopetensi
b 5. Kelengkapan sarana dan RSUD Lawang
Program pengadaan,peningkatan prasarana RS
18,927,425,000.0 14,427,425,000.0 14,427,425,000.0 14,427,425,000.0 14,427,425,000.0 14,427,425,000.0 91,064,550,000.0
sarana dan prasarana RS/RS jiwa/RS
paru/RS mata
a. Kelengkapan alat RSUD Lawang
kesehatan yang terstandar 100% 1 paket 14,777,425,000.0 1 paket 11,927,425,000.0 1 paket 11,927,425,000.0 1 paket 11,927,425,000.0 1 paket 11,927,425,000.0 1 paket 11,927,425,000.0 74,414,550,000.0
(DBHCHT)
b. Kelengkapan sarana RSUD Lawang
gedung/fisik sesuai standar 100% 2 paket 4,150,000,000.0 1 paket 2,500,000,000.0 1 paket 2,500,000,000.0 1 paket 2,500,000,000.0 1 paket 2,500,000,000.0 1 paket 2,500,000,000.0 16,650,000,000.0
(DAK)
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan peningkatan 100% 100% 191,000,000.0 100% 220,000,000.0 100.0% 253.0 100% 290.0 100% 334.0 100% 384.0 100% Bina Marga
Aparatur disiplin aparatur
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan peningkatan 100% 100% 290,000,000.0 100% 334,000,000.0 100.0% 384.0 100% 441.0 100% 507.0 100% 583.0 100% Bina Marga
Sumber Daya Aparatur kapasitas Aparatur
e Program Peningkatan Cakupan Pelaporan Capaian 100% 100% 72,000,000.0 100% 83,000,000.0 100.0% 95.0 100% 110.0 100% 126.0 100% 145.0 100% Bina Marga
Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja Keuangan
Capaian - Kinerja dan Keuangan
jumlah dokumen 100% 1 Dokumen 4,502,000.0 1 Dokumen 5,177,000,000.0 1 Dokumen 6.0 1 Dokumen 6.8 1 Dokumen 7.9 1 Dokumen 9.1 1 Dokumen Bina Marga
Perencanaan Teknis
Pembangunan dan
Peningkatan Jalan yang
disusun
Panjang jalan Pembangunan Jalan Kabupaten Kondisi 77 Km 80,127,000.0 77 Km 92,146,000.0 77 Km 106.0 77 Km 121.9 77 Km 140.1 77 Km 161.2 Jalan Kabupaten Kondisi Baik 75% Bina Marga
dan Peningkatan Jalan Baik 63,00%
jumlah dokumen 100% 1 Dokumen 1,636,000.0 1 Dokumen 1,881,000.0 1 Dokumen 2.2 1 Dokumen 2.5 1 Dokumen 2.9 1 Dokumen 3.3 1 Dokumen Bina Marga
Perencanaan Teknis
Pembangunan dan
Penggantian Jembatan yang
disusun
Panjang Pembangunan dan Jembatan Kabupaten 315 Meter 35,276,000.0 315 Meter 40,567,000.0 315 Meter 46.7 315 Meter 53.7 315 Meter 61.7 315 Meter 71.0 Jembatan Kabupaten Standar 66% Bina Marga
Penggantian Jembatan Standar 44,81%
Panjang Pengawasan Teknis 77 Km 4,224,000.0 77 Km 4,858,000.0 77 Km 5.6 77 Km 6.4 77 Km 7.4 77 Km 8.5 385 Km Bina Marga
Pembangunan dan
Peningkatan Jalan
Panjang Pengawasan Teknis 315 Meter 1,240,000.0 315 Meter 1,426,000.0 315 Meter 1.6 315 Meter 1.9 315 Meter 2.2 315 Meter 2.5 1575 M Bina Marga
Pembangunan/Penggantian
Jembatan
jumlah dokumen 0,01% 1 dokumen 222,000,000.0 1 dokumen 255,000,000.0 1 dokumen 294.0 1 dokumen 338.0 1 dokumen 388.0 1 dokumen 447.0 1% Bina Marga
Perencanaan Teknis
Pembangunan Dinding
Penahan Jalan yang disusun
panjang Pembangunan 241 Meter 4,452,000.0 241 Meter 5,120,000.0 241 Meter 5.9 241 Meter 6.8 241 Meter 7.8 241 Meter 9.0 Bina Marga
Dinding Penahan Jalan yang
dibangun
Terlaksananya Pengawasan 241 Meter 150,000,000.0 241 Meter 173,000,000.0 241 Meter 198.0 241 Meter 228.0 241 Meter 262.0 241 Meter 302.0 Bina Marga
Teknis Pembangunan
Dinding Penahan Jalan
VIII- 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
h Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
Panjang
dan Jembatan
Jalan Kabupaten
Kondisi Baik Jumlah Jalan
yang dipelihara
Jumlah Dokumen 60% 1 dokumen 3,856,000.0 1 dokumen 4,434,000.0 1 dokumen 5.1 1 dokumen 5.9 1 dokumen 6.7 1 dokumen 7.8 Bina Marga
Perencanaan Teknis
Kegiatan yang disusun tepat
waktu
Panjang 148 Km 96,060,000.0 148 Km 110,469,000.0 148 Km 127.0 148 Km 146.1 148 Km 168.0 148 Km - Bina Marga
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan yang dibangun
Panjang Pengawasan Teknis 160 Km 2,649,000.0 160 Km 3,046,000.0 160 Km 3.5 160 Km 4.0 160 Km 4.6 160 Km 5.3 Bina Marga
Pemeliharaan Jalan yang
diawasi
Panjang Pemeliharaan Rutin 150 Km 62,600,000.0 150 Km 71,990,000.0 150 Km 82.8 150 Km 95.2 150 Km 109.5 150 Km 125.9 Bina Marga
Jalan yang dibangun
jumlah Alat Laboratorium 3 Unit 221,000,000.0 3 Unit 221,000,000.0 3 Unit 221,000,000.0 3 Unit 221,000,000.0 3 Unit 221,000,000.0 3 Unit 221,000,000.0 Bina Marga
Kebinamargaan yang dibeli
jumlah kegiatan 1 kegiatan 221,000,000.0 1 kegiatan 254,000,000.0 1 kegiatan 292,000,000.0 1 kegiatan 336,000,000.0 1 kegiatan 387,000,000.0 1 kegiatan 445,000,000.0 Bina Marga
Pemeliharaan Alat-alat Berat
Jumlah kegiatan 1 kegiatan 29,000,000.0 1 kegiatan 33,000,000.0 1 kegiatan 38,000,000.0 1 kegiatan 44,000,000.0 1 kegiatan 51,000,000.0 1 kegiatan 58,000,000.0 Bina Marga
Pemeliharaan Alat
Laboratorium
Kebinamargaan
j Program Pembangunan Infrastruktur Persentase jumlah jalan desa
Perdesaan yang ditingkatkan
jumlah Pembangunan Jalan 0,05% 1 dokumen 3,856,000.0 1 dokumen 4,434,000.0 1 dokumen 5,099,000.0 1 dokumen 5,864,000.0 1 dokumen 6,744,000.0 1 dokumen 7,755,000.0 0,25% Bina Marga
dan Jembatan Desa yang
dibangun
jumlah Perencanaan Teknis 148 Km 96,060,000.0 148 Km 110,469,000.0 148 Km 127,039,000.0 148 Km 146,095,000.0 148 Km 168,010,000.0 148 Km 193,211,000.0 Bina Marga
Pembangunan Jalan dan
Jembatan Desa yang disusun
panjang Pengawasan Teknis 160 Km 2,649,000.0 160 Km 3,046,000.0 160 Km 3,503,000.0 160 Km 4,029,000.0 160 Km 4,633,000.0 160 Km 5,328,000.0 Bina Marga
Pembangunan Jalan dan
Jembatan Desa
Jumlah kegiatan Updating 100% 1 kegiatan 122,000,000.0 1 kegiatan 140,000,000.0 1 kegiatan 161,000,000.0 1 kegiatan 186,000,000.0 1 kegiatan 213,000,000.0 1 kegiatan 245,000,000.0 100% Bina Marga
Jalan, Jembatan dan
Bangunan Pelengkap Jalan
Jumlah Dokumen 14.126 Titik 1 Dokumen 1,557,000.0 1 Dokumen 1,791,000.0 1 Dokumen 2,059,000.0 1 Dokumen 2,368,000.0 1 Dokumen 2,723,000.0 1 Dokumen 3,132,000.0 16.476 Titik Bina Marga
Perencanaan Teknis
Bangunan Pelengkap dan
PJU yang disusun
61.000 Meter 121.000 Meter
jumlah Pengadaan dan 470 Titik 15,546,000.0 470 Titik 17,878,000.0 470 Titik 20,560,000.0 470 Titik 23,644,000.0 470 Titik 27,190,000.0 470 Titik 31,269,000.0 Bina Marga
Pemeliharaan PJU
Panjang Pembangunan 12000 Meter 20,489,000.0 12000 Meter 23,562,000.0 12000 Meter 27,097,000.0 12000 Meter 31,161,000.0 12000 Meter 35,835,000.0 12000 Meter 41,211,000.0 Bina Marga
Drainase/Trotoar yang
dibangun
panjang Pemeliharaan 10000 Meter 20,547,000.0 10000 Meter 23,629,000.0 10000 Meter 27,173,000.0 10000 Meter 31,249,000.0 10000 Meter 35,937,000.0 10000 Meter 41,327,000.0 Bina Marga
Bangunan Pelengkap Jalan
jumlah Pohon Tepi Jalan 2000 Pohon 542,000.0 2000 Pohon 623,000,000.0 2000 Pohon 717,000,000.0 2000 Pohon 824,000,000.0 2000 Pohon 948,000,000.0 2000 Pohon 1,090,000.0 Bina Marga
yang ditanam
panjang Pengawasan Teknis 16000 Meter 1,164,000.0 16000 Meter 1,339,000.0 16000 Meter 1,539,000.0 16000 Meter 1,770,000.0 16000 Meter 2,036,000.0 16000 Meter 2,341,000.0 Bina Marga
Pembangunan Pelengkap
Jalan dan Penerangan Jalan
Umum
VIII- 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
315,456,095,474.0 358,080,642,804.5 404,832,850,995.1 459,765,390,571.1 522,110,791,653.9 600,871,299,820.5
a Program Pelayanan Tingkat kelancaran 100% 100% 1,025,012,505.0 100% 1,127,513,755.5 100.0% 1,240,265,131.1 100% 1,364,291,644.2 100% 1,500,720,808.6 100% 1,650,792,889.4 100% Dinas Pengairan
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 662,234,900.0 100% 728,458,390.0 100.0% 801,304,229.0 100% 881,434,651.9 100% 969,578,117.1 100% 1,066,535,928.8 100% Dinas Pengairan
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Cakupan pemenuhan 100% 100% 38,500,000.0 75% 42,350,000.0 75.0% 46,585,000.0 75% 51,243,500.0 75% 56,367,850.0 75% 62,004,635.0 75% Dinas Pengairan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 8,602,000.0 100% 9,462,200.0 100.0% 10,408,420.0 100% 11,449,262.0 100% 12,594,188.2 100% 13,853,607.0 100% Dinas Pengairan
Pengembangan Sistem Capaian keuangan yang disusun
Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Pengembangan dan Persentase peningkatan Diperlukan rehab dan 20% 24,974,496,150 20% 32,466,844,995 20% 40,583,556,244 20% 50,729,445,305 20% 63,411,806,631 20% 79,264,758,289 100% terlaksananya peningkatan kualitas Dinas Pengairan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa kualitas dan kuantitas sarana pemeliharaan jaringan dan kuantitas sarana & prasarana irigasi
dan Jaringan Pengairan Lainnya & prasarana irigasi irigasi yang ada
f Program Penyediaan dan presentase peningkatan luas Diperlukan pembinaan dan 20% 37,768,367,600 20% 49,098,877,880 20% 61,373,597,350 20% 76,716,996,688 20% 95,896,245,859 20% 119,870,307,324 100% terlaksananya pembinaan dan Dinas Pengairan
Pengolahan Air Baku tanam penyuluhan pemanfaatan air penyuluhan pemanfaatan air baku
baku
g Program Pengembangan, Presentase peningkatan Diperlukan penyusunan 20% 1,529,976,500 20% 1,988,969,450 20% 2,486,211,813 20% 3,107,764,766 20% 3,884,705,957 20% 4,855,882,446 100% terlaksananya penyusunan program Dinas Pengairan
Pengelolaan Dan Konversi Sungai, ketersediaan air irigasi program pengelolaan dan pengelolaan dan konservasi sungai, danau
Danau Dan Sumber Daya Air dan konservasi sungai, dan sumberdaya air lainnya
Lainnya danau dan sumberdaya air
lainnya
h Program Pengembangan, Persentase daerah rawan air 100% 10% 80,000,000.0 10% 100,000,000.0 10.0% 120,000,000.0 10% 140,000,000.0 10% 160,000,000.0 10% 180,000,000.0 50% Dinas ESDM
Pengelolaan dan Konversi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air
Lainnya
i Program Pengembangan, Presentase peningkatan
Pengelolaan dan Konservasi Sungai, ketersediaan air irigas
Danau dan Sumber Daya Air
Lainnya
Jumlah embung dan 7 paket 2 Paket 579,860,000.0 2 Paket 753,818,000.0 2 Paket 942,272,500.0 2 Paket 1,177,840,625.0 2 Paket 1.472.300.781 2 Paket 2,899,300,000.0 12 paket Dinas Pengairan
bangunan penampung air
yang direhabilitasi/
Jumlah pekerjaan swakelola 7 paket 11 Paket 887,222,500.0 11 Paket 1,153,389,250.0 11 Paket 1,441,736,563.0 11 Paket 1,802,170,703.0 11 Paket 2,252,713,379.0 11 Paket 4,436,112,500.0 66 paket Dinas Pengairan
dalam rangka konservasi
sumber daya air yang
melibatkan masyarakat
j Program Pengendalian Banjir Meningkatnya fungsi Diperlukan pemeliharaan 20% 438,791,000.0 20% 570,428,300.0 20.0% 713,035,375.0 20% 891,294,219.0 10% 1,114,117,773.0 10% 1,392,647,217.0 100% terlaksananya pemeliharaan bantaran Dinas Pengairan
bantaran dan tanggul sungai bantaran dan tanggul sungai dan tanggul sungai
k Program Pengembangan Wilayah presentase peningkatan Diperlukan pengembangan 20% 302,838,000 20% 393,689,400 20.0% 492,111,750 20% 915,139,688 10% 768,924,609 10% 961,155,762 100% terlaksananya infrastruktur jaringan Dinas Pengairan
Strategis dan Cepat Tumbuh sistem irigasi teknis infrastruktur jaringan serta serta updating data
updating data
Cakupan Perencanaan 118% 350,000,000.0 100% 575,000,000.0 100.0% 589,375,000.0 100% 604,109,375.0 100% 619,212,109.0 100% 634,692,412.0 100% Bappeda
Pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
l Program Pengembangan Kinerja Meningkatnya pengelolaan Optimalisasi pengelolaan Air 26% 1,859,610,000.0 26% 2,019,130,000.0 13.0% 2,195,260,000.0 13% 2,390,050,000.0 13% 2,605,830,000.0 13% 2,605,830,000.0 3495 buah Dinas Pengairan
Pengelolaan Air Minum dan Air air minum dan air Limbah Minum dan Air Limbah
Limbah
m Program Pelayanan Administrasi Persentase pelaksanaan 100% 100% 2,363,500,000.0 100% 2,588,850,000.0 100.0% 2,847,740,000.0 100% 3,132,610,000.0 100% 3,446,760,000.0 100% 3,790,340,000.0 100% Dinas Cipta Karya
Perkantoran pelayanan administrasi Tata Ruang
kantor berjalan sesuai target
n Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 100% 100% 25,384,080,000.0 100% 25,631,340,000.0 100.0% 26,301,820,000.0 100% 26,975,950,000.0 100% 27,652,560,000.0 100% 27,652,560,000.0 100% Dinas Cipta Karya
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg Tata Ruang
meningkat dan atau
terpelihara
o Program Peningkatan Disiplin Persentase kapasitas sumber 100% 100% 176,250,000.0 100% 193,880,000.0 100.0% 213,260,000.0 100% 234,590,000.0 100% 258,050,000.0 100% 283,850,000.0 100% Dinas Cipta Karya
Aparatur daya aparatur yang Tata Ruang
meningkat
p Program Peningkatan Kapasitas Persentase disiplin aparatur 100% 100% 233,690,000.0 100% 257,060,000.0 100.0% 282,760,000.0 100% 311,040,000.0 100% 342,140,000.0 100% 376,360,000.0 100% Dinas Cipta Karya
Sumber Daya Aparatur yg meningkat Tata Ruang
q Program Peningkatan Persentase penyelesaian 100% 100% 31,756,600,000.0 100% 34,932,260,000.0 100.0% 38,425,490,000.0 100% 42,268,040,000.0 100% 46,494,840,000.0 100% 51,144,330,000.0 100% Dinas Cipta Karya
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan Tata Ruang
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta
lap keuangan
VIII- 18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
r Program Pengembangan Kinerja Presentase penduduk yang
Pengelolaan Air Minum dan Air mendapatkan akses air
Limbah lilmbah yang memadahi
Persentase penduduk yang 80,2% 80,2% 59,039,628,000.0 83,52% 64,949,191,000.0 87,92% 71,447,310,000.0 93,41% 78,592,842,000.0 100% 86,450,526,000.0 100% 95,095,578,600.0 Dinas Cipta Karya
terlayani sarana pengelolaan
Air Limbah
Persentase penduduk yang 68% 85,48% 1,658,814,320.0 87,9% 1,971,577,184.0 91,13% 2,345,992,620.0 95,16% 2,794,301,144.0 100% 3,331,182,373.0 100% 3,664,300,610.3 Dinas Cipta Karya
mendapatkan akses air
minum
s Program Pembangunan Infrastruktur Persentase penduduk yang 68% 85,48% 41,549,900,000.0 87,9% 45,704,890,000.0 91,13/% 50,275,380,000.0 95,16% 55,302,918,000.0 100% 60,833,209,000.0 100% 66,916,529,900.0 Dinas Cipta Karya
Perdesaan mendapatkan akses air
minum
t Program Pembangunan Saluran Persentase ketersediaan 38% 48,26% 31,756,602,000.0 59,41% 34,932,263,000.0 71,67% 38,425,489,000.0 85,16% 42,268,038,000.0 100% 46,494,842,000.0 100% 51,144,326,200.0 Dinas Cipta Karya
Drainase/Gorong-Gorong sistem jaringan drainase
skala kawasan dan skala
kota
u Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jumlah drainase yang
Jalan dan Jembatan berkondisi baik
v Persentase ketersediaan 56,46% 63,59% 46,854,347,999.0 71,44% 51,539,783,000.0 80,07% 56,693,716,000.0 89,56% 62,363,138,000.0 100% 68,599,452,000.0 100% 75,459,397,200.0 Dinas Cipta Karya
sistem jaringan drainase
skala kawasan dan skala
kota
w Program Pemanfaatan Ruang Tersedianya dokumen Ruang Belum tersedianya dokumen 20% 2,150,000,000.0 20% 2,200,000,000.0 20.0% 2,250,000,000.0 20% 2,300,000,000.0 20% 2,350,000,000.0 2,585,000,000.0 Optimalisasi dokumen kawasan khusus. Dinas CKTR
Terbuka Hijau, Ruang Lahan RTH, Ruang Lahan
Pertanian Berkelanjutan, dan Pertanian Berkelanjutan dan
kawasan khusus. kawasan khusus
x Program Pengendalian Pemanfaatan Termanfaatkannya Ruang- Belum Optimalnya 20% 927,920,000.0 20% 942,440,000.0 20.0% 958,080,000.0 20% 975,590,000.0 20% 995,000,000.0 1,094,500,000.0 Optimalisasi pemanfaatan Ruang Dinas CKTR
Ruang Ruang sesuai denga pemanfaatan Ruang
peruntukannya
z Peningkatan Kesiagaan dan Persentase penanganan 100% 100% 1,099,252,000.0 100% 1,209,177,000.0 100% 1,330,094,000.0 100% 1,463,103,000.0 100% 1,609,413,000.0 100% 1,770,354,300.0 100% Dinas CKTR
Pencegahan Bahaya Kebakaran kejadian kebakaran di Kab.
