Anda di halaman 1dari 50

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

PUSKESMAS KEMUMU
Jln. A. Yani No. 04 Kelurahan Kemumu Kec Arma Jaya B/U

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KEMUMU
Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

AKSES KOMUNIKASI KEPALA PUSKESMAS,


MANAJEMEN, UKM DAN UPK
PUSKESMAS KEMUMU

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin terciptanya pelayanan


puskesmas yang bermutu cepat, tepat waktu kepada
pelanggan diperlukan adanya akses komunikasi antar
penanggungjawab Puskesmas, Manajemen, Pengelola
UKM dan UPK maupun kepada masyarakat.
b. Bahwa untuk memenuhi maksud tersebut
sebagaimana dalam butir a diperlukan adanya nomor-
nomor Hp Pengelola Puskesmas, Kepala Puskesmas,
Manajemen, Pengelola UKM dan UPK yang dapat
diakses secara cepat oleh masyarakat atau pelanggan
Puskesmas.
c. Bahwa dalam penunjukan tersebut sebagaimana
tersebut dalam butir b perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
5. Buku Pedoman Standar Akreditasi Puskesmas Tahun
2015.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN


AKSES MASYARAKAT DENGAN PIHAK PUSKESMAS
SEBAGAI PELAYAN KESEHATAN DENGAN MASYARAKAT
SEBAGAI PENGGUNA PELAYANAN PUSKESMAS
KEMUMU.
KESATU : Memerintahkan kepada pihak manajemen Puskesmas
Kemumu dan Penanggungjawab UKM dan UPK agar
mencatat Nomor-nomor Handphone dan menempelkanya
dalam bentuk pengumuman ditempat yang mudah dilihat
oleh pelanggan Puskesmas Kemumu.

KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal :

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19760112 200212 2 003
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kemumu
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Akses Komunikasi Kepala Puskesmas, Manajemen
dan Pengelola UKM dan UPK.

No Nama Jabatan No. Hp

1. Parniti Kepala Puskesmas

2. Tatang Ka. Tata Usaha

3. Dr Yessie Pj. Poli Umum dan UGD

4. Dini Matini Pj. Promosi Kesehatan

5. Rustam Pj. Usaha Kesehatan Sekolah

6. Royanti Pj. Kesehatan Ibu dan Anak

7. Yenni Pj. Program Penyakit Menular

8. Magdalena Pj. Program Gizi

9. Sustri Pj. Pendaftaran

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19760112 200212 2 003
KOORDINASI DAN ITEGRASI
PENYELENGGARAAN PROGRAM UKM DAN UKP

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
KEMUMU

Pengertian Koordinasi dan integrasi adalah bentuk komunikasi lisan


maupun tertulis oleh dan antar pengelola program UKM dan UKP
untuk menghindari adanya kesalahan ataupun timbulnya resiko
dalam proses penyelenggaraan.

Tujuan 1. Pelaksanaan program bisa lebih efektif dan efisien.


2. Unruk mengevaluasi perencanaan dan perbaikan kegiatan
pelayanan puskesmas.
3. Untuk mencapai kesepakatan pelaksanaan kegiatan.
4. Saling mendukung dalam pelaksanaan program pelayanan.

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang kebijakan operasional Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014

Prosedur 1. Pengelola program menyusun rencana kegiatan program.


2. Pengelola program menyampaikan programnya pada saat
rapat Puskesmas/Lokakarya mini.
3. Peserta rapat mengkkordinasikan jadwal pelaksanaan
program
4. Peserta rapat membahas pembagian tugas.
5. Peserta rapat membahas tugas
6. Pengelola program melaksanakan program kegiatan
berdasarkan jadwal yang telah dibuat.
7. Pengelola program mengevaluasi pelaksanaan program.

Unit terkait Pengelola Program Puskesmas


PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
Jln. A. Yani No. 04 Kelurahan Kemumu Kec Arma Jaya B/U

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

DOKUMEN PROSEDUR DAN PENCATATAN KEGIATAN

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tertib administrasi


di Puskesmas Kemumu diperlukan pendokumentasian
data sebagai bukti pelaksanaan kegiatan baik kegiatan
program maupun pelayanan sesehatan lainnya.
b. Bahwa untuk melakukan prosedur dokumentasi dan
pencatatan kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a
maka perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala
Puskesmas Kemumu tentang prosedur dokumentasi
dan pencatatan kegiata.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128/MENKES/SK/II/2008 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : DOKUMENTASI PROSEDUR DAN PENCATATAN


KEGIATAN PUSKESMAS KEMUMU KECAMATAN ARMA
JAYA BENGKULU UTARA

KESATU : Pelaksanaan dokumentasi dan pencatatan kegiatan


dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan maupun
penanggungjawab Program dalam pengelenggaraan
kegiatan di puskesmas.
KEDUA : Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan
dokumentasi dan pencatatan tersebut dalam dictum satu
dibebankan pada anggaran kegiatan atau operasional
puskesmas.

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata ditemukan
kesalahan dalam keputusan ini maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal :

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19760112 200212 2 003
KAJIAN TINDAK LANJUT TERHADAP MASALAH-
MASALAH POTENSIAL TERJADI DALAM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
KEMUMU

Pengertian Kajian lanjut terhadap masalah-masalah potensi terjadi dalam


penyelenggaraan pelayanan puskesmas adalah suatu upaya
untuk mengidentifikasi masalah-masalah potensi terjadi
dalam proses penyelenggaraan pelayanan sehingga dapat
dilakukan upaya pencegahan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


mengidentifikasi masalah-masalah yang potensial terjadi dalam
proses penyelenggaraan pelayanan sehingga dapat dilakukan
upaya pencegahan.

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang kebijakan pengelolaan Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur 1. Kepala Puskesmas mengundang Penanggungjawab program/


pelayanan/pelaksana program.
2. Kepala Puskesmas menunjuk penanggungjawab program/
pelayanan/pelaksanaan untuk mengidentifikasi masalah-
masalah potensial dalam penyelenggaraan program dan
pelayanan di puskesmas.
3. Penanggungjawab program/pelayanan/pelaksanaan program
untuk mencatat tugas yang diberikan untuk mengidentifikasi
masalah-masalah potensial dalam penyelenggaraan program
dan pelayanan di puskesmas.
4. Penanggungjawab program/pelayanan/pelaksanaan yang
diberi tugas merencanakan kegiatan identifikasi masalah-
masalah potensial dalam penyelenggaraan program dan
pelayanan di puskesmas.
5. Penanggungjawab program/pelayanan/pelaksanaan yang
diberi tugas melaksanakan kegiatan identifikasi masalah-
masalah potensial dalam penyelenggaraan pelayanan di
puskesmas.

Unit terkait 1. Kepala Puskesmas


2. Penanggungjawab UKM
3. Penanggungjawab UKP
4. Pelaksana Program
KAJIAN TINDAK LANJUT TERHADAP MASALAH-
MASALAH SPESIFIK TERJADI DALAM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
KEMUMU

Pengertian Suatu upaya untuk menggali informasi tentang masalah-masalah


spesifik dan menemukan tindakan yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah spesifik dalam penyelenggaraan
program dan pelayanan di puskesmas.

Tujuan 1. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah spesifik yang terjadi


dalam penyelenggaraan pelayanan sehingga dapat dilakukan
upaya pencegahan.
2. Agar kegiatan program pelayanan Puskesmas dapat
berlangsung dengan lancar.

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang kebijakan pengelolaan Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur 1. Mengidentifikasi masalah-masalah spesifik dalam


penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas.
2. Mencatat hasil identifikasi masalah-masalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas.
3. Membahas hasil kegiatan identifikasi masalah-masalah
spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di
puskesmas.
4. Menentukan upaya pencegahan masalah-masalah spesifik
dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di
puskesmas.
5. Melaksanakan tidak lanjut untuk mengatasi masalah-
masalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan
pelayanan di puskesmas.

Unit terkait 1. Kepala Puskesmas


2. Penanggungjawab UKM
3. Penanggungjawab UKP
4. Pelaksana Program

Diagram Alur
Identifikasi Masalah

Pembahasan Hasil Identifikasi

Menentukan Upaya Pencegahan


dan Pemecahan Masalah
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM DAN UPK

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
KEMUMU

Pengertian Monitoring program Puskesmas UKM dan UKP adalah suatu


proses pengumpulan data sebagai bahan informasi dan
mengananlisis apakah kegiatan program tersebut berjalan
sesuai rencana apa tidak sehingga segala hambatan dapat
diatasi atau diminimalisir.
Analisis adalah penguraian suatu pokok masalah dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan.
Program Puskesmas adalah upaya kesehatan di puskesmas
berupa program wajib dan program pengembangan.

Tujuan Sebagai panduan dalam melakukan monitoring program


puskesmas agar upaya kesehatan dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah disusun. Revisi terhadap rencana harus
dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian
yang optimal dari kinerja puskesmas. Menemukan masalah yang
menyebabkan hasil sesuai target.

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang kebijakan pengelolaan Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring minimal sekali


dalam tiga bulan.
2. Petugas melalui bagian Tata Usaha membuat undangan
kepada penanggungjawab program petugas terkait. Atau
melalui pemberitahuan langsung kepada penanggungjawab
program minimal 2 hari sebelum hari pelaksanaan.
3. Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya
speperti daftar hadir dan notulen hasil rapat.
4. Peserta mengisi daftar hadir.
5. Masing-masing penanggungjawab program melaporkan
kinerja maupun capaian program dibandingkan dengan
target.
6. Penanggungjawab program yang capaiannya sudah tercapai
target meneruskan rencana kegiatan program yang sudah
ditetapkan sesuai dengan RPK.
7. Penanggungjawab program yang capaiannya belum tercapai
target mencari pokok permasalahan yang menyebabkan target
belum tercapai.
8. Kepala Puskesmas dan seluruh Penanggungjawab program
berdiskusi dan melakukan penelaah masalah dan mencari
pemecahan untuk mencapai target.
9. Kepala puskesmas dan penanggungjawab program menyusun
kegiatan baru yang bisa meningkatkan capaian.
10. Petugas mencatat dalam notulensi.

Dokumen terkait 1. Undangan


2. Daftar Hadir
3. Notulen
4. Laporan bulanan masing-masing Program
PENYAMPAIAN INFORMASI

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS
KEMUMU

Pengertian SPO ini mengatur tentang cara penyampaian informasi kepada


pelanggan baik secara lisan maupun melalui media yang lain.

Tujuan Pelanggan dapat memperoleh informasi tentang semua pelayanan


antara lain tarif, jenis pelayanan, rujukan dan informasi lain.

Kebijakan 1. SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang penyampaian informasi..
2. SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :
tentang kebijakan pengelolaan Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur 1. Putugas menyapa pasien/masyarakat/Tokoh masyarakat.


2. Petugas menyampaikan informasi secara lisan.
3. Petugas menjelaskan tentang informasi yang diberikan.
4. Petugas menempel informasi didinding atau di papan
informasi.

Unit terkait Seluruh staf Puskesmas Kemumu.


KONSULTASI ANTARA PELAKSANA
DENGAN PENANGGUNGJAWAB
PROGRAM DAN KEPALA PUSKESMAS
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :
PUSKESMAS
KEMUMU
Pengertian Konsultasi antara pelaksana dengan penanggungjawab program
dan Kepala Puskesmas adalah proses komunikasi antara
pelaksana dengan pengelola atau dari pelaksana dan pengelola ke
kepala Puskesmas.

Tujuan Memperoleh kejelasan informasi atau mencari upaya pemecahan


masalah terkait kegiatan program dan pelayanan puskesmas.
Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :
tentang kebijakan pengelolaan Puskesmas Kemumu.
Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas
2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Prosedur 1. Pelaksana program dan penanggung jawab program
mempersiapkan bahan materi konsultasi dan mencatat di
buku konsultasi.
2. Pelaksana program menentukan materi konsultasi
3. Pelaksana program memberitahukan kepada
penanggungjawab program tentang konsultasi pelayanan.
4. Penanggungjawab program memberi kesempatan kepada
pelaksana program tentang materi konsultasi yang akan
dilakukan.
5. Penanggungjawab program memberikan penjelasan tentang
materi yang dikonsultasikan.
6. Jika konsultasi ditingkat Kepala Puskesmas maka
penanggungjawab program menghubungi petugas Admin.
7. Petugas Admin mengisi materi konsultasi di Buku Admin
seperti yang ditulis di Buku Konsultasi
8. Petugas Admin memberitahukan kepada Kepala Puskesmas
tentang konsultasi yang akan dilakukan oleh pelaksana dan
penanggungjawab program.
9. Kepala Puskesmas memanggil pelaksana dan
penanggungjawab program untuk melaksanakan konsultasi.
10. Pelaksana dan penanggungjawab program mempersilahkan
untuk menyampaikan materi konsultasi.
11. Kepala Puskesmas memberi penjelasan tentang materi
konsultasi yang disampaikan.
12. Kepala Puskesmas mencatat dalam Buku Konsultasi dan
menandatangani.
13. Pelakasna dengan penanggungjawab program mencatat hasil
konsultasi.
Unit terkait Pengelola Program Puskesmas, UKM dan UKP.
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
Jln. A. Yani No. 04 Kelurahan Kemumu Kec Arma Jaya B/U

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

PENYAMPAIAN INFORMASI
DI PUSKESMAS KEMUMU

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU

Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pelayanan dan upaya Puskesmas


berlangsung dengan efektif dan efisien diperlukan
adanya integrasi yang baik sesama dan antar program
maupun seluruh pemberi pelayanan kepada
pelanggan.
b. bahwa melalui integrasi yang baik akan menghindari
adanya kesalahan maupun resiko yang dapat
merugikan penerima layanan maupun pemberi
layanan.
c. bahwa dalam penyampaian informasi tersebut
sebagaimana tersebut dalam butir b perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kemumu.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
5. Buku Pedoman Standar Akreditasi Puskesmas Tahun
2015.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


PENYAMPAIAN INFORMASI DI PUSKESMAS KEMUMU.
KESATU : Menetapkan bahwa kegiatan penyampaian informasi di
Puskesmas Kemumu Kecamatan Arma Jaya dilakukan
melalui peningkatan koordinasi, pertemuan lintas
program, lintas sektor, pengumuman.

KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata ditemukan
kesalahan dalam keputusan ini maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal :

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19760112 200212 2 003
KOORDINASI DAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM UKM DAN UKP
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Koordinasi dan integrasi adalah bentuk komunikasi lisan
maupun tertulis oleh dan antar pengelola program UKM dan UKP
untuk menghindari adanya kesalahan ataupun timbulnya resiko
dalam proses penyelenggaraan pelayanan
Tujuan 1. Pelaksana program bisa lebih efektif dan efisien
2. Untuk mengevaluasi perencanaan dan perbaikan kegiatan
pelayanan puskesmas.
3. Untuk mencapai kesepakatan pelaksana kegiatan.
4. Saling mendukung dalam pelaksanaan program pelayanan.

Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Kemumu Nomor :


tentang kebijakan operasional Puskesmas Kemumu.

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur 1. Pengelola program menyusun rencana kegiatan program.


2. Pengelola program menyampaikan programnya pada saat
rapat puskesmas/lokakarya mini.
3. Peserta rapat koordinasi jadwal pelaksanaan program.
4. Peserta rapat membuat jadwal pelaksanaan program.
5. Peserta rapat membahas pembagian tugas.
6. Pengelola program melaksanakan program kegiatan
berdasarkan jadwal yang telah dibuat.
7. Pengelola program mengevaluasi pelaksanaan program

Unit terkait Pengelola Program Puskesmas


PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

NOTULEN PERTEMUAN PEMBAHASAN KINERJA


DAN UPAYA PERBAIKAN

PERTEMUAN PEMBAHASAN KINERJA DAN UPAYA


Notulen PERBAIKAN
Pertemuan Tanggal : Maret 2016 Tempat : Aula PKM
Waktu : 09.00 Wib
Susunan Acara 1. Pembukaan.
2. Pengarahan dari Ka PKM.
3. Penyampaian cakupan triwulan pertama program
UKM yang terdiri dari Program UKS, Kesling, KIA,
KB, Gizi, P2M, Puskesmas.
4. Pembahasan Hasil Cakupan.
5. RTL Upaya Perbaikan Kinerja UKM
6. Penutup
Notulen 1. Evaluasi Pencapaian Triwulan Pertama
Sebelumnya 2. Pembahasan Rencana Perbaikan Kinerja
Pembahasan 1. Program Promkes:
Pembahasan Program Desa Siaga
Pembahasan Strata Posyandu
2. UKS
Pembahasan Program Sekolah Sehat
Cakupan peserta JPKM sekolah yang masih
rendah
3. Kesling
Pembinaan STBM
Pengawasan DAMIU
4. KIA
Pelaksanaan PWS KIA
Peningkatan pelaksanaan kelas ibu balita
5. KB
Pembahasan cakupan KB pasca Salin
6. Gizi
Peningkatan cakupan D/S
Peningkatan cakupan ASI Ekslusif
7. P2M
Pembahasan Kasus HIV/AIDS
Pelacakan kasus TB
Pelaksanaan Program Screening IMS
Kesimpulan Adanya kesepakatan bersama perbaikan kinerja dari
seluruh pengelola Program UKM
Rekomendasi -

Kemumu, Maret 2016


Mengetahui
Kepala Puskesmas Kemumu Notulen Rapat

PARNITI, SKM .
NIP. 19 NIP. 19
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

DAFTAR HADIR PERTEMUAN PEMBAHASAN KINERJA


DAN UPAYA PERBAIKAN

No NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. Pengelola Program Gizi 1. .

2. Pengelola Promkes 2. .

3. Pengelola Program UKS 3. .

4. Pengelola KIA 4. .

5. Pengelola KB 5. .

6. Pengelola Kesling 6. .

7. Pengelola P2M 7. .

8. Pengelola Program Puskesmas 8. .

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


KABUPATEN BENGKULU UTARA
Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PELAKSANAAN PROGRAM/


PELAYANAN DI PUSKESMAS KEMUMU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


KABUPATEN BENGKULU UTARA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan


yang ditetapkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat serta mencegah akibat
dari faktor resiko dalam pelaksanaan program, perlu
penerapkan manajemen resiko.
b. bahwa berdasrkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu menetapkan keputusan
Kepala Puskesmas Kemumu tentang penerapan
manajemen resoko dalam pelaksanaan program
maupun pelayanan di Puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
3. Keputusan Menteri kesehatan No. 75/Menkes/SK/X/
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM MAUPUN PELAYANAN DI
PUSKESMAS.

KESATU : Penanggungjawab dan pelaksana upaya dalam


melaksanakan program kegiatan, maupun pelayanan di
Puskesmas harus melaksanakan manajemen resiko yang
sudah ditetapkan.
KEDUA : Manajemen resiko dilaksanakan dalam rangka untuk
mengurangi atau menghilangkan faktor resiko yang dapat
menghambat atau menganggu pelaksanaan program
maupun pelayanan.

KETIGA : Monitoring pelaksanaan manajemen resiko dilakukan oleh


penanggungjawab upaya dan melaporkan hasil monitoring
kepada Kepala Puskesmas.

KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkand an apabila terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal : 25 April 2016

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. .
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Kemumu
Nomor :
Tanggal :

MANAJEMEN RESIKO

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Reskio klinis
dapat berupa abahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klasik
yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah
kerugian finansial bagi RS dan dokter).

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko: keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan: Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan: RCA Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dan lain-lain.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care and Patient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan resiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cidera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cidera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meminimalisasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, perlatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist

G. TIPE MIDICAL ERROR


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas.
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Kemumu.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal : 25 April 2016

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. .
PROGRAM KESELAMATAN PASIEN Disahkan Oleh Kepala
No. Kode Puskesmas Kemumu
Terbitan
KERANGKA No. Revisi
ACUAN Tgl. Mulai Berlaku :
PUSKESMAS Halaman PARNITI, SKM
KEMUMU NIP.

