Anda di halaman 1dari 17

About Me

Privacy Policy

Disclaimer

Cari Makalah Klik Disini!

ANEKA RAGAM MAKALAH

Aneka Ragam Makalah

Jasa Review

MENU

Usi Tech

Home Kesehatan Makalah Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER

Makalah Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer

Disusun oleh: Rusmegawati (Magister FIK UI)

BAB I

PENDAHULUAN

Makalah ini membahas mengenai sistem informasi keperawatan berbasis komputer yang dilakukan
melalui studi pustaka dan jurnal. Sistem informasi keperawatan melalui dokumentasi asuhan
keperawatan elektronik adalah bagian dari rekam medik elektronik (Electronic Health Records) yang
tidak lain adalah subsistem dari sistem informasi rumah sakit. Sistem informasi sangat dipengaruhi oleh
elemen pelaku sistem dan elemen komponen, sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat
dikombinasi dengan teknologi lain misalnya smart card dengan barcode, teknologi nirkabel dan personal
digital assistant. Sistem informasi keperawatan tidak hanya dalam bentuk dokumentasi asuhan
keperawatan elektronik tetapi dapat dikembangkan pada perencanaan ketenagaan sampai dengan
pengembangan tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, jenjang karir, pengujian kompetensi,
penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan rapat elektronik,
survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan.

BAB II

PEMBAHASAN

Makalah Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer

A. Pengertian Umum Sistem Informasi

Sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis elektronik dimulai di akhir tahun 1970 digambarkan
sebagai sistem modular yang dirancang dengan spesifik berfokus untuk perencanaan pasien pulang
secara elektronik atau semacam instruksi untuk tes diagnostik (Peterson & Jelger, 1988). Pemikiran
sistem informasi keperawatan berbasis komputer berawal sebagai salah satu solusi dari
pendokumentasian proses keperawatan yang tidak lengkap karena tingginya beban kerja perawat.
Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah
banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap (Hariyati, RT.,
1999). Pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak benar memberi peluang pelayanan yang tidak
baik dan dapat merugikan klien.

Sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien dan
membuat pelayanan keperawatan lebih bermakna, karena mengurangi kerja dengan kertas (paperless)
dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu perawat, meningkatkan keamanan dan
keselamatan pasien. Informatika kesehatan berfokus pada ilmu tentang cara memperoleh, menyimpan,
mempresentasikan, menyebarluaskan dan menggunakan data serta informasi untuk keperluan
pelayanan kesehatan, memecahkan masalah, dan membuat keputusan (Sortlife dan Blois, 2001).
Tujuannya adalah meningkatkan penggunaan data kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan,
riset dan pendidikan (Delaney, 2001). Fokusnya lebih pada pengelolaan informasi yang sangat efektif
menggunakan komputer karena perkembangan teknologinya sangat pesat dan semakin tinggi
kemampuan teknologi komputer disertai semakin murah biaya pemanfaatannya. Komputer telah
menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses
informasi dengan cepat, tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Sistem informasi keperawatan dan kesehatan telah dikembangkan di berbagai negara. Pengembangan
sistem informasi kesehatan juga telah dilakukan di Yordania (Hasna, F. 2008). Di Skotlandia telah
mengembangkan portal untuk mendukung peningkatan informasi kesehatan sejak tahun 2009 (Strachan,
2009). Indonesia sendiri secara hukum telah ditetapkan melalui kebijakan Instruksi Presiden Republik
Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government
dan kebijakan pemerintah khususnya Inpres No.1 Tahun 2006 tentang Pengembangan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia.

