Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bagian


anterior bola mata mempunyai kelengkungan yang lebih cembung sehingga
terdapat bentuk dengan dua kelengkungan berbeda.
Bola mata dibungkus oleh tiga lapisan jaringan, yaitu lapisan sklera yang
bagian terdepannya disebut kornea, lapisan uvea, dan lapisan retina. Di dalam bola
mata terdapat cairan aqueous humor, lensa dan vitreous humor. (Ganong, W.F.,
2005).
Retina adalah bagian mata yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di
segmen posterior mata. Retina merupakan struktur yang terorganisasi memberikan
informasi visual ditransmisikan melalui nervus optikus ke korteks visual. Bola
mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 22 mm - 24,2 mm (diameter dari
depan ke belakang).
Bola mata anak ketika lahir berdiameter 16,5 mm kemudian mencapai
pertumbuhannya secara maksimal sampai umur 7-8 tahun. Dari ukuran tersebut,
retina menempati dua pertiga sampai tiga perempat bagian posterior dalam bola
mata. Retina memiliki lapisan fotoreseptor berisi sel batang dan kerucut yang
memiliki peran dalam menangkap stimulus cahaya lalu mentransmisikan impuls
melalui nervus optikus ke korteks visual bagian oksipital.
Retina mendapatkan vaskularisasi dari arteri oftalmika (cabang pertama
dari arteri karotis interna kanan dan kiri) dan arteri siliaris (berjalan bersama
nervus optikus). Arteri siliaris memberikan vaskularisasi pada lapisan luar dan
tengah, termasuk lapisan pleksiform luar, lapisan fotoreseptor, lapisan inti luar,
dan lapisan epitel pigmen. (Vaughan & Asburrys general ophthalmology, 2007).

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 1


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Retina
2.1.1. Anatomi Retina
Retina adalah bagian mata yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di
segmen posterior mata. Retina merupakan struktur yang terorganisasi memberikan
informasi visual ditransmisikan melalui nervus optikus ke korteks visual. Retina
berkembang dari cawan optikus eksterna yang mengalami invaginasi mulai dari
akhir empat minggu usia janin (Vaughan & Asburys general ophthalmology,
2007).
Bola mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 22 mm - 24,2 mm
(diameter dari depan ke belakang). Bola mata anak ketika lahir berdiameter 16,5
mm kemudian mencapai pertumbuhannya secara maksimal sampai umur 7-8
tahun. Dari ukuran tersebut, retina menempati dua pertiga sampai tiga perempat
bagian posterior dalam bola mata. Total area retina 1.100 mm2. Retina melapisi
bagian posterior mata, dengan pengecualian bagian nervus optikus, dan
memanjang secara sirkumferensial anterior 360 derajat pada ora serrate. Tebal
retina rata-rata 250 m, paling tebal pada area makula dengan ketebalan 400 m,
menipis pada fovea dengan ukuran 150 m, dan lebih tipis lagi pada ora serrata
dengan ketebalan 80 m (Vaughan & Asburrys general ophthalmology, 2007).
Retina mendapatkan vaskularisasi dari arteri oftalmika (cabang pertama
dari arteri karotis interna kanan dan kiri) dan arteri siliaris (berjalan bersama
nervus optikus). Arteri siliaris memberikan vaskularisasi pada lapisan luar dan
tengah, termasuk lapisan pleksiform luar, lapisan fotoreseptor, lapisan inti luar,
dan lapisan epitel pigmen.

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 2


Gambar 2.1. Anatomi Retina
Sumber: Netter, F., 2006

2.1.2. Histologi Retina


Permukaan luar retina berhubungan dengan koroid, sedangkan permukaan
dalamnya berhubungan dengan badan vitreous. Retina memiliki 10 lapisan, yang
terdiri dari (dari luar ke dalam):
1. epitel pigmen
2. batang dan kerucut
3. membran limitans eksterna
4. lapisan inti luar
5. lapisan pleksiform luar
6. lapisan inti dalam

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 3


7. lapisan pleksiform dalam
8. lapisan sel ganglion
9. lapisan serat saraf
10. membran limitans
interna ( Mescher, A.L.,
2010)

Gambar 2.2. Histologi Lapisan Retina


Sumber: ( Mescher, A.L., 2010)

2.1.3. Fisiologi Retina


Retina adalah bagian mata yang paling kompleks dan paling sensitif
terhadap cahaya. Retina memiliki lapisan fotoreseptor berisi sel batang dan kerucut
yang memiliki peran dalam menangkap stimulus cahaya lalu mentransmisikan
impuls melalui nervus optikus ke korteks visual bagian oksipital (Vaughan &
Asburrys general ophthalmology, 2007).

