Anda di halaman 1dari 4

Hari ini aku sudah bersiap untuk pergi ke sekolah.

Ibu sudah menyediakan aneka


makanan empat sehat dan lima sempurna. Ku santap secukupnya makanannya sesuai dengan
kalori yang aku butuhkan. Pagi itu makanan terasa nikmat dari sebelumnya. Namun, entahlah
akupun tidak perduli. Tetap saja kupenuhi mulutku dengan makanan sehat itu.

Seperti biasa, ayahku selalu mengantarkan aku pergi ke sekolah. Aku hanyalH
seorang anak kelas 2 SMA. Namaku Hanifah Salsabila. Banyak teman-teman mengatakan
bahwa aku ini anak yang cantik. Namun menurutku aku tidaklah cantik, hanya saja aku
menarik. Apapun itu aku bersyukur atas penciptaan sang Maha Kuasa terhadap diriku.
Lamunanku terbuyar saat ban mobil berhenti di depan gerbang sekolah. Ku buka pintu mobil
dan segera turun. Tak lupa ku cium tangan ayahku sembari memberi salam kepadanya.

Oh ya, aku lupa menceritakan kepadamu bahwa hari ini aku akan mengikuti acara
camping yang diadakan oleh kelasku dan tempaatnya di sekolah. Ya.. benar saja. Awalnya
aku merasa aneh dan tidak setuju akan diadakan di sekolah. Ku pikir ketua kelasku waktu itu
sangat menyebalkan dan pikirannya tidak rasional. Kau bayangkan saja acara seru seperti
camping akan diadakan di sekolah. Tak terbayangkan rasanya akan mengikuti acara camping
itu.

Pelajaran pun kini telah usai dan saatnya kita akan memasuki dunia camping. Senja
kini kian menampakkan dirinya hingga kelam berhak menjadi malam. Awalnya yang ku pikir
bahwa suasana malam akan terlihat biasa saja di sekolah ternyata aku salah besar. Suasana
malam itu terasa sunyi mencekam. Pohon beringin yang meneduhi di kala siang kini tampak
menadahi kegelapan di kala malam. Tampak teman-temanku bersenda gurau dan bernyanyi
dengan riang. Namun tidak denganku. Perasaanku was-was dan tak tentu arah.

Inilah kebiasaan burukku yang senang menganggap remeh sesuatu hal. Sempat aku
berpikir mungkin ini karma untukku karena aku telah suudzon akan sekolah yang awalnya
kuanggap biasa saja kini benar ku tak menyangka. Ternyata aku juga melamun tadi. Terbuyar
sudah pikiran burukku terhadap sekolahku. Kini ketua kelas kami membentuk beberapa
kelompok untuk mencari harta karun yang katanya sudah ada sejak sekolahku berdiri. Tentu
saja aku berpikir bahwa ini hanyalah permainan konyol yang ia ciptakan. Di zaman modern
ini tentunya tidak ada harta yang tertimbun tepat di lingkungan sekolah. Jikalau pun ada harta
yang tertimbun di lingkungan sekolah, maka sudah dipastikan harta itu kini telah punah atau
di ambil orang. Namun aku berpikir kembali untuk mengikuti permainan mereka untuk
mencari harta karun ala mereka.
Setelah pembagian kelompok usai, aku pun kebagian kelompok dengan kedua
temanku yang culun dan penakut. Bagaimana bisa sang ketua kelas menempatkanku pada
kedua orang konyol ini, pikirku. Aneh memang berkelompok dengan orang konyol dan
semakin optimis bahwa ini hanyalah permainan yang diciptakan oleh sang ketua kelas untuk
mengisi kekosongan acara yang telah di buat. Benar-benar aneh menurutku. Mencari harta
karun pada acara camping di malam hari. Padahal kalau pun ingin mencari harta karun yang
tertimbun itu kan bisa saja di cari pada waktu siang hari secara bersama-sama dengan para
guru. Toh ikuti saja keinginan mereka, pikirku lagi.

Segala pikiranku berkelebat tak tentu arah. Aku pun hanya mendengarkan instruksi
yang diberikan oleh ketua kelas bahwa konon ceritanya harta karun tersebut sampai saat ini
masih ada di sekolah itu. Seperti kelompok lainnya, aku pun berusaha agar tampak sibuk
mencari harta yang tertimbun itu. Ku coba untuk menikmati udara segar di malam itu. Seperti
biasanya kau tebak sendiri bahwa kedua temanku yang culun itu terus menggandeng
tanganku. Mereka ketakutan.

Setelah cukup lama aku bermain dalam permainan yang kuanggap hanya khayalan
belaka. Aku pun mengatakan kepada sang ketua kelas bahwa aku ingin berhenti dari
permainan itu. Sang ketua kelas pun tidak menggubris omonganku. Jadi, aku memutuskan
untuk berhenti mencari harta karun itu dan ingin kembali ke tenda yang telah kami buat di
sore hari tadi. Kedua temanku yang konyol itu pun mengikutiku dan tidak ingin bermain
mencari harta yang tertimbun itu. Aku pun tidak merasa keberatan dan ternyata masih ada
orang yang waras sepertiku, ucapku dalam hati.

Telusur demi telusur, kakiku tersandung paku yang tertancap di taman belakang
sekolah. Sontak saja aku pun merintih kesakitan dan terduduk. Dari sudut mata kiriku, kulihat
ada yang mengganjal perhatian dan perasaanku. Benar saja salah satu temanku yang culun itu,
berjalan meninggalkan aku. Aku pun berusaha berdiri dan menghentikannya. Ku pikir dia
telah kesurupan karena gelagatnya sungguh aneh. Aku pun salah lagi. Temanku tidak
kesurupan hanya saja ia sedikit ketakutan melihat buntalan karung yang besar. Tak dapat
dipungkiri bahwa instingku berpikir buruk akan isi karung besar tersebut. Bagaimana kalau
karung tersebut berisi mayat. Bagaimana kalau karung tersebut berisi bom. Bagaimana kalau
karung besar tersebut berisi sampah yang sengaja di buang ke sekolah kami. Masih banyak
pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat dibenakku. Ku coba untuk menenangkan dan
memberanikan diri untuk membuka isi karung tersebut. Tentunya didampingi oleh kedua
temanku itu. Perlahan-lahan ku buka karung besar tersebut. Ketika ku buka, sontak aku
terkejut dan kaget melihat isinya. Ya, isinya tepat seperti dugaanku tadi. Hanya berisi botol-
botol sampah. Malam itu instingku benar dan aku lega melihat isinya. Namun entah mengapa
tanganku terus saja merogoh kedalam karung tersebut. Kudapati sebuah botol yang berisi
pasir putih di dalamnya. Ternyata terselip juga sebuah surat yang terbungkus rapi di dalam
amplop yang di gulung-gulung. Surat itu berisi sebuah pesan yaitu Jadilah orang yang
menghargai, berharga dan terharga. Terselip pula batu berlian kecil yang berkilau. Sungguh
ajaib pikirku bak mimpi. Namun hal itu benar, ternyata aku sedang bermimpi.
Hai.. perkenalkan namaku Demayani. Aku hanyalah seorang mahasiswi biasa di
Universitas Sriwijaya. Aku lahir di tahun 1997. Nama facebookku yaitu Dema. Sedangkan
emailku yaitu Demayani1028@yahoo.co.id. Kalian bisa menghubungi aku ke nomor
085268364104/089617918804. Sekian biodataku., terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai