Anda di halaman 1dari 19

SISTEM TATA SURYA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Materi IPA SMP II


yang dibina oleh Sumaryono

Oleh
Kelompok 7/Off C-G:
Arwinda Probowati (120341421929)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
April 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bumi dan Tata
Surya dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam kepada baginda nabiullah
Muhammad SAW selaku tokoh reformasi yang mengajarkan kepada kebenaran
khususnya bagi umat muslim yang telah menunjukan kepada jalan kebenaran dan
kebaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengampu dan penulis juga tidak lupa menyampaikan terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan terutama kepada:

1. Sumaryono pembimbing matakuliah Materi IPA SMP II.


2. Teman-teman yang telah berbagi ilmu selama masa perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan masukan sangat diperlukan guna lebih baik untuk
penulisan makalah selanjutnya. Harapan penulis semoga makalah ini bisa bermanfaat
baik bagi penulis maupun pihak-pihak lain.

Malang, April 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, sampai saat ini adanya
kehidupan diyakini hanya di Bumi. Para ahli tidak menemukan adanya tandatanda
kehidupan di planet-planet selain Bumi. Planet Mars misalnya, di sana hanya
ditemukan sisa-sisa kehidupan atau dengan kata lain di planet Mars pernah ada
kehidupan. Bumi merupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari bintang
pusatnya, yaitu Matahari. Selain Bumi, masih banyak benda-benda langit lainnya
yang berputar dalam pengaruh Matahari sebagai bintang pusat-nya. Benda-benda
langit tersebut adalah planet, planet kerdil, satelit, komet, asteroid, objek-objek trans
neptunus, dan yang lainnya. Seluruh benda langit tersebut beserta dengan Matahari
berada dalam suatu sistem yang dinamakan Sistem Tata Surya. Matahari sendiri
berada dalam suatu galaksi yang dinamakan Galaksi Bimasakti. Sebuah galaksi
tersusun atas gugusgugus bintang. Gabungan gugus-gugus bintang itulah yang
membentuk suatu galaksi. Bintang-bintang yang berada dalam suatu galaksi
jumlahnya mencapai ratusan milyar. Terdapat sekitar 100 milyar lebih bintang yang
menghuni Galaksi Bimasakti. Di Alam semesta atau jagat raya terdapat banyak
galaksi. Letak suatu galaksi dengan galaksi yang lain sangat berjauhan. Biasanya
untuk menuliskan jarak dalam alam semesta, misalnya jarak antar galaksi dinyatakan
dalam tahun cahaya. Gambar 1 menunjukkan galaksi-galaksi yang diambil
menggunakan teleskop Hubble.
Gambar 1. Galaksi-galaksi yang diambil menggunakan teleskop Hubble. Dengan menggunakan mata
telanjang galaksi-galaksi itu tidak akan tampak. Gambar paling kiri merupakan pandangan di sekitar rasi
Biduk dimana galaksi-galaksi tersebut (gambar paling kanan) berada. (Kredit: Hubble Telescope)

Cabang ilmu yang mempelajari berbagai benda langit beserta dengan sifat dan
gejalanya atau karakteristiknya dinamakan astronomi. Dalam penelitian bendabenda
langit tersebut para ahli astronomi menggunakan berbagai alat bantu salah satunya
adalah teropong atau teleskop. Teropong yang digunakan ada yang landas bumi
seperti di Observatorium Bosscha, dan teropong ruang angkasa yang berada di atas
atmosfer Bumi seperti teleskop Hubble.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan
planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet tersebut adalah
merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan pluto.
Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada
didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu
perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya
baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang satu
dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.
2. Rumusan masalah
Bagaimana pengertian serta asal usul dari sistem tata surya?

Bagaimana teori pembentukan dan sejarah tata surya ?

Bagaimana susunan Tata surya?

3. Tujuan penulisan
Mengetahui pengertian serta asal-usul Sistem Tata Surya.

Mengetahui teori pembentukan dan sejarah Tata Surya.

Mengetahui susunan Tata Surya.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tata Surya

Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari, delapan
planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil lainnya. Matahari
merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota Tata Surya yang lain beredar
mengelilingi Matahari.
Benda-benda langit tersebut beredar mengelilingi Matahari secara konsentris pada
lintasannya masing-masing. Anggota-anggota dalam sistem Tata Surya ditunjukkan
seperti gambar 2.

Gambar 2. Matahari, planet, dan planet kerdil (dwarf planet) yang menjadi anggota Tata Surya. Besar
diameter dihitung relatif terhadap diamater Matahari sedangkan jarak tidak diskalakan. (Sumber: Kartunnen,
2007: 132).

IAU secara umum mengelompokkan benda angkasa yang mengeliligi


Matahari menjadi tiga (Kartunnen, 2007) yaitu:
Planet
Sebuah benda langit dikatakan planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknyanya cenderung bulat
- orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain

Planet-Kerdil
Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet-kerdil jika:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknya cenderung bulat
- orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain
- bukan merupakan satelit

Benda-benda Tata Surya Kecil (Small Solar System Bodies)


Seluruh benda angkasa lain yang mengelilingi Matahari selain planet atau
planet-kerdil. Benda-benda Tata Surya Kecil tersebut di antaranya adalah komet,
asteroid, objek-objek trans neptunian, serta benda-benda kecil lainnya.