Malang.
b Program Peningkatan Sarana & Prosentase sarana dan 100% 111,280,000.0 100% 122,400,000.0 100.0% 109.6 100% 120.5 100% 132.3 100% 145.5 100% Badan Perumahan
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang
layak fungsi
c Program Peningkatan Disiplin Persentase PNS yang 5,000,000.0 25,410,000.0 0.0% 27,951,000.0 0% 30,746,100.0 0% 32,283,405.0 0% 35,511,745.5 100% Badan Perumahan
Aparatur mendapat pelayanan
administrasi kepegawaian
yang tepat waktu
d Program Peningkatan Kapasitas Prosentase kelembagaan 5,000,000.0 0% 5,500,000.0 0.0% 6,050,000.0 0% 6,655,000.0 0% 6,987,750.0 0% 7,686,525.0 100% Badan Perumahan
Sumber Daya Aparatur yang tepat fungsi
e Program Peningkatan Jumlah dokumen laporan 57,900,000.0 0% 63,690,000.0 0.0% 70,059,000.0 0% 77,064,900.0 0% 80,918,145.0 0% 89,009,959.5 Badan Perumahan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang tepat waktu
Capaian Kinerja dan Keuangan
f Program Pengembangan Perumahan Meningkatnya ketersediaan 200 Ha / 40 Ha/ 2,916,210,000.0 40 Ha/ 3,166,360,000.0 30 Ha/ 3,442,560,000.0 30 Ha/ 3,748,030,000.0 4,086,410,000.0 5,860,000,000.0 170 Ha/ Badan Perumahan
rumah layak huni bagi 20000 unit belum terbangun 4000 unit 4000 unit 3000 unit 3000 unit 17.000 unit terbangun
masyarakat
terbangun terbangun terbangun terbangun
g Program Lingkungan Sehat Meningkatnya kualitas 1000KK 200KK 126,790,000.0 200KK 137,670,000.0 180KK 149,680,000.0 180KK 162,960,000.0 180KK 177,670,000.0 195,437,000.0 940 KK Badan Perumahan
Perumahan lingkungan di kawasan
permukiman
h Program Pemberdayaan Komunitas Meningkatnya rumah layak 1225 KK 225kk 718,490,000.0 225kk 780,120,000.0 200KK 848,170,000.0 200kk 923,430,000.0 200kk 1,006,800,000.0 1,107,480,000.0 1,150 KK Badan Perumahan
Perumahan huni untuk KK miskin dan
MBR
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana dan 100% 100% 4,315,000.0 100% 63,350,000.0 100.0% 69,685,000.0 100% 76,653,500.0 100% 84,318,850.0 100% 92,750,735.0 100% Badan Kesatuan
Prasarana Aparatur prasarana yang berfungsi Bangsa dan Politik
dengan baik
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan Sumberdaya 100% 100% - 100% 5.000.000 100.0% 5.500.000 100% 6.050.000 100% 6.655.000 100% 7,320,500.0 100% Badan Kesatuan
Sumberdaya Aparatur Aparatur yang kompeten Bangsa dan Politik
dibidang tugasnya
VIII- 19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 11,375,000.0 100% 500,000.0 100.0% 5,500,000.0 100% 6,050,000.0 100% 6,655,000.0 100% 7,320,500.0 100% Badan Kesatuan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun Bangsa dan Politik
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku
tepat waktu
e Program Peningkatan Keamanan Cakupan Penanganan Kasus 100% 100% 40,905,000.0 100% 50,000,000.0 100.0% 55,000,000.0 100% 60,500,000.0 100% 66,550,000.0 100% 73,205,000.0 100% Badan Kesatuan
dan Kenyamanan Lingkungan Pelanggaran Keamanan dan Bangsa dan Politik
Kenyamanan LIngkungan
f Program Pemeliharaan Cakupan penanganan 100% 100% 117,500,000.0 100% 318,100,000.0 100.0% 459,800,000.0 100% 506,180,000.0 100% 556,358,000.0 100% 611,993,800.0 100% Badan Kesatuan
Kamtrantipnas dan Pencegahan pemeliharaan kamtrantibmas Bangsa dan Politik
Tindak Kriminal dan pencegahan tindak
kriminal
g Program Pengembangan Wawasan Cakupan pendidikan 100% 100% 194,095.0 100% 437,000,000.0 100.0% 480,700,000.0 100% 528,770,000.0 100% 5,810,647.0 100% 639,811,700.0 100% Badan Kesatuan
Kebangsaan dan Toleransi Wawasan Kebangsaan Bangsa dan Politik
Beragama
h Program Pendidikan Politik Cakupan masyarakat yang 100% 100% 117,500,000.0 100% 542,252,000.0 100.0% 596,477,200.0 100% 6,056,124,920.0 100% 721,737,412.0 100% 793,911,153.0 100% Badan Kesatuan
Masyarakat mendapatkan pendidikan Bangsa dan Politik
politik
i Program Kemitraan Pengembangan Cakupan forum-forum dan 100% 100% - 100% 132,000,000.0 100.0% 145,200,000.0 100% 159,720,000.0 100% 175,692,000.0 100% 193,261,200.0 100% Badan Kesatuan
Wawasan Kebangsaan organisasi-organisasi tentang Bangsa dan Politik
wawan kebangsaan
b Program Peningkatan Sarana dan Terwujudnya Sarana dan 100% 20% 123,439,800.0 20% 135,783,780.0 20.0% 149,362,158.0 20% 164,298,374.0 100% 180,728,211.0 100% 180,728,211.0 100% Satpol PP
Prasarana Aparatur Prasarana Aparatur
c Program Peningkatan Sarana dan Jumlah pengadaan pakaian 100% 20% 94,900,000.0 20% 104,390,000.0 20.0% 114,829,000.0 20% 126,311,900.0 100% 138,943,090.0 100% 138,943,090.0 100% Satpol PP
Prasarana Aparatur dinas
d Terwujudnya Laporan 100% 20% 10,752,000.0 20% 19,584,800.0 20.0% 21,543,280.0 20% 23,697,608.0 100% 26,067,369.0 100% 26,067,369.0 100% Satpol PP
Program peningkatan
Capaian Kinerja
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
e Tertanganinya jumlah kasus 100% 20% 380,038,900.0 20% 418,042,790.0 20.0% 459,847,226.0 20% 505,831,776.0 100% 556,414,953.0 100% 556,414,953.0 100% Satpol PP
Program Peningkatan Kemanann
Dan Kenyamanan Lingkungan
f Program Pemeliharaan Terkendalinya Kerja 100% 20% 2,492,634,100.0 20% 2,691,897,510.0 20.0% 2,911,087,261.0 20% 3,152,195,987.0 100% 13,417,415,586.0 100% 13,417,415,586.0 100% Satpol PP
Kantrantibmas Dan Pencegahan Pimpinan, tertibnya aksi
Tindak Kriminal Unjuk rasa PAMDAL, Unjuk
Rasa dan PAMWAL
Pimpinan
g Program Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya kemapuan 100% 20% 261,680,600.0 20% 287,848,660.0 20.0% 316,633,526.0 20% 348,296,879.0 100% 383,126,566.0 100% 383,126,566.0 100% Satpol PP
untuk menjaga ketertiban dan teknis dan kesiapsiagaan
keamanan anggota
f Program Pencegahan Dini dan Presentase kegiatan 60% 65% 74,000,000.0 70% 83,000,000.0 75.0% 90,000,000.0 80% 95,000,000.0 85% 100,000,000.0 90% 105,000,000.0 90% Badan
Penanggulangan Korban Bencana penanggulangan bencana Penanggulangan
Bencana Daerah
g Program Peningkatan Mitigasi Presentase kemampuan 60% 0% 0.0 70% 2,000,000,000.0 75.0% 2,500,000,000.0 80% 3,000,000,000.0 85% 3,500,000,000.0 90% 4,000,000,000.0 90% Badan
Bencana Alam tentang kebencanaan Penanggulangan
h Program Peningkatan Pelayanan Nilai BKM 63% 65% 0.0 68% 500,000,000.0 70.0% 750,000,000.0 73% 1,000,000,000.0 75% 1,250,000,000.0 80% 1,500,000,000.0 Bencana Daerah
80% Badan
Kebencanaan Penanggulangan
i Program Pencegahan dan Presentase Peningkatan 73% 75% 2,300,000,000.0 77% 3,500,000,000.0 80.0% 4,000,000,000.0 85% 4,500,000,000.0 90% 5,000,000,000.0 90% 5,500,000,000.0 90% Badan
Kesiapsiagaan Penanggulangan kemampuan tentang Penanggulangan
Bencana kebencanaan di daerah Bencana Daerah
rawan bencana
VIII- 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
j Program Kedaruratan dan Logistik Presentase penanggulangan 100% 100% 1,500,000,000.0 100% 3,000,000,000.0 100.0% 3,500,000,000.0 100% 4,000,000,000.0 100% 4,500,000,000.0 100% 5,000,000,000.0 100% Badan
Penanggulangan Bencana bencana Penanggulangan
Bencana Daerah
k Program Rehabilitas - Rekonktruksi Presentase penanganan 54% 80% 19,650,000,000.0 81% 13,500.0 82.0% 15,000,000,000.0 83% 17,500,000,000.0 85% 20,000,000,000.0 85% 22,500,000,000.0 85% Badan
Sarana dan Prasarana Pasca rehabilitasi dan rekontruksi Penanggulangan
Bencana Bencana Daerah
4,565,852,395.0
1.06 SOSIAL 3,855,953,000.0 3,872,250,000.0 3,899,545,000.0 3,921,799,500.0 3,968,729,450.0
d Program Peningkatan Kapasitas Prosentase sumberdaya 100% 20 orang 18,000,000.0 20 orang 20,000,000.0 20 orang 25,000,000.0 20 orang 27,500,000.0 20 orang 30,000,000.0 20 orang 32,500,000.0 100% Dinas Sosial
Sumberdaya aparatur aparatur yang mendapatkan
bimbingan teknis /
pendidikan pelatihan
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 14,500,000.0 100% 15,950,000.0 100.0% 17,545,000.0 100% 19,299,500.0 100% 21,229,450.0 100% 23,352,395.0 100% Dinas Sosial
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
f Program Penyusunan, Pengendalian Persentase dokumen 100% 12 bulan 493,856,500.0 12 bulan 250,000,000.0 12 bulan 260,000,000.0 12 bulan 275,000,000.0 12 bulan 285,000,000.0 12 bulan 300,000,000.0 100% Dinas Sosial
dan Evaluasi Dokumen perencanaan dan
Penyelenggaraan Pemerintahan penyelenggaraan
pemerintahan yang sesuai
pedoman
g Program Pendataan PMKS dan Persentase data yang valid Diperlukan verifikasi dan - - 731.418 jiwa 250,000,000.0 731.418 jiwa 275,000,000.0 731.418 jiwa 300,000,000.0 731.418 jiwa 325,000,000.0 731.418 jiwa 350,000,000.0 100% Data PBI JKN sudah diverifikasi Dinas Sosial
PSKS validasi data PBI-JKN bagi dan Validasi
390 desa
h Progran Pelayanan dan Rehabilitasi Persentase bantuan sosial Diperlukan pelayanan dan 300 orang 158,425,000.0 300 orang 175,000,000.0 350 orang 225,000,000.0 400 orang 250,000,000.0 450 orang 275,000,000.0 450 orang 300,000,000.0 100% korban bencana mendapatkan Dinas Sosial
Kesejahteraan Sosial terhadap korban bencana rehabilitasi bagi 2.250 pelayanan dan rehabilitasi bagi 2.250
korban bencana korban bencana
i Program Pemberdayaan Fakir Persentase PMKS yang Diperlukan penanganan bagi 240 orang 1,279,585,500.0 240 orang 1,100,000,000.0 240 orang 850,000,000.0 240 orang 650,000,000.0 250 orang 700,000,000.0 250 orang 850,000,000.0 100% PMKS memperoleh bantuan Dinas Sosial
Miskin Komunitas Adat Terpencil memperoleh bantuan PMKS 1.220 Kel. Fakmis 34.286 KK 34.286 KK 34.286 KK 34.286 KK 34.286 KK 34.286 KK sejumlah 1.220 orang Kel Fakmis dan
dan PMKS lainnya Persentase penerima jaminan dan 34.286 KK kel. PKH 34.286 KK Kel PKH.
sosial khususnya bagi
penyandang disabilitas fisik
dan mental serta lanjut usia
yang tidak produktif
j Program Pembinaan Anak Terlantar Persentase Anak terlantar Diperlukan pembinaan bagi 75 Anak 50,000,000.0 125 Anak 100,000,000.0 125 Anak 125,000,000.0 150 Anak 175,000,000.0 ########### 200.000.000 175 Anak 250,000,000.0 100% telah dilaksanakan pembinaan bagi Dinas Sosial
yang mendapatkan 800 Anak terlantar 800 Anak terlantar
pembinaan
k Program Pembinaan Panti Asuhan / Persentase panti sosial yang Diperlukan pembinaan bagi 20 Panti 80 87,500,000.0 10 Panti 100 125,000,000.0 10 Panti 100 125,000,000.0 10 Panti 100 150,000,000.0 10 Panti 100 175,000,000.0 10 Panti 100 200,000,000.0 100% telah dilaksanakan pembinaan bagi Dinas Sosial
Jompo menyediakan sarana 580 penghuni panti asuhan Anak Anak Anak Anak Anak Anak 580 penghuni panti asuhan
prasarana kesos
l Program Pembinaan Eks Persentase eks penyandang Diperlukan pembinaan bagi 80 orang 223,501,000.0 100 orang 250,000,000.0 150 orang 350,000,000.0 150 orang 375,000,000.0 175 orang 400,000,000.0 200 orang 450,000,000.0 100% telah dilaksanakan pembinaan bagi Dinas Sosial
Penyandang Penyakit Sosial penyakit sosial yang 855 eks penyandang 855 eks penyandang penyakit sosial
mendapatkan pembinaan penyakit sosial
m Program Pemberdayaan Persentase kelembagaan Diperlukan pembinaan 150 orang 357,470,500.0 150 orang 360,000,000.0 150 orang 375,000,000.0 200 orang 385,000,000.0 200 orang 395,000,000.0 250 orang 400,000,000.0 100% telah dilaksanakan pembinaan bagi Dinas Sosial
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial kesos yang melaksanakan PSKS bagi 1.100 orang 1.100 PSKS
kegiatan kesos PSKS
n Program Pengelolaan Areal Persentase pengelolaan TMP Diperlukan pengelolaan 11 TMP / 142,000,000.0 11 TMP / 145,000,000.0 11 TMP / 150,000,000.0 11 TMP / 160,000,000.0 11 TMP / 175,000,000.0 11 TMP / 180,000,000.0 100% telah dilaksanakan pengelolaan areal Dinas Sosial
Pemakaman / TMB sebagai bentuk areal pemakaman 11 TMP / TMB TMB TMB TMB TMB TMB pemakaman 11 TPM/TMB
pelestarian nilai-nilai TMB
kepahlawanan
VIII- 21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
URUSAN PEMERINTAHAN 903,411,474,012.0 956,675,759,582.0 604,951,930,582.3 459,918,911,998.4 500,193,044,719.0 522,157,603,080.6
WAJIB NON PELAYANAN
2.00
DASAR
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 6,502,800 7,153,080 7,868,388 8,655,227 9,520,749 10,472,824 100% Dinas Tenaga Kerja
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun dan Transmigrasi
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Peningkatan Kualitas dan Cakupan peningkatan 85% 100% 2,400,000,000.0 100% 2,640,000,000.0 100.0% 2,904,000,000.0 100% 3,194,400,000.0 100% 3,513,840,000.0 100% 3,865,224,000.0 100% Dinas Tenaga Kerja
Produktifitas Tenaga Kerja kualitas dan produktivitas dan Transmigrasi
tenaga kerja
f Program Peningkatan Kesempatan Cakupan pengembangan dan 91% 100% 150,652,500.0 100% 165,717,750.0 100.0% 182,289,525.0 100% 200,518,477.5 100% 220,570,325.3 100% 242,627,357.8 100% Dinas Tenaga Kerja
Kerja pengenalan potensi diri dan Transmigrasi
Peningkatan kesejahteraan 71% 100% 373,881,500.0 100% 411,269,650.0 100.0% 452,396,615.0 100% 497,636,276.5 100% 547,399,904.2 100% 602,139,894.6 100% Dinas Tenaga Kerja
pekerja dan Transmigrasi
Peningkatan kesejahteraan 92% 100% 172,570,000.0 100% 189,827,000.0 100.0% 208,809,700.0 100% 229,690,670.0 100% 252,659,737.0 100% 277,925,710.7 100% Dinas Tenaga Kerja
pekerja dan Transmigrasi
Peningkatan pemahaman 92% 100% 601,653,500.0 100% 661,818,850.0 100.0% 728,000,735.0 100% 800,800,808.5 100% 880,880,889.4 100% 968,968,978.3 100% Dinas Tenaga Kerja
pekerja dan pengusaha dan Transmigrasi
tentang K3
a Program PelayananAdministrasi Indeks kepuasan 77,04% 77,10% 235,000,000.0 77,25% 300,000,000.0 77,30% 360,000,000.0 77,35% 380,000,000.0 77,40% 400,000,000.0 77,45% 420,000,000.0 77,50% Pemberdayaan
Perkantoran masyarakat/a paratur Perempuan dan
terhadap pelayanan adm Perlindungan Anak
perkantoran dan
kenyamanan kantor
b Program Peningkatan Sarana dan Prosentase sarana dan 80% 82% 64,000,000.0 84% 150,000,000.0 86.0% 180,000,000.0 88% 180,000,000.0 90% 180,000,000.0 92% 180,000,000.0 92% Pemberdayaan
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Perempuan dan
layak fungsi Perlindungan Anak
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 100% 4,000,000.0 100% 20,000,000.0 100.0% 20,000,000.0 100% 30,000,000.0 100% 30,000,000.0 100% 30,000,000.0 100% Pemberdayaan
sumber daya aparatur kompetenii sumberdaya Perempuan dan
aparatur Perlindungan Anak
d Program peningkatan Persentase laporan kinerja 100% 100% 5,000,000.0 100% 20,000,000.0 100.0% 25,000,000.0 100% 25,000,000.0 100% 25,000,000.0 100% 25,000,000.0 100% Pemberdayaan
pengembangan sistem pelaporan dan keuangan yang disusun Perempuan dan
capaian kinerja dan keuangan sesuai aturan yang berlaku, Perlindungan Anak
tepat waktu dan akuntabel
e Program keserasian kebijakan 199,000,000.0 273,000,000.0 294,000,000.0 315,000,000.0 336,000,000.0 357,000,000.0 Pemberdayaan
peningkatan kualitas Perempuan dan
anak/perempuan Perlindungan Anak
Jumlah dokumen terkait 20% 20% - 13% - 15.0% - 17% - 19% - 21% - 2100% Pemberdayaan
PUG dan PUHA Perempuan dan
Jumlah sosialisasi terkait 50% 50% - 60% - 60.0% - 80% - 100% - 100% - Perlindungan Anak
1000% Pemberdayaan
kesetaraan gender, PP dan Perempuan dan
PA Perlindungan Anak
Jumlah sosialisasi dan 70% 70% - 70% - 14.0% - 20% - 25% - 25% - 2500% Pemberdayaan
advokasi tindak kekerasan Perempuan dan
terhadap anak Perlindungan Anak
Persentase kekerasan 0,01 - 0,01 - 0,01 - 0,01 - 0,01 - 0,01 - 0,01 Pemberdayaan
terhadap anak Perempuan dan
Perlindungan Anak
VIII- 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Persentase anak yang 24,7 - 24,7 - 24,7 - 24,7 - 24,7 - 24,7 - 24,7 Pemberdayaan
memerlukan perlindungan Perempuan dan
khusus Perlindungan Anak
f Program Jumlah kelembagaan 40% 40% 226,000,000.0 40% 878,000,000.0 40.0% 878,000,000.0 50% 1,095,000,000.0 60% 1,316,000,000.0 60% 1,316,000,000.0 60% Pemberdayaan
penguatankelembagaanpengarusuta pemenuhan hak anak Perempuan dan
maan gender dan anak Jumlah penguatan Perlindungan Anak
kelembagaan perlindungan
anak
Capaianindikator KLA
g Program peningkatan kualitas hidup Jumlah pelaksanaan 3 3 1,256,000.0 3 166,000,000.0 4 221,000,000.0 5 387,000,000.0 6 553,000,000.0 7 719,000,000.0 7 Pemberdayaan
dan perlindungan perempuan kebijakan pemberdayaan Perempuan dan
perempuan/perlindungan Perlindungan Anak
perempuan
