Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI

IDENTIFIKASI PENYAKIT TUBERKULOSIS

Disusun oleh :

Nadya Agitha Kisworo (P07124215018)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2017
A. Riwayat Alamiah Penyakit Tuberkulosis
Secara umum riwayat alamiah penyakit Tuberkulosis terdiri dari:
a. Tahap prepatogenesis
Tahap prepatogenesis Tuberkulosis terjadi pada saat individu
berinteraksi dengan penderita Tuberkulosis positif yang sangat
menular. Pada saat penderita Tuberkulosis positif menyebarkan dahak
yang mengandung kuman BTA ke udara, maka individu tersebut
dapat menghirup kuman BTA hingga mencapai paru-paru.
b. Tahap pathogenesis
Dalam tahap ini dibagi dalam empat tahap yaitu (Benenson, 1990):
1) Tahap inkubasi
Masa inkubasi Tuberkulosis adalah 4-12 minggu. Pada tahap
ini terjadi reaksi daya tahan tubuh untuk menghentikan
perkembangan kuman BTA. Walaupun terdapat reaksi daya tahan
tubuh, namun ada sebagian BTA yang menetap sebagai kuman
persister atau dormant (tidur). Apabila daya tahan tubuh tidak
dapat menghentikan perkembangan kuman, maka dalam beberapa
bulan akan menjadi penderita Tuberkulosis dan memberikan
gejala.
2) Tahap penyakit dini
Tahap ini dimulai saat penderita mengalami gejala awal
penyakit, yang biasanya dikarenakan oleh adanya penurunan daya
tahan tubuh, sehingga pada tahap ini terjadi kerusakan paru secara
luas dan terjadinya kavitasi atau pleura.
3) Tahap penyakit lanjut
Pada tahap ini, penderita Tuberkulosis dapat mengalami
komplikasi seperti perdarahan saluran nafas bawah yang dapat
menyebabkan kematian, kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial,
pelebaran bronkus dan pembentukan jaringan ikat, adanya udara di
dalam rongga pleura, penyebaran infeksi pada organ lain seperti
otak, tulang, persendian dan ginjal, dan dapat juga terjadi
insufisiensi kardio pulmoner.
4) Tahap akhir penyakit
Pada tahap akhir penyakit, penderita Tuberkulosis dapat
menjadi sembuh atau meninggal. Penderita Tuberkulosis dapat
sembuh apabila penyakit yang dialami tidak sampai pada tahap
penyakit lanjut atau terjadi komplikasi. Penderita juga dapat
sembuh apabila dilakukan pengobatan Tuberkulosis yang sesuai.
Kematian dapat terjadi bila terdapat komplikasi atau penderita
tidak melaksanakan pengobatan yang telah dianjurkan.
Penderita Tuberkulosis yang tidak diobati setelah 5 tahun,
maka 50% dari penderita Tuberkulosis akan meninggal, 25% akan
sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dan 25%
sebagai kasus tropik yang tetap menular (WHO, 1996).
c. Tahap Pasca Pathogenesis
Tahap pasca pathogenesis tahap akhir yaitu berakhirnya perjalanan
penyakit Tuberkulosis yang diderita oleh sesorang dimana seseorang
berada dalam pilihan keadaan, yaitu sembuh sempurna, sembuh
dengan cacat, karier, penyakit berlangsung secara kronik, atau berakhir
dengan kematian setelah melalui berbagai macam tahap pencegahan
dan pengobatan yang rutin.

B. Ecological Model Penyakit Tuberkulosis


1. Faktor Agent (Mycobacterium tuberculosis)
Karakteristik alami dari agen TBC hampir bersifat resisten
terhadap disifektan kimia atau antibiotika dan mampu bertahan hidup
pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang lama.
Pada Host, daya infeksi dan kemampuan tinggal sementara
Mycobacterium Tuberculosis sangat tinggi. Patogenesis hampir rendah
dan daya virulensinya tergantung dosis infeksi dan kondisi Host. Sifat
resistensinya merupakan problem serius yang sering muncul setelah
penggunaan kemoterapi moderen, sehingga menyebabkan keharusan
mengembangkan obat baru.
Umumnya sumber infeksinya berasal dari manusia dan ternak
(susu) yang terinfeksi. Untuk transmisinya bisa melalui kontak langsung
dan tidak langsung, serta transmisi kongenital yang jarang terjadi.
2. Faktor Lingkungan
Distribusi geografis TBC mencakup seluruh dunia dengan variasi
kejadian yang besar dan prevalensi menurut tingkat perkembangannya.
Penularannya pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak
geografis.
Keadaan sosial-ekonomi merupakan hal penting pada kasus TBC.
Pembelajaran sosiobiologis menyebutkan adanya korelasi positif antara
TBC dengan kelas sosial yang mencakup pendapatan, perumahan,
pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat
pula aspek dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi
komunitas perdesaan. Selain itu, gaji rendah, eksploitasi tenaga fisik,
penggangguran dan tidak adanya pengalaman sebelumnya tentang TBC
dapat juga menjadi pertimbangan pencetus peningkatan epidemi penyakit
ini.
Pada lingkungan biologis dapat berwujud kontak langsung dan
berulang-ulang dengan hewan ternak yang terinfeksi adalah berbahaya.
3. Faktor Host
Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada TBC. Terdapat 3
puncak kejadian dan kematian ; (1) paling rendah pada awal anak (bayi)
dengan orang tua penderita, (2) paling luas pada masa remaja dan dewasa
muda sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik-mental dan
momen kehamilan pada wanita, (3) puncak sedang pada usia lanjut.
Dalam perkembangannya, infeksi pertama semakin tertunda, walau tetap
tidak berlaku pada golongan dewasa, terutama pria dikarenakan
penumpukan grup sampel usia ini atau tidak terlindung dari resiko
infeksi.
Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita dewasa muda yang
diakibatkan tekanan psikologis dan kehamilan yang menurunkan
resistensi. Penduduk pribumi memiliki laju lebih tinggi daripada populasi
yang mengenal TBC sejak lama, yang disebabkan rendahnya kondisi
sosioekonomi. Aspek keturunan dan distribusi secara familial sulit
terinterprestasikan dalam TBC, tetapi mungkin mengacu pada kondisi
keluarga secara umum dan sugesti tentang pewarisan sifat resesif dalam
keluarga. Kebiasaan sosial dan pribadi turut memainkan peranan dalam
infeksi TBC, sejak timbulnya ketidakpedulian dan kelalaian. Status gizi,
kondisi kesehatan secara umum, tekanan fisik-mental dan tingkah laku
sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan
besar. Imunitas spesifik dengan pengobatan infeksi primer memberikan
beberapa resistensi, namun sulit untuk dievaluasi.

C. Gambaran Web Causation of Tuberculosis.

FAKTOR TERPAPAR
MALNUTRISI
BAKTERI JARINGAN
GENETIK
TERINFEKSI

Orang
Infeksi Tuberkulosis
Yang Rentan

TEMPAT TINGGAL KEMISKINAN


PADAT
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Indonesia (FKUI), 2004. Kuliah Tuberculosis. http://ui.org/


fk/kuliah/respirasi/tuberculosis.htm.

World Health Organitation (WHO), 2004. Epidemiology of Tuberculosis.


http://who.org/orgs/dissease/tuberculosis/epidemiology.htm.

Anda mungkin juga menyukai