Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH RANCANGAN OBAT

BUVIPAKAIAN

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Rancangan Obat

Oleh:

1. Faizah Oktaviana 122210101064


2. Rosyida Fatimatuz z 122210101069
3. Lisa Kusuma Wardhani 122210101087
4. Angela Merici A.P 132210101001
5. Vabella Eka Rahmawati 132210101003
6. Herlina Ekawati 132210101005
7. Nurul Shalikha 132210101011
8. Lutvia Zahrotul .W 132210101013
9. Ghaasyah Larasati 132210101015
10. Dini Oktafiani 132210101023
11. Wahyu Agustina 132210101025

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I

PENDAHULUAN

Bupivakain adalah obat anestetik lokal yang termasuk dalam golongan amino
amida. Bupivakain di indikasikan pada penggunaan anestesi lokal termasuk anestesi
infiltrasi, blok serabut saraf, anestesi epidura dan anestesi intratekal. Bupivakain
kadang diberikan pada injeksi epidural sebelum melakukan operasi athroplasty
pinggul. Obat tersebut juga biasa digunakan untuk luka bekas operasi untuk
mengurangi rasa nyeri dengan efek obat mencapai 20 jam setelah operasi.

Bupivakain dapat diberikan bersamaan dengan obat lain untuk


memperpanjang durasi efek obat seperti misalnya epinefrin, glukosa, dan fentanil
untuk analgesi epidural. Kontraindikasi untuk pemberian bupivakain adalah anestesi
regional IV (IVRA) karena potensi risiko untuk kegagalan tourniket dan adanya
absorpsi sistemik dari obat tersebut.

Bupivakain bekerja dengan cara berikatan secara intaselular dengan natrium


dan memblok influk natrium kedalam inti sel sehingga mencegah terjadinya
depolarisasi. Dikarenakan serabut saraf yang menghantarkan rasa nyeri mempunyai
serabut yang lebih tipis dan tidak memiliki selubung mielin, maka bupivakain dapat
berdifusi dengan cepat ke dalam serabut saraf nyeri dibandingkan dengan serabut
saraf penghantar rasa proprioseptif yang mempunyai selubung mielin dan ukuran
serabut saraf lebih tebal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Buvipakain

Ferdinand Cathelin dan Jean Sicard (1901) memperkenalkan anestesi epidural


kaudal dan Frigel Pages (1921) memperkenalkan anestesi epidural lumbal yang
diikuti oleh Achille Doglioti (1931). Selanjutnya Lofgren (1943) mensintesa anestesi
lokal amide, yaitu lidokain yang menghasilkan blokade konduksi lebih kuat daripada
Prokain dan menjadi pembanding semua anestesi lokal. Penggunaan klinis lidokain
sejak 1947. Sebelumnya dibukain (1930), tetrakain (1932) dan sesudah itu
kloroprokain (1955), mepivakain (1957), prilokain (1960), bupivakain (1963),
etidokain (1972). Ropivakain dan levobupivakain adalah obat baru dengan aksi durasi
hampir sama seperti bupivacain tetapi kardio dan neurotoksisitasnya lebih kecil.

Bupivacaine adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja
panjang dan mula kerja yang pendek. Seperti halnya anestesi lokal lainnya,
bupivacaine akan menyebabkan blokade yang bersifat reversibel pada perambatan
impuls sepanjang serabut saraf, dengan cara mencegah pergerakan ion-ion natrium
melalui membran sel, ke dalam sel.

Bupivakain adalah anestetik lokal yang paling sering digunakan untuk nyeri
perioperatif dan postoperatif di banyak negara.Salah satu kelemahannya adalah

1. bupivakain memiliki mula kerja lambat walaupun memiliki lama kerja


panjang.
2. Anestesi regional biasa dikelola dengan kemanjuran dan keamanan
yang sangat bagus, guna menganastesi anak untuk analgesia
postoperatif, blokade saraf perifer, dan analgesia epidural.
3. Ketika digunakan tunggal, bupivakain telah memiliki reputasi sebagai
obat dengan onset yang lambat. Sekarang ini, dalam sebuah jadwal
operasi yang padat, bupivakain terlihat sangat menarik untuk
digunakan sebagai agen yang memiliki karakteristik onset cepat ketika
masih ada keinginan mempertahankan lamanya durasi kerja dari
bupivakain.
4. Pada studi-studi sebelumnya telah dilaporkan bahwa kenaikan ph
anestetik lokal menghasilkan mula kerja yang lebih cepat, dengan
ditingkatkannya kualitas dan durasi blokade.
5. Mula kerja dari bupivakain cepat dan anestesianya awet. Durasi
anestesi lebih panjang secara signifikan dengan bupivakain daripada
dengan anestetik lokal lain yang biasa digunakan. Bupivakain juga
sudah tercatat bahwa terdapat sebuah periode analgesia yang tetap
berlaku setelah kembalinya sensasi, selama waktu yang dibutuhkan
untuk analgesik kuat direduksi.
6. Pada banyak studi klinis, telah menunjukkan di dalam sebuah usaha
untuk menstabilkan efek dari alkalinisasi pada potensi anestetik lokal.