1. Latar Belakang Untuk meningkatkan keselatan pasien di Puskesmas sehingga dapat


meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan Puskesmas
2. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu layanan Puskesmas melalui suatu sistem dimana
Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman.
Khusus :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas.
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat.
3. Terlaporkannya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas.
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga KTD, KPC dan KNC tidak
terulang
3. Sasaran 1. Ketepatan indentifikasi pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif.
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
6. Pengurangan resiko pasien jatuh.
4. Kegiatan 1. Memenuhi Standar Keselamatan Pasien Puskesmas yang tertuang dalam
instrumen Akreditasi Puskesmas
2. Membentuk Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas
yang bertugas untuk:
a. Menyusun kebijakan dan prosedur KPP.
b. Menyusun form untuk pencatatan dan pelaporan KTD, KPC dan
KNC.
c. Melakukan analisa masalah bila ada KTD, KPC, dan KNC.
d. Melakukan perencanaan kegiatan, dan lain-lain.
e. Melaksanakan rapat koordinasi dan lain-lain.
5. Jadwal
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Pembentukan Tim KPP
2. Rapat Tim KPP
3. SOP KTD, KPC dan KNC
4. Kebijakan Keselamatan Pasien
5. Form Pencatatan & Pelaporan
6. Analisis Masalah
7. Perencanaan Kegiatan
8. Rapat Koordinasi

6. Rencana Evaluasi 1. Setiap bulan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien di unit kerja.
2. Setiap 3 bulan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien membuat
laporan pelaksanaan kegiatan keselamatan untuk Kepala Puskesmas.
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan rencana
7. Pencatatan dan Pencatatan dilakukan setiap menemukan kasus KTD, KPC, atau KNC,
Pelaporan Pelaporan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
8. Dokumen Terkait Form pencatatan dan pelaporan KTD, KPC dan KNC.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal : 25 April 2016
Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. .
SOP KEPEGAWAIAN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Sebagai panduan dalam pengelolaan surat menyurat dalam
organisasi Puskesmas Kemumu

Tujuan Agar pengelolaan administrasi Puskesmas Kemumu dapat


dikelola dengan baik sesuai dengan standar operasional prosedur

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas Kemumu

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permenkes Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pengembangan SDM

Prosedur/Langkah- 1. Setiap Pegawai mendapat surat tugas dari kepala Puskesmas


langkah 2. Setiap pegawai mempunyai uraian tugas
3. Setiap pegawai mematuhi aturan kepegawaian
4. Setiap pegawai menerima SKP
5. Setiap pegawai baru mengikuti orientasi selama 3 bulan
6. Setiap pegawai melaksanakan finjer masuk dan pulang
puskesmas
7. Setiap pegawai mempunyai file kepegawaian sendiri di
Puskesmas

Unit terkait Seluruh Staf


SOP MENYURAT
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Sebagai panduan dalam pengelolaan surat menyurat dalam
organisasi Puskesmas Kemumu

Tujuan Agar pengelolaan administrasi Puskesmas Kemumu dapat


dikelola dengan baik sesuai dengan standar operasional prosedur

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas Kemumu

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permenkes Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pengembangan SDM

Prosedur/Langkah- 1. Surat Masuk


langkah a) Surat diterima dan dicatat dalam buku agenda dan diberi
nomor.
b) Surat disampaikan ke kepala Puskesmas
c) Kepala Puskesmas mendisposisi surat sesuai dengan
maksud kepada unit yang dituju melalui Ka. Sub.bag Tata
Usaha
d) Tata Usaha melanjutkan maksud disposisi kepada unit
terkait
e) Tata Usaha membuat surat ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas dan dicap dan diberi penomoran,
mengarsipkan dan mengirimkan sesuai dengan maksud
dan tujuan surat
2. Surat Keluar
a) Kepala Puskesmas memberikan perintah kepada Ka. Sub.
Bag Tata Usaha untuk membuat surat sesuai dengan
maksud dan tujuan.
b) Ka.Sub.Bag Tata Usaha menindaklanjuti, menulis dan
mencetak, meminta tanda tangan Kepala Puskesmas
c) Memberikan nomor dan memberikan cap pada surat yang
dibuat
d) Mengarsipkan dan mengirimkan surat
3. Setiap Surat
Unit terkait 1. Seluruh penanggungjawab program UKM dan UKP.
2. Seluruh Staf.
TERTIB ADMINISTRASI DAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK
MEMPERCEPAT PROSES PELAYANAN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Upaya untuk mengatur administrasi dan memperluas dukungan
teknologi mengenai penyelenggaraan program dan pelayanan di
Puskesmas

Tujuan 1. Untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin


terjadi dalam pelaksanaan pelayanan
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan keterlambatan
dalam penyelenggaraan program dan pelayanan
3. Untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas Kemumu

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur/Langkah- 1. Kepala Puskesmas mengundang penanggungjawab program


langkah dan pelaksana pelayanan untuk merencanakan kegiatan
tertib administrasi dan pengembangan teknologi.
2. Penanggungjawab program dan pelaksana program mencatat
rencana tertib administrasi dan pengembangan teknologi.
3. Penanggung jawab program dan pelaksana program
melaksanakan kegiatan tertib administrasi dan
pengembangan teknologi.
4. Pelaksana program melaporkan kegiatan pelaksanaan tertib
administrasi dan pengembangan teknologi kepada
penanggung jawab program.
5. Penanggung jawab program melaporkan kegiatan pelaksanaan
tertib administrasi dan pengembangan teknologi kepada
Kepala Puskesmas
6. Kepala Puskesmas menyerahkan laporan pelaksanan tertib
administrasi dan pengembangan teknologi kepada Kasubbag
Tata Usaha Puskesmas
7. Kasubbag Tata Usaha mengarsipkan laporan pelaksanaan
tertib administrasi dan pengembangan teknologi

Unit terkait 1. Tata usaha


2. Pengelola UKM dan UKP
3. Bendahara BOK, JKN, Bendahara Operasional
KELUHAN DAN UMPAN BALIK DARI
MASYARAKAT
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Keluhan adalah ketidaksesuaian atau ketidakpuasan pelayanan
yang diterima oleh pengguna layanan dari penyelenggara
pelayanan kesehatan. Umpan balik dari masyarakat adalah
masukan atau keluhan dari masyarakat yang disampaikan
kepada penyelenggara pelayanan kesehatan melalui kotak saran,
pertemuan dengan masyarakat, konsultatif maupun hubungan
melalui alat komunikasi.

Tujuan 1. Menerima umpan balik dari masyarakat sebagai pengguna


pelayanan untuk perbaikan sistem pelayanan dan
penyelenggaraan upaya puskesmas.
2. Ada mekanisme yang jenis untuk menerima keluhan dan
umpan balik dari pengguna pelayanan.
3. Menyediakan alat dan bahan atau kelengkapan dalam
menerima keluhan dari pengguna pelayanan
4. Sebagai bahan evaluasi dalam penyelanggaraan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat (Pengguna Pelayanan)

Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Kebijakan Pengelolaan Puskesmas Kemumu
2. Standar Akreditasi Puskesmas Tahun 2015