2.2 Teori Pembentukan dan Sejarah Tata Surya

Banyak hipotesa yang disusun oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana
asal mula terjadinya Sistem Tata Surya. Cabang ilmu astronomi yang khusus
mempelajari asal-muasal terbentuknya Tata Surya adalah kosmogoni (cosmogony).
Sejak abad ke-18 sudah diusulkan teori-teori mengenai asal-muasal Tata Surya ini.
Tidak ada yang benar dalam sebuah teori. Namun, pengujianteori-teori tersebut
dilakukan dengan membandingkannya dengan fakta-fakta di lapangan dan temuan-
temuan baru akibat perkembangan teknologi. Banyak ahli telah mengemukakan
hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya

a. Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace


Salah satu teori asal-muasal Tata Surya adalah hipotesa nebula (nebular
hypothesys) yang diusulkan oleh Immanuel Kant yang pada tahun 1755 (Kartunnen,
2006: 197). Menurut teori ini Tata Surya terbentuk dari nebula yang berotasi. Pada tahun
1796, Simon de Laplace mengusulkan bahwa planet-planet terbentuk dari cincin gas yang
disemburkan dari ekuator Matahari (perhatikan gambar 10.)

Gambar 10. Model Nebula Laplace. (a) Nebula yang berotasi. (b) Nebula mengalami pemipihan sepanjang
sumbu rotasinya. (c) Pembentukan bentuk lentikular. (d) serangkaian cincin terbentukakibat terjadinya
pengerutan inti. (e) terbentuk planet di masing-masing cincin. (Sumber: Woolfson, 2007)

b. Teori Pasang Surut


Teori ini dipelopori oleh Jeans dan Jefreey. Teori ini mengatakan bahwa pada
saat sebelum terbentuk Sistem Tata Surya, kedekat suatu protobintang (bakal
Matahari) melintas bintang lain yang lebih besar (masif). Akibatnya ada sebagian
materi dari protobintang tersebut yang tertarik karena pengaruh gaya tarik bintang
yang besar tersebut. Materi protobintang yang tertarik tersebut kemudian menjadi
planet-planet, sedangkan protobintang menjadi Matahari.
Gambar 11. Representasi teori Pasang-Surut Jeans. (Sumber: Woolfson, 2007)

c. Teori Penangkapan
Teori ini menjelaskan terbentuknya Tata Surya berawal dari adanya interaksi
antara Matahari dengan protobintang (calon bintang). Gambar 12 menunjukkan
proses tersebut dimana suatu massa protobintang melintasi Matahari dan sebagian
materi dari protobintang tersebut tertarik oleh gravitasi Matahari kemudian
membentuk planet.

Gambar 12. Representasi teori penangkapan. (Sumber: Woolfson, 2007)


Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars,
Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa
dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri
untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda
langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop
refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda
langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa
mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan
Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi
Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat
teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi,
yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543).

Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga


Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian
Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2
kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan
perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya,
Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan
inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit
selanjutnya. Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus.
Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang
mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata
tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Para astronom kemudian
menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus
(disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin
ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk
Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit
termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002),
Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta,
Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003
EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki
satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya
adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh
penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.

2.3 Susunan Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi
matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit
pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet dan
benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar
garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari
disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika.
Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi,
sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.

a. Matahari

Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya.
Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu
permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga
sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.

b. Planet

1. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.
Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis
tengahnya 4500 km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km.
Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan
rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian
juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
2. Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat
dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada
waktu sore atau pagi hari. Rotasi Venus 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi
matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.

3. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir
sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan
matahari adalah 149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24
jam.

Gerak rotasi bumi

Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi
sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa
matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi
menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.

Akibat rotasi bumi


1) Adanya gerak semu harian dari matahari
2) Pergantian siang dan malam
3) Penyimpangan arah angin, arus laut
4) Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
bumi
5) Timbulnya gaya sentrifugal
6) Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam
7) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat
busurnya
Gerak revolusi dari bumi

Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang
sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 0 terhadap
bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah

1) Pergantian empat musim


2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke
bulan
Gaya gravitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini
dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini memiliki bobot karena
pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan
semua materi yang ada di bumi serta atmosfernya hingga tidak hilang melayang ke
alam semesta.

Waktu
Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu
24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari
dalam membuat satu revolusi lengkap.

4. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung
banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit. Pada
permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang
selalu berubah sepanjang masa tahun. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu
phobus dan daimus.

Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya
adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan
data yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada
air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis.

5. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis planet
ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen.
Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah
138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat
kuat, Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar berlawanan arah
dengan 9 lainnya.

6. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu
0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang terdiri
dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus mempunyai 10
satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.
7. Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah
gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan
mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar
Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan
pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus memiliki 14 buah
satelit.

8. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit
Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari
44790 km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.

c. Komet

Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut
panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi
matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat
dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas
bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:

1. inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan gas.

2. koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.

3. ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu
satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).

Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat
dengan mata telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang
terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu
muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.
d. Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di
antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil.
Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh
Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah
mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.

e. Meteoroid

Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-


layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel
yang masuk ke Atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda
langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di
permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan
sampai ke bumi disebut Meteorid.

f. Bulan

Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari
matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu,
bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga
gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun
secara rapi

Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi
karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah
gaya gravitasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal,
Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang
Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet
dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih
jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan
perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya
adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk
elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi
Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di
bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.

3.2 Saran

Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari
mana sebenarnya Tata Surya itu berasal dan lebih memperbanyak referensi agar
memperkaya serta memperkuat isi makalah ini. Mengetahui Tata Surya juga sangat
penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita
dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Daftar Rujukan

Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit


Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 2. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
__________________. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 3. Yogyakarta: Penerbit
Empat Pilar
Karttunen, H. ,Kroger, P., Oja, H., Poutanen, M., Donner, K.J. 2006. Fundamental
Astronomy 5th edition. 2007. Berlin: Springer-Verlag
Woolfson, M. M. 1993. The Solar System-its Origin and Evolution. Royal
Astronomical Soscieaty. 34. Hal 120.

Anda mungkin juga menyukai