Kata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang


menggambarkan keadaan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena
pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan.Evolusi
bedah modern dihambat tidak hanya oleh rendahnya pengetahuan tentang proses
penyakit, anatomi, dan asepsis bedah, tapi juga oleh kurangnya kepercayaan dan
keamanan teknik anestesi. Teknik ini meliputi: pertama dengan anestesi inhalasi,
diikuti dengan anestesi lokal dan regional, dan terakhir anestesi intravena.
Perkembangan anestesi bedah benar-benar dianggap sebagai salah satu dari
penemuan paling penting dalam sejarah manusia.Kerja anestetik lokal pertama kali
didemonstrasikan oleh Koller, seorang ahli bedah mata yang bekerja di Vienna. Obat-
obat anestesi lokal bekerja dengan memproduksi sebuah blokade reversibel ke dalam
transmisi dari impuls saraf perifer. Banyak obat-obat anestesi lokal. Prokain,
disintesis pada 1904, merupakan obat anestesi lokal yang mengawali kemajuan yang
pesat dan diikuti penggunaan yang luas dari teknik anestesi lokal. Banyak obat lain
yang dikenalkan, tetapi tidak ada yang dapat menggantikan prokain sebagai obat
standar sampai disintesisnya lignokain (lidokain) pada tahun 1940.Anestesi lokal
tambahan yang muncul setelah itu adalah khlorprokain (1955), mepivakain (1957),
prilokain (1960), bupivakain (1963), dan etidokain (1972). 9 Bupivakain adalah
homolog mepivakain, secara kimia terkait dengan lidokain, digunakan sebagai
anestetik lokal untuk infiltrasi lokal, blok saraf perifer, blok retrobulbar,blok
simpatik, anestesi kaudal, dan anestesi epidural.

Bupivakain merupakan struktur amida dengan mula kerja yang lambat dan
durasi kerja yang lama yang tidak terpengaruh dengan penambahan
vasokonstriktor.Dengan lambatnya mula kerja bupivakain, maka diperlukan sebuah
modifikasi untuk mempercepat mula kerja bupivakain sehingga bisa menjadi
anestetik lokal alternatif yang baik.

2.2 Profil Obat Buvipakain

a. Farmakologi

Bupivakain adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja panjang
dan mula kerja yang pendek. Seperti halnya anestesi lokal lainnya, bupivakain akan
menyebabkan blokade yang bersifat reversibel pada perambatan impuls sepanjang
serabut saraf, dengan cara mencegah pergerakan ion-ion natrium melalui membran
sel, ke dalam sel.

b. Penggunaan bupivakain untuk anestesi spinal

Penggunaan bupivakain untuk anestesi spinal pada ketinggian Thorakal X-XII, adalah
2-3 jam, dan memberikan relaksasi otot derajat sedang (moderate). Efek blokade
motorik pada otot perut menjadian obat ini sesuai untuk digunakan pada operasi-
operasi perut yang berlangsung sekitar 45 - 60 menit. Lama blokade motorik ini tidak
melebih durasi analgesiknya. Larutan Bupivacaine hiperbarik yang digunakan pada
anestesi spinal, pada saat awal penyebarannya di ruang sub-arachnoid, sangat
dipengaruhi oleh gravitasi. Selain itu, penyebarannya lebih mudah ke arah cephalad
dibanding larutan isobarik, bahkan pada posisi horisontal sekalipun.

Pada larutan isobarik, tanpa penambahan dextrose, akan menghasilkan blok yang
lebih rendah, tapi berdurasi lebih lama, dibanding larutan hiperbarik.Sedangkan pada
larutan hiperbarik, oleh karena distribusi pada intrathekal lebih luas dan konsentrasi
rata-ratanya yang lebih rendah, maka durasi kerjanya pun cenderung lebih pendek.
c. Farmakodinamik

