Anda di halaman 1dari 1

LIMBAH GAS

Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari
kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan
generator, anestesi dan pembuatan obat sitotoksik (Menkes, 2004).
Tatalaksana pengelolaan limbah gas menurut Menkes (2014), adalah
sebagai berikut :
1. Monitoring limbah gas berupa NO2, SO2, logam berat, dan dioksin dilakukan
minimal satu kali dalam setahun.
2. Suhu pembakaran minimum 1000 0C untuk pemusnahan bakteri patogen,
virus, dioksin dan mengurangi jelaga.
3. Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu.
4. Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang banyak memproduksi
gas oksigen dan dapat menyerap debu.

Sedangkan tatalaksana pengelolaan limbah gas menurut Brannen (2005),


yaitu:
1. Pantau emisi udara (mis., Dioksin, merkuri, dan kadmium) dan zat berbahaya
(formaldehid, glutaraldehida, dll.) dengan kekhawatiran inhalasi yang
digunakan untuk desinfeksi (yaitu, otoklaf, insinerator).
2. Mengatur PM10 (partikulat), nitrogen oksida dan dioksida sulfur dari boiler
baru.
3. Menggunakan penyaring untuk menjaga nitrogen oksida dan sulfur dioksida
dari boiler keluar dari atmosfer.
4. Jangan melepaskan emisi udara dan sisa sampah ke lingkungan sampai benar-
benar dibuang atau diobati.
5. Ganti insinerator dengan jenis peralatan alternatif untuk sterilisasi limbah
biomedis.
6. Jaga agar logam dan padamkan limbah padat dari insinerator keluar dari
sistem saluran pembuangan umum.
7. Pastikan semua wadah limbah berbahaya ditutup, diberi label dengan jelas,
dan disimpan dengan benar.

Menkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004.


Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Brannen., etc. 2005. Best Management Practices for Hospital Waste. Washington:
Washington State Departement of Ecology.

Anda mungkin juga menyukai