Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA INDONESIA PERTAMA

Oleh : Nadya Agitha Kisworo (P07124215018)

Jika orang bertanya kepada saya tentang


presiden terbesar di Indonesia, saya ingin
menjawabnya dengan: IR. SOEKARNO Dia adalah
pemimpin yang baik, pelopor dalam proklamasi,
dialah yang banyak berkontribusi dalam
menstabilkan negara kita lebih awal setelah
kemerdekaan dan tentu saja yang pertama dari presiden kita. Dia memiliki
pendapat yang cerdas tentang banyak hal, terutama yang berkaitan dengan
kolonialisme. Salah satu idenya yang memperkuat visi kita melawan kolonialisme
adalah "Politik Bebas-Aktif". "Bebas", atau bebas dalam bahasa Inggris, berarti
bahwa Indonesia tidak memiliki gangguan melalui barat atau timur dan "aktif"
atau aktif dalam bahasa Inggris berarti Indonesia secara aktif berusaha keras untuk
memberikan perdamaian dunia.
Beliau yang lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 tersebut menjadi tokoh pemimpin
favorit saya, karena kepiawaiannya dalam menggerakkan sebuah organisasi besar
yang disebut negara. Soekarno telah memiliki jiwa pemimpin sejak beliau masih
sangat muda. Putra dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai ini
menempuh hidup yang mandiri dengan hidup jauh dari kedua orang tuanya, yaitu
Bersama kakeknya di Tulung Agung, Jawa Timur.
Dia memulai karir politiknya di waktu kuliahnya, sementara dia sebagian
besar menyumbangkan gagasan untuk membantu Indonesia. Berbeda dengan
tokoh-tokoh terkenal lain dari kemerdekaan kita yang banyak bekerja dalam cara
militer, Soekarno bekerja secara diplomatis. Kata-kata inspirasinya membakar
semangat orang-orang. Dia juga terlibat dalam banyak pertemuan antara Indonesia
dan Belanda, berusaha keras untuk mendapatkan kemenangan kami. Pada tahun
1925, ia membangun "Algemeene Studie Club" di Bandung. Majalahnya,
"Indonesia Muda" kebanyakan memuat tulisan tentang harapan terbesar
kemerdekaan kita. Seiring perjuangannya, ia mendirikan "Partai Nasional
Indonesia" (PNI) dengan rekan-rekan perjuangannya seperti: Dr.
Ciptomangunkusumo, Bapak Budiarto dan banyak lagi. Soekarno percaya bahwa
satu-satunya kunci untuk mendapatkan kemerdekaan kita adalah penyatuan
Indonesia sendiri, jadi dia tidak pernah menyerah untuk terus berseru semangat
nasionalisme melalui orang-orang.

Soekarno bekerja dengan cara diplomatis dimana dia selalu mengklaim


kutipan inspiratif di surat kabar. Tujuannya tentu saja adalah tentang menyatukan
orang kapan saja dimana saja, bukan untuk menghentikan perjuangan mereka
dalam meraih kemenangan kita. Tidak peduli berapa banyak darah yang harus
dikorbankan, tidak peduli berapa banyak rasa sakit dan uang yang harus
dikorbankan juga, tapi dia bersungguh-sungguh bahwa kemenangan kita tidak
akan mudah dan mudah terjadi.
Soekarno menjadi musuh terbesar Belanda dalam dunia politik. Dialah yang
membangkitkan orang-orang secara diplomatis dan pasti juga dengan cara militer.
Belanda menangkapnya dan menyingkirkannya dari Batavia. Tapi Soekarno tidak
pernah berhenti. Dalam pengucilannya, ia menulis "Indonesia menggugat",
mengatakan bahwa meski Belanda adalah negara maju seperti yang diklaimnya,
namun sebenarnya semua perbuatan yang dilakukan Belanda hanya membagi
negara lain (Indonesia) dan meraih kemenangannya. Belanda menjadi lebih marah
padanya dan dituduh Soekarno memprovokasi media. Kemudian, dia diisolasi di
Nusa Tenggara Timur selama bertahun-tahun.
Bertahun-tahun setelah diasingkan, dia kembali ke Batavia kemudian
melanjutkan perjuangannya dengan teman-teman terdekatnya yang memiliki
pandangan yang sama mengenai kesuksesan kami seperti: Mohammad Hatta dan
Mohammad Yamin dan lainnya. Akhir cerita, negara kita akhirnya mendapat
kemenangan pada tahun 1945, dibuktikan dengan proklamasi kemerdekaan oleh
Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Keesokan harinya, Soekarno
dinyatakan sebagai presiden pertama di Indonesia, didampingi oleh Mohammad
Hatta, teman dekatnya sebagai Wakil Presiden.
Segera setelah kemerdekaan, itu tidak berarti bahwa negara kita benar-benar
terbebas dari gangguan lainnya. Soekarno masih harus bekerja keras melawan
Jepang yang kembali ke Indonesia. Karya gerakan kemerdekaan masih berlanjut
dengan perjuangan untuk menjaga agar kemenangan kita bertahan selamanya.
Soekarno mengadakan sebuah konferensi di Bandung, yang disebut sebagai
"Konferensi Asia Afrika" untuk mendapatkan perhatian dan dukungan lebih dari
Afrika, Asia, dan Amerika Latin selama usaha diplomatik dan militer kita
melawan Jepang. Ini bertahan bahwa negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika
Latin akan bebas dari gangguan melalui kekuatan barat dan timur. Konferensi ini
kemudian juga dikenal sebagai Gerakan Non Blok yang sangat memperhatikan
perdamaian dunia.
Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S-PKI 30 September
1950) adalah sebuah pemberontakan terhadap Soekarno, dan ini memulai sebuah
krisis politik yang besar di Indonesia. Orang-orang di Indonesia (sebagai
komando dari Soeharto) mulai mengisolasi dia. Orang yang tidak melakukan
perintah itu, akan dihukum oleh negara tersebut, seperti penjara selama beberapa
tahun. Soekarno meninggal pada hari Sabtu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit
Angkatan Udara Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Saya sangat bangga padanya. Dia adalah orang hebat yang bisa menginspirasi
gairah pada semua orang di Indonesia. Dalam mempimpin Negara Indonesia,
Presiden Soekarno memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral
dan etika ideologi yang mendasari organisasinya. Sifat kepemimpinan yg juga
menonjol darinya adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif
dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Dia memiliki karisma dan
perilaku hebat yang bisa membuat orang mempercayainya, lalu mengikutinya. Dia
turun ke bumi, benar-benar peduli terhadap bangsanya, melakukan segalanya
untuk kehidupan yang lebih baik bagi rakyat, dan tidak pernah melakukan sesuatu
yang mengelak, seperti korupsi, membunuh seseorang yang bersalah atau
semacamnya. Meski bahkan dia dalam penderitaan maut, dia tidak marah kepada
orang-orang yang mengisolasi dia dan memperlakukannya tidak adil. Tidak ada
presiden setelah Soekarno benar-benar sangat menyukainya. Dia adalah presiden
pertama yang membuat evolusi Indonesia dari negara yang bergantung ke negara
merdeka.
Berdasarkan teori lahirnya seorang pemimpin, Soekarno dapat dikatakan
sebagai pemimpin yang diciptakan sesuai teori sosial, dan pemimpin yang
menjadi pemimpin karena Soekarno memiliki bakat teori ekologis. Teori tersebut
mendukung Soekarno untuk dapat menjadi seorang pemimpin besar di negeri ini.
Beliau sebagai seorang pemimpin, diciptakan, dengan diberi pendidikan sebaik-
baiknya oleh keluarganya, lalu perlahan timbul perannya karena memiliki bakat
dalam masyarakat, dan pada akhirnya ditunjuk oleh masyarakat sendiri sebagai
pemimpin.
Disamping sifat sifat yang dimiliki Soekarno ini, terdapat sisi kelemahan
Soekarno yaitu pada masa pemerintahannya, Soekarno kurang dalam hal
pengetahuan ekonomi, saat itu rupiah mengalami inflasi terbesar dalam sejarah
yakni 300 %, hal tersebut dimanfaatkan pak Hartountuk melakukan kudeta. Akan
tetapi kelemahan Soekarno ini tidak menghalangi ke wibaan Beliau sebagai Bapak
Bangsa.

Sumber :

Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid I. Jakarta: Panitia Penerbit Di Bawah


Bendera Revolusi,1963.

Anda mungkin juga menyukai