h Program peningkatan peranserta dan Capaian indikator ketahanan 60% 60% 91,000,000.0 60% 2,635,000,000.0 60,15% 3,000,000,000.0 60,30% 3,500,000,000.0 60,45% 4,000,000,000.0 60,60% 5,000,000,000.0 60,60% Pemberdayaan
kesetaraan gender dalam keluarga Perempuan dan
pembangunan Perlindungan Anak
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan Sarana dan 0% 25% 3,150,504,000.0 40% 3,465,000,000.0 55.0% 3,811,500,000.0 75% 4,192,650,000.0 85% 4,611,915,000.0 5,073,106,500.0 100% Badan Ketahanan
Prasarana Aparatur Prasarana yang berfungsi Pangan
baik
c Program peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 0% 25% 60,705,000.0 40% 66,700,000.0 55.0% 73,370,000.0 75% 80,707,000.0 85% 88,777,700.0 97,655,470.0 100% Badan Ketahanan
pengembangan sistem pelaporan keuangan yang disusun Pangan
capaian kinerja dan keuangan sesuai aturan berlaku, tepat
waktu dan akuntable
d Program Peningkatan Ketahanan Cakupan Ketersediaan dan Belum tercakupnya 25% 965,559,200.0 40% 1,060,000,000.0 55.0% 1,166,000,000.0 75% 1,282,600,000.0 85% 1,410,860,000.0 1,551,946,000.0 100% Badan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan) Distribusi Pangan di tingkat Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Rumah tangga yang Pangan di tingkat Rumah
Beragam, Bergizi, Seimbang tangga yang Beragam,
dan Aman (B2SA) Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA) di 33
kecamatan
e Program Pemberdayaan Penyuluh Cakupan pemenuhan Belum tercakupnya 893,670,000.0 980,000,000.0 1,078,000,000.0 1,185,800,000.0 1,304,380,000.0 1,434,818,000.0 Tercakupnya pemenuhan profesionalitas Badan Ketahanan
Pertanian/Perkebunan Lapangan profesionalitas penyuluh pemenuhan profesionalitas penyuluh pertanian/perkebunan Pangan
pertanian/perkebunan penyuluh
pertanian/perkebunan
f Program Peningkatan kesejahteraan Cakupan kelancaran Belum tercakupnya 784,672,600.0 860,000,000.0 946,000,000.0 1,040,600,000.0 1,144,660,000.0 1,259,126,000.0 Tercakupnya penyuluhan dan pendampingan Badan Ketahanan
Petani penyuluhan dan penyuluhan dan petani agribisnis 33 kecamatan Pangan
pendampingan petani pendampingan petani
agribisnis 33 kecamatan
VIII- 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b Program Peningkatan Sarana dan Presentase peningkatan 100% 17% 125,988,000,000.0 17% 200,000,000.0 17% 220,000,000.0 17% 242,000,000.0 17% 266,200,000.0 17% 292,820,000.0 100% Badan Lingkungan
Prasarana Aparatur sarana dan prasarana apartur Hidup
yang dilakukan
c Program Peningkatan Disiplin Presentase peningkatan 100% 17% 25,000,000.0 17% 27,500,000.0 17% 30,300,000.0 17% 33,300,000.0 17% 36,600,000.0 17% 40,300,000.0 100% Badan Lingkungan
Aparatur disiplin aparatur Hidup
d Program Peningkatan Kapasitas Presentase pemenuhan 100% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100% Badan Lingkungan
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya Hidup
aparatur
e Program peningkatan Presentase laporan yang 100% 17% 60,392,000,000.0 17% 80,000,000.0 17% 100,000,000.0 17% 120,000,000.0 17% 150,000,000.0 17% 180,000,000.0 100% Badan Lingkungan
pengembangan sistem pelaporan diselesaikan Hidup
capaian kinerja dan keuangan
f Program Pengendalian Pencemaran Indeks Pencemaran Air dan 100% 100% 5,049,011,000.0 100% 2,155,000,000.0 100.0% 2,569,500,000.0 100% 3,036,000,000.0 100% 3,620,500,000.0 100% 4,000,000,000.0 100% Badan Lingkungan
dan Perusakan Lingkungan Hidup Indeks Udara Hidup
g Program Perlindungan dan Cakupan lokasi perlindungan 100% 17% 1,054,490,000.0 17% 3,240,000,000.0 17% 3,562,000,000.0 17% 3,911,000,000.0 17% 4,298,600,000.0 17% 4,750,000,000.0 100% Badan Lingkungan
Konservasi Sumber Daya Alam dan konservasi SDA yang Hidup
dilakukan
h Program Peningkatan Kualitas dan % ketersediaan data yang 88% 88% 335,979,500.0 90% 410,000,000.0 91.0% 450,000,000.0 93% 500,000,000.0 94% 550,000,000.0 95% 600,000,000.0 95% Badan Lingkungan
Akses Informasi Sumber Daya Alam dapat diakses Hidup
dan Lingkungan Hidup
i Program Peningkatan Pengendalian % pemenuhan baku mutu 40% - - 41% 1,375,500,000.0 42.0% 2,724,500,000.0 43% 3,266,800,000.0 44% 3,692,900,000.0 44% 4,132,000,000.0 45% Badan Lingkungan
Polusi lingkungan hidup
j Program Pembinaan Lingkungan Presentase pemenuhan baku - - - 40% 1,576,000,000.0 41.0% 1,750,000,000.0 42% 1,900,000,000.0 43% 2,100,000,000.0 44% 2,300,000,000.0 44% Badan Lingkungan
Sosial mutu lingkungan di sekitar hidup
industri hasil tembakau
KEPENDUDUKAN DAN
2.06 3,809,032,400.0 4,189,935,530.0 4,608,899,123.0 5,070,079,674.0 5,576,804,202.0 6,134,484,582.0
CATATAN SIPIL
a Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingakat Kelancaran 100% 100% 674,569,600.0 100% 742,026,560.0 100.0% 816,229,216.0 100% 897,852,137.0 100% 987,637,351.0 100% 1,086,401,086.0 100% Dinas
Administrasi Perkantoran kependudukan dan
Pencatatan Sipil
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 409,626,700.0 100% 450,589,370.0 100.0% 495,648,307.0 100% 545,213,137.0 100% 599,734,451.0 100% 659,707,896.0 100% Dinas
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik kependudukan dan
Pencatatan Sipil
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan Pemenuhan 100% 100% 14,400,000.0 100% 15,840,000.0 100.0% 17,424,000.0 100% 19,424,000.0 100% 21,083,000.0 100% 23,191,300.0 100% Dinas
Sumber Daya Aparatur Kompetensi Sumber Daya kependudukan dan
Aparatur Pencatatan Sipil
VIII- 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 55,614,900.0 100% 61,176,300.0 100.0% 67,264,000.0 100% 74,023,400.0 100% 81,425,700.0 100% 89,568,300.0 100% Dinas
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun kependudukan dan
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku, Pencatatan Sipil
tepat waktu dan akuntabel
e Program Penataan Administrasi Presentase Peningkatan 100% 100% 2,654,821,200.0 100% 2,920,303,300.0 100.0% 3,212,333,600.0 100% 3,533,567,000.0 100% 3,886,923,700.0 100% 4,275,616,000.0 100% Dinas
Kependudukan Pelayanan Penerbitan kependudukan dan
Dokumen Administrasi Pencatatan Sipil
Kependudukan
PEMBERDAYAAN
2.07 7,109,410,000.0 7,314,430,000.0 7,592,020,005.0 6,911,550,000.0 7,649,220,000.0 6,719,060,000.0
MASYARAKAT DAN DESA
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan pemenuhan disiplin 40 0rg 40 0rg 82,500,000.0 40 0rg 9,080,000.0 40 0rg 9,980,000.0 40 0rg 1,980,000.0 40 0rg 12,080,000.0 40 0rg 13,290,000.0 BPM
Aparatur aparatur
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 0% 10% 6,500,000.0 20% 7,150,000.0 40.0% 7,780,000.0 60% 8,650,000.0 80% 9,520,000.0 100% 10,470,000.0 BPM
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja 0% 19 buku 20,950,000.0 19 buku 230,500,000.0 19 buku 25,300,005.0 19 buku 27,880,000.0 19 buku 30,670,000.0 19 buku 33,740,000.0 BPM
Pengembangan Sistem Pela- poran dan keuangan yang disusun
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
f Program Peningkatan Keberdayaan Cakupan Keaktifan 0% 10% 1,475,000,000.0 20% 1,662,500,000.0 40.0% 1,784,750,000.0 60% 1,963,230,000.0 80% 2,159,550,000.0 100% 237,550,000.0 Kab. Malang BPM
Masyarakat Pedesaan Masyarakat dalam
peningkatan kapasitas seda;
Cakupan pemanfaatan TTG;
Persentase lapotan data profil 0% 10% 150,000,000.0 24% 165,000,000.0 43.0% 18150 0000 62% 199,650,000.0 81% 21962 0000 100% 24158 0000 Kab. Malang BPM
desa
g Presentase Peran Lembaga 60% 65% 250,000,000.0 70% 275,000,000.0 75.0% 302,500,000.0 80% 33275 0000 85% 36603 0000 90% 402,630,000.0 Kab. Malang BPM
Kemasyarakatan Desa/
Kelurahan (LKD/K)
h Program Pengembangan Lembaga Cakupan pembinaan Pasar 10% 850,000,000.0 20% 935,000,000.0 40.0% 1,028,500,000.0 60% 1,131,350,000.0 80% 1,244,490,000.0 100% 1,368,930,000.0 Kab. Malang BPM
Ekonomi Pedesaan Desa; Cakupan Pokmas
Pemanfaat TTG.
Persentase peran lembaga 8,73% 10,05% 275,000,000.0 12,70% 302,500,000.0 15,34% 332,750,000.0 17,99% 36603 0000 20,63% 402,630,000.0 23,28% 44289 0000 Kab. Malang BPM
ekonomi desa (keaktifan
Bumdes)
i Program Peningkatan Partisipasi Prosentase Keaktifan 10% 1,880,000,000.0 20% 2,068,000,000.0 40.0% 2,274,800,000.0 60% 2,502,280,000.0 80% 2,752,510,000.0 100% 3,027,760,000.0 Kab. Malang BPM
Masyarakat dalam Membangun Pokmas dalam gotong
Desa royong membangun desa.
Persentase partisipasi 5% 300,000,000.0 5% 330,000,000.0 5.0% 363,000,000.0 5% 399,300,000.0 5% 43923 0000 5% 483,150,000.0 Kab. Malang BPM
masyarakat desa
j Program Peningkatan Kapasitas Persentase pemahaman 80% 80% 500,000,000.0 80% 550,000,000.0 85.0% 605,000,000.0 85% 66550 0000 85% 73205 0000 85% 80526 0000 Kab. Malang BPM
Pemerintah Desa aparatur pemerintah desa
terhadap tugas pokok dan
fungsi
k Program Peningkatan Peran Persentase partisipasi 10% 20% 200,000,000.0 25% 220,000,000.0 30.0% 242,000,000.0 35% 26620 0000 40% 292,820,000.0 45% 322,100,000.0 Kab. Malang BPM
Perempuan di Perdesaan perempuan dalam
pembangunan
PENGENDALIAN PENDUDUK
2.08 4,128,782,750.0 4,869,196,680.0 5,223,225,899.0 5,330,408,491.0 5,756,859,338.0 6,332,545,271.8
DAN KELUARGA BERENCANA
b Program Peningkatan Sarana dan Peningkatan jumlah 100% 100% 1,107,050,000.0 100% 708,382,400.0 100.0% 671,470,140.0 100% 738,617,154.0 100% 812,478,869.0 100% 893,726,755.9 100% Badan Keluarga
Prasarana Aparatur perlengkapan dan peralatan Bencana
c Program Peningkatan Kapasitas Jumlah sumberdaya aparatur 41 ohk 51 ohk 11,860,000.0 51 ohk 13,064,000.0 51 ohk 14,350,600.0 51 ohk 15,785,660.0 51 ohk 17,364,226.0 51 ohk 19,100,648.6 255 ohk Badan Keluarga
Sumber Daya Aparatur yang mendapat pelatihan Berencana
formal
d Program peningkatan Jumlah laporan kinerja 4 lap 4 lap 66,627,500.0 4 lap 73,290,250.0 4 lap 80,619,275.0 4 lap 88,681,203.0 4 lap 97,549,323.0 4 lap 107,304,255.3 20 lap Badan Keluarga
pengembangan sistem pelaporan Berencana
capaian kinerja dan keuangan
e Program Pengembangan Presentasi dat a keluarga dan 100% 100% 141,472,000.0 100% 502,119,200.0 100.0% 171,181,120.0 100% 188,299,232.0 100% 207,129,155.0 100% 227,842,070.5 100% Badan Keluarga
Data/Informasi KB desa/keluarahan yang Berencana
update
VIII- 25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
f Program Kesehatan Reproduksi Jumlah kelompok PIK 105 klp 110 klp 390,211,000.0 117 klp 613,711,260.0 124 klp 593,726,386.0 131 klp 325,849,024.0 140 klp 339,733,927.0 150 klp 373,707,319.7 150 klp Badan Keluarga
Remaja Remaja Berencana
g Program Pelayanan Kontrasepsi Presentase peserta KB Aktif 75,66% 75,93% 251,042,000.0 76,19% 326,379,815.0 76,46% 359,017,797.0 76,73% 394,919,577.0 77% 434,411,534.0 77,25% 477,852,687.4 77,25% Badan Keluarga
Persentase PUS Risti 0% 20% 40,21% 60% 80% 89,47% 100% 100% Berencana
terlayana KB
h Program Pembinaan Peran Serta Presentase PPKBD Mandiri 25,90% 26,50% 742,440,000.0 27% 906,450,769.0 28.0% 997,095,846.0 29% 1,096,805,431.0 30% 1,206,485,974.0 31% 1,327,134,571.4 31% Badan Keluarga
Masyarakat dalam Pelayanan Berencana
KB/KR Yang Mandiri
i Program Pengembangan Bahan Presentase PUS anggota 67% 70% 772,043,750.0 72% 982,382,221.0 75.0% 1,518,006,293.0 78% 1,581,916,923.0 79% 1,652,218,615.0 80% 1,817,440,476.5 80% Badan Keluarga
Informasi Tentang Pengasuhan dan kelompok BKB ber KB Berencana
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
j Program Penyiapan Tenaga Presentase kelompok UPPKS 12,12% 12,73% 266,180,000.0 13,33% 325,574,615.0 13,94% 358,132,077.0 14,55% 393,945,285.0 15% 433,339,813.0 15,15% 476,673,794.3 15,15% Badan Keluarga
Pendamping Kelompok Bina Mandiri Berencana
Keluarga
b Program Peningkatan Sarana Dan Persentase sarana prasarana 100% 100% 214,000,000.0 100% 1,485,900,000.0 100.0% 1,634,490,000.0 100% 1,797,939,000.0 100% 1,900,000,000.0 100% 1,900,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Disiplin Persentase disiplin Aparatur 100% 0.0 100% 120,000,000.0 100.0% 130,000,000.0 100% 140,000,000.0 100% 150,000,000.0 100% 160,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Aparatur
d Program Peningakatan Kapasitas Peningkatan Pengetahuan 100% 365% 16,330,000.0 438% 60,000,000.0 438.0% 65,000,000.0 438% 70,000,000.0 438% 75,000,000.0 438% 80,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Sumber Daya Aparatur dan Ketrampilan bagi
Sumber Daya Aparatur
e Program Peningkatan Jumlah pelaporan sebagai 100% 100% 81,830,000.0 100% 90,000,000.0 100.0% 95,000,000.0 100% 95,000,000.0 100% 100,000,000.0 100% 100,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Pengembangan Sistem Pelaporan evaluasi kinerja
Capaian Kinerja dan Keuangan
f Program Pembangunan Prasarana Jumlah dokumen 0% 100% 147,325,000.0 100% 300,000,000.0 100.0% 275,000,000.0 100% 932,500,000.0 100% 1,088,750,000.0 100% 25,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
dan Fasilitas Perhubungan perencanaan pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
g Program Rehabilitasi dan Persentase rehabilitasi dan 0% 152,210,000.0 435,000,000.0 460,000,000.0 515,000,000.0 565,000,000.0 580,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Pemeliharaan Prasarana dan pemeliharaan prasarana dan
Fasilitas LLAJ fasilitas LLAJ
h Program Peningkatan Pelayanan Persentase peningkatan 0% 528,085,000.0 1,000,000,000.0 1,075,000,000.0 1,125,000,000.0 1,250,000,000.0 1,335,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Angkutan pelayanan angkutan di
wilayah Kabupaten Malang
i Pembangunan Sarana dan Prasarana Persentase pembangunan 0.0 895,000,000.0 890,000,000.0 825,000,000.0 810,000,000.0 955,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Perhubungan sarana dan prasarana
perhubungan (jml sapras yg
dibangun / jml sapras yg
perlu dibangun x 100)
j Program Peningkatan Keamanan Meningkatnya fasilitas 9% 118% 721,270,000.0 277% 1,485,000,000.0 286.1% 1,975,000,000.0 330% 2,100,000,000.0 382% 2,225,000,000.0 397% 2,400,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
dan Pengamanan Lalu Lintas perlengkapan jalan (rambu,
APILL, paku Jalan, patok
pengaman jalan, cermin
tikungan dan marka) pada
jalan Kabupaten
k Program Peningkatan Kelaikan Persentase pembangunan 0% 0.0 211,000,000.0 2,300,000,000.0 5,780,000,000.0 4,750,000,000.0 5,225,000,000.0 100% DISHUBKOMINFO
Pengoperasian Kendaraan Bermotor sarana dan prasarana
pengujian kendaraan
bermotor (jml sapras PKB yg
dibangun / jml sapras yg
perlu dibangun x 100)
VIII- 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
KOMUNIKASI DAN
2.10 3,100,570,000.0 4,838,170,000.0 428,578,000,000.0 268,583,250,000.0 295,303,760,000.0 324,756,636,000.0
INFORMATIKA
b Program Fasilitasi Peningkatan SDM Meningkatnya SDM bidang Pelatihan 98 Operator Pelatihan 98 50,000,000.0 Pelatihan 98 100,000,000.0 Pelatihan 98 105,000,000.0 Pelatihan 98 110,250,000.0 Pelatihan 98 115,760,000.0 127,336,000.0 Pelatihan 98 Operator SKPD, 378 Desa Bagian PDE
Bidang Komunikasi dan Informasi teknologi informasi dan SKPD Operator Operator Operator Operator Operator
komunikasi. SKPD SKPD, 95 SKPD, 95 SKPD, 94 SKPD, 94
Desa Desa Desa Desa
d Program Pengembangan Cakupan pengembangan dan 65% 606% 55,000,000.0 61% 275,000,000.0 61.0% 275,000,000.0 61% 275,000,000.0 61% 275,000,000.0 606% 275,000,000.0 115%
Komunikasi, Informasi dan Media pemberdayaan Kelompok DISHUBKOMINFO
Massa Informasi Masyarakat
ditingkat Kecamatan (jumlah
Terbentuknya KIM Tingkat
Kecamatan / jumlah
Kecamatan)
e Program Fasilitasi Peningkatan SDM Jumlah pelatihan dalam 0% 100% 20,000,000.0 100% 150,000,000.0 100% 75,000,000.0 100% 75,000,000.0 100% 75,000,000.0 100% 75,000,000.0 100%
Bidang Komunikasi dan Informasi bidang komunikasi dan DISHUBKOMINFO
informasi
f Program Kerjasama Informasi Jumlah jam Siaran Lembaga 3.814 Jam 5.376 Jam 542,400,000.0 5.376 Jam 425,000,000.0 5.376 Jam 425,000,000.0 5.376 Jam 425,000,000.0 5.376 Jam 425,000,000.0 5.376 Jam 425,000,000.0 18%
dengan Mas Media Penyiaran Publik Lokal DISHUBKOMINFO
Radio Kanjuruhan
VIII- 27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
323,580,000.0 807,850,000.0 870,750,008.0 941,750,000.0 989,220,000.0 989,220,000.0
2.12 PENANAMAN MODAL
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 27,850,000.0 100% 29,200,000.0 100.0% 32,500,000.0 100% 36,000,000.0 100% 36,500,000.0 100% 36,500,000.0 100% Kantor Penanaman
Prasarana Aparatur Modal
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 100% 6,570,000.0 4 orang 7,000,000.0 4 orang 8.0 4 orang 8,250,000.0 4 orang 8,250,000.0 100% 8,250,000.0 4 orang Kantor Penanaman
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya Modal
aparatur
d Program peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 2,200,000.0 100% 3,000,000.0 100.0% 3,500,000.0 100% 4,000,000.0 100% 4,000,000.0 100% 4,000,000.0 100% Kantor Penanaman
pengembangan sistem pelaporan keuangan yang disusun Modal
capaian kinerja dan keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntable
e Program Peningkatan Iklim Investasi Adanya ketertarikan investor Masuknya 2 investor Masuknya 1 52,160,000.0 Masuknya 1 523,100,000.0 Masuknya 1 560,500,000.0 Masuknya 1 601,200,000.0 Masuknya 1 643,200,000.0 Masuknya 1 643,200,000.0 Masuknya 1 investor berdasarkan ijin Kantor Penanaman
dan Realisasi Investasi berinvestasi di Kabupaten berdasarkan ijin prinsip investor investor investor investor investor investor prinsip Modal
Malang berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan
ijin prinsip ijin prinsip ijin prinsip ijin prinsip ijin prinsip ijin prinsip
Meningkatnya nilai investasi Penambahan nilai investasi Penambahan 57,390,000.0 Penambahan 58,350,000.0 Penambahan 62,300,000.0 Penambahan 66,600,000.0 Penambahan 71,570,000.0 Penambahan 71,570,000.0 Penambahan nilai investasi 100 M Kantor Penanaman
di Kabupaten Malang 138,41 M nilai investasi nilai investasi nilai investasi nilai investasi nilai investasi nilai investasi Modal
100 M 100 M 100 M 100 M 100 M 100 M
b Program Peningkatan Sarana dan Terlaksananya Peningkatan 99,48% 80% 19,878,800.0 82% 25,000,000.0 84.0% 26,750,000.0 86% 28,622,500.0 88% 30,626,075.0 90% 32,769,900.0 90% Dinas Pemuda dan
Prasarana Aparatur sarana dan Prasarana OR
Aparatur pada Dinas Pemuda
dan Olahraga
d Program Peningkatan Peran Serta Meningkatnya ketrampilan 99,95% 60% 338,785,000.0 60% 450,000,000.0 60.0% 481,500,000.0 60% 515,205,000.0 60% 551,269,350.0 60% 589,858,204.0 60% Dinas Pemuda dan
Kepemudaan dan wawasan kebangsaan OR
pemuda
e Program Pembinaan dan Meningkatnya prestasi atlet 100% 20% 541,874,000.0 22% 1,213,015,000.0 24.0% 1,297,926,060.0 26% 1,388,780,874.0 28% 1,485,995,535.0 30% 1,590,015,222.0 30% Dinas Pemuda dan
Pemasyarakatan Olah Raga dan pelaku OR di OR
Masyarakat
f Program Peningkatan Sarana dan Meningkatnya jumlah dan 99,78% 20% 83,740,000.0 21% 750,000,000.0 22.0% 802,500,000.0 23% 858,675,000.0 24% 918,782,250.0 25% 25% Dinas Pemuda dan
Prasarana Pemuda dan Olahraga jenis sarana dan prasarana OR
Pemuda dan Olahraga
g Program Peningkatan Upaya Meningkatnya ketrampilan 60% 20,000,000.0 61% 21,400,000.0 62.0% 22,898,000.0 63% 24,500,860.0 64% 26,215,920.0 65% 28,051,034.0 65% Dinas Pemuda dan
Penumbuhan Kewirausahaan dan kewirausahaan pemuda di OR
Kecakapan Hidup Pemuda Kab. Malang
h Program Pengembangan dan Meningkatnya rasa cinta 100% 50% 50,000,000.0 50% 50,000,000.0 50.0% 50,000,000.0 50% 50,000,000.0 50% 50,000,000.0 50% 50,000,000.0 50% Dinas Pemuda dan
Keserasian Kebijakan Pemuda tanah air pemuda di OR
lungkungan Kabupaten
Malang
i Program Peningkatan Sarana dan Persentase Bangunan kondisi 67% 67% 32,734,070,000.0 70% 36,079,307,000.0 73.0% 39,164,990,000.0 76% 42,500,810,000.0 79% 46,286,220,000.0 79% 50,914,842,000.0 Dinas Cipta Karya
Prasarana Olahraga baik (asset pemerintah dan Tata Ruang
Kabupaten Malang)
VIII- 28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b Program Pengembangan Cakupan ketersediaan 81% 200,000,000.0 100% 275,000,000.0 100.0% 281,875,000.0 100% 288,921,875.0 100% 296,144,922.0 100% 303,548,545.0 100% Bappeda
Data/Informasi data/informasi sebagai
penunjang perencanaan
pembangunan daerah
b Program Optimalisasi Pemanfaatan Persentase peningkatan mutu - - - 90% 35,000,000,000.0 - - - - - - - - 90% Bag. TU
Teknologi Informasi pelayanan
kepegawaianberbasis IT di
lingkup Setda
c Program Optimalisasi Pemanfaatan Meningkatnya pemanfaatan Kunjungan telecenter Pengunjung 84,520,000.0 Pengunjung 92,970,000.0 Pengunjung 97,620,000.0 Pengunjung 102,500,000.0 Pengunjung 107,630,000.0 118,393,000.0 115% Bagian PDE
Teknologi Informasi TIK di telecenter dan M-CAP 18.058 pengunjung telecenter telecenter telecenter telecenter telecenter
oleh masyarakat. 22.071 22.291 22.514 22.739 22.966
pengunju pengunjung pengunjung pengunjung pengunjung
b Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 100% 80,000,000.0 100% 88,000,000.0 100.0% 96,800,000.0 100% 106,480,000.0 100% 117,128,000.0 100% 128,840,800.0 100% DISBUDPAR
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
c Program Pengelolaan Kekayaan 39% 10% 5% 3,423,380,000.0 6% 3,717,030,000.0 10.0% 4,041,270,000.0 10% 4,399,860,000.0 10% 4,797,100,000.0 100% 5,276,810,000.0 39% DISBUDPAR
Budaya
d Pengembangan Nilai Budaya 14% 11% 5% 42,260,000.0 2% 45,890,000.0 1.0% 49,890,000.0 1% 54,320,000.0 2% 59,220,000.0 100% 65,142,000.0 14% DISBUDPAR
e Pengelolaan Keragaman Budaya 11,8% 2% 2% 169,060,000.0 2,2% 183,560,000.0 2,4% 199,570,000.0 2,4% 217,280,000.0 2,5% 236,890,000.0 100% 260,579,000.0 3% DISBUDPAR
c Program Peningkatan Disiplin Meningkatnya disiplin Perlu peningkatan 45 stel 12,600,000.0 52 stel 17,200,000.0 52 stel 20,620,000.0 52 stel 25,160,000.0 52 stel 31,200,000.0 34,320,000.0 100% Badan
Aparatur aparatur Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi
d Program Peningkatan Kapasitas Meningkatnya sumberdaya Peningkatan sumberdaya 10 orang 10,451,000.0 15 orang 18,510,000.0 15 orang 22,199,000.0 15 orang 27,100,000.0 15 orang 33,590,000.0 36,949,000.0 100% Badan
Sumber Daya Aparatur aparatur BPAD aparatur BPAD Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi
e Program peningkatan Terlaksanya penyusunan Tertibnya pembuatan 104 buah 21,529,000.0 104 buah 25,404,000.0 104 buah 30,485,000.0 104 buah 37,192,000.0 104 buah 396,880,000.0 436,568,000.0 100% Badan
pengembangan sistem pelaporan laporan kinerja keuangan laporan kinerja dan Perpustakaan, Arsip
capaian kinerja dan keuangan keuangan dan Dokumentasi
VIII- 29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
f Perbaikan Sistem Administrasi Meningkatnya ketersediaan Perbaikan system kearsipan 100% - 100% 107,800,000.0 100.0% 225,800,000.0 100% 198,880,000.0 100% 208,468,000.0 229,314,800.0 100% Badan
Kearsipan bahan informasi Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi
g Program Peningkatan kualitas Peningkatan SDM dan 100% 100% 144,888.0 100% 212,263,200.0 100.0% 215,338,600.0 100% 287,013,400.0 100% 327,836,800.0 360,620,480.0 100% Badan
Pelayanan Informasi Pemahaman Perda Kearsipan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi
h Program Pemeliharaan Peningkatan sistem Peningkatan sistem 100% 250,112,000.0 100% 456,328,400.0 100.0% 450,673,880.0 100% 567,890,900.0 100% 643,851,810.0 708,236,991.0 100% Badan
Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana penyimpanan dan penyimpanan dan Perpustakaan, Arsip
Kearsipan penyelamatan arsip penyelamatan arsip tingkat dan Dokumentasi
Desa, Kelurahan dan
Kecamatan
i Program Penyelamatan dan Terwujudnya sarana Penyimpanan sarana 100% 266,283,000.0 100% 393,150,000.0 100.0% 471,780,000.0 100% 569,494,000.0 100% 691,592,000.0 760,751,200.0 100% Badan
Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah pengelolaan dan peyimpanan pengelolaan dan Perpustakaan, Arsip
dokumen peyimpanan dokumen dan Dokumentasi
3.01 KELAUTAN DAN PERIKANAN 1,181,195,250,000.0 1,283,371,694,000.0 1,174,506,571,232.7 3,777,141,990,000.0 3,977,994,483,000.0 4,375,610,092,300.0
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 100% 100% 49,250,000,000.0 100% 54,175,000,000.0 100% 59,593,000,000.0 100% 65,552,000,000.0 100% 72,107,000,000.0 100% 79,138,000,000.0 100% Dinas Kelautan dan
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg Perikanan
meningkat dan atau
terpelihara
c Program Peningkatan Kapasitas Persentase kapasitas sumber 100% 100% 31,940,000,000.0 100% 35,134,000,000.0 100% 38,647,000,000.0 100% 42,512,000,000.0 100% 46,763,000,000.0 100% 51,440,000,000.0 100% Dinas Kehutanan
Sumber Daya Aparatur daya aparatur yang
meningkat
d Program Peningkatan Persentase penyelesaian 100% 100% 223,210,000,000.0 100% 245,531,000,000.0 100% 270,084,000,000.0 100% 297,093,000,000.0 100% 326,802,000,000.0 100% 359,482,000,000.0 100% Dinas Kehutanan
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta
lap keuangan
e Program Pengembangan Budidaya Prosentase peningkatan 20.476,92 ton 5% 229,740,500,000.0 5% 236,632,700,000.0 5% 24,373,170,000.0 5% 2,510,437,000,000.0 3% 2,585,750,000,000.0 3% 2,844,325,000,000.0 26.405,61 ton Dinas Kelautan dan
Perikanan produksi budidaya perikanan Perikanan
f Program Pengembangan Perikanan Prosentase peningkatan 11.727,62 ton 5% 127,635,000,000.0 7% 140,398,500,000.0 7% 154,438,400,000.0 7% 169,882,200,000.0 8,5% 186,870,400,000.0 8,5% 205,557,400,000.0 18.008,39 ton Dinas Kelautan dan
Tangkap produksi perikanan tangkap Perikanan
g Program Optimalisasi Pengelolaan Prosentase peningkatan 6.998,29 ton 10% 870,710,000.0 11% 1,096,750,000.0 11% 1,160,000,000.0 11% 1,477,500,000.0 12% 1,506,250,000.0 12,00% 1,656,875,000.0 13.206,29 ton Dinas Kelautan dan
dan Pemasaran Produksi Perikanan produksi ikan olahan Perikanan
h Program Peningkatan Pengawasan, Prosentase peningkatan 11.727,62 ton 5% 145,690,000.0 7% 160,259,000.0 7,5% 176.3 8% 193,913,000.0 8,5% 213,305,000.0 8,5% 234,636,000.0 18.008,39 ton Dinas Kelautan dan
Pengendalian dan Konservasi produksi perikanan tangkap Perikanan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
i Program Pengelolaan Prosentase peningkatan 11.727,62 ton 5% 181,350,000.0 7% 199,485,000.0 7,5% 219.4 8% 241,377,000.0 8,5% 265,515,000.0 8,5% 292,067,000.0 18.008,39 ton Dinas Kelautan dan
Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau- produksi perikanan tangkap Perikanan
pulau Kecil
j Program Pengembangan Prosentasae peningkatan 24,02 kg/kapita/thn 5% 692,000,000.0 5% 761,000,000.0 5.0% 837.0 5% 921,000,000.0 5% 1,013,000.0 5% 1,114,300.0 32.19 kg/kapita/tahun Dinas Kelautan dan
Sumberdaya Manusia Kelautan dan konsumsi ikan per kapita per Perikanan
Perikanan tahun
c Pengembangan Pemasaran 36% 5% 0% 295,000,000.9 3% 356,000,000.0 6.3% 387,000,000.1 10% 421,000,000.4 17% 459,000,000.4 36% 504,900,000.5 36% DISBUDPAR
Pariwisata
VIII- 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b Program Peningkatan Sarana dan Prosentase tingkat sarana 100% 100% 2,488,378,750.0 100% 2,737,216,625.0 100.0% 3,010,938,287.5 100% 3,312,032,116.3 100% 3,643,235,327.9 100% 4,007,558,860.7 100% Dinas Pertanian dan
Prasarana Aparatur dan prasarana aparatur Perkebunan
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan Pemenuhan 100% 100% 16,940,000.0 100% 18,634,000.0 100.0% 20,497,400.0 100% 22,547,140.0 100% 24,801,854.0 100% 27,282,039.4 100% Dinas Pertanian dan
Sumberdaya Aparatur Kapasitas Tingkat Kapasitas Perkebunan
Sumberdaya Aparatur
d Program Peningkatan Ketahanan Presentase peningkatan 100% 100% 2,644,276,220.0 2,908,703,842.0 3,199,574,226.2 3,519,531,648.8 3,871,484,813.7 4,258,633,295.1 100% Dinas Pertanian dan
Pangan (Peratnian/Perkebunan) produksi tanaman pangan Perkebunan
dalam jumlah maupun mutu
e Program Peningkatan Kesejahteraan Cakupan kegiatan 100% 100% 12,171,663,870.0 13,388,830,257.0 14,727,713,282.7 16,200,484,611.0 17,820,533,072.1 19,602,586,379.3 100% Dinas Pertanian dan
Petani mendukung peningkatan Perkebunan
kesejahteraan petani
f Program Peningkatan Pemasaran Prosentase peningkatan 100% 100% 600,000,000.0 660,000,000.0 726,000,000.0 798,600,000.0 878,460,000.0 966,306,000.0 100% Dinas Pertanian dan
Hasil Produksi pemasaran hasil pertanian Perkebunan
Pertanian/Perkebunan
g Peningkatan Penerapan Teknologi Cakupan penerapan 100% 100% 535,000,000.0 588,500,000.0 647,350,000.0 712,085,000.0 783,293,500.0 861,622,850.0 100% Dinas Pertanian dan
Pertanian/Perkebunan teknologi pertanian/ Perkebunan
perkebunan
h Program Peningkatan Produksi Persentase bantuan yang 100% 100% 140,000,000.0 154,000,000.0 169,400,000.0 186,340,000.0 204,974,000.0 225,471,400.0 100% Dinas Pertanian dan
Pertanian/Perkebunan diberikan kelompok Perkebunan
tani/gapokan
i Program Pembinaan Industri Rokok Presentase peningkatan 100% 100% 1,500,000,000.0 1,650,000,000.0 1,815,000,000.0 1,996,500,000.0 2,196,150,000.0 2,415,765,000.0 100% Dinas Pertanian dan
dan Tembakau produksi tembakau Perkebunan
f Program Pencegahan dan 4,125,850,000.0 4,538,435,000.0 4,992,278,500.0 5,491,506,350.0 6,040,656,985.0 6,644,722,683.5 100% Dinas Peternakan
Penanggulangan Penyakit Ternak dan Kesehatan
Hewan
Cakupan Pelayanan Survellence penyakit : 180 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
Kesehatan Hewan Ternak kali dan Kesehatan
Hewan
Vaksinasi Brucellosis : 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
1.875 dosis dan Kesehatan
Hewan
Vaksinasi AI (ribu ekor): 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
208.500 dosis dan Kesehatan
Hewan
Desinfektan : 355 liter 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
Pengobatan Massal : 31.802 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
ekor dan Kesehatan
Hewan
Cakupan Ketersediaan Pengawasan Telur : 5.000 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
Bahan Asal Hewan yang sampel dan Kesehatan
Aman Sehat Utuh dan Hewan
Halal(ASUH)
Pengawasan Daging : 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
10.600 sampel dan Kesehatan
Hewan
Pengawasan Susu : 11.920 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
sampel dan Kesehatan
Hewan
Revitalisasi RPH : 8 paket 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
VIII- 31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
g Program Peningkatan Produksi Hasil Cakupan ketersediaan bibit 11,762,410,000.0 12,938,651,000.0 14,232,516,100.0 15,655,767,710.0 17,221,344,481.0 18,943,478,929.0 Dinas Peternakan
Hewan ternak yang berkualitas dan Kesehatan
Hewan
Penyebaran bibit ternak : Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
Sapi potong : 96 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Sapi perah : 716 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
dan Kesehatan
Kambing : 1.399 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
dan Kesehatan
domba : 44 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Kelinci : 3.140 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
dan Kesehatan
Itik dan entok : 3.400 ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
dan Kesehatan
Burung puyuh : - ekor 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
dan Kesehatan
Hewan
Optimalisasi IB : Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Akseptor IB (sapi potong): 100% 100% 100% 100% 100% 100% HewanPeternakan
100% Dinas
72.204 dan Kesehatan
ekor Hewan
Akseptor IB (sapi perah) : 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
48.954 dan Kesehatan
ekor Hewan
Angka kelahiran (sapi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
potong) : dan Kesehatan
238.831 ekor Hewan
Angka kelahiran (sapi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
perah): dan Kesehatan
138.535 ekor Hewan
Cakupan Ketersediaan Bibit Bibit HMT: 8.986 ton/tahun 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
Hijauan Makan Ternak dan Kesehatan
(HMT) Hewan
Populasi ternak : 14 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
komoditi dan Kesehatan
Hewan
Produksi ternak : 3 komoditi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
Konsumsi produk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
peternakan : 3 komoditi dan Kesehatan
Hewan
Pendapatan peternakan : 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
komoditi dan Kesehatan
Hewan
Tenaga kerja : 244.484 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
orang dan Kesehatan
Hewan
Cakupan penambahan Kelembagaan peternakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
kelembagaan peternak :400 kelompok dan Kesehatan
Hewan
Cakupan pemberian Jumlah rekomendasi ijin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
rekomendasi perijinan dan usaha peternakan : 99 surat dan Kesehatan
permodalan usaha Hewan
peternakan
Jumlah rekomendasi kredit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
modal : 47 surat dan Kesehatan
Hewan
VIII- 32
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
g Program Peningkatan Pemasaran 1,171,800,000.0 1,288,980,000.0 1,417,878,000.0 1,559,665.0 17,156,323.0 1,887,195,618.0 Dinas Peternakan
Hasil Produksi Peternakan dan Kesehatan
Hewan
Cakupan Jumlah masyarakat/ 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
masyarakat/peternak yang peternak yang mampu dan Kesehatan
mampu melakukan melakukan pengolahan hasil Hewan
pengolahan hasil peternakan peternakan :930 orang
Cakupan pengunjung Jumlah pengunjung pameran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
pameran promosi produk promosi produk hasil dan Kesehatan
hasil peternakan peternakan : 500 orang Hewan
Cakupan data harga pasar Tersedianya data harga 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
produk hasil peternakan pasar produk hasil dan Kesehatan
peternakan : 260 data Hewan
Biogas : 243 unit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
APPO : 5 unit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
Mesin Pencabut bulu Ayam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
: 38 unit dan Kesehatan
Hewan
Mesin Pencacah Rumput 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
(Chopper) : 17 unit dan Kesehatan
Hewan
Mixer : 2 unit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Peternakan
dan Kesehatan
Hewan
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan Persentase sarana dan 100% 80,000,000.0 100% 88,000,000.0 100% 96,800,000.0 100% 106,480,000.0 100% 117,130,000.0 100% 128,843,000.0 Prosentase sarana dan prasarana aparatur Dinas Kehutanan
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg prasarana aparatur 100% yang meningkat & atau terpelihara mencapai
meningkat dan atau 100 %
terpelihara
c Program Peningkatan Kapasitas Persentase kapasitas sumber Persentase kapasitas sumber 100% 25,000,000.0 100% 27,500,000.0 100% 30,250,000.0 100% 33,275,000.0 100% 36,608,000.0 100% 40,271,000.0 Persentase kapasitas sumber daya aparatur Dinas Kehutanan
Sumber Daya Aparatur daya aparatur yang daya aparatur yang yang meningkat mencapai 100 %
meningkat meningkat 100 %
d Program Peningkatan Disiplin Persentase disiplin aparatur Persentase disiplin aparatur 100% 25,000,000.0 100% 27,500,000.0 100% 30,250,000.0 100% 33,275,000.0 100% 36,608,000.0 100% 40,271,000.0 Persentase disiplin aparatur yang meningkat Dinas Kehutanan
Aparatur yg meningkat yang meningkat 100% mencapai 100%
e Program Peningkatan Persentase penyelesaian Persentase penyelesaian 100% 10,000,000.0 100% 11,000,000.0 100% 12,100,000.0 100% 13,310,000.0 100% 14,641,000.0 100% 16,104,000.0 Prosentase penyelesaian dokumen rencana & Dinas Kehutanan
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan dokumen rencana dan laporan capaian kinerja serta laporan
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta laporan 100% Keuangan mencapai 100 %
lap keuangan
VIII- 33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
f Program Pemanfaatan Potensi Persentase Peningkatan Persentase Industri Primer 100% 175,000,000.0 100% 192,500,000.0 100% 211,750,000.0 100% 232,925,000.0 100% 256,217,500.0 100% 281,839,250.0 Persentase Industri Primer Hasil Hutan Kayu Dinas Kehutanan
Sumber Daya Hutan Industri Primer Hasil Hutan Hasil Hutan Kayu (IPHHK) (IPHHK) yang Berijin menjadi 69.49 % (82
Kayu (IPHHK) yang Berijin yang Berijin sampai tahun industri dari 118)
2015 sebesar 54.24 % (64
industri dari 118)
g Program Rehabilitasi Hutan dan Persentase rehabilitasi hutan Persentase rehabilitasi hutan 100% 3,000,000,000.0 100% 3,300,000,000.0 100% 3,630,000,000.0 100% 3,993,000,000.0 100% 4,392,300,000.0 100% 4,831,530,000.0 Persentase rehabilitasi hutan dan lahan dlm Dinas Kehutanan
Lahan dan lahan dan lahan dalam kurun jangka 5 tahun mencapai 4,07%
waktu 5h (2011-2015)
sebesar 18.60 %
h Program Perlindungan dan Persentase pe-nanganan pada Persentase pe-nanganan 100% 600,000,000.0 100% 660,000,000.0 100% 726,000,000.0 100% 798,600,000.0 100% 878,460,000.0 100% 966,306,000.0 Persentase penanganan pada kawasan Dinas Kehutanan
Konservasi Sumber Daya Hutan kawasan lindung pada kawasan lindung lindung dalam jangka 5 tahun mencapai
dalam kurun waktu 5 th ( 13,15%
2011-2015) sebesar 12.99%
i Program Pengembangan Usaha Persentase kelompok yang Persentase kelompok yang 100% 450,000,000.0 100% 495,000,000.0 100% 544,500,000.0 100% 598,950,000.0 100% 658,845,000.0 100% 724,729,500.0 Persentase kel. yg berhasil diberdayakan Dinas Kehutanan
Perhutanan dan Peran Serta berhasil diberdayakan berhasil diberdayakan pada dalam jangka waktu 5 tahun mencapai 53,09
Masyarakat tahun 2015 mencapai 9,09 %
%
j Program Pengembangan Sarana Persentase pengembangan Persentase pengembangan 100% 100,000,000.0 100% 110,000,000.0 100% 121,000,000.0 100% 133,100,000.0 100% 146,410,000.0 100% 146,410,000.0 Persentase pengembangan sarana dan Dinas Kehutanan
Prasarana Penyuluhan sarana dan prasarana sarana dan prasarana prasarana penyuluhan mencapai 100 %
penyuluhan penyuluhan pada tahun
2015 mencapai 100 %
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 100% 100% 51,000,000.0 100% 52,000,000.0 100% 530,000,000.0 100% 54,000,000.0 100% 55,000,000.0 100% 56,000,000.0 100% ESDM
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg
meningkat dan atau
terpelihara
c Program Peningkatan Kapasitas Persentase kapasitas sumber 100% 100% 20,000,000.0 100% 22,000,000.0 100% 24,000,000.0 100% 26,000,000.0 100% 28,000,000.0 100% 30,000,000.0 100% ESDM
Sumber Daya Aparatur daya aparatur yang
meningkat
d Program Peningkatan Persentase penyelesaian 100% 100% 6,000,000.0 100% 6,000,000.0 100% 7,000,000.0 100% 7,000,000.0 100% 8,000,000.0 100% 16,104,000.0 100% ESDM
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta
lap keuangan
e Program Pembinaan Dan Persentase pengawasan 100% 40% 250,000,000.0 40% 260,000,000.0 40.0% 270,000,000.0 40% 280,000,000.0 40% 290,000,000.0 88% 300,000,000.0 88% Dinas ESDM
Pengawasan Bidang Pertambangan wilayah tambang
f Program Pengawasan Dan Persentase Pertambangan 100% 57% 100,000,000.0 58% 110,000,000.0 59.0% 120,000,000.0 60% 130,000,000.0 60% 140,000,000.0 60% 150,000,000.0 60% Dinas ESDM
Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Tanpa Ijin
Berpotensi Merusak Lingkungan
g Program Pembinaan Dan Rasio elektrifikasi 100% 8690% 2,831,000,000.0 8700% 3,000,000.0 8730.0% 32,000,000.0 8760% 34,000,000.0 8780% 36,000,000.0 8800% 38,000,000.0 8800% Dinas ESDM
Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
h Program Pembinaan dan Persentase ketersediaan gas 100% 90% 50,000,000.0 90% 51,000,000.0 90.0% 52,000,000.0 90% 53,000,000.0 90% 54,000,000.0 90% 55,000,000.0 90% Dinas ESDM
Pengawasan Migas bagi masyarakat
i Program Pembinaan dan Persentase kenaikan 100% 2% 66,000,000.0 2% 70,000,000.0 2.0% 80,000,000.0 2% 90,000,000.0 2% 100,000,000.0 2% 110,000,000.0 10% Dinas ESDM
Pengembangan Energi Baru pengguna energi baru
Terbarukan (EBT) dan Konservasi terbarukan (Biogas)
Energi
j Program Penyediaan dan Persentase ketersediaan air 100% 10% 350,000,000.0 10% 360,000,000.0 10.0% 370,000,000.0 10% 380,000,000.0 10% 390,000,000.0 10% 400,000,000.0 50% Dinas ESDM
Pengolahan Air Baku baku bagi masyarakat
b Program Peningkatan dan Meningkatnya Perdagangan 27% 20% 361,000,000.0 20% 150,000,000.0 20% 165,000,000.0 20% 182,000,000.0 20% 200,000,000.0 20% 220,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Pengembangan Ekspor Luar Negeri Perdagangan dan
Pasar
c Program Peningkatan Efisiensi Prosentase Kelancaran Arus 100% 20% 362,000,000.0 20% 576,000,000.0 20% 604,000,000.0 20% 634,000,000.0 20% 667,000,000.0 20% 704,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Perdagangan Dalam Negeri Barang Sembako dan Barang Perdagangan dan
Penting Lainya Pasar
d Program Resi Gudang Prosentase Pelaksanaan Resi 12 Bulan 20% 362,000,000.0 20% 576,000,000.0 20% 604,000,000.0 20% 634,000,000.0 20% 667,000,000.0 20% 704,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Gudang Perdagangan dan
Pasar
VIII- 34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
e Program Peningkatan pengelolaan Tercapainya Pendapatan Asli Terrcapainya target 103,2% 100% 2,667,500,000.0 100% 3,737,000,000.0 100% 3,759,000,000.0 100% 3,702,000,000.0 100% 3,725,000,000.0 100% 4,098,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Pasar dan Pembinaan Pedagang Daerah (PAD) melalui Perdagangan dan
retribusi pelayanan pasar Pasar
f Program Pengembangan dan Persentase Bangunan kondisi 6490% 68% 11,143,967,000.0 71% 11,701,165,000.0 73.8% 5,850,582,000.0 77% 6,143,111,000.0 80% 6,450,267,000.0 80% 7,095,293,700.0 100% Dinas Cipta Karya
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana baik (asset pemerintah dan Tata Ruang
Pasar Kabupaten Malang)
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 100% 100% 200,000,000.0 100% 220,000,000.0 100% 240,000,000.0 100% 260,300,000.0 100% 280,400,000.0 100% 308,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg Perdagangan dan
meningkat dan atau Pasar
terpelihara
c Program Peningkatan Persentase penyelesaian 100% 100% 87,000,000.0 100% 98,200,000.0 100% 107,400,000.0 100% 118,100,000.0 100% 127,800,000.0 100% 131,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan Perdagangan dan
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta Pasar
lap keuangan
d Program Pembinaan Industri Rokok Meningkatnya Kompetensi 12 Bulan 20% 125,000,000.0 20% 130,000,000.0 20% 130,000,000.0 20% 135,000,000.0 20% 135,000,000.0 20% 135,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
dan Tembakau dan Daya Saing Industri Perdagangan dan
Rokok Pasar
e Program Pengembangan IKM Meningkatnya Mutu dan 20% 1,035,000,000.0 20% 1,025,000,000.0 20% 1,200,000,000.0 20% 1,315,000,000.0 20% 1,505,000,000.0 20% 1,547,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Produtifitas Usaha serta Perdagangan dan
Daya Saing Industri Pasar
f Program Pembinaan Kemampuan Meningkatnya pengawsan 20% 505,000,000.0 20% 755,000,000.0 20% 750,000,000.0 20% 750,000,000.0 20% 750,000,000.0 20% 1,048,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Teknologi Industri (transformasi) Teknologi dan Perdagangan dan
efisiensi usaha serta kualitas Pasar
produk
g Program Pengembangan Sentra- Meningkatnya Kemampuan 20% 770,000,000.0 20% 2,220,000,000.0 20% 2,130,000,000.0 20% 820,000,000.0 20% 885,000,000.0 20% 974,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Sentra Industri Potensial Manajerial da Daya Saing Perdagangan dan
Sentra, Serta Tersedianya Pasar
Informasi Sentra yang dapat
diakses Masyarakat
h Program Pembinaan lingkungan Meningkatnya Ketrampilan 18 Kali, 540 Orang 27 Paket 20% 6,790,000,000.0 20% 7,225,000,000.0 20% 7,425,000,000.0 20% 7,425,000,000.0 20% 7,725,000,000.0 20% 8,418,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Sosial Produktifitas dan Perdagangan dan
Transformasi Teknologi Pasar
Melalui Bantuan alat dan
Pelatihan
h Program Penataan Struktur Tertatanya Struktur 20% 250,000,000.0 20% 300,000,000.0 20% 300,000,000.0 20% 400,000,000.0 20% 450,000,000.0 20% 495,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Organisasi Organisasi Perdagangan dan
i Program Pengembangan Produk Terwujudnya Produk 20% 150,000,000.0 20% 150,000,000.0 20% 150,000,000.0 20% 150,000,000.0 20% 150,000,000.0 20% 150,000,000.0 Pasar
Unggulan Daerah Unggulan Daerah
j Peningkatan Kapasitas IPTEK Presentase Peningkatan 20% 275,000,000.0 20% 275,000,000.0 20% 375,000,000.0 20% 375,000,000.0 20% 375,000,000.0 20% 416,000,000.0 100% Dinas Perindustrian,
Sistem Produksi Kapasitas IPTEK Sistem Perdagangan dan
Produksi Pasar
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 100% 100% 3,000,000.0 100% 3,300,000.0 100.0% 3,630,000 100% 3,993,000.0 100% 4,392,300.0 100% 4,831,530.0 100% Dinas Tenaga Kerja
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yg dan Transmigrasi
meningkat dan atau
terpelihara
c Program Peningkatan Kapasitas Persentase kapasitas sumber 100% 100% 6,502,800.0 100% 7,153,080.0 100.0% 7,868,388 100% 8,655,226.8 100% 9,520,749.5 100% 10,472,824.4 100% Dinas Tenaga Kerja
Sumber Daya Aparatur daya aparatur yang dan Transmigrasi
meningkat
d Program Peningkatan Persentase penyelesaian 100% 100% 223,210.0 100% 245,531.0 100.0% 270,084.0 100% 297,093.0 100% 326,802.0 100% 359,482.0 100% Dinas Tenaga Kerja
Pengembangan Sistem Pelaporan dokumen rencana dan dan Transmigrasi
Capaian Kinerja dan Keuangan laporan capaian kinerja serta
lap keuangan
VIII- 35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
e Program Pengembangan Wilayah Cakupan penempatan 77% 100% 220,194,000.0 100% 242,213,400.0 100.0% 266,434,740.0 100% 293,078,214.0 100% 322,386,036.0 100% 354,624,639.0 100% Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi transmigran di wilayah dan Transmigrasi
transmigrasi
f Program Transmigrasi Lokal Cakupan animo 90% 100% 120,185,500.0 100% 138,204,050.0 100.0% 145,424,455.0 100% 159,966,901.0 100% 175,963,591.0 100% 950.0 100% Dinas Tenaga Kerja
bertranmigrasi dan Transmigrasi
OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN
4.01 1,019,613,960,713.0 311,234,450,837.4 433,081,256,769.1 333,190,060,927.3 487,965,875,435.8 1,479,740,150,060.5
DAERAH, PERANGKAT
DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN
a Program Pelayanan Cakupan kegiatan pelayanan 100% 100% 461,437,100.0 100% 656,375,000.0 100.0% 672,784,375.0 100% 689,603,984.0 100% 706,844,084.0 100% 724,515,186.0 100% Bappeda
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 399,680,000.0 100% 200,900,000.0 100.0% 205,922,500.0 100% 211,070,563.0 100% 216,347,327.0 100% 221,756,010.0 100% Bappeda
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan peningkatan 100% 100% 11,049,000.0 100% 12,000,000.0 100.0% 12,300,000.0 100% 12,607,500.0 100% 12,922,688.0 100% 13,245,755.0 100% Bappeda
Aparatur disiplin aparatur
d Program Peningkatan Cakupan pemenuhan 100% 100% 3,650,000.0 100% 6,000,000.0 100.0% 6,150,000.0 100% 6,303,750.0 100% 6,461,344.0 100% 6,622,877.0 100% Bappeda
Kapasitas Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 51,259,000.0 100% 69,000,000.0 100.0% 70,725,000.0 100% 72,493,125.0 100% 74,305,453.0 100% 76,163,089.0 100% Bappeda
Pengembangan Sistem Capaian keuangan yang disusun
Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
g Program Kerjasama Pembangunan Cakupan Kerjasama yang 118% 225,548,900.0 100% 295,000,000.0 100.0% 302,375,000.0 100% 309,934,375.0 100% 317,682,734.0 100% 325,624,803.0 100% Bappeda
dilakukan
i Program Perencanaan Cakupan Perencanaan 137% 225,000,000.0 - - 100.0% 230,325,000.0 100% 236,390,625.0 100% 242,300,391.0 100% 248,357,900.0 100% Bappeda
Pengembangan Kota-Kota Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar Menengah dan Besar
j Program Perencanaan Pembangunan Cakupan perencanaan 104% 100% 1,618,476,000.0 100% 1,250,000,000.0 100.0% 1,281,250,000.0 100% 1,313,281,250.0 100% 1,346,113,281.0 100% 1,379,766,113.0 100% Bappeda
Daerah pembangunan daerah yang
disusun sesuai aturan dan
tepat waktu
k Program Perencanaan Sosial Budaya Cakupan Perencanaan Sosial 101% 181,935,000.0 100% 275,000,000.0 100.0% 281,875,000.0 100% 288,921,875.0 100% 296,144,922.0 100% 303,548,545.0 100% Bappeda
Budaya
l Program Perencanaan Pembangunan Cakupan Perencanaan 34% 984,075,000.0 100% 1,110,000,000.0 100.0% 1,137,750,000.0 100% 1,166,193,750.0 100% 1,195,348,594.0 100% 1,225,232,309.0 100% Bappeda
Ekonomi Ekonomi Daerah