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur/Langkah- 1. Puskesmas menyiapkan sarana sebagai tempat


langkah menyampaikan keluhan dari pengguna layanan atau
masyarakat seperti kotak saran dan menyediakan nomor
telepon sebagai call center pengaduan masyarakat atas
ketidakpuasan pelanggan
2. Petugas puskesmas menampung keluhan, saran dan
pendapat dari masyarakat dalam setiap pertemuan-
pertemuan maupun kesempatan yang ada.
3. Setiap keluhan yang masuk ditampung dan disampaikan
kepada Kepala Puskesmas dan Ka. Subbag Tata Usaha untuk
dilakukan pencatatan pada Buku Catatan Keluhan dan
Tanggapan Masyarakat.
4. Kepala Puskesmas akan menyampaikan keluhan kepada
seluruh staf puskesmas untuk dibahas dan didiskusikan demi
perbaikan sistem pelayanan yang lebih baik, prima dan
bermutu sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat.
5. Kepala Puskesmas menyampaikan hasil perbaikan sistem
pelayanan kepada masyarakat melalui pengumuman di
puskesmas maupun disampaikan langsung pada masyarakat
yang menyampaikan keluhan.
6. Keputusan yang diambil dicatat dalam buku Catatan
Tanggapan terhadap Keluhan dan Umpan Balik Pelanggan.
Unit terkait 1. Pimpinan dan seluruh Staf Puskesmas Kemumu
2. Tenaga Honorer/TKS/CS di lingkungan Puskesmas Kemumu
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


KABUPATEN BENGKULU UTARA
Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

CARA PENILAIAN KERJA


DI PUSKESMAS KEMUMU

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU

Menimbang : a. bahwa untuk mengetahui apakah penyelenggaraan


pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan target yang harus dicapai dan
sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat
maka diperlukan adanya evaluasi melalui kegiatan
penilaian kerja yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas.
b. bahwa penilaian kerja berlaku bagi seluruh
penanggungjawab program dan pelaksana kegiatan
dan seluruh staf Puskesmas Kemumu.
c. bahwa untuk menjalankan penilaian kerja tersebut
sebagaimana tersebut dalam butir b perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kemumu.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
5. Buku Pedoman Standar Akreditasi Puskesmas Tahun
2015.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU TENTANG


CARA PENILAIAN KERJA DI PUSKESMAS KEMUMU
Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal : 25 April 2016

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. .
PENILAIAN KERJA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Penilaian kerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian pencapaian kinerja bagi pegawai
penanggung jawab UKM maupun UKP berdasarkan indikator
program.
Penilaian kerja dilakukan oleh Kepala Puskesmas setiap tiga
bulan sekali atau minimal dua kali setahun
Penilaian dilakukan dengan membandingkan target
pencapaian dibandingkan dengan hasil capaian.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan program
dan menganalisa setiap masalah untuk merumuskan rencana
perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja.

Tujuan 1. Tercapainya target program sesuai dengan rencana


2. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
3. Mendapatkan gambaran dan informasi tentang kegiatan
program

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Pengumpulan data kinerja

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur/Langkah- 1. Semua penanggungjawab program UKM maupun UKP


langkah menyampaikan hasil cakupan programnya sesuai dengan
indikator program yang telah dibuat atau dtentukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara.
2. Semua penanggungjawab program UKM dan UKP memberikan
informasi tentang masalah atau kendala yang dihadapi dan
analisanya.
3. Kepala Puskesmas mengidentifikasi masalah dan melakukan
inskornisasi data antar pengelola program dan
mengevaluasinya.
4. Masing-masing penanggungjawab program menyampaikan
usul atau rencana kegiatan untuk peningkatan kinerja.
5. Kepala Puskesmas membuat kebijakan dan menentukan
target untuk peningkatan kinerja setelah mendengar masukan
dan pendapat dari pengelola program
6. Hasil capaian masing-masing program dilalporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara

Unit terkait 1. Penanggungjawab program


2. Pengelola sistem informasi puskesmas
3. Kepala puskesmas
4. Penanggung jawab seksi program Dinkes Kabupaten
BAB IV
EVALUASI

Evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan dan


Administrasi Manajemen dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan indikator-indikator
pencapaian yang diharapkan.
A. Evaluasi kegiatan bulan Januari sampai dengan Maret 2016
1. Kegiatan UKM
Jenis UKM Indikator Standar Cakupan
Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 24%
Cakupan K4 95% 18%
Pertolongan Nakes 95% 16%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 16%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 75%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%
Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%
2. Kegiatan UKP

No Jenis Pelayanan Indikator Standar Cakupan


1. Pelayanan rawat jalan Ketepatan waktu jam buka pelayanan 95% 90%
Waktu tunggu rawat jalan 30 menit <30 mnt
Tidak etrjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 95%
Tidak terjadinya rujukan rawat jalan pasien yang 100% 55%
semestinya dapat ditangani di puskesmas
2. Pelayanan Ruang Waktu tanggap 5 menit <10 mnt
Gawat Darurat Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100% 90%
medis
Kelengkapan informed consent sebelum 100% 95%
melaksanakan prosedur tindakan medis
3. Pelayanan Obat Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit <30 mnt
Peresepan obat sesuai formularium nasional 100% 90%
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100% 100%
4. Pelayanan rekam medis Kelengkapan pengisian rekam medis 101% 80%
Ketepatan waktu pelaporan ke Dinas Kesehatan 100% 90%
5. Pengendalian infeksi Kepatuhan hand hygiene 101% 60%
Ketaatan penggunaan APD 100% 50%

B. Evaluasi kegiatan bulan April sampai dengan Juni 2016


1. Kegiatan UKM

Jenis UKM Indikator Standar Cakupan


Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 45%
Cakupan K4 95% 32%
Pertolongan Nakes 95% 36%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 36%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 70%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%

Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%

2. Kegiatan UKP

No Jenis Pelayanan Indikator Standar Cakupan


1. Pelayanan rawat jalan Ketepatan waktu jam buka pelayanan 95% 90%
Waktu tunggu rawat jalan 30 menit <30 mnt
Tidak etrjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 95%
Tidak terjadinya rujukan rawat jalan pasien yang 100% 70%
semestinya dapat ditangani di puskesmas
2. Pelayanan Ruang Waktu tanggap 5 menit <10 mnt
Gawat Darurat Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100% 90%
medis
Kelengkapan informed consent sebelum 100% 95%
melaksanakan prosedur tindakan medis
3. Pelayanan Obat Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit <30 mnt
Peresepan obat sesuai formularium nasional 100% 90%
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100% 100%
4. Pelayanan rekam medis Kelengkapan pengisian rekam medis 101% 80%
Ketepatan waktu pelaporan ke Dinas Kesehatan 100% 90%
5. Pengendalian infeksi Kepatuhan hand hygiene 101% 65%
Ketaatan penggunaan APD 100% 60%

C. Evaluasi kegiatan bulan Juli sampai dengan September 2016


1. Kegiatan UKM

Jenis UKM Indikator Standar Cakupan


Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 45%
Cakupan K4 95% 32%
Pertolongan Nakes 95% 63%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 63%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 70%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%

Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%

2. Kegiatan UKP

No Jenis Pelayanan Indikator Standar Cakupan


1. Pelayanan rawat jalan Ketepatan waktu jam buka pelayanan 95% 90%
Waktu tunggu rawat jalan 30 menit <30 mnt
Tidak etrjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 95%
Tidak terjadinya rujukan rawat jalan pasien yang 100% 75%
semestinya dapat ditangani di puskesmas
2. Pelayanan Ruang Waktu tanggap 5 menit <10 mnt
Gawat Darurat Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100% 90%
medis
Kelengkapan informed consent sebelum 100% 95%
melaksanakan prosedur tindakan medis
3. Pelayanan Obat Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit <30 mnt
Peresepan obat sesuai formularium nasional 100% 90%
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100% 100%
4. Pelayanan rekam medis Kelengkapan pengisian rekam medis 101% 80%
Ketepatan waktu pelaporan ke Dinas Kesehatan 100% 90%
5. Pengendalian infeksi Kepatuhan hand hygiene 101% 70%
Ketaatan penggunaan APD 100% 70%
RENCANA PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS KEMUMU