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 4


Fotoreseptor tersusun rapi pada bagian terluar avaskuler retina dan banyak
terjadi perubahan biokimia untuk proses melihat. Komposisi sel kerucut lebih
banyak pada bagian makula (fovea) dan sedikit pada bagian perifer, sedangkan sel
batang densitasnya tinggi pada bagian perifer dan sedikit pada bagian makula
(fovea). Sel kerucut berfungsi untuk melihat warna dan saat siang hari sehingga
fovea bertanggung jawab pada penglihatan warna dan cahaya banyak. Sel batang,
mengandung pigmen fotosensitif rhodopsin, berfungsi untuk melihat warna hitam-
putih dan saat malam hari sehingga bagian perifer bertanggung jawab untuk
penglihatan gelap pada malam hari (Dahl, A., 2013).
Retina juga memiliki lapisan neural yang terdiri dari sel bipolar, sel
ganglion, sel horizontal, dan sel amakrin. Sel bipolar tersebar di retina dan
bertugas menghubungkan sel fotoreseptor (postsinaps sel batang dan kerucut) dan
sel ganglion. Sel ganglion memberikan akson yang akan bergabung dengan serabut
nervus optikus ke otak. Sel horizontal terletak pada lapisan pleksiform luar dan
berfungsi sebagai interkoneksi sel bipolar dengan sel bipolar lainnya. Sel amakrin
terletak pada lapisan pleksiform dalam dan berfungsi sebagai penghubung sel
bipolar dengan sel ganglion (Dahl, A., 2013).
Selain itu, retina juga memiliki sel glia atau sel pendukung yang terdiri dari
sel Muller, astrosit, dan sel mikroglia. Sel Muller terletak pada lapisan inti dalam
dan memberikan ketebalan ireguler yang memanjang sampai ke lapisan pleksiform
luar. Sel astrosit tertutup rapat pada lapisan serabut saraf retina. Sel mikroglia
berasal dari lapisan mesodermal dan bukan merupakan sel neuroglia (Sherwood,
L., 2010).

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 5


Gambar 2.3. Fisiologi Lapisan Retina
Sumber: Sherwood, L., 2010

2.1.4. Fisiologi Visual Pathway


Pada saat fotopigmen rodopsin menyerap cahaya foton, 11- cis retinal
mengalami isomerisasi menjadi alltrans retinal (terkadang bisa menjadi all-trans
retinol) kemudian membebaskan dan mengaktifkan sejumlah opsin. Opsin yang
bebas kemudian berperan dalam mengkatalisasi aktivasi transdusin dari G-protein.
Transdusin mengkatalisasi aktivasi dari enzim fosfodiesterase (PDE). PDE
menghidrolisis cGMP menjadi GMP dan melepaskannya. Keadaan cGMP yang
menurun merangsang penutupan dari kanal natrium sehingga membran mengalami
hiperpolarisasi dan neurotransmitter tidak bisa keluar. Hal ini menyebabkan kanal
kalsium tertutup dan pengeluaran inhibitory neurotransmitter jadi menurun. Sel
bipolar mengalami kenaikan aksi potensial yang diikuti oleh sel ganglion. Impuls
ini kemudian dihantarkan ke korteks visual bagian oksipital (area 17 dan 18) dan
dipersepsikan sebagai informasi visual (Ganong, W.F., 2005).

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 6


Gambar 2.4. Fisiolgi Visual Pathway
Sumber: Medscape, 2013

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 7


BAB III
KESIMPULAN

Retina adalah bagian mata yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di
segmen posterior mata. Bola mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 22 mm - 24,2 mm
(diameter dari depan ke belakang).Retina melapisi bagian posterior mata, dengan
pengecualian bagian nervus optikus, dan memanjang secara sirkumferensial anterior 360
derajat pada ora serrate. Tebal retina rata-rata 250 m, paling tebal pada area makula dengan
ketebalan 400 m, menipis pada fovea dengan ukuran 150 m, dan lebih tipis lagi pada ora
serrata dengan ketebalan 80 m.
Retina berisi 2 macam Photoreseptor
1. Sel kerucut (cones) berfungsi terhadap penglihatan warna
2. Sel Batang (Rod) berperan sebagai proses adaptasi terang dan gelap (sensitif
terhadap perbedaan derajat penyinaran dan intensitas penyinaran yang kecil)
Bagian retina yang penting adalah makula lutea (penglihatan disini adalah
penglihatan yang paling tajam) dan papil optik yang terdapat disudut nasal.Bagian tengah
retiina maula berpigmen sangat padat kurang lebih 1,5 mm.Bagian tengahnya terdapat fovea
(daerah yang berbentuk lonjong dan avaskular) .
Pusat fovea yang bergaung disebut foveola dan fungsi retina adalah syaraf
retina menyerap dan meneruskan menyebarkan impuls cahaya yang mencapapi retina. Impuls
cahyaa berjalan melalui syaraf optik menuju visual korteks yang mana di interpretasikan
sebagai penglihatan.

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 8


DAFTAR PUSTAKA

ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA 9

Anda mungkin juga menyukai