m Program Perlindungan dan Cakupan Pengendalian 75,000,000.0 - - 100.0% 76,875,000.0 100% 78,796,875.0 100% 80,766,797.0 100% 82,785,967.0 100% Bappeda
Konservasi Sumber Daya Alam Dampak Perubahan Iklim
n Program Perencanaan Prasarana Cakupan perencanaan 103% 150,000,000.0 100% 275,000,000.0 100.0% 281,875,000.0 100% 288,921,875.0 100% 296,144,922.0 100% 303,548,545.0 100% Bappeda
Wilayah dan Sumber Daya Alam pengendalian SDA dan LH
o Program Perencanaan Tata Ruang Cakupan Perencanaan Tata 0% 475,000,000.0 100% 330,000,000.0 100.0% 338,250,000.0 100% 346,706,250.0 100% 355,373,906.0 100% 364,258,254.0 100% Bappeda
Ruang
d Program Peningkatan Cakupan Laporan Capaian 100% 100% 22,596,400.0 100% 8,814,400.0 100.0% 9,600,000.0 100% 10,600,000.0 100% 11,700,000.0 100% 12,900,000.0 100% Badan Penelitian
Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan yang dan Pengembangan
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yg berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Penelitian dan Persentase hasil kajian yang 75% 76% 399,996,200.0 77% 3,367,374,000.0 78.0% 3,434,721,000.0 79% 3,503,416,000.0 80% 3,573,484,000.0 81% 3,644,900,000.0 81% Badan Penelitian
Pengembangan dimanfaatkan oleh dan Pengembangan
stakeholder
VIII- 36
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
p Program Pengembangan Persentase usulan judul 36% 40% 62,817,700.0 42% 112,000,000.0 45.0% 114,524,000.0 47% 116,524,000.0 50% 118,800,000.0 52% 121,232,000.0 52% Badan Penelitian
Data/Informasi kajian SKPD yang sesuai dan Pengembangan
dengan isu actual
q Program Perencanaan Pembangunan Persentase program SKPD 60% 61% 61,924,900.0 63% 120,000,000.0 65.0% 12.4 67% 124,800,000.0 70% 127,344,000.0 72% 129,800,000.0 72% Badan Penelitian
Daerah pendukung penguatan SIDa dan Pengembangan
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 20% 2,457,682,440.0 20% 2,580,566,562.0 20.0% 2,709,594,892.0 20% 2,845,074,638.0 20% 2,987,328,371.0 20% 3,136,694,790.0 1372961332200% Sekretariat DPRD
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 100% 20% 300,000,000.0 20% 315,000,000.0 20.0% 330,750,000.0 20% 347,287,500.0 20% 364,651,875.0 20% 382,884,469.0 167592196900% Sekretariat DPRD
Aparatur Disiplin aparatur
d Program Peningkatan Kapasitas Presentase PNS yang telah 100% 20% 732,214,000.0 20% 768,824,700.0 20.0% 807,265,935.0 20% 847,629,232.0 20% 890,010,694.0 20% 934,511,229.0 409044509600% Sekretariat DPRD
Sumber Daya Aparatur lulus pendidikan dan
Pelatihan Aparatur
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 20% 360,194,000.0 20% 378,203,700.0 20.0% 397,113,885.0 20% 416,969,580.0 20% 437,818,059.0 20% 459,708,962.0 201219012700% Sekretariat DPRD
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
f Program Peningkatan Kapasitas Tewujudnya Peningkatan 100% 20% 26,216,517,000.0 20% 27,527,342,850.0 20.0% 28,903,709,994.0 20% 30,348,895,495.0 20% 31,866,340,271.0 20% 33,459,657,285.0 14645612262400% Sekretariat DPRD
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kapasitas Lembaga
g Program Kerjasama Informasi Terlaksananya 100% 20% 598,656,000.0 20% 628,588,800.0 20.0% 660,018,240.0 20% 693,019,152.0 20% 727,670,110.0 20% 764,053,616.0 334433580800% Sekretariat DPRD
dengan Media Massa Penyebarluasan Informasi
h Program Penataan Peraturan Terwujudnya Penataan 100% 20% 548,924,320.0 20% 576,370,536.0 20.0% 605,189,063.0 20% 635,448,517.0 20% 667,220,944.0 20% 700,581,991.0 306651442700% Sekretariat DPRD
Perundang undangan Peraturan Perundang
Undangan
DINAS PENDAPATAN
4.01.4 PENGELOLAAN KEUANGAN 144,715,490,063.0 154,335,499,302.4 151,216,355,546.6 154,995,533,275.4 158,898,739,915.7 161,860,991,893.2
DAN ASET
144,715,490,063.0 154,335,499,302.4 151,216,355,546.6 154,995,533,275.4 158,898,739,915.7 161,860,991,893.2
a Program Pelayanan Tingkat kelancaran 100% 52,082,104,738.0 100% 54,003,947,529.9 100.0% 56,008,237,212.4 100% 58,098,823,225.3 100% 60,279,742,021.8 100% 61,485,336,862.3 Dinas Pendapatan
Administrasi Perkantoran administrasi perkatoran Pengelolaan
Keuangan dan Aset
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 20% 33,586,806,750.0 20% 40,255,042,885.0 20.0% 40,860,143,742.7 20% 41,477,346,617.6 20% 42,106,893,549.9 20% 42,749,031,420.9 Dinas Pendapatan
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik Pengelolaan
Keuangan dan Aset
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan pemenuhan 20% 7,178,989,000.0 20% 7,178,989,000.0 20.0% 400,000,000.0 20% 400,000,000.0 20% 400,000,000.0 20% 400,000,000.0 Dinas Pendapatan
Aparatur sumberdaya aparatur Pengelolaan
Keuangan dan Aset
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 20% 387,640,000.0 20% 395,392,800.0 20.0% 403,300,656.0 20% 411,366,669.1 20% 419,594,002.5 20% 427,985,882.6 Dinas Pendapatan
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya Pengelolaan
aparatur Keuangan dan Aset
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja 100% 1,984,349,550.0 100% 2,024,036,541.0 100.0% 2,064,517,271.8 100% 2,105,807,617.3 100% 2,147,923,769.6 100% 2,190,882,245.0 Dinas Pendapatan
Pengembangan Sistem Pelaporan dan keuangan yang disusun Pengelolaan
Capaian Kinerja & Keuangan sesuai aturan yang berlaku, Keuangan dan Aset
tepat waktu dan akuntabel
f. Program Peningkatan dan Tingkat Kualitas Pengelolaan 100% 14,948,722,625.0 100% 15,247,697,077.5 100.0% 15,552,651,019.1 100% 15,863,704,039.4 100% 16,180,978,120.2 100% 16,504,597,682.6 Dinas Pendapatan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yang Pengelolaan
Keuangan Daerah Efektif, Efisien, Transparan Keuangan dan Aset
dan Akuntabel dan tepat
waktu
g Program Peningkatan dan Fasilitasi Cakupan pemenuhan 100% 1,868,950,000.0 100% 1,906,329,000.0 100.0% 1,944,455,580.0 100% 1,983,344,691.6 100% 2,023,011,585.4 100% 2,063,471,817.1 Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Desa Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Pengelolaan Keuangan Desa Keuangan dan Aset
VIII- 37
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
h Program Peningkatan Implementasi Cakupan pemenuhan 100% 1,230,290,700.0 100% 1,254,896,514.0 100.0% 1,279,994,444.3 100% 1,305,594,333.2 100% 1,331,706,219.8 100% 1,358,340,344.2 Dinas Pendapatan
Kebijakan Akutansi Pemerintah peningkatan implementasi Pengelolaan
Daerah kebijakan akuntansi Keuangan dan Aset
Pemerintah Daerah
i Program Pengelolaan Anggaran Cakupan pemenuhan 100% 4,129,277,900.0 100% 4,204,441,979.0 100.0% 4,281,035,124.8 100% 4,359,085,176.6 100% 4,438,620,522.9 100% 4,519,670,112.5 Dinas Pendapatan
Pemerintah Daerah pengelolaan anggaran Pengelolaan
pemerintah Daerah yang Keuangan dan Aset
efektif, efisien, transpararan
dan akuntabel
j Program Pengelolaan Tertib administrasi dalam 100% 6,776,882,500.0 100% 6,912,420,150.0 100.0% 7,050,668,553.0 100% 7,191,681,924.1 100% 7,335,515,562.5 100% 7,482,225,873.8 Dinas Pendapatan
Perbendaharaan Pemerintah Daerah pengelolaan perbendaharaan Pengelolaan
Pemerintah Daerah Keuangan dan Aset
k Program Pengelolaan Asset Tertiib administrasi dalam 100% 4,302,785,000.0 100% 4,388,840,700.0 100.0% 4,476,617,514.0 100% 4,566,149,864.3 100% 4,657,472,861.6 100% 4,750,622,318.8 Dinas Pendapatan
Pemerintah Daerah pengelolaan asset Pemerintah Pengelolaan
Daerah Keuangan dan Aset
l Program Pelayanan dan Peningkatan Cakupan pelayanan dan 100% 16,238,691,300.0 100% 16,563,465,126.0 100.0% 16,894,734,428.5 100% 17,232,629,117.1 100% 17,577,281,699.4 100% 17,928,827,333.4 Dinas Pendapatan
Penerimaan Pajak Daerah peningkatan penerimaan Pengelolaan
pajak daerah dalam rangka Keuangan dan Aset
kemandiriaan keuangan
daerah
b Program Peningkatan disiplin Tingkat Kedisiplinan 100% 100% 52,000,000.0 100.0% 55,000,000.0 100% 58,000,000.0 100% 100% Inspektorat
Aparataur aparatur
c Program peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 6,990,000.0 100% 6,000,000.0 100.0% 6,240,000.0 100% 6,490,000.0 100% 6,750,000.0 100% 7,425,000.0 100% Inspektorat
pengembangan sistem pelaporan keuangan yang disusun
capaian kinerja dan keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
d Program Peningkatan Sistem Presentase pelaksanaan 80% 80% 6,037,670,000.0 74% 6,500,000,000.0 76.0% 6,800,000,000.0 78% 7,200,000,000.0 80% 7,500,000,000.0 80% 8,250,000,000.0 80% Inspektorat
Pengawasan Internal dan pengawasan internal dan
Pengendalian Pelaksanaan pengendalian pelakasanaan
Kebijakan KDH kebijakan KDH
e Program Penataan Peraturan Presentase penurunan yang 10% 10% 1,089,000,000.0 10% 1,881,000,000.0 15.0% 1,958,000,000.0 15% 2,034,000,000.0 20% 2,115,000,000.0 20% 2,115,000,000.0 20% Bagian Inspektorat
Perundang-undangan sudah ditata
f Program Peningkatan cakupan pemenuhan tenaga 40% 50% 19,000,000.0 50% 20,000,000.0 60.0% 21,000,000.0 60% 22,000,000.0 70% 23,000,000.0 70% 81,400,000.0 70% Inspektorat
Profesionalisme pemeriksa dan aparatur
pengawsan
g Program peningkatan sarana dan Cakupan sarana dan 100% 100% 62,000,000.0 100% 65,000,000.0 100.0% 68,000,000.0 100% 71,000,000.0 100% 74,000,000.0 100% 74,000,000.0 100% Inspektorat
prasarana aparatur prasarana yang berfungsi
dengan baik
4.01.6 BADAN PERIZINAN TERPADU 2,379,110,000.0 2,379,110,000.0 2,326,270,000.0 2,685,820,000.0 2,825,360,000.0 3,108,850,000.0
a Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat Pelayanan 100% 12 Bulan 728,700,000.0 12 Bulan 728,700,000.0 12 Bulan 778,040,000.0 12 Bulan 829,810,000.0 12 Bulan 860,270,000.0 12 Bulan 923,050,000.0 100% Badan Pelayanan
Administrasi Perkantoran Perizinan Terpadu
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 1 Paket 212,000,000.0 1 Paket 212,000,000.0 1 Paket 23,180,000.0 1 Paket 235,650,000.0 1 Paket 239,890,000.0 1 Paket 229,960,000.0 100% Badan Pelayanan
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik Perizinan Terpadu
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 100% 12 Bulan 24,000,000.0 12 Bulan 24,000,000.0 12 Bulan 24,000,000.0 12 Bulan 24,000,000.0 12 Bulan 24,000,000.0 12 Bulan 24,000,000.0 100% Badan Pelayanan
Aparatur Disiplin aparatur Perizinan Terpadu
d Program Peningkatan Kapasitas Presentase PNS yang telah 100% 1 Paket 24,000,000.0 1 Paket 24,000,000.0 1 Paket 24,000,000.0 1 Paket 24,000,000.0 1 Paket 24,000,000.0 1 Paket 24,000,000.0 100% Badan Pelayanan
Sumber Daya Aparatur lulus pendidikan dan Perizinan Terpadu
Pelatihan Aparatur
VIII- 38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 100% 24,000,000.0 100% 24,000,000.0 100.0% 24,000,000.0 100% 24,000,000.0 100% 24,000,000.0 24,000,000.0 100% Badan Pelayanan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun Perizinan Terpadu
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
f Program Mengintensifkan Cakupan Pengadaan 100% 1 Paket 75,000,000.0 1 Paket 75,000,000.0 1 Paket 75,000,000.0 1 Paket 75,000,000.0 1 Paket 75,000,000.0 1 Paket 75,000,000.0 100% Badan Pelayanan
Penanganan Pengaduan Masyarakat Pengaduan Masyarakat Perizinan Terpadu
g Program Peningkatan Pelayanan Prosentase Pelayanan 100% 1 Paket 1,291,410,000.0 1 Paket 1,291,410,000.0 1 Paket 1,378,050,000.0 1 Paket 1,473,360,000.0 1 Paket 1,578,200,000.0 1 Paket 1,808,840,000.0 100% Badan Pelayanan
Publik Perizinan Pada Masyarakat Perizinan Terpadu
VIII- 39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 12 Bulan 82,010,000.0 12 Bulan 55,910,000.0 12 Bulan 82,570,000.0 12 Bulan 57,040,000.0 12 Bulan 83,140,000.0 12 Bulan 57,040,000.0 100% Badan Pendidikan
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik dan Pelatihan
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 100% 12 Bulan 18,370,000.0 12 Bulan 18,370,000.0 12 Bulan 18,370,000.0 12 Bulan 18,370,000.0 12 Bulan 18,370,000.0 12 Bulan 18,370,000.0 100% Badan Pendidikan
Aparatur Disiplin aparatur dan Pelatihan
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 12 Bulan 36,150,000.0 12 Bulan 36,150,000.0 12 Bulan 38,050,000.0 12 Bulan 39,960,000.0 12 Bulan 39,960,000.0 12 Bulan 39,960,000.0 100% Badan Pendidikan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun dan Pelatihan
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Peningkatan Kapasitas Terselenggaranya Pendidikan 100% 100% 5,232,000,000.0 100% 4,360,000,000.0 100% 3,910,000,000.0 100% 4,880,000,000.0 100% 4,360,000,000.0 100% 4,520,000,000.0 100% Badan Pendidikan
Sumberdaya Aparatur dan Pelatihan Kapasitas dan Pelatihan
Aparatur Pemerintah dengan
Kategori Memuaskan dan
Baik
BADAN KEPEGAWAIAN
4.01.8 3,077,699,000.0 6,368,500,000.0 7,011,500,000.0 7,179,800,000.0 8,191,300,000.0 9,011,850,000.0
DAERAH
f Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase aparatur yang 100% 80% 138,594,500.0 82% 152,000,000.0 84.0% 167,000,000.0 86% 183,000,000.0 88% 202,000,000.0 90% 222,200,000.0 90% Badan
Manusia Aparatur mengikuti bimtek/sosialisasi Kepegawaian
kepegawaian yang memiliki Daerah
nilai kategori baik
h Pembinaan dan Pengembangan Pesentase tingkat kompetensi 100% 89,53% 2,197,439,500.0 91,61% 5,464,000,000.0 93,70% 5,956,500,000.0 95,79% 6,387,800,000.0 97,88% 6,924,800,000.0 100% 7,619,800,000.0 100% Badan
Aparatur aparatur Kepegawaian
Daerah
Persentase angka 0,01% 0,002% 0,002% 0,002% 0,002% 0,002% 0,09% Badan
pelanggaran aparatur Kepegawaian
terhadap hukum Daerah
Persentase penurunan -4% -4,17% -4,35% -4,55% -4,76% -5% -26,82% Badan
pelanggaran disiplin aparatur Kepegawaian
Daerah
BAGIAN TATA
4.01.9 1,922,800,000.0 1,850,742,700.0 1,961,787,262.0 2,079,494,494.0 2,204,275,433.0 2,416,531,956.0
PEMERINTAHAN UMUM
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 15 Orang 55,200,000.0 16 Orang 58,512,000.0 16 Orang 62,022,720.0 16 Orang 65,744,083.0 16 Orang 69,700,000.0 16 Orang 73,882,000.0 100% Bag. Tata
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumber daya Pemerintahan
aparatur Umum
VIII- 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
e Program Peningkatan Capaian laporan kinerja dan 100% 12 Kali 38,650,000.0 12 Kali 40,969,000.0 12 Kali 43,427,140.0 12 Kali 46,032,768.0 12 Kali 48,794,734.0 12 Kali 51,722,418.0 100% Bag. Tata
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun Pemerintahan
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku, Umum
tepat waktu dan akuntabel
f Program Peningkatan Pelayanan Terlaksananya penerimaan 100% 75 kali 74,375,000.0 75 kali 78.837.500 75 kali 83.567.750 75 kali 88.581.815 75 kali 93.896.723 75 kali 99.530.526100% 100% Bag. Tata
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil kunjungan kerja ke Pemerintahan
Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten Umum
Malang secara baik
g Program Pengembangan Wilayah Tercapainya penyelesaian 397,650,000.0 646,509,000.0 685,299,540.0 726,417,512.0 770,002,562.0 816,202,715.0 Bag. Tata Pem.
Perbatasan perbatasan Umum
- Terbitnya Permendagri 90% 2 - - - - - - - - - - Bag. Tata Pem.
masalah batas daerah dengan Permendagri Umum
9 daerah perbatasan
-Terlaksananya pemetakan 0% - - 9 Kecamatan 9 Kecamatan 9 Kecamatan 6 Kecamatan - - 100% Bag. Tata Pem.
dan pemasangan Umum
pilar/tugubatas Kecamatan
- Terlaksananya 80% 14pilar/tugu 20 pilar/tugu 25 pilar/tugu 16 pilar/tugu 26 Pilar/tugu 15 pilar/tugu 100% Bag. Tata Pem.
pemeliharaan pilar/tugu batas Umum
kabupaten
- Tersedianya data rupa bumi 80% 5 Kecamatan 4 Kecamatan 3Kecamatan - - - - - - 100% Bag. Tata Pem.
dan toponimi tingkat Umum
h Program Perencanaan Pembangunan Ketepatan waktu 100% 1 Laporan 149,120,000.0 1 Laporan 158,067,200.0 1 Laporan 167,551,232.0 1 Laporan 177,604,305.0 1 Laporan 188,260,563.0 1 Laporan 199,556,196.0 100% Bag. Tata Pem.
Daerah penyusunan Umum
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (LPPD)
i Program Peningkatan Partisipasi Tercapainya Monitoring 100% 33 Kecamatan 273,855,000.0 33 Kecamatan 319,886,300.0 33 Kecamatan 339,079,478.0 33 Kecamatan 359,424,246.0 33 Kecamatan 380,989,700.0 33 Kecamatan 403,849,082.0 100% Bag. Tata Pem.
Masyarakat Dalam Membangun Evaluasi dan Pelaporan Umum
Desa
- Tercukupinya Pelaporan 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali 12 Kali Bag. Tata Pem.