I. JADWAP PELAYANAN
a. Bidang UKM : Bulan Maret, September, Desember 2016
b. Bidang UKP : Juni dan Desember 2016
c. Personal : Desember 2016

II. Instrumen Penilaian

A. Bidang UKM

No Program Indikator Menjadi Acuan


1. KIA 1. Kunjungan K1
2. Kunjungan K4
3. Persalinan Nakes
4. Kematian Ibu Bersalin
5. Kunjungan Nifas Lengkap
2. Promkes 1. Cakupan desa siaga aktif
2. Jumlah pembinaan posyandu
3. Jumlah penyuluhan
4. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat
3. UKS 1. Jumlah sekolah yang dibina
2. Sekolah dengan penjaringan AB masuk sekolah
3. Pembinaan dokter kecil
4. Kesling 1. RT dengan akses air bersih
2. Desa dengan STBM
3. Cakupan rumah sehat
4. Pengawasan Damiu
5. Pembinaan JJS
5. KB 1. Jumlah akseptor baru
2. Peserta KB aktif
6. P2M 1. Cakupan imunisasi
2. TB Paru
7. Gizi 1. Penanganan gizi buruk
2. Prosentase D/S
3. Pemberian Vitamin A
4. Pemberian TTD
5. ASI Eksklusif
8. Perkesmas Keluarga rawan yang dibina

III. Instrumen penilaian untuk UKP adalah Indikator Manajemen Mutu


IV. Instrumen penilaian tahunan pegawai adalah berdasarkan instrumen SKP

Kemumu, 04 Januari 2016


Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19
INDIKATOR, TARGET, DAN CAKUPAN PROGRAM UKM JAN-MARET 2016

Jenis UKM Indikator Standar Cakupan


Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 24%
Cakupan K4 95% 18%
Pertolongan Nakes 95% 16%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 16%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 75%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%
Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%
INDIKATOR, TARGET, DAN CAKUPAN PROGRAM UKM APRIL-JUNI 2016

Jenis UKM Indikator Standar Cakupan


Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 45%
Cakupan K4 95% 32%
Pertolongan Nakes 95% 36%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 36%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 70%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%

Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%
INDIKATOR, TARGET, DAN CAKUPAN PROGRAM UKM JULI-SEPTEMBER 2016

Jenis UKM Indikator Standar Cakupan


Kes. Ibu dan Anak Cakupan peserta KB aktif 70% 80%
Cakupan K1 95% 45%
Cakupan K4 95% 32%
Pertolongan Nakes 95% 63%
Cakupan Pelayanan Nifas 95% 63%
Cakupan Kunjungan Bayi 90% 85%
Cakupan Kunjungan Balita 90% 70%
Kepuasan Sasaran 80% -
Pelayanan Gizi Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
Pelaksanaan klinis konsultasi gizi sesuai dengan 80% -
prosedur
Pelaksanaan posyandu (penimbangan balita) sesuai 90% 90%
dengan rencana
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100% 100%
usia 6-24 bulan
Cakupan klinik konsultasi gizi 90% -
Pencapaian SKDN 78%
P2PL Penderita DBD yang ditangani 100% 100%
AFP rate per 1000 penduduk < 15 tahun 2% -
Penemuan penderita pneumonia balita 100% 1
Penemuan pasien baru TB BTA positif 90% 9
Penemuan penderita diare 100% 54
Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang 100% 0
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Cakupan desa/kelurahan UCI 95% 100%

Promokes Ketersediaan kit penyuluhan 90% 20%


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di luar 90% 50%
gedung sesuai rencana
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di dalam 90% 90%
gedung sesuai rencana
Cakupan PHBS 65% 75%
Cakupan desa siaga aktif 80% 100%
Kesling Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana 90% 66%
Pelaksanaan pemantauan jentik institusi 90% -
Pelaksanaan pembinaan makanan jajanan sekolah 90% 80%
Pelaksanaan inspeksi sanitasi sekolah 90% 90%
Cakupan pemeriksaan TTU 90% 80%
Cakupan klinik sanitasi 90% -
Cakupan inspeksi sanitasi sekolah 90%
Cakupan pengawasan home industri 90% 80%
Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan 90% 80%
Cakupan Pamsimas 30%
Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM 30%
ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

No Permasalahan Ket
1. Kurang aktifnya program desa siaga Promokes
2. Pembinaan kader posyandu masih kurang Promokes
3. Cakupan DS yang masih rendah Gizi
4. Belum ada raport kesehatan anak sekolah UKS
5. Belum terlaksananya pemeriksaan berkala pada anak sekolah UKS
6. Cakupan K4 yang masih rendah KIA
7. Cakupan persalinan di faskes masih rendah KIA
8. Rendahnya penanganan dan rujukan neonatal resti KIA
9. Cakupan imunisasi TT rendah P2M
10. Rendahnya cakupan DAMIU yang laik minum Kesling
11. Kurang monitoring keluarga rawan Perkesmas

Prioritas Masalah

a. Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Pengaktifan kembali desa siaga masih kurang
2. Rendahnya cakupan kunjungan posyandu (D/S)
3. Rendahnya cakupan K4
4. Rendahnya cakupan persalinan di faskes
5. Rendahnya cakupan imunisasi TT
6. Rendahnya cakupan DAMIU laik minum
7. Penyediaan raport kesehatan anak sekolah
8. Kunjungan rumah keluarga rawan

Rumusan Masalah

1. Masih kurangnya peran dan partisipasi masyarakat dibidang kesehatan khususnya UKBM
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat).
2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemantauan pertumbuhan anak di atas
satu tahun.
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan dan merasa cukup
terhadap apa yang sudah dilakukan.
4. Masih tingginya pengaruh faktor budaya masyarakat untuk melahirkan di rumah.
5. Masih kurangnya kesediaan vaksin TT ibu hamil.
6. Kurangnya kesadaran pemilik usaha depot isi ulang air minum untuk menjaga mutu
produknya.
7. Belum tersedianya pengadaan buku raport kesehatan anak sekolah.
8. Masih enggannya petugas dalam memonitor resiko yang terjadi pada keluarga rawan.
Analisis Akar Penyebab Masalah