B. Kajian Literatur dan Pembahasan Sistem Informasi Keperawatan berbasis komputer

1. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Karakteristik sistem, memiliki komponen, batas sistem (boundary), lingkungan luar
sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran sistem (output),
pengolah sistem (process), sasaran sistem. Klasifikasi Sistem terdiri atas sistem abstrak, sistem fisik,
sistem alamiah, sistem buatan manusia, sistem tertentu (deterministic system), sistem tak tentu
(probabilistic system), sistem tertutup (close system), sistem terbuka (open system). Pelaku sistem terdiri
dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer,
personel pengoperasian. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan
(building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol.
Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.

a. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua pemakai sistem.

b. Komponen input

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

c. Komponen teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

d. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.

e. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi berfungsi
sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan
informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

1) Input Hardware digunakan untuk mentransmisikan data ke processing dan storage hardware.
Peralatan yang paling populer untuk memasukkan data yaitu kombinasi antara keyboard dan layar
monitor, mouse, scanner, voice recognition device, hard writing recognition device, machine data input
(misalnya: modem), light pen, dan bar code reader.

2) Processing Hardware meliputi peralatan yang bertugas untuk menghitung, membandingkan dan
melaksanakan instruksi-instruksi khusus. Dalam Central Processing Unit (CPU) terdapat control unit,
Arithmetic Logic Unit (ALU), dan sistem memory yang kadang-kadang disebut main memory. Kontrol unit
mengambil instruksi-instruksi dari sistem memori dan menterjemahkannya. ALU melaksanakan instruksi
yang telah diterjemahkan. Sistem memori digunakan untuk menyimpan instruksi data dan instruksi
program. Untuk menghubungkan CPU dengan peralatan komputer lainnya digunakan data bus atau
processor channel. Kapasitas komputer dapat diukur dari kecepatan pemrosesan dan kemampuan ALU
untuk memanipulasi data dalam 1 cycle. Kecepatan pemrosesan dapat dinyatakan dalam cycle per
second (biasanya dalam satuan MHz) atau dalam instruksi per second, biasanya dalam satuan millions of
instructions per second (MIPS). Ada dua jenis dasar processor memory, yaitu read only memory (ROM)
yang bersifat non-volatile dan random access memory (RAM) yang bersifat volatile (isi RAM akan hilang
jika power off).

3) Storage Hardware RAM dipakai untuk menyimpan data atau program yang sedang aktif diproses. RAM
tidak dapat dipakai sebagai storage hardware karena kapasitas RAM terbatas dan RAM bersifat volatile,
dimana data akan hilang jika sistem shut down. Sebagai penggantinya dipakai external magnetic media
untuk menyimpan data dan program yang sedang tidak aktif diproses. Media penyimpanan data:

(1) Magnetic storage hardware:

(a) Disk storage digunakan sebagai medium storage dalam industri sistem informasi terdiri atas tracks
dan sectors yang merupakan tempat menyimpan data secara magnetik data dibaca dan direkam dengan
menggunakan read/write heads.

(b) Tape storage merupakan storage yang berbentuk magnetic tape harganya relatif lebih murah, tetapi
data hanya dapat diakses secara berurutan.

(2) Optical storage hardware mempunyai kapasitas yang tinggi, compact, dan durable storage tetapi
untuk merubah data, dan lebih mahal. Ada tiga macam optical storage hardware, yaitu: CD-ROM
(compact disk-read only memory), populer digunakan pada multimedia dan WORM (write-once/read-
many), Erasable optical disks, dapat dibaca dan ditulisi.

4) Output Hardware

Printer dengan berbagai jenis dan model, voice output, plotter dan layar monitor.

f. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil
dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

g. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan
yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut Database Management System(DBMS).

h. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah sistem
informasi berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan sebuah sistem
informasi.

2. Sistem Informasi Keperawatan

Sistem informasi keperawatan difokuskan pada data dan struktur, manajemen informasi dan teknologi
termasuk database yang dibutuhkan untuk mengelola informasi secara efektif. Namun juga termasuk
penggunaan teori dari linguistik, antarmuka manusia-mesin, konsep pengambilan keputusan, kognitif,
komunikasi, teknik, kepustakaan, dan dinamika organisasi (Saba & McCormick 2006). Sistem
informasi keperawatan adalah ilmu khusus yang mengintegrasikan keperawatan, ilmu komputer, dan
ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan dalam praktek keperawatan. (ANA, 2008). Sistem informasi keperawatan merupakan
kombinasi dari berbagai aspek sehingga dapat dihasilkan sebuah informasi, pada prinsipnya hal
mendasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem adalah produktifvitas, realibilitas,
maintabilitas dari sistem tersebut