Kecamatan dan Kelurahan Umum
secara rutin
- Persentase Camat 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali Bag. Tata Pem.
berprestasi Umum
BAGIAN TATA
4.01.10 1,010,800,000.0 725,527,580.0 797,200,338.0 881,518,371.0 965,670,210.0 1,680,203,915.0
PEMERINTAHAN DESA
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan Sarana dan 100% 1 Paket 153,182,800.0 1 Paket 204,222,920.0 224,645,212.0 1 Paket 247,109,733.0 1 Paket 271,820,707.0 1 Paket 299,002,777.0 Bag. Tata
Prasarana Aparatur Prasarana yang berfungsi Pemerintahan Desa
dengan baik
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 100% 14 Stel 16,237,200.0 14 Stel 369,520.0 14 Stel 3,706,472.0 14 Stel 4,077,119.0 14 Stel 484,831.0 14 Stel 26,150,173.0 Bagian Tata
Aparatur Disiplin aparatur Pemerintahan Desa
d Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 12 Bulan 9,050,400.0 12 Bulan 4,225,320.0 12 Bulan 467,852.0 12 Bulan 5,112,637.0 12 Bulan 5,623,901.0 12 Bulan 14,575,760.0 Bagian Tata
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun Pemerintahan Desa
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
e Program Penataan Penguasaan, Cakupan Data Tanah Kas 100% 379 Desa 24,560,000.0 379 Desa 27,016,000.0 379 Desa 29,717,600.0 379 Desa 32,689,360.0 379 Desa 35,958,296.0 379 Desa 39,554,126.0 Bagian Tata
Pemilikan, Penggunaan dan Desa Pemerintahan Desa
Pemanafaatan Tanah
f Program Peningkatan Keberdayaan Meningkatnya Pengetahuan 100% 378 Desa 173,222,700.0 378 Desa 190,544,970.0 378 Desa 209,599,467.0 378 Desa 230,559,414.0 378 Desa 253,615,355.0 378 Desa 278,976,891.0 Bagian Tata
Masyarakat Pedesaan Aparatur Pemerintah Desa Pemerintahan Desa
g Program Partisipasi Masyarakat Meningkatnya Pengetahuan 100% 379 Desa 95,423,800.0 379 Desa 76,644,920.0 379 Desa 84,309,412.0 379 Desa 92,740,353.0 379 Desa 102,014,389.0 379 Desa 153,680,984.0 Bagian Tata
dalam Membangun Desa Lembaga Musyawarah Desa Pemerintahan Desa
VIII- 41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
h Program Peningkatan Kapasitas Cakupan Peningkatan 100% 379 Desa 200,356,300.0 379 Desa 220,391,930.0 379 Desa 242,431,123.0 379 Desa 266,674,235.0 379 Desa 293,341,659.0 379 Desa 322,675,825.0 Bagian Tata
Aparatur Pemerintahan Desa Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 124,120,700.0 100% 136,532,770.0 100.0% 150,186,047.0 100% 165,204,651.7 100% 181,725,116.9 100% 199,897,628.6 100% Bagian Hukum
Prasarana Aparatur yang berfungsi dengan baik
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan pemenuhan disiplin 100% 100% 31,020,000.0 100% 34,122,000.0 100.0% 37,534,200.0 100% 41,287,620.0 100% 45,416,382.0 100% 49,958,020.2 100% Bagian Hukum
Aparatur aparatur
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 100% 178,506,240.0 100% 196,356,864.0 100.0% 215,992,550.4 100% 237,591,805.4 100% 261,350,986.0 100% 287,486,084.6 100% Bagian Hukum
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumberdaya
aparatur
e Program peningkatan sistem Presentase penanganan 100% 100% 446,270,000.0 100% 490,897,000.0 100.0% 539,986,700.0 100% 593,985,370.0 100% 653,383,907.0 100% 718,722,297.7 100% Bagian Hukum
pengawasan internal dan perkara perdata dan TUN
pengendalian pelaksanaan kebijakan
KDH
f Program penataan peraturan Persentase produk hukum 100% 20% 268,470,000.0 20% 295,317,000.0 20.0% 324,848,700.0 20% 357,333,570.0 20% 393,118,440.0 20% 432,430,284.0 100% Bagian Hukum
perundang-udangan yang di upload di website
Persentase penyebarluasan 100% 20% 268,470,000.0 20% 295,317,000.0 20.0% 324,848,700.0 20% 357,333,570.0 20% 393,118,440.0 20% 432,430,284.0 100% Bagian Hukum
produk hukum
Persentase penerbitan 100% 20% 121,637,500.0 20% 133,801,250.0 20.0% 147,181,375.0 20% 161,899,512.0 20% 178,089,463.0 20% 195,898,409.0 100% Bagian Hukum,
peraturan daerah
Persentase penerbitan 100% 20% 159,000,000.0 20% 174,900,000.0 20.0% 192,390,000.0 20% 211,629,000.0 20% 232,791,900.0 20% 256,071,090.0 100% Bagian Hukum
peraturan bupati
Persentase penerbitan 100% 20% 159,000,000.0 20% 174,900,000.0 20.0% 192,390,000.0 20% 211,629,000.0 20% 232,791,900.0 20% 256,071,090.0 100% Bagian Hukum
instruksi bupati
Persentase penerbitan 100% 20% 159,000,000.0 20% 174,900,000.0 20.0% 192,390,000.0 20% 211,629,000.0 20% 232,791,900.0 20% 256,071,090.0 100% Bagian Hukum
keputusan bupati
b Program Peningkatan Sarana dan Presentase sarpras bag. 100% 100% 36,230,000.0 100% 38,041,500.0 100.0% 39,943,575.0 100% 41,940,753.8 100% 44,037,791.4 100% 46,239,681.0 Bagian Organisasi
Prasarana Aparatur Organisasi yang layak pakai
c Program Peningkatan Kapasitas jumlah pegawai yang 0% 1 orang 3,150,000.0 1 orang 3,307,500.0 1 orang 3,472,875.0 1 orang 3,646,518.8 1 orang 3,828,844.7 1 orang 4,020,286.9 Bagian Organisasi
Sumber Daya Aparatur mendapatkan diklat
peningkatan SDM
d Program Peningkatan Penyusunan laporan kinerja 3 dok tepat waktu 3 dok tepat 3,582,000.0 3 dok tepat 3,761,100.0 3 dok tepat 3,949,155.0 3 dok tepat 4,146,612.8 3 dok tepat 4,353,943.4 3 dok tepat 4,571,640.6 Bagian Organisasi
Pengembangan Sistem Pelaporan dan keuangan bag. waktu waktu waktu waktu waktu waktu
Capaian Kinerja dan Keuangan Organisasi tepat waktu dan
sesuai perundang-undangan
e Program Perencanaan Pembangunan Penyusunan laporan kinerja tepat waktu nilai CC tepat waktu 226,756,000.0 tepat waktu 238,093,800.0 tepat waktu 249,998,490.0 tepat waktu 262,498,414.5 tepat waktu 275,623,335.2 tepat waktu 289,404,502.0 Bagian Organisasi
dan keuangan Kabupaten nilai B nilai B nilai BB nilai BB nilai BB nilai A
Malang tepat waktu dan
sesuai perundang-undangan
f Program Penataan dan Evaluasi Kinerja SKPD Jumlah SKPD yg bernilai Jumalah 302,090,000.0 Jumalah 317,194,500.0 Jumalah 333,054,225.0 Jumalah 349,706,936.3 Jumalah 367,192,283.1 Jumalah 385,551,897.2 Bagian Organisasi
Penyempurnaan Kebijakan Sistem baik SKPD yg SKPD yg SKPD yg SKPD yg SKPD yg SKPD yg
dan Prosedur Pengawasan bernilai baik bernilai baik bernilai baik bernilai baik bernilai baik bernilai baik
Monitoring evaluasi Tata 2 kegiatan 2 Kegiatan 67,007,000.0 2 Kegiatan 70,357,350.0 2 Kegiatan 73,875,217.5 2 Kegiatan 77,568,978.4 2 Kegiatan 81,447,427.3 2 Kegiatan 85,519,798.7 Bagian Organisasi
laksna Pemerintah
i Program Pembinaan dan Data evaluasi jabatan SKPD 84 SKPD 84 SKPD 199,915,000.0 84 SKPD 209,910,750.0 84 SKPD 220,406,287.5 84 SKPD 231,426,601.9 84 SKPD 242,997,932.0 84 SKPD 255,147,828.6 Bagian Organisasi
Pengembangan Aparatur yang telah sesuai peraturan
VIII- 42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
j Program Peningkatan Pelayanan Pemeliharaan ISO Sekretatis 2 standart layanan 2 Kegiatan 117,712,500.0 2 Kegiatan 123,598,125.0 2 Kegiatan 129,778,031.3 2 Kegiatan 136,266,932.8 2 Kegiatan 143,080,279.5 2 Kegiatan 150,234,293.4 Bagian Organisasi
Publik Dewan administrasi perkantoran
ISO 9001 : 2008
a Program Pelayanan Administrasi Kelancaran pelaksanaan 60 Bulan 100% 200,467,500.0 100% 220,514,250.0 100% 240,561,000.0 100% 260,607,750.0 100% 280,654,500.0 100% 300,701,250.0 132 bulan Bag. Perekonomian
Perkantoran kegiatan perkantoran
b Program Peningkatan Sarana dan Kelancaran dalam 60 Bulan 100% 44,960,000.0 100% 49,456,000.0 100% 53,952,000.0 100% 58,448,000.0 100% 62,944,000.0 100% 67,440,000.0 132 bulan Bag. Perekonomian
Prasarana Aparatur Pelaksanaan Pekerjaan
c Program Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kualitas SDA di 16 Pegawai 100% 100,152,000.0 100% 110,167,200.0 100% 120,182,400.0 100% 130,197,600.0 100% 140,212,800.0 100% 150,228,000.0 16 Pegawai Bag. Perekonomian
Sumber Daya Aparatur Bagian Perekonomian
d Program Peningkatan Tertib Administrasi 10 Laporan Keuangan 100% 6,330,000.0 100% 6,963,000.0 100% 7,596,000.0 100% 8,229,000.0 100% 8,862,000.0 100% 9,495,000.0 22 Laporan Keuangan Bag. Perekonomian
Pengembangan Sistem Pelaporan Pelaporan Keuangan
Capaian Kinerja dan Keuangan
e Program Penciptaan Iklim Usaha Cakupan keikutsertaan 5 sarana Promosi 100% 73,614,000.0 100% 80,975,400.0 100% 88,336,800.0 100% 95,698,200.0 100% 103,059,600.0 100% 110,421,000.0 11 Sarana Promosi Bag. Perekonomian
Kecil Menengah yang Kondusif pameran industri kerajinan
dan atau terlaksanannya
workshop industri kerajinan
f Program Peningkatan Promosi dan Cakupan Pemutakhiran data 6 sarana promosi 100% 171,426,000.0 100% 188,568,600.0 100% 205,711,200.0 100% 222,853,800.0 100% 239,996,400.0 100% 257,139,000.0 12 Sarana Promosi Bag. Perekonomian
Kerjasama Investasi peta/layer di Kabupaten
Malang dan Keiukut sertaan
pameran berskala nasional
g Program Perlindungan Konsumen Meningkatnya pengetahuan 10 Pelaporan 100% 230,375,000.0 100% 253,412,500.0 100% 276,450,000.0 100% 299,487,500.0 100% 322,525,000.0 100% 345,562,500.0 22 Pelaporan Bag. Perekonomian
dan Pengamanan Perdagangan petugas SKPD terkait akan
sistem Distribusi Tertutup
LPG 3 Kg
i Program Peningkatan dan Cakupan kegiatan 30 Pelaporan 100% 40,143,000.0 100% 44,157,300.0 100% 48,171,600.0 100% 52,185,900.0 100% 56,200,200.0 100% 60,214,500.0 66 Pelaporan Bag. Perekonomian
Pengembangan Pengelolaan Peningkatan Manajemen
Keuangan daerah Investasi Daerah
j Program Perbaikan Gizi Masyarakat Cakupan kegiatan Sosialisasi 5 Kali Sosialisasi 100% 51,152,500.0 100% 56,267,750.0 100% 61,383,000.0 100% 66,498,250.0 100% 71,613,500.0 100% 76,728,750.0 11 Kali Sosialisasi Bag. Perekonomian
Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi
k Program Pembinaan Industri Rokok Cakupan "Terlaksana 5 Kali Sosialisasi 100% 200,000,000.0 100% 220,000,000.0 100% 240,000,000.0 100% 260,000,000.0 100% 280,000,000.0 100% 300,000,000.0 11 Kali Sosialisasi Bag. Perekonomian
dan Tembakau Sosialisasi Ketentua di
Bidang Cukai di Kabupaten
Malang
l Program Peningkatan Pelayanan Cakupan Kegiatan 22 Pelaporan 200% 198,490,000.0 100% 218,339,000.0 100% 238,188,000.0 100% 258,037,000.0 100% 277,886,000.0 100% 297,735,000.0 34 Pelaporan Bag. Perekonomian
Publik Pengawasan dan
Pengendalian Teknis
b Program Peningkatan Sarana dan Kelancaran dalam 100% 100% 47,234,950.0 100% 54,320,200.0 100.0% 57,036,200.0 100% 59,888,000.0 100% 62,882,400.0 100% 66,026,500.0 100% Bagian Kerjasama
Prasarana Aparatur Pelaksanaan Pekerjaan
c Program Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kualitas SDA di 100% 100% 10,000,000.0 100% 11,500,000.0 100.0% 12,075,000.0 100% 12,678,750.0 100% 13,312,700.0 100% 13,978,300.0 100% Bagian Kerjasama
Sumber Daya Aparatur Bagian Perekonomian
d Program Kerjasama Pembangunan 100% (42 Dokumen 100% (45 550,273,950.0 100% (47 100% (50 664,455,800.0 100% (52 697,678,600.0 100% (55 732,562,500.0 100% (57 769,190,600.0 100% Bagian Kerjasama
kerjasama pada tahun 2015) Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama
pada tahun pada tahun pada tahun pada tahun pada tahun pada tahun
/5% kenaikan) 5% kenaikan) 5% kenaikan) 5% kenaikan) 5% kenaikan) 5% kenaikan)
e Program Peningkatan 100% 100% 56,980,000.0 100% 65,527,000.0 100.0% 68,803,350.0 100% 72,243,500.0 100% 75,855,700.0 100% 7,968,500.0 100% Bagian Kerjasama
Kapasitas Perencanaan
Pemerintah Daerah
VIII- 43
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BAGIAN ADMINISTRASI
4.01.15 11,336,675,100.0 2,005,920,000.0 2,101,530,639.0 2,206,607,172.0 2,316,937,531.0 2,432,784,405.0
PEMBANGUNAN
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan Sarana Prasarana 100% 100% 96,980,000.0 100% 101,829,000.0 100.0% 106,920,450.0 100% 112,266,472.0 100% 117,879,796.0 100% 123,773,785.0 Bagian Administrasi
Prasarana yang berfungsi dengan baik Pembangunan
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 100% 100% 7,600,000.0 100% 7,980,000.0 100.0% 8,379,000.0 100% 8,797,950.0 100% 9,237,848.0 100% 9,699,740.0 Bagian Administrasi
Aparatur Disiplin Aparatur Pembangunan
d Program Peningkatan Kapasitas Persentase Peningkatan 100% 100% 196,967,000.0 100% 206,815,350.0 100.0% 212,471,805.0 100% 223,095,396.0 100% 234,250,166.0 100% 245,962,675.0 Bagian Administrasi
Sumber Daya Aparatur Kapasitas Sumber Daya Pembangunan
Aparatur
e Program Peningkatan Sistem Persentase Peningkatan 100% 100% 10,473,639,000.0 100% 1,099,732,095.0 100.0% 1,154,717,650.0 100% 1,212,453,533.0 100% 1,273,076,210.0 100% 1,336,730,020.0 Bagian Administrasi
Pengawasan Internal dan Sistem Pengawasan Internal Pembangunan
Pengendalian Pelaksanaan dan Pengendalian
Kebijakan KDH Pelaksanaan Kebijakan KDH
f Program Pengembangan Persentase Terlaksananya 100% 100% 91,215,000.0 100% 95,775,750.0 100.0% 100,564,538.0 100% 105,592,765.0 100% 110,872,403.0 100% 116,416,023.0 Bagian Administrasi
Infrastruktur Perdesaan Kegiatan Proyek Pembangunan
Pembangunan
g Program Pengembangan Data/ Persentase Terpenuhinya 100% 100% 153,063,200.0 100% 160,716,360.0 100.0% 168,752,178.0 100% 177,189,787.0 100% 186,049,276.0 100% 195,351,740.0 Bagian Administrasi
Informasi Pengumpulan Data Informasi Pembangunan
untuk Kebutuhan
Penyusunan Dokumen
Perencanaan
e Program peningkatan Tertib Administrasi 100% 100% 7,850,000.0 100% 8,630,000.0 100% 9,060,000.0 100% 9,520,000.0 100% 9,990,000.0 10,989,000.0 100% Bagian PDE
pengembangan sistem pelaporan Pelaporan Keuangan.