No Masalah Penyebab
UKM
1. Masih kurangnya peran dan partisipasi Kurangnya kesadaran untuk berperan aktif
masyarakat dibidang kesehatan khususnya dalam program kesehatan
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat Kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam pemantauan pertumbuhan anak di tentang pentingnya memantau pertumbuhan
atas satu tahun anak
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang Ibu hamil masih enggan memeriksakan
pemeriksaan kehamilan dan merasa cukup kehamilannya secara rutin
terhadap apa yang sudah dilakukan
4. Masih tingginya pengaruh faktor budaya Masyarakat merasa lebih nyaman
masyarakat untuk melahirkan di rumah melahirkan di rumah
5. Masih kurangnya ketersediaan vaksin TT Distribusi vaksin TT dari Dinkes masih
ibu hamil kurang
6. Kurangnya kesadaran pemilik usaha depot Ketidaktahuan mengenai syarat air yang
isi ulang air minum untuk menjaga mutu sehat. Selain itu juga faktor biaya
produknya pemeriksaan
7. Belum tersedianya pengadaan buku raport Belum adanya pengadaan buku raport kes.
kesehatan anak sekolah Siswa dari Dinkes
8. Masih enggannya petugas dalam Keterbatasan dana operasional kegiatan
memonitor faktor resiko yang terjadi pada yang ada.
keluarga rawan
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMUMU


KABUPATEN BENGKULU UTARA
Nomor : /SK/PPP/ /2016

TENTANG

PENGUMPULAN DATA KINERJA

KEPALA PUSKESMAS KEMUMU

Menimbang : a. bahwa dalam rangka evaluasi kinerja perlu disusun


ketentuan, prosedur pengumpulan data hasil kinerja
untuk membandingkan hasil kerja dengan target
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
b. bahwa cara pengumpulan data dimaksud perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
Kemumu.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128/MENKES/SK/II/2014 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : MENGUMPULKAN DATA KINERJA DAN CARA


PENGUMPULAN DATA KINERJA PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU
UTARA

KESATU : Pengumpulan hasil kinerja oleh Pengelola UKM dilakukan


setiap 3 bulan sekali dengan cara masing-masing
pengelola program menganalisa cakupannya dan
melaporkannya ke Kepala Puskesmas dalam koordinasi
pengelolaan UKM dan UKP.
KEDUA : Pengumpulan data hasil kinerja digunakan untuk menilai
hasil kinerja dengan target yang telah ditetapkan.

KETIGA : Hasil kinerja yang tidak memenuhi target akan dievaluasi


dan disusun rencana tindak lanjut, agar target yang telah
ditetapkan dapat tercapai.

KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ternyata ditemukan
keaslahan dalam keputusan ini maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kemumu
Pada Tanggal : 25 April 2016

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. .
RENCANA PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS KEMUMU

I. JADWAP PELAYANAN
a. Bidang UKM : Bulan Maret, Juni, September, Desember 2016
b. Bidang UKP : Juni dan Desember 2016
c. Personal : Desember 2016

II. Instrumen Penilaian

A. Bidang UKM

No Program Indikator Menjadi Acuan


1. KIA 1. Kunjungan K1
2. Kunjungan K4
3. Persalinan Nakes
4. Kematian Ibu Bersalin
5. Kunjungan Nifas Lengkap
2. Promkes 1. Cakupan desa siaga aktif
2. Jumlah pembinaan posyandu
3. Jumlah penyuluhan
4. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat
3. UKS 1. Jumlah sekolah yang dibina
2. Sekolah dengan penjaringan AB masuk sekolah
3. Pembinaan dokter kecil
4. Kesling 1. RT dengan akses air bersih
2. Desa dengan STBM
3. Cakupan rumah sehat
4. Pengawasan Damiu
5. Pembinaan JJS
5. KB 1. Jumlah akseptor baru
2. Peserta KB aktif
6. P2M 1. Cakupan imunisasi
2. TB Paru
7. Gizi 1. Penanganan gizi buruk
2. Prosentase D/S
3. Pemberian Vitamin A
4. Pemberian TTD
5. ASI Eksklusif
8. Perkesmas Keluarga rawan yang dibina

III. Instrumen penilaian untuk UKP adalah Indikator Manajemen Mutu


IV. Instrumen penilaian tahunan pegawai adalah berdasarkan instrumen SKP

Kemumu, 04 Januari 2016


Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19
PENILAIAN KERJA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
Pengertian Penilaian kerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian pencapaian kinerja bagi pegawai
penanggung jawab UKM maupun UKP berdasarkan indikator
program.
Penilaian kerja dilakukan oleh Kepala Puskesmas setiap tiga
bulan sekali atau minimal dua kali setahun
Penilaian dilakukan dengan membandingkan target
pencapaian dibandingkan dengan hasil capaian.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan program
dan menganalisa setiap masalah untuk merumuskan rencana
perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja.

Tujuan 1. Tercapainya target program sesuai dengan rencana


2. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
3. Mendapatkan gambaran dan informasi tentang kegiatan
program

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kemumu Nomor


Tentang Pengumpulan data kinerja

Referensi 1. Permenkes Nomor 36 tahun 2009 tentang Puskesmas


2. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

Prosedur/Langkah- 1. Semua penanggungjawab program UKM maupun UKP


langkah menyampaikan hasil cakupan programnya sesuai dengan
indikator program yang telah dibuat atau dtentukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara.
2. Semua penanggungjawab program UKM dan UKP memberikan
informasi tentang masalah atau kendala yang dihadapi dan
analisanya.
3. Kepala Puskesmas mengidentifikasi masalah dan melakukan
inskornisasi data antar pengelola program dan
mengevaluasinya.
4. Masing-masing penanggungjawab program menyampaikan
usul atau rencana kegiatan untuk peningkatan kinerja.
5. Kepala Puskesmas membuat kebijakan dan menentukan
target untuk peningkatan kinerja setelah mendengar masukan
dan pendapat dari pengelola program
6. Hasil capaian masing-masing program dilalporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara

Unit terkait 1. Penanggungjawab program


2. Pengelola sistem informasi puskesmas
3. Kepala puskesmas
4. Penanggung jawab seksi program Dinkes Kabupaten
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS AIR LAIS

I. PENDAHULUAN
Dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dibidang kesehatan perlu dilakukan
perbaikan mutu pelayanan, manajemen pelayanan dan cakupan kegiatan yang ada di
puskesmas. Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bertanggungjawab dalam menyediakan pelayanan dan program kesehatan bagi masyarakat
melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.

Pelayanan dan kegiatan kesehatan yang ada di puskesmas harus diselenggarakan secara
berkwalitas adil dan merata serta memuaskan seluruh masyarakat di wilayah kerjanya. Di
samping itu peningkatan manajemen pelayanan yang ada di puskesmas perlu dilakukan
secara optimal sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Kwalitas dan kinerja penyelenggaraan kegiatan manajemen pelayanan serta mutu pelayanan
akan dicapai jika dikelola dengan baik sesuai dengan standar pedoman. Selain itu dalam
penyelenggaraan harus memperhatikan standar struktur, standar proses penyelenggaraan dan
standar hasil. Indikator kinerja perlu ditetapkan, distandarkan dan diukur secara periodik,
dianalisa sebagai dasar untuk melakukan upaya perbaikan kinerja dan mutu.