Penggunaan teknologi informasi selama dekade terakhir cenderung meningkat, tetapi banyak juga dari
sistem ini mengalami kegagalan (Despont-Gros et al, 2005). Kegagalan terkait dengan realisasi biaya
(Sicotte et al. 1998). Beberapa alasan dapat menyebabkan kegagalan adopsi teknologi informasi dalam
perawatan. Kegagalan sistem informasi telah dikaitkan dengan komunikasi efektif, kompetensi pengguna,
intuitif dari desain sistem, sistem manajemen perubahan (Lorenzi & Riley 2000, Alexander et al
2007). Menurut kerangka yang dikembangkan oleh Ammenwerth et al. (2006), kegagalan untuk
mengadopsi sistem teknologi informasi keperawatan disebabkan individu pengguna akhir (misalnya
kecemasan terhadap komputer, motivasi), atribut teknologi (misalnya kegunaan, kinerja) dan atribut
tugas klinis dan proses menggunakan aplikasi teknologi informasi (kompleksitas tugas). Kegagalan
teknologi informasi sering disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara pengguna dan desainer (Bussen
& Myers, 1997) dalam Courtney, KL,. Et al (2008).

Selain faktor sistem sendiri yang berpengaruh terhadap pengembangan sistem informasi dalam
keperawatan, maka karena perawat sebagai pelaku/pemakai dalam sistem informasi perlu sebuah
manajemen perubahan untuk mengelola perubahan dari sistem informasi yang bersifat manual menjadi
teknologi komputer. Tidak semua teknologi komputer tepat dalam pelayanan keperawatan, karena
pelayanan keperawatan merupakan hubungan antar manusia dan komputer bukanlah pengganti
perawat, tetapi posisi komputer disini hanya membantu mengerjakan pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh sebuah alat dan perawat dapat lebih memfokuskan pelayanan keperawatan secara langsung.
Komputer bukan pembatas antara perawat dan kliennya.

3. Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer

Banyak sistem informasi dalam keperawatan yang dapat dilakukan berbasis komputer seperti
perencanaan ketenagaan sampai dengan pengembangan tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja,
pengujian kompetensi, penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan
rapat elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan yang sekarang sedang
berkembang adalah sistem informasi pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer sistem
ini dapat menjadi bagian dari sistem informasi rumah sakit dan menjadi rekam medik elektronik.
Teknologi yang digunakan dalam sistem informasi ini sebagai dasar adalah komputer dan perangkat
aksesoris pendukungnya sistem ini juga dapat dikombinasi dengan:

a. Teknologi penyimpan portable seperti smart card dengan barcode untuk mengakses rekam medik
elektronik ketika klien kembali membutuhkan pelayanan pada instansi kesehatan dan kartu tersebut
menjadi milik klien. Selain jenis smart card dengan barcode ada juga radio frequency identifier (RFID)
yang memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode,
rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi
penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai
dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga
pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

b. Teknologi nirkabel, pada teknologi ini komputer tidak dihubungkan melalui jaringan kabel tetapi
melalui local area network (LAN) sehingga pemakai dapat mengakses informasi ke berbagai komputer di
pelayanan kesehatan dari satu tempat tanpa terganggu oleh mobilitas kabel.

c. Komputer genggam, penggunaan komputer genggam/Personal Digital assistant (PDA) sangat


menghemat waktu dan tempat, karena melalui sistem PDA ini perawat dapat mengisi rekam medik klien
tanpa harus duduk di depan komputer.

Meskipun demikian canggihnya teknologi pendukung sistem informasi dalam keperawatan tak akan ada
maknanya bagi profesi bila sistem kesatuan bahasa belum distandarkan dengan baik. Teknologi
komputer hanya bisa digunakan dengan bahasa standar dan hal ini berdampak baik bagi profesi
keperawatan Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer sebaiknya mengikuti prinsip-
prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti
NANDA, NIC & NOC. Selain sebagai alat menilai kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dalam
mengevaluasi perkembangan klien, sistem dokumentasi elektronik yang menggunakan istilah
keperawatan terstruktur dapat memperluas lingkup penelitian dokumentasi (Saranto, K & Kinnunen
UM, 2009).