capaian kinerja dan keuangan
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase Program 100% 12 Bulan 65,200,000.0 12 Bulan 69,112,000.0 12 Bulan 73,258,720.0 12 Bulan 77,654,243.0 12 Bulan 82,313,497.0 12 Bulan 87,252,306.0 100% Bagian Umum dan
Prasarana Aparatur Peningkatan Sarana dan Protokol
Prasarana Aparatur
c Program Peningkatan Disiplin Cakupan Pemenuhan 2 Orang 342,630,000.0 - - - - - 100% Bagian Umum dan
Aparatur pakaian Dinas Kepala Protokol
Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
d Program Peningkatan Kapasitas Cakupan pemenuhan 100% 15 Orang 55,200,000.0 16 Orang 58,512,000.0 16 Orang 62,022,720.0 16 Orang 65,774,083.0 16 Orang 69,700,000.0 16 Orang 73,882,000.0 100% Bagian Umum dan
Sumber Daya Aparatur kompetensi sumber daya Protokol
aparatur
e Program Peningkatan Cakupan laporan kinerja dan 100% 12 kali 38,650,000.0 12 kali 40,969,000.0 12 kali 43,427,140.0 12 kali 46,032,768.0 12 kali 48,794,734.0 12 kali 51,722,418.0 100% Bagian Umum dan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan yang disusun Protokol
Capaian Kinerja dan Keuangan sesuai aturan yang berlaku,
tepat waktu dan akuntabel
f Program Peningkatan Pelayanan Bag 100% 75 kali 74,375,000.0 75 kali 78,837,500.0 75 kali 83,567,750.0 75 kali 88,581,815.0 75 kali 93,896,723.0 75 kali 99,530,526.0 100% Bagian Umum dan
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Protokol
Kepala Daerah
VIII- 44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BAGIAN HUBUNGAN
4.01.18 767,305,700,000.0 49,962,000,000.0 54,962,000,000.0 60,451,500,000.0 66,505,000,000.0 194,284,500,000.0
MASYARAKAT
b Program Peningkatan Sarana dan Cakupan peningkatan sarana 100% 100% 71,226,000,000.0 100% 80,000,000.0 100.0% 88,000,000.0 100% 97,000,000.0 100% 110,000,000.0 100% 121,250,000,000.0 100% Bag. Hubungan
Prasarana Aparatur dan prasarana aparatur Masyarakat
c Program Peningkatan Kapasitas Cakupan peningkatan 100% 100% 15,400,000.0 100% 22,500,000.0 100.0% 30,000,000.0 100% 35,000,000.0 100% 40,000,000.0 100% 45,000,000.0 100% Bag. Hubungan
Sumber Daya Aparatur kapasitas sumberdaya Masyarakat
aparatur kehumasan
d Program Peningkatan Persentase penyusunan 100% 100% 2,300,000.0 100% 2,500,000.0 100.0% 3,000,000.0 100% 3,500,000.0 100% 4,000,000.0 100% 4,500,000.0 100% Bag. Hubungan
Pengembangan Sistem Pelaporan laporan keuangan, capaian Masyarakat
Capaian Kinerja dan Keuangan kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
e Program Peningkatan Pelayanan Cakupan publikasi atas 100% 100% 44,670,000,000.0 100% 49,137,000,000.0 100.0% 54,051,000,000.0 100% 59,456,000,000.0 100% 65,401,000,000.0 100% 71,940,000,000.0 100% Bag. Hubungan
Kedinasan Kepala Daerah / Wakil kegiatan dan kebijakan Masyarakat
Kepala Daerah kepala daerah / wakil kepala
daerah
4.01.19 BAGIAN TATA USAHA 2,231,977,150.0 2,056,264,295.0 116,983,144,800.0 1,954,560,100.0 141,602,051,300.0 995,593,087,500.0
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase peralatan gedung 100% 100% 432,025,000.0 100% 55,522,750.0 100% 603,156,000.0 100% 675,471,000.0 100% 783,018,000.0 100% 842,945,500,000.0 100% Bag. TU
Prasarana Aparatur perkantoran
c Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Peningkatan 100% 100% 225,000,000.0 100% 247,500,000.0 100% 272,250,000.0 100% 299,475,000.0 100% 329,500,000.0 100% 350,000,000.0 100% Bag. TU
disiplin aparatur
d Prog. Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase PNS yang telah 100% 100% 953,160,000.0 100% 1,048,476,000.0 100% 115,332,500,000.0 100% 126,865,000.0 100% 139,551,500,000.0 100% 151,264,500,000.0 100% Bag.TU
Daya Aparatur lulus pendidikan dan
pelatihan aparatur
e Program Peningkatan Persentase efektivitas 100% 100% 397,875,000.0 100% 437,662,500.0 100% 481,425,000.0 100% 529,555,000.0 100% 582,520,000.0 100% 650,000,000.0 100% Bag. TU
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan daerah
Capaian Kinerja dan Keuangan
BAGIAN ADMINISTRASI
4.01.20 KEMASYARAKATAN DAN 2,081,665,000.0 2,987,700,000.0 3,104,850,000.0 3,201,297,000.0 3,301,701,000.0 3,406,272,000.0
PEMBINAAN MENTAL
a Program Pelayanan Tingkat kelancaran 100% 100% 220,490,000.0 100% 277,400,000.0 100.0% 291,270,000.0 100% 305,833,000.0 100% 321,125,000.0 100% 337,181,000.0 100% Bagian Administrasi
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran Kemasyarakatan
dan Pembinaan
Mental
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan 90% 90% 33,300,000.0 90% 116,300,000.0 90.0% 127,930,000.0 95% 140,693,000.0 95% 154,762,000.0 95% 170,238,000.0 95% Bagian Administrasi
Prasarana Aparatur prasarana aparatur yang Kemasyarakatan
layak fungsi dan Pembinaan
Mental
c Program Peningkatan Disiplin Persentase tingkat disilpin 90% 0% 0.0 100% 24,000,000.0 100.0% 26,400,000.0 100% 29,040,000.0 100% 31,940,000.0 100% 35,134,000.0 100% Bagian Administrasi
Aparatur PNS Kemasyarakatan
dan Pembinaan
Mental
d Program Pendidikan Non Formal Cakupan pengasuh lembaga 2.700 org 1.600 org 234,310,000.0 2000 org 500,000,000.0 2000 org 525,000,000.0 2000 org 538,125,000.0 2000 org 551,578,000.0 2000 org 565,367,000.0 10.000 org Bagian Administrasi
pendidikan non formal Kemasyarakatan
keagamaan dapat memahami dan Pembinaan
standart pendidikan non Mental
formal keagamaan
e Program Pengembangan dan Cakupan pemuda yang 2000 org 1000 org 288,530,000.0 1000 org 500,000,000.0 1000 org 525,000,000.0 1000 org 538,125,000.0 1000 org 551,578,000.0 1000 org 565,367,000.0 5000 org Bagian Administrasi
Keserasian Kebijakan Pemuda memiliki ketahanan mental Kemasyarakatan
dan mampu mengamalkan dan Pembinaan
nilai-nilai agama Mental
f Program Pengembangan Wawasan Persentase partisipasi 100% 100% 1,305,035,000.0 100% 1,570,000,000.0 100.0% 1,609,250,000.0 100% 1,649,481,000.0 100% 1,690,718,000.0 100% 1,732,985,000.0 100% Bagian Administrasi
Kebangsaan lembaga/ tokoh agama Kemasyarakatan
dan Pembinaan
Mental
VIII- 45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
c Program Peningkatan Disiplin Persentase disiplin Aparatur 100% 1 Paket 11,050,000.0 0% 0.0 0.0% 0.0 0% 0.0 0% 0.0 0% 0.0 - Bagian Pertanahan
Aparatur
d Program Peningakatan Kapasitas Peningkatan Pengetahuan 100% 1 Orang 5,000,000.0 1 Orang 5,250,000.0 1 Orang 5,512,500.0 1 Orang 5,788,125.0 1 Orang 6,077,531.3 1 Orang 6,381,407.8 5 Orang Bagian Pertanahan
Sumber Daya Aparatur dan Ketrampilan bagi
Sumber Daya Aparatur
e Program Peningkatan Jumlah pelaporan sebagai 100% 1 Jenis 32,920,000.0 1 Jenis 34,566,000.0 1 Jenis 36,294,300.0 1 Jenis 38,109,015.0 1 Jenis 40,014,466.0 1 Jenis 42,015,189.0 5 Jenis Laporan Bagian Pertanahan
Pengembangan Sistem Pelaporan evaluasi kinerja Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
BAGIAN ADMINISTRASI
4.01.22 1,986,234,500.0 2,294,770,240.0 2,656,142,012.0 3,080,029,910.6 3,577,961,338.6 4,163,671,596.9
KESEJAHTERAAN RAKYAT
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase peralatan gedung 100% 100% 54,491,000.0 95% 59,940,100.0 95.0% 65,934,110.0 98% 72,527,521.0 98% 79,780,273.1 100% 87,758,300.4 100% Bagian Administrasi
Prasarana Aparatur perkantoran Kesejahteraan
Rakyat
c Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Peningkatan 100% 100% 5,432,900.0 98% 5,976,190.0 98.0% 6,573,809.0 987% 7,231,189.9 100% 7,954,308.9 100% 8,749,739.8 100% Bagian Administrasi
disiplin aparatur Kesejahteraan
Rakyat
d Program Peningkatan Persentase efektivitas 100% 100% 20,154,800.0 100% 22,170,280.0 100.0% 24,387,308.0 100% 26,826,038.8 100% 29,508,642.7 100% 32,459,506.9 100% Bagian Administrasi
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan daerah Kesejahteraan
Capaian Kinerja dan Keuangan Rakyat
e Program Pemberdayaan Fakir Cakupan PMKS yang 540 orang 810 Orang 266,526,700.0 850 orang 319,832,040.0 900 orang 383,798,448.0 950 orang 460,558,138.0 1.000 orang 552,669,765.0 1.050 orang 663,203,718.0 1.050 orang Bagian Administrasi
Miskin Komunitas Adat (KAT) dan mendapakan bimbingan Kesejahteraan
Penyandang Masalah Kesejahteraan motivasi Rakyat
Sosial (PMKS) Lainnya
f Program Upaya Kesehatan Cakupan upaya peningkatan 1.500 orang 1.700 orang 540,162,300.0 1.800 orang 648,194,760.0 1.900 orang 777,833,712.0 650 orang 933,400,454.0 700 orang 1,120,080,545.0 750 orang 1,344,096,654.0 750 orang Bagian Administrasi
Masyarakat kesehatan masyarakat Kesejahteraan
Rakyat
g Program Peningkatan Kualitas dan Cakupan peningkatan 650 orang 750 orang 177,191,400.0 750 orang 212,629,680.0 800 orang 255,155,616.0 850 orang 306,186,739.0 900 orang 367,424,087.0 950 orang 440,908,904.0 950 orang Bagian Administrasi
Produktivitas Kerja kualitas dan produktivitas Kesejahteraan
Tenaga Kerja Rakyat
h Program Pemberdayaan Cakupan pemberdayaan 1.200 orang 1.200 orang 115,242,500.0 1.250 orang 138,291,000.0 1.300 orang 165,949,200.0 1.350 orang 199,139,040.0 1.400 orang 238,966,848.0 1.450 orang 286,760,218.0 1.450 orang Bagian Administrasi
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial kelembagaan sosial Kesejahteraan
masyarakat Rakyat
i Program Promosi Kesehatan dan Cakupan Promosi kesehatan 600 Orang 161,569,100.0 600 Orang 177,726,010.0 600 Orang 195,498,611.0 600 Orang 215,048,472.1 600 Orang 236,553,319.3 600 Orang 260,208,651.2 600 Orang Bagian Administrasi
Pemberdayaan Masyarkat dan pemberdayaan Kesejahteraan
masyarakat Rakyat
j Program Pengembangan Lingkungan Cakupan Kualitas 1060 Orang 288,320,700.0 1080 Orang 317,152,770.0 110 Orang 348,868,047.0 130 Orang 383,754,851.7 150 Orang 422,130,336.9 170 Orang 464,343,370.6 190 Orang Bagian Administrasi
Sehat lingkungan yang sehat dapat Kesejahteraan
terwujud\ Rakyat
k Program Penataan Peraturan Cakupan Peningkatan 450 Orang 87,792,900.0 460 Orang 96,572,190.0 470 Orang 106,229,409.0 480 Orang 116,852,349.9 490 Orang 128,537,584.9 500 Orang 141,391,343.4 510 Orang Bagian Administrasi
Perundang-undangan Kegiatan kualitas dikalangan Kesejahteraan
Fasilitasi Sosialisasi Peraturan masyarakat Rakyat
VIII- 46
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
a Program Pelayanan Tingkat kelancaran 100% 100% 100% 100.0% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran
b Program Peningkatan Sarana dan Persentase peralatan gedung 100% 100% 100% 100.0% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
Prasarana Aparatur perkantoran
c Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Peningkatan 100% 100% 100% 100.0% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
disiplin aparatur
d Prog. Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase PNS yang telah 100% 100% 100% 100.0% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
Daya Aparatur lulus pendidikan dan
pelatihan aparatur
e Program Peningkatan Persentase efektivitas 100% 100% 100% 100.0% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
Pengembangan Sistem Pelaporan keuangan daerah
Capaian Kinerja dan Keuangan
VIII- 47
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
IX-1
9.2. Indikator Kinerja Daerah
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi
dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode
masa jabatan dalam penyelengaraan pemerintah daerah.
Khususnya dalam pemenuhan kinerja pada aspek kesejahteraan,
layanan umum dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap
tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD
dapat dicapai. lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya
dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang
telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indikator
kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh
dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome)
terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah
program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode
2016-2021 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai
indikator kinerja pemerintah daerah. Ukuran keberhasilan/pencapaian
suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan
kemajuan daerah tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan
publik dalam rangka perwujudan transaksi dan akuntabilitas
penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga)
aspek yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum,
serta aspek daya saing daerah. Aspek kesejahteraan masyarakat diukur
melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan (komposit)
dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi sosial. Aspek Pelayanan
Umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan sebagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur
dasar baik secara fisik maupun sosial. Aspek Daya Saing Daerah
merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian
daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain produktivitas total
daerah, Nilai Tukar Petani, dan lama pelayanan perijinan.
IX-3
4. Angka Partisipasi Kasar
- Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/Paket A 113,19 113,19 113,20 113,21 113,22 113,23 113,24 113,24
- Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs/Paket B 96,39 96,44 96,44 96,45 96,65 96,75 96,85 96,85
- Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/Paket C 81,23 81,23 81,24 81,34 81,44 81,54 81,64 81,64
5. Capaian Angka Kelulusan
- Angka Kelulusan
SD/MI/Paket A 100 100 100 100 100 100 100 100
- Angka Kelulusan
SMP/MTs/Paket B 100 100 100 100 100 100 100 100
- Angka Kelulusan
SMA/SMK/MA/Paket C 100 100 100 100 100 100 100 100
B. Kesehatan
1. Angka Harapan Hidup 71,98 71,87 71,91 71,95 71,99 72,03 72,07 72,07
2. AKB (/1.000 Kematian bayi) 5,95 24 24 24 24 24 24 24
3. AKI (1/100.000 Kematian Ibu) 72,22 118 118 118 118 118 118 118
C. Ketenagakerjaan
Rasio Penduduk yang bekerja (%) 78,05 78.22 79.24 70.48 81.57 82.13 83.90 83,90
II. ASPEK PELAYANAN UMUM
1 Fokus Layanan Urusan Wajib
A. Pendidikan
1. Angka Putus Sekolah (Aps) SD 0,09 0,09 0,08 0,06 0,05 0,04 0,03 0,03
2. Angka Putus Sekolah (Aps) SLTP 0,44 0,40 0,38 0,36 0,34 0,30 0,28 0,28
3. Angka Putus Sekolah (Aps) SLTA 0,11 0,11 0,10 0,09 0,08 0,06 0,05 0,05
B. Kesehatan
1. Perkembangan Sarana Kesehatan 3,909 3,914 3,920 3,924 3,929 3,935 3,940 3,940
2. Perkembangan Tenaga Medis dan 5,583 5,588 5,593 5,598 5,603 5,608 5,613 5,613
Paramedis
C. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi 75,42 76,66 77,90 79,14 80,38 81,62 82,86 82,86
baik/mantap (%)
2. Panjang jembatan kabupaten dalam 64 64 68 72 76 80 84 84
kondisi baik (%)
3. Panjang jalan yang terbangun (Km) 77 77 77 77 77 77 77 77
4. Jumlah jembatan sesuai standart yang 178 20 10 10 10 10 10 248
terbangun (buah)
IX-4
5. Luas Layanan Irigasi (Ha) 38.295 38.259 38.369 38.461 38.599 38.829 39.059 39.059
6. Rasio Kondisi Fisik saluran irigasi (%) 65,00 68,60 70,20 72,00 74,10 76,20 77,00 77,00
7. Persentase Tingkat Pelayanan Air Bersih 68.00 85,48 87,90 91,13 95,16 100,00 100,00 100,00
8. Persentase Tingkat Pelayanan Air Limbah 80,23 80,23 83,52 87,92 93,41 100,00 100,00 100,00
9. Persentase Capaian Layanan Persampahan 45,00 45,78 55,58 61,67 68.70 75,52 75,52 75,52
Perkotaan
10. Rasio Jumlah RTR Kawasan Strategis 0,23 0,29 0,35 0,39 0,43 0,47 0,50 0,50
11. Kabupaten
Jumlah Rencana Rinci Tata Ruang 22 24 26 28 30 32 34 34
kecamatan Rakyat dan Kawasan
D. Perumahan
1.Pemukiman
Persentase Backlog Perumahan 1,46 1,35 1,24 1,13 1,02 0,91 0,80 0,80
2. Persentase ketersediaan Rumah Layak 0,26 0,26 0,27 0,28 0,29 0,30 0,31 0,31
Huni
E. Perhubungan
1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 93,80 93,80 93,84 93,84 93,88 93,90 93,93 93,93
pelayanan Dinas Perhubungan Kabupaten
Malang (%)
2. Presentase fasilitas perlengkapan jalan
(Rambu, APILL. paku jalan, patok
pengaman jalan dan cermin tikungan) pada 2,10 1,18 2,77 2,86 3,30 3,82 3,97 3,97
Jalan Kabupaten
3. Presentase fasilitas perlengkapan jalan
(Marka) pada Jalan Kabupaten 8,22 3,43 8,62 16,12 17,23 17,23 17,23 17,23
4. Presentase kendaraan bermotor laik jalan
66,10 67,00 63,60 65,00 68,00 70,00 72,00 72,00
F. Lingkungan Hidup
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup/IKLH 51,07 54,56 59,78 65,02 68,50 68,50 68,50 68,50
(%)
G. Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
1. Rasio Penduduk berKTP per satuan 0,89 0,89 0,90 0,91 0,91 0,92 0,92 0,92
penduduk
2. Rasio bayi berakte kelahiran 1,4 1,4 1,3 1,3 1,2 1,2 1,00 1,00
3. Rasio pasangan berakte nikah 0,79 0,82 0,85 0,88 0,92 0.96 1,00 1,00
4. Kepemilikan KTP (5) 89 95 100 100 100 100 100 100
5. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 713 763 813 863 913 960 1000 1000
penduduk
6. Ketersediaan database kependudukan 2.581.671 2.596.621 2.611.571 2.626.521 2.641.471 2.656.421 2.671.371 2.671.371
skala provinsi
7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
IX-5
H. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1. Partisipasi Perempuan di lembaga
1,98 2,48 2,98 3,03 3,53 4,03 4,03 4,03
Pemerintahan
2. Rasio KDRT 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
I. Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
1.Rata-rata jumlah anak per keluarga 0.30 0,29 0,27 0,25 0,23 0,21 0,20 0,20
2.Rasio akseptor KB 75,66 75,93 76,19 76,46 76.73 77,00 77,25 77,25
3.Cakupan peserta KB aktif 75,66 75,93 76,19 76,46 76.73 77,00 77,25 77,25
4.Rasio Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
17,08 16.97 16.79 15.25 14.30 13.34 12.70 12,70
Sejahtera I
J. Sosial
1. PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial 86.33 86,58 86,83 87,08 87,33 87,58 87,83 87,83
2. PMKS Yang Tertangani 19.97 20,22 20,47 20,72 20,97 21,22 21,47 21,47
3. Perkembangan Panti Sosial 54 54 54 54 54 54 55 55
K. Ketenagakerjaan
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK 80,07 82 83 84 85 86 87 87
(%)
L. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
1. Persentase Koperasi Aktif 91,77 92,27 92,77 92,27 93,77 94,27 94,77 94,77
2. Presentase Usaha Mikro dan Kecil(%) 99,70 99,73 99,76 99,79 99,82 99,85 99,88 99,88
M. Penanaman Modal
1. Jumlah investor berskala nasional 20 21 22 23 24 25 26 26
2. Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN/PMA) 6,484,6 6,644 6,804 6,964 7,124 7,284 7,444 7,444
(PMDN/PMA) milyar
3. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 652 692 632 672 702 732 762 762
4. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi 0.35 0.35 0.36 0.36 0.37 0.37 0.38 0.38
PMDN (%)
N. Kebudayaan
1. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya 23 23 24 24 25 25 26 26
2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 18 18 18 19 19 19 20 20
3. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya 19 19 19 19 20 20 20 20
yang dilestarikan
O. Kepemudaan dan Olah Raga
1. Jumlah Organisasi Pemuda 48 48 48 49 49 49 50 50
2. Jumlah Organisasi Olahraga 134 134 134 135 135 135 136 136
3. Jumlah kegiatan Kepemudaan 22 22 23 23 24 24 25 25
4. Jumlah Kegiatan Olahraga 3 3 4 4 5 5 6 6
IX-6
P. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1. Indeks Survey Kepuasan Masyarakat 77,50 77,50 78 78,25 78,50 78,75 80 80
2. Predikat Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3. Data Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, 2 2 2 3 3 3 4 4
ORMAS Dan OKP
4. Data Kegiatan Pembinaan Politik Daerah 8 8 8 9 9 9 10 10
Q. Ketahanan Pangan
1. Regulasi Ketahanan Pangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2. Ketersediaan Pangan Utama (beras) 301.684 310.900 326.530 328.220 337.510 346.390 357.780 357.780
3. Jumlah Kelompok Tani (Lanjut, Madya, 837 877 922 972 1027 1087 1170 1170
Utama)
R. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
IX-7
2.Fokus Layanan Urusan Pilihan
A. Pertanian
1. Kontribusi Sub Sektor Tanaman Pangan 3,85 3,85 3,86 3,86 3,87 3,87 3,88 3,88
Terhadap PDRB(%)
2. Kontribusi Sub Sektor Tanaman 6,55 6,52 6,52 6,54 6,54 6,56 6,56 6,56
Perkebunan Terhadap PDRB (%)
3. Kontribusi Sub Sektor Peternakan 5,42
10 % 5,42 5,44 5,44 5,46 5,46 5,48 5,48
Terhadap PDRB(%)
B. Kehutanan
1. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 83,08 79,08 75,08 71,08 67,08 63,08 59,08 59,08
2. Penurunan Luas kebakaran hutan (ha) 375,7 330,2 300 250 200 150 100 100
2. Konsumsi Ikan (kg/kapita/tahun) 24,0 25,5 26,4 27,3 28,7 29,5 30,3 30,3
3. Kontribusi Sub Sektor Perikanan 1,90 1,90 1,92 1,92 1,94 1,94 1,96 1,96
Terhadap PDRB(%)
F. Perdagangan
1. Kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan 18,53 18,55 18,57 18,59 18,61 18,63 18,65 18,65
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Terhadap PDRB(%)
2. Ekspor bersih perdagangan US$ 271.614.506,3 272.622.206,4 274.629.906,5 276.637.606,2 278.745.306,4 280.653.006,5 282.660.706,4 282.660.706,4
IX-8
G. Perindustrian
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan 30,19 30,30 30,39 30,41 30,50 30,61 30,69 30,69
terhadap PDRB(%)
2. Pertumbuhan Industri (%) 0,26 0,51 0,76 0,99 1,20 1,48 1,69 1,69
3. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin (klp) 111 115 119 123 127 131 135 135
III. ASPEK DAYA SAING DAERAH
1.Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
1. Perkembangan
Persandian Jumlah Investasi 40 41 43 44 46 47 49 49
PMDN/PMA
2. Perkembangan Nilai Investasi PMDN/PMA 6.484,69 8.689,90 8.950,60 9.487,62 9.962,01 10.758,98 12.803,18 12.803,18
(Milyar)
IX-9
BAB X
X-2
serta perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah
target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah,
maka dapat dilakukan perubahan RPJMD yang ditetapkan dengan
Peraturan Bupati dan diberitahukan kepada DPRD.
X-3
3) Kemitraan dengan Lembaga Non-Pemerintah baik Lembaga Dalam
Negeri maupun Lembaga Internasional, diarahkan pada pelaksanaan
program/kegiatan yang sesuai dengan budaya lokal dan mendukung
Program Prioritas Daerah, serta dapat menstimulasi adanya transfer
teknologi dan perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat.
BUPATI MALANG
Ttd.
H. RENDRA KRESNA
X-4