II. LATAR BELAKANG


Penilaian kinerja adalah prosedur penilaian terhadap hasil kerja atau prestasi puskesmas.
Unsur penilaian dalam kinerja puskesmas terdiri atas tiga indikator yaitu: mutu layanan,
manajemen puskesmas, dan cakupan pelayanan upaya kesehatan wajib dan pengembangan.
Penilaian kinerja di puskesmas perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada
baik dalam mutu pelayanan, cakupan pelayanan, upaya kesehatan wajib dan pengembangan,
manajemen puskesmas sehingga diharapkan dapat diambil keputusan untuk mencegah
permasalahan yang timbul.

III. TUJUAN

Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu penyelenggaraan program dan pelayanan puskesmas melalui penilaian
hasil kerja pelaksanaan kegiatan dan pelayanan serta sumber daya manusia.
Tujuan Khusus:
1. Karyawan memahami langkah-langkah penilaian kinerja
2. Karyawan memahami indikator-indikator kinerja
3. Karyawan dapat menyusun indikator kinerja dan sasaran
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
Penilaian Kinerja Puskesmas

B. Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi indikator dan target pencapaian kinerja
2. Menetapkan sasaran
3. Menetapkan instrumen
4. Pelaksanaan penilaian kinerja
5. Melakukan analisis
6. Melakukan tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pertemuan internal puskesmas untuk sosialisasi penilaian kinerja, pembahasan indikator,
sasaran dan instrumen.
2. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab program
pelayanan.
3. Mengalaisa data yang diterima dari tiap program dan pelayanan.
4. Menyusun tindak lanjut dari tiap program dan pelayanan.
5. Biaya dibebankan kepada biaya operasional puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
PUSKESMAS KEMUMU
KECAMATAN ARMA JAYA

Perihal : Permohonan Kaji Banding

Kepada Yth
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kepahyang
di-
Kepahyang

Dalam rangka meningkatkan kinerja Puskesmas Kemumu Kecamatan Arma Jaya


Kabupaten Bengkulu Utara, dengan ini kami mohon ijin melakukan kaji banding Program P2P,
Promkes, dan Administrasi ke Puskesmas Durian Depun Kabupaten Kepahyang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Agustus 2016
Waktu : 09.00 WIB-selesai
Tempat : Puskesmas Durian Depu Kab. Kepahyang

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Arga Makmur, Agustus 2016

Kepala Puskesmas Kemumu

PARNITI, SKM
NIP. 19

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN KAJI BANDING KE PUSKESMAS LAIN

I. PENDAHULUAN
Setiap pengelola upaya dan pelaksana upaya harus mengetahui tugas dan
melaksanakan tugasnya dengan baik. Proses pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan
mengkaji pelaksanaan upaya di tempat lain yang mempunyai kinerja program baik. Untuk itu
pengelola dan pelaksana upaya kesehatan di Puskesmas Kemumu perlu melakukan kajian
pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas Durian Depun Kabupaten Kepahyang.

II. TUJUAN
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tugas dan tanggung jawabnya.
b. Meningkatkan kinerja petugas.

III. TEMPAT PELAKSANAAN


Lokasi kajian di Puskesmas Durian Depun Kabupaten Kepahyang Provinsi Bengkulu.

IV. WAKTU DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu : Kamis, 25 Agustus 2016
Pelaksana : Seluruh Penanggungjawab Program dan Administrasi Puskesmas Kemumu
Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara
V. HASIL
Terlampir

VI. PENUTUP
Demikian laporan disusun untuk digunakan seperlunya.

PELAKSANA

No NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1. Kepala Puskesmas 1. .
2. Kepala Tata Usaha 2. .
3. Penanggungjawab Poli Umum 3. .
4. Penanggungjawab Promkes 4. .
5. Penanggungjawab Gizi 5. .
6. Penanggungjawab Kesling 6. .
7. Bidan Koordinator 7. .
8. Penanggungjawab Gudang Obat 8. .
9. Penanggungjawab Pendaftaran 9. .
10. Bendahara Barang 10. .
11. Penanggungjawab Poli Gigi 11. .
12. Penanggungjawab Usila 12. .
13. Penanggungjawab P2P 13. .
LAPORAN HASIL KAJI BANDING KE PUSKESMAS

No HASIL KETERANGAN
1. Dalam hal administrasi perlunya dibuat surat
keputusan dari Kepala Puskesmas untuk setiap
penanggung jawab program dan uraian tugasnya
2. Perlunya komitmen bersama untuk meningkatkan
kinerja dan mutu pelayanan puskesmas sesuai
dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas
3. Dalam stiap tindakan di puskesmas harus
berdasarkan SPO yang telah dibuat
4. Perlunya dokumentasi setiap kegiatan yang
dilaksanakan baik UKP maupun UKM
5. Perlunya mendapatkan asupan dari masyarakat
tentang kinerja dan mutu pelayanan puskesmas
6. Perlunya audit internal untuk mengevaluasi kinerja
dan mutu pelayanan
7. Perlu adanya pemetaan setiap dokumen
RENCANA KAJI BANDING
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS PARNITI, SKM


KEMUMU NIP. 19
1. Pendahuluan Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang merujuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak
dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraan sesuai dengan standar kode etik profesi yang
telah ditetapkan.

2. Latar Belakang Dalam rangka persiapan akreditasi perlu adanya persiapan-


persiapan dalam menunjang pelaksanaan akreditasi nantinya.
Tim Pembina Akreditasi Kabupaten berusaha menyamakan
persepsi dan melakukan pembinaan dengan melaksanakan studi
banding ke Puskesmas lain yang dikaji banding yang telah dinilai
dan berhasil baik oleh tim Penilai Provinsi Bengkulu. Salah satu
cara untuk mengukur kinerja pelayanan kesehatan di puskesmas
yaitu dengan melaksanakan Akreditasi Puskesmas.
Pada tahun 2016 ini akan dinilai 5 Puskesmas, yaitu: Puskesmas
Giri Mulya, Puskesmas Air Lais, Puskesmas Tanjung Agung Palik,
Puskesmas Perumnas, dan Puskesmas D6 Ketahun

3. Tujuan Umum Menyamakan persepsi pelayanan di puskesmas dan


memantapkan persiapan pelaksanaan Akreditasi Puskesmas

4. Kegiatan Pokok Kaji Banding

5. Kegiatan a. Menentukan materi kaji banding


b. Menentukan proses pelaksanaan kaji banding
c. Menentukan cara penilaian pelaksanaan akreditasi di
puskesmas tempat kaji banding
d. Menentukan hasil dari penilaian pelaksanaan akreditasi di
puskesmas tempat kaji banding.
e. Melaporakan hasil pelaksanaan kaji banding

6. Sasaran Kepala Puskesmas dan Tim Mutu Akreditasi Puskesmas


7. Jadwal Pelaksanaan 25 Agustus 2016
8. Rencana Evaluasi Audit internal dua bulan sekali
Audit internal satu tahun sekali
9. Pencatatan dan Bukti hasil kaji banding
laporan

Kepala Puskesmas Kemumu


Kecamatan Arma Jaya Penanggung Jawab Admin

PARNITI, SKM ..
NIP. 19 NIP. 19

Anda mungkin juga menyukai