Kesatuan bahasa saja tidak cukup tetapi motivasi dan sikap positif dari perawat dalam menggunakan
sistem informasi menjadi sangat penting. Sebuah penelitian deskriptif dari 100 personil keperawatan
pada rumah sakit di Southwest Florida dilakukan untuk menilai kebutuhan mereka, preferensi, dan
persepsi yang terkait dengan Electronic Health Records (EHRs) ditemukan bahwa sikap perawat sangat
positif tentang penggunaan EHRs untuk meningkatkan dokumentasi klinis (Moody, et al, 2004).

Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, (2003) beberapa institusi kesehatan yang
menerapkan sistem komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit
waktu yang dipakai untuk dokumentasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi
keperawatan. Diikuti dari hasil penelitian di RS Universitas Kyorin Jepan, sebanyak 83% responden
menyatakan pelaporan insiden kesalahan medis dengan administrasi data base (Electronics Health
Record) dapat menghemat waktu dan mudah untuk menganalisa struktur asuhan keperawatan. (Seto, R
et al, 2009). Rumah Sakit Mikkeli Finlandia sejak tahun 2003 s.d. 2004 mengembangkan sistem informasi
pendokumentasian keperawatan dan hasilnya sangat membantu proses asuhan keperawatan (Kivekas, E
and Raija EH, 2009). Berbagai data hasil penelitian di luar sana telah begitu banyak dilakukan, dukungan
pemerintah melalui peraturan telah ada tetapi sistem informasi keperawatan berbasis komputer masih
belum membumi, sistem ini masih seperti barang langka. Jika di analisa dari sudut pelaku sistem
informasi yang terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain
sistem, programmer, personel pengoperasian maka perlu mensosialisasikan manfaat dan betapa
mudahnya untuk menggunakan sistem informasi ini terutama kepada pemakai dan manajemen karena
kelompok pelaku lainnya telah beberapa langkah lebih maju dan siap berada di sistem informasi.

BAB III

PENUTUP

Makalah Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer


Diantara beberapa elemen sistem informasi maka elemen pelaku sistem (kelompok pemakai,
manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer, personel pengoperasian)
dan elemen komponen (komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi,
komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol) mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi. Dokumentasi asuhan
keperawatan elektronik sebagai bagian dari rekam medik elektronik (Electronic Health Records)
berdampak positif dapat terhadap mutu pelayanan dan dapat dipertanggungjawabkan, menghemat
waktu dan mengurangi penggunaan kertas (paper less). Membantu mengurangi permasalahan
ketidaklengkapan pengisian rekam medik. Sistem informasi keperawatan berbasis komputer dapat
dikombinasi dengan teknologi lain misalnya smart card dengan barcode, teknologi nirkabel dan Personal
Digital Assistant (PDA). Sistem informasi keperawatan tidak hanya dalam bentuk dokumentasi asuhan
keperawatan elektronik tetapi dapat dikembangkan pada perencanaan ketenagaan sampai dengan
pengembangan tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, jenjang karir, pengujian kompetensi,
penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan rapat elektronik,
survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer

American Nursing Association ANA (2008), Developing telehealth Protocol: A Blueprint for Success
Washington DC . American Nurses Publication.

Courtney, KL,. Et al (2008). Information technology from novice to expert: implementation Implications.
Journal of Nursing Management, 2008, 16, 692699.

Delaney, (2001). Health Informatics and Oncology Nursing. Oncology Nursing Journal 17 (1) 2-6

Hasna, F. (2008). Nursing information systems in Jordan. International Journal of Nursing Practice 2009;
15: 6973.

Kivekas, E and Raija-E, H (2009). The Development and the Trial of the Nationally Standardized Electronic
Nursing Documentation (NSEND)in Southern Savos Hospital District. Connecting Health and Humans K.
Saranto et al. (Eds.)IOS Press.