Bupivakain banyak digunakan sebagai agen anestesi lokal. Bupivakain sering


diberikan melalui suntikan tulang belakang sebelum artroplasti total pinggul. Hal ini
juga sering disuntikkan ke situs luka bedah untuk mengurangi rasa sakit hingga 20
jam setelah operasi. Dibandingkan dengan anestesi lokal lainnya memiliki durasi
panjang. Hal ini juga yang paling beracun untuk hati bila diberikan dalam dosis besar.
Masalah ini telah menyebabkan penggunaan long-acting anestesi lokal lainnya:
ropivacaine dan levobupivacaine. Levobupivacaine merupakan turunan, khususnya
suatu enantiomer, bupivakain. Penyerapan sistemik anestesi lokal menghasilkan efek
pada sistem saraf kardiovaskular dan saraf pusat. Pada konsentrasi darah yang dicapai
dengan dosis terapi, perubahan konduksi jantung, eksitabilitas, refrakter,
kontraktilitas, dan resistensi pembuluh darah perifer yang minimal. Namun,
konsentrasi darah beracun menekan konduksi jantung dan rangsangan, yang dapat
menyebabkan blok atrioventrikular, aritmia ventrikel dan serangan jantung, kadang-
kadang menyebabkan kematian. Selain itu, kontraktilitas miokard tertekan dan
vasodilatasi perifer terjadi, yang menyebabkan penurunan curah jantung dan tekanan
darah arteri. Setelah penyerapan sistemik, anestesi lokal dapat menghasilkan stimulasi
sistem saraf pusat, depresi atau keduanya.

d. Indikasi

Anestesi Intrathekal (sub-arachnoid, spinal) unutk pembedahan


Pembedahan di daerah perut selama 45 - 60 menit (termasuk operasi Caesar)
Pembedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama 2- 3 jam
Untuk prosedur bedah mulut, untuk prosedur diagnostik dan terapeutik, dan
untuk prosedur obstetrik.
e. Kontra-indikasi

Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida


Penyakit akut dan aktif pada sistem saraf, seperti meningitis, poliomyelitis,
perdarahan intrakranial, dan demyelinating, peningkatan tekanan intrakranial,
adanya tumuor otak atau di daerah spinal
Stenosis spinal dan penyakit aktif (spondilitis) atau trauma (fraktur) baru pada
tulang belakang.
TBC tulang belakang
Infeksi pada daerah penyuntikan
Septikemia
Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub-akut pada medulaspinalis
Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan secara
berkesinambungan
Hipertensi tidak terkontrol
Syok kardiogenik atau hipovolemi
Obstetric paracervical block
Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian secara intravena

2.3 Gugus Fungsi

Gugus fungsional merupakan kelompok gugus khusus pada atom dalam


molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul.
Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip.
Bupivakain merupakan anastesi lokal yang strukturnya mirip dengan lidokain, kecuali
gugus yang mengandung amin adalah butil piperidin. Bupivikain tergolong dalam
golongan amida (-NHCO-)

2.4 Mekanisme Reaksi

Bupivakain, N-2,6-(dimethyl)1-butyl-2-piperidincarboxamide merupakan


senyawa yang mirip dengan mepivacaine yang berberda hanya pada penggantian
substituen N-methyl pada cincin piperidin dengan substituen N-butyl.

Ada dua metode yang dapat dilakukan dalam sintesis bupivakain :

1. -picolin-2,6-xylidide dialkilasi dengan menggunakan butyl bromide sehingga


menghasilkan garam piridin, kemudian direduksi oleh hidrogen menggunakan
platinum oxide sebagai katalis membentuk turunan piperidin yaitu
bupivacaine.

Ketrangan :
- 2.2.4 : -picolin-2,6-xylidide
- 2.2.6 : garam piridin
- 2.2.7 : N-2,6-(dimethyl)1-butyl-2-piperidincarboxamide
(bupivacaine)

2. piperidine-2-carboxylic acid chloride direaksikan dengan 2,6-dimetilanilin,


menghasilkan amida yang kemudian dialkilasi dengan butyl bromide
menghasilkan bupivacaine.

Keterangan :
- 2.2.8 : amida
- 2.2.7 : N-2,6-(dimethyl)1-butyl-2-piperidincarboxamide
(bupivacaine)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bupivakain adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja
panjang dan mula kerja yang pendek.
Bupivakain merupakan anastesi lokal yang strukturnya mirip dengan lidokain,
kecuali gugus yang mengandung amin adalah butil piperidin.
Ada dua metode yang dapat dilakukan dalam sintesis bupivakain yaitu, -
picolin-2,6-xylidide dialkilasi dengan menggunakan butyl bromide dan
piperidine-2-carboxylic acid chloride direaksikan dengan 2,6-dimetilanilin,
menghasilkan amida yang kemudian dialkilasi dengan butyl bromide.
DAFTAR PUSTAKA

Cairns, Donald. Essentials of Pharmaceutical Chemistry, 2th Ed.

Vardanyan,R.S. 2006, Synthesis of Essential Drugs.

http://www.drugbank.ca/drugs/DB00297, diakses tanggal 25 September 2015 pukul


14.30)

Anda mungkin juga menyukai