Moody, LE et al (2004). Electronic Health Records Documentation in Nursing: Nurses' Perceptions,


Attitudes, and Preferences. Medscape Journal electronik

Peterson, H., & Jelger, U.G. (1988). Hospital information systems. In M.J. Ball, NewYork: Springer.

Saba, V. K. & McCormick, K. A. (2001). Inti komputer untuk perawat (4th ed). New York: McGraw Hill, p
184.Simpson 2006
Saranto, K & Kinnunen UM, .(2009). Evaluating nursing documentation research designs and methods:
systematic review. Journal of Advanced Nursing

Seto, R et al, (2009). Development of the Incident Reporting System Using the Nursing Administrative
Database. Connecting Health and Humans K. Saranto et al. (Eds.) IOS Press.

Sortlife dan Blois, (2001) The Computer meet Medicine: Emerge of Discipline . Medical Informatics:
Computer Application in Healthcare 3-40 New York Springer.

Strachan, H and Dallest, K.(2009). An Electronic Portal to Support Using Information to Improve
Healthcare. Connecting Health and Humans K. Saranto et al. (Eds.).IOS Press.

Mau Makalah Gratis! Silahkan Tulis Email Anda.

Enter your email....

SUBSCRIBE

Print PDF

NEXT

Makalah Birokrasi (Pengertian, Kebijakan dan Peran Birokrasi) PREVIOUS

Hukum Islam Pada Undang-Undang Perbankan Indonesia

ARSIP MAKALAH

Makalah Tentang Agama

Agama Islam

Antara Manusia Dan Agama


Diversifikasi Pendidikan Agama Dan Keagamaan

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Islam dan Iman

Konsep Ruang Lingkup Pengantar Studi Islam

Makalah Agama Islam

Makalah Agama Islam | Dinul Islam

Makalah Aktivitas Keagamaan

Makalah Korupsi Dalam Perspektif Islam

Makalah Pendidikan Keagamaan Luar Sekolah

Manajemen Pendidikan Agama Islam | Lembaga Non Formal

Pelaksanaan Pendidikan Keagamaan

Pendidikan Agama Dalam Kebijakan Pendidikan Islam

Pendidikan Agama sebagai Pembudayaan Dan Pemberdayaan

Pengertian Riddah

Psikologi Agama

Relasi Negara | Agama dan Pendidikan

Ruang Lingkup Pengantar Studi Agama Islam

Makalah Tentang Pendidikan

Akar Historis Dualisme Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

Akreditasi Program Studi Pada Program Diploma

Arti Pendidikan

Bahan Ajar atau Materi Pelajaran

Dasar dan Tujuan Pendidikan

Dikotomi Dan Dualisme Pendidikan


Diversifikasi Pendidikan Agama Dan Keagamaan

Dualisme Sistem Pendidikan Islam

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan Budi Pekerti

Ganjaran dan Hukuman dalam Pendidikan

Hubungan Politik Dan Pendidikan | Makalah

Ilmu Pendidikan

Ilmu Pendidikan Dan Perpustakaan

Integrasi Pendidikan Agama Dan Umum | Dualisme Pendidikan

Kepemimpinan Visioner | Kharismatik dan Teori Atribusi

Konsep Pendidikan Murtadha Muthahhari

Kurikulum Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah

Landasan Bimbingan dan Konseling

Makalah Dampak Rokok dan Merokok

Makalah Dualisme Pendidikan

Makalah Esensi Manusia dalam Pendidikan Islam

Makalah Globalisasi

Makalah Hakikat Pendidikan

Makalah Hubungan Politik Dengan Pendidikan

Makalah Insektisida

Makalah Intelegensi dalam Psikologi Pendidikan

Makalah Karakteristik Belajar yang Efektif

Makalah Kondisi Pembelajaran Efektif

Makalah Landasan Pendidikan

Makalah Metode Pendidikan Islam


Makalah Paragraf Narasi

Makalah Pendidikan

Makalah Pendidikan Keagamaan Luar Sekolah

Makalah Pendidikan Multikulturalisme

Makalah Pengertian Paragraf dan Perkembangannya

Makalah Peran Pendidikan Anak Usia Dini | PAUD

Makalah Strategi Pembelajaran Efektif

Makalah Tujuan Pendidikan

Makalah Wajib Belajar

Makalah Wayang Sebagai Media Pendidikan dan Pengajaran

Makna Dan Sejarah Pancasila

Mengenal Tujuan Pendidikan

Menuju Kehidupan harmonis dalam masyarakat Majemuk

Pembangunan Pendidikan Indonesia

Pemberantasan Buta Aksara | Wajib Belajar Dan Lainnya

Pendidik Dalam Perspektif Filosofis

Pendidikan Agama sebagai Pembudayaan Dan Pemberdayaan

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan

Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan IPA Dan Perkembangannya

Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

Pendidikan Luar Sekolah | Ilmu Pendidikan

Pendidikan Moral

Pendidikan Nasional
Pendidikan Non Formal

Pendidikan Pada Anak Usia Dini Di Indonesia

Pendidikan Profetik dalam membangun jati diri

Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan dalam Ganjaran dan Hukuman

Pengaruh Globalisasi Dan Pentingnya Pendidikan Agama Di Sekolah

Pengelolaan Kegiatan Di Lembaga Paud

Pengertian Ilmu Bahasa | Linguistik

Pengertian Pembelajaran Efektif

Pengertian Pendidik dan Peserta Didik

Pengertian Pendidikan

Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter Anak

Peran dan Peranan kepemimpinan dalam Pendidikan

Peranan Ayah Dalam Pendidikan Anak

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan

Problematika Pendidikan Indonesia Dan Ide Paradigma Baru

Problematika Sistem Pendidikan Indonesia

Psikologi Agama

Relasi Negara | Agama dan Pendidikan

Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan Di Lembaga Paud

Sistem Kebijakan Pendidikan

Teknologi dalam Pendidikan

The Centre Of Excellence Pada Madrasah

Upaya Memelihara Kondisi dan Suasana Belajar yang Efektif

Visi Misi Sistem Pendidikan Nasional


Makalah Tentang Penelitian

Anatomi Katak

Cara Perawat Dalam Merawat Pasien HIV AIDS

Contoh Proposal PTK 2013

Investasi Pendidikan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Makalah Tentang Penelitian Ilmiah

Metode Bermain Peran

Metode Dalam Penelitian Eksperimen

Metode Penelitian Eksperimen

Pedoman Penelitian Fakultas Kedokteran

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas Dan Struktur Penulisannya

Penelitian dan Pengembangan Hukum Adat

Pengertian Perencanaan

Perekonomian Masyarakat melalui Kolam Pemancingan

Proposal PTK | Penelitian Tindakan Kelas Terbaru

Makalah Tentang Piqih

Fiqih Muammalat | Antara Talfiq dan Tasil

Hubungan Syariat Islam dengan Fiqih

Hukum Khitan dalam Islam

Jual Beli Dalam Islam

Makalah Fiqih Mawaris

Makalah Fiqih Siyasah


Makalah Hukum - Hukum Jenazah

Makalah Hukum Rokok Dan Merokok

Makalah Khulu | Gugatan Cerai

Makalah Pelaksanaan Azan Menurut Ulama

Makalah Pembunuhan Menurut Hukum Islam

Makalah Pemikiran Fikih

Makalah Pengertian Hukum Taklifi

Makalah Pengertian Niat | al-Umur Bimaqasidiha

Makalah Pernikahan Berbeda Agama

Makalah Shalat Dan Hukumnya

Makalah Talak dan Hukum Talak

Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah

Makalah Tentang Asabah

Makalah Tentang Fidyah

Makalah Wali Nikah

Makalah Waris Pada Masa Awal Islam

Makna Wakaf Deposito dan Pengelolaannya

Mustahiq Dan Pola Distribusi Zakat

Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap | Buku

Puasa Dalam Fiqh kajian Segi Normatif

Zakat

Zakat Dan Sistem Pajak

Zakat Emas | Perak Dan Barang Tambang

KATEGORI
MAKALAH TERLARIS

Copyright 2012. Aneka Ragam Makalah - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib |
Modified by Ibrahim Lubis

Anda mungkin juga menyukai